• Tidak ada hasil yang ditemukan

Makalah Siklus Rankine Dalam Sistem Pembangkit Tenaga Uap

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Makalah Siklus Rankine Dalam Sistem Pembangkit Tenaga Uap"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

1 1

PENDAHULUAN PENDAHULUAN

A.

A. Latar Belakang MasalahLatar Belakang Masalah

Termodinamika adalah ilmu tentang energi, yang secara spesifik Termodinamika adalah ilmu tentang energi, yang secara spesifik membahas tentang hubungan antara energi panas dengan kerja. Energi dapat membahas tentang hubungan antara energi panas dengan kerja. Energi dapat  berubah dari satu bentuk ke bentuk lain,

 berubah dari satu bentuk ke bentuk lain, baik secara baik secara alami maupun hasil realami maupun hasil rekayasakayasa teknologi.

teknologi. Selain Selain itu itu energi energi di di alam alam semesta semesta bersifat bersifat kekal, kekal, tidak tidak dapatdapat dibangkitkan

dibangkitkan atau atau dihilangkan, yang tdihilangkan, yang terjadi adalah erjadi adalah perubahan energi perubahan energi dari dari satusatu  bentuk menjadi bentuk

 bentuk menjadi bentuk lain tanpa lain tanpa ada pengurangan atau ada pengurangan atau penambahan. Hal penambahan. Hal ini eratini erat hubunganny

hubungannya dengan a dengan hukumhukum –  –  hukum dasar pada termodinamika. hukum dasar pada termodinamika.

Gambar 1.1. Komponen komponen sistem pembangkit tenaga uap sederhana Gambar 1.1. Komponen komponen sistem pembangkit tenaga uap sederhana

Sumber : Moran,Michael j,2004 Sumber : Moran,Michael j,2004

Sistem pembangkit tenaga uap dibagi menjadi 4 subsistem. Dimana inti Sistem pembangkit tenaga uap dibagi menjadi 4 subsistem. Dimana inti dari sistem ini adalah perubahan dari panas ke kerja, yang terletak pada subsistem dari sistem ini adalah perubahan dari panas ke kerja, yang terletak pada subsistem A.

(2)

Sistem pembangkit daya tenaga uap merupakan salah satu mesin kalor Sistem pembangkit daya tenaga uap merupakan salah satu mesin kalor dengan sistem pembakaran luar. Pembakaran dilakukan di luar mesin untuk dengan sistem pembakaran luar. Pembakaran dilakukan di luar mesin untuk menghasilkan energi panas yang kemudian ditransfer ke uap. Energi input tersebut menghasilkan energi panas yang kemudian ditransfer ke uap. Energi input tersebut kemudian sebagian diubah menjadi kerja oleh turbin dan sebagian lagi dilepas ke kemudian sebagian diubah menjadi kerja oleh turbin dan sebagian lagi dilepas ke lingkungan yang memiliki temperatur yang lebih rendah. Secara skematik mesin lingkungan yang memiliki temperatur yang lebih rendah. Secara skematik mesin kalor dapat dilihat pada gambar 1.2

kalor dapat dilihat pada gambar 1.2

Gambar 1.2. Skema Mesin Kalor Gambar 1.2. Skema Mesin Kalor Sumber : YA Cengel dan MA

Sumber : YA Cengel dan MA Boles, 2005Boles, 2005

Siklus Carnot merupakan siklus yang paling efisien yang beroperasi Siklus Carnot merupakan siklus yang paling efisien yang beroperasi diantara dua batas temperatur. Penerapan siklus Carnot untuk sistem tenaga uap diantara dua batas temperatur. Penerapan siklus Carnot untuk sistem tenaga uap dan diagram hubungan T-s dapat dilihat

dan diagram hubungan T-s dapat dilihat pada gambar 1.3.pada gambar 1.3. Proses-proses dari siklus tenaga uap Carnot adalah : Proses-proses dari siklus tenaga uap Carnot adalah : 1-2 : Kompresi secara isentropik (s=konstan) pada pompa. 1-2 : Kompresi secara isentropik (s=konstan) pada pompa. 2-3

2-3 : Pemasukan : Pemasukan kalor kalor secara isotermis secara isotermis (T=konstan) (T=konstan) pada pada boiler.boiler. 3-4 : Ekspansi secara isentropik (s=konstan) pada turbin.

3-4 : Ekspansi secara isentropik (s=konstan) pada turbin.

4-1 : Proses pembuangan kalor secara isotermis (T=konstan) pada Kondenser. 4-1 : Proses pembuangan kalor secara isotermis (T=konstan) pada Kondenser.

Da

Daererah ah bebertrtemem ereratatur tiur tinn ii

Daerah bertemperatur rendah Daerah bertemperatur rendah

(3)

Gambar 1.3. Siklus Tenaga Uap Carnot Gambar 1.3. Siklus Tenaga Uap Carnot Sumber : YA Cengel dan MA

Sumber : YA Cengel dan MA Boles, 2005Boles, 2005

Meskipun siklus Carnot merupakan siklus yang paling efisien, akan Meskipun siklus Carnot merupakan siklus yang paling efisien, akan tetapi kurang cocok untuk diterapkan pada sistem tenaga uap. Beberapa hal yang tetapi kurang cocok untuk diterapkan pada sistem tenaga uap. Beberapa hal yang membatasi penerapan siklus Carnot pada sistem te

membatasi penerapan siklus Carnot pada sistem tenaga uap adalah:naga uap adalah: 1.

1. Proses pemasukan dan pembuangan kalor yang dilakukan secaraProses pemasukan dan pembuangan kalor yang dilakukan secara isothermal hanya mudah dilakukan ketika berada pada daerah perubahan isothermal hanya mudah dilakukan ketika berada pada daerah perubahan fase cair-uap. Pada kenyataannya daerah perubahan fase cair-uap sangat fase cair-uap. Pada kenyataannya daerah perubahan fase cair-uap sangat terbatas, sehingga membatasi daerah kerja sistem tenaga uap apabila terbatas, sehingga membatasi daerah kerja sistem tenaga uap apabila menggunakan siklus Carnot. Selain dari itu keterbatasan temperatur menggunakan siklus Carnot. Selain dari itu keterbatasan temperatur maksimum juga akan membatasi efisiensi termal dari siklus Carnot.

maksimum juga akan membatasi efisiensi termal dari siklus Carnot. 2.

2. Proses kompresi dan ekspansi isentropik pada Pompa dan TurbinProses kompresi dan ekspansi isentropik pada Pompa dan Turbin dilakukan pada kondisi uap campuran (uap basah). Kandungan uap pada dilakukan pada kondisi uap campuran (uap basah). Kandungan uap pada liquid tentunya kurang baik bagi kerja pompa, sebaliknya adanya liquid tentunya kurang baik bagi kerja pompa, sebaliknya adanya kandungan cairan kurang baik juga untuk kerja

kandungan cairan kurang baik juga untuk kerja turbin.turbin.

Kekurangan-kekurangan tersebut yang mengakibatkan siklus Carnot Kekurangan-kekurangan tersebut yang mengakibatkan siklus Carnot menjadi kurang realistik atau tidak dapat diterapkan dalam sistem tenaga uap

menjadi kurang realistik atau tidak dapat diterapkan dalam sistem tenaga uap

Beberapa kesulitan yang terkait dengan permasalahan teknis dari siklus Beberapa kesulitan yang terkait dengan permasalahan teknis dari siklus Carnot dapat dipecahkan dengan merubah beberapa proses dan juga daerah Carnot dapat dipecahkan dengan merubah beberapa proses dan juga daerah operasional dari sistem tenaga uap. Siklus Rankine merupakan solusi dari operasional dari sistem tenaga uap. Siklus Rankine merupakan solusi dari keterbatasan siklus Carnot untuk diterapkan pada sistem tenaga uap

(4)

Siklus Rankine kadang-kadang dikenal sebagai suatu Daur Carnot praktis Siklus Rankine kadang-kadang dikenal sebagai suatu Daur Carnot praktis ketika suatu turbin efisien digunakan. Perbedaan yang utama adalah bahwa suatu ketika suatu turbin efisien digunakan. Perbedaan yang utama adalah bahwa suatu  pompa

 pompa digunakan digunakan untuk untuk memberi memberi tekanan tekanan cairan cairan sebagai sebagai pengganti pengganti gas. gas. IniIni memerlukan sekitar 100 kali lebih sedikit energi dibanding yang memampatkan memerlukan sekitar 100 kali lebih sedikit energi dibanding yang memampatkan suatu gas di dalam suatu penekan ( seperti di Daur Carnot).

suatu gas di dalam suatu penekan ( seperti di Daur Carnot).

