• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perencanaan Proyek Instalasi Listrik Sutm Pabrik Perak

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Perencanaan Proyek Instalasi Listrik Sutm Pabrik Perak"

Copied!
73
0
0

Teks penuh

(1)

TUGAS BESAR PERENCANAAN PROYEK INSTALASI

TUGAS BESAR PERENCANAAN PROYEK INSTALASI

LISTRIK SUTM/ SUTR untuk SUPPLY LISTRIK PABRIK

LISTRIK SUTM/ SUTR untuk SUPPLY LISTRIK PABRIK

PERAK dan PERUMAHAN DINAS PT. MAJU MAKMUR

PERAK dan PERUMAHAN DINAS PT. MAJU MAKMUR

MAKALAH MAKALAH

Untuk memenuhi tugas matakuliah Untuk memenuhi tugas matakuliah

Instalasi Tegangan Menengah Instalasi Tegangan Menengah

Yang dibina oleh Heri Sungkowo ST,. MT Yang dibina oleh Heri Sungkowo ST,. MT

Oleh: Oleh: RETNO

RETNO SELISTIYONINGSIH SELISTIYONINGSIH : : 15311200281531120028

PROGRAM STUDI TEKNIK LISTRIK

PROGRAM STUDI TEKNIK LISTRIK

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

POLITEKNIK NEGERI MALANG

POLITEKNIK NEGERI MALANG

TAHUN 2016/2017

TAHUN 2016/2017

(2)

Soal :

Soal :

DATA PERUMDIN DATA PERUMDIN

1.

1. Daya Daya rumah rumah 900 900 VA VA = = 20 20 RumahRumah 2.

2. Daya Daya Rumah Rumah 1300 1300 VA VA = = 25 25 RumahRumah 3.

3. Daya Daya Rumah Rumah 2200 2200 VA VA = = 15 15 RumahRumah 4.

4. Lapangan Sepak Bola dan Atlektik 120 x Lapangan Sepak Bola dan Atlektik 120 x 70 meter70 meter DATA SURVEI LAPANGAN

DATA SURVEI LAPANGAN 1.

1. Jarak SUTM yang ada terhadap GTT yang akan dibangun 100 meter.Jarak SUTM yang ada terhadap GTT yang akan dibangun 100 meter. 2.

2. Jarak GTT yang ada terdahap SUTR yang akan dibangun 75 meter.Jarak GTT yang ada terdahap SUTR yang akan dibangun 75 meter. 3.

3. Data pabrik pada LV MDPData pabrik pada LV MDP 

 Kelompok Kelompok 1 1 = = 500 500 kVAkVA 

 Kelompok Kelompok 2 2 = = 200 200 kVAkVA 

 Kelompok Kelompok 3 3 = = 150 150 kVAkVA 

 Kelompok Kelompok 4 4 = = 100 100 kVAkVA

Jarak pabrik terhadap SUTM yang ada sebesar 150 meter Jarak pabrik terhadap SUTM yang ada sebesar 150 meter

TUGAS TUGAS

1.

1. Buat Single Line DiagramBuat Single Line Diagram 2.

2. Buat RAB SUTMBuat RAB SUTM 3.

(3)

PERENCANAAN INSTALASI

PERENCANAAN INSTALASI

PABRIK PERAK

PABRIK PERAK

PT. MAJU MAKMUR

PT. MAJU MAKMUR

(4)

PERENCANAAN TRAFO PABRIK

PERENCANAAN TRAFO PABRIK

PERAK

PERAK

PT. MAJU MAKMUR

(5)

DAYA YANG DIGUNAKAN DAYA YANG DIGUNAKAN SINGLE LINE SINGLE LINE Keterangan Gambar: Keterangan Gambar: Beban 1 = 500 kVA Beban 1 = 500 kVA Beban 2 = 200 kVA Beban 2 = 200 kVA Beban 3 = 150 kVA Beban 3 = 150 kVA Beban 4 = 100 kVA Beban 4 = 100 kVA

Total Daya Beban PT Maju Makmur = 950 Total Daya Beban PT Maju Makmur = 950 kVAkVA

3

(6)

TUJUAN : TUJUAN :

Perencanaan daya terpasang bertujuan untuk penghematan atau Perencanaan daya terpasang bertujuan untuk penghematan atau menghindari kontrak langganan daya dari PLN yang berlebihan, dan juga menghindari kontrak langganan daya dari PLN yang berlebihan, dan juga merencanakan besar daya yang mungkin di pakai, sebab pada kenyataannya merencanakan besar daya yang mungkin di pakai, sebab pada kenyataannya tidak mungkin semua beban pada system di pakai semua secara bersamaan tidak mungkin semua beban pada system di pakai semua secara bersamaan

Dalam

Dalam memasang memasang instalasi instalasi tenaga tenaga listrik listrik harus harus menentukan menentukan dayadaya terpasang terlebih dahulu. Dalam menentukan besarnya daya terpasang ini terpasang terlebih dahulu. Dalam menentukan besarnya daya terpasang ini adalah menentukan besarnya kemampuan nilai daya trafo yang akan adalah menentukan besarnya kemampuan nilai daya trafo yang akan digunakan untuk pelanggan Instalasi TM/TM/TR. Dalam penentuan besar digunakan untuk pelanggan Instalasi TM/TM/TR. Dalam penentuan besar daya terpasang maka harus diperhatikan ketentuan

daya terpasang maka harus diperhatikan ketentuan  –  –   ketentuan diantaranya  ketentuan diantaranya adalah :

adalah : Definisi Definisi

TM/TM/TR adalah pelanggan TM (20 kV), pengukuran TM (20 kV), TM/TM/TR adalah pelanggan TM (20 kV), pengukuran TM (20 kV),  pemakaian TR

 pemakaian TR (380 V).Menurut SP(380 V).Menurut SPLN No. D3.002-1:2007, LN No. D3.002-1:2007, pelanggan diataspelanggan diatas (20 kVA) trafo sama dengan milik pelanggan dan ditempatkan pada Gardu (20 kVA) trafo sama dengan milik pelanggan dan ditempatkan pada Gardu Distribusi. Penyediaan trafo ditanggung pelanggan dan rugi

Distribusi. Penyediaan trafo ditanggung pelanggan dan rugi  –  –  rugi (kVARh) rugi (kVARh)  pada jaringan ditanggung oleh

 pada jaringan ditanggung oleh pelanggan.pelanggan. A.

A. Menghitung Kapasitas TrafoMenghitung Kapasitas Trafo 1.

1. Total Daya yang digunakan PT.Maju Makmur = 9Total Daya yang digunakan PT.Maju Makmur = 950 kVA50 kVA 2.

(7)

Diambil Fk 0,7 sesuai dengan table Faktor kebutuhan

Diambil Fk 0,7 sesuai dengan table Faktor kebutuhan

3.

3. Menentukan Kebutuhan maksimum BebanMenentukan Kebutuhan maksimum Beban = Daya yang digunakan x Fk

= Daya yang digunakan x Fk = 950 kVA x 0,7

= 950 kVA x 0,7 = 665 kVA = 665 kVA 4.

4. Kapasitas Daya yang Terpasanng, (Min + Cadangan)Kapasitas Daya yang Terpasanng, (Min + Cadangan) = Daya kebutuhan Beban maksimum x ( Min + Cadangan) = Daya kebutuhan Beban maksimum x ( Min + Cadangan) = 665 kVA x ( 100 + 20) % = 665 kVA x ( 100 + 20) % = 595 kVA x 120 % = 595 kVA x 120 % = 798 kVA = 798 kVA 5.

5. Jika factor Jika factor pengali beban 0,81pengali beban 0,81

= Daya yang terpasang x Faktor pengali Beban = Daya yang terpasang x Faktor pengali Beban = 798 kVA x

= 798 kVA x  = 985,2 kVA = 985,2 kVA 

 Sesuai Dengan Tabel Golongan Tarif Pabrik perak Masuk padaSesuai Dengan Tabel Golongan Tarif Pabrik perak Masuk pada GolonganGolongan Tarif ( I-3)

Tarif ( I-3) 

 Sesuai Tabel Standarisasi Daya Pelanggan TM dengan Pembatas danSesuai Tabel Standarisasi Daya Pelanggan TM dengan Pembatas dan Pelebur TM

Pelebur TM

Daya yang tersambung dari PLN = 1110 kVA

Daya yang tersambung dari PLN = 1110 kVA dengan arus TM 32dengan arus TM 32 Ampere

Ampere

Hal

Hal –  –  hal yang perlu diperhatikan untuk pelanggan I-3: hal yang perlu diperhatikan untuk pelanggan I-3: a.

a. Pelanggan tersebut adalah pelanggan TM/TM/TRPelanggan tersebut adalah pelanggan TM/TM/TR  b.

 b. Pelanggan adalah pelanggan TM (20 kV). Penguuran pada sisi TM (20Pelanggan adalah pelanggan TM (20 kV). Penguuran pada sisi TM (20 kV) da pemakaian pada sisi TR (380 V)

kV) da pemakaian pada sisi TR (380 V) c.

c. Menurut SPLN No. D3. 002Menurut SPLN No. D3. 002  –  –   1 : 2007, Pelanggan diatas 200 Kva  1 : 2007, Pelanggan diatas 200 Kva 1trafonya adalah milik sendiri atau milik planggan, dan ditempatkan pada 1trafonya adalah milik sendiri atau milik planggan, dan ditempatkan pada suatu tempat yaitu gardu distribusi. Penyediaan trafo ditanggung oleh suatu tempat yaitu gardu distribusi. Penyediaan trafo ditanggung oleh  pelanggan,. Jika pelangan

 pelanggan,. Jika pelangan menggunakan trafo yang disewakan Pmenggunakan trafo yang disewakan PLN, makaLN, maka  biaya sewa unit trafo PN yang dioperasikan sepenuhny

 biaya sewa unit trafo PN yang dioperasikan sepenuhnya oleh pelanggan.a oleh pelanggan. d.

d. Pelanggan termasuk pelanggan tarif I-3/TM (200 Kva keatas), tarif I-3Pelanggan termasuk pelanggan tarif I-3/TM (200 Kva keatas), tarif I-3 yaitu tarif untuk keperluan industri besar menengah (TM).

yaitu tarif untuk keperluan industri besar menengah (TM). e.

