• Tidak ada hasil yang ditemukan

Proposal Ptk Bab i II III

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Proposal Ptk Bab i II III"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

Tugas Proposal Penelitian Tindakan Kelas

Tugas Proposal Penelitian Tindakan Kelas

Upaya Meningkatkan Keaktifan Dan Prestasi Belajar 

Upaya Meningkatkan Keaktifan Dan Prestasi Belajar 

Matematika KD Pecahan Sederhana Dengan Menggunakan

Matematika KD Pecahan Sederhana Dengan Menggunakan

Model Pembelajaran Problem Possing Pada Siswa Kelas III

Model Pembelajaran Problem Possing Pada Siswa Kelas III

SDN 01 Kanigoro

SDN 01 Kanigoro

DISUSUN OLEH :

DISUSUN OLEH :

NUGRAHENI YUNI ASTUTI

NUGRAHENI YUNI ASTUTI

( 09141152)

( 09141152)

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR 

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR 

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

IKIP PGRI MADIUN

IKIP PGRI MADIUN

2012

2012

(2)

BAB I BAB I

PENDAHULUAN PENDAHULUAN

A.

A. LaLatatar Belr Belakakanangg

Permasalahan pendidikan yang dihadapi bangsa Indonesia adalah masih Permasalahan pendidikan yang dihadapi bangsa Indonesia adalah masih re

rendandahnyhnya a mumutu tu penpendidididikakan n papada da sesetitiap ap jejenjnjang ang dan dan sasatutuan an pependndididikikan.an. Rendahnya mutu pendidikan tersebut dipengaruhi oleh sejumlah faktor, antara Rendahnya mutu pendidikan tersebut dipengaruhi oleh sejumlah faktor, antara la

lain in mumutu tu prprososes es pempembelbelajajararan an yayang ng bebelulum m mamampmpu u memencinciptptakaakan n prprososeses  pembelajaran

 pembelajaran yang yang berkualitas, berkualitas, kinerja kinerja guru guru yang yang hanya hanya berorientasi berorientasi padapada  penguasaan

 penguasaan teori teori dan dan hafalan, hafalan, menyebabkan menyebabkan kemampuan kemampuan siswa siswa tidak tidak dapatdapat  berkembang secara optimal dan utuh” (Hanafiah dan Cucu Suhana, 2009:01).  berkembang secara optimal dan utuh” (Hanafiah dan Cucu Suhana, 2009:01).

Sebagai contohnya proses pembelajaran di SDN 01 Kanigoro, model Sebagai contohnya proses pembelajaran di SDN 01 Kanigoro, model  pembelajaran yang

 pembelajaran yang umum diterapkan adaumum diterapkan adalah model lah model pembelajaran yang pembelajaran yang cenderungcenderung  bersifat

 bersifat searah, searah, artinya artinya guru guru memberikan memberikan pelajaran pelajaran dan dan siswa siswa menerimanyamenerimanya sehingga siswa terlihat kurang aktif. Untuk mengatasi hal itu dibutuhkan suatu sehingga siswa terlihat kurang aktif. Untuk mengatasi hal itu dibutuhkan suatu mod

model el pempembelbelajarajaran an yanyang g dirdirasa asa cukucukup p altalternernatiatif f yanyang g tak tak hanyhanya a baibaik k daldalamam memba

membantu ntu siswsiswa a untuk menumbuhkan kemampuan untuk menumbuhkan kemampuan kerjaskerjasama, ama, berpiberpikir kir kritkritis,is, kemauan untuk membantu teman serta ketrampilan sosial lainnya tetapi juga perlu kemauan untuk membantu teman serta ketrampilan sosial lainnya tetapi juga perlu menjamin komunikasi antar siswa maupun guru dan

menjamin komunikasi antar siswa maupun guru dan siswa.siswa. Hasil

Hasil belajbelajar Matar Matematiematika siska siswa wa kelas kelas III III di SDdi SDN 01 KN 01 Kanigoranigoro maso masihih rendah. Hal ini dibuktikan dengan data nilai mata pelajaran matematika yang rendah. Hal ini dibuktikan dengan data nilai mata pelajaran matematika yang menun

menunjukkan bahwa 56,25% atau jukkan bahwa 56,25% atau 18 siswa dari 18 siswa dari 32 siswa belum mencapai KKM32 siswa belum mencapai KKM (kr

(krititerieria a ketketuntuntasaasan n miminimnimal) al) yayang ng teltelah ah di di tententuktukan, an, yaiyaitu tu 65 65 (Da(Daftaftar r NilNilaiai matematika Siswa Kelas III SDN 01 Kanigoro, 2012). Berdasarkan kenyataanya matematika Siswa Kelas III SDN 01 Kanigoro, 2012). Berdasarkan kenyataanya mata pelajaran matemati

mata pelajaran matematika ka kelas III kelas III SD Negeri 1 Kanigoro, SD Negeri 1 Kanigoro, disimpulkan bahwadisimpulkan bahwa rendahnya hasil belajar siswa kelas III tersebut ternyata di pengaruhi oleh dua rendahnya hasil belajar siswa kelas III tersebut ternyata di pengaruhi oleh dua fakto

faktor, r, yaityaitu u tingktingkat at keaktikeaktifan siswa fan siswa dalam proses pembelajardalam proses pembelajaran an masimasih h sangatsangat kurang. Kekurang aktifan siswa dalam pembelajaran ini akhirnya menimbulkan kurang. Kekurang aktifan siswa dalam pembelajaran ini akhirnya menimbulkan  berbagai masalah, seperti konsentrasi belajar rendah, kondisi kelas tidak kon

(3)

 proses

 proses belajar belajar mengajar mengajar tersendat, tersendat, hingga hingga berakibat berakibat prestasi prestasi belajar belajar MatematikaMatematika yang rendah.

yang rendah. Sal

Salah ah satsatu u penypenyebab ebab kurkurang ang aktaktifaifan n sissiswa wa sehsehingingga ga berberdamdampak pak hashasilil  belajar

 belajar siswa siswa rendah. rendah. Karena Karena pada pada umumnya umumnya guru guru masih masih menggunakan menggunakan metodemetode ceram

ceramah. ah. Metode ceramah merupakaMetode ceramah merupakan n suatu cara suatu cara penyapenyajian materi jian materi belajabelajar r secarsecaraa lisan yang bersifat satu arah, dimana guru sebagai pembicara dan siswa sebagai lisan yang bersifat satu arah, dimana guru sebagai pembicara dan siswa sebagai  pendengar.

 pendengar. Hal Hal ini ini menyebabkan menyebabkan siswa siswa menjadi menjadi pasif pasif dan dan tidak tidak jarangjarang mengakibatkan siswa menjadi bosan dan jenuh, sehingga hasil yang dicapai siswa mengakibatkan siswa menjadi bosan dan jenuh, sehingga hasil yang dicapai siswa masih kurang memuaskan.

masih kurang memuaskan.

Be

Berarangngkakat t dadari ri pepermrmasasalalahahan an tetersrsebebut ut peperlrlu u diditeterarapkpkan an susuatatu u memetotodede  pembelajaran

 pembelajaran yang yang mampu mampu mengaktifkan mengaktifkan siswa siswa sehingga sehingga dapat dapat meningkatkanmeningkatkan ke

kemmamampupuan an kokogngnititif if dadan n hahasisil l bebelalajajar. r. SaSalalah h sasatu tu mmetetodode e yyanang g cocococok k ununtutuk k  meningkatkan keaktifan adalah metode

meningkatkan keaktifan adalah metode  Problem  Problem Posing Posing ..  Problem  Problem Posing Posing  merupakanmerupakan mo

model del pempembelbelajaajaran ran yayang ng menmenghagharusruskan kan sissiswa wa menmenyuyusun sun perpertantanyayaan an sensendirdiri i ataatauu meme

memecahkan suatu cahkan suatu soal menjadi soal menjadi pertapertanyanyaan-pertan-pertanyanyaan aan yang yang lebih sederhanlebih sederhana a yangyang men

mengacgacu u padpada a penpenyeyeleslesaiaaian n soasoal l tertersebsebut.ut., , dimdimana ana strstrateategi gi ini ini beberorrorienientastasi i untuntuk uk  menggali dan mengembangkan potensi terbesar siswa dengan metodologi pembelajaran menggali dan mengembangkan potensi terbesar siswa dengan metodologi pembelajaran yang mengedepankan keaktifan anak, mendorong kreatifitas yang ditandai dengan siswa yang mengedepankan keaktifan anak, mendorong kreatifitas yang ditandai dengan siswa mampu berpikir kritis, efektif dalam pencapaian target dan kualitas, serta menyenangkan mampu berpikir kritis, efektif dalam pencapaian target dan kualitas, serta menyenangkan dalam prosesnya. Sehingga anak bisa memahami materi

dalam prosesnya. Sehingga anak bisa memahami materi dengan nyaman dan senang.dengan nyaman dan senang. Ber

Berdasdasarkarkan an urauraian ian di di ataatas, s, makmaka a upaupaya ya untuntuk uk menmeningingkatkatkan kan keakeaktiktifan fan dandan  prestasi

 prestasi siswa, siswa, maka maka peneliti peneliti perlu perlu melakukan melakukan penelitian penelitian dengan dengan judul judul ”” UpayaUpaya menin

meningkatkan keaktifagkatkan keaktifan n dan dan prestprestasi belajar asi belajar matemmatematika KD atika KD Pecahan SederhanaPecahan Sederhana dengan menggunak

dengan menggunakan an model pembelajamodel pembelajaran problem possing pada ran problem possing pada siswa kelas IIIsiswa kelas III SDN 01 Kanigoro

SDN 01 Kanigoro”.”.

B.

B. IdeIdentintifikfikasasi Mai Masalsalahah

Ber

Berdasdasarkarkan an urauraian ian pada pada latlatar ar belbelakanakang g masmasalaalah h di di ataatas, s, makmaka a dapadapatt diidentifikasikan masalah sebagai berikut:

(4)

1.

1. keaktikeaktifan dan pfan dan prestarestasi besi belajar ylajar yang dimiang dimiliki paliki para sira siswa kelswa kelas IIIas III Kanigoro untuk pelajaran matematika masih kurang.

Kanigoro untuk pelajaran matematika masih kurang. 2.

