• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Pelaksanaan Audit Internal Penjualan dan Piutang. auditor dilihat dari tingakat pendidikannya.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. 1. Pelaksanaan Audit Internal Penjualan dan Piutang. auditor dilihat dari tingakat pendidikannya."

Copied!
37
0
0

Teks penuh

(1)

BAB IV

ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Penyajian dan Analisis Data

1. Pelaksanaan Audit Internal Penjualan dan Piutang a. Kualifikasi Audit Internal

Kualifikasi audit internal dapat dilihat dari dua segi, yaitu independensi dan

kompetensi. Independensi merupakan sifat audit yang independen, sebagian

bagian yang terpisah dalam perusahaan. Kompetensi merupakan kemampuan

auditor dilihat dari tingakat pendidikannya.

Independensi Audit Internal

Departemen audit internal merupakan fungsi staf yang bertanggung jawab

langsung kepada direktur utama dan tidak berada dibawah departemen lainnya.

Semua anggota audit internal tidak memiliki hubungan kekeluargaan

dengan direktur utama. Mereka mempunyai tugas dan wewnang yang jelas

dalam melaksanakan audit, sehingga internal auditor dapat menyatakan

pendapatnya dengan bebas tanpa pengaruh pihak lain.

Secara garis besar, tugas audit internal atas penjualan dan penagihan

piutang adalah :

1) Me-review dan menilai kelayakan penerapan pengendalian internal

(2)

2) Menentukan sampai sejauh mana rencana, kebijakan dan prosedur atas

penjualan dan penagihan piutang telah ditaati perusahaan

3) Menyampaikan laporan audit

Kompetensi Audit Internal

Salah satu syarat untuk menjadi audit internal di PT. Kalbe Farma adalah

mempunyai pengetahuan dan kemampuan teknis dibidang akuntansi,

perpajakan dan hukum

Ada dua belas orang internal auditor perusahaan, termasuk seorang

manajer audit internal. Manajemen audit internal berlatarbelakang pendidikan

S1 akuntansi, mempunyai pengalaman kerja di perusahaan lain, pernah

mengikuti pelatihan dan seminar-seminar yang berhubungan dengan audit

internal yang diadakan oleh perusahaan maupun luar perusahaan. Staf lainnya

sebegian besar berlatar pendidikan S1 akuntansi, namun ada juga D3 akuntansi.

Bagi staf yang baru, akan dilakukan pelatihan selama tiga bulan. Dalam

jangka waktu tersebut, ia akan diberi penjelasan umum mengenai

bidang-bidang audit internal dan penjelasan spesifik mengenai bidang kerjanya.

Dalam waktu tiga bulan ini, ia akan dilibatkan dalam pekerjaan dengan

didampingi seniornya.

Perusahaan memberikan pelatihan audit internal minimal satu kali setahun,

(3)

b. Pelaksanaan Audit

Ada dua hal pokok yang harus dilakukan audit internal, yaitu menyusun

program audit dan membuat laporan hasil audit. Penyusunan program audit

dilakukan agar audit dapat berjalan dengan baik dan sesuai rencana serta sasaran

yang ingin dicapai, setelah itu disusun laporan hasil audit sebagai tindak lanjut

dari pelaksanaan audit

Program Audit

Program audit dibuat secara tertulis dan sistematis, dan harus disetujui

oleh direktur utama perusahaan dan manajer audit internal. Auditor harus

mengungkapkan secara jelas dan lengkap mengenai sasaran audit pada objek

audit

Program audit disusun setiap awal tahun dan dapat di perbaharui jika

tidak sesuai lagi dengan keadaan.audit dilakukan setiap tiga bulan sekali atau

pada waktu tertentu jika diperlukan.

Dibawah ini akan diberikan contoh program audit penjualan PT. Kalbe

Farma yang terdiri dari :

1) Tujuan audit, yaitu :

a) Mengaudit pelaksanaan pengendalian internal penjualan apakah telah

dilaksanakan dengan baik

b) Mengupayakan penyempurnaan antara sistem dan prosedur dengan

(4)

memungkinkan.

2) Informasi, data dan kebijakan perusahaan yang dibutuhkan

a) Sistem manual dan prosedur penjualan

b) Dokumen-dokumen (Selling Order/SO, Surat Pengantar Delivery

Order/SPDP, Surat Jalan/SJ, Faktur, nota retur dan Bukti Terima

Retur Jual/BTRJ) dan laporan-laporan (laporan penjualan, laporan

pengeluaran SJ, laporan perincian retur dan laporan daftar umur

piutang).

c) Data lainnya.

3) Langkah-langkah audit

a) Melakukan pengamatan terhadap pelaksanaan pemisahan fungsi

penjualan dan tanggung jawab perusahaan.

b) Mengaudit kelengkapan isi dokumen dan laporan yang telah dibuat

c) Mengaudit ketepatan pengisian harga jual dan potongan harga

sesuai dengan kebijakan perusahaan

d) Mengaudit keaslian tandatangan atau otorisasi pihak berwenang

e) Mengaudit kelayakan stock opname atas persediaan barang jadi di

gudang dan pencatatan administrasinya.

f) Mengkonfirmasikan data atau informasi kepada pihak-pihak yang

terkait.

(5)

akan ditelusuri ke bagian yang bersangkutan. Setelah itu akan dibuat

laporan audit yang memberikan informasi semua temuan audit, saran atau

rekomendasinya.

Tahapan Pelaksanaan

Audit dilaksanakan tiap tiga bulan sekali atau pada waktu tertentu jika

diperlukan, audit dilaksanakan berdasarkan hasil survey perusahaan, program

audit yang disusun, permintaan departemen yang lain dalam perusahaan dan

permintaan direktur utama.