(8)

f.

f. Biaya beban yaitu biaya tetap yang ditagihkan kepada pelanggan berkaitanBiaya beban yaitu biaya tetap yang ditagihkan kepada pelanggan berkaitan dengan jumlah daya kVA yang di sediakan PLN.

dengan jumlah daya kVA yang di sediakan PLN. g.

g. Biaya pemakaian :Biaya pemakaian : a)

a) Blok WBP : waktu beban puncak antara jam 17.00Blok WBP : waktu beban puncak antara jam 17.00  –  –  22.00 WIB. 22.00 WIB. Tarif blok WBP= k x Rp 1.115

Tarif blok WBP= k x Rp 1.115

k = faktor perbandingan antara harga WBP dan LWBP sesuai k = faktor perbandingan antara harga WBP dan LWBP sesuai

dengan

dengan karakteristik karakteristik beban beban sistem sistem kelistrikan kelistrikan setempat setempat (1,4≤(1,4≤ k

k ≤ ≤ 2). Ditetapkan 2). Ditetapkan oleh poleh perusahaan perseroan erusahaan perseroan (persero) PT(persero) PT PLN.

PLN.  b)

 b) Blok LWBP Blok LWBP : luar waktu beban : luar waktu beban puncak. Tarif LWBP = puncak. Tarif LWBP = Rp. 1.115Rp. 1.115 c)

c) Biaya kelebihan kVARh adalah biaya yang dikenakan karenaBiaya kelebihan kVARh adalah biaya yang dikenakan karena kelebihan pemakaian daya reaktif (kVARh) dikenakan dalam hal kelebihan pemakaian daya reaktif (kVARh) dikenakan dalam hal faktor daya rata

faktor daya rata –  –  rata setiap  rata setiap bulan kurang dari 0,85. tarif kVARh =bulan kurang dari 0,85. tarif kVARh = Rp. 1200/kVARh.

(9)

h.

h. Tarif dasar listrik untuk keperluan penjualan curah / bulk pada teganganTarif dasar listrik untuk keperluan penjualan curah / bulk pada tegangan menengah dengan daya diatas 200 kVA diperuntukkan bagi pemegang izin menengah dengan daya diatas 200 kVA diperuntukkan bagi pemegang izin usaha penyediaan tenaga listrik.

usaha penyediaan tenaga listrik. i.

i. Bagi pelanggan tenaga listrik TM yang memakai transformator PLNBagi pelanggan tenaga listrik TM yang memakai transformator PLN dikenakan biaya pemakaian transformator distribusi (TM/TR) sebesar Rp. dikenakan biaya pemakaian transformator distribusi (TM/TR) sebesar Rp. 2450 untuk setiap kVA daya tersambung tiap bulan(golongan TDL : 2450 untuk setiap kVA daya tersambung tiap bulan(golongan TDL : keputusan menteri energi dan sumber daya mineral N0. 12 mei

keputusan menteri energi dan sumber daya mineral N0. 12 mei  –  –  juli 2001 juli 2001 hal 58).

hal 58). 6.

6. Menentukan Daya Trafo yang digunakanMenentukan Daya Trafo yang digunakan

Berdasarkan IEC 60354 “ Menggunakan Distribution Transformer Berdasarkan IEC 60354 “ Menggunakan Distribution Transformer denganpendinginan ONAN suhu 40° C diperkirakaniklim di Indonesia denganpendinginan ONAN suhu 40° C diperkirakaniklim di Indonesia tertinggi 40° C ( tropis ). K 

tertinggi 40° C ( tropis ). K 2424 =  = 0,81 = 0,81 = 81 % 81 % (( LOAD FACTORLOAD FACTOR) “) “

Daya trafo = Daya tersambung x Faktor pengali Daya trafo = Daya tersambung x Faktor pengali

= 1110 kVA x 0,81 = 1110 kVA x 0,81 = 899,1 kVA

= 899,1 kVA 7.

7. Menentukan Trafo yang digunakanMenentukan Trafo yang digunakan Spesifikasi Trafo yang dipilih

Spesifikasi Trafo yang dipilih ( Sesuai Katalog Trafindo)( Sesuai Katalog Trafindo)

 Merk : TrafindoMerk : Trafindo 

 Capacity : 1000 kVACapacity : 1000 kVA 

 Impedansi : 4,00 %Impedansi : 4,00 % 

  No load Loses : 2300 Watt No load Loses : 2300 Watt 

 Load Loses : 12100 WattLoad Loses : 12100 Watt 

 Total Loses : 14100 WattTotal Loses : 14100 Watt

Hal

Hal  –  –   hal yang perlu diperhatikan dalam pemesanan transformator menurut  hal yang perlu diperhatikan dalam pemesanan transformator menurut SPLN 50 : 1997 yaitu :

SPLN 50 : 1997 yaitu :

o

o Suhu rata  – Suhu rata  –   rata tahunan disesuaikan dengan kondisi iklim di  rata tahunan disesuaikan dengan kondisi iklim di

Indonesia yaitu 30 Indonesia yaitu 3000

o

o Rugi – Rugi –  rugi transformator harus di standarisasi. rugi transformator harus di standarisasi. o

o Standart rugi – Standart rugi – rugi transformator baru harus ≤ 2.0 %rugi transformator baru harus ≤ 2.0 % o

o Redaksional diuraikan lebih jelasRedaksional diuraikan lebih jelas o

o Spesifikasi umum :Spesifikasi umum :

1.

1. Daya pengenalDaya pengenal 2.

2. Tegangan pengenal (input dan output) dan teganganTegangan pengenal (input dan output) dan tegangan  penyadapan.

 penyadapan. 3.

3. Kelompok vektor Kelompok vektor  4.

(10)

PERENCANAAN PENGHANTAR,

PERENCANAAN PENGHANTAR,

BUSBAR, MOR BAUT DAN DROP

BUSBAR, MOR BAUT DAN DROP

TEGANGAN

TEGANGAN

PABRIK

PABRIK

PERAK

PERAK

PT. MAJU MAKMUR

(11)

A.

A. PENGHANTARPENGHANTAR I.

I. Kabel yang Kabel yang digunakan pdigunakan pada sisi Prada sisi Primer imer (MV)(MV) In = In =    √  √    KHA KHA = = 125 125 % % x x InIn = =    √  √        = = 125 125 % % x x 28,87 28,87 AA = = 28,87A 28,87A = = 37 37 AA Sesuai dengan

Sesuai dengan (Buku 4 (Buku 4 PLN tentang PLN tentang Standar KonStandar Konstruksi Gardustruksi Gardu

 Distribusi dan Gardu Hubung

 Distribusi dan Gardu Hubung Tenaga Listrik hal 9 Edisi 1 TahuTenaga Listrik hal 9 Edisi 1 Tahunn

2010)

2010)

II.

II. Kabel pada sisi Sekunder TrafoKabel pada sisi Sekunder Trafo In = In =    √  √    KHA KHA = = 125 125 % % x x InIn = =    √  √      = = 125 125 % % x x 1443,4 1443,4 AA = = 1443,4 1443,4 A A = = 1804,25A1804,25A Sesuai dengan

Sesuai dengan (Buku 4 (Buku 4 PLN tentang PLN tentang Standar KonStandar Konstruksi Gardustruksi Gardu

 Distribusi dan Gardu Hubung

 Distribusi dan Gardu Hubung Tenaga Listrik hal 9 Edisi 1 TahuTenaga Listrik hal 9 Edisi 1 Tahunn

2010)

2010)

Berdasarkan Katalog kabel Merk Supreme dipilih 3 x ( 1 x 35 mm Berdasarkan Katalog kabel Merk Supreme dipilih 3 x ( 1 x 35 mm22)) Dengan KHA Kabel = 3 x (1 x 199 A)

Dengan KHA Kabel = 3 x (1 x 199 A)

= 579 A ( Dengan suhu keliling 30 = 579 A ( Dengan suhu keliling 3000 C) C)

Jenis kabel N2XSY MV CABLE

(12)

Berdasarkan Tabel Kabel Merk Supreme Tabel Derating Factors

Berdasarkan Tabel Kabel Merk Supreme Tabel Derating Factors

1.

1. Variation In ground temperatures ( In 50Variation In ground temperatures ( In 5000C)C)

In Total A = fk x KHA kabel

In Total A = fk x KHA kabel

= 0,71 x1194 A

= 0,71 x1194 A

= 847,74 A

= 847,74 A

2.

2. Variation in thermal resistivity of soil (100Variation in thermal resistivity of soil (100 00C.cm/watt)C.cm/watt)

In Total B = fk x In Total A In Total B = fk x In Total A = 1, = 1,0 0 x 1194 x 1194 AA = 847,74 A = 847,74 A 3.

3. Variation in depth of lyaing (100 cm)Variation in depth of lyaing (100 cm)

In Total C = fk x In Total B In Total C = fk x In Total B = = 0,99 x 0,99 x 847,74 A847,74 A = 839,3 A = 839,3 A 4.

4. Grouping of multicore cables (5 group)Grouping of multicore cables (5 group)

In Total D = fk x In Total C In Total D = fk x In Total C = = 0,64 0,64 x x 839,3 839,3 AA = 537,152 A = 537,152 A III.

