SKRIP SI
RANCANG BAN GUN SJSTEl\1 INFORMASI PELAPORAN
PRODUCTION PLANNING BAJA SLAB
( Studi Kasus: PT. Krakatau Steel (Persero) Tbk)
Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Komputer
Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Islam Negeri SyarifHidayatullah Jakarta
Disusun Oleh: CICIH SUSANTI
109093000050
PROGRAiVI STUDI SISTEM INFORiVIASI FAKULTAS SAINS DAN TEK.t'IOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SY ARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
RANCANG BAN GUN SISTEM lNFORMASl PELAPORAN
PRODUCTION PLANNING BAJA SLAB
( Stucli Kasus: PT. Krakatau Steel (Pcrsero) Tbk)
Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Komputer
Fakultas Sains clan Teknologi
Universitas Islam Negeri SyarifHiclayatullah Jakarta
Disusun Oleh: CICIH SUSANTI
109093000050
PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UN IVERS IT AS ISLAM NE GERI SY ARIF HIDAY A TULLAH JAKARTA
Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Komputer
Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Islam Negeri SyarifHiclayatullah Jakarta
Disusun Oleh:
CICIH SUSANTI
109093000050
Menyetujui,
Pc111bimbing II,
DR. Syopiansya 1 Jaya Putra. ivl.Sis NIP.19680117 200112 I 001
M. Nur Gunawan. 1v!BA
Mengetahui,
Ketua Program Studi Sistem lnfon11:1,i
Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Komputer
Fakultas Sains clan Teknologi
Universitas Islam Negeri SyarifHiclayatullah Jakarta
I
Disusun Oleh: CICIH SUSANTI
109093000050
Menyetujui,
Pcrnbimbing II,
DR. Syopiansya Jaya Putra, iYLSis NIP. 19680117 200112 I 001
M. Nur Gunawan. MBA
Mengetahui,
Ketua Program Stucli Sistem lnforn1:1>i
Cicih Susanti, NIM 109093000050 telah diuji clan dinyatakan lulus <lalam sidang Munaqosah Fakultas Sains clan Teknologi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta pacla tanggal 21 Mei 2014. Skripsi ini tel ah diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar smjana Strata Satu (SJ) Program Stucli Sistem Infom1asi.
Menyetujui :
セZ[[ï½ï½¬ï¼ï¼ï¼ï¼ï¼ï¼ï¼ºï¼ºï¼ºï¼ºï½¾ï¼ï¼±ï¼
ï¼ï¼ï¼ï½¾ï¼
Zainul Arham, M.Si NIP. 19740730 200710 1 002Pei b · 11bing I
DR. Syopiansyah Java Putra. lvl.Sis NIP. 19680117 200112 I 001
Mengetahui :
Penguji II
ï½¾ï¼
Eva Khudzaeva, M.Si
Pembimbing II
M. Nur Gunawan. MBA
Ketua
Program Stucli Sistem Infonnasi
N^Z[[GNᄋセNï¼
:::::i'
us Salim !VI.Si. ''NIP
'1'9720816 199903 I 003BENAR BASIL KARYA SENDIRI YANG BELUM PERNAH DIAJUKAN SEBAGAI SKRIPSI ATAU KARYA ILM!Al-1 !'ADA PERGURUAN TJNGGI MANAPUN.
Jakarta, 20 Mei 2014
CICIH SUSANTI
planning baja slab (Studi Kasus: PT. Krakatau Steel (Perscro) Tbk.). Di bawah bimbingan Syopinnsyah Jaya Putrn clan Muhamad Nur Gunawan.
PT. Krakatau Steel merupakan perusahaan inclustri penghasil besi clan baja, di mana pcrusahaan ban.is menghubungkan jaringan perusahaan unh1k meneiptakan clan menghantarkan suatu produk kc tangan pemakai akhir. N amun, terdapat permasalahan pada divisi production planning and supply chain bagian Supply Chain Improvement (SCI) terkait dengan pelaporan berkas production planning baja slab. Selama ini penyimpanan data belum terdokumentasi, di mana pembuatan laporan menggunakan ivlicrasofl Excel clan belum memiliki database serta penyampaian laporan kepada manager clan clivisi produksi masih manual yang membutuhkan banyak waktu dalam mernproses laporan tersebut. Maka pcrusahaan memerlukan suatu perancangan sistem infonnasi pelaporan production planning baja slab yang clapat menjawab permasalahan. Pengumpulan data penelitian menggunakan tcknik obse1vasi, wawaneara clan studi pustaka, dan pcngembangan sistem menggunakan model waterfall Strategy clengan use case, activity diagram, sequence diagram clan class diagram sebagai alat peraneangan, serta PHP sebagai bahasa pemograman, lv!YSQL scbagai database server. Penelitian ini menghasilkfm aplikasi sistem infonnasi pclaporan production planning baja slab yang clapat membantu manager dalam melihat clan memberikan persctujuan laporan serta meminimalisasi waktu clalam penyampaian laporan.
Kata kunci: Sistem lnfonnasi Pelaporan, Production Planning, Wate1fall
Strategy, UML, PHP, clan lvlySQL.
Krakatau Steel.
1. Keclua orangtua penulis yang selalu memberikan doa clengan ikhlas, memberikan sernangat rnoril maupun mete1il clan senantiasa mencurahkan clukungannya demi kesuksesan penulis dalam proses kuliah clan kehidupan ini. 6. Lia beserta keluarga yang telah membantu clan memberi izin untuk menginap
selama riset di KS berlangsung.
7. Edy, Susan, aclhe clan YLC, sahabat penulis yang selalu memotivasi, menghibur saat penat, se1ta mendukung penulis untuk menyelesaikan skripsi
!DJ.
8. Ka Amin clan Ka Muchlis yang tel ah membantu penulis untuk menyelesaikm skripsi ini,
9. Teman-teman SIB 2009 dan ternan-teman SIK 2009.
10. Seluruh pihak yang membantu clan namanya tidak disebutkan satu per satu. Terima kasih motivasi clan clukungannya.
Demikianlah, semoga apa yang te1tukis di dalam skripsi ini clapat bennanfaat bagi semua pihak. Penulis mengharapkan saran dan kritik yang mernbangun demi menambah kesempumaan skripsi ini.
PERSETUJUAN ... ii
PEN GESAHAN UJIAN ... iii
PERi'IYA TAAN ... iv
ABSTRAK ... v
KAT A PEN GANT AR ... vi
DAFT AR ISI ... viii
DAFT AR GAiYIBAR ... xii
DAFTAR TABEL ... xiv
DAFT AR SIJYIBOL ... xvi
BAB I ... 1
PENDAHULU.AN ... ! 1. 1 Latar Belakang ... 1
1. 2 Identifikasi Masalah ... 4
1. 3 Pernmusan Masalah ... 4
1. 4 Batasan Masalah ... 4
I. 5 Tujuan Penelitian ... 5
I. 6 Manfaat Penelitian ... 6
1. 7 Metoclologi Penelitian ... 7
1.8 Sistematika Penulisan ... 8
BAB II ... 10
LANDASAN TEO RI ... 10
2.1 Konsep Rancang Ban gun ... 10
2.2 Konsep Dasar Sistem ... 11
2.2. l Pengertian Sistem ... 11
2.3 Konsep Dasar Infonnasi ... 11
2.4.2 2.4.3 2.5 2.6 2.6.1 2.6.2 2.6.3 2.7 2.7.1 2.7.2 2.7.3 2.7.4 2.8 2.9 2.9.l 2.9.2 2.9.3 2.10 2.11 2.11.1 2.12 2.12. l 2.11.2 2.12 2.13 2.14 2.14.1
Fungsi Laporan ... 13
J enis Laporan ... 15
Sistem PelaporanManajemen ... 19
Konsep Perencanaan Produksi ... 20
Perencanaan Produksi ... 20
Peyusunan Perencanaan Procluksi ... 21
Pendekatan Perencanaan Produksi ... 22
Konsep Baja ... 23
Pengertian Baja ... 23
Macam-Macam Baja ... 23
Baja Slab ... 24
Bahan Baku Baja Slab ... 25
Pelaporan Production Planning Baja Slab ... 27
Metode Pengumpulan Data ... 27
Observasi ... 27
vVawancara ... 28
