• Tidak ada hasil yang ditemukan

SINGGIH INDRI PRANGGANA, MM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "SINGGIH INDRI PRANGGANA, MM"

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

Lkj IP BP2T Kota Magelang Tahun 2015 i KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa, karena atas segala limpahan Rahmat dan HidayahNya Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (Lkj IP) Badan Pelayanan Perizinan Terpadu (BP2T) Kota Magelang Tahun 2015 dapat disusun sesuai tepat waktu.

Penyusunan Lkj IP Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Kota Magelang merupakan implementasi dari Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.

Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Kota Magelang sebagai salah satu Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di Lingkungan Pemerintah Kota telah menyusun Rencana Strategis (RENSTRA) Tahun 2011-2015. Dengan demikian pada penyusunan Lkj IP Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Kota Magelang, sebagai tolok ukurnya adalah RENSTRA yang pelaksanaannya dituangkan dalam Rencana Kinerja Tahunan (RKT) serta Penetapan Kinerja.

Dengan tersusunnya Lkj IP Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Kota Magelang diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan evaluasi untuk dapat meningkatkan kinerjanya dimasa yang akan datang.

Magelang, Januari 2016 Kepala BP2T Kota Magelang

Drs. SINGGIH INDRI PRANGGANA, MM Pembina Utama Muda

(3)

Lkj IP BP2T Kota Magelang Tahun 2015 ii DAFTAR ISI KATA PENGANTAR i DAFTAR ISI ii I PENDAHULUAN 1 A. Latar Belakang 1

B. Gambaran Umum Organisasi 2

C. Kedudukan, Tugas Pokok dan Fungsi 3

D. Susunan Organisasi 5

E. Isu Strategis 6

II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA 8

A. Rencana Strategis 8

B. Penetapan Kinerja 9

III AKUNTABILITAS KINERJA 12

A. Capaian Kinerja Organisasi 12

B. Evaluasi dan Analisis Kinerja 14

C. Realisasi Anggaran 17

IV PENUTUP 21

A. Kesimpulan 21

B. Strategi Peningkatan Kinerja 21

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Lampiran I : Penetapan Kinerja Tahun 2015

(4)

Lkj IP BP2T Tahun 2015 1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pembentukan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) memiliki tujuan dan sasaran guna mewujudkan adanya pelayanan publik yang cepat, murah, mudah, transparan, pasti dan terjangkau, serta mampu memenuhi hak-hak masyarakat dalam pelayanan publik. Dalam melaksanakan tugas pelayanan tersebut, Badan Pelayanan Perizinan Terpadu (BP2T) Kota Magelang dituntut untuk melaksanakannya sesuai dengan prinsip-prinsip good governance sebagaimana dimaksud dalam Undang Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme.

Salah satu azas penyelenggaraan good governance adalah azas akuntabilitas yang menentukan bahwa setiap kegiatan dan hasil akhir dari kegiatan penyelenggara negara harus dapat dipertanggungjawabkan kepada masyarakat atau rakyat sebagai pemegang kedaulatan tertinggi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Akuntabilitas tersebut salah satunya diwujudkan dalam bentuk penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (Lkj IP).

Akuntabilitas didefinisikan sebagai suatu perwujudan kewajiban untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan atau kegagalan misi organisasi dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan melalui media pertanggungjawaban yang dilaksanakan secara periodik. Dalam dunia birokrasi, akuntabilitas instansi pemerintah merupakan perwujudan kewajiban instansi pemerintah untuk mempertanggung-jawabkan keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan misi instansi yang bersangkutan. Laporan tersebut sebagai tindak lanjut dari Instruksi Presiden No. 7 tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP) melalui SAKIP. Pertanggungjawaban misi instansi ini terkait dengan pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya serta kewenangan pengelolaan sumberdaya, pelaksanaan kebijakan, dan program dengan menyusun laporan akuntabilitas melalui proses penyusunan rencana stratejik, rencana kinerja,dan pengukuran kinerja.

Lkj IP memiliki dua fungsi utama, pertama adalah merupakan media pertanggungjawaban kinerja kepada seluruh stakeholders yang berkepentingan.

(5)

Lkj IP BP2T Tahun 2015 2 Kedua adalah merupakan sumber informasi SKPD sebagai bahan untuk memperbaiki dan meningkatkan kinerja secara berkelanjutan. Adanya dua fungsi utama ini memperjelas bahwa informasi yang tertuang dalam Lkj IP harus dapat memenuhi kebutuhan informasi pengguna eksternal dan internal.