III. Kabel yang digunakan pada sisi (LV)Kabel yang digunakan pada sisi (LV) 

 Kabel pada Beban 1 dengan Kapasitas 500 kVAKabel pada Beban 1 dengan Kapasitas 500 kVA In = In =    √  √    KHA KHA = = 125 125 % % x x InIn = =    √  √        = = 125 125 % % x x 760 760 AA = = 760 760 A A = = 950 950 AA Berdasarkan Katalog

Berdasarkan Katalog kabel Merk kabel Merk Supreme dipSupreme dipilih ilih ( 1 ( 1 x 70 x 70 mmmm22)) Dengan KHA

Dengan KHA Kabel = Kabel = (8 x 240 (8 x 240 A)A)

= 1920 A ( Dengan suhu keliling 30 = 1920 A ( Dengan suhu keliling 3000 C) C)

Jenis kabel NYY LV CABLE

(13)

Sesuai dengan

Sesuai dengan (Buku 4 (Buku 4 PLN tentang PLN tentang Standar KonStandar Konstruksi Gardustruksi Gardu

 Distribusi dan Gardu Hubung

 Distribusi dan Gardu Hubung Tenaga Listrik hal 9 Edisi 1 TahuTenaga Listrik hal 9 Edisi 1 Tahunn

2010)

2010)

Berdasarkan Tabel Kabel Merk Supreme Tabel Derating Factors

Berdasarkan Tabel Kabel Merk Supreme Tabel Derating Factors

1.

1. Variation In ground temperatures ( In 50Variation In ground temperatures ( In 5000C)C)

In Total A = fk x KHA kabel

In Total A = fk x KHA kabel

= 0,71 x 950 A

= 0,71 x 950 A

= 674,5 A

= 674,5 A

2.

2. Variation in thermal resistivity of soil (100Variation in thermal resistivity of soil (100 00C.cm/watt)C.cm/watt)

In Total B = fk x In Total A In Total B = fk x In Total A = 1, = 1,0 0 x 674,x 674,5 A5 A = 674,5 A = 674,5 A 3.

3. Variation in depth of lyaing (100 cm)Variation in depth of lyaing (100 cm)

In Total C = fk x In Total B In Total C = fk x In Total B = = 0,99 0,99 x 674x 674,5 A,5 A = 667,755 A = 667,755 A 4.

4. Grouping of multicore cables (5 group)Grouping of multicore cables (5 group)

In Total D = fk x In Total C In Total D = fk x In Total C = 0,64 x 667,755A = 0,64 x 667,755A = 427,36 A = 427,36 A 

 Kabel pada Beban 2 dengan Kapasitas 200 kVAKabel pada Beban 2 dengan Kapasitas 200 kVA In = In =    √  √    KHA KHA = = 125 125 % % x x InIn = =    √  √        = = 125 125 % % x x 304 304 AA = = 304 304 A A = = 380 380 AA

Berdasarkan Katalog kabel Merk Supreme dipilih ( 3 x 120 mm Berdasarkan Katalog kabel Merk Supreme dipilih ( 3 x 120 mm22)) Dengan KHA Kabel = 3 x 329 A

Dengan KHA Kabel = 3 x 329 A

= 987 A ( Dengan suhu keliling 30 = 987 A ( Dengan suhu keliling 3000 C) C)

Jenis kabel NYY

(14)

Sesuai dengan

Sesuai dengan (Buku 4 (Buku 4 PLN tentang PLN tentang Standar KonStandar Konstruksi Gardustruksi Gardu

 Distribusi dan Gardu Hubung

 Distribusi dan Gardu Hubung Tenaga Listrik hal 9 Edisi 1 TahuTenaga Listrik hal 9 Edisi 1 Tahunn

2010)

2010)

Berdasarkan Tabel Kabel Merk Supreme Tabel Derating Factors

Berdasarkan Tabel Kabel Merk Supreme Tabel Derating Factors

1.

1. Variation In ground temperatures ( In 50Variation In ground temperatures ( In 5000C)C)

In Total A = fk x KHA kabel

In Total A = fk x KHA kabel

= 0,71 x 404 A

= 0,71 x 404 A

= 286,84 A

= 286,84 A

2.

2. Variation in thermal resistivity of soil (100Variation in thermal resistivity of soil (100 00C.cm/watt)C.cm/watt)

In Total B = fk x In Total A In Total B = fk x In Total A = 1, = 1,0 0 x 286,x 286,84 A84 A = 286,84 A = 286,84 A 3.

3. Variation in depth of lyaing (100 cm)Variation in depth of lyaing (100 cm)

In Total C = fk x In Total B In Total C = fk x In Total B = = 0,99 x 0,99 x 286,84 A286,84 A = 284 A = 284 A 4.

4. Grouping of multicore cables (5 group)Grouping of multicore cables (5 group)

In Total D = fk x In Total C In Total D = fk x In Total C = = 0,64 0,64 x x 284 284 AA = 181,76 A = 181,76 A

Berdasarkan Katalog kabel Merk Supreme dipilih ( 4 x 10 mm Berdasarkan Katalog kabel Merk Supreme dipilih ( 4 x 10 mm22)) Dengan KHA Kabel = 4 x 107 A

Dengan KHA Kabel = 4 x 107 A

= 428 A ( Dengan suhu keliling 30 = 428 A ( Dengan suhu keliling 3000 C) C)

Jenis kabel NYY

(15)

 Kabel pada Beban 3 dengan Kapasitas 150 kVAKabel pada Beban 3 dengan Kapasitas 150 kVA In = In =    √  √    KHA KHA = = 125 125 % % x x InIn = =    √  √        = = 125 125 % % x x 228 228 AA = = 228 228 A A = = 285 285 AA Sesuai dengan

Sesuai dengan (Buku 4 (Buku 4 PLN tentang PLN tentang Standar KonStandar Konstruksi Gardustruksi Gardu

 Distribusi dan Gardu Hubung

 Distribusi dan Gardu Hubung Tenaga Listrik hal 9 Edisi 1 TahuTenaga Listrik hal 9 Edisi 1 Tahunn

2010)

2010)

Berdasarkan Tabel Kabel Merk Supreme Tabel Derating Factors

Berdasarkan Tabel Kabel Merk Supreme Tabel Derating Factors

1.

1. Variation In ground temperatures ( In 50Variation In ground temperatures ( In 5000C)C)

In Total A = fk x KHA kabel

In Total A = fk x KHA kabel

= 0,71 x 316 A

= 0,71 x 316 A

= 225 A

= 225 A

2.

2. Variation in thermal resistivity of soil (100Variation in thermal resistivity of soil (100 00C.cm/watt)C.cm/watt)

In Total B = fk x In Total A In Total B = fk x In Total A = 1,0 = 1,0 x 225 x 225 AA = 225 A = 225 A 3.

3. Variation in depth of lyaing (100 cm)Variation in depth of lyaing (100 cm)

In Total C = fk x In Total B In Total C = fk x In Total B = = 0,99 0,99 x 225 x 225 AA = 223 A = 223 A 4.

4. Grouping of multicore cables (5 group)Grouping of multicore cables (5 group)

Berdasarkan Katalog kabel Merk Supreme dipilih ( 2 x 35 mm Berdasarkan Katalog kabel Merk Supreme dipilih ( 2 x 35 mm22)) Dengan KHA Kabel = 2 x 185 A

Dengan KHA Kabel = 2 x 185 A

= 370 A ( Dengan suhu keliling 30 = 370 A ( Dengan suhu keliling 3000 C) C)

Jenis kabel NYY

(16)

In Total D = fk x In Total C In Total D = fk x In Total C = = 0,64 0,64 x x 223 223 AA = 143 A = 143 A 

 Kabel pada Beban 4 dengan Kapasitas 100 kVAKabel pada Beban 4 dengan Kapasitas 100 kVA In = In =    √  √    KHA KHA = = 125 125 % % x x InIn = =    √  √        = = 125 125 % % x x 152 152 AA = = 152A 152A = = 190 190 AA Sesuai dengan

Sesuai dengan (Buku 4 (Buku 4 PLN tentang PLN tentang Standar KonStandar Konstruksi Gardustruksi Gardu

 Distribusi dan Gardu Hubung

 Distribusi dan Gardu Hubung Tenaga Listrik hal 9 Edisi 1 TahuTenaga Listrik hal 9 Edisi 1 Tahunn

2010)

2010)

Berdasarkan Tabel Kabel Merk Supreme Tabel Derating Factors

Berdasarkan Tabel Kabel Merk Supreme Tabel Derating Factors

1.

1. Variation In ground temperatures ( In 50Variation In ground temperatures ( In 5000C)C)

In Total A = fk x KHA kabel

In Total A = fk x KHA kabel

= 0,71 x 228 A

= 0,71 x 228 A

= 162 A

= 162 A

2.

2. Variation in thermal resistivity of soil (100Variation in thermal resistivity of soil (100 00C.cm/watt)C.cm/watt)

In Total B = fk x In Total A In Total B = fk x In Total A = 1,0 = 1,0 x 162 x 162 AA = 162 A = 162 A 3.

3. Variation in depth of lyaing (100 cm)Variation in depth of lyaing (100 cm)

Berdasarkan Katalog kabel Merk Supreme dipilih ( 1 x 70 mm Berdasarkan Katalog kabel Merk Supreme dipilih ( 1 x 70 mm22)) Dengan KHA Kabel = 1 x 240 A

Dengan KHA Kabel = 1 x 240 A

= 240 A ( Dengan suhu keliling 30 = 240 A ( Dengan suhu keliling 3000 C) C) Jenis kabel NYY

(17)

In Total C = fk x In Total B In Total C = fk x In Total B = = 0,99 0,99 x 162 x 162 AA = 160,4 A = 160,4 A 4.

4. Grouping of multicore cables (5 group)Grouping of multicore cables (5 group)

In Total D = fk x In Total C In Total D = fk x In Total C = = 0,64 0,64 x x 160,4 160,4 AA = 102,7 A = 102,7 A B.