Dalam melaksanakan tugas-tugasnya, departemen audit internal tidak

pernah mengalami kesulitan dalam mengaudit aktivitas departemen perusahaan

lainnya, karena adanya akses komputer untuk melihat catatan, mengaudit

fasilitas yang akan diaudit. Selain itu, audit internal tidak pernah mengalami

konflik dengan staf objek yang di audit, misalnya bagian pembelian, penjualan,

penagihan piutang, gaji dan upah, dan lain-lain. Ini disebabkan oleh karena

adanya kerjasama yang baik antar departemen sehingga apapun hasil audit

selalu dikonfirmasi dahulu, disertai saran-saran perbaikan, sebelum dilaporkan

kepada direktur utama. Dengan demikian, mereka tidak memandang auditor

sebagai pencari kesalahan. Tahap pelaksanaan audit mencakup kegiatan

compliance, verification dan evaluation.

(6)

Audit internal melakukan evaluasi ketaatan para karyawan terhadap

kebijakan dan prosedur yang telah ditetapkan, serta menentukan apakah

aktivitas yang dilaksanakan tidak bertentangan dengan peraturan pemerintah.

Selain itu, dilakukan juga evaluasi terhadap otoritas dalam penjualan

kredit. Misalnya mengaudit otorisasi atau penandatanganan SO, SPDP, SJ dan

faktur oleh pejabat yang berwenang, mengaudit otorisasi terhadap proses retur

dan lain-lain.

2) Verification

Dalam hal verifikasi, internal auditor mengaudit dokumen-dokumen,

catatan-catatan, laporan-laporan. Contohnya :

a) Mengaudit ketepatan pengklarifikasian seluruh dokumen dan catatan

b) Mengaudit ketepatan penjumlahan, perkalian angka pada seluruh

dokumen

c) Mengaudit ketepatan laporan SO dengan SO manual

3) Evaluation

Internal auditor melakukan secara terus menerus terhadap pelaksanaan

pengendalian interal yang telah ditetapkan perusahaan atas penjualan dan

penagihan piutang yang terjadi. Tujuannya untuk menilai sejauh mana

pengendalian internal telah dilaksanakan dan keselarasan dengan keadaan

perusahaan. Jika pengendalian internal yang diterapkan tidak lagi sesuai dengan

(7)

sistem perusahaan dengan yang baru. Dalam hal ini, internal auditor telah

memberikan nilai tambah bagi perusahaan, bukan hanya sebagai watch dog

saja.

Laporan Audit

Laporan audit disusun setelah internal auditor selesai melaksanakan audit,

disajikan secara ringkas dan jelas, mengenai kegiatan audit, objek audit yang

memerlukan perbaikan dan rekomendasi hasil audit. Laporan akan diarsip oleh

departemen internal audit dan diserahkan kepada auditee (dengan tembusan

kepada direktur utama)

Langkah-langkah penyusunan laporan audit, yaitu :

1) Mengolah data yang diperoleh dari kertas kerja audit menjadi draft

laporan audit (belum ditandatangani)

2) Mendiskusikan temuan audit dengan departemen yang diaudit jika

ternyata masih ada hal-hal mendasar yang tidak jelas.

3) Membuat laporan audit formal yang ditandatangani oleh auditor

penanggungjawab pelaksana, manajer internal audit dan auditee.

Beberapa hal yang tercakup dalam laporan internal audit adalah :

a) Ruang lingkup objek audit

b) Metode audit yang digunakan, full check atau sampling

(8)

d) Hasil temuan audit

e) Saran perbaikan

Untuk lebih jelasnya, akan dikemukakan beberapa contoh temuan

audit dan saran perbaikan terhadap penjualannya diperoleh dari laporan

audit perusahaan

A) Temuan audit : ada dokumen yang ditandatangannya tidak lengkap.

Contoh :

a) SO tidak ditandatangani oleh kepala bagian penjualan sehingga

informasi yang diterima tidak lengkap

b) Banyak SPDP yang tidak ditandatangani kepala gudang

c) Banyak SPDP yang kode barang dan jumlah unitmya dicoret,

tetapi tidak ditandatangani oleh marketing

d) Kolom penerimaan pada SJ tidak ditandatangani, hanya cap toko

saja

Saran perbaikan :

a) Marketing harus mengecek setiap SO yang diterimanya, apakah

sudah ditandatangani oleh kepala bagian penjualan.

b) Kepala bagian penjualan harus menandatangani SO yang akan

dibagikan kepada marketing

c) Administrasi penjualan harus memeriksa ada tidaknya approval

(9)

marketing. Jika tidak ada, maka SO dikembalikan kepada

marketing untuk ditandatangani oleh administrasi penjualan

d) Kolom pembuat pada SPDP harus ditandatangani oleh administrasi

penjualan

e) Setiap perubahan pada SPDP harus ditandatangani oleh marketing.

f) Kolom pembuat pada SJ harus ditandatangani oleh administrasi

gudang. SJ asli harus diarsip setelah ada tandatangan penerima.

g) Kepala gudang harus menandatangani SPDP jika fisik barang

sesuai dengan SPDP

B) Temuan audit : ada dokumen yang pengisiannya tidak lengkap.

Contoh :

a) SO tidak diisi batas waktu, jumlah, unit, total unit dan ukuran

b) Banyak SPDP yang tidak diisi alamat toko dan nomor SO

Saran Perbaikan :

a) Salesman harus mengisi SO dengan lengkap

b) Administrasi penjualan memeriksa kelengkapan pengisian SO. SO

yang belum lengkap akan dikembalikan ke salesman

c) Administrasi penjualan membuat SPDP berdasarkan SO dan mengisi

SPDP secara lengkap

C) Temuan Audit : Laporan SO perbulan tidak dibuat

(10)

Administrasi penjualan harus membuat SO perbulan dan

ditandatangani oleh yang membuatnya, kepala administrasi dan kepala

penjualan

D) Temuan audit : klasifikasi produk tidak dicatat dengan benar

Contoh :

Dalam satu SO ditulis berbagai macam jenis klasifikasi produk secara

bersamaan

Saran perbaikan :

Salesman harus lebih teliti dalam mengisi SO. Sesuai dengan

kebijakan perusahaan yaitu perbandingan antara SO dengan klasifikasi

adalah 1 : 1

Tindak Lanjut

Setelah laporan audit diberikan kepada aditee, pihak internal audit akan

melakukan tindak lanjut. Jika dalam tindak lanjut internal masih menemukan

kekurangan atas pemeriksaannya, maka audit internal akan melakukan tindakan

lebih lanjut dengan dikonsultasikan terlebih dahulu dengan pimpinan

perusahaan.

