• Tidak ada hasil yang ditemukan

EFEKTIVITAS DOLOMIT DAN BIOCHAR SEKAM TERHADAP PRODUKTIVITAS DUA VUB PADI RAWA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "EFEKTIVITAS DOLOMIT DAN BIOCHAR SEKAM TERHADAP PRODUKTIVITAS DUA VUB PADI RAWA"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

ISBN: 979-587-580-9

1

EFEKTIVITAS DOLOMIT DAN BIOCHAR SEKAM TERHADAP PRODUKTIVITAS DUA VUB PADI RAWA

EFFECTIVENESS OF DOLOMITE AND HUSK OF BIOCHAR TO RICE PRODUCTIVITY OF TWO VUB IN SWAMP LAND

Junita Barus 1

Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Lampung

*)

Corresponding author: yunita_0106@yahoo.co.id

ABSTRACT

Swamp land in Lampung is potential producing rice beside irrigated lowland. Productivity improvement efforts can be done through improved productivity of land and the use of new varieties of high yield. With this objective, the research conducted in tidal swamp land Taman Sari Village, District Ketapang, South Lampung in April-August 2015. The treatments were: A. New Varieties (VUB) swamp rice (A1. Inpara 2; A2. Inpara 7 ); and B. Soil conditioner (B0. Without / control; B1.Dolomite 1 t ha-1; B2. Husk biochar 2 t ha-1; B3. Husk biochar 4 t ha-1). Treatment arranged in a randomized block design with four replications. Observations of some chemical properties of soil, growth and crop production of rice. Data were analyzed of varians, and when significant followed by DMRT.Applicationof

dolomite improvesoilpH,P-available, and the CEConsoil that planted

withvarietiesInpara2andInpara7.Levels of soilC-organic increased by about7% with the addition of huskbiochar4 t ha-1atInpara2.Treatmentof dolomitesignificantly increased the

numberof grains perpaniclecompared tocontrolsatvarietyInpara2, whileonInpara7all

treatmentsare notsignificantly different from thecontrol.

Treatmentdolomiteandbiocharincrease rice productivitycompared tothe control, wherethe highest yieldsforboth varietiesobtained inthe treatmentof dolomite1 t ha-1ie6,32 t ha-1and5,51 t ha-1GKP.

Key words : Dolomit, Biochar, Inpara 2, Inpara 7

ABSTRAK

Selain lahan sawah irigasi, lahan rawa di Lampung berupa rawa lebak maupun rawa pasang surut sangat potensial untuk pengembangan tanaman pangan khususnya padi.Untuk peningkatan produktivitas dapat dilakukan dengan perbaikan produktivitas lahan dan penggunaan varietas unggul baru. Dengan tujuan perbaikan produktivitas padi di lahan rawa pasang surut dilakukan penelitian di Desa Taman Sari, Kecamatan Ketapang, Lampung Selatan pada bulan April – Agustus 2015, dengan perlakuan : A. Varietas Unggul Baru (VUB) padi rawa (A1. Inpara 2 dan A2.Inpara 7); dan B. Pembenah tanah (B0.Tanpa/kontrol; B1.Dolomit 1 t ha-1; B2.Biochar 2 t ha-1; dan B3.Biochar 4 t ha-1).Perlakuan disusun dalam rancangan acak kelompok dengan luas petakan sesuai ukuran petak lahan petani.Pengamatan dilakukan terhadap beberapa sifat kimia tanah, pertumbuhan dan produksi tanaman.Data yang

(2)

2

terkumpul dianalisis sidik ragam dan apabila menunjukkan perbedaan dilanjutkan dengan uji DMRT.Aplikasi dolomit pada tanahmeningkatkan pH, P-tersedia, dan KTK tanah baik pada lahan yang ditanami varietas Inpara 2 maupun Inpara 7. Kadar C-Organik tanah meningkat sekitar 7 % dengan penambahan biochar sekam 4 t ha-1 pada Inpara 2.Perlakuan dolomit nyata meningkatkan jumlah gabah per malai dibandingkan kontrol pada Varietas Inpara 2, sedangkan pada Inpara 7 semua perlakuan tidak berbeda nyata dengan kontrol.Perlakuan dolomit dan biochar meningkatkan produktivitas padi dibandingkan kontrol, dimana hasil tertinggi untuk kedua varietas tersebut diperoleh pada perlakuan dolomit 1 t ha-1 yaitu 6.32 t ha-1 dan 5.51 t ha-1GKP.