B. Menghitung Drop TeganganMenghitung Drop Tegangan 

 Drop Tegangan pada sisi Primer Trafo (MV)Drop Tegangan pada sisi Primer Trafo (MV)

L = 10 m, In = 28,87 A L = 10 m, In = 28,87 A % Regulasi = % Regulasi = √ √     ,    ,        

=

=

√ √     ,    ,      

= 0,25 V

= 0,25 V

Tidak lebih 8 % dari tegangan sumber 3 fasa 380V

Tidak lebih 8 % dari tegangan sumber 3 fasa 380V

= 0,08 x 380V

= 0,08 x 380V

= 30,4 V

= 30,4 V

 Drop Tegangan pada sisi sekunder TrafoDrop Tegangan pada sisi sekunder Trafo

L = 15 m, In = 1443,4 A L = 15 m, In = 1443,4 A % Regulasi = % Regulasi = √ √                 

=

=

√ √     ,    ,         

(18)

= 1,2V

= 1,2V

Tidak lebih 8 % dari tegangan sumber 3 fasa 380V

Tidak lebih 8 % dari tegangan sumber 3 fasa 380V

= 0,08 x 380V

= 0,08 x 380V

= 30,4 V

= 30,4 V

 Drop Tegangan pada sisi LV ( Panel)Drop Tegangan pada sisi LV ( Panel) a)

a) Pada sisi LV Kabel Beban 1Pada sisi LV Kabel Beban 1

L = 50 m, In = 760 A L = 50 m, In = 760 A % Regulasi = % Regulasi = √ √                 

=

=

√ √               

= 9,8 V

= 9,8 V

Tidak lebih 8 % dari tegangan sumber 3 fasa 380V

Tidak lebih 8 % dari tegangan sumber 3 fasa 380V

= 0,08 x 380V

= 0,08 x 380V

= 30,4 V

= 30,4 V

 b)

 b) Pada sisi LV Kabel Beban 2Pada sisi LV Kabel Beban 2

L = 75 m, In = 304 A L = 75 m, In = 304 A % Regulasi = % Regulasi = √ √                 

=

=

√ √               

= 6,98 V

= 6,98 V

Tidak lebih 8 % dari tegangan sumber 3 fasa 380V

Tidak lebih 8 % dari tegangan sumber 3 fasa 380V

= 0,08 x 380V

(19)

= 30,4 V

= 30,4 V

c)

c) Pada sisi LV Kabel Beban 3Pada sisi LV Kabel Beban 3

L = 100 m, In = 228 A L = 100 m, In = 228 A % Regulasi = % Regulasi = √ √                 

=

=

√ √               

= 20,15 V

= 20,15 V

Tidak lebih 8 % dari tegangan sumber 3 fasa 380V

Tidak lebih 8 % dari tegangan sumber 3 fasa 380V

= 0,08 x 380V

= 0,08 x 380V

= 30,4 V

= 30,4 V

d)

d) Pada sisi LV Kabel Beban 4Pada sisi LV Kabel Beban 4

L = 125 m, In = 152 A L = 125 m, In = 152 A % Regulasi = % Regulasi = √ √                 

=

=

√ √               

= 8,4V

= 8,4V

Tidak lebih 8 % dari tegangan sumber 3 fasa 380V

Tidak lebih 8 % dari tegangan sumber 3 fasa 380V

= 0,08 x 380V

= 0,08 x 380V

= 30,4 V

(20)

C.

C. Menentukan BusbarMenentukan Busbar

Dipilih Arus Terbesar sebagai referensi Dipilih Arus Terbesar sebagai referensi In Beban 1 = 760 A In Beban 1 = 760 A KHA = 125 % x In KHA = 125 % x In = 125 % x 760 A = 125 % x 760 A = 950 A = 950 A

Dipilih Busbar Sesifikasi Dipilih Busbar Sesifikasi Merk : ISO FLEX

Merk : ISO FLEX

Dimension* : 10 x 32 x 1 Dimension* : 10 x 32 x 1 Cross Section : 320 mm Cross Section : 320 mm22 Length = 2000 mm Length = 2000 mm Weigth = 5.70 kg Weigth = 5.70 kg D.

D. Menentukan Mor Baut pada TrafoMenentukan Mor Baut pada Trafo

Dengan arus nominal yang telah ada pada trafo maka dapat di tentukan Dengan arus nominal yang telah ada pada trafo maka dapat di tentukan  berapa ukuran Mor Baut pada trafo 0,14

(21)

PERENCANAAN PENGAMAN

PERENCANAAN PENGAMAN

UTAMA DAN PENGAMAN MASING

UTAMA DAN PENGAMAN MASING

 MASING CABANG PABRIK

 MASING CABANG PABRIK

PERAK

PERAK

PT. MAJU MAKMUR

(22)

PERHITUNGAN DAN PEMILIHAN PENGAMAN UTAMA DAN MASING PERHITUNGAN DAN PEMILIHAN PENGAMAN UTAMA DAN MASING

MASING CABANG ( BREAKING CAPACITY ) MASING CABANG ( BREAKING CAPACITY )

Hubung singkat pada suatu penyulang dapat terjadi pada sisi atas trafo, Hubung singkat pada suatu penyulang dapat terjadi pada sisi atas trafo, kabel, rel dan pemutusan sirkit. Dalam hal ini perhitungan digunakan untuk kabel, rel dan pemutusan sirkit. Dalam hal ini perhitungan digunakan untuk menentukan besarnya arus hubung singkat pada suatu titik dan breaking capacity menentukan besarnya arus hubung singkat pada suatu titik dan breaking capacity  pengaman, sehingga pengaman tersebut

 pengaman, sehingga pengaman tersebut dapat mengamankan sirkit dapat mengamankan sirkit tanpa merusaktanpa merusak  pengaman tersebut pada hubung

 pengaman tersebut pada hubung singkat.singkat.

Untuk perhitungan arus hubung singkat pada LV maka diperlukan data daya Untuk perhitungan arus hubung singkat pada LV maka diperlukan data daya hubung singkat pada sisi LV

hubung singkat pada sisi LV,,  panjang  panjang dari dari pada pada penghantardan penghantardan jenis jenis penghantarpenghantar tersebut.

tersebut.

Untuk penentuan tersebut daya hubung singkat dapat diketahui melalui tiga Untuk penentuan tersebut daya hubung singkat dapat diketahui melalui tiga cara, yaitu :

cara, yaitu : 1)

1) Melihat data pada gardu indukMelihat data pada gardu induk 2)

2) Melihat MVA peralatanMelihat MVA peralatan 3)

3) Dengan cara permisalanDengan cara permisalan

Pada perhitungan ini dilakukan dengan cara ketiga yaitu dimisalkan dan Pada perhitungan ini dilakukan dengan cara ketiga yaitu dimisalkan dan data yang diketahui adalah sebagai berikut :

data yang diketahui adalah sebagai berikut :

 Daya hubung singkat 500Daya hubung singkat 500  81 8100 MVA MVA   S S = = 1000 1000 kVAkVA   VV00 = = 400 400 VV   In In = = 1443 1443 AA   Isc Isc = = 28 28 kAkA   Vsc Vsc = = 5%5%

(23)

A.

A. PERHITUNGAN ARUS HUBUNG SINGKATPERHITUNGAN ARUS HUBUNG SINGKAT ARUS HUBUNG SINGKAT (Isc)

ARUS HUBUNG SINGKAT (Isc) Bagian

Bagian –  –  bagian bagian Resistansi (mResistansi (m)) Reaktansi (mReaktansi (m))

Jaringan sisi Jaringan sisi atas atas (TM) (TM) Psc = 500 MVA Psc = 500 MVA S S = = 1000 1000 KVAKVA In = 1443,4 A In = 1443,4 A Vsc = 6% Vsc = 6% a.

a. Jaringan Sisi AtasJaringan Sisi Atas

1

1 =

=







=

=

400

400



500

500

=

= 33220 

0 

Cos Cos

∅ =

= 00,,1155

11 =

= 

11.. ∅

∅.. 1100

−−

=

= 32

320 .0,1

0 .0,15

5 .. 10

10

−−

=

= 0,

0,04

048 

8 

∅

∅ =

= 00,,9933

11 =

= 

11.∅.1

.∅.100

−−

=

= 32

320 .0,9

0 .0,93 .10

3 .10

−−

=

= 0,

0,29

297 

7 

b. b. TransformatorTransformator

R2

R2 =

=

           = = 2300  4002300  40022 10 1033 1000 100022 = 0,368 = 0,368





S  S  V  V   x  x Vsc Vsc  Z   Z  2 2 0 0 2 2 1 10000   1000 1000 400 400 100 100 6 6 22 2 2 xx  Z   Z 



= 9,6 = 9,6 mm             m m  R  R  Z   Z   X   X  6 6 ,, 9 9 )) 368 368 ,, 0 0 (( )) 6 6 ,, 9 9 (( 22 22 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 c.

c. Kabel trafo menuju MDPKabel trafo menuju MDP



=

=

  

  

 

 

=

=

22,5  15

22,5  15

8

8  (1

 (1  70

 70





22

))

=

= 0,

0,60

603

3 

  L  L  x  x  X   X 

00

,,

12

12

33  44 44 ,, 1 1 12 12 12 12 ,, 0 0 3 3     xx  X   X  d.

d. Pemutus Isc 1Pemutus Isc 1



=

= 00

 

 



=

= 00

e. e. BusbarBusbar



=

=

  

  

 

 

=

=

22,5  10

22,5  10

3 

3  ((10 32 

10 32 



))

=

= 0,

0,25

25 

 X X55

= 0,

=

0,15

15  

 

=

= 0,

0,15

15  10

 10

=

= 1,

1,5

5 



(24)

Menurut buku Schneider Electric - Electrical inst

Menurut buku Schneider Electric - Electrical installation guide 2016allation guide 2016

Terdapat

Terdapat beberapa ketentuan beberapa ketentuan yang yang adaada

1.

1. Arus Hubung Singkat Pengaman UtamaArus Hubung Singkat Pengaman Utama

R  R tt = R = R 11 + R  + R 22 + R  + R 33 + R + R 55 = 0,048 + 0,368 + 0,603 + = 0,048 + 0,368 + 0,603 + 0,250,25 = 1,269 = 1,269 mΩmΩ X Xtt = = XX11+ X+ X22 + X+ X33+ X+ X55 = 0,297 + 9,6 +1,44+ 1,5 = 0,297 + 9,6 +1,44+ 1,5 = 12,837 m = 12,837 mΩΩ kA kA  Xt   Xt   Rt   Rt  V  V   I   I  SC  SC  2 2 2 2 0 0 1 1 .. 3 3   kA kA 17,9 17,9 12,837 12,837 269 269 ,, 1 1 .. 3 3 400 400 2 2 2 2      

Perbedaan MCB, MCCB dan ACB Perbedaan MCB, MCCB dan ACB

 MCCB (Moulded case Circuit breaker)MCCB (Moulded case Circuit breaker) a)

a) Dipakai pada tegangan rendah 0 - 1000V.Dipakai pada tegangan rendah 0 - 1000V.  b)

 b) Dilengkapidengan solid state proteksimaupun overloadDilengkapidengan solid state proteksimaupun overload condition. Makanyaadajenis MCCB thermal and magnetic condition. Makanyaadajenis MCCB thermal and magnetic danada yang magnetik only.