Internal audit akan mengambil tindakan lebih lanjut apabila :

a. Ditemukannya sejumlah penyimpangan-penyimpangan penting yang

(11)

b. Rekomendasi yang telah diberikan ke pihak yang diaudit tidak

dilaksanakan sebagaimana mestinya, sehingga audit internal mengalami

kesulitan dalam mengevaluasi dan memastikan tindakan lebih lanjut yang

tepat untuk dilaksanakan.

Untuk kasus-kasus tertentu, direktur utama akan mengadakan rapat

dengan bagian yang bersangkutan agar perbaikan yang direkomendasikan oleh

audit internal dapat dilaksanakan

Manajemen Audit Internal

Departemen audit internal PT Kalbe Farma dipimpin oleh seorang

manajer audit internal dengan latar belakang pendidikan S1 akuntansi. Manajer

audit internal dibantu oleh sebelas staf auditor.

Manajemen audit internal, terbagi atas :

a) Seorang sekertaris manajer auditor

b) Tiga orang auditor atas Rendalbang

c) Tiga orang auditor atas operasional

d) Tiga orang auditor atas keuangan

Semua staf, mempertanggungjawabkan tugasnya kepada manajer audit

internal. Manajer audit internal bersama dengan stafnya menetapkan kebijakan

dan prosedur audit internal, dengan mendapatkan persetujuan direktur utama

(12)

Selain itu, manajer audit internal selalu melakukan review secara terus

menerus terhadap aktivitas perusahaan, memeriksa setiap kertas kerja yang

dipersiapkan oleh auditor dan mengeluarkan surat penugasan kepada personil

yang akan melakukan audit.

2. Efektivitas Penerapan Pengendalian Internal Penjualan dan Penagihan Piutang

a. Keberadaan Unsur - unsur Pengendalian Internal dalam Penjualan dan Penagihan Piutang

1) Lingkungan Pengendalian

Lingkungan pengendalian terdiri atas tindakan, kebijakan dan prosedur

yang mencerminkan sikap dan tindakan manajemen, direktur dan pemilik

perusahaan mengenai pengendalian dan kegunaan bagi entitas.

Integritas dan nilai etika

Perusahaan memiliki suatu pedoman etika berupa peraturan tertulis yang

telah dikomunikasikan kepada seluruh karyawan, mencakup hal-hal mengenai

waktu kerja, sanksi ketidakhadiran, sikap dalam kerja, sikap terhadap perusahaan

dan produk pesaing, dan lain-lain.

Pimpinan perusahaan memperlakukan karyawan sebagai mitra kerja dengan

(13)

karyawan, sehingga karyawan bekerja dengan baik dan tidak terpancing untuk

melakukan hal-hal yang akan merugikan perusahaan.

Beberapa kode etik karyawan perusahaan, antara lain :

1) Hari kerja : selama 5 hari kerja hari libur ditentukan perusahaan, mulai pukul

08.00 - 16.00 semua karyawan harus masuk kerja tepat waktu.

2) Mengisi daftar hadir dengan menggunakan cardnetic 3) Wajib memakai seragam kerja

4) Tidak diperbolehkan melakukan kegiatan lain diluar pekerjaan kantor pada

saat jam kerja

5) Ketepatan dalam menyelesaikan tugas masing-masing

6) Turut menjaga kerapihan dan kebersihan lingkungan perusahaan

Perusahaan selalu melakukan tindakan pencegahan terhadap hal-hal yang

tidak diinginkan dan setiap pelanggaran yang terjadi akan diselidiki serta

ditindaklanjuti dengan tegas.

Komitmen terhadap kompetensi

Kompetensi merupakan pengetahuan dan keahlian yang dibutuhkan dalam

memenuhi tugas dan kewajiban karyawan. Komitmen pada kompeten ini

meliputi pertimbangan manajemen terhadap tingkat kompetensi untuk pekerjaan

tertentu dan bagaimana tingkat ini dijabarkan dalam keahlian dan pengetahuan.

(14)

pengalaman kerja sangat diutamakan.

Proses penerimaan karyawan baru dilakukan melalui beberapa cara,

tergantung pada jenis lowongan pekerjaan yang tersedia, yaitu :

1) Pengumuman dipapan pengumuman perusahaan

Contoh : lowongan pekerjaan untuk bagian satpam

2) Informasi secara langsung dari karyawan lama

3) Pengumuman diperguruan tinggi

Contoh : lowongan kerja untuk bagian staf akunting

4) Iklan disurat kabar, media elektronik

Proses selanjutnya adalah seleksi karyawan yang meliputi psikotes,

wawancara dan tes kesehatan. Bagi mereka yang memenuhi syarat akan

diberlakukan masa percobaan kerja selama tiga bulan. Pada awal masa

percobaan kerja ini lebih kurang seminggu, didampingi oleh supervisor

bagian masing-masing

Dengan adanya karyawan yang kompeten, maka aktivitas perusahaan

dapat dilaksanakan dengan lebih baik.

Falsafah manajemen dan gaya operasi

Manajemen perusahaan cenderung bersifat demokratis. Hal ini ditunjukan

dengan adanya sikap terbuka pimpinan perusahaan dalam menampung saran dari

(15)

Perusahaan memiliki visi dan misi sebagai berikut :

a) Visi perusahaan, yaitu :

Menjadi perusahaan produk kesehatan indonesia terbaik yang didukung

oleh inovasi, merek yang kuat dan manajemen yang prima

b) Misi perusahaan, yaitu :

- Fokus PT Kalbe Farma akan tertuju sepenuhnya pada peningkatan

kesehatan untuk kehidupan yang lebih baik

Metode pembagian wewenang dan tanggung jawab

Metode pembagian tugas dan tanggung jawab dalam perusahaan dilakukan

dengan jelas, sehingga tiap karyawan benar-benar mengerti akan tugasnya. Hal

ini terbukti dengan sistem perintah dan pertanggungjawaban yang jelas (fungsi

staf). Dengan demikian, setiap karyawan mengetahui dengan pasti siapa atasan

mereka dan kepada siapa harus mempertanggungjawabkan hasil pekerjaannya.