Tahun 2015 merupakan tahun terakhir dari pelaksanaan Rencana Strategis BP2T Kota Magelang Tahun 2011-2015. Di dalam rencana strategis tersebut terdapat kondisi yang diharapkan pada akhir tahun ke lima serta capaian tiap tahunnya. Rencana strategis tersebut telah dilakukan evaluasi untuk perbaikan ke depannya agar lebih sesuai dengan sistem akuntabilitas sebagaimana yang diharapkan.

B. Gambaran Umum Organisasi

Undang-undang Nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah memberikan kewenangan dan kekuasaan yang lebih luas kepada daerah untuk mengatur dan mengurus rumah tangganya sendiri dalam suatu konsep otonomi daerah. Kewenangan yang diberikan kepada pemerintah daerah tersebut memberikan peluang untuk memaksimalkan fungsi utama pemerintah, yaitu pelayanan kepada masyarakat, pembangunan dan pemberdayaan masyarakat.

Penyelenggaraan pelayanan terpadu di Kota Magelang diawali dengan dibentuknya Unit Pelayanan Tehnis Daerah (UPTD) Pelayanan Satu Atap (PSA) yang merupakan bagian dari Dinas Pendapatan Daerah Kota Magelang, sebagai cikal bakalnya. Dengan terbitnya Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 24 Tahun 2006 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu maka Pemerintah Kota Magelang telah membentuk Dinas Pelayanan Terpadu Dan Penanaman Modal (DPTPM) berdasarkan Peraturan Daerah Kota Magelang Nomor 1 Tahun 2007 tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2003 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah, yang diresmikan pada tanggal 28 Juni 2007. Lebih lanjut, berdasarkan pada Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 20 Tahun 2008 tentang Pedoman Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelayanan Perizinan Terpadu, dibentuk Badan Pelayanan Perizinan Terpadu (BP2T) Kota Magelang, yang dituangkan dalam Peraturan Daerah Kota Magelang Nomor 5 Tahun 2008 tentang Susunan, Kedudukan dan Tugas Pokok

(6)

Lkj IP BP2T Tahun 2015 3 Organisasi Lembaga Teknis Daerah, BP2T dan Satuan Polisi Pamong Praja, yang pejabat strukturalnya dilantik pada bulan Agustus 2008. Uraian tentang tugas pokok dan fungsi BP2T diatur dalam Peraturan Walikota Magelang Nomor 22 Tahun 2008 tentang Penjabaran Tugas Pokok, Fungsi dan Rincian Tugas Jabatan Struktural di Lingkungan Lembaga Teknis Daerah, Badan Pelayanan Perizinan Terpadu dan Satuan Polisi Pamong Praja.

Pada pembentukannya, BP2T Kota Magelang mengelola 37 jenis pelayanan perizinan dan non perizinan berdasarkan Peraturan Walikota Magelang Nomor 068.2/64/112 Tahun 2008 tentang Penetapan Jenis-Jenis Pelayanan Perizinan yang dikelola Pelayanannya oleh Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Kota Magelang. Seiring berjalannya waktu, jenis pelayanan yang diselenggarakan oleh BP2T Kota Magelang akan bertambah dikarenakan adanya jenis-jenis perizinan baru yang harus dilaksanakan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku

C. Kedudukan, Tugas Pokok Dan Fungsi

Berdasarkan pada Peraturan Daerah Kota Magelang Nomor 5 Tahun 2008, Badan Pelayanan Perizinan Terpadu adalah bagian perangkat daerah, merupakan gabungan dari unsur-unsur perangkat daerah yang mempunyai kewenangan di bidang pelayanan perizinan. Badan Pelayanan Perizinan Terpadu mempunyai tugas pokok melaksanakan koordinasi dan menyelenggarakan pelayanan administrasi di bidang perizinan secara terpadu dengan prinsip koordinasi, integrasi, sinkronisasi, simplifikasi, keamanan dan kepastian.