2. StStanandadar r kekettununttasasan an bebellajajar ar mimininimmal al mmatatemematatikika a yyanangg ditetapkan oleh sekolah belum tercapai.

ditetapkan oleh sekolah belum tercapai.

C.

C. RuRumusmusan an MasMasalalahah

Berdasarkan uraian pada latar belakang maka peneliti merumusan masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang maka peneliti merumusan masalah

seperti berikut ini:

seperti berikut ini:

a.

a. BagaimBagaimanakah anakah penerappenerapan an pembelpembelajaran ajaran MatemMatematika atika dengan dengan menggmenggunakanunakan

model pembelajaran problem possing yang dapat meningkatkan keaktifan dan model pembelajaran problem possing yang dapat meningkatkan keaktifan dan  prestasi belajar matematika siswa kelas III SDN 01 Kanigoro kota Madiun?  prestasi belajar matematika siswa kelas III SDN 01 Kanigoro kota Madiun?  b.

 b. Apakah Apakah penerapan penerapan model model pembelajaran pembelajaran problem problem possing possing dapat dapat meningkatkameningkatka keaktifan dan prestasi belajar matematika siswa kelas III SDN 01 Kanigoro keaktifan dan prestasi belajar matematika siswa kelas III SDN 01 Kanigoro Kota Madiun?

Kota Madiun? Unt

Untuk uk menmengatagatasi si perpermasmasalaalahan han yayang ng terterdapadapat t pada pada rumrumusausan n masmasalaalahh

maka dilakukan langkah-langkah sebagai berikut:

maka dilakukan langkah-langkah sebagai berikut:

• GurGuru u menmenjeljelaskaskan an matmateri eri pelpelajaajaran ran kepkepada ada parpara a sissiswa. wa. PengPenggunagunaan an alaalatt

 peraga untuk memperjelas konsep sangat disarankan.  peraga untuk memperjelas konsep sangat disarankan.

• Guru memberikan latihan soal secukupnya.Guru memberikan latihan soal secukupnya. •

• Siswa diminta mengajukan 1 atau 2 buah soal yang menantang, dan siswaSiswa diminta mengajukan 1 atau 2 buah soal yang menantang, dan siswa

yan

yang g berbersansangkutgkutan an harharus us mammampu pu menmenyelyelesaiesaikannkannya. ya. TugTugas as ini ini dapdapat at pulpulaa dilakukan secara kelompok.

dilakukan secara kelompok.

• SelSelananjutjutnynya a sesecacara ra acacakak, , guguru ru memenynyururuh uh sisiswswa a ununtutuk k memenynyajajikaikan n sosoalal

temuannya di depan kelas. Dalam hal ini, guru dapat menentukan siswa secara temuannya di depan kelas. Dalam hal ini, guru dapat menentukan siswa secara selektif berdasarkan bobot soal yang diajukan oleh siswa.

selektif berdasarkan bobot soal yang diajukan oleh siswa.

(5)

D.

D. TujTujuan uan PePenenelitlitianian

Be

Berdrdasasararkakan n rurumumusasan n mamasasalalah h didiatatasas, , mamaka ka tutujujuan an penpenelelititiaian n inini i didi rumuskan sebagai berikut:

rumuskan sebagai berikut: a.

a. MendesMendeskripskripsikan penikan penerapan perapan pembelaembelajaran mjaran matematatematika dengaika dengan mengn menggunakangunakan model pembelajaran problem possing yang dapat meningkatkan keaktifan dan model pembelajaran problem possing yang dapat meningkatkan keaktifan dan  prestasi belajar matematika siswa kelas III 01 Kanigoro Kota Madiun.

 prestasi belajar matematika siswa kelas III 01 Kanigoro Kota Madiun.

b.

b. MenMendesdeskrikripsipsikan kan kebkeberherhasiasilan lan penpeneraerapan pan modmodel el pempembelabelajarjaran an proprobleblemm

 possing

 possing pada pada mata mata pelajaran pelajaran matematika matematika siswa siswa kelas kelas III III 01 01 Kanigoro Kanigoro KotaKota Mdiun.

Mdiun.

E.

E. ManManfaafaat Pt Peneenelilitiatiann

Hasil penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat ini diharapkan dapat memberikan manfaat dan memberikan manfaat dan bagi parabagi para

 pihak-pihak berikut :

 pihak-pihak berikut :

a.

a. MaManfnfaaaat t teteororititik ik : : MeMembmbererikikan an ssumumbabangngan an papada da khkhasasah ah pepengngetetahahuauann khususnya pada bidang pembelajaran di SD.

khususnya pada bidang pembelajaran di SD.  b.

 b. Manfaat bagi siswa Manfaat bagi siswa : Dalam : Dalam proses pembelajaran siswa proses pembelajaran siswa akan lebih akan lebih aktif untuk aktif untuk  mengerjakan soal-soal yang di berikan oleh guru.

mengerjakan soal-soal yang di berikan oleh guru. c.

c. ManfaManfaat bagi guru : Gurat bagi guru : Guru akan mendapu akan mendapatkan wawasatkan wawasan bahwa keaktan bahwa keaktifan sisifan siswawa dan prestasi belajar matematika dapat di tingkatkan salah satunya dengan dan prestasi belajar matematika dapat di tingkatkan salah satunya dengan memberikan reward dan punishment selama proses pembelajaran

memberikan reward dan punishment selama proses pembelajaran berlangsung.berlangsung. d.

d. ManManfaafaat t bagbagi i kepakepala la seksekolaolah h : : MemMemberiberikan kan insinspirpirasi dan asi dan sossosialialisaisasi si untuntuk uk   pembelajaran pada siswa sekolah dasar lasinya.

(6)

BAB II BAB II Kajian Pustaka Kajian Pustaka

A.

A. KarKarakteakteristristik sisik siswa kelwa kelas III Sas III SDD

Teori Piaget

Teori Piaget cendercenderung ung banyabanyak k digunadigunakan kan dalam proses dalam proses pembelpembelajaranajaran,, wal

walaupuaupun n teoteori ri ini ini bukabukan n teoteori ri menmengajgajar. ar. TeoTeori ri piapiaget get adaadalah lah teoteori ri kognkognitiitif,f,  peserta

 peserta didik didik harus harus dibimbing dibimbing agar agar aktif aktif menemukan menemukan sesuatu sesuatu yang yang dipelajarinya.dipelajarinya. Dalam menyajikan materi harus menarik minat peserta didik sehingga mereka Dalam menyajikan materi harus menarik minat peserta didik sehingga mereka senang terlibat dalam proses pembelajaran. Piaget dalam Trianto mengemukakan senang terlibat dalam proses pembelajaran. Piaget dalam Trianto mengemukakan ada empat tahap perkembangan kognitif, yaitu ; 1). 0 – 2 tahun adalah tahap ada empat tahap perkembangan kognitif, yaitu ; 1). 0 – 2 tahun adalah tahap sensori motor, ciri pokok perkembangannya berdasarkan tindakan dan langkah sensori motor, ciri pokok perkembangannya berdasarkan tindakan dan langkah d

deemmi i llaanngkgkaahh, , 2 2 )). . 2 2 – – 7 7 ttaahhuun n aaddaallaah h ttaahahap p pprra a opopeerraassiiononaall, , cicirrii  perkembangannya

 perkembangannya menggunakan menggunakan symbol symbol atau atau bahasa bahasa tanda tanda dan dan konsep konsep intuitif,intuitif, 3 ). 8 – 11 tahun atau lebih adalah tahap operasi konkrit, ciri perkembangannya 3 ). 8 – 11 tahun atau lebih adalah tahap operasi konkrit, ciri perkembangannya memakai aturan jelas atau logis dan reversible dan kekebalan, 4 ). 11 tahun atau memakai aturan jelas atau logis dan reversible dan kekebalan, 4 ). 11 tahun atau le

lebibih h adadalalah ah tatahahap p oeroerasasi i foformrmalal, , ciciri ri peperkrkemembabangngannannya ya ababststrarak, k, mumurnrnii simbolis,deduktif, induktif dan logis.

simbolis,deduktif, induktif dan logis. Sis

Siswa wa kelkelas as III III SD SD berberada ada daldalam am tahtahap ap opeoperasrasionional al konkkonkretret, , dendengangan de

demimikikian an dadalalam m memembmbererikikan an mmatatereri i pepelalajajararan, n, guguru ru didihahararapkpkan an lelebibihh me

menitnitikbikberaeratkatkan n padpada a alaalat t perperaga aga ataatau u medmedia ia yanyang g leblebih ih berbersifsifat at konkkonkret ret dandan logis. Keterlibatan dan penerimaan dalam kehidupan kelompok bagi anak usia logis. Keterlibatan dan penerimaan dalam kehidupan kelompok bagi anak usia sekolah dasar merupakan minat dan perhatiannya pada kompetensi–kompetensi sekolah dasar merupakan minat dan perhatiannya pada kompetensi–kompetensi sosial yang positif dan produktif yang akan berkembang pada usia ini. Hasil sosial yang positif dan produktif yang akan berkembang pada usia ini. Hasil  pergaulan

 pergaulan dengannya dengannya dengan dengan kelompok kelompok teman teman sebaya, sebaya, anak anak cenderung cenderung menirumeniru kelompok teman sebaya baik dalam hal penampilan maupun bahasa. Selama masa kelompok teman sebaya baik dalam hal penampilan maupun bahasa. Selama masa  perkembangannya,

 perkembangannya, pada pada anak anak tumbuh tumbuh berbagai berbagai sarana sarana yang yang dapatdapat menggambarkan dan mengolah pengalaman dalam dunia di sekeliling mereka. menggambarkan dan mengolah pengalaman dalam dunia di sekeliling mereka. Den

Dengan gan memmemperperhathatikaikan n karkaraktakterierististik k kogkognitnitif if sissiswa wa kelkelas as III III SekoSekolah lah DasDasar ar  de

(7)

 pengajaran

 pengajaran yang yang dikembangkan dikembangkan mampu mampu melayani melayani kebutuhan kebutuhan belajar belajar yangyang  bermakna

 bermakna bagi bagi siswa. siswa. penyampaian penyampaian materi materi pelajaran pelajaran yang yang tepat, tepat, maka maka pesertapeserta did

didik ik dapadapat t menmengikgikuti uti pelpelajaajaran ran dengdengan an baibaik, k, sehsehingingga ga sisiswa swa antantusiusias as untuntuk uk   belajar, menjadikan matematika sebagai pelajaran yang menyenangkan

 belajar, menjadikan matematika sebagai pelajaran yang menyenangkan dan tujuandan tujuan dari pembelajaran itu sendiri dapat tercapai dengan maksimal dan memuaskan. dari pembelajaran itu sendiri dapat tercapai dengan maksimal dan memuaskan.

