BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG
Anak sekolah merupakan generasi penerus sebagai sumber daya manusia pada masa yang akan datang. Perkiraan jumlah anak sekolah saat ini sepertiga total penduduk, dan dua pertiganya adalah anak sekolah, merupaka jumlah yang sangat besar dan potensial. Berdasarkan Susenas tahun 2003, tingkat partisipasi sekolah anak sekolah dasar laki laki dan perempuan, sebesar 96,42 %. Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) sebagai salah satu program yang langsung berhubungan dengan anak sekolah sudah di rintis sejak tahun 1976 dan sejak tahun 1984 di perkuat dengan di terbitkannya Surat keputusan bersama 4 menteri yaitu Menteri Pendidikan, Menteri Agama, Menteri Kesehatan dan Menteri Dalam Negeri yang diperbaharui tahun 2003.
Masalah kesehatan yang di hadapi oleh anak usia sekolah sangat kompleks dan bervariasi. Pada anak usia TK/RA,SD/MI (Tingkat dasar) dan santri di pondok pesantren, biasanya berkaitan dengan kebersihan perorangan dan lingkungan, sehingga isu yang menonjol adalah kebiasaan berperilaku hidup bersih dan sehat. Pondok Pesantren (pontren) yang ada di Indonesia saat ini berjumlah sekitar 25.785 terdiri dari 10.709 pontren tradisional, 15.076 pontren modern.
Berdasarkan hasil Riskesdas 2007 di sebutkan bahwa prevalensi masalah kesehatan gigi dan mulut 21,6 % terjadi pada anak usia 5-9 tahun dan 20,6% pada anak usia 10-14 tahun. Sementara karies gigi aktif yang terjadi pada anak usia 12 tahun adalah 29,8%. Hasil survey kecacingan 2009 oleh Ditjen P2PL menyebutkan 31,8% siswa SD menderita kecacingan.
Anak sekolah tingkat SMP dan SMA sederajat memasuki usia remaja di mana pada periode ini terjadi pertumbuhan dan perkembangan pesat baik fisik, psikologis maupun intelektual. Remaja biasanya menyukai petualangan dan tantangan serta cenderung berani mengambil resiko tanpa di dahului oleh pertimbangan matang yang akan mempengaruhi status kesehatannya.
Pertumbuhan dan perkembangan anak sekolah akan terganggu karena menderita sakit, kurang gizi atau masalah kelebihan gizi, masalah psikososial atau kejiwaan. Keadaan ini
akan mempengaruhi proses belajar yang lebih lanjut akan mempengaruhi prestasi belajar yang pada akhirnya akan berdampak terhadap kualitas sumber daya manusia.
Berdasarkan hasil Riskesdas 2007 di sebutkan bahwa untuk status gizi pada anak usia > 15 tahun, yang kurus 14,8% adapun obesitas 10,3%. Angka anemia pada anak usia <14 tahun 9,8% sementara pada anak usia >15 tahun, pada perempuan 19,7% dan pada anak laki laki 13,1%. Ditjen P2PL, Kemenkes RI, Melaporkan : persentase kumulatif kasus AIDS di Indonesia berdasarkan kelompok umur s/d Maret 2010 , pada umur 15 – 19 tahun (3,1%) sedangkan pada umur 20-29 tahun(30,3%).
Berdasarkan Pusat Statistik Pendidikan Balitbang Kemdiknas RI, Angka Partsipasi Murni tahun 2009-2010 pada Sekolah Menengah Atas sebesar 55,73%. Oleh karena itupelaksanaan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) menjadi strategis. UKS sebagai salah satu program yang langsung berhubungan dengan anak sekolah sudah di rintis sejak tahun 1976 dan di perkuat tahun 1984 dengan terbitnya surat keputusan bersama 4 menteri yaitu Menteri Pendidikan, Menteri Agama, Menteri Kesehatan, dan Menteri Dalam Negeri yang diperbaharui tahun 2003.