Studi Pustaka ... 28
Pengembangan Sistem Sederhana ... 31
Proses pengembangan sistem ... 3 3 The Sequential or Wate1jal/ Strategy ... 33
UML (Unified Moclelling Language) ... 35
Konsep Sistem untuk Pemoclelan Objek ... 36
Diagram-cliagram UML ... 37
Analisis PIECES ... 49
Konsep Flowchart ... 51 Konsep Database ... 5 5
2.15 Activity atau Entity ivfatrix (CRUD) ... 56
2.16 Personal Home Page (PHP) ... 58
2.17 MySQL ... 59
2.18 Black-Box Testing ... 60
BAB III ... 62
i\IETODOLOGl PENELJTlAN ... 62
3.1 Teknik pengurnpulan Data ... 62
3.1.1 Metocle Observasi ... 62
3.1.2 Metocle Wawancara ... 63
3.1.3 StudiPustaka ... 64
3.2 lvfetode Penge1nbangan Sistein ... 65
3.2.1 Pemrnlaan Sistem (System lnitiation) ... 66
3.2.2 Analisis Sistem (System Analysis) ... 67
3.2.3 Desain Sistem (System Design) ... 67
3.2.4 Implernentasi Sistem (System lmplementation) ... 68
3 .3 Kerangka Be11Jikir ... 70
BABlV ... 71
SlSTEM JNFORMASI PELAPORAN PRODUCTION PLANNING BAJA SLAB ... 71
4.1 Pemrnlaan Sistern (System lnitiation) ... 71
4.1. l Iclentifikasi Masai ah ... 71
4. l .2 Lingkup Sistern ... 72
4.1.3 Tujuan ... 72
4.2 Analisis Sistem (System Analysis) ... 73
4.2.1 Logo PT. Krakatau Steel (Perscro) Tbk ... 73
4.2.2 Gambaran Umum PT. Krakatau Steel (Persero) Tbk ... 73
4.2.2. l Visi clan Misi PT. Kraakatau Steel (Persero) Tbk ... 74
4.2.2.2 Strnktur Organisasi PT. Kraakatau Steel (Pcrsero) Tbk ... 75
4.2.3 Analisis Sistern Be1jalan ... 76
4.3.1.l Perancangan Use case Diagram ... 85
4.3.1.2 Perancangan Activity Diagram ... 111
4.3.1.3 Perancangan Sequence Diagram ... 120
4.3 .2 Perancangan Database ... 132
4.3.2.1 Optimasi Database ... 137
4.3.2.2 Skema Database ... 139
4.3.2.3 lvfatriks CRUD ... 140
4.3 .2.4 Spesifiksi Database ... 142
4.3.3 Perancangan Interface ... 148
4.4 Implementasi Sistem (System Implementation) ... 159
4.4. l Pemprograman ( Coding) ... 159
4.4.2 Pengujian (Testing) ... 159
BAB V SIMPULAN DAN SARA.N ... 166
5.1 Simpulan ... 166
5.2 Saran ... 167
DAFT AR PUST AKA ... 170
GAMBAR 2.2 THE SEQUENTIAL OR W.-\TERF,\LL STRATEGY (WHITTEN, 2007) ... 33
GAMBAR 2.3 CONTOH MODEL USE CASE DIAGRAM ... .40
GAMBAR 2.4 CONTOH MODEL CLASS DIAGRAM ... .41
GAMBAR 2.5 CONTOH MODEL ACTIVITY DIAGRAM ... 45
GAMBAR 2.6 CONTOH MODEL SEQUENCE DIAGRAM LOGIN ... .49
GAMBAR 2.7 CONTOH SYSTEM FLOWCHART ... 51
GAMBAR 2.8 CONTOH PROGRAM FLOWCHART ... 52
GAMBAR 3.1 KERANGKA BERPIKIR ... 70
GAMBAR 4.1 LOGO PT. KRAKATAU STEEL (PERSERO) TBK ... 73
GAMBAR 4.2 STRUKTUR 0RGANISASI DARI PT. KRAKATAU STEEL (PERSERO) TBK . ... 75
GAMBAR 4.3 S!STEM BERJALAN ... 77
GAMBAR 4.4 S!STEM USULAN (BERDASARKAN ANALIS!S DAN PEMECAHAN MASALAH) ... 80
GAMBAR4.5 PROSES INPUT DATA ... 81
GA?vJBAR 4.6 PROSES KALKULASI ... 81
GAMBAR 4.7 PROSES APPROVAL ... 82
GAMBAR 4.8 PROSES LIHAT DAN CETAK ... 82
GAMBAR 4.9 USE CASE DIAGRAM PEMBANGUNAN SJSTEM INFORMASI PELAPORAN PRODUCTION PLANNING BAJA SLAB ... 90
GAMBAR 4.10 ACTIVITY DIAGRAM LOGIN ... 111
GAMBAR 4.11 ACTIVITY DIAGRAM INPUT JUMLAH BAJA SLAB ... 112
GAMBAR 4.12ACTIVITY DIAGRAM LIHAT LAPORAN BAJA SLAB ... 113
GAMBAR 4.13 ACTIVITY DIAGRAM MANAJElvJEN ANGGOTA ... 1 14 GAMBAR 4.14 ACTIVITY DIAGRAM INPUT LAPORAN PRODUCTION PLANNING ... 115
GAMBAR 4.16 ACTIVITY DIAGRAM MENYETUJUI LAPORAN PRODUCTION PLANNING ... 116
GAMBAR 4.15 ACTIVITY DIAGRAM LIHA T LAPORAN PRODUCTION PLANNING ... 116
GAMBAR 4.17 ACTIVITY DIAGRAM TIDAK MENYETUJUI LAPORAN PRODUCTION PLANN!NG ... 117
GAMBAR 4.18 ACTIVITY DIAGRAM LIHATLAPORAN PRODUCTION PLANNING (APPROVED} ... 118
GAMBAR 4.19 ACTIVITY DIAGRAM PRINT ... 119
... 129
GAMBAR 4.27 SEQUENCE DIAGRAM PRINT LAPORAN ... 130
GAMBAR 4.28 SEQUENCE DIAGRAM LOGOUT ... 132
GAMBAR 4.29 CLASS DIAGRAM SISTEM INFORMASI PELAPORAN PRODUCTJON PLANNING BAJA SLAB ... 136
GAMBAR 4.30lvfAPPING CLJSSDIAGRAM ... 138
GAMBAR 4.31 SK.EMA DATABASE S!STEM lNFORMASI PELAPORAN PRODUCTION PLANNING BAJA SLAB ... 139
GAMBAR 4.32 STRUKTUR MENU ... 148
GAMBAR 4.33 INTERFACE HOME ... 149
GAMBAR 4.0.34 INTERFACE LAPORAN ... 150
GAMBAR 4.35 INTERFACE CREATE LAPORAN PRODUCTION PLANNING ... 150
GAMBAR 4.36 INTERFACE MANAJEMEN ANGGOTA ... 151
GAMBAR 4.37 INTERFACE ADD NEW ANGGOTA ... 152
GAMBAR 4.38 INTERFACE APPROVAL LAPORAN PRODUCTION PLANNING ... 153
GAMBAR 4.39 INTERFACE DETAIL LAPORAN PRODUCTION PLANNING ... 154
GAMBAR 4.40 INTERFACE LAPORAN BAJA SLAB ... 155
0Alv!BAR4.41 INTERFACE ADD NEW JUMLAH BAJA SLAB ... 156
GAMBAR 4.42 INTERFACE LAPORAN PRODUCTION PLANNING APPROVED ... 157
UMUM DENGAN PROSES PENGEMBANGAN SISTEM (WIIITTEN & BENTLEY, 2007)
... 32
TABEL 2.3 SIMBOL-SUv!BOL PADA USE CASE DIAGRAtvl (WHITTEN DAN BENTLEY, 2007) ... 38
TABEL 2.4 SIMBOL-SIMBOL CLASS DIAGRAM ... .41
TABEL 2.5 SIMBOL-SIMBOL ACTIVITY DIAGRAM ... .43
T ABEL 2.6 SIMBOL-SHv!BOL SEQUENCE DIAGRAM ... .46
TABEL 2.7 SllvlBOL-SitvIBOL FLOWCHART ... 53
TABEL 2.8 CONTOl-l MATRIKS CRUD ... 58
TABEL 2.9 CONTOH BLACK BOX TESTING ... 60
TABEL 3.lOWAWANCARA ... 63
TABEL 4.1 PIECES SISTEM BERJALAN ... 78
TABEL 4.2 ]DENTlflKASI ACTOR ... 85
TABEL 4.3 IDENTIFIKASI USE CASE ... 86
TABEL 4.4 NARASI USE CASE LOGIN ... 91
TABEL 4.5 NARASI USE CASE INPUT JUMLAH BAJA SLAB ... 92
TABEL 4.6 NARASI USE CASE MANAJFMEN ANGGOTA ... 96
TABEL 4.7NARASI USE CASE CREATE LAPORAN PRODUCTION PLANNING ... 98
TABEL 4.8 NARASI USE CASE APPROVAL LAPORAN PRODUCTION PLANNING ... 102
TABEL 4.9 NARASI USE CASE LAPORAN PRODUCTION PLANNING (APPROVED) ... 106
TABEL4.10NARASI USE CASE PRINT LAPORAN ... 107
TABEL4.l l NARASI USE CASE LOGOUT ... 110
TABEL 4.12 0BJEK POTENSIAL ... 133
TABEL 4.13 PENENTUAN 0BJEK POTENSIAL ... 134
TABEL4.14DAITAR OBJEK POTENSIAL USULAN ... 135
TABE 4.15 MATRIKS CRUD ... 140
TABEL4.16TABEL USER ... 142
TABEL4.l 7TABEL PEGAWAJ... ... 142
TABEL4.18TABELJABATAN ... 143
TABEL4.19TABEL LEVEL ... 143
TABEL 4.20TABEL LAPORAN ... 144
TABEL 4.21 TABELRAJV lVfATERIAL ... 144
TABEL4.22 TABEL LAPORAN BAJA SLAB ... 145
TABEL 4.23 TABEL PRODUCTION PLANNING ... 146
TAB EL 4.30 TESTC.-JSE PRODUCTION PLANNING APPROVED ... 164
Simbol Dcskripsi
Use case
Actor
0 0 0 ')
:r
T
I '
!\
Relationship
Extaosion
/ Case
,
Extencls
,,
Gï¼ï¼ï¼¼ï½¾ï¼¬ï¼¬ï½¾ï¼»ï¼»ï½¾ï¼¾ï¼
,,"
Uses
1
3. Activity Diagram
rnherft:ihlc :\!lriholl'S
and Hc·h:n-fnrs
Simbol
Attribute dan Behavior
1lrroi.v head
Solid diamond
Deskripsi
Initial node
Actions
-v-
J\ferge!