B.

B. PengertianPengertian Problem Posing  Problem Posing  Dalam bahasa Inggris

Dalam bahasa Inggris  problem  problem posing posing terdiri terdiri dari dari dua dua kata kata yaituyaitu .. ” Problem”” Problem”  berarti

 berarti masalah masalah atau atau soal, soal, dandan “Posing”“Posing”  berasal  berasal dari dari katakata “ to pose”“ to pose” yanyang g artinartinyaya meng

mengajukaajukan n atau membentatau membentuk. uk. Ada dua Ada dua usulusulan an lagi untuk lagi untuk  “ “ ProblProblem em PosiPosing”ng” yaituyaitu membentuk soal (Sutiarso dalam Srini M.

membentuk soal (Sutiarso dalam Srini M. Iskandar, 1999) dan pengkonstruksian masalahIskandar, 1999) dan pengkonstruksian masalah (Suha

(Suharta dalam rta dalam Srini M. Srini M. IskaIskandar, 2000). Pembentundar, 2000). Pembentukan soal kan soal adaladalah ah pada kata pada kata yangyang diusulkan oleh As’ari dalam Srini M. iskandar (2000).

diusulkan oleh As’ari dalam Srini M. iskandar (2000).

 Problem

 Problem Posing Posing  dalam pembelajaran mempunyai banyak arti. Diantaradalam pembelajaran mempunyai banyak arti. Diantara arti sepa

arti sepadan dalam bahasa Indondan dalam bahasa Indonesia untuk problesia untuk problem em posing adalposing adalah mengajukah mengajukanan  pertanyaan, merumuskan

 pertanyaan, merumuskan masalah atau masalah atau membuat masalah.membuat masalah. Problem Posing  Problem Posing  dapatdapat  pula diartikan membangun atau membentuk permasalahan.

 pula diartikan membangun atau membentuk permasalahan.  Problem

 Problem Posing Posing  merupamerupakan kan model model pembelpembelajaran ajaran yang yang menghamengharuskanruskan si

siswswa a memenynyususun un perpertatanynyaan aan sesendindiri ri atatau au memememecahcahkakan n susuatatu u sosoal al memenjnjadiadi  pertanyaan-pertanyaan

 pertanyaan-pertanyaan yang yang lebih lebih sederhana sederhana yang yang mengacu mengacu pada pada penyelesaianpenyelesaian soal tersebut.

soal tersebut.

 Problem

 Problem Posing Posing  dikadikatakan sebagai inti takan sebagai inti terpeterpentinnting g dalam disiplidalam disiplin n ilmu murniilmu murni (matematika, fisika, dan kimia). Silver dan Cai menulis bahwa

(matematika, fisika, dan kimia). Silver dan Cai menulis bahwa ”Prob”Problem lem PosiPosing ng isis central important in the discipline of mathematics and in the nature of mathematical  central important in the discipline of mathematics and in the nature of mathematical  thinking”

thinking”. Suryanto menjelaskan tentang. Suryanto menjelaskan tentang  Problem  Problem Posing Posing  adalah perumusan soal agar adalah perumusan soal agar  lebih sederhana atau perumusan ulang soal yang ada dengan beberapa perubahan agar  lebih sederhana atau perumusan ulang soal yang ada dengan beberapa perubahan agar  lebih sederhana dan dapat dikuasai. Hal ini terutama terjadi pada soal-soal yang rumit. lebih sederhana dan dapat dikuasai. Hal ini terutama terjadi pada soal-soal yang rumit. (Pujiastuti, 2001:3)

(Pujiastuti, 2001:3)

Pada prinsipnya, model pembelajaran

Pada prinsipnya, model pembelajaran Problem Posing  Problem Posing  adalah suatu modeladalah suatu model  pembelajaran yang mewajibkan para siswa untuk mengajukan soal sendiri melalui  pembelajaran yang mewajibkan para siswa untuk mengajukan soal sendiri melalui  belajar

(8)

 pembelajaran

 pembelajaran  Problem  Problem Posing Posing  menurut Suyitno, (2004:31-32) adalah sebagaimenurut Suyitno, (2004:31-32) adalah sebagai  berikut:

 berikut: a.

a. GuGurru u mmenenjejellasaskakan n mmatatereri i pepelalajajarran kean kepapada pada parra a ssisiswawa. . PePengnggugunanaanan alat peraga untuk memperjelas konsep sangat disarankan.

alat peraga untuk memperjelas konsep sangat disarankan.  b.

 b. Guru memberikan latihan soal secukupnya.Guru memberikan latihan soal secukupnya. c.

c. SiSiswswa dia dimmiintnta mea mengngajajukukan 1 aan 1 attau 2 bau 2 buauah soh soal yal yanang meg menanantntanang, dg, danan siswa yang bersangkutan harus mampu menyelesaikannya. Tugas ini dapat siswa yang bersangkutan harus mampu menyelesaikannya. Tugas ini dapat  pula dilakukan secara kelompok.

 pula dilakukan secara kelompok. d.

d. SeSelalanjnjututnynya sea secacara ara acacak, gk, gururu meu menynyururuh suh sisiswa uwa untntuk muk menenyyajajikikan san soaoall temuannya di depan kelas. Dalam hal ini, guru dapat menentukan siswa secara temuannya di depan kelas. Dalam hal ini, guru dapat menentukan siswa secara selektif berdasarkan bobot soal yang diajukan oleh siswa.

selektif berdasarkan bobot soal yang diajukan oleh siswa. e.

e. GuGurru mu memembeberirikakan tn tugugas as rrumumah ah ssececarara ia indndiviviidudualal.. Dalam model pembelajaran pengajuan soal (

Dalam model pembelajaran pengajuan soal ( Problem Posing  Problem Posing ) siswa dilatih) siswa dilatih unt

untuk uk memmemperkperkuat uat dan dan memmemperkperkaya aya konskonsep-ep-konskonsep ep dasdasar. ar. MenMenuruurut t SuySuyitnitnoo (2003:

(2003:7-8), 7-8), kekuatkekuatan-kekuan-kekuatan atan model model pembelpembelajaranajaran  Problem  Problem Posing Posing  sebagaisebagai  berikut:

 berikut: a.

a. MembeMemberi penguri penguatan tatan terhadap erhadap konsep konsep yang diyang diterimterima atau ma atau memperkemperkaya konsaya konsep- ep-konsep dasar.

konsep dasar.  b.

 b. Diharapkan mampu melatih siswa meningkatkan kemampuan dalam belajar.Diharapkan mampu melatih siswa meningkatkan kemampuan dalam belajar. c.

c. OrienOrientasi petasi pembelambelajaran jaran adalah iadalah investinvestigasi dagasi dan penemn penemuan yang puan yang pada dasada dasarnyaarnya adalah pemecahan masalah.

adalah pemecahan masalah. Pem

Pembelbelajarajaran an dengdengan an metmetodeode  Problem  Problem Posing Posing  digdigunakunakan an untuntuk uk  me

meningningkatkatkan kan ketketeraerampimpilan lan menmental tal sissiswa wa menmenghaghadapi dapi suasuatu tu kondkondisi isi dimdimanaana diberikan suatu permasalahan dan siswa memecahkan masalah tersebut. Model diberikan suatu permasalahan dan siswa memecahkan masalah tersebut. Model  pembelajaran

 pembelajaran  Problem  Problem Posing Posing  (pengaj(pengajuan uan soal) dapat soal) dapat dikemdikembangkan denganbangkan dengan memberikan suatu masalah yang belum terpecahkan dan meminta siswa untuk  memberikan suatu masalah yang belum terpecahkan dan meminta siswa untuk  menyelesaikannya.

menyelesaikannya.

Kegiatan siswa dalam menghasilkan pertanyaan baru dari suatu konsep Kegiatan siswa dalam menghasilkan pertanyaan baru dari suatu konsep yang diberikan dapat menjadi aktivitas utama dalam mengajukan permasalahan. yang diberikan dapat menjadi aktivitas utama dalam mengajukan permasalahan.

(9)

Melal

Melalui ui latilatihan han membenmembentuk tuk soal diharapkan merupakan pendekatan soal diharapkan merupakan pendekatan yang efektif yang efektif  dalam meningkatkan kemampuan siswa untuk menerapkan konsep.

dalam meningkatkan kemampuan siswa untuk menerapkan konsep. Dal

Dalam am ranrangka gka memengemngembangbangkan kan modmodel el pempembelabelajarjaranan  Problem  Problem Posing Posing  ya

yang ng berberkualkualititas as dan dan terterstrstruktuktur ur padpada a suasuatu tu pempembelbelajarajaran, an, dapdapat at ditditeraerapkapkann dengan prinsip-prinsip dasar berikut:

dengan prinsip-prinsip dasar berikut: a.

a. PePengngajajuauan son soal hal hararus bus bererhuhububungngan dan denengagan apn apa ya yanang dig dimmununcuculklkan dan dararii aktivitas siswa di dalam kelas.

aktivitas siswa di dalam kelas.  b.

 b. Pengajuan Pengajuan soal harus soal harus berhubungan berhubungan dengan proses dengan proses pemecahan pemecahan masalahmasalah siswa

siswa c.

c. PePengngajajuauan n ssoaoal dapl dapat diat dihahasisilklkan daan dari peri perrmmasasalalahahan yaan yang adng ada a dadalalamm  buku

 buku teks, teks, dengan dengan memodifikasikan memodifikasikan dan dan membentuk membentuk ulang ulang karakteristik karakteristik   bahasa dan tugas.

 bahasa dan tugas.