Salah satu Upaya/Program kesehatan yang berkaitan langsung dengan anak sekolah adalah Usaha Kesehatan Sekolah. Program UKS yang di kenal dengan Trias UKS meliputi Pendidikan Kesehatan,Pelayanan Kesehatan dan Pembinaan Lingkungan Sekolah Sehat. WHO pada tahun 1993 telah memperkenalkan konsep Pendidikan Keterampilan Hidup sehat (PKHS) atau pendikan kesehatan berbasis keterampilan, yang merupakankemampuan untuk beradaptasi dan berprilaku positif yang membuat seseorang dapat m engatasi tuntutan dan tantangan dalam kehidupan sehari – hari secara efektif dimana konsep ini dapat diterapkan pada anak usia sekolah melalui program UKS
Untuk meningkatkan status kesehatan khususnya remaja putri baik yang bersekolah maupun tidak bersekolah departemen kesehatan telah mengembangkan pelyanan kesehatan peduli remaja(PKPR) yang menekankan kepada petugas yang peduli remaja, menerima remaja dengan tangan terbuka dan menyenangkan, lokasi pelayanan mudah dijangkau, aman, menjaga kerahasian, kenyamanan dan privasi, jam buka sesuai kebutuhan remaja, tidak ada stigma. Jenis kegiatan dalam PKPR adalah pemberian informasi dan edukasi, pelayanan klinis medis termasuk pemeriksaan penunjang,
konseling, pendidikan keterampilan hidup sehat(PKHS) , pelatihan pendidik/ konselor sebaya, dan pelayanan rujukan social dan medis.
Sedangkan WHO pada tahun2000 dalam membina UKS mengenalkan pendekatan sekolah mempromosikan kesehatan( Health promoting school) sekolah yang mempromosikan kesehatan adalah tempat dimana semua masayarakat sekolah bekerja sama memberikan pengalaman dan menyediakan struktur pembelajaran yang teritegrasi dan positif, yang mempromosikan dan memberikan perlindungan kesehatan kepada murid. Ini meliputi pendidikan kesehatan intra dan ektra kurikuler, penciptaan lingkungan yang aman dan sehat, penyediaan layanan kesehatan dan penyertaan keluarga dan masyarakat dalam upaya promosi kesehatan.
Pada prinsipnya sekolah yang mempromosikan kesehatan adalah sekolah yang menjalankan Trias UKS ditambah dengan lebih memberikan perhatian pada kerja sama antar sekolah, masyarakat dan orang tua, menyertakan peserta didik sebagai peserta aktip dalam UKS, aktualisasi program baru seperti kesehatan jiwa. Pencegahan penyalaguaan napsa, keadilan dan kesetaraan gender pemberian pendidikan keterampilan hidup sehat pada peserta didik dan memberikan imbas kepada masyarakat sekitarnya.
Dalam program UKS yang telah dilaksanakan selama ini, kegiatan pendidikan kesehatan lebih bersifat pengajaran, penambahan pengetahuan dan kurang menegangkan pada segi praktis yang dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari – hari. Pelayanan kesehatan pada anak sekolah sebagai mana pada kelompok lainnya, meliputi upaya promotif, prefentif, kuratif, dan rehabilitative. Sedangkan pembinaan lingkungan sekolah sehat lebih ditekankan pada lingkungan fisik, mental dan social.
Mengingat hal – hal tersebut diatas pembinaan anak sekolah dasar melalui program UKS merupakan hal yang sangat penting untuk ditingkatkan mengingat anak sekolah merupakan generasi penerus dimasa mendatang.
B. TUJUAN 1. Umum
Meningkatkan kemampuan hidup sehat dan derajat kesehatan peserta didik serta menciptakan lingkungan sekolah yang sehat sehingga tercapai pertumbuhan dan perkembangan yang optimal dalam upaya membentuk manusia Indonesia yang berkualitas. .
a) Meningkatkan pengetahuan,sikap dan keterampilan hidup sehat peserta didik b) Memandirikan peserta didik untuk berprilaku hidup bersih dan sehat seperti tidak
merokok , melakukan aktifitas fisik dan makanan gizi seimbang
c) Meningkatkan peran serta peserta didik dalam usaha peningkatan kesehatan di sekolah/ madrasah, di rumah tangga dan di lingkungan masyarakat
d) Meningkatkan keterampilan hidup sehat peserta didik agar mampu melindungi diri terhadap pengaruh penyalahgunaan Napza, Kenakalan remaja, prilaku seks bebas dan penyakit menular seksual termasuk HIV/AIDS.