Pelimpahan wewenang kepada karyawan dilakukan melalui surat keputusan

pengangkatan karywan yang diterbitkan oleh bagian HRD. Dengan adanya

pelimpahan wewenang yang baik, keryawan merasa lebih dihargai karena dapat

mengambil keputusan sesuai dengan wewenangnya.

Contoh dalam departemen penjualan setiap retur yang terjadi tidak perlu

meminta persetujuan direktur utama, cukup hanya persetujuan manajer

(16)

Struktur Organisasi

Perusahaan mempunyai struktur organisasi formal yang menjelaskan tugas

dan wewenang setiap bagian dalam perusahaan. Struktur organisasi perusahaan

berbentuk staf, dimana direktur utama mendelegasikan wewenangnya kepada

direktur pemasaran, direktur operasi dan teknik, direktur administrasi dan

keuangan, direktur produksi, direktur teknologi. Selanjutnya pendelegasian

wewenang dilakukan sesuai dengan jabatannya dan pertanggungjawabannya

terhadap masing-masing atasan.

Perusahaan juga memiliki pembagian tugas yang jelas dan mudah

dimengerti. Meskipun masing-masing bagian memiliki tugas yang berbeda.

Namun semuanya saling menunjang pencapaian tujuan perusahaan, misalnya

bagian penjualan dan bagian keuangan. Bagian penjualan memiliki tugas

menjual hasil produk mulai dari menawarkannya ke konsumen, pengirimannya,

retur dan administrasinya. Untuk penagihan piutang, bagian penjualan melalui

salesman menagihnya ke konsumen dan hasil penagihan akan diproses oleh

bagian keuangan.

Dengan demikian, adanya struktur organisasi dan pembagian tugas yang

(17)

Partisipasi dewan komisaris dan komite audit

Berdasarkan Undang-undang Republik Indonesia No. 40 tahun 2007

tentang Perseroan Terbatas (Undang-undang Perseroan Terbatas), organ

Perusahaan terdiri dari Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), Dewan

Komisaris, dan Direksi.

RUPS melakukan pengambilan keputusan penting yang didasari pada

kepentingan perusahaan, dengan memperhatikan ketentuan Anggaran Dasar dan

peraturan perundangan yang berlaku.

Pengelolaan Perseroan dilakukan oleh Direksi, sementara Dewan Komisaris

melakukan pengawasan yang memadai terhadap kinerja pengelolaan perusahaan.

Namun demikian, keduanya mempunyai tanggung jawab untuk memelihara

kesinambungan usaha Perseroan dalam jangka panjang. Oleh karena itu, Dewan

Komisaris dan Direksi memiliki kesamaan persepsi terhadap visi, misi, dan

nilai-nilai Perseroan.

Untuk membantu pelaksanaan tugasnya, Dewan Komisaris dibantu oleh 5

(lima) Komite dan untuk membantu pelaksanaan tugas Direksi, telah dibentuk

struktur organisasi yang efektif dan efisien.

Kebijakan sumber daya manusia dan praktiknya

Pelaksanaan prosedur kebijakan sumber daya manusia (karyawan) dalam

(18)

kebijakan mengenai karyawan antara lain yang mengatur masalah penerimaan

keryawan, penugasan karyawan, penilaian terhadap kinerja tenaga kerja,

promosi, pemberian bonus dan penghargaan, cuti, lembur, penggajian dan

berbagai macam tunjangan karyawan.

Kinerja karyawan dinilai oleh atasannya masing-masing, bagi yang

berprestasi akan diberikan bonus dan penghargaan, bahkan promsi jabatan.

Penggajian dilakukan setiap akhir bulan dan setiap karyawab memperoleh jatah

cuti dari perusahaan selama 12 hari dalam setahun. Bagi karyawan yang tidak

masuk kerja atau meninggalkan tempat kerja selama jam kerja harus mengisi

formulir izin yang disediakan perusahaan dan ditandatangani oleh atasannya

langsung.

Perusahaan memberikan berbagai macam tunjangan. Tunjangan kesehatan

diberikan berdasarkan ketentuan pengobatan yang jelas. (pengobatan mata,

melahirkan, rawat inap, dsb), dengan jumlah yang berbeda-beda. Selain itu,

perusahaan mengizinkan karyawan yang sakit berobat diklinik perusahaan secara

gratis. Tunjangan hari raya diberikan sebesar sebulan gaji. Perusahaan

memberikan pensiun bagi karyawan yang telah lanjut usia.

Masalah yang dihadapi karyawan biasanya masalah kejenuhan dalam

bekerja. Hal ini disebabkan tidak terdapatnya kebijakan pertukaran profesi dalam

pekerjaan, sehingga karyawan selalu menghadapi pekerjaan yang sama dan

(19)

Karyawan yang terlibat korupsi, kolusi dan nepotisme diberi sanksi berupa

teguran baik secara lisan maupun tertulis.

2) Perkiraan Risiko

Perubahan dalam lingkungan kerja

Perusahaan telah mengantipasi adanya risiko perubahan dalam lingkungan

kerja, antara lain :

1) Untuk mengatasi risiko bekerjasnya karyawan perusahaan di perusahaan

pesaing karena diberi gaji dan bonus lebih besar, di atasi dengan cara

memberikan gaji dan bonus yang sesuai dengan harapan karyawan

2) Untuk mengatasi risiko ketidamampuan karyawan melaksanakan tugasnya

dengan menggunakan sistem baru, diadakan pelatihan dan pengenalan

terhadap sistem baru perusahaan.

3) Untuk mengatasi keluahan karyawan terhadap upah kerja lembur yang

diterimanya, peusahaan memberlakukan ketentuan upah kerja lebur dan

menjelaskannya pada karyawan.