Penjabaran lanjutan dari Peraturan Daerah tersebut adalah melalui Peraturan Walikota Magelang Nomor 22 Tahun 2008, yang menjabarkan tentang fungsi dari Badan Pelayanan Perizinan Terpadu, yaitu :

1) Perumusan rencana dan kebijakan teknis di bidang pelayanan perizinan terpadu;

2) Penyelenggaraan pelayanan administrasi perizinan dan non perizinan serta pengelolaan retribusi pelayanan perizinan dan non perizinan; 3) Pelaksanaan koordinasi proses pelayanan perizinan dan non perizinan; 4) Pengkoordinasian dan pengarahan dalam penyusunan program,

pengelolaan keuangan serta urusan umum dan kepegawaian badan; 5) Pelaksanaan tugas pokok sesuai dengan peraturan

(7)

Lkj IP BP2T Tahun 2015 4 6) Pengendalian dan pembinaan terhadap pelaksanaan operasional di

lingkup tugasnya.

Sedangkan pelayanan perizinan dan non perizinan yang dilaksanakan pada tahun 2015 meliputi :

1. Izin Usaha Perdagangan (SIUP) 2. Izin Usaha Industri (IUI)

3. Tanda Daftar Industri (TDI) 4. Tanda Daftar Perusahaan (TDP) 5. Tanda Daftar Gudang (TDG) 6. Izin Pengelolaan Sarang Burung 7. Izin Perpanjangan Kartu Pengawasan 8. Izin Usaha Angkutan

9. Izin Trayek

10. Izin Perubahan/Perpanjangan Trayek 11. Izin Mendirikan Bangunan (IMB) 12. Balik Nama/Perubahan IMB

13. Izin Usaha Jasa Konstruksi (IUJK) 14. Izin Reklame

15. Izin Perpanjangan Reklame 16. Izin Gangguan

17. Izin Tempat Penjualan Minuman Beralkohol; 18. Izin Pemakaian Dasaran Kios/Los

19. Izin Daftar Ulang Pemakaian Kios/Los 20. Izin Pemindahan Pemakaian Kios/Los 21. Izin Pangkalan Minyak Bersubsidi 22. Izin Pengobat Tradisional

23. Izin Praktek Ahli Kecantikan 24. Ambulance dan Evakuasi Pasien 25. Izin Rumah Bersalin

26. Izin Balai Pengobatan

27. Izin Balai Kesehatan Ibu dan Anak 28. Izin Apotik

29. Izin Optikal

30. Izin Laboratorium Kesehatan Swasta 31. Izin Pedagang Eceran Obat

32. Izin Depot Air Minum Isi Ulang 33. Izin Salon Kecantikan

(8)

Lkj IP BP2T Tahun 2015 5 34. Izin Pemulasaraan Jenasah

35. Izin Pusat Kebugaran Jasmani 36. Izin Pangkalan Gas LPG 3 Kg 37. Izin Usaha Toko Modern

38. Tanda Daftar Usaha Pariwisata 39. Surat Izin Tempat Usaha (SITU)

D. Susunan Organisasi

Sesuai Peraturan Daerah Kota Magelang Nomor 5 Tahun 2008, Badan Pelayanan Perizinan Terpadu terdiri dari :

1. Kepala Sekretariat;

2. Bagian Tata Usaha, membawahkan : a. Sub Bagian Program;

b. Sub Bagian Keuangan;

c. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian;

3. Bidang Perizinan dan Non Perizinan Bidang Perekonomian, mengkoordinasikan Tim Teknis Perizinan dan Non Perizinan Bidang Perekonomian;

4. Bidang Perizinan dan Non Perizinan Bidang Pembangunan, mengkoordinasikan Tim Teknis Perizinan dan Non Perizinan Bidang Pembangunan;

5. Bidang Perizinan dan Non Perizinan Bidang Kesejahteraan Rakyat, mengkoordinasikan Tim Teknis Perizinan dan Non Perizinan Bidang Kesejahteraan Rakyat;

Struktur tersebut dituangkan dalam sebuah Bagan Organisasi sebagai berikut :

(9)

Lkj IP BP2T Tahun 2015 6 Gambar 1.1

Struktur Organisasi BP2T Kota Magelang

Dengan struktur tersebut maka komposisi SDM per tanggal 31 Desember 2015 adalah sebagai berikut :

1. Jumlah pegawai menurut jabatan : pegawai struktural sebanyak 7 orang, pelaksana sebanyak 10 orang.

2. Jumlah pegawai menurut golongan : golongan IV sebanyak 4 orang, golongan III sebanyak 8 orang, golongan II sebanyak 5 orang.

3. Jumlah pegawai menurut tingkat pendidikan : S2 sebanyak 4 orang, S1 sebanyak 9 orang, Diploma sebanyak 2 orang, SLTA sebanyak 2 orang.