l
ForkI I
Join
Activity final
4. Seqt1e11ce Diagran1
Sll\IBOL
KETERANGAN
0
alatD
EntityAヲGNGNIセ[ï¼ï½³ï½¦ï½¬ï¼¨ï½¦ï¼ºï¼ºï¼ºï¼ ()
1Hf:$;.;;ga_reaiff,(1
Re tum Values <---- --
---I I
Garis kehiclupan (Lifelines),
I
I
ï½¾ï¼
Bar aktivasi (lifetime). .
5. Flowchart
SIMBOL
KETERANGAN
0
Simbol DokumenSimbol manual
0
Simbol simpanan offline
v
Pcnghubuna
"'
0
Proses terdefinisi
D
.
Persiapan
0
Tenninal
1. 1 Latar Bclakang
BABl
PENDAHULUAN
Peningkatan produktivitas merupakan irnpian setiap perusahaan. Karena produktivitas berkenaan dengan usaha atau kegiatan manusia untuk menghasilkan barnng atau jasa yang berguna untuk pemenuhan kebutuhan hidup manusia dan masyarakat pada umurnnya. Didasarkan kornpleksitas, pelaporan data yang diclekati dengan jumlah data procluksi clan biaya produksi. Di mana pertumbuhan jumlah procluksi mengalami menurunan sebesar 13 persen dalam tiga tabun kebelakang. Namun tidak cliimbangi oleh biaya produksi yang mengalarni peningkatan biaya sebesar 3 persen clalam tiga tahun kebelakang.
PT. Krakatau steel merupakan badan usaha yang melakukan penyelenggaraan sistem elektronik sebagaimana yang dijelaskan pacla Unclang-Undang Republik Indonesia nornor 11 tabun 2008 pasal (1) tentang infonnasi dan transaksi elektronik. Di mana pada ayat 3 terclapat penjelasan tentang teknologi infomrnsi adalah suatu tcknik untuk mengumpulkan, menyiapkan, menyimpan, rnemproses, mengumumkan, menganalisis, dan/atau menyebarkan infom1s (Sumber: Departemen Agama).
Sistem informasi pelaporan rumah sakit yang dapat melihat clan
rawat inap rnaupun rawat jalan yang telah ditentukan dalam bentuk teks clan grafik. Kekurangan aplikasi ini belum terintegrasi secara utuh setiap proses yang ada clalarn rentetan program penyaluran subsicli (Prnsetya, et all., 2012). Kelebihan sistem informasi pelaporan production planning baja slab aclalah terintegrnsinya clivisi-clivisi yang terkait dalam pelaporan production planning baja slab dan terclapat proses approval yang clilakukan oleh manager.
Pengernbangan sistem infonnasi pelaporan monitoring clan eva!uasi badan perencanaan pembangunan claerah kabupaten Bengkulu utara berbasis web dapat rnempercepat clan memperrnudah proses penyampaian clan penerimaan laporan, memaksimalkan akurasi laporan clan sebagai sarana akses infonnasi kepada masyarakat. Kekurangan clari aplikasi ini belum optirnalnya sistem (Wahyugi, 2009). Kelebihan sistem informasi pelaporan production planning baja slab aclalah terintegrasinya divisi-divisi yang terkait dalam pelaporan production planning baja slab dan terclapat proses approml yang clilakukan oleh manager.
Sistem informasi procluksi karet pacla PT. REM CO PALEMBANG yang clapat mempennuc!ah pembuatan laporan yang akan cliserahkan kepacla manager serta clapat memberikan infonnasi yang berguna bagu manager. Kekurangan clari aplikasi ini belum mendukung untuk
keseluruhan kegiatan manajemen PT. REMCO (Hartono clan Puspita, 2008). Kelebihan sistem infonnasi pelaporan production planning baja
production planning baja slab dan terdapat proses approval yang dilakukan oleh manager.
Perancangan sistem infornrnsi pelaporan monitori11g clan evaluasi forum silatmwhim lembaga clakwah kampus (LDK) clenga code ig11iter yang clapat mcngolah data LDK, member infonns mo11itoring laporan kacler, program kerja dan konstribusi seluruh LDK yang tergabung clalam FSLDK di Indonesia. Kekurangan dari aplikasi ini belum clidukung oleh update data yang dapat clisesuaikan menurut tahun ajaran(Nihayah. 2012). Kelebihan sistem infonnasi pelaporan production planning baja slab
aclalah terintegrasinya clivisi-divisi yang terkait dalam pelaporan production planning baja slab clan terclapat proses approval yang
clilakukan oleh manager.
Rancang bangun sistem infornrnsi pelporan transaksi perclagangan pacla swalayan berbasis komputasi bergerak yang clapat melaporkan laporan konclisi stok barang, trend barang, laba rugi, arus kas clan transaksi penjualan saat di mana pun pengusaha berada melalui media tclepon seluler sehingga dapat menbantu clala proses analisa clan pengambilan keputusan untuk meningkatkan kine1ja perusahaan. Kekurangan dari aplikasi ini belum dilengkapi untuk laporan pertahun. Kelebihan sistem infonnasi pelaporan production planning baja slab adalah terintegrasinya clivisi-divisi yang terkait clalam pelaporan production planning baja slab
clan terclapat proses approval yang clilakukan oleh manager.
dengan judu! "Rancang Bangun Sistem Informasi Pclaporan
Productiou Planning Baja Slab ( Studi Kasus : PT. Krakatau Steel
(Persero) Tbk )" layak cliangkat untuk clitcliti lebih lanjut.
1. 2 Identifikasi Masa!ah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka identifikasi masalah yang
akan dibahas ada!ah:
1. Data berbentuk lembaran kertas sehingga data ticlak terdokumentasi
dengan baik.
2. Membutuhkan waktu kurang !ebih l mmggu untuk proses laporan
sampai Ice tangan clivisi produksi, sehingga procluksi baja slab
terhambat.
1. 3 Perumusan Masalah
Berclasarkan iclentifikasi masa!ah di atas, maka rnmusan masa!ah
yang akan clibahas yaitu:
bagaimana membangun sebuah sistem informasi pelaporan production
planning baja slab pada PT. Kratatau Steel?.
1. 4 Batasan Masalah
Mengingat !uasnya cakupan pelaporan production planning baja
tersebut agar penulisan penelitian ini terfokus pada masalah clan mencapai hasil yang optimal. Aclapun batasan masalahnya aclalah sebagai berikut:
L Penelitian clilakukan di geclung procluksi PT Krakatau Steel clivisi Production Planning and Supply Chain lvfanagemenl bagian Supply
Chain Improvement (SCI).
2. Proses sistem pelaporan production planning hanya sebatas procluk baja slab, setelah manager memberikan persetujuan (approval) diserahkan kepacla bagian produksi, clan pembuatan laporan production planning akan clibuat clengan iVJicrosoft Excel.
3. Metoclologi penelitian pacla laporan ini menggunakan wate1fall strategy sequential (strategi air terjun beraturan) yang mempunyai 4 tahap, yaitu: System Intiation, System Analysis, System Design, clan System Implementation. Namun, sistem yang clibuat hanya sampai
pacla tahap perancangan clan pengnjian sistem, ticlak sampai membahas penerapan clan pemeliharaan sistem.
4. Tools yang digunakan dalam perancangan sistem yaitu use case diagram, activity diagram, class diagram, sequence diagram, clan menggunakan PHP sebagai bahasa pernograman, l'v!YSQL sebagai database server.
1. 5 Tujuan Pcnclitian
I. Menganalisis clan merancang sistem infonnasi pelnporan production planning baja slab yang terkomputerisasi clan clapat cliakscs langsung
oleh clivisi pernasaran, staff SCI, manager SCI, dan clivisi procluksi. 2. Memudahkan clan meningkatkan ketepatan waktu dalam penyampaian
laporan production planning baja slab.