Siklus Rankine adalah siklus pengubahan panas menjadi kerja. Panas Siklus Rankine adalah siklus pengubahan panas menjadi kerja. Panas disuplai dari luar menuju siklus aliran tertutup dan biasanya menggunakan air disuplai dari luar menuju siklus aliran tertutup dan biasanya menggunakan air sebagai fluida kerja (fluida yang dipanaskan / didinginkan). Siklus ini sebagai fluida kerja (fluida yang dipanaskan / didinginkan). Siklus ini menghasilkan 80% dari seluruh energi listrik yang dihasilkan di seluruh dunia. menghasilkan 80% dari seluruh energi listrik yang dihasilkan di seluruh dunia. Siklus ini dinamai untuk mengenang ilmuwan Skotlandia, William John Siklus ini dinamai untuk mengenang ilmuwan Skotlandia, William John Maqcuorn Rankine.

Maqcuorn Rankine.

Siklus Rankine adalah model operasi mesin uap yang secara umum Siklus Rankine adalah model operasi mesin uap yang secara umum digunakan di Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU). Sumber panas untuk siklus digunakan di Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU). Sumber panas untuk siklus Rankine dapat berasal dari batu bara, gas alam, minyak bumi, nuklir, bio masa dan Rankine dapat berasal dari batu bara, gas alam, minyak bumi, nuklir, bio masa dan  panas matahari.

 panas matahari.

B.

B. Identifikasi masalahIdentifikasi masalah

Berdasarkan latar belakang, dapat diidentifikasikan masalah-masalah Berdasarkan latar belakang, dapat diidentifikasikan masalah-masalah sebagai berikut

sebagai berikut 1.

1. Siklus Rankine adalah siklus termodinamikaSiklus Rankine adalah siklus termodinamika yang mengubah panas menjadiyang mengubah panas menjadi kerja.

kerja. 2.

2. Sistem tenaga uap sederhana siklus Rankine terdiri atas empat komponenSistem tenaga uap sederhana siklus Rankine terdiri atas empat komponen yakni Pompa, Boiler, Turbin dan Kondenser.

yakni Pompa, Boiler, Turbin dan Kondenser. 3.

3. Tekanan pada Boiler dan Kondenser berpengaruh terhadap sTekanan pada Boiler dan Kondenser berpengaruh terhadap s ikus Rankine.ikus Rankine. 4.

(5)

C.

C. Pembatasan MasalahPembatasan Masalah

Dalam seminar ini, masalah dibatasi sebagai berikut: Dalam seminar ini, masalah dibatasi sebagai berikut: 1.

1. Siklus Rankine dan proses terjadinya.Siklus Rankine dan proses terjadinya. 2.

2. Evaluasi kerja utama dan perpindahan kalor dalam siklus Rankine.Evaluasi kerja utama dan perpindahan kalor dalam siklus Rankine. 3.

3. Pengaruh tekanan boiler dan Kondenser terhadap siklus Rankine.Pengaruh tekanan boiler dan Kondenser terhadap siklus Rankine. 4.

4. Ireversibilitas dan rugi utama.Ireversibilitas dan rugi utama.

D.

D. PermasalahanPermasalahan

Berdasarkan identifikasi dan pembatasan masalah, maka dapat Berdasarkan identifikasi dan pembatasan masalah, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:

dirumuskan masalah sebagai berikut: 1.

1. Apakah siklus Rankine dan bagaimana Proses terjadinya siklus tersebut ?Apakah siklus Rankine dan bagaimana Proses terjadinya siklus tersebut ? 2.

2. Bagaimanakah Bagaimanakah Evaluasi kerja Evaluasi kerja utama dan utama dan perpindahan perpindahan kalor dalam kalor dalam siklussiklus Rankine ?

Rankine ? 3.

3. Bagaimana Pengaruh tekanan boiler dan Kondenser terhadap siklus Rankine ?Bagaimana Pengaruh tekanan boiler dan Kondenser terhadap siklus Rankine ? 4.

4. Bagaimana Ireversibilitas dan Rugi utama pada siBagaimana Ireversibilitas dan Rugi utama pada siklus Rankine ?klus Rankine ?

E.

E. TujuanTujuan

Tujuan yang ingin dicapai dalam seminar fisika ini adalah Tujuan yang ingin dicapai dalam seminar fisika ini adalah 1.

1. Menjelaskan siklus Rankine dan bagaimana proses terjadinya.Menjelaskan siklus Rankine dan bagaimana proses terjadinya. 2.

2. Menjelaskan Evaluasi kerja utama dan perpindahan kalor dalam siklusMenjelaskan Evaluasi kerja utama dan perpindahan kalor dalam siklus Rankine.

Rankine. 3.

3. Menjelaskan Pengaruh tekanan boiler dan Kondenser terhadap siklusMenjelaskan Pengaruh tekanan boiler dan Kondenser terhadap siklus Rankine.

Rankine. 4.

(6)

F.

F. ManfaatManfaat

Dengan adanya seminar ini, diharapkan dapat memberikan manfaat: Dengan adanya seminar ini, diharapkan dapat memberikan manfaat: 1.

1. Menambah pengetahuan kepada mahasiswa tentang siklus Rankine dalamMenambah pengetahuan kepada mahasiswa tentang siklus Rankine dalam sistem pembangkit tenaga uap.

sistem pembangkit tenaga uap. 2.

2. Mengetahui Evaluasi kerja utama dan perpindahan kalor dalam siklusMengetahui Evaluasi kerja utama dan perpindahan kalor dalam siklus Rankine.

Rankine. 3.

3. Memahami Memahami Pengaruh tekanan Pengaruh tekanan boiler dan Kondenser terhadap boiler dan Kondenser terhadap siklus Rankine.siklus Rankine. 4.

(7)

BAB II BAB II PEMBAHASAN PEMBAHASAN A.

A. Siklus RankineSiklus Rankine 1.

1. Pengertian Siklus RankinePengertian Siklus Rankine Siklus Rankine adalah

Siklus Rankine adalah siklus termodinamikasiklus termodinamika yang mengubahyang mengubah  panas panas menjadi

menjadi kerja. kerja. Panas disuplai secara eksternal pada aliran tertutup, yang biasanya Panas disuplai secara eksternal pada aliran tertutup, yang biasanya menggunakan

menggunakan air air sebagai fluida yang bergerak. Siklus ini menghasilkan 80% darisebagai fluida yang bergerak. Siklus ini menghasilkan 80% dari seluruh energi

seluruh energi listriklistrik yang dihasilkan di seluruh dunia. Siklus ini dinamai untukyang dihasilkan di seluruh dunia. Siklus ini dinamai untuk mengenang ilmuwan

mengenang ilmuwan Skotlandia, Skotlandia, William John Maqcuorn Rankine. William John Maqcuorn Rankine. Siklus Rankine adalah model operasi

Siklus Rankine adalah model operasi mesin uap mesin uap panas yang secara umum panas yang secara umum ditemukan di

ditemukan di pembangkit listrik. pembangkit listrik. Sumber panas yang utama untuk siklus Rankine Sumber panas yang utama untuk siklus Rankine adalah

adalah batu bara, batu bara, gas alam, gas alam, minyak bumi, minyak bumi, nuklir, nuklir, dan dan panas matahari. panas matahari. Siklus Rankine kadang-kadang diaplikasikan sebagai