C. SASARAN
a) Peserta Didik (Siswa)
b) Masyarakat sekolah/madrasah ( Guru/ Pamong Belajar, staf sekolah/madrasah dan pengelola pendidkan lainnya)
BAB II
PROFIL PUSKESMAS
Nama : UPTD PUSKESMAS KAJUARA
Alamat : Jl. Poros Bone –Sinjai Kel.Awang Tangka Kec. Kajuara Kab. Bone Produk :
1. Upaya kesehatan masyarakat (UKM) esensial - Pelayanan promosi kesehatan ,termasuk UKS - Pelayanan kesehatan lingkungan
- Pelayanan KIA / KB yang bersifat UKM
- Pelayanan pencegahan dan pengendalian penyakit - Pelayanan gizi yang bersifat UKM masyarakat - Pelayanan perawatan kesehatan masyarakat 2. Upaya kesehatan masyarakat (UKM) Pengembangan
- Pelayanan kesehatan jiwa
- Pelayanan kesehatan gigi masyarakat - Upaya kesehatan kerja
- Pelayanan kesehatan pesantren - Pelayanan kesehatan lansia
3. Upaya kesehatan perorangan (UKP) kefarmasian dan laboratorium - Pelayanan pemeriksaan umum
- Pelayanan pemeriksaan anak/MTBS - Pelayanan kesehatan gigi dan mulut - Pelayanan KIA/KB yang bersifat UKP - Pelayanan persalinan
- Pelayanan gizi yang bersifat UKP - Pelayanan imunisasi yang bersifat UKP - Pelayanan gawat darurat
- Pelayanan rawat inap - Pelayanan kefarmasian - Pelayanan laboratorium
- Pelayanan kesehatan lingkungan yang bersifat UKP - Pelayanan konsultasi penyakit menular yang bersifat UKP - Pelayanan PONED
Jaringan pelayanan
1. Puskesmas pembantu(tarasu,lappabosse,bulu tanah,raja) 2. Poskesdes (wae tuo,gona,abbumpungeng,kalero)
3. Bidan desa
4. Puskesmas keliling 5. Pos kesehatan pesantren 6. Pos UKK kelompok nelayan A. DATA UMUM
1. Keadaan Geografis
UPTD Puskesmas Kajuara terletak di sebelah selatan ibukota Kabupaten Bone yang berjarak ± 72 Km terletak di kelurahan Awang Tangka yang merupakan Ibukota Kecamatan Kajuara dengan luas wilayah ± 142 Km² dengan batas-batas wilayah sebagai berikut :
Sebelah Utara : Kec.Salomekko. Sebelah Timur : Teluk Bone Sebelah Selatan : Kabupaten Sinjai Sebelah Barat : Kecamatan Kahu
Wilayah UPTD Puskesmas Kajuara terdiri dari satu Kelurahan, 17 Desa dan Lingkungan serta 28 Dusun dengan luas wilayah 142 Km sebagai berikut :
- Kelurahan Awang Tangka - Desa Padaelo
- Desa Gona
- Desa Lappa Bosse - Desa Buareng - Desa Massangkae - Desa Bulu Tanah - Desa Kalero - Desa Ancu - Desa Angkue - Desa Tarasu - Desa Pude - Desa Polewali - Desa Mallahae - Desa Waetuwo - Desa Abbumpungeng - Desa Raja - Desa Lemo 2. KEADAAN DEMOGRAFIS
Keadaan jumlah penduduk dalam wilayah kerja UPTD Puskesmas Kajuara pada Tahun 2015 sebesar : 38.129 jiwa yang terdiri dari laki-laki 18.714 jiwa dan perempuan 19.415 jiwa.