Dengan demikian, setiap resiko yang merugikan perusahaan, dapat ditekan

sekecil mungkin.

(20)

Penempatan orang - orang baru dalam perusahaan memiliki resiko tersendiri,

untuk itu perusahaan memiliki cara tertentu untuk mengantisipasinya. Untuk

mengatasi risiko kemungkinan terjadinya konflik antara karyawan baru dan lama

yang disebabkan oleh karyawan baru yang belum berpengalaman kerja, yang

mengakibatkan terhambatnya aktivitas perusahaan, maka perusahaan

menerapkan masa percobaan kerja selama tiga bulan bagi karyawan baru, dalam

kurun waktu tersebut ia akan memberikan penjelasan, pelatihan khusus dalam

hal pemakaian komputer dan fasilitas perusahaan lainnya, dilibatkan dalam

kegiatan perusahaan dengan didampingi seniornya.

Selama lebih kurang satu minggu pertama masa kerjanya, karyawan baru

diberi kesempatan untuk membaca dan mempelajari berbagai kebijakan dan

aktivitas perusahaan.

Untuk mencegah terjadinya risiko penempatan karyawan baru yang tidak

berkualitas dan produktif, maka setiap atasan karyawan baru tersebut melakukan

penilaian kerja selama masa percobaan. Jika hasilnya tidak memuaskan, dapat

diberikan perhatian khusus, pelatihan tambahan atau pemindahan kerja ke bagian

lain, sesuai dengan kebijakan perusahaan.

(21)

Perubahan sistem informasi dalam perusahaan dapat terjadi seiring dengan

perkembangan jaman. Dengan semakin berkembangnya aktivitas penjualan

perusahaan, dimana penjualan semakin meluas baik didalam maupun diluar negri,

sistem informasi akan terus diperbaharui sesuai dengan kebutuhan.

Untuk mengatasi risiko biaya yang besar dalam pengembangan sistem,

perusahaan telah menyediakan anggaran khusus.

Teknologi baru

Pengendalian internal perusahaan, khususnya atas penjualan dan penagihan

piutang telah dilaksanakan secara komputerisasi. Untuk mengolah data penjualan,

dapat langsung menggunakan komputer dan dokumen-dokumen yang digunakan

telah diberi nomor secara otomatis.

Penerapan penggunaan komputer dalam mengolah data perusahaan,

berdampak positif terhadap aktivitas pengendalian internal penjualan dan

penagihan piutang perusahaan.

Dengan semakin berkembangnya ilmu pengetahuan, tidak menutup

kemungkinan perusahaan akan menerapkan teknologi baru, misalnya sistem

komputerisasi yang lebih canggih yang sesuai dengan aktivitas perusahaan,

namun perusahaan telah memperhitungkan efek sampingnya, misalnya

pengurangan tenaga kerja.

(22)

Untuk mengatasi risiko kegagalan penjualan produk baru, manajer penjualan

dan R&D mengadakan penelitian mengenai kondisi pasar sebelum mengambil

keputusan untuk membuat dan menjual produk baru.

Jika kondisi pasar memungkinkan dan produk baru diperkirakan akan laku

dijual, maka perusahaan mulai membuat produk baru dengan cara

mempersiapkan karyawannya untuk melaksanakan aktivitas baru tersebut.

3) Aktivitas Pengendalian Review kinerja

Evaluasi kinerja karyawan disetiap bagian, dilakukan oleh manajer

bagian masing-masing. Untuk bagian penjualan evaluasi dilakukan melalui :

a) Laporan SO dibuat setiap hari

b) Laporan penjualan yang dibuat sebulan sekali, berisi realisasi penjualan

rinci selama satu bulan berjalan

c) Laporan penjualan tahunan yang dibuat secara global, kecuali jika

dibutuhkan dapat dibuat secara rinci

Adanya tinjauan ulang atas kinerja yang memadai, akan menunjang

kelancaran operasi perusahaan, terutama bagian penjualan karena bagian ini

merupakan bagian yang paling banyak melakukan aktivitas

(23)

Dilihat dari struktur organisasi penjualan, terdapat pemisahan fungsi antara

fungsi penjualan, pencatatan piutang, penerimaan kas.

Contoh pemisahan fungsi penjualan, pencatatan, penyimpanan, yaitu :

a) Manajer penjualan sebagai pemegang otorisasi penuh terhadap hal-hal

yang berkaitan dengan penjualan dan bertindak sebagai pengambil

keputusan.

b) Salesman sebagai pelaksana penjualan dengan cara memasarkan produk

perusahaan

c) Administrasi penjualan mencatat semua transaksi penjualan yang terjadi

d) Bagian gudang bertanggung jawab terhadap keberadaan barang jadi

e) Ekspedisi yang mengatur masalah pengiriman barang ke konsumen

Dalam penagihan piutang pun terdapat pemisahan fungsi, yaitu fungsi

penagihan, penerimaan dan pencatatan. Pemisahan fungsi ini dapat

diuraikan sebagai berikut :

a) Salesman sebagai penagih piutang perusahaan

b) Pembayaran piutang berupa uang tunai diterima oleh bagian kas dan

pembayaran piutang berupa giro atau transfer bank diterima oleh

bagian bank

c) Pencatatan dan penghapusan piutang dilakukan oleh bagian

akuntansi

(24)

sehingga risiko yang akan merugikan perusahaan (misalnya :

penggelapan uang perusahaan) dapat diatasi.

Proses informasi

Pengendalian terhadap proses informasi dilakukan untuk memberikan

jaminan bahwa :

a) Transaksi yang dilakukan adalah sah

b) Adanya otorisasi terhadap dokumen dan catatan

c) Dokumen dan catatan diberi nomor urut

Dokumen yang digunakan sudah dipranomori dan tercetak, dirancang

secara sistematis dan sederhana. Dalam penjulan dan penagihan piutang,

perusahaan menggunakan beberapa dokumen utama. Kegunaan dokumen ini

untuk memperlancar arus informasi antar bagian perusahaan dan konsumen,

sehingga transaksi penjualan dapat dinyatakan dengan jelas.