Siklus Rankine kadang-kadang diaplikasikan sebagai siklus Carnot,siklus Carnot, terutama dalam menghitung

terutama dalam menghitung efisiensi.efisiensi.  Perbedaannya hanyalah siklus ini  Perbedaannya hanyalah siklus ini menggunakan fluida yang bertekanan, bukan

menggunakan fluida yang bertekanan, bukan gas.gas.  Efisiensi siklus Rankine  Efisiensi siklus Rankine  biasanya

 biasanya dibatasi dibatasi oleh oleh fluidanya. fluidanya. TanpaTanpa tekanantekanan yang mengarah pada keadaanyang mengarah pada keadaan super kritis,

super kritis,  range  range temperaturtemperatur akan cukup kecil. Uap memasuki turbin padaakan cukup kecil. Uap memasuki turbin pada temperatur 565

temperatur 565 ooC (batas ketahananC (batas ketahanan stainless steel)stainless steel) dan dan kondenserkondenser  bertemperatur bertemperatur sekitar 30

sekitar 30 ooC. Hal ini memberikan efisiensi Carnot secara teoritis sebesar 63%,C. Hal ini memberikan efisiensi Carnot secara teoritis sebesar 63%, namun kenyataannya efisiensi pada

namun kenyataannya efisiensi pada  pembangkit  pembangkit listrik listrik tenaga tenaga batu batu barabara sebesarsebesar 42%.

42%.

Fluida pada Siklus Rankine mengikuti aliran tertutup dan digunakan Fluida pada Siklus Rankine mengikuti aliran tertutup dan digunakan secara konstan. Berbagai jenis fluida dapat digunakan pada siklus ini, namun air secara konstan. Berbagai jenis fluida dapat digunakan pada siklus ini, namun air dipilih karena berbagai karakteristik

dipilih karena berbagai karakteristik fisikafisika dandan kimia,kimia,  seperti tidak beracun,  seperti tidak beracun, terdapat dalam jumlah besar, dan murah.

terdapat dalam jumlah besar, dan murah.

Sistem siklus Rankine terdiri atas empat komponen, yaitu: Sistem siklus Rankine terdiri atas empat komponen, yaitu: 1. 1. PompaPompa 2. 2. BoilerBoiler 3. 3. TurbinTurbin 4. 4. KondenserKondenser

(8)

Dalam siklus Rankine yang sebenarnya, kompresi oleh pompa dan Dalam siklus Rankine yang sebenarnya, kompresi oleh pompa dan ekspansi dalam turbin tidak isentropic,dengan kata lain proses ini tidak ekspansi dalam turbin tidak isentropic,dengan kata lain proses ini tidak bolak- balik

 balik dan dan entropi entropi meningkat meningkat selama selama proses. proses. Hal Hal ini ini meningkatkan meningkatkan tenaga tenaga yangyang dibutuhkan oleh pompa dan mengurangi energi yang dihasilkan oleh turbin. dibutuhkan oleh pompa dan mengurangi energi yang dihasilkan oleh turbin. Secara khusus, efisiensi turbin akan dibatasi oleh terbentuknya titik-titik air Secara khusus, efisiensi turbin akan dibatasi oleh terbentuknya titik-titik air selama ekspansi ke turbin akibat kondensasi. Titik-titik air ini menyerang turbin, selama ekspansi ke turbin akibat kondensasi. Titik-titik air ini menyerang turbin, menyebabkan

menyebabkan  erosi  erosi dandan korosi, korosi, mengurangi usia turbin dan efisiensi turbin. Cara mengurangi usia turbin dan efisiensi turbin. Cara termudah dalam menangani hal ini adalah dengan memanaskannya pada termudah dalam menangani hal ini adalah dengan memanaskannya pada temperatur yang sangat tinggi.

temperatur yang sangat tinggi.

Efisiensi termodinamika bisa didapatkan dengan meningkatkan Efisiensi termodinamika bisa didapatkan dengan meningkatkan temperatur input dari siklus. Terdapat beberapa cara dalam meningkatkan efisiensi temperatur input dari siklus. Terdapat beberapa cara dalam meningkatkan efisiensi siklus Rankine. Siklus Rankine dengan pemanasan ulang, dalam siklus ini dua siklus Rankine. Siklus Rankine dengan pemanasan ulang, dalam siklus ini dua turbin bekerja secara bergantian. Yang pertama menerima uap dari boiler pada turbin bekerja secara bergantian. Yang pertama menerima uap dari boiler pada tekanan tinggi, Setelah uap melalui turbin pertama, uap akan masuk ke boiler dan tekanan tinggi, Setelah uap melalui turbin pertama, uap akan masuk ke boiler dan dipanaskan ulang sebelum memasuki turbin kedua, yang bertekanan lebih rendah. dipanaskan ulang sebelum memasuki turbin kedua, yang bertekanan lebih rendah. Manfaat yang bisa didapatkan diantaranya mencegah uap berkondensasi selama Manfaat yang bisa didapatkan diantaranya mencegah uap berkondensasi selama ekspansi yang bisa mengakibatkan kerusakan turbin, dan meningkatkan efisiensi ekspansi yang bisa mengakibatkan kerusakan turbin, dan meningkatkan efisiensi turbin.

turbin.

Siklus Rankine

Siklus Rankine regeneraregeneratiftif

Konsepnya hampir sama seperti konsep pemanasan ulang. Yang Konsepnya hampir sama seperti konsep pemanasan ulang. Yang membedakannya adalah uap yang telah melewati turbin kedua dan kondenser membedakannya adalah uap yang telah melewati turbin kedua dan kondenser akan bercampur dengan sebagian uap yang belum melewati turbin kedua. akan bercampur dengan sebagian uap yang belum melewati turbin kedua. Pencampuran terjadi dalam tekanan yang sama dan mengakibatkan pencampuran Pencampuran terjadi dalam tekanan yang sama dan mengakibatkan pencampuran temperature, hal ini akan mengefisiensikan pemanasan primer.

temperature, hal ini akan mengefisiensikan pemanasan primer. Siklus Rankine Organik

Siklus Rankine Organik

Siklus Rankine Organik menggunakan fluida organik seperti n

Siklus Rankine Organik menggunakan fluida organik seperti n -pentana-pentana atau

atau toluenatoluena menggantikan air dan uap. Penggunaan kedua jenis fluida tersebutmenggantikan air dan uap. Penggunaan kedua jenis fluida tersebut akan mengurangi suplai panas yang dibutuhkan karena rendahnya titik didih dari akan mengurangi suplai panas yang dibutuhkan karena rendahnya titik didih dari kedua jenis fluida tersebut sehingga

(9)

fase fluida tersebut. Meski efisiensi Carnot akan berkurang, namun pengumpulan fase fluida tersebut. Meski efisiensi Carnot akan berkurang, namun pengumpulan  panas

 panas yang yang dilakukan dilakukan pada pada temperatur temperatur rendah rendah akan akan mengurangi mengurangi banyak banyak biayabiaya operasional.

operasional.

Siklus Rankine sesungguhnya tidak membatasi fluida jenis apa yang Siklus Rankine sesungguhnya tidak membatasi fluida jenis apa yang digunakan karena pada dasarnya siklus Rankine adalah

digunakan karena pada dasarnya siklus Rankine adalah mesin kalormesin kalor sehinggasehingga efisiensinya dihitung berdasarkan efisiensi Carnot. Konsepnya tidak boleh efisiensinya dihitung berdasarkan efisiensi Carnot. Konsepnya tidak boleh dipisahkan dengan siklus termodinamika

dipisahkan dengan siklus termodinamika

2.