Guru dapat melakukan modifikasi dalam memberikan tugas dengan pendekatan Guru dapat melakukan modifikasi dalam memberikan tugas dengan pendekatan  Problem

 Problem Posing Posing , yaitu dengan membentuk kelompok. Hal ini dimaksudkan agar guru, yaitu dengan membentuk kelompok. Hal ini dimaksudkan agar guru mudah memantau aktifitas siswa selama pelaksanaan pemberian tugas berlangsung, dan mudah memantau aktifitas siswa selama pelaksanaan pemberian tugas berlangsung, dan memudahkan guru dalam pemeriksaan hasil kegiatan. Soal yang dibuat siswa adalah memudahkan guru dalam pemeriksaan hasil kegiatan. Soal yang dibuat siswa adalah yang mirip dengan contoh yang telah diberikan guru. Dengan kata lain soal itu sedikit yang mirip dengan contoh yang telah diberikan guru. Dengan kata lain soal itu sedikit  berbeda dari contoh y

 berbeda dari contoh yang diberikan guru.ang diberikan guru.

Ag

Agar ar kekemamampmpuan uan sisiswswa a dadalalam m memenenerarapkapkan n susuatatu u kokonsnsep ep pepelalajajararann menin

meningkat, gkat, kegiatkegiatan an pemberpemberian ian tugas dengan tugas dengan pendekapendekatantan Problem  Problem Posing Posing dapatdapat dikembangkan dan dimodifikasi dimana siswa bukan hanya membuat soal dan dikembangkan dan dimodifikasi dimana siswa bukan hanya membuat soal dan menyelesaikan saja, tetapi setiap kelompok akan mengerjakan juga soal-soal yang menyelesaikan saja, tetapi setiap kelompok akan mengerjakan juga soal-soal yang telah dibuat oleh kelompok lain.

telah dibuat oleh kelompok lain.

Selain itu agar suasana pemberian tugas dengan

Selain itu agar suasana pemberian tugas dengan Problem  Problem Posing Posing ini lebihini lebih menarik dan menyenangkan, maka kelompok yang mampu membuat soal dan menarik dan menyenangkan, maka kelompok yang mampu membuat soal dan me

menyelnyelesaiesaikannkannya ya leblebih ih dardari i satsatu u ataatau u leblebih ih dardari i ketketententuan uan gurguru u akan akan dibdiberieri  bonus. D

 bonus. Demikian pula emikian pula pada pada saat mengsaat mengerjakan erjakan soal buatan soal buatan kelompok kelompok lain, apabilalain, apabila dapat mengerjakan lebih dari satu atau lebih dari ketentuan guru maka kelompok  dapat mengerjakan lebih dari satu atau lebih dari ketentuan guru maka kelompok  itu akan mendapat bonus dari guru.

(10)

Dari uraian di atas, tampak bahwa keterlibatan siswa untuk turut belajar  Dari uraian di atas, tampak bahwa keterlibatan siswa untuk turut belajar  dengan cara menerapkan model pembelajaran

dengan cara menerapkan model pembelajaran Problem  Problem Posing Posing  merupakan salahmerupakan salah satu indikator keefektifan belajar. Siswa tidak hanya menerima saja materi dari satu indikator keefektifan belajar. Siswa tidak hanya menerima saja materi dari gur

guru, u, melmelainkainkan an sissiswa wa juga juga berberusausaha ha menmenggalggali i dan dan menmengemgembangbangkan kan sensendirdiri.i. Has

Hasil il belbelajaajar r tidtidak ak hanyhanya a menmenghaghasilsilkan kan penpeningingkatkatan an penpengetgetahuahuan an tettetapi api jugajuga meningkatkan keterampilan berpikir.

meningkatkan keterampilan berpikir.

Kemampuan siswa untuk mengerjakan soal-soal sejenis uraian perlu dilatih, agar  Kemampuan siswa untuk mengerjakan soal-soal sejenis uraian perlu dilatih, agar   penerapan

 penerapan model model pembelajaranpembelajaran  Problem  Problem Posing Posing  dapat optimal. Kemampuan tersebutdapat optimal. Kemampuan tersebut aka

akan n tamtampak pak dendengan gan jeljelas as bibila la sissiswa wa mammampu pu menmengajgajukaukan n soasoal-sl-soal oal secsecara ara manmandirdirii mau

maupun pun berberkelkelomompokpok. . KemKemampampuan uan sissiswa wa untuntuk uk menmengergerjakjakan an sosoal al tertersebsebut ut dapdapatat dideteksi lewat kemampuannya untuk menjelaskan penyelesaian soal yang diajukannya dideteksi lewat kemampuannya untuk menjelaskan penyelesaian soal yang diajukannya di depan kelas. Dengan penerapan model pembelajaran

di depan kelas. Dengan penerapan model pembelajaran  Problem  Problem Posing Posing  dapat melatihdapat melatih siswa belajar kreatif, disiplin, dan

siswa belajar kreatif, disiplin, dan meningkatkan keterampilan berpikir siswa.meningkatkan keterampilan berpikir siswa. 

 Kelebihan dan Kelemahan PendekatanKelebihan dan Kelemahan Pendekatan Problem Posing  Problem Posing  Pem

Pembelbelajaajaran ran melmelalualui i pendpendekatekatanan  Problem  Problem Posing Posing  mempunyaimempunyai  beberapa

 beberapa kelebihan kelebihan dan dan kelemahan kelemahan (Rahayuningsih, (Rahayuningsih, 2002:18), 2002:18), diantaranyadiantaranya adalah:

adalah: a.

a. KelKelebiebihan Prhan Probloblem Poem Posinsingg 1)

1) KeKegigiatatan an pepembmbelelajajararan an titidadak k teterprpususat at papada da gugururu, , tetetatapi pi diditutuntntutut keaktifan siswa.

keaktifan siswa. 2)

2) MinMinat at sissiswa wa daldalam am pempembelabelajarjaran an fisfisika lebih besar dan ika lebih besar dan sissiswa wa leblebihih mudah memahami soal karena dibuat sendiri.

mudah memahami soal karena dibuat sendiri. 3)

3) Semua siswa Semua siswa terpacu untuk terlterpacu untuk terlibat secara ibat secara aktif dalam aktif dalam membuat soal.membuat soal. 4)

4) DeDengngan an mmemembubuat at sosoal al dadapapat t mmenenimimbubulklkan an dadammpapak k teterrhahadadapp kemampuan siswa dalam menyelesaikan masalah.

kemampuan siswa dalam menyelesaikan masalah. 5)

5) Dapat memDapat membantu siswa untubantu siswa untuk melihat permk melihat permasalaasalahan yang ada dan han yang ada dan yangyang  baru

 baru diterima diterima sehingga sehingga diharapkan diharapkan mendapatkan mendapatkan pemahaman pemahaman yangyang mendalam dan lebih baik, merangsang siswa untuk memunculkan ide mendalam dan lebih baik, merangsang siswa untuk memunculkan ide ya

(11)

 pengetahuan,

 pengetahuan, siswa siswa dapat dapat memahami memahami soal soal sebagai sebagai latihan latihan untuk untuk  memecahkan masalah.

memecahkan masalah. 6)

6) PembelPembelajaraajaran di kelas tidan di kelas tidak membuat sik membuat siswa jenuh.swa jenuh.

 KekuranganKekurangan Problem Posing  Problem Posing 

1)

1)GurGuru u memmembutbutuhkauhkan n perpersiasiapan pan yayang ng leblebih ih banybanyak, ak, karkarena ena menmenyiyiapkaapkann infor

informasi apa masi apa yang dapat yang dapat disamdisampaikan (guru paikan (guru ditundituntut untuk tut untuk berperberperan an aktif aktif  dan kreatif dalam mencari dan merancang media/bahan ajar yang sesuai dan kreatif dalam mencari dan merancang media/bahan ajar yang sesuai dengan metode

dengan metode Problem Posing  Problem Posing ).). 2

2)) WWakakttu u yyanang g ddiigugunnaakkaan n lleebbiih h bbaanynyaak k uuntntuuk k mmemembubuaat t ssooaal l ddaann  penyelesaiannya sehingga materi yang disampaikan lebih sedikit.

 penyelesaiannya sehingga materi yang disampaikan lebih sedikit. 3)

3) DibDibutuutuhkahkan n kemkemampampuan uan memengelngelola ola kelkelas as yanyang g leblebih ih besbesar ar agar suasaagar suasanana  pembelajaran tetap kondusif.

 pembelajaran tetap kondusif.

C.

C. KeKeakaktitifafan n SiSiswswaa 1.

1. PePengngerertitian an KeKeakaktitifafann Menur

Menurut ut AntoAnton n M. M. MulyMulyono ono (2001(2001:26), “keaktifa:26), “keaktifan n adalaadalah h kegiakegiatan tan atauatau aktivitas atau segala sesuatu yang dilakukan atau kegiatan-kegiatan yang terjadi baik  aktivitas atau segala sesuatu yang dilakukan atau kegiatan-kegiatan yang terjadi baik  fisik maupun non fisik.” Menurut Sanjaya (2007:101-106), “aktivitas tidak hanya fisik maupun non fisik.” Menurut Sanjaya (2007:101-106), “aktivitas tidak hanya ditentukan oleh aktivitas fisik semata, tetapi juga ditentukan oleh aktivitas non fisik  ditentukan oleh aktivitas fisik semata, tetapi juga ditentukan oleh aktivitas non fisik  seper

seperti ti menmental, tal, inteintelektulektual al dan dan emosemosionalional.” .” KeaktKeaktifan yang ifan yang dimdimaksudaksudkan kan di di sinisini  penekanannya adalah pada siswa, sebab dengan adanya keaktifan siswa dalam proses  penekanannya adalah pada siswa, sebab dengan adanya keaktifan siswa dalam proses  pembelajaran akan tercipta situ

 pembelajaran akan tercipta situasi belajar aktif.asi belajar aktif. Men

Menuruurut t RocRochmhman an NatNatawiawijayjaya a “be“belajlajar ar aktaktif if adaadalah lah susuatu atu sissistem tem belbelajaajar r  meng

mengajar ajar yang menekankyang menekankan an keaktkeaktifan ifan siswsiswa a secara fisik, secara fisik, mentmental al inteintelektulektual al dandan emo

emosiosional nal gunguna a memmemperoperoleh leh hashasil il belbelajaajar r yanyang g berberupa upa perperpadpaduan uan anantara tara aspaspek ek  kognitif, afektif, dan psikomotor.” Belajar aktif sangat diperlukan oleh siswa untuk  kognitif, afektif, dan psikomotor.” Belajar aktif sangat diperlukan oleh siswa untuk  mendapatkan hasil belajar yang maksimum. Ketika siswa pasif atau hanya menerima mendapatkan hasil belajar yang maksimum. Ketika siswa pasif atau hanya menerima informasi dari guru saja, akan timbul kecenderungan untuk cepat melupakan apa informasi dari guru saja, akan timbul kecenderungan untuk cepat melupakan apa yang telah diberikan oleh guru, oleh karena itu diperlukan perangkat tertentu untuk  yang telah diberikan oleh guru, oleh karena itu diperlukan perangkat tertentu untuk  dapat mengingatkan yang baru saja diterima dari guru.