(25)

c)

c) MCCBs adalah pemutus sirkuit MCCBs adalah pemutus sirkuit yang digunakan untukyang digunakan untuk  beban listrik yang lebih tinggi.

 beban listrik yang lebih tinggi. d)

d) MCCBs cocok untuk digunakan dalam aplikasi komersialMCCBs cocok untuk digunakan dalam aplikasi komersial dan industri.

dan industri. e)

e) MCCBs dapat membawa arus dinilai hingga 2500 ampere.MCCBs dapat membawa arus dinilai hingga 2500 ampere. f)

f) Rating MCCB dapat diseting/disesuaikanRating MCCB dapat diseting/disesuaikan g)

g) Ada matras,pembuatan cetakAda matras,pembuatan cetak

 ACB (air circuit breaker)ACB (air circuit breaker) a)

a) ACB (Air Circuit Breaker) merupakan jenis circuit ACB (Air Circuit Breaker) merupakan jenis circuit breakerbreaker dengan sarana pemadam busur api berupa udara

dengan sarana pemadam busur api berupa udara  b)

 b) ACBdapat digunakan pada tegangan rendah dan teganganACBdapat digunakan pada tegangan rendah dan tegangan menengah

menengah c)

c) Pada tekanan ruangan atmosfer digunakan sebagai peredamPada tekanan ruangan atmosfer digunakan sebagai peredam  busur api yang timbul akibat pro

 busur api yang timbul akibat proses switching maupunses switching maupun gangguan

gangguan d)

d) Batas arus pengenalnya 1600A keatasBatas arus pengenalnya 1600A keatas e)

e) ACB dipasang pada Incoming LVMDBACB dipasang pada Incoming LVMDB f)

f) ACB dilengkapi proteksi arus lebih dan arus bocorACB dilengkapi proteksi arus lebih dan arus bocor g)

g) Untuk pengoperasian bisa manual danautomatis, jikaUntuk pengoperasian bisa manual danautomatis, jika automatis dipasang beberapa push button di

automatis dipasang beberapa push button di pintu panelpintu panel sebagai tombol open dan close untuk ACB trsebut. sebagai tombol open dan close untuk ACB trsebut. h)

h) ACB dilengkapidengan motor operated spring charge (adaACB dilengkapidengan motor operated spring charge (ada  juga spring charge manual) yang d

 juga spring charge manual) yang digunakan untuk closed danigunakan untuk closed dan tripped

tripped 

 MCB (Miniature Circuit Breakers)MCB (Miniature Circuit Breakers) a)

a) MCBs pemutus sirkuit yang digunakan untuk beban listriMCBs pemutus sirkuit yang digunakan untuk beban listri kk yang lebih kecil

yang lebih kecil  b)

 b) MCBs cocok untuk digunakan dalam rumah tanggaMCBs cocok untuk digunakan dalam rumah tangga sementara

sementara c)

c) MCBs dapat membawa arus MCBs dapat membawa arus pengenal sampai dengan 100pengenal sampai dengan 100 ampere

ampere d)

(26)

2.

2. Penentuan PengamanPenentuan Pengaman

 PUIL 3.24.3.2

 PUIL 3.24.3.2 koordinasi antarapenghantar dan gawai proteksi koordinasi antarapenghantar dan gawai proteksi karakteristik operasi suatu gawai yang memproteksi kabel terhadap karakteristik operasi suatu gawai yang memproteksi kabel terhadap  beban lebih arus memenuhi 2 kon

 beban lebih arus memenuhi 2 kondisi yaitu :disi yaitu : Ib ≤ In ≤ Iz

Ib ≤ In ≤ Iz

Ib = arus yang mendasari desain sirkit Ib = arus yang mendasari desain sirkit

Inominal pada cabang / group Inominal pada cabang / group In = Arus nominal gawai proteksi In = Arus nominal gawai proteksi

I pada MCB / proteksi yang disetel I pada MCB / proteksi yang disetel

Iz = Kemampuan hantar arus (KHA) kontinu dari kabel Iz = Kemampuan hantar arus (KHA) kontinu dari kabel

a.

a. Pengaman Sisi Sekunder TrafoPengaman Sisi Sekunder Trafo  In =In = SS √  √  x V x V = = .. √  √  x  x  = = 1443,4 1443,4 AA  KHA = 125 % x InKHA = 125 % x In

(27)

= 1,25 x 14434 A = 1,25 x 14434 A = = 1804,25 1804,25 AA  IIMCBMCB = F.Keb x In= F.Keb x In = 0,85 x 1443,4 A = 0,85 x 1443,4 A = = 1226,89 1226,89 AA Maka, mengunakan MCCB = 1600 A Maka, mengunakan MCCB = 1600 A  Maks = 250 % x InMaks = 250 % x In = = 2,5 2,5 x x 1443,4 1443,4 AA = 3608,5 A = 3608,5 A

IINOMINALNOMINAL

IIPENGAMANPENGAMAN

IIKHAKHA

1443,4 A

1443,4 A

1600 1600 AA

 1804,25 A 1804,25 A

b.

b. Masing-masMasing-masing LV ing LV MDPMDP 

 GRUP 1 (500 kVA)GRUP 1 (500 kVA)  In =In = SS √  √  x V x V = = .. √  √  x  x  = = 760 760 AA  KHA = 125 % x InKHA = 125 % x In = 1,25 x 760 A = 1,25 x 760 A = = 950 950 AA  IIMCBMCB = F.Keb x In= F.Keb x In = 0,85 x 950 A = 0,85 x 950 A = = 807,5 807,5 AA Maka, mengunakan MCCB = 800 A Maka, mengunakan MCCB = 800 A  Maks = 250 % x InMaks = 250 % x In = 2,5 x 760 = 2,5 x 760 = 1900 A = 1900 A

IINOMINALNOMINAL

IIPENGAMANPENGAMAN

IIKHAKHA

Dipilih MCCB Merk SCHNEIDER Jenis Compact N1600b / Dipilih MCCB Merk SCHNEIDER Jenis Compact N1600b / 1600H N/H/L Electrically Operated

(28)

760 A

760 A

800 800 AA

 950 A 950 A

 GRUP 2 (200 kVA)GRUP 2 (200 kVA)  In =In = SS √  √  x V x V = = .. √  √  x  x  = = 304 304 AA  KHA = 125 % x InKHA = 125 % x In = 1,25 x 304 A = 1,25 x 304 A = = 380 380 AA  IIMCBMCB = F.Keb x In= F.Keb x In = 0,85 x 304 A = 0,85 x 304 A = = 258,4 258,4 AA Maka, mengunakan MCCB = 315 A Maka, mengunakan MCCB = 315 A  Maks = 250 % x InMaks = 250 % x In = 2,5 x 304 = 2,5 x 304 = 760 A = 760 A

IINOMINALNOMINAL

IIPENGAMANPENGAMAN

IIKHAKHA

304 A

304 A

 315 A 315 A

 380 A 380 A

 GRUP GRUP 3 3 (150 (150 kVA)kVA)  In =In = SS √  √  x V x V = = .. √  √  x  x  = = 228 228 AA  KHA = 125 % x InKHA = 125 % x In = 1,25 x 228 A = 1,25 x 228 A

Dipilih MCCB Merk SCHNEIDER Jenis Compact NS800b / Dipilih MCCB Merk SCHNEIDER Jenis Compact NS800b / 1600H N/H/L Electrically Operated

1600H N/H/L Electrically Operated

Dipilih MCCB Merk PROTEK Jenis MC3P315 There Pole Dipilih MCCB Merk PROTEK Jenis MC3P315 There Pole

(29)

= = 285 285 AA  IIMCBMCB = F.Keb x In= F.Keb x In = 0,85 x 228 A = 0,85 x 228 A = = 193,8 193,8 AA Maka, mengunakan MCCB = 250 A Maka, mengunakan MCCB = 250 A  Maks = 250 % x InMaks = 250 % x In = 2,5 x 228 = 2,5 x 228 = 570 A = 570 A

IINOMINALNOMINAL

IIPENGAMANPENGAMAN

IIKHAKHA

228 A

228 A

 250 A 250 A

 285 A 285 A

 GRUP GRUP 4 4 (100 (100 kVA)kVA)  In =In = SS √  √  x V x V = = .. √  √  x  x  = = 152 152 AA  KHA = 125 % x InKHA = 125 % x In = 1,25 x 152 A = 1,25 x 152 A = = 190 190 AA  IIMCBMCB = F.Keb x In= F.Keb x In = 0,85 x 152 A = 0,85 x 152 A = = 129,2 129,2 AA Maka, mengunakan MCCB = 160 A Maka, mengunakan MCCB = 160 A  Maks = 250 % x InMaks = 250 % x In = 2,5 x 152 = 2,5 x 152 = 380 A = 380 A

IINOMINALNOMINAL

IIPENGAMANPENGAMAN

IIKHAKHA

152 A

152 A

 160 A 160 A

 190 A 190 A

Dipilih MCCB Merk SCNEIDER Jenis Compact NSX250 Dipilih MCCB Merk SCNEIDER Jenis Compact NSX250 F/N//H/S There Pole

F/N//H/S There Pole

Dipilih MCCB Merk SCNEIDER Jenis Compact NSX160 Dipilih MCCB Merk SCNEIDER Jenis Compact NSX160 F/N//H/S There Pole

(30)

PERENCANAAN KUBICAL PABRIK

PERENCANAAN KUBICAL PABRIK

PERAK

PERAK

PT. MAJU MAKMUR

(31)

Pemilihan Perangkat atau Peralatan Pada Kubikel

Pemilihan Perangkat atau Peralatan Pada Kubikel

Kubikel 20 kV adalah komponen peralatan untuk memutuskan dan Kubikel 20 kV adalah komponen peralatan untuk memutuskan dan menghubungkan, pengukuran, tegangan, arus maupun daya, peralatan proteksi menghubungkan, pengukuran, tegangan, arus maupun daya, peralatan proteksi dan control. Didalam perencanaan ini, pelanggan memesan daya kepada PLN dan control. Didalam perencanaan ini, pelanggan memesan daya kepada PLN sebesar 10000 kVA, pelanggan ini termasuk pelanggan TM / TM / TR sehinga sebesar 10000 kVA, pelanggan ini termasuk pelanggan TM / TM / TR sehinga trafo milik pelanggan, rugi-rugi di tanggung pelanggan, pengukuran di sisi TM trafo milik pelanggan, rugi-rugi di tanggung pelanggan, pengukuran di sisi TM dan trafo ditempatkan di gardu distribusi.

dan trafo ditempatkan di gardu distribusi.