4. Jumlah pegawai menurut status Kepegawaian : PNS sebanyak 16 orang, CPNS sebanyak 1 orang.

5. Jumlah pegawai menurut jenis kelamin : laki-laki sebanyak 6 orang, perempuan sebanyak 11 orang.

E. Isu Strategis

Isu-isu strategis nasional yang dapat diajadikan acuan dalam pelaksanaan kegiatan di BP2T Kota Magelang antara lain adalah Peningkatan Daya Saing dengan percepatan pembangunan infrastruktur. Pembangunan ini difokuskan antara lain pada komunikasi dan informatika yang meliputi pengintegrasian sistem komunikasi dan informasi instansi pemerintah.

(10)

Lkj IP BP2T Tahun 2015 7 Sementara itu isu strategis yang diangkat pada lingkup Kota Magelang antara lain adalah pada Reformasi Birokrasi dan Tata Kelola, yaitu masih belum optimalnya penyelenggaraan pemerintahan umum dalam pelayanan publik yang disebabkan oleh kurangnya kapasitas, kompetensi dan profesionalitas SDM aparatur berikut sarana dan prasarana yang dibutuhkan, serta masih perlu intensifikasi penerapan E-Government di seluruh SKPD dengan memaksimalkan sistem informasi, penggunaan WAN dan penggunaan website. Selain hal tersebut adalah masih perlu optimaslisasi penegakan aturan sistem dan prosedur kerja pelayanan.

Penguatan kelembagaan juga merupakan upaya yang telah dan akan terus dilaksanakan untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. Diantara bentuk upaya penguatan kelembagaan adalah dengan pelimpahan kewenangan penandatanganan perizinan dari kepala daerah kepada kepala lembaga Perizinan Terpadu Satu Pintu (PTSP). Hal tersebut dimaksudkan agar kepala daerah dapat lebih terfokus untuk mengagendakan pembangunan daerah secara keseluruhan, dan PTSP juga dapat lebih menjamin standar pelayanan yang diberikan kepada masyarakat terkait dengan waktu penyelesaian izin. Dengan ditepatinya standar pelayanan kepada masyarakan maka akan menimbulkan citra positif dari pemerintah dalam hal kesigapan sebagai abdi masyarakat, adanya transparansi birokrasi dan kesan profesionalitas dalam upaya mengembangkan pertumbuhan ekonomi daerah sebagai hasil dari reformasi birokrasi yang selama ini telah digaungkan mulai dari pemerintah pusat.

BP2T Kota Magelang sebagai SKPD yang menyelenggarakan pelayanan administratif bidang perizinan dan non perizinan menjadi penting peranannya dalam mewujudkan Kota Magelang sebagai Kota Jasa, yaitu dengan memberikan legalitas usaha sehingga memberikan kesempatan dan kondisi persaingan usaha yang sehat dan terbuka untuk menunjang pertumbuhan ekonomi daerah. Diluar tugas pokok tersebut, BP2T berupaya untuk mendukung terlaksananya Magelang Kota Sejuta Bunga dan Ayo Ke Magelang 2015 dengan tema pembangunan 2015 yaitu Meraih Keunggulan. Namun demikian tahapan pada tahun 2014 yaitu tahap Berkesan harus tetap dipertahankan dan masih relevan dilanjutkan pada tahun ini.

(11)

Lkj IP BP2T Tahun 2015 8

BAB II

PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

A. Rencana Strategis

Visi Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Tahun 2011 – 2015 adalah “Mewujudkan kepuasan pelanggan di bidang pelayanan perizinan dan non perizinan yang profesional dan berkeadilan”. Untuk mewujudkan misi tersebut maka misi yang diemban oleh BP2T Kota Magelang adalah :

1. Meningkatkan kualitas dan kuantitas sumber daya serta perangkat hukum pelayanan perizinan dan non perizinan.

2. Meningkatkan kualilas pelayanan publik dibidang perizinan dan non perizinan.

3. Meningkatkan hubungan kerjasama yang baik dengan instansi terkait, masyarakat dan dunia usaha

Adapun tujuan yang diharapkan dari misi tersebut adalah :

1. Mewujudkan sarana dan prasarana pelayanan perijinan dan non perijinan yang memadai serta tersedianya peraturan perundang-undangan yang mendasari penyelenggaraan pelayanan perizinan dan non perizian