Kata Kunci : Dolomit, Biochar, Inpara 2, Inpara 7

PENDAHULUAN

Selain lahan sawah irigasi, lahan rawa berupa rawa lebak maupun rawa pasang surut sangat potensial untuk pengembangan tanaman pangan khususnya padi di Lampung.Sebagai lahan marginal, pemanfaatan lahan rawa pasang surut untuk usaha pertanian memang tidak mudah karena beberapa ciri kemarginalannya seperti fluktuasi rejim air, tingkat kemasaman tanah yang tinggi (pH < 5), kandungan besi (Fe2+) cukup tinggi dan lapisan pirit yang dangkal, serta intrusi air garam. Selanjutnya,menurut Nazemi et al. (2012), peningkatan pemanfaatan lahan rawa pasang surut dapat dilakukan dengan introduksi pengelolaan lahan (penggunaan pupuk berimbang, ameliorasi dengan kapur atau arang sekam dan bahan pembenah tanah lainnya), pengelolaan air (sistim tata air sesuai tipe luapan), dan pengelolaan budidaya tanaman (penggunaan varietas unggul yang adaptif, pengendalian hama dan penyakit, dll).

Salah satu upaya untuk mengatasi kemarginalan lahan rawa pasang surut adalah

dengan aplikasi pembenah tanah seperti dolomit/kaptan(CaMg(CO3)2.Pengapuran

meningkatkan pH tanah dan efisiensi pemupukan P, bahkan mengekstrak P tanah yang terikat oleh Al atau Fe.Pengapuran efektif dalam menghambat penurunan pH akibat oksidasi pirit pada tanah sulfat masam (Priatmadi dan Haris 2009).Bahkan dosis pupuk NPKSdapat dikurangi hingga 50% dengan dikombinasi 750kg/ha dolomit + 1000 kg/ha pupuk kandang (Taufiq et al., 2011).

Selain kapur, pemberian bahan organik juga efektif meningkatkan pH dan menurunkan Al-dd (Anwar et al. 2006).Peningkatan daya guna limbah tanaman seperti biochar juga telah banyak dimanfatkan sebagai pembenah tanah.Biochar sekam merupakan limbah hasilproses penggilingan padi menjadi beras yang terdapat melimpah di daerah sentra padi.Sekam padi mengandung karbon yang tinggi dan bila diproses dengan teknik pyrolisis

(3)

ISBN: 979-587-580-9

3

(pembakaran tanpa atau sedikit oksigen) menghasilkan arang (biochar) yang dapat dimanfaatkan sebagai pembenah tanah.Sebagai pembenah tanah organik, biochar berfungsi meningkatkan produktivitas lahan, bertahan lama dalam tanah serta berkontribusi terhadap pengurangan emisi karena tidak cepat hilang melalui dekomposisi.

Peran biochar sekam dalam memperbaiki kesuburan tanah diantaranya adalah dengan mengefektifkan pemupukan, dimana biochar dapat mengikat hara (pada saat kelebihan hara) dan dapat dilepaskan pada saat tanaman membutuhkan (slow release), sehingga tanaman terhindar dari keracunan hara (terutama hara mikro) dan kekurangan hara. Kelebihan biochar dibandingkan bahan organik lainnya adalah lebih persisten dalam tanah, sehinggasemua manfaat yang berhubungandengan perbaikankesuburan tanah dapat berjalanlebihlama, sementara pupukorganik mengalamipembusukan yangmengemisikangasberupametana,yang meningkatkanpemanasanglobal (Gani, 2009).Selain itu berperan dalam memperbaiki sifat-sifat fisik tanah (Sun and Lu, 2014) serta sifat-sifat-sifat-sifat kimia tanah diantaranyaketersediaan beberapa unsur hara tanah (Kloss et al., 2014).