Kubikel terdiri dari dua unit. Pertama adalah milik PLN (yang bersegel) Kubikel terdiri dari dua unit. Pertama adalah milik PLN (yang bersegel) dan kubikel milik pelanggan (hak pelanggan sepenuhnya). Setiap kubikel terdiri dan kubikel milik pelanggan (hak pelanggan sepenuhnya). Setiap kubikel terdiri dari incoming, metering dan outgoing. Pada perencanaan ini, kubikel pelanggan dari incoming, metering dan outgoing. Pada perencanaan ini, kubikel pelanggan dan PLN disamakan spesifikasinya, karena selain PLN, pelanggan juga perlu dan PLN disamakan spesifikasinya, karena selain PLN, pelanggan juga perlu memonitoring metering milik pelanggan itu sendiri. Spesifikasi kubikel ialah: memonitoring metering milik pelanggan itu sendiri. Spesifikasi kubikel ialah:

1.

1. Incoming : IMCIncoming : IMC 2.

2. Metering : CM2Metering : CM2 3.

3. Outgoing : DM1-AOutgoing : DM1-A Dari Schneider

Dari Schneider 1.

1. INCOMING (IMC)INCOMING (IMC)

Terdiri atas LBS (load break switch), coupling kapasitor dan CT Terdiri atas LBS (load break switch), coupling kapasitor dan CT

-- LBSLBS

Ialah pemutus dan penyambung tegangan dalam keadaan berbeban, Ialah pemutus dan penyambung tegangan dalam keadaan berbeban, komponen berbeban terdiri atas beberapa fungsi yaitu:

komponen berbeban terdiri atas beberapa fungsi yaitu: 1.

1. Earth SwitchEarth Switch 2.

2. Disconnect SwitchDisconnect Switch 3.

3. Load Break SwitchLoad Break Switch

Untuk meng-energized, proses harus berurutan (1-2-3) dan Untuk meng-energized, proses harus berurutan (1-2-3) dan memutus beban harus dengan urutan kebalikan (3

memutus beban harus dengan urutan kebalikan (3-2-1).-2-1). -- Coupling CapasitorCoupling Capasitor

Dalam penandaan kubikel membutuhkan lampu tanda dengan Dalam penandaan kubikel membutuhkan lampu tanda dengan tegangan kerja 400 kV. Karena pada kubikel mempunyai tegangan kerja tegangan kerja 400 kV. Karena pada kubikel mempunyai tegangan kerja

(32)

20 kV, maka tegangan tersebut harus diturunkan hingga 400 V 20 kV, maka tegangan tersebut harus diturunkan hingga 400 V menggunakan

menggunakan coupling coupling capasitor dengan capasitor dengan 5 5 cincin cincin yang yang menghasilkanmenghasilkan output tegangan output tegangan = 20 kV/5 = 20 kV/5 = 400 V = 400 V

-- Current Transformator (CT)Current Transformator (CT)

Trafo yang digunakan adalah trafo dengan daya 2500 kVA. Trafo yang digunakan adalah trafo dengan daya 2500 kVA. Sehingga arus nominalnya ialah:

Sehingga arus nominalnya ialah:



 =

=

   

   

√ 

√ 33 ×

× 







ℎ

ℎ

=

=

1000

1000

√ 

√ 3×20

3×20

=

= 28

28,9

,9 

meter yang digunakan hanya mampu menerima arus sampai 5 meter yang digunakan hanya mampu menerima arus sampai 5 A.Sehingga

A.Sehingga dibutuhkan dibutuhkan trafo arus trafo arus (CT) dengan (CT) dengan spesifikasi:spesifikasi: 1.

1. TransformeTransformer r ARJP2/N2FARJP2/N2F 2.

2. Single Primary WindingSingle Primary Winding 3.

3. Double Secondary Winding Untuk Pengukuran dan Double Secondary Winding Untuk Pengukuran dan PengamanPengaman 4.

4. Arus rating : 400 A / 5Arus rating : 400 A / 5 5.

5. Burden : 7,5 VABurden : 7,5 VA 6.

6. Class : 0,5Class : 0,5

 NB: Keterangan lebih lengkap b

 NB: Keterangan lebih lengkap bisa dilihat katalog kubikelisa dilihat katalog kubikel 2.

2. METERING (CM2)METERING (CM2)

Terdiri atas LBS type CS, busbar 3 phasa, LV circuit is

Terdiri atas LBS type CS, busbar 3 phasa, LV circuit isolationolation switch, LV fuse, 3 fuse type UTE atau DIN 6.3 A, heater 150 W (karena switch, LV fuse, 3 fuse type UTE atau DIN 6.3 A, heater 150 W (karena daerah dengan tingkat kelembaban tinggi).

daerah dengan tingkat kelembaban tinggi). -- Load Break Switch type CSLoad Break Switch type CS

Dioperasikan dengan pengungkit yang terdiri atas : Dioperasikan dengan pengungkit yang terdiri atas :

1.

1. Earth switchEarth switch 2.

(33)

--

Auxiliary kontak untuk CM2 yaitu 10 + 2cAuxiliary kontak untuk CM2 yaitu 10 + 2c

-- Voltage Voltage transformatransformatortor

-- FuseFuse

Fuse yang digunakan pada kubikel metering tergantung dari Fuse yang digunakan pada kubikel metering tergantung dari tegangan kerja dan transformator yang digunakan. Setelah melihat tabel tegangan kerja dan transformator yang digunakan. Setelah melihat tabel seleksi fuse (katalog kubikel),

seleksi fuse (katalog kubikel), Pemilihan Fuse Pemilihan Fuse Fuse = 400% x In Fuse = 400% x In = 4 x 28,9 = 4 x 28,9 = 1156 A = 1156 A -- Heater 150 WHeater 150 W

Heater digunakan sebagai pemanas dalam kubikel. Sumber listrik Heater digunakan sebagai pemanas dalam kubikel. Sumber listrik heater ini berdiri sendiri 220 V-AC. Difungsikan untuk menghindari flash heater ini berdiri sendiri 220 V-AC. Difungsikan untuk menghindari flash over akibat embun yang ditimbulkan oleh kelembaban di sekitar kubikel. over akibat embun yang ditimbulkan oleh kelembaban di sekitar kubikel. 3.

3. OUTGOING (DM1-A)OUTGOING (DM1-A) Terdiri atas:

Terdiri atas:

 SF1 atau SF set circuit breaker (CB with SFG gas)SF1 atau SF set circuit breaker (CB with SFG gas) 

 Pemutus dari earth switchPemutus dari earth switch 

 Three phase busbarThree phase busbar 

 Circuit breaker operating mechanismCircuit breaker operating mechanism 

 Dissconector operating mechanism CSDissconector operating mechanism CS 

 Voltage indicatorVoltage indicator 

 Three ct for SF1 CBThree ct for SF1 CB 

 Aux- contact on CBAux- contact on CB 

 Connections pads for ary-type cablesConnections pads for ary-type cables 

 Downstream earhting switch.Downstream earhting switch.

Dengan aksesori tambahan: Dengan aksesori tambahan:

(34)

 Aux contact pada disconnectorAux contact pada disconnector 

 Additional enclosure or connection enclosure for cabling from aboveAdditional enclosure or connection enclosure for cabling from above 

 Proteksi menggunakan stafimax relay atau sepam progamableProteksi menggunakan stafimax relay atau sepam progamable

electronic unit for SF1

electronic unit for SF1 –  – CB.CB.

 Key type interlockKey type interlock 

 150 W heating element150 W heating element 

 Stands footingStands footing 

 Surge arresterSurge arrester 

 CB dioperasikan dengan motor mekanis.CB dioperasikan dengan motor mekanis.

(35)

PERHITUNGAN KOMPONEN KUBIKEL PERHITUNGAN KOMPONEN KUBIKEL 1)

1) Pemilihan Disconnecting Switch (DS).Pemilihan Disconnecting Switch (DS).

Disconnecting switch merupakan peralatan pemutus yang dalam Disconnecting switch merupakan peralatan pemutus yang dalam kerjanya (menutup dan membuka) dilakukan dalam keadaan tidak berbeban, kerjanya (menutup dan membuka) dilakukan dalam keadaan tidak berbeban, karena alat ini hanya difungsikan sebagai pemisah bukan pemutus.

karena alat ini hanya difungsikan sebagai pemisah bukan pemutus.

Jika DS dioperasikan pada saat keadaan berbeban maka akan terjadi Jika DS dioperasikan pada saat keadaan berbeban maka akan terjadi flash over atau percikan-percikan api yang dapat merusak alat

flash over atau percikan-percikan api yang dapat merusak alat itu sendiri.itu sendiri. Fungsi lain dari disconnecting switch adalah difungsikan sebagai Fungsi lain dari disconnecting switch adalah difungsikan sebagai  pemisah

 pemisah tegangan tegangan pada pada waktu waktu pemeliharaan pemeliharaan dan dan perbaikan, perbaikan, sehinggasehingga dperlukan saklar pembumian agar tidak ada muatan sisa.

dperlukan saklar pembumian agar tidak ada muatan sisa.