2. Mewujudkan pelayanan prima

3. Mewujudkan kerjasama yang berkelanjutan dengan SKPD terkait, masyarakat, dan dunia usaha guna tercapainya peningkatan pelayanan perizinan dan non perizinan

Sedangkan sasaran yang ingin dicapai selama pelaksanaan rencana strategis tersebut yaitu:

1. Terpenuhinya sarana dan prasarana yang memadai dan penyempurnaan peraturan perundang-undangan sebagai dasar penyelenggaraan pelayanan

2. Terwujudnya pelayanan perizinan dan non perizinan sesuai dengan SOP dan SPP

3. Terwujudnya koordinasi, integrasi dan sinkronisasi penyelenggaraan pelayanan perizinan dan perizinan yang dilimpahkan di BP2T dan meningkatnya kesadaran masyarakat terkait legalisasi usaha

(12)

Lkj IP BP2T Tahun 2015 9 B. Penetapan Kinerja

Dalam pelaksanaannya, perencanaan kinerja dituangkan dalam perjanjian kinerja, yaitu lembar/dokumen yang berisikan penugasan dari pimpinan instansi yang lebih tinggi kepada pimpinan instansi yang lebih rendah untuk melaksanakan program/kegiatan yang disertai dengan indikator kinerja. Melalui perjanjian kinerja, terwujudlah komitmen penerima amanah dan kesepakatan antara penerima dan pemberi amanah atas kinerja terukur tertentu berdasarkan tugas, fungsi dan wewenang serta sumber daya yang tersedia. Kinerja yang disepakati tidak dibatasi pada kinerja yang dihasilkan atas kegiatan tahun bersangkutan, tetapi termasuk kinerja (outcome) yang seharusnya terwujud akibat kegiatan tahun-tahun sebelumnya. Dengan demikian target kinerja yang diperjanjikan juga mencakup outcome yang dihasilkan dari kegiatan tahun-tahun sebelumnya, sehingga terwujud kesinambungan kinerja setiap tahunnya. Penetapan Kinerja pada tahun 2015 adalah sebagai berikut.

No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target

(1) (2) (3) (4)

1 Terpenuhinya sarana dan prasarana yang memadai dan penyempurnaan peraturan perundang-undangan sebagai dasar penyelenggaraan

pelayanan.

Tersedianya sarana kerja yang lengkap

100%

2 Terwujudnya pelayanan perizinan dan non perizinan sesuai dengan SOP dan SPP

Prosentase ketersediaan SOP dan atau SPP

terhadap perizinan yang dilayani.

100%

3 Terwujudnya koordinasi, integrasi dan sinkronisasi penyelenggaraan pelayanan perizinan dan perizinan yang dilimpahkan di BP2T dan meningkatnya kesadaran masyarakat terkait legalisasi usaha. Tersedianya buku informasi pelayanan perizinan serta Sosialisasi perizinan kepada masyarakat 3 kegiatan

Penetapan kinerja tersebut diimplementasikan dengan program dan kegiatan yang dilaksanakan untuk pencapaian indikator kinerja pada sasaran strategis yang telah ditetapkan yaitu :

(13)

Lkj IP BP2T Tahun 2015 10 1. Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur.

Tujuan program adalah tersedianya dan terpeliharanya sarana dan prasarana kantor dengan sasaran terpenuhinya sarana dan prasarana yang memadai dan penyempurnaan peraturan perundang-undangan sebagai dasar penyelenggaraan pelayanan. Untuk mencapai tujuan dan sasaran tersebut, kegiatan yang dilakukan adalah :

a) Pengadaan perlengkapan gedung kantor b) Pengadaan peralatan gedung kantor

c) Pemeliharaan rutin/ berkala gedung kantor.

2. Program mengintensifkan penanganan pengaduan masyarakat.

Tujuan program adalah terlaksananya perizinan dan pengaduan masyarakat dengan sasaran terwujudnya pelayanan perizinan dan non perizinan sesuai dengan SOP dan SPP. Untuk mencapai tujuan dan sasaran tersebut, kegiatan yang dilakukan adalah :

a) Penyusunan Standar Operasional Prosedur Bidang Perizinan dan Pelayanan Umum

b) Survey Pelayanan Perijinan

3. Program optimalisasi pemanfaatan teknologi informasi

Tujuan program adalah terlaksananya penyederhanaan prosedur perizinan dengan sasaran terwujudnya koordinasi, integrasi dan sinkronisasi penyelenggaraan pelayanan perizinan dan perizinan yang dilimpahkan di BP2T dan meningkatnya kesadaran masyarakat terkait legalisasi usaha. Untuk mencapai tujuan dan sasaran tersebut, kegiatan yang dilakukan adalah :

a) Peningkatan Mutu Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan b) Sosialisasi Pelayanan Perijinan dan Non Perijinan