Dokumen yang digunakan, menggambarkan pemisahan otorisasi antar

bagian, sehingga aktivitas perusahaan dapat berjalan dengan lancar.

Pelaksanaan proses informasi perusahaan telah memadai, hal ini

dicerminkan dengan adanya pemberian informasi yang tepat, akurat dan

dibutuhkan oleh setiap bagian, serta jarang terjadinya kesalahan pemberian dan

penerimaan informasi.

(25)

Pengendalian fisik dilakukan untuk menjaga persedian barang jadi,

menghindari perbedaan perhitungan antara catatan dengan hasil perhitungan

fisik. Pengendalian fisik yang dilakukan perusahaan, yaitu :

a) Asuransi terhadap aktiva tetap perusahaan

b) Setiap jangka waktu tertentu, persediaan dihitung secara fisik

c) Penggunaan lemari besi tahan api untuk menyimpan uang dan surat-surat

berharga perusahaan.

4) Informasi dan Komunikasi

Kualitas informasi perusahaan dapat ditingkatkan dengan diperolehnya

informasi eksternal dan internal mengenai aktivitas perusahaan, juga adanya

pembaharuan sistem informasi sesuai dengan rencana strategis perusahaan.

Perusahaan telah memiliki sistem informasi akuntansi khusus yang

dirancang oleh bagian EDP dan audit internal.

Informasi dan proses komunikasi dalam aktivitas penjualan dan

penagihan piutang, dapat dinyatakan sebagai berikut :

1) Transaksi penjualan dan penagihan piutang telah dicatat dan dilengkapi

dengan dokumen pendukung

2) Setiap penggunaan formulir telah dicetak dan dibuat rangkap untuk arsip

3) Pengambilan keputusan penjualan harus dikomunikasikan dengan

manajer penjualan

(26)

Pemantauan atas aktivitas pengendalian internal pada umumnya dan

pengendalian internal atas penjualan dan penagihan piutang pada khususnya

dilakukan setiap saat. Pemantauan dilakukan secara terus menerus selama

aktivitas berlangsung dan pada periode waktu tertentu.

Pemantauan terhadap efektivitas sistem penjualan, dilakukan oleh

manajer penjualan dan audit internal. Hasilnya akan dievaluasi pada waktu

tertentu untuk dilaporkan kepada direktur utama. Hasil laporan tersebut akan

dibandingkan dengan hasil tahun sebelumnya. Sama halnya dengan penagihan

piutang, dimana manajer keuangan yang melakukan pemantauan.

b. Pencapaian Tujuan Pengendalian Internal atas Penjualan dan Penagihan Piutang

Tujuan pengendalian internal perusahaan, antara lain :

1) Keandalan informasi dan laporan keuangan

2) Efektivitas dan efisiensi operasi perusahaan

3) Kepatuhan terhadap hukum dan peraturan perundang-undangan yang

berlaku.

Usaha yang dilakukan perusahaan untuk mencapai tujuan tersebut, antara

lain:

a) Untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi penjualan, perusahaan

(27)

Biaya penjualan yang dianggarkan terdiri atas biaya pengiriman barang,

komisi dan bonus toko, selebaran, biaya perjalanan dinas, pos dan giro,

paket, materai, fotokopi dan biaya lainnya.

b) Penggunaan dokumen dan catatan yang memadai, sehingga informasi

keuangan dan laporan keuangan dapat dipercaya.

c) Perusahaan mematuhi peraturan dan perundang-undangan yang telah

ditetapkan, antara lain :

1) Perusahaan mematuhi peraturan dari departemen tenaga kerja, yaitu:

- Menetapkan jam kerja standar, yaitu selama delapan jam dari hari

senin sampai dengan jumat, dan lima jam untuk hari sabtu

(termasuk waktu istirahat selama satu jam)

- Menetapkan upah lembur sesuai dengan peraturan yang berlaku

- Menetapkan upah diatas upah minimum regional yang berlaku

2) Memiliki KKB (Kesepakatan Kerja Bersama) antara pihak perusahaan

dengan SPSI (Serikat Kerja Seluruh Indonesia).

3) Semua karyawan bergabung dalam program JAMSOSTEK yang

memberikan perlindungan terhadap kecelakaan kerja, kematian, hari

tua, kesehatan atau pengobatan

4) Perusahaan memiliki ijin usaha dan ijin dari lingkungan sekitarnya

untuk melaksanakan aktivitas perusahaan

(28)

kendaraan dan memperpanjang ijin bongkar muat

6) Dipatuhinya peraturan perpajakan yang telah ditetapkan

3. Peranan Audit Internal dalam Menunjang Efektivitas Pengendalian Internal Penjualan dan Piutang

Pengendalian dan audit terhadap kegiatan penjualan dan penagihan piutang

sengat penting dilakukan guna terhindar dari kecurangan dan

penyelewengan-penyelewengan.

Auditor internal memegang peranan penting dalam memberikan pelayanan

bagi kemajuan perusahaan. Aktivitas audit internal yang dilaksanakan di PT

Kalbe Farma sebagai berikut :

1. Audit internal dilakukan oleh auditor internal yang memiliki kedudukan

khusus dalam perusahaan, yaitu sebagai fungsi staf dan bertanggungjawab

secara langsung kepada direktur. Kedudukan auditor terpisah dari kegiatan

operasional perusahaan

2. Latar belakang yang dimiliki auditor sesuai dengan bidangnya yaitu

akuntansi dan memiliki pengalaman di bidang audit

3. Audit internal bertanggung jawab secara langsung kepada direktur dan

mendapat persetujuan dari manajemen

4. Sebagai usaha meningkatkan efisiensi dan efektivitas operasi, auditor

(29)

a. Melakukan audit terhadap barang-barang yang telah dicatat

b. Menilai pemborosan yang tidak perlu

5. Dalam melakukan audit internal dalam perusahaan, auditor internal

menemukan bukti-bukti yang cukup mengenai efektivitas pengendalian

internal penjualan dan penagihan piutang. Kemudian membuat laporan

audit yang memuat opini mengenai efektivitas pengendalian internal

penjualan dan penagihan piutang dan langsung dilaporkan kepada direktur

6. Auditor internal dalam laporan auditnya bila menemukan

penyelewengan-penyelewengan terhadap pengendalian internal penjualan

atau penagihan piutang selanjutnya auditor internal menuangkan ke dalam

laporan temuan audit untuk dilaoprkan kepada direktur. Direktur kemudian

melakukan tindak lanjut atas saran dari auditor internal dan dilakukan

pemantauan apakah tindak lanjut tersebut sesuai dengan yang diharapkan.