1. 6 Manfaat Penelitian
Manfaat yang clapat diarnbil dari penelitian skripsi ini berguna bagi penulis, universitas clan PT. Krakatau Steel, yaitu:
1.6.1 Bagi Penulis
a. Dapat menerapkan teori-teori yang cliperoleh selama kuliah dalam mengatasi pennasalahan yang acla pacla lapangan. b. Mengetahui earn menganalisis clan mernncang system
informasi pelaporan production planning baja slab
1.6.2 Bagi Universitas
a. Memperkaya ilmu pengetahuan pada biclang pelaporan production planning.
b. Menjacli referensi bagi peneliti selanjutnya yang fokus studi penelitian pacla masalah yang sama di masa yang akan datang.
1.6.3 Bagi PT. Krakatau Steel
b. Bagi divisi SCI:
Meningkatkan ketepatan waktu dalam penyampman laporan production planning baja slab.
Meningkatkan pengelolaan Japoran production planning baja slab, agar lebih terclokumentasi.
c. Bagi manager: memuclahkan clalam memperikan apprornl dan monitoring laporan yang cliajukan oleh divisi SCI. d. Bagi clivisi produksi: meningkatkan efisiensi clalam
penerimaan lapornn dari clivisi SCI.
1.7 Metodologi Penelitian
Metoclologi yang digunakan adalah metoclologi pengumpulan data clan metoclologi pengembangan sistem.
I. Metocle pengumpulan data
Metocle Pengumpulan data atau teknik penemuan fakta (Fact Finding) clilakukan clengan tiga cara yaitu observasi (Jogiyanto, 2008), wawancarn (Jogiyanto, 2008) clan stucli pustaka (Nazir, 2005).
2. lvletocle Pengembangan Sistem
lvletocle pengembangan sistem yang digunakan untuk pembangunan aplikasi ini aclalah The Sequential or Waterfall Strategy (Whitten, 2007). Tahapan pengembangan sistem clibagi menjadi 4, yaitu :
l. System Initiation
2. System Analysis
Pacla tahapan ini penulis memahami gambaran urnum clari
perusahaan, ine11ganaljsis pen1ecahan n1asalah, clan n1enganalisis
kebutuhan user clalam sistem. 3. System Design
Pacla tahap ini penulis merancang proses, rnerancang database serta merancang user intoface yang akan digunakan dalam pembuatan sistem ini.
4. System Implementation
Pada tahap ini penulis mengimplementasikan solusi yang telah dipilih dengan melakukan pemrograman serta mengevaluasi hasilnya dengan melakukan pengujian sistem (Blackbox Testing).
1.8 Sistematika Penulisan
Penulisan clan penyusunan laporan tugas akhir ini penulis membagi dalam beberapa bab yang secara singkat dapat dijelaskan sebagai berikut :
BABI
PENDAHULUAN
BAB II
BAB III
BAB IV
BABY
LANDASAN TEORI
Pada bab ini berisi tentang teori-teori yang menclukung laporan yang berfungsi sebagai lanclasan teori yang mewujuclkan aplikasi yang akan dibangun.
METODOLOGI PENELITIAN
Pacla bab ini membahas mengenai rnetoclologi penelitian clalam penulisan laporan skripsi ini.
SISTEM INFORMASI PELAPORAN PRODUCTION
PLANNING BAJA SLAB
Pacla bab ini berisi penjelasan clan pembahasan perancangan clan implementasi sistem informasi pelaporan production planning baja slab, kebutuhan perangkat lunak clan perangkat keras yang mendukung implementasi.
KESIMPULAN DAN SARAN
BAB II
LANDA.SAN TEOH.I
2.1 Konsep Rancang B:mgun
Perancangan aclalah sebuah proses yang menclefinisikan sesuatu yang akan clikerjakan clengan tehnik yang bervariasi serta di clalamnya melibatkan cleskripsi mengenai arsitektur serta detail komponen clan juga keterbatasan yang akan clialami cla!am proses penge1jaannya (Rizky, 2011).
2.2 Konsep Dasar Sistem
2.2.1 Pengertian Sistem
Sistem adalah komponen-komponen yang saling terkait yang
berfungsi bersama-sama untuk mencapai suatu hasil (Satzinger et all.,
2007). Menurnt O'Brien (2008) sistem merupakan sekelompok komponen
yang saling berhubungan, beke1ja bersama untuk mencapai tujuan bersama
dengan menerima input serta menghasilkan output dalam proses
transformasi yang teratur. Sistem juga merupakan sesuatu yang kompleks
yang mempunyai skala besar yang didalamnya terclapat faktor-faktor
pendukung sepeti perangkat lunak, perangkat keras, orang clan sebagainya
(Liang, 2009).
2.3 Konscp Dasar Informasi
2.3.1 Pcngcrtian Informasi
Menurut Ferdinand (20 I 0) infonnasi adalah hasil clari pengolahan
data dalam suatu bentuk yang lebih berguna clan lebih berarti bagi
penenmanya yang menggambarkan suatu kejaclian-kejaclian yang
nyata yang digunakan untuk pengambilan keputusan. Dan clapat
climengerti dari clefinisi infonnasi di atas bahwa infonnasi aclalah sebuah
data mentah yang nantinya akan di proses menjacli sebuah masukan,
lnf01masi dapat didefinisikan sebagai hasil dari pengolahan data
clalam suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya
yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian (event) yang nyata (fact)
yang digunakan untuk pengambilan keputusan (Jogiyanto, 2008).
2.3.2 Siklus Informasi
Siklus infonnasi di mulai clari data mentah yang di olah melalui
suatu model menjadi infonnasi (output), kemudian informasi di terima
oleh penerima, sebagai clasar untuk membuat keputusan clan melakukan
tindakan, yang berarti membuat data kembali. Kemudian data tersebut
akan di tangkap sebagai input dan selanjutnya membentuk siklus
(Ladjamudin, 2006).
2.3.3 Pengertian Sistem Informasi
Sistem infonnasi adalah kombinasi antara proseclur kerja,
infonnasi, orang clan teknologi infom1asi yang di organisasikan untuk
mencapai tujuan suatu organisasi (Rosyid, 2010).
Pada sistem informasi, John W Satzinger (2007) melihat sistem
infonnasi akan sangat berpengaruh jika cligunakan sebaik mungkin, seperti
apa yang mereka kemukakan, antara lain:
1. Crucial to success of modern business organizations (penting bagi
2. Constantly being developed to make business more competitive (terns
dikembangkan untuk membuat bisnis lebih kompetitif).
3. Impact productivity and profits (clampak procluktivitas clan
keuntungan).
2.4 Konsep Pelaporan
2.4.1 Laporan
Laporan mernpakan suatu penyaJian data yang tersusun clan
terorganisir (Rama clan Jones, 2008). Terdapat empat model dasar laporan
clalam organisasi:
I. Laporan daftar sederhana.
2. Laporan detail berkelompok.
3. Laporan ringkasan.
4. Laporan entitas tunggal.
Menurut Ogders (Sukoco, 2007) laporan merupakanbentuk komunikasi secara tertulis atau lisan mengenai suatu hal terteutu sesuai
clengan h1juan penulisannya.
2.4.2 Fungsi Laporan
Menurut Locker (Sukoco, 2007) laporan memiliki berbagai fungsi yang
saling berkaitan satu sama lain. Adapun manfaat tersebut, yaitn:
Salah satu sarana komunikasi antara atasan clengan bawahan aclalah laporan.clengan laporan pihak bawahan clapat menginfomiasikan berbagai kegiatan clan masukan berupa idea atau gagasan tcrhaclap suatu permasalahan. Seclangan pihak pimpinan clapat mernperoleh berbagai data clan informasi yang kemuclian dapat diolah, dikembangan clan digunakan sebagai pertimbangan pengambilan keputusan serta pereneanaan lebih lanjut. Selain itu pimpinan juga clapat memberikan penilaian pemrnsalahan clan kine1ja bawahan. Dengan clemikian, laporan clapat menciptakan komunikasi antara atasan dengan bawahan clan sebaliknya.
2. Sebagai alat pertanggung jawaban
Laporan merukapan manifestasi clari bentuk komunikasi ve11ical dari atas ke bawah. Sebagai bentuk pertanggungjawaban terhaclap tanggung jawab clan wewenang yang telah cliberikan oleh atasan, laporan merupakan alat yang paling tepat untuk mempertanggungjawabkan kepercayaan clan wewenang yang telah cliterimanya.
3. Memberikan infonnasi penting
Laporan harus beriisi infonnasi faktual clan pemikiran-pernikirnn yang rasional, argumentative, clan objektif sebagai tanggapan terhadap fenomena faktual tersebut. Oleh karena itu, laporan clapat cligunakan sebagai sumber infonnasi penting clalam pengambilan keputusan manajerial.
Laporan merupakan susunan clan kajian infornrnsi yang clituangkan secara lengkap, jelas, komprehensif, benar, objektif, clan sistematis.
Sehubungan clengan itu, laporan dapat digunakan sebagai sun1bcr
pertimbangan clalam pengambilan keputusan atau kebijaksanaan bagi unit clan organisasi secara keseluruhan. Oleh karena itu, laporan han.1s clisusun sebagairnana yang clisyaratkan di alas, karena apabila clalam suatu laporan clisajikan ticlak objcktif mak2 keputusan yang cliambil akan menyimpang clan ticlak tepat. Dalam penyusunan laporan harus clihinclarkan praktek "ABS" (Asal Bapak Senang), karena hal ini justru akan rnenghasilkan keputusan yang ticlak tepat clan lambat ]aun akan menghancurkan organisasi.