Program dan kegiatan tersebut untuk mencapai Indikator Kinerja Utama (IKU) BP2T Kota Magelang sebagaimana ditetapkan dalam Peraturan Walikota Magelang Nomor 43 Tahun 2011 tentang Penetapan Indikator Kinerja Utama Pemerintah Kota Magelang Tahun 2011-2015 yaitu :

(14)

Lkj IP BP2T Tahun 2015 11

No. Sasaran IKU

1 2 3

1 Meningkatkan kemudahan pelayanan dalam mendorong peluang investasi di daerah

Lama proses perizinan

Sedangkan dalam Rencana Strategis BP2T Kota Magelang Tahun 2011-2015 ditargetkan bahwa pada tahun kelima, lama proses perizinan akan dicapai dalam 2 hari kerja. Perlu dijabarkan bahwa 2 hari kerja yang ditargetkan adalah waktu rata-rata penyelesaian perizinan sejak berkas lengkap dan benar sampai dengan selesainya pemrosesan izin sesuai dengan prinsip manajemen mutu yang dilaksanakan di BP2T Kota Magelang yaitu ISO 9001:2008, dimana perhitungan yang dilakukan berdasarkan pada proses yang sepenuhnya ditangani atau yang menjadi kewenangan dari BP2T Kota Magelang.

(15)

Lkj IP BP2T Tahun 2015 12

BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA

A. Capaian Kinerja Organisasi

Pengukuran kinerja adalah proses sistematis dan berkesinambungan untuk menilai keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program, kebijakan, sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan dalam mewujudkan visi, misi dan strategi instansi pemerintah. Pengukuran kinerja dimaksudkan untuk menilai pencapaian setiap indikator kinerja guna memberikan gambaran tentang keberhasilan dan kegagalan pencapaian tujuan dan sasaran. Pengukuran kinerja diukur berdasarkan pencapaian sasaran dan indikator sasaran serta menggambarkan pula tingkat capaian pada program dan kegiatannya. Pengukuran kinerja dilakukan dengan cara membandingkan antara realisasi dengan target yang telah ditetapkan sebelumnya.

Pengukuran capaian kinerja dari masing-masing kegiatan, dilakukan dengan cara membandingkan antara rencana dengan realisasi dari setiap indikator kinerja utama yang telah ditetapkan.

Indikator kinerja yang semakin tinggi nilai capaiannya akan bermakna positif atau semakin rendah nilai capaiannya akan bermakna negatif, digunakan rumus:

Realisasi Rencana

Sedangkan untuk indikator kinerja yang semakin tinggi nilai capaiannya akan bermakna negatif atau semakin rendah nilai capaiannya bermakna positif maka menggunakan rumus:

Rencana - (Realisasi – Rencana) Rencana

Untuk menentukan nilai capaian kinerja digunakan rumus rata-rata:

Σ Nilai Misi

Σ Misi

Setelah dilakukan pengukuran dan evaluasi kinerja terhadap kinerja kegiatan dan kinerja sasaran selanjutnya hasil nilainya dikategorikan

x 100 %

x 100 %

(16)

Lkj IP BP2T Tahun 2015 13 menggunakan skala ordinal dengan skala pengukuran kinerja sebagaimana tersebut di bawah ini:

Nilai dibawah 55 : tidak berhasil Nilai > 55 s/d 70 : cukup berhasil Nilai > 70 s/d 85 : berhasil

Nilai > 85 : sangat berhasil

Hasil pengukuran kinerja pencapaian sasaran adalah sebagai berikut : 1. Terpenuhinya sarana dan prasarana yang memadai dan penyempurnaan

peraturan perundang-undangan sebagai dasar penyelenggaraan pelayanan.