Dalam meningkatkan efektivitas pengendalian internal penjualan dan

penagihan piutang, audit internal yang diterapkan perusahaan mempunyai

peranan penting.

Tercapainya audit internal atas pengendalian internal penjualan dan

penagihan pitang PT Kalbe Farma sebagai berikut :

1. Efektivitas dan efisiensi, yaitu realisasi penjualan melebihi anggaran

yang ditetapkan oleh perusahaan walaupun ada beberapa bulan,

(30)

secara keseluruhan terjadi peningkatan penjualan.

2. Laporan keuangan yang dapat diandalkan, dalam hal ini data penjualan

yang digunakan oleh perusahaan merupakan data yang akurat dan benar,

dalam menghasilkan informasi perusahaan serta tidak ada penjualan fiktif

yang dilakukan perusahaan.

3. Perusahaan selalu mematuhi peraturan yang ditetapkan baik oleh

perusahaan sendiri maupun oleh pemerintah. Perusahaan menjalankan

usuhanya dengan ijin dari pemerintah dan perusahaan membayar upah

dan mengikutsertakan program asuransi bagi karyawan.

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan terhadap kegiatan audit

internal penjualan dan penagihan piutang PT Kalbe Farma dapat

menyimpulan bahwa audit internal terhadap efektivitas pengendalian internal

penjualan dan penagihan piutang PT Kalbe Farma telah memadai.

Adapun tujuan dilakukannya internal audit atas pengendalian internal

penjualan dan penagihan piutang adalah sebagai berikut :

a. Untuk memastikan bahwa kebijakan manajemen dalam pengendalian

internal penjualan dan penagihan piutang dalam perusahaan telah benar-benar

dilaksanakan

b. Untuk memastikan bahwa pencatatan transaksi penjualan dan penagihan

piutang adalah valid dan telah diotorisasikan dengan semestinya

(31)

pengendalian internal telah dilaksanakan dengan semestinya

d. Untuk memberikan laporan kepada manajemen yang berisikan sara dan

rekomendasi untuk tindakan perbaikan kedepan

e. Untuk memberikan pertimbangan kepada manajemen untuk mengambil

keputusan.

Dari uraian diatas terlihat bahwa peranan audit internal dalam

meningkatkan pengendalian internal penjualan dan penagihan piutang dapat

dikatakan domonan dalam rangka mencapai tujuan dari efektivitas pengendalian

penjualan dan penagihan piutang. Dengan demikian pelakasanaan audit internal

yang dilakukan secara efektif akan berperan dalam meningkatkan efektivitas

penjualan dan penagihan piutang. Maka penulis berpendapat bahwa fungsi audit

internal dapat menunjang efektivitas pengendalian internal seperti yang

diuraikandibawah ini.

A. Audit internal dalam meningkatkan efektivitas penjualan dan penagihan

piutang

Dengan adanya fungsi audit internal di PT Kalbe Farma melalui proses yang

telah ditentukan mulai dari persiapan, pelaksanaan, pemeriksaan sampai pada

tindak lanjut, maka jelas manajemen berupaya untuk menindak lanjuti

rekomendasi yang diajukan tim pemeriksa sehingga bisa diketahui dimana letak

kesalahan dan bagaimana tindakan yang seharusnya dilakukan serta bagaimana

(32)

efisien dan efektif.

B. Audit internal berperan dalam meningkatkan keandalan pelaporan penjualan

Audit internal atas penjualan yang dilaksanakan tim pemeriksa berikut

rekomendasinya kepada manajemen untuk ditindaklanjuti akan mempengaruhi

pengendalian intern penjualan yang ada sehingga pelaksanaan penjualan menjadi

lebih efisien dan efektif dengan didukung oleh data akuntansi yang dapat

dipercaya.

C. Audit intern berperan dalam menegakkan ketaatan kepada hukum

Tim pemeriksa memeriksa penjualan dari segi peratiran. Kebijakan intern

maupun ekstern sehingga dapat diketahui apakah prosedur penjualan dan

penagihan piutang telah ditaati atau belum. Jika ditemukan adanya

penyimpangan maka diberikan rekomendasi pada hukum dan peraturan yang

telah ditetapkan.

B. Pembahasan

1. Perbandingan penjualan tahun 2011, tahun 2012 dan tahun 2013

Analisis dari hasil penelitian menunjukan bahwa peranan audit internal

dalam meningkatkan efektivitas pengendalian internal penjualan dan piutang di

PT Kalbe Farma untuk meningkatkan pengendalian internal sangatlah efektif.

Hal ini dapat dilihat dari tabel hasil penjualan PT Kalbe Farma dalam 3 (tiga)

tahun terakhir yaitu tahun 2011, tahun 2012 dan tahun 2013, sebagai berikut :

(33)

PT. Kalbe Farma

Total penjualan Tahun 2011-2013

Bulan 2011 2012 2013

Unit Rupiah Unit Rupiah Unit Rupiah

Januari 26301 5,015,658,542.27 25187 5,386,010,028.48 71753 8,837,467,447.5 Februari 29131 4,900,399,914.11 50142 7,369,655,097.02 52357 7,985,073,426.5 Maret 29253 5,231,962,812.45 58936 8,432,323,194.8 47263 7,380,447,172.75 April 28378 4,815,252,637.72 45558 6,268,728,106.5 76704 10,594,183,169.25 Mei 32783 5,438,187,886.49 61975 10,476,598,614.5 87630 10,247,628,082 Juni 30910 5,413,820,049.89 59962 9,252,549,251 73844 11,165,796,047.5 Juli 52915 5,931,762,681.46 59805 10,446,988,961 97241 16,741,005,653.4 Agustus 32111 7,461,270,746.8 55219 9,265,422,480 71592 7,757,521,769.2 September 41241 5,660,108,963.09 70649 7,609,769,221 74906 11,617,574,748 Oktober 40460 6,130,757,640.39 49289 7,837,695,316 69019 11,330,038,560 November 64095 7,976,814,334.68 89962 9,257,101,926.5 39005 9,279,601,942 Desember 40472 5,996,786,105.77 80296 8,346,384,183.5 56984 12,730,091,519 TOTAL 448050 69,972,782,315.12 706980 99,949,226,380.3 818298 125,666,429,537.1