2. Proses Siklus RankineProses Siklus Rankine

Siklus Rankine merupakan siklus ideal untuk siklus tenaga uap. Seperti Siklus Rankine merupakan siklus ideal untuk siklus tenaga uap. Seperti halnya pada siklus Brayton, pada siklus Rankine juga terdapat proses kompresi halnya pada siklus Brayton, pada siklus Rankine juga terdapat proses kompresi isentropik, penambahan panas isobarik, ekspansi isentropik, dan pelepasan panas isentropik, penambahan panas isobarik, ekspansi isentropik, dan pelepasan panas isobarik. Perbedaan

isobarik. Perbedaan antar keduanyantar keduanya terletak a terletak pada fluida pada fluida kerja yang kerja yang digunakan,digunakan, Siklus Rankine fluida kerjanya adalah dua fase fluida, yaitu cair (liquid) dan uap Siklus Rankine fluida kerjanya adalah dua fase fluida, yaitu cair (liquid) dan uap (vapor), sedangkan siklus Brayton merupakan siklus tenaga gas.

(vapor), sedangkan siklus Brayton merupakan siklus tenaga gas.

Pada siklus tenaga uap Rankine, fluida yang umum digunakan adalah air, Pada siklus tenaga uap Rankine, fluida yang umum digunakan adalah air, sedangkan fluida kerja lainnya adalah potassium, sodium, rubidium, ammonia dan sedangkan fluida kerja lainnya adalah potassium, sodium, rubidium, ammonia dan senyawa karbon aromatik. Merkuri juga pernah digunakan sebagai fluida kerja senyawa karbon aromatik. Merkuri juga pernah digunakan sebagai fluida kerja siklus Rankine, hanya saja harganya sangat mahal dan berbahaya

siklus Rankine, hanya saja harganya sangat mahal dan berbahaya

Gambar 2.1. Skema Peralatan pada Siklus Rankine Gambar 2.1. Skema Peralatan pada Siklus Rankine

Sumber : http://montaraventures.com Sumber : http://montaraventures.com

(10)

Proses 1-2 : Fluida kerja (misalnya air) dipompa dari tekanan rendah ke tekanan Proses 1-2 : Fluida kerja (misalnya air) dipompa dari tekanan rendah ke tekanan tinggi. Pada tahap ini fluida kerja berfase cair sehingga hanya tinggi. Pada tahap ini fluida kerja berfase cair sehingga hanya membutuhkan energi yang relatif kecil untuk proses pemompaan. membutuhkan energi yang relatif kecil untuk proses pemompaan. Proses 2-3 : Air bertekanan tinggi memasuki boiler untuk dipanaskan. Di sini air Proses 2-3 : Air bertekanan tinggi memasuki boiler untuk dipanaskan. Di sini air

 berubah

 berubah fase fase menjadi menjadi uap uap jenuh. jenuh. Proses Proses ini ini berlangsung berlangsung padapada tekanan konstan.

tekanan konstan.

Proses 3-4: Uap jenuh berekspansi pada turbin sehingga menghasilkan kerja Proses 3-4: Uap jenuh berekspansi pada turbin sehingga menghasilkan kerja

 berupa

 berupa putaran putaran turbin. turbin. Proses Proses ini ini menyebabkan menyebabkan penurunanpenurunan temperatur dan tekanan uap, sehingga pada suhu turbin tingkat akhir temperatur dan tekanan uap, sehingga pada suhu turbin tingkat akhir kondensasi titik air mulai terjadi.

kondensasi titik air mulai terjadi. Proses 4-1:

Proses 4-1: Uap basah memasuki koUap basah memasuki kondenser dan didinginkndenser dan didinginkan sehingga semua uapan sehingga semua uap  berubah menjadi fase cair. Air dipompakan kembali (Proses 1-2)  berubah menjadi fase cair. Air dipompakan kembali (Proses 1-2) Besarnya kerja yang dibutuhkan pompa, panas yang diberikan boiler, Besarnya kerja yang dibutuhkan pompa, panas yang diberikan boiler, kerja yang dihasilkan turbin dan panas yang dibuang pada Kondenser dapat kerja yang dihasilkan turbin dan panas yang dibuang pada Kondenser dapat diperhitungkan dengan bantuan tabel Enthalpy-entropy air-uap air.

diperhitungkan dengan bantuan tabel Enthalpy-entropy air-uap air.

Gambar 2.2. Contoh T-s diagram Siklus

(11)

SIKLUS RANKIE IDEAL SIKLUS RANKIE IDEAL

Jika fluida kerja mengalir melalui berbagai komponen dari sebuah siklus Jika fluida kerja mengalir melalui berbagai komponen dari sebuah siklus tenaga uap sederhana tanpa ireversibilitas, penurunan tekanan secara fraksional tenaga uap sederhana tanpa ireversibilitas, penurunan tekanan secara fraksional tidak akan terjadi pada boiler dan Kondenser, fluida kerja mengalir melalui tidak akan terjadi pada boiler dan Kondenser, fluida kerja mengalir melalui komponen komponen ini pada tekanan konstan. Selain itu dengan tidak adanya komponen komponen ini pada tekanan konstan. Selain itu dengan tidak adanya ireversibilitas dan perpindahan kalor dengan lingkungan sekitar, proses yang ireversibilitas dan perpindahan kalor dengan lingkungan sekitar, proses yang terjadi melalui turbin dan pompa adalah isentropic (s=konstan), maka siklus ini terjadi melalui turbin dan pompa adalah isentropic (s=konstan), maka siklus ini disebut siklus Rankine

disebut siklus Rankine ideal. Mengacu pada ideal. Mengacu pada gambar gambar dibawah ini , dibawah ini , terlihat fluidaterlihat fluida kerja melewati urutan proses yang reversible secara internal sebagai berikut:

kerja melewati urutan proses yang reversible secara internal sebagai berikut:

Gambar 2.3. Diagram temperatur-entropi untuk siklus Rankine ideal Gambar 2.3. Diagram temperatur-entropi untuk siklus Rankine ideal

Sumber : Moran,Michael j, 2004 Sumber : Moran,Michael j, 2004

 proses 1-2

 proses 1-2 : Ekspansi isentropik (s = konstan) dari fluida kerja melalui turbin dan: Ekspansi isentropik (s = konstan) dari fluida kerja melalui turbin dan uap jenu

uap jenuh h pada kpada kondisi 1 ondisi 1 hingga hingga mencapai tekanan mencapai tekanan kondenser.kondenser.  proses

 proses 2-3 2-3 : : Perpindahan Perpindahan kalor kalor dari dari fluida fluida kerja kerja ketika ketika mengalir mengalir pada pada tekanantekanan konstan melalui kondenser dengan cairan jenuh pada kondisi 3. konstan melalui kondenser dengan cairan jenuh pada kondisi 3.  proses 3-4

 proses 3-4 : Kompresi : Kompresi isentropic (s=konstan) dalaisentropic (s=konstan) dalam pompa menuju m pompa menuju ke kondisi 4ke kondisi 4 dalam

dalam daerah daerah hasil hasil kompresi.kompresi.  proses

 proses 4-5 4-5 : : Perpindahan Perpindahan kalor kalor ke ke fluida fluida kerja kerja ketika ketika mengalir mengalir pada pada tekanantekanan konstan melalui boiler untuk menyelesaikan siklus.

(12)

B.

B. EVALUASI KERJA UTAMA DAN PERPINDAHAN KALOREVALUASI KERJA UTAMA DAN PERPINDAHAN KALOR

Subsistem A di ilustrasikan pada gambar dibawah ini, Setiap komponen Subsistem A di ilustrasikan pada gambar dibawah ini, Setiap komponen  pada

 pada subsitem subsitem A A dianggap dianggap berada berada dalam dalam kondisi kondisi tunak. tunak. Sedangkan Sedangkan prinsipnyaprinsipnya menggunakan prinsip konservasi massa dan konservasi energi. Pengembangan menggunakan prinsip konservasi massa dan konservasi energi. Pengembangan  pembahasan

 pembahasan subsitem subsitem dimulai dimulai dari dari kondisi kondisi 1 1 yang yang akan akan berlanjut berlanjut ke ke komponenkomponen yang lainnya.

yang lainnya.