BAHAN DAN METODE

Penelitian dilakukan dilahan rawa pasang surut Desa Taman Sari, Kecamatan Ketapang, Lampung Selatan pada musim kering (MK) bulan April – Agustus 2015, dengan perlakuan : A. Varietas Unggul Baru (VUB) padi rawa (A1. Inpara 2 dan A2.Inpara 7); dan B. Pembenah tanah (B0.Tanpa/kontrol; B1.Dolomit 1 t ha-1; B2.Biochar 2 t ha-1; dan B3.Biochar 4 t ha-1).Perlakuan disusun dalam rancangan acak kelompok dengan tiga ulangan serta luas petakan sesuai ukuran petak lahan petani.Dolomit dan biochar diaplikasikan sebelum tanam (setelah pengolahan tanah terakhir).Pupuk NPK diberikan sesuai rekomendasi PUTR (Perangkat Uji Tanah Rawa). Pengamatan dilakukan terhadap beberapa sifat kimia tanah (pH, C-Organik, P dan K tersedia, dan KTK), pertumbuhandan komponen panen serta produksi tanaman (Tinggi tanaman, jumlah malai/tanaman, jumlah gabah/malai, persentase gabah hampa, dan produksi/ha.Data yang terkumpul dianalisis sidik ragam dan apabila menunjukkan perbedaan dilanjutkan dengan uji DMRT.

HASIL

Aplikasi dolomit pada tanah terlihat meningkatkan pH baik pada lahan yang ditanami varietas Inpara 2 maupun Inpara 7, dengan kenaikan masing-masing 6.64% dan 4.06 %. Dengan aplikasi sekam biochar mampu meningkatkan pH tanah namun tidak setinggi

(4)

4

dolomit. Dengan aplikasi 4t ha-1biochar pada lahan dengan Varietas Inpara 2 meningkatkan pH tanah 2.15 % dan kadar C-Organik meningkat sekitar 7 %. Peningkatan P-tersedia dan KTK tanah cukup tinggi dengan aplikasi dolomit 1 t ha-1 yaitu 31.9 % dan 22.7 % pada lahan Inpara 2; sedangkan dengan aplikasi biochar 4t ha-1 meningkatkan P-tersedia hanya sekitar 9.6 % dan KTK 13.6 %. Kapur /dolomit selain sebagai sumber kalsium, pengaruhnya pada tanah masam adalah meningkatkan ketersediaan P dengan membebaskan P dari ikatan logam-logam di dalam tanah.

Tabel 1. Pengaruh perlakuan dolomit dan biochar terhadap sifat-sifat kimia tanah

No Perlakuan pH C-Organik (%) N-Total (%) P-tersedia (Bray-1) KTK 1 2 3 4 5 6 7 8 Inpara 2Kontrol Inpara 2 + Dolomit 1t ha-1 Inpara 2 + Biochar 2 t ha-1 Inpara 2 + Biochar 4 t ha-1 Inpara 7 Kontrol Inpara 7 + Dolomit 1t ha-1 Inpara 7 + Biochar 2 t ha-1 Inpara 7 + Biochar 4 t ha-1 5.12 5.46 5.15 5.23 5,17 5.38 5.21 5.28 1.12 1.10 1.15 1.20 1.09 1.13 1.18 1.19 0.09 0.09 0.11 0.12 0.08 0.10 0.12 0.12 16.60 21.90 16.80 18.20 15.40 19.90 17.10 17.80 13.11 16.09 14.31 14.89 14.12 15.76 14.21 14.83

Tabel 2.Pengaruh perlakuan dolomit dan biochar terhadap tinggi tanaman dan komponen hasil padi rawa.