(12)

Pro

Proses ses pempembelbelajaajaran ran yayang ng dildilakuakukan kan di di daldalam am kekelas las memeruprupakaakan n aktaktiviivitastas men

mentratransfnsformormasiasikan kan penpengetgetahuahuan, an, siksikap, ap, dan dan keketerterampampilailan. n. DalDalam am kegkegiatiatanan  pembelajaran

 pembelajaran ini ini sangat sangat dituntut keaktifan dituntut keaktifan siswa, siswa, dimana dimana siswa siswa adalah adalah subjek subjek yangyang  banyak

 banyak melakukan melakukan kegiatan, kegiatan, sedangkan sedangkan guru guru lebih lebih banyak banyak membimbing membimbing dandan mengarahkan. Aunurrahman (2009:119) mengungkapkan bahwa “keaktifan belajar  mengarahkan. Aunurrahman (2009:119) mengungkapkan bahwa “keaktifan belajar  ditandai oleh adanya keterlibatan secara optimal, baik intelektual, emosional, dan ditandai oleh adanya keterlibatan secara optimal, baik intelektual, emosional, dan fisik jika

fisik jika dibutuhkan.”dibutuhkan.” Me

Menunururut t RaRaka ka JoJoni ni (1(199992:2:1919-2-20) 0) dadan n MaMartrtininis is YaYamimin n (2(200007:7:8080-8-81)1) menjelaskan bahwa keaktifan siswa dalam kegiatan

menjelaskan bahwa keaktifan siswa dalam kegiatan pembelajaran dapat dilaksanakanpembelajaran dapat dilaksanakan manakala :

manakala :

a.Pembelajaran yang dilakukan lebih berpusat pada siswa a.Pembelajaran yang dilakukan lebih berpusat pada siswa  b.

 b. Guru berperan sebagai pemGuru berperan sebagai pembimbing supaya terjadi pengabimbing supaya terjadi pengalaman dalam belajar laman dalam belajar  c.Tuju

c.Tujuan an kegiakegiatan tan pembpembelajarelajaran an tercatercapai pai kemamkemampuan puan minimminimal al siswa siswa (kom(kompetenspetensii dasar)

dasar) d.

d. PenPengelgelolaolaan an kegkegiatiatan an pempembelbelajaajaran ran leblebih ih menmenekaekankankan n padpada a krekreatiativitvitas as sissiswa,wa, meningkatkan kemampuan minimalnya, dan mencapai siswa yang kreatif serta meningkatkan kemampuan minimalnya, dan mencapai siswa yang kreatif serta mampu menguasai konsep-konsep dan

mampu menguasai konsep-konsep dan

e.Melakukan pengukuran secara kontinu dalam berbagai aspek pengetahuan, sikap, e.Melakukan pengukuran secara kontinu dalam berbagai aspek pengetahuan, sikap,

dan keterampilan. dan keterampilan.

Kea

Keaktiktifan fan yayang ng didilaklakukaukan n sissiswa wa selselamama a proproses ses pempembelbelajaajaran ran memmemiliilikiki  pengaruh

 pengaruh yang yang berbeda-beda berbeda-beda terhadap terhadap daya daya ingat ingat siswa. siswa. Vernon Vernon Magnesen Magnesen (Anni,(Anni, 200

2004 4 :85:85) ) daldalam am penpenelielitiatiannynnya a menmenemuemukan kan babahwa hwa ingingataatan n yayang ng didiperperoleoleh h dardarii  belajar

 belajar melalui melalui membaca membaca sebesar sebesar 20%, 20%, mendengar mendengar sebesar sebesar 30%, 30%, melihat melihat sebesar sebesar  40%

40%, , menmengucgucapkapkan an sebsebesaesar r 5050%, %, melmelakuakukan kan sebsebesaesar r 6060%, %, dan dan gabgabungungan an dardarii melihat, mengucapkan, mendengar, dan melakukan sebesar 90%.

melihat, mengucapkan, mendengar, dan melakukan sebesar 90%.

Jadi keaktifan siswa yang dimaksud adalah segala aktifitas fisik maupun non Jadi keaktifan siswa yang dimaksud adalah segala aktifitas fisik maupun non fisik

fisik yang yang terpusat terpusat pada pada siswa siswa supaya supaya terjadi terjadi pengalaman pengalaman dalam dalam belajar, belajar, mampumampu menguasai konsep-konsep dan selalu melakukan pengukuran dalam berbagai aspek  menguasai konsep-konsep dan selalu melakukan pengukuran dalam berbagai aspek   pengetahuan, sikap, dan ket

(13)

2.

2. JenJenisis-Je-Jenis nis KeaKeaktktifaifan Dan Dalam Blam Belaelajar jar  Men

Menuruurut t PauPaul l D. D. DieDiericrich h (da(dalam lam OemOemar ar HamHamalialik, k, 2002001:11:17272) ) keakeaktiktifanfan  belajar dapat diklasifika

 belajar dapat diklasifikasikan dalam delapan kelomsikan dalam delapan kelompok, yaitu:pok, yaitu: aa.. KKeeggiiaattaann--kkeeggiiaattaan n vviissuuaall

Mem

Membacbaca, a, memelihlihat at gamgambarbar-ga-gambambar, r, menmengamgamati ati ekseksperperimimen, en, demdemonsonstratrasi,si,  pameran, dan mengamati orang lain bek

 pameran, dan mengamati orang lain bekerja atau bermain.erja atau bermain.  b.

 b. Kegiatan-kegiatan lisKegiatan-kegiatan lisanan Me

Mengngememukukakakan an susuatatu u fakfakta ta atatau au prprininsisip, p, memengnghuhububungngkakan n susuatatu u tutujujuanan,, men

mengajgajukaukan n suasuatu tu perpertantanyayaan, an, memmemberi beri sarsaran, an, menmengemgemukaukakan kan penpendapdapat,at, wawancara, diskusi, dan interupsi.

wawancara, diskusi, dan interupsi.

cc.. KKeeggiiaattaann--kkeeggiiaattaan mn meennddeennggaarrkkaann.. Men

Mendendengargarkan kan penpenyayajiajian n bahbahan, an, menmendendengargarkan kan perpercakcakapaapan n ataatau u didiskuskusisi kelompok, mendengarkan suatu permainan, mendengarkan radio.

kelompok, mendengarkan suatu permainan, mendengarkan radio. d

d.. KKeeggiiaattaann--kkeeggiiaattaan mn meennuulliiss Men

Menululis is cerceritaita, , menmenuliulis s laplaporaoran, n, memmemerieriksa ksa karkarangangan, an, bahbahan-an-bahbahanan copycopy,, membuat rangkuman, mengerjakan tes, dan mengisikan angket.

membuat rangkuman, mengerjakan tes, dan mengisikan angket. ee.. KKeeggiiaattaann--kkeeggiiaattaan mn meennggggaammbbaar  r  

Menggambar, membuat grafik, chart, diagram peta, dan pola. Menggambar, membuat grafik, chart, diagram peta, dan pola. ff.. KKeeggiiaattaann--kkeeggiiaattaan mn meettrriik  k  

Melak

Melakukan ukan percobpercobaan, aan, memimemilih lih alat-aalat-alat, lat, melakmelaksanaksanakan an pamerpameran, an, menarmenari i dandan  berkebun.

 berkebun. g

g.. KKeeggiiaattaann--kkeeggiiaattaan n mmeennttaall

Merenungkan, mengingatkan, memecahkan masalah, menganalisa faktor-faktor, Merenungkan, mengingatkan, memecahkan masalah, menganalisa faktor-faktor, melihat hubungan-hubungan, dan membuat

melihat hubungan-hubungan, dan membuat keputusan.keputusan. h

h.. KKeeggiiaattaann--kkeeggiiaattaan n eemmoossiioonnaall Minat

Minat, , membmembedakaedakan, n, beranberani, i, tenantenang, g, dan dan lain-lain-lainlain.. Kegiatan-kegKegiatan-kegiatan iatan dalamdalam kelompok ini terdapat dalam semua jenis kegiatan overlap satu sama lain. kelompok ini terdapat dalam semua jenis kegiatan overlap satu sama lain. 3.

3. FaFaktktor or FaFaktktor or yyanang g MeMempmpenengagaruruhi hi KeKeakaktitifafan n BeBelalajajar r  Ke

Keakaktitifan fan sisiswswa a dadalalam m prprososes es pepembmbelelajajaraaran n dadapapat t memerarangngsasang ng dadann mengembangkan bakat yang dimilikinya, siswa juga dapat berlatih untuk berfikir  mengembangkan bakat yang dimilikinya, siswa juga dapat berlatih untuk berfikir  kritis, dan dapat memecahkan permasalahan-permasalahan dalam kehidupan kritis, dan dapat memecahkan permasalahan-permasalahan dalam kehidupan

(14)

sehari-har

hari. i. Di Di samsampinping g ituitu, , gurguru u jugjuga a dapdapat at mermerekaekayasyasa a sissistem tem pempembelbelajaajaran ran secsecaraara sistematis, sehingga merangsang keaktifan siswa dalam

sistematis, sehingga merangsang keaktifan siswa dalam proses pembelajaran.proses pembelajaran.