Gambar 2.4. Prinsip Kerja dan Perpindahan Kalor Subsistem A Gambar 2.4. Prinsip Kerja dan Perpindahan Kalor Subsistem A Turbin

Turbin..

Uap dari boiler pada kondisi 3 berada pada temperatur dan tekanan yang Uap dari boiler pada kondisi 3 berada pada temperatur dan tekanan yang sudah dinaikkan, berekspansi melalui turbin untuk menghasilkan kerja dan sudah dinaikkan, berekspansi melalui turbin untuk menghasilkan kerja dan kemudian dibuang ke Kondenser pada kondisi 4 dengan tekanan yang relatif kemudian dibuang ke Kondenser pada kondisi 4 dengan tekanan yang relatif rendah. Dengan mengabaikan perpindahan kalor dengan sekelilingnya , rendah. Dengan mengabaikan perpindahan kalor dengan sekelilingnya , Kesetimbangan laju energi dan massa untuk volume atur disekitar turbin berada Kesetimbangan laju energi dan massa untuk volume atur disekitar turbin berada dalam kondisi tunak.

dalam kondisi tunak.

Kerja turbin dihitung dengan dasar kesetimbangan massa dan energi Kerja turbin dihitung dengan dasar kesetimbangan massa dan energi untuk aliran

untuk aliran steady. steady.

W W

 ̇ ̇



 ̇̇







(13)

m

m



33 

 m

 m



44 

 m

 m



m

m



33

h

h

33 

W

W



turbturb 

m

m



44

h

h

44

W

W



turbturb 

 m

 m



(h

(h

3 3

h

h

44

))

Dimana Dimana

̇̇

:: laju aliran massa dari fluida kerja (kg/s) laju aliran massa dari fluida kerja (kg/s) W

W



turbturb :: laju kerja yang dihasilkan turbin(J/s) laju kerja yang dihasilkan turbin(J/s) h

h :: entalpi (J/s) entalpi (J/s) Kondenser

Kondenser

Dalam kondenser terjadi perpindahan kalor dari uap ke air pendingin Dalam kondenser terjadi perpindahan kalor dari uap ke air pendingin yang mengalir dalam aliran terpisah. Uap terkondensasi dan temperatur air yang mengalir dalam aliran terpisah. Uap terkondensasi dan temperatur air  pendingin

 pendingin meningkat. meningkat. Jumlah Jumlah panas panas yang yang dilepas dilepas kondenser kondenser dihitung dihitung dengandengan dasar kesetimbangan massa dan energi untuk aliran

dasar kesetimbangan massa dan energi untuk aliran steady steady

Jumlah panas yang dilepas pada Kondenser (Q

Jumlah panas yang dilepas pada Kondenser (Qoutout) dapat dihitung sebagai) dapat dihitung sebagai

 berikut  berikut

̇̇



 ̇̇



 ̇̇

̇̇







   ̇ ̇





̇̇







 ̇ ̇





̇̇  







Dimana Dimana

̇̇

:: laju aliran massa dari fluida kerja(kg/s) laju aliran massa dari fluida kerja(kg/s)

 ̇ ̇





: : jumlah jumlah panas panas yang yang dilepas dilepas pada pada Kondenser Kondenser (J/s)(J/s) h

h : : entalpi entalpi (J/s)(J/s)

(14)

Pompa Pompa

Kondesat cair yang meninggalkan kondenser di kondisi 1 dipompa dari Kondesat cair yang meninggalkan kondenser di kondisi 1 dipompa dari kondenser ke boiler yang bertekanan lebih tinggi. Dengan menggunakan volume kondenser ke boiler yang bertekanan lebih tinggi. Dengan menggunakan volume atur disekitar pompa dan mengasumsikan tidak ada perpindahan kalor dengan atur disekitar pompa dan mengasumsikan tidak ada perpindahan kalor dengan sekitarnya, kesetimbangan laju massa dan energi adalah

sekitarnya, kesetimbangan laju massa dan energi adalah

̇̇



 ̇̇



 ̇̇

̇̇







   ̇ ̇





̇̇







 ̇ ̇





̇̇  







Dimana : Dimana :

̇̇

:: Laju aliran massa dari fluida kerja (kg/s) Laju aliran massa dari fluida kerja (kg/s) h

h : : entalpi entalpi (J/s)(J/s)



 ̇ ̇

 ̇ ̇

: : tenaga tenaga masuk masuk per per unit unit massa massa yang yang melalui melalui pompa.pompa.

 ̇ ̇





 ̇ ̇



 ̇̇







(15)

Boiler Boiler

Fluida kerja menyelesaikan siklus ketika cairan yang meninggalkan Fluida kerja menyelesaikan siklus ketika cairan yang meninggalkan  pompa pada

 pompa pada kondisi kondisi 2 2 yang disebutyang disebut air-pengisian,air-pengisian, dipanaskan sampai jenuh dan dipanaskan sampai jenuh dan diuapkan kedalam boiler dengan menggunakan volume atur yang melingkupi diuapkan kedalam boiler dengan menggunakan volume atur yang melingkupi tabung boiler dan drum yang mengalirkan air pengisian dari kondisi 2 ke kondisi tabung boiler dan drum yang mengalirkan air pengisian dari kondisi 2 ke kondisi 3

3

Transfer panas pada boiler (Q

Transfer panas pada boiler (Qinin) dapat dihitung) dapat dihitung

̇̇



 ̇̇



 ̇̇

̇̇







   ̇ ̇



̇̇







 ̇ ̇



̇̇  







Dimana Dimana

̇̇

:: Laju aliran massa dari fluida kerja(kg/s) Laju aliran massa dari fluida kerja(kg/s)

 ̇ ̇



: : Transfer Transfer panas panas pada pada boiler boiler (J/s)(J/s) h

h : : entalpi entalpi (J/s)(J/s)

C.

C. PENGARUH TEKANAN BOILER DAN KONDENSER TERHADAPPENGARUH TEKANAN BOILER DAN KONDENSER TERHADAP SIKLUS RANKINE

SIKLUS RANKINE

(16)

Gambar 2.5. Diagram temperatur entropi untuk siklus Rankine ideal Gambar 2.5. Diagram temperatur entropi untuk siklus Rankine ideal Siklus Rankine adalah siklus yang seluruhnya terdiri dari proses Siklus Rankine adalah siklus yang seluruhnya terdiri dari proses reversible secara internal. Oleh sebab itu, persamaan untuk efisiensi thermalnya reversible secara internal. Oleh sebab itu, persamaan untuk efisiensi thermalnya dapat diperoleh dalam bentuk temperatur rata

dapat diperoleh dalam bentuk temperatur rata –  –  rata. rata.

Luas daerah dapat diinterprestasikan sebagai perpindahan kalor per unit Luas daerah dapat diinterprestasikan sebagai perpindahan kalor per unit massa. Sebagai contoh pada gambar 2.5, sehingga perumusannya menjadi

massa. Sebagai contoh pada gambar 2.5, sehingga perumusannya menjadi

 ̇ ̇



̇̇    ∫∫       





Subskrip “Int rev” dipertahankan untuk mengingatkan bahwa persamaan Subskrip “Int rev” dipertahankan untuk mengingatkan bahwa persamaan ini terbatas untuk suatu proses reversible secara internal melalui pompa

ini terbatas untuk suatu proses reversible secara internal melalui pompa Dapat ditulis juga dalam bentuk

Dapat ditulis juga dalam bentuk





, sehingga persamaannya menjadi, sehingga persamaannya menjadi

 ̇ ̇



̇̇  

 ̅̅







Demikian juga untuk daerah 2-b-c-3-2. Persamaannya menjadi Demikian juga untuk daerah 2-b-c-3-2. Persamaannya menjadi

  





 ̇ ̇

̇̇ 

  ∫

 ∫ 









   

 

 









Maka efisiensi thermal dari siklus Rankine dapat dinyatakan dalam bentuk Maka efisiensi thermal dari siklus Rankine dapat dinyatakan dalam bentuk  perpindahan kalor sebagai

 perpindahan kalor sebagai







 

 ̇ ̇

̇̇ 







 ̇ ̇

̇̇ 





 









Dari persamaan diatas dapat disimpulkan bahwa efisiensi thermal siklus Dari persamaan diatas dapat disimpulkan bahwa efisiensi thermal siklus ideal cenderung meningkat jika temperatur rata

ideal cenderung meningkat jika temperatur rata –  –  rata penambahan energi melalui rata penambahan energi melalui  proses

 proses perpindahan perpindahan kalor kalor meningkat meningkat dan dan atau atau temperatur temperatur pelepasan pelepasan energienergi menurun.

menurun.