No Perlakuan Tinggi Tanaman (cm) Jumlah malai/ tanaman Jumlah gabah/ malai Gabah hampa (%) 1 2 3 4 5 6 7 8 Inpara 2 Kontrol Inpara 2 + Dolomit 1 t ha-1 Inpara 2 + Biochar 2 t ha-1 Inpara 2 + Biochar 4 t ha-1 Inpara 7 Kontrol Inpara 7 + Dolomit 1 t ha-1 Inpara 7 + Biochar 2 t ha-1 Inpara 7 + Biochar 4 t ha-1 110.3 a 114.4 a 113.8 a 116.7 a 92.7 b 95.3 ab 93.5 b 96.5 ab 13.2 a 15.4 a 14.3 a 16.5 a 12.8 a 14.4 a 12.8 a 14.3 a 95.3 b 114.2 a 103.4 ab 107.4 ab 92.7 b 104.6 ab 102.3 ab 105.6 ab 17.3 a 15.6 a 16.7 a 14.2 a 18.3 a 13.3 a 14.7 a 15.2 a

Pengaruh pemberian dolomit dan biochar terhadap hasil (produktivitas) dua VUB padi rawa dapat dilihat dalam Gambar 1.Perlakuan dolomit dan biochar terlihat meningkatkan produktivitas padi dibandingkan kontrol, dimana hasil tertinggi untuk kedua varietas tersebut diperoleh pada perlakuan dolomit 1 t ha-1 yaitu 6.32 t ha-1dan 5.51 t ha-1Gabah Kering Panen

(5)

ISBN: 979-587-580-9

5

(GKP). Kisaran hasil yang diperoleh dengan aplikasi dolomit dan biochar sudah mendekati potensi hasilnya, dimana potensi hasil inpara 2 adalah 6.08 t/ha GKG dan Inpara 7 adalah 5.1 t/ha GKG (Suprihatno, 2013).

Selain pada tanaman padi, pemberian kapur dolomit juga terbukti meningkatkan hasil kedelai pada lahan kering masam, dimana pemberian kapur pada tahun pertama 100 % dan tahun kedua sebanyak 25 % nyata meningkatkan jumlah polong isi dan hasil kedelai pada lahan kering masam (Subandi dan Wijanarko, 2013).

Gambar 1. Pengaruh aplikasi dolomit dan biochar terhadap produktivitas padi rawa

Keterangan : A1B0 = Inpara 2 Kontrol; A1B1=Inpara 2 + Dolomit 1 t ha-1 ; A1B2=Inpara 2 + Biochar 2 t/ha; A1B3=Inpara 2 + Biochar 4 t/ha; A2B0 = Inpara 7, Kontrol; A2B1=Inpara 7 + Dolomit 1 t ha-1 ; A2B2=Inpara 7 + Biochar 2 t/ha; A2B3=Inpara 7 + Biochar 4 t/ha;

PEMBAHASAN

Aplikasi dolomit dan biochar tidak berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman padi Varietas Inpara 2, namun antar varietas terlihat berbeda nyata (Tabel 2).Jumlah malai tertinggi (16.5) diperoleh pada perlakuan biochar 4t ha-1 pada Inpara 2, namun tidak berbeda nyata dengan perlakuan lainnya.Perlakuan dolomit nyata meningkatkan jumlah gabah per malai dibandingkan kontrol pada Varietas Inpara 2, sedangkan pada Inpara 7 semua perlakuan tidak berbeda nyata dengan kontrol.Persentase gabah hampa tertinggi (18.3 %) diperoleh pada perlakuan kontrol Inpara 7.

Pemberian dolomit meningkatkan pertumbuhan dan hasil kedelai dijelaskan oleh Sumaryo dan Suryono (2000), bahwa aplikasi dolomit dapat menambah ketersediaan Ca dan Mg dalam tanah, dimana dengan meningkatnya Ca dan Mg memacu turgol sel dan

5,25 6,32 6,05 5,58 4,82 5,51 5,04 5,12 0 1 2 3 4 5 6 7

A1B0 A1B1 A1B2 A1B3 A2B0 A2B1 A2B2 A2B3

(6)

6

pembentukan khlorofil sehingga proses fotosintesis menjadilebih meningkat, produk dari fotosintesis juga meningkat, hasil dan proses fotosintesis ini sebagian digunakan oleh bakteri bintil akar untuk pertumbuhannya.