2.4.3 Jenis Laporan
lvlenurut Quible (Sukoco, 2007) tcrclapat berbagai macam laporan yang semuanya tergantung yang cligunakan, yaitu:
1. Berclasarkan waktu penyampaian
Jika clilihat clari seg1 waktu penyampman, laporan clapat cliklasifikasikan menjacli 2, yaitu :
Laporan rutin, laporan ini sering clikatakan laporan berkala atau
Umum Pemegang Saham) dan Japoran pe1ianggungjawaban Presiclen RI setiap tanggaJ 16 Agustus.
Laporan incidental, mempaka Japoran yang clibuat yang
clisarnpaikan pacla waktu yang ticlak tc1jaclwal secara tetap. Laporan ini clisusun biJa acla suatu ha! yang clipanclang sangat penting atau acla kegiatan yang bersifat khusus clan menclaclak. Contohnya Japoran bencana alam, laporan hasiJ peneJitian, clan Jain-Jain.
2. Berclasarkan cam penyampaian
Jika cliJihat clari segi penyampaiannya, laporan clapat clikJasifikasikan menjacli 3, yaitu:
Laporan lisan, Japoran ini ticlak memerlukan penulisan khusus,
karena peJapor mengungkapkan isi Japorannya secara lisan kepada pimpinan, baik dengan bertatap muka secara langsung maupun melalui telepon. Tetapi penting diperhatikan penyampaian laporan melalui telepon, menurut etika perkantoran, clianggap kurang sopan. Laporan lisan disampaikan bila hal-hal yang clilaporkan bersifat infonnative yang ticlak berakibat atau pengaruh yang fatal. Dapat clibagangkan bila bporan keuangan perusahaan yang tercliri clari banyak mata anggaran tentu ticlak mungkin clisampaikan
Laporan tertulis, laporan yang clisampaikan clalam bentuk tulisan biasanya cliketik di komputer, yang memberikan keleluasaan
penggunaan data yang mendukung clalam bentuk diagram atau gambar yang menclukung isi laporan. Mengenai berapa banyak yang akan clilaporkan tergantung pacla kebutuhan, apakah laporan clapat dibuat secara ringkas atau perlu pembahasan secara mendalam. Laporan ini bias berbentuk fonnal atau informal. Melalui laporan tertulis cliharapkan infonnasi yang clisajikan lebih terstrnktur clan clengan analisis yang menclalam.
Laporan visual, laporan ini disajikan dalam bentuk gambar, entah
itu lukisan, foto, film atau slide. Laporan ini biasa kita temui pacla berita yang ditayangkan clalam televise atau film dokumentasi yang dibuat untuk melaporkan kejaclian tertentu sehingga membutuhkan biaya yang relatiflebih besar.
3. Berdasarkan bentuk
Dilihat clari segi bentuknya, laporan clapat cliklasifikasikan menjacli 3, yaitu:
Laporan berbentuk surat, isi laporan ini terbatas, biasanya terdiri
clari poin-poin terpenting saja yang perlu clitulis di clalamnya.
Laporan berbcntuk formulir, laporan ini clisajikan dengan
bentuk clan format yang tetap. Dengan clemikian yang berubah hanya isi laporan, tetapi materi yang dilaporkan tetap. Laoran ini
penjualan, laporan pembelian, laporan penilaian hasil ke1ja, clan
laporan unit procluksi.
Laporan berbentuk karangan atau naskah, laporan clibuat clalam bentuk karangan, karena infonnasi yang akan clisrnnpaikan cukup banyak. Biasanya untuk menulis laporan fom1al seperti skripsi, tesis atau clesertasi. Contoh lainnya aclalah laporan feasibility study (laporan stucli kelayakan) sebuah bisnis baru. 4. Berclasarkan sifat penyajian
Jika clilihat clari sifat penyajiannya, laporan clapat cliklasifikasikan menjacli 2, yaitu:
Laporan formal, bersifat analisis yang clibuat clengan mengikuti aturan resmi clalam pembuatan laporan clan clidukung oleh dokumen-dokumen resmi. Salah satu yang penting cliperhatikan aclalah penulis harus mampu menginterpretasikan data dengan benar. Kekeliruan clalam menginterpretasikan data akan berclampak pacla kesalahan clalam pembuatan kesimpulan atau rekomenclasi. Dalam pembuatan kesimpulan, unsur subjektivitas laporan ticlak boleh climasukkan ke clalam laporan agar laporan yang clibuat bcnar clrn1 bersifat objektif.
Laporan informal, laporan ini biasanya cliwujudkan dalam bentuk e-maill, memo atau surat yang clibuat clengan mengikuti aturan
sering tanpa disertai dengan dokumen-dokumcn pendukung materi
laporan.
5. Berdasarkan rnaksudnya
Jenis laporan yang ditinjau clari rnaksuclnya pacla clasarnya dibeclakan atas ada dan tidak aclanya tingkat analisis laporan tersebut, diantarnnt:
La po ran informatif, lapornn 1111 biasanya untuk
menginfonnasikan tentang suatu hal. Karena bers!fat member infomrnsi, pelapor ticlak hams rnemberikan analisis atau rekomendasi terhadap yang clilaporkan.
Laporan rekomendasi, lapornn ini selain untuk menyarnpaikan
infomrnsi juga menyertai penclapat si pelap6r bcrupa pcnilaian a tau tindak lanjut dari penilaian terhadap suatu ha! atas dasar pengamatan sekilas, bukan atas clasar penilaian mendalam.
Laporan pertanggungjawaban, laporan 1111 mernberikan
infonnasi kepada atasan mengenm pelaksanaan program ke1ja tertentu, baik dilihat dari segi proses, keberhasilan atau kegagalan
suatu program, factor pengharnbat dan pendukungnya.
2.5 Sistem Pelapornn !Ylanajemen
Menurnt Sule dan Saefullah (2005), Sistem pelaporan rnanajernen adalah mengumpulkan data untuk kemudian diproscs untuk menghasilkan
lain seperti Laporan Detail (Detail Report), Laporan Perencanaan (Planning Report), Laporan Ringkas (Swnmmy Report), Laporan Pengecualian (Exception Report), clan Laporan Pe1111intaan (Demand Report).
2.6 Konsep Perencanaan Produksi
2.6.1 Perencanaan Produksi
Perencanaan procluksi adalah suatu proses penentujuan jumlah output yang barns diprocluksi, tingkat persecliaan yang barns clijaga sepanjang rentang atau waktu rencana. Maksucl clan tujuan perencanaan ialab untuk memberikan otorisasi penguraian perencanaan procluksi ke clalam jaclwal incluk procluksi, mcnyecliakana input untuk menclukung rencana incluk procluksi clan menjaga kestabilan kegiatan produksi terbaclap biaya procluksi yang akan clikeluarkan (Sukaria, 2008)
Perencanaan produksi ticlak sekeclar menetapkan jumlab unit procluksi pm periode waktu tertentu, melainkan juga menentukan clasar perencanaan berbagai aspek fungsi procluksi, misalnya kebutuban kapasitas pabrik, kebutuan bahan baku, pembelian bahan baku, kebutuhan tenaga ke1ja langsung clan biaya over head pabrik (Aclisaputro, 2007).
Menurnt Prawirosentono (2005) Berdasarkan perencanaan
dibuat. Berdasarkan rencana tersebut pihak manajemen menentukan
jumlah dan mutu kebutuhan bahan baku yang harus selalu terseclia di
guclang perusahaan. Guclang yang besar akan memerlukan biaya-biaya
pergudangan seperti listrik clan tenaga ke1ja yang berlebihan. Akan tetapi
sebaliknya, apabila persediaan bahan terlalu sedikit, juga clapat
mengancam terjaclinya kemacetan proses procluksi , yaitu bila tiba-tiba saja
bahan baku habis dalam persecliaan paclahal untuk memesan kembali
memerlukan waktu yang lama. Oleh karena itu, jumlah persediaan harus
clalam jumlah ekonomis (economically), artinya jumlah pemesanan bahan
clalam setiap kali membeli harus dalmn jumlah yang ekonornis.
2.6.2 Peyusunan Perencanaan Procluksi
Menurut Aclisaputro (2007) clalam kebijakan produksi pcnyusunan
rencana produksi, diperlukan keputusan-keputusan rneliputi:
1. Jumlah kebutuhan procluksi selama pe1iocle budget.
2. Kebijakan-kebijakan mengenai tingkat procluk jacli, procluk clalam
proses clan biaya penyimpanan persecliaan.
3. Kebijakan-kebijakan kapasitas pabrik, misalnya tentang tingkat
procluksi yang cliijinkan selama periocle budget.
4. Terseclianya fasilitas pabrik terutama untuk kepentingan
pengurangan atau penmnbahan kapasitas pabrik.