Karena DS dioperasikan sebagai saklar maka perhitungannya adalah : Karena DS dioperasikan sebagai saklar maka perhitungannya adalah :

15 15 ,, 1 1 20 20 3 3 )) ((       kV  kV  trafo trafo  KVA  KVA  I   I  15 15 ,, 1 1 20 20 3 3 1000 1000       kV  kV  kV  kV   I   I  = 33,2 A = 33,2 A

Sehingga dipilih DS dengan type SF 6 with earthing switch. Sehingga dipilih DS dengan type SF 6 with earthing switch.

2)

2) Pemilihan Load Break Switch.Pemilihan Load Break Switch.

Kemampuan pemutus ini harus disesuaikan dengan rating nominal Kemampuan pemutus ini harus disesuaikan dengan rating nominal dari tegangan kerja, namun LBS juga harus mampu beroperasi saat arus dari tegangan kerja, namun LBS juga harus mampu beroperasi saat arus  besar ( Ics ) tanpa mengalami kerusakan.

 besar ( Ics ) tanpa mengalami kerusakan.

Cara pengoperasian LBS bisa secara manual yaitu digerakkan melalui Cara pengoperasian LBS bisa secara manual yaitu digerakkan melalui  penggerak

 penggerak mekanis mekanis yang yang dibantu dibantu oleh oleh sisitem sisitem pegas pegas dandan  pneumatic.pemilihan

 pneumatic.pemilihan LBS LBS ditentukan ditentukan berdasarkan berdasarkan dengan dengan Rating Rating arusarus nominal dan tegangan kerjannya :

nominal dan tegangan kerjannya :

15 15 ,, 1 1 20 20 3 3 )) ((       kV  kV  trafo trafo  KVA  KVA  I   I 

(36)

15 15 ,, 1 1 20 20 3 3 1000 1000       kV  kV  kVA kVA  I   I  = = 33,2 33,2 AA

Saklar Disconnector dan Saklar Pentanahan Saklar Disconnector dan Saklar Pentanahan

 Tabung UdaraTabung Udara

Tiga kontak putar ditempatkan dalam satu enclosure dengan tekanan Tiga kontak putar ditempatkan dalam satu enclosure dengan tekanan gas relative 0,4 bar

gas relative 0,4 bar

 Operasi KeamananOperasi Keamanan

Saklar memiliki tiga posisi, yaitu: Saklar memiliki tiga posisi, yaitu: -- TertutupTertutup

-- TerbukaTerbuka -- DitanahkanDitanahkan

Dengan system operasi interlock, mencegah terjadinya kesalahan Dengan system operasi interlock, mencegah terjadinya kesalahan  pengoperasian.

(37)
(38)

PERENCANAAN GENSET PABRIK

PERENCANAAN GENSET PABRIK

PERAK

PERAK

PT. MAJU MAKMUR

(39)

PEMILIHAN GENSET

PEMILIHAN GENSET

Genset harus dapat memenuhi beban sebagai berikut : Genset harus dapat memenuhi beban sebagai berikut :

 Kelengkapan penggerak yang menggunakan tenaga listrik danKelengkapan penggerak yang menggunakan tenaga listrik dan

 perlengkapan pengasut yang

 perlengkapan pengasut yang memerlukan pengisian.memerlukan pengisian.

 Lift keadaan darurat dengan anggapan pada suatu kumpulan lift hanya satuLift keadaan darurat dengan anggapan pada suatu kumpulan lift hanya satu

lift yang bekerja. lift yang bekerja.

 Daya yang digunakan untuk menurunkan lift.Daya yang digunakan untuk menurunkan lift. 

 Kipas untuk penghisap asap.Kipas untuk penghisap asap. 

 Pompa air untuk sistem pemadaman.Pompa air untuk sistem pemadaman. 

 Pemanfaatan listrik pada saat kebakaran.Pemanfaatan listrik pada saat kebakaran. 

 Penerangan darurat.Penerangan darurat. 

 Beban tambahan.Beban tambahan.

(Puil 2000 : 8.21.3.1) (Puil 2000 : 8.21.3.1) BEBAN BEBAN Kelompok Kelompok beban beban Daya

Daya (kVA) (kVA) Fk Fk BebanBeban maksimum maksimum (kVA) (kVA) Kelompok 1 Kelompok 1 500 500 0.7 0.7 350350 Kelompok 2 Kelompok 2 200 200 0.7 0.7 140140 Kelompok 3 Kelompok 3 150 150 0.7 0.7 105105 Kelompok 4 Kelompok 4 100 100 0.7 0.7 7070 Total

Total Beban Beban Maksimum Maksimum 665665 Daya terpasang dan pertambahan

Daya terpasang dan pertambahan  beban (VA) (x 120%)

 beban (VA) (x 120%)

798 798

(40)

Genset dipilih yaitu tidak mampu dibebani 100% daya yang Genset dipilih yaitu tidak mampu dibebani 100% daya yang dibutuhkan. Maka saat pemilihan genset, genset harus lebih besar dibutuhkan. Maka saat pemilihan genset, genset harus lebih besar kapasitasnya dari total daya yang dibutuhkan yaiut dikalikan 120% dari kapasitasnya dari total daya yang dibutuhkan yaiut dikalikan 120% dari kebutuhan

kebutuhan Daya

Daya genset genset = = 120% 120% x x 665 665 kVAkVA = 798 kVA

= 798 kVA

Nilai 1000 kVA adalah

Nilai 1000 kVA adalah daya genset yang beroperasdaya genset yang beroperasi maksimumi maksimum Sehingga dipilih genset yang memiliki daya standby 1000 Kva Sehingga dipilih genset yang memiliki daya standby 1000 Kva Spesfikasi digunakan genset :

Spesfikasi digunakan genset :

Model =

Model = CAT C32 ATAAC DIESEL ENGINECAT C32 ATAAC DIESEL ENGINE

Merk

Merk = = CATERPILLAR CATERPILLAR bordesbordes Rating

Rating kVA` kVA` = = 1000kVA1000kVA Rating

Rating kW kW = = 800 800 eKWeKW Power

Power factor factor = = 0.80.8 Vout

Vout = = 400 400 VV 1.

1. Menentukan KHA, kabel dan Menentukan KHA, kabel dan pengaman gensetpengaman genset : :

 

 =

=

    √  √ × × 

=

= 14

1443,

43,37

37 

* Untuk lebih lengkap lihat keterangan pada lampiran * Untuk lebih lengkap lihat keterangan pada lampiran Menentukan KHA, kabel dan pengaman genset Menentukan KHA, kabel dan pengaman genset : :

 KHA KHA = = 1,25% 1,25% x x In In gensetgenset

= 1,25% x 1443,37 A = 1,25% x 1443,37 A = 1804,21 A

= 1804,21 A

 Jika penghantar disusun di atas penyangga kabel yang tertutup (diJika penghantar disusun di atas penyangga kabel yang tertutup (di dalam bordes) dengan faktor koreksi : 0,92 (direncanakan dalam bordes) dengan faktor koreksi : 0,92 (direncanakan menggunakan 4 penyangga dengan 1 sistem)

(41)

 

 ℎ ℎ

 ℎ ℎ =

=

        

=

=

2525,87

2525,87

490  0.92

490  0.92

=

= 5.

5.6600

  FaktorKoreksi FaktorKoreksi = = 490 490 x x 0,92 0,92 x x 55 = 2254 = 2254

Sehingga jumlah penghantar yang digunakan adalah 5 Sehingga jumlah penghantar yang digunakan adalah 5 Dipilih penghantar NYY 5 (1 x 185 mm

Dipilih penghantar NYY 5 (1 x 185 mm22) per fasa dengan KHA) per fasa dengan KHA 490 A

490 A

Untuk R S T dibutuhkan NYY 15 (1 x

Untuk R S T dibutuhkan NYY 15 (1 x 185 mm185 mm22)) Untuk Netral dibutuhkan 3 (1 x

Untuk Netral dibutuhkan 3 (1 x 185 mm185 mm22)/phasa)/phasa

Spesifikasi Penghantar: Spesifikasi Penghantar:

Supreme NYY size (1 x 185 mm Supreme NYY size (1 x 185 mm22/rm)/rm) 0.6/1 (1,2 kV)

0.6/1 (1,2 kV)

SPLN 43-1/IEC 60502-1 SPLN 43-1/IEC 60502-1

(42)

1.

1. Busbar GensetBusbar Genset

Dengan melihat arus nominal pada genset, maka untuk busbar Dengan melihat arus nominal pada genset, maka untuk busbar dipilih : dipilih : Cu 3 x (8 x 100 mm) per fasa *) Cu 3 x (8 x 100 mm) per fasa *) RST dibutuhkan 9 x (8 x 100 mm) RST dibutuhkan 9 x (8 x 100 mm)  Netral dibutuhkan 2 x (8 x 100  Netral dibutuhkan 2 x (8 x 100 mm)mm) PE dibutuhkan 2 x (8 x PE dibutuhkan 2 x (8 x 100 mm)100 mm) 

 Spesifikasi busbar:Spesifikasi busbar: Iso flex busbar Iso flex busbar (8 x 100 mm) (8 x 100 mm) Copper bsbar Copper bsbar

*) menurut catalog bus baris flex dengan suhu kerja 65°C dan suhu *) menurut catalog bus baris flex dengan suhu kerja 65°C dan suhu lingkungan 35°C

lingkungan 35°C

2.