Gagne dan Briggs (dalam Martinis, 2007:84) menyebutkan bahwa Gagne dan Briggs (dalam Martinis, 2007:84) menyebutkan bahwa faktor-fak

faktotor r yyang ang dadapapat t memenunumbmbuhuhkakan n titimbmbululnynya a kekeakaktitifafan n sisiswswa a dadalalam m prprososeses  pembelajaran, adalah:

 pembelajaran, adalah: a.

a. MeMembmberierikakan n momotitivavasi si atatau au memenanaririk k peperhrhatatiaian n sisiswswa, a, sesehihingngga ga memererekaka  berperan aktif dalam kegiatan p

 berperan aktif dalam kegiatan pembelajaran.embelajaran.  b.

 b. Menjelaskan tujuan inMenjelaskan tujuan intruksional (kemamputruksional (kemampuan dasar) kepada siswa.an dasar) kepada siswa. c.

c. MenMengingingatgatkan kokan kompmpeteetensi bensi belajlajar kepar kepada siada siswaswa.. d.

d. MembMemberikan serikan stimutimulus (malus (masalah, tsalah, topikopik, dan kon, dan konsep ysep yang akan dang akan dipelaipelajari)jari).. e.

e. MembMemberi eri petupetunjuk njuk kepadkepada sa siswa iswa cara cara mempmempelajarielajarinyanya.. f.

f. MemuMemunculknculkan aktan aktivitivitas, paas, partisrtisipasi ipasi siswsiswa dala dalam kegam kegiatan iatan pembepembelajaralajaran.n. g.

g. MemMemberberi ui umpmpan ban balialik (k (feefeed bd backack)) h.

h. MelakMelakukan tukan tagihaagihan-tagn-tagihan teihan terhadarhadap siswp siswa berupa ta berupa tes, sehies, sehingga kemngga kemampuaampuann siswa selalu terpantau dan terukur.

siswa selalu terpantau dan terukur. i.

i. MenyMenyimpulimpulkan skan setiap etiap matemateri yri yang dang disampisampaikan aikan diakdiakhir phir pembelembelajaranajaran..

D.

D. PrePrestasstasi beli belajar ajar matematematimatikaka

Untuk memaham

Untuk memahami i tentatentang ng pengerpengertian belajar di sini akan tian belajar di sini akan di awali dengandi awali dengan mengemukakan beberapa devinisi tentang belajar. Ada beberapa pendapat para mengemukakan beberapa devinisi tentang belajar. Ada beberapa pendapat para ahl

ahli i tententantang g devideviuniunisi si belbelajaajar. r. CroCronbanbach, ch, HarHarold old SpeSpears ars dan dan GeocGeoch h (da(dalamlam http://sunartombs.wordperss.com/2009/01/05/pengertian-prestasi

http://sunartombs.wordperss.com/2009/01/05/pengertian-prestasi-bela-belajar) jar) sebagasebagaii  berikut:

 berikut: 1

1)) CCrroonnbbaacch mh meemmbbeerriikkaan dn deeffiinniissii::

“Learning is shown by change in behavior as a result of experience”. “Learning is shown by change in behavior as a result of experience”. “Bel

“Belajar ajar adaadala la memmemperlperlihaihatkatkan n perperubahubahan an daldalam am perperililaku aku sebsebagaagai i hashasilil  pengalaman”.

 pengalaman”.

Harold Spears memberikan batasan: Harold Spears memberikan batasan: “L

“Leaearnrnining g is is to to obobseservrve, e, to to rereadad, , to to ininititiaiatete, , to to trtry y sosomemeththiningg th

(15)

membac

membaca, a, berinberinisiasisiasi, i, mencoba sesuatu mencoba sesuatu sendisendiri, ri, mendemendengarkanngarkan, , mengimengikutikuti  petunjuk atau pengarahan.

 petunjuk atau pengarahan. 2

2)) GGeeoocchh, , mmeennggaattaakkaann::

“Learning is a change in performance as a result of practice”. Belajar  “Learning is a change in performance as a result of practice”. Belajar  adalah perubahan dalam penampilan sebagai hasil praktek.

adalah perubahan dalam penampilan sebagai hasil praktek. sel

selain ain pengpengertertian ian belbelajaajar r di di ataatas, s, penpengergertiatian n lailain n tententantang g belbelajaajar r  me

menurnurut ut SuSunarnaryo yo (1(1989989:4:4) ) adaadalalah h memerurupapakakan n susuatatu u kegkegiaiatatan, n, di di mamanana sesorang membuat atau menghasilakn suatu perubahan tingkah laku yang ada sesorang membuat atau menghasilakn suatu perubahan tingkah laku yang ada  pada

 pada dirinya dirinya dalam dalam pengetahuan, pengetahuan, sikap sikap dan dan ketrampilan. ketrampilan. Sudah Sudah barang barang tentutentu tingkah laku tersebut adalah tingkah laku yang positif artinya untuk mencapai tingkah laku tersebut adalah tingkah laku yang positif artinya untuk mencapai kesempurnaan hidupnya.

kesempurnaan hidupnya. Dal

Dalam am kamkamus us besbesar ar bahabahasa sa IndIndoneonesia sia (20(2008:08:11011101) ) menmenyebyebutkautkann  bahwa

 bahwa prestasi adalah prestasi adalah hasil yang hasil yang telah telah di capdi capai (dari ai (dari yang yang telah telah dilakukan, dilakukan, didi kerjakan, dsb). Sdelanjutnya, prestasi belajar adalah penguasaan pengetahuan kerjakan, dsb). Sdelanjutnya, prestasi belajar adalah penguasaan pengetahuan atau ketrampilan yang di kembangkan melalui mata pelajaran lazimnya di atau ketrampilan yang di kembangkan melalui mata pelajaran lazimnya di tunjukkan dengan nilai tes atau nilai yang di berikan oleh guru.

tunjukkan dengan nilai tes atau nilai yang di berikan oleh guru. S

Seeddaannggkkaan n mmeennuurruut t ppooeerrwwaanntto o ((ddaallaamm http://ridwan202.wordpress.com/2008/05/03/ketercapaian-prestasi-belajar/

http://ridwan202.wordpress.com/2008/05/03/ketercapaian-prestasi-belajar/)) mem

memberberikaikan n penpengergertiatian n “pre“prestastasi si belbelajaajar r yayaitu itu hashasil il yanyang g di di capcapai ai oleolehh seseorang dalam usaha belajar sebagaimana yang di nyatakan dalam raport”. seseorang dalam usaha belajar sebagaimana yang di nyatakan dalam raport”.

S

Seellaannjjuuttnnyya a WWiinnkkeel l ((ddaallaamm http://ridwan202.wordpress.com/2008/05/03/ketercapaian-prestasi-belajar/

http://ridwan202.wordpress.com/2008/05/03/ketercapaian-prestasi-belajar/)) mengatakan bahwa “prestasi belajar adalah suatu bukti keberhasilan belajar  mengatakan bahwa “prestasi belajar adalah suatu bukti keberhasilan belajar  ata

atau u kemkemampampuan uan sesseseoreorang ang sissiswa wa daldalam am melmelakuakukan kan kegkegiatiatan an belbelajaajarnyrnyaa sesuai dengan bobot yang di capainya.”

sesuai dengan bobot yang di capainya.”

Selain beberapa pencdapat di atas, pengertian prestasi belajar menurut Selain beberapa pencdapat di atas, pengertian prestasi belajar menurut S

S. . NNaassuuiittiioon n ((ddaallaamm http://ridwan202.wordpress.com/2008/05/03/ketercapaian-prestasi-belajar/

http://ridwan202.wordpress.com/2008/05/03/ketercapaian-prestasi-belajar/)) adalah kesempurnaan yang telah di capai seseorang dalam berpikir, merasa adalah kesempurnaan yang telah di capai seseorang dalam berpikir, merasa

(16)

dan berbuat. Prestasi belajar di katakana sempurna apabila memenuhi tiga dan berbuat. Prestasi belajar di katakana sempurna apabila memenuhi tiga aspek yakni:

aspek yakni: kognitkognitif, afektif dan if, afektif dan psikopsikomotormotor, , sebalsebaliknya di iknya di katakakatakan n prestprestasiasi kurang memuaskan jika sesorang belum mampu memenuhi target dala ketiga kurang memuaskan jika sesorang belum mampu memenuhi target dala ketiga kriteria tersebut.

kriteria tersebut.

Dari beberapa pendapat di atas, dapat di simpulkan, prestasi belajar  Dari beberapa pendapat di atas, dapat di simpulkan, prestasi belajar  adalah penguasaan seorang siswa terhadap tiga aspek yakni kognitf, afekti dan adalah penguasaan seorang siswa terhadap tiga aspek yakni kognitf, afekti dan  psikomotor dengan

 psikomotor dengan di tunjukkan di tunjukkan oleh hasil oleh hasil nilai tes nilai tes atau nilai atau nilai yang di yang di berikanberikan oleh guru.

oleh guru.

Hipotesis tindakan Hipotesis tindakan

 JikJika a sissiswa wa kelkelas as III SDN III SDN 01 01 KanKanigoigoro ro KotKota a MadMadiun iun di di belbelajaajarkarkan n pecapecahanhan sederhana dengan penerapan model pembelajaran problem possing maka akan sederhana dengan penerapan model pembelajaran problem possing maka akan meningkatkan keaktifan di dalam kelas.

meningkatkan keaktifan di dalam kelas.

 JikJika a sissiswa wa kelkelas as III SDN III SDN 01 01 KanKanigoigoro ro KotKota a MadMadiun iun di di belbelajaajarkarkan n pecapecahanhan sederhana dengan penerapan model pembelajaran problem possing maka akan sederhana dengan penerapan model pembelajaran problem possing maka akan meningkatkan prestasi belajar matematika.

(17)

BAB III BAB III Metode Penelitian Metode Penelitian A.

A. TempTempat dat dan Waan Waktu Pktu Penelenelitiaitiann

1.

1. TeTempmpat pat penenelelititiaiann Pen

Penelelititiaian n inini i didilalaksksanaanakakan n di di SDN SDN 01 01 KaKaninigorgoro o KoKota ta MaMadidiun un TaTahunhun Pelajaran 2012/2013

Pelajaran 2012/2013 2.

2. WaWaktktu pu penenelelititiaiann Wa

Waktktu u pepenenelilititian an didimumulalai i sesejajak k bubulalan n SeSeptptemember ber 202012 12 sasampmpai ai bulbulanan desember 2012/2013

desember 2012/2013

B.