5. Terseclianya bahan baku, pembelian, clan tenaga kerja.
8. Karakteristik proses procluksi.
2.6.3 Pcndekatan Pcrencanaan Produksi
Menurut Aclisaputro (2007) Penclekatan yang cligunakan untuk
membuat rencana procluksi bergantung besarnya clan karakteristik dari proses procluksinya. Di sini terclapat tiga pcndekatan:
1. Mengutamakan stabilitas procluksi, yaitu keputusan perusabaan untuk meningkatkan efisiensi procluksi yang biasanya clitingkatkan melalui volume procluksi yang relatif stabil. Konsekuensi clari kebijakan ini adalah tingkat persecliaan clibiarkan berfluktuasi (mengambang) untuk rnenyamaratakan besamya procluksi clan rnenyesuaikan pola penjualan
n1us1n1an.
2. Pola procluksi gelombang yaitu, kebijakan yang rnengutamakan pengenclalian tingkat persecliaan yakni kebijakan yang rnengutarnakun tingkat persecliaan yang stabil sehingga clari stabilitas persecliaan ini menjaclikan tingkat produksi berfluktasi langsung terhaclap pola penjualan rnusiman.
2.7 Konsep Baja
2.7.1 Pengertian Baja
Baja aclalah logam campuran yang tersusun atas besi (Fe) clan karbon (C). Jacli, baja berbecla clari besi (Fe), alumunium (Al), tembaga (Cu), emas (Au), clan titanium (Ti) yang merupakan logam murni. Dalam persenyawaan antara besi clan karbon (unsur nonlogam) tersebut, besi menjadi unsur yang lebih dominan jumlahnya clibancling karbon. Kandungan karbon berkisar antara 0,2-2, 1 % clari berat baja, tergantung tingkatannya. Secara sederhana, fungsi karbon aclalah meningkatkan kualitas material baja, yaitu kuat claya tariknya (tensile strength) clan tingkat kekerasannya (hardness) (Akmal, 2009).
2. 7 .2 lYiacam-lYiacam Baja
Menurut Daryanto (2010), baja tergolong menjacli 3 bagian, diantaranya aclalah:
1. Baja Karbon
Baja karbon aclalah pacluan besi karbon di mana unsur karbon sangat menentukan sifat-sifatnya, seclang unsur unsur pacluan lainnya yang bisa terkanclung di dalamnya te1jacli karena proses pembuatannya.
2. Baja Paduan
Baja Pacluan aclalah baja yang menganclung satu unsur lain atau lcbih, dengan kaclar yang lebih clari pacla biasanya clalam baja karbon. Menurut kaclar unsur paduan, baja pacluan clapat clibagi ke clalam
chm
golonga yaitu baja pacluan renclah clan baja pacluan tinggi. Baja rcnclah unsur pacluannya di bawah I 0% sedangkan baja pacluan tinggi di atas 10%.3. Baja Khusus
Baja khusus mempunyai unsur paduan yang tinggi karena pemakaian yang khusus. Baja khusus yaih1 baja tahan karat, baja tahan panas, baja perkakas, baja listrik. Unsur uta111a clari baja tahan karat aclalah khro111 sebagai unsur terpenting untuk l11e111peroleh sifat tahan terhapap korosi.
2.7.3 Baja Slab
Gambar 2.1 Baja slab (Sumber PT. Krnkatau Steel)
2.7.4 Ballan Balm Baja Slab
Menurut penjelasan pembimbing lapangan di Krakatau Steel (Solikin), bahan baku baja slab terdiri dari beberapa bahan, diantaranya adalah:
1. Scrap (besi tua)
Scrap atau besi tua terbagi menjadi 3 golongan, diantaranya:
Home Scrap, besi bekas yang berasal dari sisa produksi PT. Krakatau Steel.
Import Scrap, scrap yang berasal claii import luar negeri.
Local Scrap, scrap yang berasal clari luar pabrik tetapi masih
dalam wilayah Indonesia.
Selain itu, scrap yang cligunakan dalam pembuatan baja slab terdiri
2. Direct Reduction Iron (DR!) atau besi sponge
Besi sponge aclalah material hasil olahan clari pellet (bijih besi) yang direcluksi dengan H2 clan CO. DR! tercliri clari 3 jenis, yaitu:
DRI, FS, clan MJIS.
3. HBI (Hot-Brickel Iron) clan PIG IRON
HBI adalah besi DR! yang clipaclatkan menjacli massa berbentuk bata (briket) mengandung 90-92 persen besi. Seclangkan PIG IRON acla!ah Logam setengah jacli yang dihasilkan clari bijih besi pacla proses (blast fi1rnace), yang menganclung besi 92 persen, jumlah tinggi karbon (biasanya sampai 3,5 persen), dan menyeimbangkan jumlah sebagian besar mangan clan silikon ditambah kecil fosfor, sulfur, clan kotoran lainnya. Selain dari itu, HBI clan PIG IRON mengandung CBI (Cold Brickel Iron).
4. Lime Stone (batu kapur)
CaO berfungsi sebagai fluks pembentuk slag (pengotor) clan mengikat unsur-unsur pengotor seperti Si02, MnO, S, clan P. Lapisan fluks (slag) ini juga melinclungi baja cair dari oksiclasi langsung clengan uclara. Penambahan lime stone dapat di lakukan bersamaan dengan bahan baku logarn.
5. Grafit
Breze dan pada potongan elektroda yang larut. Cara lain aclalah
dengan injeksi grafit melalui mesin Blomat injector. 6. Bahan tambahan
Bahan tambahan adalah material-material yang clitambahkan clengan
1naks11d untuk 1nengikat uns11r pengotor dan pengganggu yang
kemuclian membentuk suatu sistem oksida yang akan keluar clalarn
bentuk terak (slag).
2.8 Pelaporan Production Planning Baja Slab
Menurut penjelasa di atas mengenai pelaporan, pcrencanaan produksi clan baja slab, penulis mengambil kesimpulan bahwa pelaporan production planning baja slab aclalah penyampaian laporan yang
mernpakan laporan formal sebagai bentuk pertanggungjawaban bawahan terhadap atasan (komunikasi vertical) yang berisikan infonnasi rekomenracli raw material perencanaan produksi baja slab.
2.9 Metode Pengumpulan Data
2.9.1 Observasi
(behavioral observation) clan observasi non-perilaku (nonbehavioral observation) (Jogiyanto, 2008).
2.9.2 \Vawancara
Wawancara (interview) aclalah komunikasi clua arah untuk menclapatkan clari responclen. Wawacara (intel'l'iew) clapat berupa wawancara personal (personal interview), wawancara intersep (intercep interview) clan wawaneara telepon (telepholle illlerview) (Jogiyanto, 2008).
2.9.3 Studi Pustaka
Stucli pustaka aclalah metocle pengumpulan data clengan earn menelaah clan melihat, membaca, mencntat clan mengutip kepacla suatu hasil penulisan penelitian yang sudah clicetak clan clijaclikan referensi data clalam pemecahan suata masalah yang ada. Bentuk dari hasil penelitian clan penulisan bisa berbentuk buku kamus, buku ensiklopedia jurnal, yearbook, abstract journal, review journal, periodical, circular, leaflet, bibliografi clan buletin (Nazir, 2005).
Be1ikut ini acla beberapa hasil penelitian yang terkait olch metocle pengumpulan data yaitu stucli pustaka untuk pembuatan sistem informasi
[image:50.595.96.486.207.721.2]production planning :
Tabel 2.1 Stucli Litelatur Sejenis
NO
Pcneliti Judul Talmn Kclcbihan Kclcmahan Hal Yang Mcmbcdakan Peneliti Judul2 Tahun
Kelebihan
Kelemahan
Mariaty Frebriana Sihombing
Perencanaan produksi dengan pendekatan fi1zzy linier programming pada PT. Cakra
Compact Aluminium Industries. 2009
Terdapat peramalan produksi untuk 3 bulan ke depan.
Laporan yang diberikan belum maksimal karena belum adanya sistem BEP dalam perhitungan produksi.
Laporan ini tidak ada perancangan sistem infonnasi, hanya teori perhitungan saja. Riwan Tri Haryono 1. Siska Iriani,
S.Kom-Perancangan Sistem Informasi Pengolahan Data Produksi Dan Penjualan Pada Pabrik Penggergajian Batu CV. Bumi Indah Persada
2013
sehingga laporan tersebut berakhir pacla
n1anager.
Hal Yang Sistem tersebut ticlak dilengkapi pelaporan
iVIembeclakan clan hale aleses untule manager.
Peneliti Yully Kornelis
Judul Sistem Infonnasi Pelaporan Statistik
Penjualan Pada PT. WIRA EKA PERSADATAMA
Tahun 2013
Kclcbihan Sistem tersebut dilengkapi peramalan
5
penjualan yang alean clatang.
Kelemahan Pemprosesan data memalean waktu lama
learena database belum terhubung
langsung dengan siste1n.
Hal Yang Sistem tersebut ticlak clilengleapi pelaporan
Membedakan clan hale aleses untuk manager.