Persamaan diatas dapat digunakan untuk mempelajari pengaruh perubahan Persamaan diatas dapat digunakan untuk mempelajari pengaruh perubahan dalam tekanan boiler dan kondenser terhadap kinerja.

(17)

Gambar 2.6. Pengaruh variasi tekanan operasi pada siklus Rankine ideal Gambar 2.6. Pengaruh variasi tekanan operasi pada siklus Rankine ideal

(a) pengaruh tekanan boiler (b) pengaruh tekanan kondenser (a) pengaruh tekanan boiler (b) pengaruh tekanan kondenser

Pada gambar 2.6a dijelaskan memperlihatkan 2 siklus ideal yang Pada gambar 2.6a dijelaskan memperlihatkan 2 siklus ideal yang memiliki tekanan kondenser yang sama tetapi tekanan boiler yang berbeda. Dari memiliki tekanan kondenser yang sama tetapi tekanan boiler yang berbeda. Dari gambar diatas dapat disimpulkan bahwa peningkatan tekanan boiler pada siklus gambar diatas dapat disimpulkan bahwa peningkatan tekanan boiler pada siklus Rankine ideal cenderung meningkatkan efisiensi thermal.

Rankine ideal cenderung meningkatkan efisiensi thermal.

Pada gambar 2.6b memperlihatkan dua siklus dengan tekanan boiler Pada gambar 2.6b memperlihatkan dua siklus dengan tekanan boiler yangyang sama tetapi tekanan Kondenser yang berbeda.

sama tetapi tekanan Kondenser yang berbeda.

Dari gambar diatas dapat disimpulkan bahwa penurunan tekanan Dari gambar diatas dapat disimpulkan bahwa penurunan tekanan kondenser cenderung meningkatkan efisiensi thermal.

kondenser cenderung meningkatkan efisiensi thermal.

D.

D. IREVERSIBILIIREVERSIBILITAS DAN RUGI TAS DAN RUGI UTAMAUTAMA

Jika fluida kerja melewati bermacam-macam komponen dari siklus daya Jika fluida kerja melewati bermacam-macam komponen dari siklus daya uap sederhana tanpa irreversibilitas, gesekan, pressure dari boiler dan kondensor uap sederhana tanpa irreversibilitas, gesekan, pressure dari boiler dan kondensor maka fluida kerja akan mengalir melalui komponen-komponen ini pada tekanan maka fluida kerja akan mengalir melalui komponen-komponen ini pada tekanan konstan. Selain itu dengan tidak adanya reversibilitas dan heat transfer dengan konstan. Selain itu dengan tidak adanya reversibilitas dan heat transfer dengan lingkungan, proses melalui turbin dan pompa akan isentropis, sehingga suatu lingkungan, proses melalui turbin dan pompa akan isentropis, sehingga suatu siklus menjadi ideal (siklus Rankine ideal).

siklus menjadi ideal (siklus Rankine ideal).

Pada kenyataannya terdapat penyimpangan dalam siklus Rankine yang Pada kenyataannya terdapat penyimpangan dalam siklus Rankine yang terjadi karena:

terjadi karena:

1. Adanya friksi fluida yang menyebabkan turunnya tekanan di boiler dan 1. Adanya friksi fluida yang menyebabkan turunnya tekanan di boiler dan kondenser sehingga tekanan steam saat keluar boiler sangat rendah sehingga kondenser sehingga tekanan steam saat keluar boiler sangat rendah sehingga

(18)

kerja yang dihasilkan turbin (W

kerja yang dihasilkan turbin (Woutout) menurun dan efisiensinya menurun. Hal ini) menurun dan efisiensinya menurun. Hal ini

dapat diatasi dengan meningkatkan tekanan fluida yang masuk. dapat diatasi dengan meningkatkan tekanan fluida yang masuk.

2. Adanya kalor yang hilang ke lingkungan sehingga kalor yang diperlukan (Q 2. Adanya kalor yang hilang ke lingkungan sehingga kalor yang diperlukan (Qinin))

dalam proses bertambah sehingga efisiensi termal

dalam proses bertambah sehingga efisiensi termalnya berkurang.nya berkurang.

Penyimpangan siklus aktual dari siklus ideal dikarenakan karena Penyimpangan siklus aktual dari siklus ideal dikarenakan karena  beberapa

 beberapa faktor faktor seperti seperti gesekan gesekan fluida, fluida, kerugian kerugian panas, panas, dan dan kebocoran kebocoran uap.uap. Gesekan fluida mengakibatkan tekanan jatuh pada banyak peralatan seperti boiler, Gesekan fluida mengakibatkan tekanan jatuh pada banyak peralatan seperti boiler, Kondenser dan di pipa-pipa yang menghubungkan banyak peralatan.

Kondenser dan di pipa-pipa yang menghubungkan banyak peralatan.

Tekanan jatuh yang besar pada boiler mengkibatkan pompa Tekanan jatuh yang besar pada boiler mengkibatkan pompa membutuhkan tenaga yang lebih untuk memompa air ke boiler. Tekanan jatuh membutuhkan tenaga yang lebih untuk memompa air ke boiler. Tekanan jatuh  juga

 juga mengakibatkan mengakibatkan tekanan tekanan uap uap dari dari boiler boiler ke ke turbin turbin menjadi menjadi lebih lebih rendahrendah sehingga kerja turbin tidak maksimal. Kerugian energi panas banyak terjadi pada sehingga kerja turbin tidak maksimal. Kerugian energi panas banyak terjadi pada  peralatan

 peralatan pada pada turbin turbin karena karena proses proses ekspansi ekspansi uap uap air air pada pada sudu-sudu sudu-sudu dan dan rumahrumah turbin banyak kehilangan panas. Kebocoran uap juga mengibatkan kerugian yang turbin banyak kehilangan panas. Kebocoran uap juga mengibatkan kerugian yang tidak bisa diremehkan, biasanya terjadi didalam turbin. Karena sebab-sebab tidak bisa diremehkan, biasanya terjadi didalam turbin. Karena sebab-sebab tersebut mengakibatkan efisiensi menjadi turun.

tersebut mengakibatkan efisiensi menjadi turun.

Penyimpangan ini terjadi karena adanya irreversibilitas yang terjadi pada Penyimpangan ini terjadi karena adanya irreversibilitas yang terjadi pada  pompa

 pompa dan dan turbin, turbin, sehingga sehingga pompa pompa membutuhkan membutuhkan kerja kerja (W(Winin) yang lebih besar) yang lebih besar

dan turbin menghasilkan kerja (W

dan turbin menghasilkan kerja (Woutout) yang lebih rendah.) yang lebih rendah.

Gambar 2.8. Diagram temperatur entropi menunjukan pengaruh Gambar 2.8. Diagram temperatur entropi menunjukan pengaruh

Ireversibilitas Turbin dan Pompa Ireversibilitas Turbin dan Pompa

(19)

Turbin Turbin

Irreversibilitas utama yang dialami ada hubunganya dengan ekspansi Irreversibilitas utama yang dialami ada hubunganya dengan ekspansi melalui turbin. Perpindahan kalor dari turbin ke sekitarnya merupakan salah satu melalui turbin. Perpindahan kalor dari turbin ke sekitarnya merupakan salah satu  bentuk

 bentuk rugi, rugi, tapi tapi karena karena rugi rugi ini ini biasanya biasanya tidak tidak terlalu terlalu penting penting , , maka maka rugi rugi iniini diabaikan.

diabaikan.