Kegiatan Capaian

a Pengadaan Perlengkapan Gedung Kantor 100%

b Pengadaan Peralatan Gedung Kantor 100%

c Pemeliharaan Rutin/ Berkala Gedung Kantor 100% Dari capaian tersebut maka dapat diketahui bahwa pencapaian sasaran pertama sebesar 100%. Pengadaan perlengkapan merencanakan 13 pengadaan sarana dan telah tercepai seluruhnya yaitu alat dapur berupa kompor dan tabung gas, alat antrian elektronik, 4 kursi tunggu, roll O pack, LCD proyektor, penghancur kertas, exhaust fan, TV dan sound system. Pengadaan peralatan merencanakan 5 pengadaan alat dan telah tercapai seluruhnya yaitu 4 printer dan 1 speaker multimedia. Sedangkan kegiatan Pemeliharaan Rutin / Berkala Gedung Kantor melaksanakan pengecatan dan pemeliharaan gedung lainnya.

2. Terwujudnya pelayanan perizinan dan non perizinan sesuai dengan SOP dan SPP.

Kegiatan Capaian

a Penyusunan Standar Operasional Prosedur Bidang Perizinan dan Pelayanan Umum

100%

b Survey Pelayanan Perijinan 100%

Dari capaian tersebut maka dapat diketahui bahwa pencapaian sasaran kedua sebesar 100%. Penyusunan Standar Operasional Prosedur Bidang Perizinan dan Pelayanan Umum merencanakan 2 kegiatan dan telah tercapai seluruhnya yaitu audit eksternal sertifikasi ISO 9001:2008. Sedangkan Survey Pelayanan Perijinan meskipun secara fisik tercapai 90,71% dari target pelaksanaan namun semua perizinan dengan survey

(17)

Lkj IP BP2T Tahun 2015 14 yang masuk telah dilakukan survey sehingga capaiannya adalah 100% (outcome).

3. Terwujudnya koordinasi, integrasi dan sinkronisasi penyelenggaraan pelayanan perizinan dan perizinan yang dilimpahkan di BP2T dan meningkatnya kesadaran masyarakat terkait legalisasi usaha.

Kegiatan Capaian

a Peningkatan Mutu Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan

3 Keg b Sosialisasi Pelayanan Perijinan dan Non Perijinan 3 Keg Dari capaian tersebut maka dapat diketahui bahwa pencapaian sasaran ketiga sebesar 3 keg (100%). Peningkatan Mutu Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan merencanakan 3 penerbitan buku pelayanan perizinan dan telah terlaksana seluruhnya. Sedangkan Sosialisasi Pelayanan Perijinan dan Non Perijinan dari 3 kegiatan yang direncanakan juga telah dilaksanakan seluruhnya.

Adapun pencapaian Indikator Kinerja Utama yaitu :

No. IKU Target Capaian Kinerja

1 2 3 4 5

1 Lama proses perizinan 2 hari 2,56 hari 72%

B. Evaluasi dan Analisis Kinerja

Sasaran 1: Terpenuhinya sarana dan prasarana yang memadai dan penyempurnaan peraturan perundang-undangan sebagai dasar penyelenggaraan pelayanan.

Terdapat satu indikator yaitu Tersedianya sarana kerja yang lengkap. Sarana kerja utama sebagai kelengkapan kerja adalah komputer, jaringan internet, telepon/faximili, mesin pengganda dokumen dan printer dengan komposisi utama ruangan adalah ruang tunggu, ruang help desk, ruang layanan, ruang pemrosesan dan ruang arsip. Dari kegiatan untuk menunjang indikator tersebut maka capaian pada tahun 2015 adalah :

No. Indikator Target Capaian Kinerja

1 2 3 4 5

1 Tersedianya sarana kerja yang lengkap 100% 100% 100%

Capaian tersebut jika dibandingkan dengan capaian tahun lalu adalah sebagai berikut :

(18)

Lkj IP BP2T Tahun 2015 15

No. Indikator 2014 2015

1 2 3 4

1 Tersedianya sarana kerja yang lengkap 100% 100%

Sasaran 2: Terwujudnya pelayanan perizinan dan non perizinan sesuai dengan SOP dan SPP.

Terdapat satu indikator yaitu Prosentase ketersediaan SOP dan atau SPP terhadap perizinan yang dilayani. Dari kegiatan untuk menunjang indikator tersebut maka capaian pada tahun 2015 adalah :

No. Indikator Target Capaian Kinerja

1 2 3 4 5

1 Prosentase ketersediaan SOP dan atau

SPP terhadap perizinan yang dilayani

100% 100% 100%

Capaian tersebut jika dibandingkan dengan capaian tahun lalu adalah sebagai berikut :

No. Indikator 2014 2015

1 2 3 4

1 Prosentase ketersediaan SOP dan atau SPP

terhadap perizinan yang dilayani

100% 100%

Sasaran 3: Terwujudnya koordinasi, integrasi dan sinkronisasi penyelenggaraan pelayanan perizinan dan perizinan yang dilimpahkan di BP2T dan meningkatnya kesadaran masyarakat terkait legalisasi usaha.