2.10 Pengcmbangan Sistem Sederhana
Proses pengembangan sistem aclalah satu set aktivitas, metode, praletele terbaile, siap dikirimkan, clan peralatan terotomasi yang di gunakan stakeholder untule mengembangkan clan memelihara sistem informasi clan
perangleat lunale.
ikuti oleh semua proyek pengembangan sistem. Scmentara proses ini bervariasi untuk organisasi yang berbcda, acla karakteristik umum yang clitemukan: proses pengembangan sistem dikebanyakan orga111sas1 mengikuti penclekatan pemecahan masalah. Pendekatan tersebut biasanya terdiri dari beberapa langkah pemecahan masalah yang urnum (Whitten &
Bentley, 2007):
I. Mengidentifikasi masalah
2. Menganalisa clan memahami masalah
3. Mengiclentifikasi persyaratan clan harapan solusi
4. Mengidentifikasi solusi alternatif clan memilih tinclakan yang terbaik 5. Mendesain solusi yang di pilih
6. Mengimplementasikan solusi yang dipilih
[image:53.595.90.487.213.693.2]7. Mengevaluasi hasilnya. (Jika masalah tidak terpecahkan, kembalilah ke langkah I atau 2 seperlunya).
Tabel 2.2 korelasi antara langkah-langkah pemecahan masalah yang umum
dengan proses pengembangan sistem (whitten & Bentley, 2007)
Proses Pcngen1bangan Sistcn1 yang Langkah-Jangkah pcn1ccahan n1asalah yang un1un1
disederhanakan
Pem1ulaan Sistem I. M engiclentifikasi inasalah (Juga n1erencanakan
solusi untuk masa!ah)
Analisis Sistem 2. Iviengana1isa dan 1ne1nahan1i 111asalah.
3. Mengidentifikasi Persyaratan clan hara pan solusi.
Desain System 4. Mengidentifikasi solusi alte111ative clan memilih tindakan terbaik.
5. Mendesain solusi yang di pilih.
lmplementasi Sistem 6. Mengimplementasikan solusi yang di pilih
7. Mengcvaluasi hasilnya. (Jika masalah tidak terpecahkan, kembalilah ke langkah 1 atau 2 seperlunya).
2.11 Proses pengembangan sistem
2.11.J The Sequential or 1Vate1fall Strategy
Pengembangan sistem secara alamiah adalah proses berurutan
(sequential). Strategi ini mengisyaratkan "penyelesaian" tiap proses satu
per satu. Penyelesaian "berurutan" menghasilkan pengembangan sistem
infonnasi yang seluruhnya barn. Karena penampilan pendekatan ini seperti
air terjun (waterfall), maka pendekatan ini disebut proses "pengembangan
air te1jun" ( wateifall development) (Whitten, 2007).
The ttntire infonnatfon
[image:54.595.80.509.91.705.2]>Y>tem
Berclasarkan gambar cliatas clnpat clijelaskan sebagai berikut:
1. System Jntiation aclalah perencanaan awal untuk scbuah proyek menclefinisikan masalah, lingkup sistem, clan tujuan.
2. System Analysis aclalah stucli domain masalah bisnis untuk merekomenclasikan perbaikan clan menspesi fikasikan persyaratan clan prioritas bisnis untuk solusi. Tahapan ini menjelaskan tentang gambaran umum pcmsahaan, analisa sistem berjalan, analisa pemecahan, clan analisa kebutuhan user clan sistem.
3. System Design aclalah spesifikasi atau konstmksi solusi yang teknis clan berbasis komputer untuk persyaratan bisnis yang cliiclentifkasikan clalam analisis sistem. Tahapan 1111 menjelaskan tentang perancangan proses yang tercliri clari use case diagram, activity diagram clan sequence diagram, pcrancangan database yang dimulai clengan menentukan potensial objek, class diagram, LRS, skema class diagram, sampai stmktur data.
4. System Implementation adalah konstmksi, instalasi, pengujian, clan pengiriman sistem ke clalam procluksi. Namun clalam kasus
ini tercliri clari coding clan testing menggunakan black box
2.12 UML (Unified Modelling Language)
Dimulai tahun 1994, Booch, Runbaugh clan Jacobson merupakan
tiga tokoh yang rnetodeloginya paling banyak dipakai mempelopori
organ1sas1 yang bertujuan menyatukan metodologi-rnetodologi
berorientasi objek, organisasi tersebut dinamakan OMG (Object Modelling
Group). Pada tahun 1995 OMG merealisasi clraf pertama clari UML (versi
0.8) clan pacla tahun 1997 UML versi 1.1 muncul clan sekarang versi
terbaru dari UML adalah versi 2.0. Pacla tahun 1997 Booch, Runbaugh clan
Jacobson menyusun tiga buku tentang UML. Sejak saat itulah UML telah
menjelma menjacli stanclar bahasa pemoclelan untuk aplikasi berorientasi
objek.
UML (Unified JV!ode!ing Language) rnenurut Whitten clan Bentley
(2007) aclalah suatu kumpulan konvensi pemoclelan untuk menentukan
atau menggambarkan suatu sistem piranti lunak yang berhubungan clengan
objek. UML clapat dikatakan juga sebagai bahasa pemodelan untuk sistem
atau perangkat lunak yang berparacligma berorientasi objek (Nugroho,
2.12.1 Konsep Sistcm untuk Pcmodelan Objek
Analisis sistem berorientasi objek cliclasarkan beberapa konscp. Sebagian konsep ini membutuhkan cam pemikiran barn untuk sistem clan proses pengembangannya (Whitten & Bentley, 2007).
I. Objek aclalah sesuatu yang acla atau clapat clilihat, clisentuh, atau clirasakan clan pengguna menyimpan data serta mencatat perilaku mengenai sesuatu itu.
2. Atribut aclalah data yang mewakili karakterikstik tentang sebuah objek.
3. Object instance aclalah setiap orang khusus, tempat, sesuatu, atau kejaclaian, clan juga nilai untuk atribut clari objek.
4. Behavior aclalah kumpulan clari sesuatu yang clapat clilakukan oleh objek clan terkait clengan fungsi-fungsi yang bertindak pada data objek (atribut). Pada siklus berorientasi objek, perilaku objek merajuk kepacla metocle, operasi, atau fungsi (istilah ini cligunakan berganti-ganti di sepanjang buku ini). 5. Enkapsulasi adalah pengemasan beberapa item ke clalam unit. Konsep penting lain mengenai pemoclelan objek aclalah konsep pengkategorian objek menjacli kelas (class) yaitu sebagai berikut (Whitten & Bentley, 2007):
1. Kelas (Class) adalah satu set objek yang memiliki atribut clan
2. Generalisasi/spesialisasi adalah sebuah teknik dimana atribut clan behavior yang umum pada beberapa tipe kelas objek, dikelompokkan (atau diabstraksi) ke dalam kelasnya sendiri clisebut supertype. Atribut clan metode kelas objek supertype kemuclian cliwariskan oleh kelas objek tersebut (subtype).
2.11.2 Diagram-diagram UML
Unified lvlodeling Language (UlvlL) memiliki beberapa diagram yang cligunakan untuk menggambarkan suatu sistem. Tujuan pembuatan diagram ini adalah agar sistem mudah climengerti oleh sernua pihak, baik yang teknis rnaupun non teknis.
Berikut diagram tersebut, antara lain :
a. Use case Diagram
lvlenurnt Whitten clan Bentley (2007), Use Case Diagram dipakai untuk menggambarkan relasi antara sistem clan sistem ekstemal clan user, dengan kasus yang disesuaikan dengan langkah-langkah yang telah ditentukan. Use Case Diagram mernpakan earn atau metocle yang
Tabcl 2.3 Simbol-simbol pacla use case diagram (Whitten dan Bentley, 2007)
Simbol Dcskripsi
Use case Jnendeskripsikan ll111gsi
dari sebuah sistem clilihat dari sudut pandang pengguna .
. Actors 1nen1pakan sesuatu yang
berinteraksi dengan sistem untuk saling bertukar informasi. Actors
tidak harus ben1pa manusia, tetapi
dapat berupa suatu organisasi atau siste1n infonnasi.
Relationships mernpakan sebuah
relasi antar sisten1 clan siste1n a tau
user dan sisten1 digan1barkan dengan sebuah garis di antara
keduanya. Arti relasi yang diga1nbarkan bisa beragan1
tergantung pada bagai1nana garis itu digambarkan clan apa yang mereka hubungkan. Ada beberapa macam
relasi, antara lain associations,
0 0
T
!\
" Q
A
,;lssociations adalah sebuah relasi
antara seorang actor dengan sebuah
use case di n1ana terjacli interaksi
antar 111ereka. 1\sosiasi dengan panah
tertutup( I) di ujung yang menyentuh
use case mengindikasikan bah\va
actor di ujung yang satu lagi
melakukan use case tersebut. Sedangkan asosiasi tanpa panah(2) mengindikasika11 sebuah interaksi dari use case ke actor yang menerima basil da1i use case
terse but.
Extends bertujuau untuk
menyederhanakan use case dengan fungsionalitas yang kompleks seperti beberapa langkah yang perlu
dilakukan
menjadi lebih muclah dipahami.