Seperti diilustrasikan oleh proses 1-2 pada gambar 2.8, Ekspansi Seperti diilustrasikan oleh proses 1-2 pada gambar 2.8, Ekspansi adiabatik yang aktual dalam turbin selalu disertai kenaikan entropi. Kerja yang adiabatik yang aktual dalam turbin selalu disertai kenaikan entropi. Kerja yang dihasilkan per unit massa dalam proses ini lebih kecil dari pada ekspansi dihasilkan per unit massa dalam proses ini lebih kecil dari pada ekspansi isentropik 1-2s.

isentropik 1-2s.

Efisiensi isentropik turbin adalah Efisiensi isentropik turbin adalah





 (

(

( ̇ ̇

( ̇ ̇





̇)

̇)

̇)

̇)



 















Dimana pembilang merupakan kerja yang aktual yang dihasilkan per unit Dimana pembilang merupakan kerja yang aktual yang dihasilkan per unit massa yang melalui turbin, dan penyebut merupakan kerja untuk ekspansi massa yang melalui turbin, dan penyebut merupakan kerja untuk ekspansi isentropik dari daerah masuk turbin ke tekanan keluar turbin. Ireversibilitas dalam isentropik dari daerah masuk turbin ke tekanan keluar turbin. Ireversibilitas dalam turbin menyebabkan penurunan yang cukup signifikan dalam keluaran daya netto turbin menyebabkan penurunan yang cukup signifikan dalam keluaran daya netto dari pembangkit tenaga.

dari pembangkit tenaga. Pompa

Pompa

Masukan kerja ke pompa diperlukan untuk mengatasi gesekan juga Masukan kerja ke pompa diperlukan untuk mengatasi gesekan juga mengurangi keluaran daya netto dari pembangkit. Jika tidak ada perpindahan mengurangi keluaran daya netto dari pembangkit. Jika tidak ada perpindahan kalor ke sekelilingnya , akan terjadi peningkatan entropi di dalam aliran yang kalor ke sekelilingnya , akan terjadi peningkatan entropi di dalam aliran yang melewati pompa. Proses 3-4 pada gambar 2.8 mengilustrasikan proses melewati pompa. Proses 3-4 pada gambar 2.8 mengilustrasikan proses  pemompaan

 pemompaan yang yang aktual. aktual. Masukan Masukan kerja kerja untuk untuk proses proses ini ini lebih lebih besar besar daripadadaripada untuk proses isentropik 3-4s.

untuk proses isentropik 3-4s.

Efisiensi isentropik dari pompa dengan menggunakan penomoran pada Efisiensi isentropik dari pompa dengan menggunakan penomoran pada gambar 2.8 adalah

gambar 2.8 adalah





 (

(

( ̇ ̇

( ̇ ̇





̇)

̇) 

̇)

̇)



















Dalam persamaan ini , kerja pompa untuk proses isentropik muncul Dalam persamaan ini , kerja pompa untuk proses isentropik muncul sebagai pembilang. Kerja pompa aktual, yang kuantitasnya lebih besar adalah sebagai pembilang. Kerja pompa aktual, yang kuantitasnya lebih besar adalah  penyebutnya. Karena kerja pompa jauh

(20)

 pompa

 pompa memiliki memiliki pengaruh pengaruh yang yang lebih lebih kecil kecil terhadap terhadap kerja kerja netto netto siklussiklus dibandingkan dengan Ireversibilitas dalam turbin

dibandingkan dengan Ireversibilitas dalam turbin

Ketidakidealan lainnya Ketidakidealan lainnya

Ireversibilitas turbin dan pompa yang disebutkan diatas adalah Ireversibilitas turbin dan pompa yang disebutkan diatas adalah ireversibilitas internal yang dialami oleh fluida kerja ketika mengalir dalam sirkuit ireversibilitas internal yang dialami oleh fluida kerja ketika mengalir dalam sirkuit tertutup siklus Rankine. Akan tetapi sumber terpenting dari ireversibilitas untuk tertutup siklus Rankine. Akan tetapi sumber terpenting dari ireversibilitas untuk keseluruhan pembangkit tenaga uap berbahan fosil adalah berkaitan dengan keseluruhan pembangkit tenaga uap berbahan fosil adalah berkaitan dengan  pembakaran

 pembakaran bahan bahan bakar bakar dan dan perpindahan perpindahan kalor kalor yang yang kemudian kemudian terjadi terjadi daridari  produk pembakaran y

 produk pembakaran yang panas ke fluida kerja siklus.ang panas ke fluida kerja siklus.

Pengaruh lain yang timbul dilingkungan sekitar adalah pelepasan energi Pengaruh lain yang timbul dilingkungan sekitar adalah pelepasan energi ke air pendingin ketika fluida kerja mengalami kondensasi. Walaupun cukup ke air pendingin ketika fluida kerja mengalami kondensasi. Walaupun cukup  banyak

 banyak energi energi yang yang dibawa dibawa pergi pergi oleh oleh air air pendingin, pendingin, ternyata ternyata pemamfaatannyapemamfaatannya terbatas. Untuk kondenser dimana uap berkondensasi dekat dengan temperatur terbatas. Untuk kondenser dimana uap berkondensasi dekat dengan temperatur ambien, air pendingin mengalami peningkatan hanya beberapa derajat lebih tinggi ambien, air pendingin mengalami peningkatan hanya beberapa derajat lebih tinggi daripada temperatur ambien ketika melalui kondenser sehingga memiliki daripada temperatur ambien ketika melalui kondenser sehingga memiliki kegunaan yang terbatas. Oleh karena itu , signifikansi dari rugi ini jauh lebih kecil kegunaan yang terbatas. Oleh karena itu , signifikansi dari rugi ini jauh lebih kecil daripada yang diduga dari besarnya energi yang dipindahkan ke air pendingin. daripada yang diduga dari besarnya energi yang dipindahkan ke air pendingin.

Selain yang sudah disebutkan sejauh ini, terdapat beberapa sumber Selain yang sudah disebutkan sejauh ini, terdapat beberapa sumber ketidakidealan lainnya. Sebagai contoh , perpindahan kalor “liar” dari permukaan ketidakidealan lainnya. Sebagai contoh , perpindahan kalor “liar” dari permukaan -- permukaan

 permukaan luar luar komponen komponen pembangkit pembangkit memiliki memiliki efek efek yang yang merugikan merugikan kinerja,kinerja, karena rugi rugi tersebut mengurangi keefektifan konversi dari masukan kalor karena rugi rugi tersebut mengurangi keefektifan konversi dari masukan kalor yang menjadi keluaran kerja. Pengaruh gesekan-gesekan yang mengakibatkan yang menjadi keluaran kerja. Pengaruh gesekan-gesekan yang mengakibatkan  penurunan

 penurunan tekanan tekanan merupakan merupakan sumber sumber ireversibilitas ireversibilitas internal internal ketika ketika fluida fluida kerjakerja mengalir melalui boiler, kondenser dan pipa yang menghubungkan berbagai mengalir melalui boiler, kondenser dan pipa yang menghubungkan berbagai komponen.

(21)

BAB III BAB III KESIMPULA

KESIMPULAN DAN N DAN SARANSARAN A.

A. KesimpulanKesimpulan

Berdasarkan dari pembahasan dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: Berdasarkan dari pembahasan dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1.