Sumber : Data penjualan PT. Kalbe Farma

(34)

Tabel 4.2

Temuan Audit Tahun 2011

No Temuan audit Rekomendasi

1 Salesmen di Jakarta selain

melakukan penjualan juga

melakukan penagihan kepada

pelanggan, akibatnya rute

perjalanan menjadi terganggu dan

rencana kunjungan pada hari

tersebut tidak dapat dilaksanakan

seluruhnya.

Memisahkan bagian salesmen dengan

bagian penagihan

2 Perusahaan belum membentuk tim

khusus untuk pemasaran produk

baru. Akibatnya penjualan produk

baru tidak berkembang sesuai

rencana.

Membentuk tim yang solid dan

(35)

3 Terdapat kekurangan personil

dibagian kredit control, sehingga

statement of account untuk

pelanggan tidak dibuat dan bagian

ini belum dapat melaksanakan

fungsinya secara efektif.

Menambahkan personil pada bagian

kredit control agar dapat

melaksanakan fungsinya dengan baik

Tabel 4.3

Temuan Audit Tahun 2012

1. Tingkat Pemasaran yang masih

kurang (tidak merata)

Memperluas wilayah pemasaran dan

mengawasi jumlah barang di

tempat-tempat yang memiliki permintaan

yang tinggi

2. Strategi perusahaan tidak

memperhitungkan perubahan pola

penyaluran atau

menyelenggarakan perubahan

pasar yang cepat

a) Pembuatan Tujuan pemasaran yang

sesuai dengan kenyataan yang terjadi

pada pemasaran.

b) Pembuatan Strategi Pemasaran yang

berdasar pada tujuan pemasaran yang

(36)

2. Evaluasi Peranan Audit Internal terhadap Efektivitas Pengendalian Internal atas Penjualan dan Penagihan Piutang

Keberadaan fungsi audit internal PT Kalbe Farma, merupakan salah satu

faktor penunjang efektivitas pengendalian internal atas penjualan dan penagihan

piutang perusahaan.

Peranan audit inernal dinilai dapat meningkatkan efektivitas pengendalian

internal, hal ini didasarkan pada beberapa faktor, yaitu :

A) Peranan Audit Internal secara umum

1) Independensinya sebagai fungsi yang terlepas dari aktivitas operasional

perusahaan yang rutin, tidak berada dibawah departemen lain dan

bertanggungjawab langsung kepada direktur utama

2) Kompetensinya di bidang pengetahuan akuntansi, perpajakan dan hukum, dan

selalu meningkatkan pengetahuannya melalui pelatihan-pelatihan dan

seminar-seminar

3) Adanya program audit sebagai pedoman dalam pelaksanaan audit dan

pelaporan audit

4) Dibuatnya laporan audit yang memuat hasil temuan audit, rekomendasi dan

saran perbaikan

5) Dilakukannya pemantauan terhadap pelaksanaan pengendalian internal yang

telah diterapkan

(37)

internal.

B) Peranan audit internal terhadap efektivitas penjualan dan penagihan piutang

1) Internal audit bersama-sama dengan bagian EDP menyusun sistem pengendalian

internal atas penjualan dan penagihan piutang perusahaan

2) Ausit dilakukan terhadap pelaksanaan sistem pengendalian internal penjualan dan

penagihan piutang untuk menjamin :

a) Penyimpanan barang, pengiriman barang, pencatatan pada penjualan dan

pemisahan fungsi penagihan piutang , penerimaan pembayaran piutang dan

pencatatan pada penagihan piutang

b) Diterimanya informasu yang akurat, tepat dan terpecaya melalui

pendistribusian dokumen-dokumen yang digunakan dalam penjualan dan

penagihan piutang

c) Mengurangi risiko human error

3) Internal auditor melakukan pemantauan terhadap aktivitas penjualan dan

penagihan piutang. Adanya perbaikan dan pembaharuan sistem jika diperlukan,

Referensi

Dokumen terkait

Dengan in kami mengundang saudara untuk mengikuti Pembuktian Kualifikasi Pengadaan Jasa Konstruksi dengan Sistem Pemilihan Langsung untuk :. Pembangunan Jalan ruas jalan Dusun I RT

[r]

Gangguan layanan, yaitu jika ada pelanggan yang mengalami gangguan jaringan telepon, maka akan dilakukan pendeteksian jaringan kabel pada rangka pembagi utama agar

Oleh karena itu penggemukan sapi yang hanya diberi pakan hijauan saja tanpa ditambah pakan konsentrat tidak mungkin pertambahan bobot badan bisa maksimal seperti yang

Paket pengadaan ini terbuka untuk penyedia yang teregistrasi pada Layanan Pengadaan Secara Elektronik ( LPSE ) dan memenuhi persyaratan memiliki Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP),

aplikasi yang akan membantu siswa kelas VII untuk memahami materi Geografi secara mandiri dengan judul “ PEMBANGUNAN APLIKASI MOBILE LEARNING INTERAKTIF MATERI

Oleh karena itu penggemukan sapi yang hanya diberi pakan hijauan saja tanpa ditambah pakan konsentrat tidak mungkin pertambahan bobot badan bisa maksimal seperti yang

Apabila yang hadir bukan Direktur atau penerima kuasa yang namanya tercantum pada akta pendirian atau perubahan, maka Panitia berhak menolak dan perusahaan saudara