B. SubSubjek jek PePenelnelitiitianan

Pene

Penelilitiatian n ini ini dildilakuakukan kan pada pada sissiswa-wa-sissiswi wi kelkelas as III yang III yang bejubejumlamlah h 3232 siswa, yang terdiri dari 12 siswi putri dan 20 siswa putra SDN 01 Kanigoro Kota siswa, yang terdiri dari 12 siswi putri dan 20 siswa putra SDN 01 Kanigoro Kota Madiun Tahun Pelajaran 2012/2013

Madiun Tahun Pelajaran 2012/2013

C.

C. PrProseosedur Pdur Peneenelitlitianian

Jenis penelitian ini adalah PTK (

Jenis penelitian ini adalah PTK (ClassClassroom room ActiAction on ResearResearch).ch). McNiff McNiff  (d

(dalalam am SurSurososo, o, 2002007:7:19) 19) memengengemumukakkakan an babahwhwa a PTPTK K memerurupapakan kan benbentutuk k   penelitian

 penelitian reflektif reflektif yang yang dilakukan dilakukan oleh oleh guru guru sendiri sendiri yang yang hasilnya hasilnya dapatdapat dim

dimanfanfaatkaatkan an sebsebagai agai alaalat t untuntuk uk penpengemgembangbangan an kurkurikuikulumlum, , pengpengembembangaangann sek

sekolaolah, h, penpengemgembanbangan gan keakeahlihlian an menmengajagajar, r, dan dan sebsebagaagainyinya. a. PenePenelilitiatian n iniini memberikan tindakan kelas untuk langsung mempraktekkan model pembelajaran memberikan tindakan kelas untuk langsung mempraktekkan model pembelajaran  problem possing pada siswa kelas III SDN 01 Kanigoro khususnya mata pelajaran  problem possing pada siswa kelas III SDN 01 Kanigoro khususnya mata pelajaran

matematika. matematika.

Rancangan Penelitian Tindakan Kelas ini dilakukan dalam beberapa tahap,

Rancangan Penelitian Tindakan Kelas ini dilakukan dalam beberapa tahap,

yaitu melalui 2 siklus. Penggunaan siklus ini dengan tujuan apabila pada siklus

yaitu melalui 2 siklus. Penggunaan siklus ini dengan tujuan apabila pada siklus

awal dalam pelaksanaan tindakan belum diketahui hasilnya secara nyata maka

awal dalam pelaksanaan tindakan belum diketahui hasilnya secara nyata maka

dilakukan pengulangan untuk siklus-siklus berikutnya yaitu siklus kedua sehingga

dilakukan pengulangan untuk siklus-siklus berikutnya yaitu siklus kedua sehingga

akan diketahui hasil yang nyata dari beberapa siklus tersebut

akan diketahui hasil yang nyata dari beberapa siklus tersebut. Masing-masing. Masing-masing Perencanaan Perencanaan Pelaksanaan Pelaksanaan observasi observasi refleksi refleksi Perencanaan Perencanaan Pelaksanaan Pelaksanaan refleksi refleksi observasi observasi

??

Siklus I Siklus I Siklus II Siklus II

(18)

sik

siklus lus terterdirdiri i dardari i 4 4 tahtahap ap yaiyaitu tu tahtahap ap perperencaencanaanaan, n, tahtahap ap pelpelaksaksanaaanaan, n, tahtahapap  pengamatan,

 pengamatan, dan dan tahap tahap refleksi. refleksi. Adapun Adapun model model dan dan penjelasan penjelasan untuk untuk masing- masing-masing tahap adalah sebagai berikut.

masing tahap adalah sebagai berikut.

Tahap pelaksanaan kegiatan pembelajaran tiap siklusnya adalah sebagai berikut:

Tahap pelaksanaan kegiatan pembelajaran tiap siklusnya adalah sebagai berikut:

siklus 1siklus 1

silklus 1 terdiri dari atas perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi silklus 1 terdiri dari atas perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi, dan perbaikan rencana.

dan refleksi, dan perbaikan rencana. 1

1.. PPeerreencncaannaaaann Pada

Pada tahap perencanaatahap perencanaan, n, penelipeneliti ti melamelakukan kukan studi pendahulustudi pendahuluanan de

dengangan n memelalakukkukan an rereflflekseksi i tatahahapapan n prpraktaktik ik pempembebelalajajararan n pepecahcahanan sederhanadi kelas III SDN 01 Kanigoro kota Madiun. Peneliti berupaya sederhanadi kelas III SDN 01 Kanigoro kota Madiun. Peneliti berupaya me

meniningngkatkatkan kan kemkembalbali i beberbrbagagai ai pepeririststiwiwa a pempembelbelajajararan an yayang ng tetelalahh  berlangsung

 berlangsung selama selama ini, ini, dengan dengan cara cara mewawancarai mewawancarai siswa siswa kelas kelas III III SDNSDN 01

01 KaniKanigorgoro o untuntuk uk menmengetgetahui ahui keskesuliulitantan-ke-kesulsulititan an apa apa yayang ng di di alaalamimi siswa dan di rasakan mereka ketika belajar matematika tentang pecahan siswa dan di rasakan mereka ketika belajar matematika tentang pecahan seder

(19)

des

desain ain pempembelbelajaajaran ran yanyang g berberupa upa RenRencancana a PelPelaksaksanaanaan an PemPembelbelajaajaranran (RPP).

(RPP). 2.

2. PelPelaksaksanaaanaan Tin Tindandakan dkan dan oan obsebservarvasisi

Pada tahap ini peneliti mempraktikkan pembelajaran sesuai dengan Pada tahap ini peneliti mempraktikkan pembelajaran sesuai dengan desain pembelajaran (RPP) yang telah di susun.

desain pembelajaran (RPP) yang telah di susun.

 GuGuru ru mmenenjejelalaskskan an mamateteri ri pepelalajajararan n kekepapada da papara ra sisiswswa.a. Penggunaan alat peraga untuk memperjelas konsep sangat disarankan. Penggunaan alat peraga untuk memperjelas konsep sangat disarankan.

 Guru memberikan latihan soal secukupnya.Guru memberikan latihan soal secukupnya.

 Siswa diminta mengajukan 1 atau 2 buah soal yang menantang,Siswa diminta mengajukan 1 atau 2 buah soal yang menantang, dan siswa yang bersangkutan harus mampu menyelesaikannya. Tugas dan siswa yang bersangkutan harus mampu menyelesaikannya. Tugas ini dapat pula dilakukan secara kelompok.

ini dapat pula dilakukan secara kelompok.

 SeSelalanjnjututnynya a sesecacara ra acacakak, , guguru ru memenynyururuh uh sisiswswa a ununtutuk k  menyajikan soal temuannya di depan kelas. Dalam hal ini, guru dapat menyajikan soal temuannya di depan kelas. Dalam hal ini, guru dapat me

menennentutukakan n sisiswswa a sesecacara ra seselelektktif if beberdrdasasararkan kan bobobot bot sosoal al yayangng diajukan oleh siswa.

diajukan oleh siswa.

 Guru memberikan tugas rumah secara individual.Guru memberikan tugas rumah secara individual. 3

3.. PPeennggaammaattaann

Pengamatan dilakukan pada saat pembelajaran berlangsung sesuai

Pengamatan dilakukan pada saat pembelajaran berlangsung sesuai

den

dengan gan insinstrutrumenment t yanyang g teltelah ah dipdipersersiapiapkan. kan. PadPada a tahtahap ap ini ini gurguru u kelkelasas

 bertindak sebagai observer.

 bertindak sebagai observer.

4

4.. RReefflleekkssii

Berdasarkan kegiatan pembelajaran di atas, guru yang bertindak  Berdasarkan kegiatan pembelajaran di atas, guru yang bertindak  sebagai peneliti mengulas kekurangan selama proses pembelajaran, apa sebagai peneliti mengulas kekurangan selama proses pembelajaran, apa yang belum di lakukan, apa yang belum di capai, masalah apa yang belum yang belum di lakukan, apa yang belum di capai, masalah apa yang belum te

terprpececahahkankan,. ,. DaDari ri kekekukurarangngan an padpada a sisiklklus us 1 1 mamaka ka gurguru u memelalakukukakann  perbaikan kualitas pembelajaran pada siklus yang ke II.

(20)

  Siklus IISiklus II 1. 1. PePererencncananaan aan TiTindndakakanan Pe Perrenencacananaan an titindndakakan an papada da sisiklklus us II II sasamma a sesepepertrti i papadada  perencanaan

 perencanaan tindakan tindakan pada pada siklus siklus I I tetapi tetapi dalam dalam penyusunannya penyusunannya penelitipeneliti

memperhatikan kekurangan atau kelemahan yang ada pada tindakan siklus

memperhatikan kekurangan atau kelemahan yang ada pada tindakan siklus

I dan berusah

I dan berusaha a mempememperbaiki kekurbaiki kekurangan atarangan atau kelemahau kelemahan yang ada padan yang ada pada

tindakan siklus I.

tindakan siklus I.

2.

2. PePelalaksksananaaaan n TiTindandakakann

Pel

Pelaksaksanaanaan an tintindakdakan an padpada a siksiklus lus II II samsama a dengdengan an pelpelaksaksanaaanaann

t

tiindndaakkaan n ppaadda a ssiikklluus s I I tteettaapi pi ddaallaam m pepennyyuussuunnaannnynya a ppeenneelliittii

memperhatikan kekurangan atau kelemahan yang ada pada tindakan siklus

memperhatikan kekurangan atau kelemahan yang ada pada tindakan siklus

I dan berusah

I dan berusaha a mempememperbaiki kekurbaiki kekurangan atarangan atau kelemahau kelemahan yang ada padan yang ada pada

tindakan siklus I.

tindakan siklus I.

3

3.. PPeengngaammaattaann

Pelaksanaan pengamatan pada siklus II sama dengan pelaksanaan

Pelaksanaan pengamatan pada siklus II sama dengan pelaksanaan

 pengamatan

 pengamatan pada pada siklus siklus I I yaitu yaitu melakukan melakukan pengamatan pengamatan terhadapterhadap

 pelasanaan

 pelasanaan pembelajaran pembelajaran sesuai sesuai dengan dengan instrumen instrumen yang yang telahtelah

dipersiapkan.

dipersiapkan.