Uses bertujuan untuk mengurangi
reclunclansi
ï½¾ï¼
ï½¾ï¼
Gambar 2.3 Contoh Model Use Case Diagram
b. Class Diagram
Class diagram digunakan untuk menggambarkan
struktur objek statis dalam sebuah sistern, menunjukkan
sistem tersusun dari kelas-kelas apa saja clan hubungan apa
saja yang terbentuk di antara kelas tersebut (Whitten clan
Bentley, 2007).
Menurut Whitten dan Bentley (2007) hubungan
objek/kelas aclalah asosiasi bisnis yang ada diantara satu
atau lebih objek clan kelas. Multiplicity aclalah jumlah
kejaclian mumnum clan maksimum clari satu objek/kclas
Aggregation aclalah sebuah hubungan climana satu kelas "whole" yang lebih besar berisi satu atau lebih kelas "part" yang lebih kecil. Atau kelas "part" yang lebih kecil aclalah
bagian clari kelr.s "whole" yang lebih besar. Composition aclalah hubungan agregas1 climana "11-/zole" bertanggung javvab atas pen1buatan dan perusakan "'bagian-bagian". Jika "1vhole" nlsak, inaka "part" juga akan rusak.
laporan baja slab
Admin login laporan +lbs_id
+admin_id +pegawoi_id +laporan_id .lbs nama
+admin_nama . +login_password +laporan_nama . -lbs=tgl
+level id
+admin_alamat . +create{)
.
-lbsjuml11h+admin_Up +create()
1 ,_
..
+read() , +lbs_stalus+admin_email +read() +updale{) â¢create(}
+update{) +delete() +rend()
+delete() +delete()
., I
'
pro duction_planningllproplan_id
manager +proplnn_nama summary
+manager_ld divisl pemasar.m divisl produksi -prop!on_tgl +matcria!_id
+manager_nama llpemasarnn_id #produksi_id .proplan status +raw_materlal
+manager_alamat +pemasaran_nama +produksl_nama +creZ1te()
'
L.
+Qly_1 +manager_lelp +pemasaran_alamat +produksi_alamat +read() +Qty_2 +manager_cm:iil +pcmasaran_te!p +produksi_telp +update() +nama_Japoran+pemasaran email +produksi_email â¢delete() +tgl +status matl!rial 1 .. +create() +material_id +memih i +read() +ma1erial nama
+create()
L'
セイ・。、HIï¼
+delete()
Gambar 2.4 Contoh Model Class Diagram
Class diagram terbentuk dari beberapa notasi, antara lain attribute, behavior, arrow head, clan solid diamond
1
[nhcrit:1blc-1\trriln1f<:s
and Helinviors
c. Activity Diagram
Allribute dan Behavior
Attribute adalah sekumpulan
data yang climiliki oleh objek.
Behavior aclalah kumpulan
dari sesuatu yang dapat
dilakukan oleh objek clan
terkait dengan fungsi-fungsi
yang bertinclak pada data objek (atribut). Pada siklus
berorientasi objek, perilaku objek merajuk kepada metode,
operasi, atau fungsi .
.1lrrolv head inelan1bangkan
generalisasi atau spesialisasi
dari sebuah relasi.
Solid diamond melambangkan
komposisi agregasi dari sebuah
relasi.
Menurut Whitten dan Bentley (2007). Activity
Diagram merupakan gambaran dari alur yang berurutan
dilakukan saat sebuah operasi dieksekusi, clan memoclelkan hasil daii aksi tersebut. Dari diagram ini, kita dapat rnelihat
bagailnana aktivitas clala1n suatu siste1n, dari 1nulai hingga
saat sistem berakhir. Activity diagram clibentuk oleh beberapa notasi, antara lain initial node, actions, flow, decision, merge, fork, join, dan activity final, clan terkadang clignnakan swimlane untuk mempm1isi aksi yang terjacli berdasarkan pelaku.Activily Diagram secara grafis digunakan untuk menggambarkan rangkaian aliran aktivitas baik proses bisnis maupun use case.
Simbol
Tabcl 2.5 Simbol-simbol activity diagram Deskripsi
Initial node berupa lingkaran
penuh yang 1nenggambarkan
titik mulai suatu proses
Ilctions adalah notasi
segiempat bersuclut tumpul
yang menggambarkan
langkah-langkah yang terjadi.
Flow (alur) mempakan panah
clala1n diagran1 yang
mengindikasikan alur antar
Decision memiliki bentuk
seperti \Vajik clengan satu
alur masuk clan dua atau lebih
rcsDl\'cd
alur keluar, alur keluar
Problem no csolvcd
ditentukan dengan kondisi
tertentu.
1Vferge adalah \Vajik clengan
dua atau lebih alur rnasuk clan satu alur keluar untuk
n1enggabungkan alur yang
sebelumnya terpisah oleh
{/ecision.
Fork adalah bar hita1n clengan
satu alur masuk clan
dua atau lebih alur keluar, aksi di bawah pereabangan
dapat terjadi dalarn urutan
apapun atau bahkan secara
bersamaan.
Join adalah bar hi tarn dengan
dua atau lebih alur
1
.
rnasuk dan satu alur keluar
untuk menyatukan lagi
Activity final berbentuk lingkaran penuh dengan satu
lingkaran di luarnya untuk n1enggan1barkan titik akhir proses.
Sedangkan rnenurut Sugiarti (2013) activity
diagram dapat juga digunakan untuk memodelkan action
yang akan dilakukan saat sebuah operasi dieksekusi, dan
memodelkan hasil dari action tersebut.
a mm, , anager, ag1an
pemasaran, dan bagian
oroduksf Mu!ai
sislem
pilih aktor f---f----3>{menampilkan form login
input 、。エ。LLNï½ï¼ï¼ï¼ï¼ï¼ï¼«ï¼ï¼ï¼ï¼ï¼ï¼ï¼ï½¾ï¼
at idak Valid
submit f - - - + - - - . . ; , - (
Data Valid menampilkan Home aklor
' ))g_
Selesai ï½¾ï¼
Gambar 2.5 Contoh Model Activity Diagram
cl. Sequence Diagram
Sequence diagram secara grafis menggambarkan
bagaimana objek berinteraksi dengan satu sama lain melalui
di antara objek dalam sekuensi atau timing apa (Sugiarti, 2013). Pesan dapat berupa sinyal atau panggilan terhadap suatu operasi. Notasi pesan untuk panggilan terhadap suatu operasi dapat clituliskan dalam sintaks UML atau sintaks bahasa pemrograman tertentu.
Tabel 2.6 Simbol-simbol Sequence diagram
SIMBOL KETERr\NGAN
Entity, entitas yang
mempunyai atribut yang
0
D
memiliki data yang bis aa tau
direkam.
Boundary, n1enghubungkan
セッï¼
user dengan siste1n.Control, untuk mengontrol
cJ
aktifi tas-aktifi las yangdilakukan oleh sebuah
jVJessage, pengiri1nan pesan.
ri:<?S.!i.flQd 0
-.
Return Values, ditampilkan
dengan garis panah terputus,
yang inengga1nbarkan hasil
n1e-ss-;:.gf: _ff;i1J>n(J
<(--- --- ---· dari peng1runan pesan.
Digan1barkan arah da1i kanan
ke kiri.
Garis kehidupan (Lifelines), Garis vertikal putus-putus
yang me1nanJang keba\vah
dari symbol actor clan sistem
yang mengindikasikan urutan
kehidupan.
Bar aktivasi, Bar didalan1
gans kehidupan (lifetime) yang menunjukkan periode waktu ketika pese11a aktif
Menurut Pressman (2009) Sequence diagram
digunakan untuk menunjukkan komunikasi dinamis antara
obyek selama pelaksanaan tugas. Sebagai contoh:
1. Anda dapat membeclakanantara pesan sinkron dan
asinkron. Pesan sinkron clitampilkan clengan tancla
panah yang paclat sedangkan pesan asinkron
clitampilkan dengan tanda panah.
2. Anda clapat melihat sebuah objek mengirimkan dirinya
pesan dengan panah yang keluar dari objek, berputar ke
bawah,dan kemudian menunjuk kembali keobjek yang
sama.
3. Anda clapat menampilkan pembuatan obyek dengan
menggambar sebuah tanda panah tepat yang memiliki
label (misalnya, dengan label «create») ke kotak obyek.
4. Anda clapat menampilkan objek perusakan oleh X besar
di akhir garis hidup objek. Objek lain dapat
menghancurkan objek, dalam hal ini merupakan poin
panah dari benda lain keX. X ini juga berguna untuk
Actor
'
larn1J1lkan foim !-Ogin akloryang a;piOh
ï½ï½¥ï½ï¼®ï¼±ï¼¤ï½µï½«ï½¾ï½¡ï½®ï¼ username dan password
.
.
mcnampilkan pesan usemamu atau password salah ,.
'⢠mcnampâ¢lkan home <tklor
T
' I I
11sername dan password
usemame a\au pa%word salah
,.
'
'
' '
'
,usernama atau ,,..ssword bcnar
n
,. '
Gambar 2.6 Contoh Model