3. KEADAAN MATA PENCAHARIAN
Pada umumnya masyarakat di wilayah kerja UPTD Puskesmas Kajuara hidup dengan bertani ( 87,3% ) pedagang (8,8%), pengrajing (2,4%), pegawai (1,3%), dan pensiun (0,2)
4. KEADAAN DAN ADAT ISTIADAT
Pada umumnya masyarakat di wilayah kerja UPTD Puskesmas Kajuara sebagian besar beragama Islam (99%), Agama Kristen (0,7%), dan agama Hindu ( 0,3%) . dari segi budaya yang ada di wilaya kerja UPTD Puskesmas Kajuara masih tergolong kuat utamanya aspek nilai-nilai keagamaan . adat istiadat dan norma-norma kesusilaan. 5. KEADAAN PENDIDIKAN
Umumnya masyarakat di wilayah kerja UPTD Puskesmas Kajuara berpendidikan SD sampai SMU, dan sebagian perguruan tinggi. Hal ini di dukung atas sarana pendidikan yang sudah cukup memadai antara lain : TK : 27 buah, SD/MI : 32 buah, SLTP/MTS : 6 buah , Pesantren : 1 buah , SMA/MAN: 3 buah dan Perguruan Tinggi : 1 buah.
Wilayah kerja UPTD Puskesmas Kajuara sebagian jalan poros antara Ibukota Kabupaten Sinjai Dan semua Desa sudah dapat dilalui oleh kendaraan roda dua dan empat. UPTD Puskesmas Kajuara berada di Ibukota Kecamatan Kajuara Kelurahan Awang Tangka Jarak Puskesmas dan Desa dan Kelurahan wilayah kerja UPTD Puskesmas 5 menit dengan jarak tempuh kendaraan roda dua/empat (motor dan mobil). JARAK DAN WAKTU TEMPUH PUSKESMAS DENGAN DESA DAN KELURAHAN
DI WILAYAH UPTD PUSKESMAS KAJUARA
N O
NAMA DESA JARAK
WAKTU TEMPUH
KET MOTOR MOBIL
1. Awang Tangka 1 km 5 menit 5 menit 2. Tarasu 4 km 10 menit 10 menit
3. Pude 2 km 7 menit 7 menit
4. Angkue 5 km 15 menit 15 menit
5. Ancu 3 km 8 menit 8 menit
6. Padaelo 2 km 7 menit 7 menit
7. Gona 4 km 10 menit 10 menit
8. Mallahae 5 km 15 menit 15 menit 9. Massangkae 8 km 20 menit 20 menit 10 Buareng 6 km 17 menit 17 menit 11 Lappa bosse 15 km 30 menit 30 menit 12. Kalero 22 km 45 menit 45 menit 13. Raja 20 km 40 menit 40 menit 14. Abbumpungeng 17 km 32 menit 32 menit 15. Waetuo 15 km 30 menit 30 menit 16. Polewali 4 km 10 menit 10 menit 17. Bulu Tanah 10 km 22 menit 22 menit 18. Lemo 15 km 30 menit 30 menit
BAB III
VISI-MISI DAN MOTTO PUSKESMAS KAJUARA
A. Visi
Menjadi Puskesmas dengan pelayanan yang bermutu dan mandiri menuju masyarakat kajuara sehat
B. Misi
1. Mewujudkan pelayanan kesehatan yang bermutu.
2. Mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang Optimal
3. Mendorong kemandirian masyarakat untuk berperilaku sehat dan hidup dalam lingkungan sehat dalam upaya kesehatan yang komperehensif.
C. Motto
Kasih : Merawat penuh kasih yang ikhlas laksana kasih ibu kepada anaknya Jujur : Membina hubungan pasien / Petugas penug kejujuran dan keterbukaan Aman : Selalu mengedepankan rasa aman dan nyaman bagi pasien .
Rahasia : Memegang teguh rahasia pasien.. D. Tata nilai
S : Santun (Sopan dalam tutur kata dan perilaku) E : Empati (Melayani sepenuh hati)
H : Handal(Memberikan pelayanan oleh tenaga professional ) A : Adil (Pelayanan yang merata dan tidak membeda – bedakan) T : Teladan(Menjadi panutan masyarakat dalam berperilaku sehat) E. Tujuan
Memberikan layanan kesehatan yang berorientasi pada kepuasan pasien berdasarkan standar pelayanan di puskesmas kajuara .