2. Tipe pengaman gensetTipe pengaman genset In

In = = 2020,7 2020,7 AA

Maka dipilih pengaman menggunakan ACB Maka dipilih pengaman menggunakan ACB Merek

Merek = = ABBABB Type

Type = = ACB ACB EMAX EMAX E3NE3N Ihs Ihs = = 65 65 KaKa Frekuensi 50 Hx Frekuensi 50 Hx Tegangan 400 Volt Tegangan 400 Volt

(43)

 =

=

1000 

1000 

√ 

√ 33 ×

× 44000

0 

=

= 14

1443,

43,37

37 

* Untuk lebih lengkap lihat keterangan pada lampiran * Untuk lebih lengkap lihat keterangan pada lampiran Menentukan KHA, kabel dan pengaman genset Menentukan KHA, kabel dan pengaman genset : :

 KHA KHA = = 1,25% 1,25% x x In In gensetgenset

= 1,25% x 1443,37 A = 1,25% x 1443,37 A = 1804,21 A

= 1804,21 A 

 Maka menggunakan kabel NYY dengan luas penampang 5 (1 xMaka menggunakan kabel NYY dengan luas penampang 5 (1 x 120 mm

120 mm22) dengan KHA = 375 Merk Supreme) dengan KHA = 375 Merk Supreme 

 Busbar menggunakan Busbar menggunakan tembaga ukuran 3 tembaga ukuran 3 x 35 x x 35 x 1 ( 101 ( 105 5 mmmm22 )) dengan KHA =

dengan KHA = 497 A. 497 A. Dengan jumlah 3 Dengan jumlah 3 buahbuah Merk isoflexMerk isoflex 

 Untuk penghantar PE, karena luas penampang penghantar fasaUntuk penghantar PE, karena luas penampang penghantar fasa lebih dari 35mm

lebih dari 35mm22,maka penghantar PE yang dipilih setengah dari,maka penghantar PE yang dipilih setengah dari  penghantar

 penghantar fasa fasa ( ( PUIL PUIL bab bab 3 3 hal. hal. 77 77 ), ), dan dan dipilih dipilih kabel kabel BCCBCC dengan spesifikasinya sebagai berikut ;

dengan spesifikasinya sebagai berikut ; KABELINDO, 5 x(1x150 mm

(44)

PERENCANAAN AMF PABRIK

PERENCANAAN AMF PABRIK

PERAK

PERAK

PT. MAJU MAKMUR

(45)

P P

(46)
(47)

PERENCANAAN DESAIN

PERENCANAAN DESAIN

SANGKAR FARADAY PABRIK

SANGKAR FARADAY PABRIK

PERAK

(48)

PERHITUNGAN

PERHITUNGAN, PERENCANAAN, DAN , PERENCANAAN, DAN DESAIN SANGKAR FARADAYDESAIN SANGKAR FARADAY

Medan listrik berpengaruh dan berbahaya bagi pekerja yang bekerja pada Medan listrik berpengaruh dan berbahaya bagi pekerja yang bekerja pada atau dekat sekali dengan bagian dari jaringan yang bertegangan. Pekerja dapat atau dekat sekali dengan bagian dari jaringan yang bertegangan. Pekerja dapat mempergunakan

mempergunakan perlindungan unperlindungan untuk hal tersebut tuk hal tersebut seperti sangkar faraday seperti sangkar faraday dimanadimana kuat medan listrik didalam pelindung konduktor ini merupakan fungsi dari derajat kuat medan listrik didalam pelindung konduktor ini merupakan fungsi dari derajat  perlindungannya.

 perlindungannya.

Sangkar pelindung terbuat dari bahan konduktor dan beberapa tahun yang Sangkar pelindung terbuat dari bahan konduktor dan beberapa tahun yang lalu Faraday telah menunjukkan bahwa kuat medan listrik didalam sangkar adalah lalu Faraday telah menunjukkan bahwa kuat medan listrik didalam sangkar adalah nol (0) bila sangkar berbentuk kotak penuh. Namun jika sangkar tersebut nol (0) bila sangkar berbentuk kotak penuh. Namun jika sangkar tersebut  berbentuk

 berbentuk kotak kotak penuh penuh sehingga sehingga pekerja pekerja didalamnya didalamnya bebas bebas terhadap terhadap medanmedan listrik, maka hal ini tidak dapat dipakai untuk bekerja. Perlindungan terhadap listrik, maka hal ini tidak dapat dipakai untuk bekerja. Perlindungan terhadap medan ini hanya dilakukan oleh sangkar yang hanya berbentuk setengah kotak medan ini hanya dilakukan oleh sangkar yang hanya berbentuk setengah kotak atau sangkar yang tidak berbentuk kotak penuh, tergantung pada derajat atau sangkar yang tidak berbentuk kotak penuh, tergantung pada derajat  perlindungan yang

 perlindungan yang kita inginkan.kita inginkan.

Untuk menentukan dimensi sangkar Faraday, perlu diperhatikan Untuk menentukan dimensi sangkar Faraday, perlu diperhatikan sistem Pengaman dari sisi TT dan TR trafo. Dalam hal ini juga harus sistem Pengaman dari sisi TT dan TR trafo. Dalam hal ini juga harus memperhatikan dimensi dari trafo itu sendiri dan juga jarak aman baik sisi TT memperhatikan dimensi dari trafo itu sendiri dan juga jarak aman baik sisi TT maupun TR trafo.

maupun TR trafo.

Jarak aman minimum trafo dengan manusia jika tegangan kerja 20 KV Jarak aman minimum trafo dengan manusia jika tegangan kerja 20 KV adalah 75 cm ( PUIL hal : 448 ).

adalah 75 cm ( PUIL hal : 448 ).

Tegangan U ( antara fasa dan bumi ) Tegangan U ( antara fasa dan bumi )

kV kV

Jarak aman minimum Jarak aman minimum

cm cm 1 1 12 12 20 20 36 36 50 50 60 60 75 75 100 100

Dengan perkiraan panjang tangan manusia kurang lebih 750 mm, dari Dengan perkiraan panjang tangan manusia kurang lebih 750 mm, dari  perkiraaan

 perkiraaan tersebut tersebut dapat dapat dimasukkan dimasukkan kedalam kedalam perhitungan perhitungan untuk untuk menentukanmenentukan dimensi sangkar faraday yang sesuai.

dimensi sangkar faraday yang sesuai.

Dalam perhitungan ini yang perlu diperhatikan adalah system pengaman Dalam perhitungan ini yang perlu diperhatikan adalah system pengaman dari sisi TR maupun TT pada trafo. Sesuai dengan catalog yang ada jarak aman dari sisi TR maupun TT pada trafo. Sesuai dengan catalog yang ada jarak aman sisi tegangan tinggi adalah = 750 mmdengan perkiraan panjang tangan manusia sisi tegangan tinggi adalah = 750 mmdengan perkiraan panjang tangan manusia

(49)

sekitar kurang lebih 750 mm.sehingga dapat terhitung sangkar faraday sesuai sekitar kurang lebih 750 mm.sehingga dapat terhitung sangkar faraday sesuai dengan dimensi trafo yang digunakan.

dengan dimensi trafo yang digunakan.

Dimensi trafo yang digunakan dengan data sebagai berikut : Dimensi trafo yang digunakan dengan data sebagai berikut :

(50)

Data Dimensi Trafo : Data Dimensi Trafo :

Panjang Panjang (L) (L) = = 1860 1860 mmmm Lebar Lebar (W) (W) = = 1110 1110 mmmm Tinggi Tinggi (H) (H) = = 1715 1715 mmmm

Sehingga diperoleh dimensi sangkar faraday terpasang sebagai berikut : Sehingga diperoleh dimensi sangkar faraday terpasang sebagai berikut : Panjang

Panjang : : (jarak (jarak aman aman trafo+panjang trafo+panjang tangan tangan manusia) manusia) x x 2 2 + + panjang panjang trafotrafo :

: (( (( 300 300 + + 750 750 ) ) x x 2) 2) + + 1860 1860 mmmm :

: 3960 3960 mm.mm. Lebar

Lebar : : (jarak (jarak aman aman trafo+panjang trafo+panjang tangan tangan manusia) manusia) x x 2 2 + + lebar lebar trafotrafo :

: (( (( 300 300 + + 750 750 )) )) x x 2 2 + + 1110 1110 mmmm :

: 3210 3210 mmmm Tinggi

Tinggi : : (jarak (jarak aman aman trafo trafo dengan dengan atap) atap) + + tinggi tinggi trafotrafo :

: (( (( 300 300 + + 750 750 ) ) x2) x2) + + 1715 1715 mmmm :

: 3815 3815 mmmm

Dari perhitungan diatas maka didapat ukuran sangkar faraday yang dibutuhkan Dari perhitungan diatas maka didapat ukuran sangkar faraday yang dibutuhkan adalah 3960 mm x 3210 mm x

(51)

PERENCANAAN CELAH UDARA

PERENCANAAN CELAH UDARA

PADA RUANG KONTROL PABRIK

PADA RUANG KONTROL PABRIK

PERAK

Gambar

Tabel Batas Aman ArresterTabel Batas Aman Arrester

Referensi

Dokumen terkait

RAYA ALTERNATIF RUKO MADISON TIME SQUARE CIBUBUR BLOK C 1/33 A. KEL.JATIKARYA, KEC.JATISAMPURNA-KOTA

Membahas  metode  penelitian  sosial  dalam  penelitian  kriminologi.  Pokok‐pokok  yang  dibahas  adalah  penggunaan  yang  tepat  dan  proporsional  terkait 

Dalam penelitian Cik Hasan Bisri dkk (1997) disebuah desa di Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, menunjukkan terjadi pergulatan antara hukum kewarisan Islam dipahami

Dalam percobaan kali ini kita akan mengidentifikasi keberadaan kandungan alkaloid dalam Kristal kafein yang merupakan hasil isolasi dengan menggunakan pereaksi Mayer dan pereaksi

Kerja cerdas itu merupakan salah satu kata lain dari bekerja yang lebih baik dan lebih cepat mengarah kepada kesuksesanm, seperti kerja cerdas dalam setiap usaha. Berbeda dengan

Tanda Lulus Sensor adalah surat yang dikeluarkan oleh Lembaga Sensor Film bagi setiap kopi film, trailer serta film iklan, dan tanda yang dibubuhkan oleh Lembaga Sensor Film

laminasi dua layer , tegangan yang terjadi pada daerah perekatan atau pengeleman adalah terkecil yaitu sebesar 2.402,44 KN / m 2 sehingga untuk beban-beban bending pada

[r]