1. Siklus Rankine adalahSiklus Rankine adalah siklus termodinamika siklus termodinamika yangyang mengubah

mengubah panas panas menjadimenjadi kerja. kerja. Terdapat 4 proses dalam siklus  Terdapat 4 proses dalam siklus Rankine, setiapRankine, setiap siklus mengubah keadaan fluida (tekanan dan/atau wujud).

siklus mengubah keadaan fluida (tekanan dan/atau wujud). Proses

Proses 1 1 : : Fluida Fluida dipompa dipompa dari dari tekanan tekanan rendah rendah ke ke tekanan tekanan tinggi tinggi dalamdalam  bentuk

 bentuk cair. Proses ini membutuhkan sedikit input energi.cair. Proses ini membutuhkan sedikit input energi. Proses

Proses 2 2 : : Fluida Fluida cair bcair bertekanan ertekanan tinggi tinggi masuk masuk keke boiler boiler di mana fluidadi mana fluida dipanaskan hingga menjadi uap pada tekanan konstan menjadi dipanaskan hingga menjadi uap pada tekanan konstan menjadi uap jenuh.

uap jenuh. Proses

Proses 3 3 : : Uap Uap jenuh jenuh bergerak bergerak menuju menuju turbin, turbin, menghasilkan menghasilkan energi energi listrik.listrik. Hal ini mengurangi temperatur dan tekanan uap, dan mungkin Hal ini mengurangi temperatur dan tekanan uap, dan mungkin sedikit

sedikit kondensasi kondensasi juga terjadi. juga terjadi. Proses

Proses 4 4 : : Uap Uap basah basah memasuki memasuki kondenser kondenser di di mana mana uap uap diembunkan diembunkan dalamdalam tekanan dan temperatur tetap hingga menjadi cairan jenuh.

tekanan dan temperatur tetap hingga menjadi cairan jenuh. 2.

2. Evaluasi Kerja Utama dan perpindahan Kalor meliputi evaluasi Kerja danEvaluasi Kerja Utama dan perpindahan Kalor meliputi evaluasi Kerja dan  perpindahan kalor pada Turbin, Po

 perpindahan kalor pada Turbin, Pompa, Boiler dan Kondenser.mpa, Boiler dan Kondenser. 3.

3. Peningkatan tekanan boiler pada siklus Rankine ideal cenderung meningkatkanPeningkatan tekanan boiler pada siklus Rankine ideal cenderung meningkatkan efisiensi thermal, sedangkan penurunan tekanan kondenser cenderung efisiensi thermal, sedangkan penurunan tekanan kondenser cenderung meningkatkan efisiensi thermal.

meningkatkan efisiensi thermal. 4.

4. Ireversibilitas dan Rugi utama meliputi bagian pompa dan kondenser ( InternalIreversibilitas dan Rugi utama meliputi bagian pompa dan kondenser ( Internal ), Ireversibilitas dalam turbin menyebabkan penurunan yang cukup signifikan ), Ireversibilitas dalam turbin menyebabkan penurunan yang cukup signifikan dalam keluaran daya netto dari pembangkit tenaga, sedangkan Ireversibilitas dalam keluaran daya netto dari pembangkit tenaga, sedangkan Ireversibilitas  pompa

 pompa memiliki memiliki pengaruh pengaruh yang yang lebih lebih kecil kecil terhadap terhadap kerja kerja netto netto siklussiklus dibandingkan dengan Ireversibilitas dalam turbin.

(22)

B.

B. SaranSaran

Dari pembahasan Makalah Seminar Fisika ini, penulis Dari pembahasan Makalah Seminar Fisika ini, penulis menyarankan:

menyarankan: 1.

1. Untuk mengembangkan kajian mengenai Analisis siklus Rankine dalamUntuk mengembangkan kajian mengenai Analisis siklus Rankine dalam sistem pembangkit tenaga uap, perlu mempelajari masalah sistem pembangkit sistem pembangkit tenaga uap, perlu mempelajari masalah sistem pembangkit tenaga uap secara menyeluruh/ lebih kompleks dan mempelajari materi tenaga uap secara menyeluruh/ lebih kompleks dan mempelajari materi termodinamika sebelumnya serta menambah referensi lebih banyak yang termodinamika sebelumnya serta menambah referensi lebih banyak yang menunjang

(23)

DAFTAR PUSTAKA DAFTAR PUSTAKA

A Chengel, Yunus dan Michael A Boles. 2006.

A Chengel, Yunus dan Michael A Boles. 2006. Thermodynamics anThermodynamics an engineeringapproach fifth edition

engineeringapproach fifth edition.MC Graw Hill. USA. 560.MC Graw Hill. USA. 560 Basyirun, S. Pd, M.T., Dkk. 2008.

Basyirun, S. Pd, M.T., Dkk. 2008.  Buku Ajar Mesin  Buku Ajar Mesin Konversi Energi. UniversKonversi Energi. Universitasitas  Negeri Semarang 

 Negeri Semarang : PKUPT UNNES/ Pusat Penjamin Mutu: PKUPT UNNES/ Pusat Penjamin Mutu Daramy Yunus, Asyari. 2005.

Daramy Yunus, Asyari. 2005.  Diktat  Diktat Termodinamika Termodinamika II II . Jakarta: Universitas. Jakarta: Universitas Darma

Darma

Moran,Michael j. (2004).

Moran,Michael j. (2004).Termodinamika Teknik jilid 2Termodinamika Teknik jilid 2. Jakarta: Erlangga. Jakarta: Erlangga Reynold.c.Parkins (1991).

Reynold.c.Parkins (1991). Termodinamika teknik.Termodinamika teknik. Bandung: ErlanggaBandung: Erlangga http://mesin.ub.ac.id/diktat_ajar/data/03_a_termo2.pdf  http://mesin.ub.ac.id/diktat_ajar/data/03_a_termo2.pdf  http://repository.ui.ac.id/contents/koleksi/11/0690b1520a531271082a51f1fe0f175 http://repository.ui.ac.id/contents/koleksi/11/0690b1520a531271082a51f1fe0f175 7984802cb.pdf  7984802cb.pdf  http://www.scribd.com/doc/50624255/buku-ajar-mesin-konversi-energi http://www.scribd.com/doc/50624255/buku-ajar-mesin-konversi-energi http://

Gambar

Gambar 1.1. Komponen komponen sistem pembangkit tenaga uap sederhanaGambar 1.1. Komponen komponen sistem pembangkit tenaga uap sederhana
Gambar 1.2. Skema Mesin KalorGambar 1.2. Skema Mesin Kalor Sumber : YA Cengel dan MA
Gambar 1.3. Siklus Tenaga Uap CarnotGambar 1.3. Siklus Tenaga Uap Carnot Sumber : YA Cengel dan MA
Gambar 2.1. Skema Peralatan pada Siklus RankineGambar 2.1. Skema Peralatan pada Siklus Rankine
+6

Referensi

Dokumen terkait

Pada steam boiler, ini akan menjadi reversible tekanan konstan pada proses pemanasan air untuk menjadi uap air, lalu pada turbin proses ideal akan menjadi reversible ekspansi

Pada tabel terdapat 7 kali pengamatan yang dimana data yang dibutuhkan untuk perhitungan efisiensi sistem turbin adalah tekanan uap (HP steam), suhu uap masuk, tekanan uap sisa

Selain itu perbedaan yang lain dengan siklus rankine konvensional adalah adanya pemanasan kembali uap air yang keluar dari turbin pertama (High Pressure Turbine) oleh boiler

Siklus regeneratif menggunakan uap yang diekstraksi dari turbin untuk memanaskan fluida kerja pada tingkat keadaan cair jenuh yang dipompakan menuju boiler,

Jika beban pada torak terus ditambahkan sehingga tekanan makinmeningkat maka pada diagram tersebut akan mencapai suatu titik pada tekanan 22,06 Mpa seperti ditunjukkan pada

Pertamina (Persero) RU IV Cilacap telah dilakukan analisa termodinamika untuk mengetahui efisiensi termal dan penggunaan bahan bakar untuk kondisi pembebanan yang berbeda..

Desain pembangkit uap ini mirip dengan desain boiler yang terdapat pada kapal nuklir selam Savannah, PLTN Shipping Port dan PLTN Indian Point di Amerika Serikat. Sistem

Batubara digunakan sebagai bahan bakar untuk memanaskan air umpan dalam boiler sehingga menjadi uap dengan tekanan dan temperatur tertentu yang akan menggerakkan turbin uap,