BAB IV
BAB V
STRUKTUR ORGANISASI UNIT KERJA
PENANGGUNG JAWAB
KEPALA UPTD PUSKESMAS KAJUARA HJ.A.MURTI,SKM KOORDINATOR UKM NS.Hj.A.Sitti Bahryah, S.Kep KOORDINATOR UKS SUKMAWATI,SKM SEKERTARIS TEKNIS NURSYAMSIH,A.Md .Kep Drg,AMRAN
BAB VI
TATA HUBUNGAN KERJA
Dalam penyelenggaraan tugas pokok dan fungsinya masing – masing unit kerja/program dalam Upaya Kesehan Masyarakat (UKM), para pengelola dan orang – orang yang ada di dalam unit kerja itu tidak mungkin lepas melakukan hubungan kerja, baik antar mereka di dalam unit kerja maupun antara mereka dengan pihak luar. Khusus untuk program UKS bentuk tata hubungan kerja yang harus di lakukan adalah sebagai berikut :
1. Melakukan konsultasi dengan kepala UPTD Puskesmas sebagai penanggung jawab
seluruh kegiatan dalam lingkup UPTD Puskesmas Kajuara
2. Melakukan koordinasi antar sesama program dalam lingkup UPTD Puskesmas Kajuara,
misalnya Program imunisasi, program gizi, program KIA/ KB dan program Kesling
3. Melakukan kerja sama dengan lintas sektor diluar UPTD Puskesmas Kajuara (program
promkes) dalam melaksanakan kegiatan program UKS, misalnya dengan Kepala Desa Kepala UPTD pendidkan, dll
BAB VII
POLA KETENAGAAN DAN KUALFIKASI PERSONIL
Sumber daya utama diperlukan untuk penyelenggaraan puskesmas adalah tenaga (Sumber Daya Manusia atau SDM), sarana / peralatan termasuk media komunikasi dan dana atau anggaran.
Pengelola Promosi Kesehatan hendaknya dilakukan oleh Koordinator yang mempunyai kapasitas dibidang promkes. Koordinator tersebut dipilih dari tenaga khusus Promosi kesehatan, jika tidak tersedia tenaga khusus untuk program promosi kesehatan dapat dipilih dari semua tenaga kesehatan puskesmas yang melayani pasien /klien (perawat,bidan atau tenaga kesehatan yang lainnya ).
Semua tenaga kesehatan yang di puskesmas hendaknya memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam memberikan informasi. Jika keterampilan ini belum dimiliki, maka harus diselenggarakan program pelatihan / khusus.
Sesuai surat menteri kesehatan nomor 585/MENKES/SK/V/2010 tentang pedoman pelaksanaan promosi kesehatan di daerah disebutkan bahwa standar tenaga khusus promosi kesehatan untuk puskesmas adalah :
Kualifikasi Jumlah Kompetensi umum Minimal D3
Kesehatan
1 atau 2 orang Membantu tenaga kesehatan lain merancang
pemberdayaan kesehatan.
URAIAN TUGAS
URAIAN :
1. Membuat perencanaan dan merumuskan Upaya promosi kesehatan (Promkes) 2. Melaksanakan kegiatan pendataan dan pemetaan sasaran .
3. Melaksanakan kegiatan pembinaan dan pengawasan upaya serta kegiatan promosi kesehatan
4. Melaksanakan kegiatan penyuluhan tentang kesehatan .
5. Menganalisa data promosi kesehatan dan menyediakannya sebagai sumber informasi mengenai kegiatan program promosi kesehatan untuk kepentingan bersama.
6. Mengevaluasi kegiatan upaya promkes
7. Melaksanakan konsultasi lintas upaya dan lintas sektor
8. Melaksanakan konsultasi dan bertanggung jawab kepada UPTD Puskesmas Kajuara atas pelaksanaan upaya Program Promosi kesehatan.
BAB VIII
KEGIATAN ORIENTASI
1. Kegiatan di dalam gedung 2. Kegiatan di luar gedung
BAB IX
PERTEMUAN / RAPAT
Pertemuan / Rapat adalah kegiatan yang bertujuan untuk mengetahui sejauh mana pencapaian dan pelaksanaan program promosi kesehatan di wilayah kerja UPTD Puskesmas Kajuara:
1. Rapat / MINLOK (Mini Lokakarya) setiap bulan 2. Rapat / pertemuan antar lintas program triwulan
3. Rapat / pertemuan antara petugas Promosi Kesehatan di tingkat Kabupaten triwulan 4. Rapat //pertemuan Lintas sektor 2 kali setahun
BAB X PELAPORAN
Mekanisme penyampaian pelaporan ada 2 macam cara yaitu :
1. Pelaporan UKS dan realisasi pelaksanaan serta pencapaian program UKS di UPTD Puskesmas Kajuara yang di sampaikan oleh pengelola UKS ke kepala puskesmas Kajuara setiap bulannya pada saat Minlok tingkat puskesmas.