4

4.. RReefflleekkssii

Refle

Refleksi ksi pada sikpada siklus II lus II sama desama dengan refngan refleksi leksi pada sikpada siklus I tlus I tetapietapi

da

dalalam m pepenynyususununanannynya a pepeneneliliti ti memempmpererhahatitikakan n kekekukurarangngan an atatauau

kelem

kelemahan yang ada pada reflahan yang ada pada refleksi sikleksi siklus I dan berusaus I dan berusaha ha mempememperbaikirbaiki

ke

kekurkuranangan gan atatau au kekelelemamahan han yayang ng adada a papada da titindndakakan an sisiklklus us I I untuntuk uk 

meningkatkan motivasi dan prestasi belajar siswa. Hasil refleksi pada pada

meningkatkan motivasi dan prestasi belajar siswa. Hasil refleksi pada pada

siklus II merupakan hasil akhir dari penelitian.

(21)

D.

D. Data Data dan dan TekTeknik nik PenPengumpgumpulaulan n DataData

1

1.. DDaattaa

Dalam penelitian ini data yang akan diambil adalah

Dalam penelitian ini data yang akan diambil adalah

a.

a. Keaktifan belajar siswaKeaktifan belajar siswa

b.

b. Prestasi belajar siswaPrestasi belajar siswa

E.

E. Teknik Pengumpulan DataTeknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang di gunakan dalam penelitian ini terdiri Teknik pengumpulan data yang di gunakan dalam penelitian ini terdiri atas observasi, wawancara, dokumentasi dan tes.

atas observasi, wawancara, dokumentasi dan tes.

Teknik observasi di gunakan untuk mengamati gejala-gejala yang tampak  Teknik observasi di gunakan untuk mengamati gejala-gejala yang tampak  da

dalalam m prprososes es pepembmbelelajaajararan n tetentntanang g kekesusungngguguhan han sisiswswa a keketitika ka memengingikutkutii  pembelajaran, keseringan siswa beetanya,

 pembelajaran, keseringan siswa beetanya, kemauan siswa mgerjakan soal yang dikemauan siswa mgerjakan soal yang di  berikan oleh guru serta keaktifan siswa selama proses pembelajaran.

 berikan oleh guru serta keaktifan siswa selama proses pembelajaran. Tekni

Teknik k wawancwawancara ara digunadigunakan kan untuk mewawancaruntuk mewawancarai ai siswsiswa a tentatentang ng kesan- kesan-kesan pengungkapan persaan siswa ketika belajar menghitung penjumlahan dan kesan pengungkapan persaan siswa ketika belajar menghitung penjumlahan dan  pengurangan sistem menyimpan pada bilangan tiga angka.

 pengurangan sistem menyimpan pada bilangan tiga angka. Tekni

Teknik k dokumdokumentasi adalentasi adalah di gunakan untuk mendukumah di gunakan untuk mendukumentasientasikan datakan data tenta

tentang ng keaftkeaftifan ifan siswsiswa a selamselama a proseproses s pembepembelajaralajaran n matemmatematika atika berlaberlangsung.ngsung. Data terfokus pada masalah tentang keaktifan siswa dan prestasi belajar siswa. Data terfokus pada masalah tentang keaktifan siswa dan prestasi belajar siswa. dokumen yang dimaksutkan dalam penelitian ini mencakup tentang dokumentasi dokumen yang dimaksutkan dalam penelitian ini mencakup tentang dokumentasi fortofolio LKS siswa.

fortofolio LKS siswa. Tek

Teknik nik lailainya nya adaladalah ah tes tes yayang ng digdigunaunakan kan untuntuk uk menmengumgumpulpulkan kan datdataa tentang kemampuan siswa mengerjakan soal-soal tes untuk menghitung bilangan tentang kemampuan siswa mengerjakan soal-soal tes untuk menghitung bilangan  pecahan.

 pecahan.

F.

F. JaJadwdwal peal penenelilititianan

Penelitian ini akan di lakukan pada tanggal 7 desember 2012, pukul Penelitian ini akan di lakukan pada tanggal 7 desember 2012, pukul 07.00-08.00 di ruang kelas III SDN 01 Kanigoro kota Madiun.

(22)

BAB V BAB V PENUTUP PENUTUP

A.

A. KeKesisimpmpululanan

Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat disimpulkan bahwa: Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat disimpulkan bahwa:

1.

1. PenPeneraerapan pan modmodelel  Problem  Problem Posing Posing  tidatidak k hanhanya ya ununggggul ul daldalamam membantu siswa memahami konsep, tetapi juga sangat berguna bagi membantu siswa memahami konsep, tetapi juga sangat berguna bagi siswa untuk menumbuhkan kemampuan keaktifan dan prestasi belajar  siswa untuk menumbuhkan kemampuan keaktifan dan prestasi belajar  matematika.

matematika.

2.

2. Pembelajaran modelPembelajaran model  Problem  Problem Posing Posing  dapat dapat meningkatkan meningkatkan keaktifankeaktifan siswa pada mata pelajaran matematika.

siswa pada mata pelajaran matematika.

3.

3. PembelPembelajaran ajaran modelmodel  Problem  Problem Posing Posing  dapat dapat meninmeningkatkagkatkan n prestprestasiasi  belajar siswa pada mata pelajaran matematika.

 belajar siswa pada mata pelajaran matematika.

B

B.. SSaarraann

1.

1. TTererhahadadap p gugurruu a.

a. GuGuru ru hehendndakaknynya a dadalalam m prprososes es pepemmbebelalajajararan n jajangngan an memembmbenentutuk k  kelompok yang terlalu banyak, misal dalam 1 kelas ada 25 siswa maka kelompok yang terlalu banyak, misal dalam 1 kelas ada 25 siswa maka  jumlah

 jumlah kelompok kelompok yang yang dibentuk dibentuk 5 5 kelompok kelompok dan dan setiap setiap kelompok kelompok terdiriterdiri dari 5 siswa.

dari 5 siswa.

b.

b. Sebelum memulai kegiatan pembelajaran guru hendaknya menjelaskanSebelum memulai kegiatan pembelajaran guru hendaknya menjelaskan

langkah-langkah kegiatan pembelajaran model

langkah-langkah kegiatan pembelajaran model Problem Posing  Problem Posing agar siswaagar siswa ti

tidak dak memengangalalami mi kekebibingngungungan an keketitika ka memengnghadhadapapi i sesebubuah ah memetotodede  pembelajaran yang berbeda.

 pembelajaran yang berbeda. 2.

2. TTererhahadadap sip siswswaa a.

a. SiSiswswa a hehendndakaknynya a lelebibih h akaktitif f dadalalam m bebertrtananyya a dadan n akaktitif f memencncobobaa menjawab pertanyaan dari guru.

menjawab pertanyaan dari guru.  b.

 b. Siswa Siswa hendaknya hendaknya lebih lebih serius serius dalam dalam proses proses pembelajaran pembelajaran agar agar prosesproses  pembelajaran bisa berjalan dengan efektif dan efisien

(23)

Daftar pustaka Daftar pustaka

Depdikbut, 1999. Penelitian Tindakan Kelas (classroom action research), Jakarta : Depdikbut, 1999. Penelitian Tindakan Kelas (classroom action research), Jakarta : dirjen dikti.

dirjen dikti. http://

http://http://sunartombs.wordperss.com/2009/01/05/pengertian-

http://sunartombs.wordperss.com/2009/01/05/pengertian- prestasi

 prestasiridwan202.wordpress.com/2008/05/03/ketercapaian-prestasi-belajar/ridwan202.wordpress.com/2008/05/03/ketercapaian-prestasi-belajar/))

Aunurrahman. 2009.

Aunurrahman. 2009. Belajar dan Pembela Belajar dan Pembelajaranjaran. Bandung: AlfaBeta.. Bandung: AlfaBeta. Hanafiah dan Cucu Suhana. 2009.

Hanafiah dan Cucu Suhana. 2009.  Konsep Strategi Pem Konsep Strategi Pembelajaran.belajaran. Bandung: Refika AditamaBandung: Refika Aditama

 ____________

 ____________. . 2009.2009.  Model  Model Pembelajaran Pembelajaran Problem Problem Posing,Posing, (Online),(Online), (http://herdian.blogspot.com

(http://herdian.blogspot.com) diakses 14 Agustus 2011) diakses 14 Agustus 2011

 ____________

 ____________. 2008.. 2008.  Makalah Kolaborasi Metode Pembelajaran Problem Posing, Makalah Kolaborasi Metode Pembelajaran Problem Posing, (Online),(Online), (http://setyono.blogspot.com

Referensi

Dokumen terkait

Secara teoritis, generalisasi memposisikan guru pada apa yang disebut oleh Ronald Lang sebagai situasi ikatan ganda (double band) di mana guru dianggap bersalah meskipun sebenarnya

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui proses terbentuknya teritori PKL di Makassar dimana ruang-ruang yang menjadi teritori publik beralih menjadi

Bagian Saat seorang istri mengandung atau hamil, suaminya tidak boleh membunuh binatang menyatakan penyebab karena pada bagian ungkapan pantang larang ini apabila dilakukan

Gambaran keterampilan sosial anak berkebutuhan khusus di sekolah inklusi yang berkaitan dengan interaksi dengan teman-temannya di sekolah yaitu, pada penyandang cerebral

Sharih dalam istilah ulama Syafi’iyah ini adalah apa yang diistilahkan dengan ibarah al-nash dalam istilah ulama Hanafiyah. Manthuq ghairu sharih adalah petunjuk lafaz

Pasar bullish adalah suatu kondisi pasar dalam perdagangan saham, di mana perdagangan saham dalam keadaan ramai atau frekuensi perdagangan tinggi, ditandai

Dilakukan dengan membuat daerah sampling pada tempat yang dianggap paling representatif dengan ketentuan jumlah minimal plot dan luas minimal plot yang sduah

Tanggal Pengembalian Uang Pemesanan 11 Desember 2013 Tanggal Distribusi Saham secara Elektronik 11 Desember 2013 Tanggal Pencatatan Saham pada BEI 12 Desember 2013 Sumber