Pengaruh pemberian dolomit dan biochar terhadap hasil (produktivitas) dua VUB padi rawa dapat dilihat dalam Gambar 1. Perlakuan dolomit dan biochar terlihat meningkatkan produktivitas padi dibandingkan kontrol, dimana hasil tertinggi untuk kedua varietas tersebut diperoleh pada perlakuan dolomit 1 t ha-1 yaitu 6.32 t ha-1 dan 5.51 t ha-1Gabah Kering Panen (GKP). Kisaran hasil yang diperoleh dengan aplikasi dolomit dan biochar sudah mendekati potensi hasilnya, dimana potensi hasil inpara 2 adalah 6.08 t/ha GKG dan Inpara 7 adalah 5.1 t/ha GKG (Suprihatno, 2013).

Selain pada tanaman padi, pemberian kapur dolomit juga terbukti meningkatkan hasil kedelai pada lahan kering masam, dimana pemberian kapur pada tahun pertama 100 % dan tahun kedua sebanyak 25 % nyata meningkatkan jumlah polong isi dan hasil kedelai pada lahan kering masam (Subandi dan Wijanarko, 2013).

Gambar 1. Pengaruh aplikasi dolomit dan biochar terhadap produktivitas padi rawa

Keterangan : A1B0 = Inpara 2 Kontrol; A1B1=Inpara 2 + Dolomit 1 t ha-1 ; A1B2=Inpara 2 + Biochar 2 t/ha; A1B3=Inpara 2 + Biochar 4 t/ha; A2B0 = Inpara 7, Kontrol; A2B1=Inpara 7 + Dolomit 1 t ha-1 ; A2B2=Inpara 7 + Biochar 2 t/ha; A2B3=Inpara 7 + Biochar 4 t/ha;

KESIMPULAN

Aplikasi dolomit maupun biochar pada lahan rawa pasang surut meningkatkan pH, P-tersedia, dan KTK tanah baik pada lahan yang ditanami varietas Inpara 2 maupun Inpara 7.

5,25 6,32 6,05 5,58 4,82 5,51 5,04 5,12 0 1 2 3 4 5 6 7

A1B0 A1B1 A1B2 A1B3 A2B0 A2B1 A2B2 A2B3

(7)

ISBN: 979-587-580-9

7

Kadar C-Organik tanah meningkat sekitar 7 % dengan penambahan biochar sekam 4 t ha-1 pada Inpara 2.Perlakuan dolomit nyata meningkatkan jumlah gabah per malai dibandingkan kontrol pada Varietas Inpara 2, Sedangkan pada Inpara 7, semua perlakuan tidak berbeda nyata terhadap komponen hasil (jumlah malai dan jumlah gabah/malai) dibandingkan dengan kontrol.Terhadap produktivitas padi, perlakuan dolomit maupun biochar meningkatkan dibandingkan kontrol, dimana hasil tertinggi diperoleh pada perlakuan dolomit 1 t ha-1 yaitu 6.32 t ha-1(Inpara 2) dan 5.51 t ha-1GKP (Inpara 7).

UCAPAN TERIMAKASIH

Terimakasih diucapkan kepada Bapak Tusrimin sebagai teknisi lapang di BPTP Lampung dan Bapak Hamidan sebagai penyuluh lapang di BP3K Ketapang, Lampung Selatan atas bantuannya dalam pelaksanaan lapang kegiatan penelitian ini.