2. Pelalaporan juga di lakukan di tingkat kabupaten / kota di dinas kesehatan kabupaten Bone, setiap akhir tahun yang disampaikan oleh petugas UKS UPTD Puskesmas Kajuara kepada petugas Promosi Kesehatan dinas Kesehatan kabupaten Bone untuk mengetahui realisasi kegiatan yang telah di lakukan maupun yang belum terlaksana. Serta untuk mengetahui kendala yang di hadapi oleh tenaga kesehatan UKS di tingkat puskesmas.
3. Evaluasi di lakukan dengan menggunakan indikator keberhasilan yang terdiri dari indicator masukan, proses, keluaran dan dampak. Semua indikator tersebut dapat dijadikan sebagai masukan sekaligus bahan untuk perbaikan dan pemanfaatan kegiatan UKS di UPTD puskesmas Kajuara.
BAB XI
TATA LAKSANA PELAYANAN
A. LINGKUP KEGIATAN PROMOSI KESEHATAN Ruang lingkup mencakup TRIAS UKS yang meliputi : a. Pendidikan Kesehatan
b. Pelayanan Kesehatan
c. Pembinaan Lingkungan kehidupan sekolah sehat
BAB XII LOGISTIK
Kebutuhan dan logistik untuk pelaksanaan kegiatan promosi kesehatan di rencanakan dalam pertemuan lokakarya mini lintas sektor dengan tahapan kegiatan dan metode pemberdayaan yang akan di laksanakan.
BAB XIII
KESELAMATAN SASARAN
Dalam perencanaan sampai dengan pelaksanaan kegiatan UKS perlu di perhatikan masalah kesehatan yang ada di sekolah yang berkaitan dengan aspek lingkungan yang dapat mempengaruhi kesehatan peserta didik.
BAB XIV
KESELAMATAN KERJA
Dalam perencanaan sampai dengan pelaksanaan UKS perlu diperhatikan keselamatan kerja karyawan puskesmas dan lintas sektor terkait dengan kegiatan UKS pada siswa dan lingkungan sekolah
BAB XV
PENGENDALIAN MUTU
Kinerja pelaksanaan promosi kesehatan di monitoring dan di evaluasi dengan menggunakan indikator sebagai berikut :
1. Tenaga kesehatan puskesmas telah melaksanakan kegiatan UKS
2. Klien / masyarakat yangs sudah terlayani oleh berbagai kegiatan promosi kesehatan baik dalam gedung maupun luar gedung.
3. Kegiatan promosi kesehatan dilakukan berupa kunjungan rumah oleh petugas puskesmas.
4. Puskesmas sebagai institusi kesehatan yang melaksanakan PHBS seperti, bebas rokok, lingkungan bersih, bebas jentik, dan menggunakan jamban sehat
BAB XV PENUTUP
Promosi kesehatan untuk peningkatan PHBS di puskesmas bukan hanya petugas puskesmas saja. Namun tanggung jawab upaya promosi kesehatan di puskesmas adalah kepala puskesmas dan menjadi tugas seluruh petugas kesehatan di puskesmas. Yang paling penting dilaksanakan dalam rangka promosi kesehatan di puskesmas adalah upaya pemberdayaan terhadap pasien maupun terhadap individu / keluarga / masyarakat yang sehat.
Upaya – upaya pemberdayaan akan berhasil jika didukung oleh upaya – upaya bina suasana dan advokasi terhadap mereka yang paling berpengaruh terhadap pasien / individu / keluarga / masyarakat. Sedangkan advokasi di lakukan terhadap mereka yang dapat mendukung / membantu puskesmas dari segi kebijakan ataupun peraturan perundang – undangan dan sumber daya dalam rangka memberdayakan pasien / individu /keluarga dan masyarakat.
Untuk melaksanakan promosi kesehatan puskesmas yaitu didalam gedung dan diluar gedung dapat di manfaatkan dengan baik sehingga upaya wajib puskesmas yaitu promosi kesehatan dapat terlaksana dengan baik.