DAFTAR PUSTAKA

Anwar, K., S. Sabiham, B. Sumawinata, A. Sapei,dan T. Alihamsyah.2006. Pengaruh kompos jerami terhadap kualitas tanah,kelarutan Fe2+dan SO42-serta produksi padi pada tanah sulfatmasam. J. Tanah dan Iklim 24:29-39

Gani, A. 2009.Potensi Arang Hayati Biochar sebagai Komponen Teknologi Perbaikan Produktivitas Lahan Pertanian. Iptek Tanaman Pangan 4 (1) : 33 - 48

Kloss, S.,F.Zehetner,B. Wimmer,J. Buecker,F. Rempt,andG.Soja. 2014. Biochar applicationtotemperatesoils:Effects onsoilfertilityandcrop growthunder greenhouseconditions. J. PlantNutr.SoilSci. :177,3–15

Nazemi, D., A. Hairani, dan Nurita 2012. Optimalisasi Pengelolaan Lahan Rawa Pasang Surut melalui Pengelolaan Lahan Rawa dan Komoditas. Jurnal Agrovigor 5 (1) : 52 - 57

Priatmadi, B.J., dan A. Haris. 2009. Reaksi pemasaman senyawapirit pada tanah rawa pasang surut. J. Tanah Tropika 14(1):19-24.

Suprihatno, B., Aan A. Daradjat., Satato., Erwin Lubis., Baehaki, SE., S. Dewi Indrasari., I Putu Wardana dan M.J. Mejaya. 2013. Deskripsi Varietas Padi. Balai Besar Penelitian Tanaman Padi.Sukamandi.

Taufiq, A., A. Wijanarko dan Suyamto. 2011. Takaran Optimal Pupuk NPKS, Dolomit, dan Pupuk Kandangpada Hasil Kedelai di Lahan Pasang Surut.J. Penelitian Pertanian Tanaman Pangan 30 (1) : 53 - 57

Sumaryo dan Suryono. 2000. Pengaruh dosis pupuk dolomit dan SP-36 terhadap jumlah bintil akar dan hasil tanaman kacang tanah di tanah Latosol. Agrosains 2 (2) : 54 – 58 Subandi dan Andy Wijanarko.2013. Pengaruh Teknik Pemberian Kapur terhadap

Pertumbuhan dan hasil Kedelai pada Lahan Kering Masam. J Penelitian Pertanian Tanaman Pangan 32 (3) : 171 – 178

Sun, F. dan S. Lu. 2014. Biochars improve aggregate stability, water retention, and pore-space properties of clayey soil. J. Plant Nutr. Soil Sci., 177, 26–33

Gambar

Tabel 1. Pengaruh perlakuan dolomit dan biochar terhadap sifat-sifat kimia tanah
Gambar 1. Pengaruh aplikasi dolomit dan biochar terhadap produktivitas padi rawa
Gambar 1. Pengaruh aplikasi dolomit dan biochar terhadap produktivitas padi rawa

Referensi

Dokumen terkait

sebagian riwayat dari kalangan Yahudi yang telah masuk Islam tersebut. Mereka bersikap “mantan” Yahudi ini sebagaimana dengan kaum muslimin lain, diterima riwayat

Penelitian ini dilaksanakan di SMK Negeri 1 Poso dengan tujuan untuk mengetahui Persepsi Siswa Terhadap Kinerja Guru Pada Jurusan Administrasi Perkantoran. Data

akan diaktifkan selama masa tanggap darurat banjir pada saat Lurah Karet Tengsin menetapkan wilayahnya termasuk dalam kondisi darurat bencana banjir berdasarkan hasil

dikelompokkan. Pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018, seluruh aset keuangan Grup dikelompokkan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang. Pinjaman yang diberikan dan

Ketentuan alokasi dana Replikasi PNPM Mandiri Kabupaten Tangerang adalah sbb:.. a) Dana Replikasi PNPM Mandiri dialokasikan untuk Masyarakat yang berhimpun dalam Kelompok

Pada gambar 5 merupakan hasil rancang- an dari listing Tehnik Dan Tips Photography yang terdapat dalam tombol pilihan menu, pa- da halaman ini terdiri dari button, Foto Natu- ral,

Terima kasih dan puji syukur yang sebesar – besarnya penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan skripsi yang

Disamping itu, sumber energi biomassa juga menghadapi tekanan dari pengguna lain yang memiliki sumberdaya yang lebih besar dan tidak mendapatkan akses keuangan