Terdapat satu indikator yaitu Tersedianya buku informasi pelayanan perizinan serta Sosialisasi perizinan kepada masyarakat. Buku tersebut merangkum hasil dari kegiatan pelayanan perizinan dan non perizinan sampai dengan penerbitan izin sebagai hasil dari penyelenggaraan pelayanan perizinan yang dilaksanakan oleh BP2T Kota Magelang. Dari kegiatan untuk menunjang indikator tersebut maka capaian pada tahun 2015 adalah :

No. Indikator Target Capaian

1 2 3 4

1 Tersedianya buku informasi pelayanan perizinan

serta Sosialisasi perizinan kepada masyarakat

3 keg 3 keg

Capaian tersebut jika dibandingkan dengan capaian tahun lalu adalah sebagai berikut :

(19)

Lkj IP BP2T Tahun 2015 16

No. Indikator 2014 2015

1 2 3 4

1 Tersedianya buku informasi pelayanan perizinan

serta Sosialisasi perizinan kepada masyarakat

3 keg 3 keg

Adapun pencapaian Indikator Kinerja Utama yaitu lama proses perizinan. Lama proses perizinan yang dimaksud adalah waktu penanganan proses penyelenggaraan pelayanan perizinan yang sesuai dengan standar operasional prosedur yang berlaku yang dihitung berdasarkan pada proses yang sepenuhnya ditangani atau yang menjadi kewenangan dari BP2T Kota Magelang.

No. IKU Target Capaian Kinerja

1 2 3 4 5

1 Lama proses perizinan 2 hari 2,56 hari 72% Capaian indikator tersebut selama pelaksanaan Rencana Strategis Tahun 2011 – 2015 adalah sebagai berikut :

No Tahun Target Capaian

(1) (2) (3) (4) 1 2011 5 hari 5 hari 2 2012 5 hari 5 hari 3 2013 5 hari 3,5 hari 4 2014 2 hari 3 hari 5 2015 2 hari 2,56 hari

Target yang ditetapkan selama 2 hari pada dasarnya merupakan tantangan yang cukup berat. Hal ini tidak terlepas bahwa pelaksanan pelayanan penerbitan perizinan belum sepenuhnya ditangani oleh BP2T Kota Magelang. Masih terdapat 22,44% perizinan yang penandatanganannya tidak dilakukan oleh Kepala BP2T Kota Magelang. Selain itu, keputusan hasil survey dan rekomendasi oleh tim teknis belum sepenuhnya dilakukan di BP2T Kota Magelang, namun masih dilakukan oleh dan berada di SKPD teknis, yang mana tidak dapat terjangkau oleh Standar Pelayanan ataupun SOP yang berlaku dalam penerbitan perizinan. Target 2 hari pelayanan penyelesaian perizinan hanya dapat dicapai jika penyelenggara memiliki kewenangan penuh dalam kegiatan yang berlangsung selama proses penerbitan izin, sehingga tidak tergantung oleh pihak-pihak di luar penyelenggara penerbit izin.

(20)

Lkj IP BP2T Tahun 2015 17 C. REALISASI ANGGARAN

Kebijakan anggaran belanja yang diterapkan di Pemerintah Daerah Kota Magelang yaitu belanja daerah disusun berdasarkan pendekatan anggaran kinerja yang berorientasi pada pencapaian hasil dari input yang direncanakan. Kebijakan pengelolaan belanja daerah diprioritaskan untuk menunjang efektifitas pelaksanaan tugas dan fungsi masing-masing Satuan Kerja Perangkat Daerah dalam rangka melaksanakan kewajiban daerah yang menjadi tanggung jawabnya, dengan memperhatikan bahwa peningkatan alokasi anggaran belanja yang direncanakan oleh setiap pengguna anggaran harus terukur. Dalam pelaksanaan anggaran tetap memperhatikan prinsip-prinsip penganggaran yaitu transparansi dan akuntabilitas anggaran, disiplin anggaran dan efisiensi dan efektivitas anggaran.

Akuntabilitas kinerja keuangan dapat dilihat dari beberapa aspek pencapaian, antara lain realisasi anggaran seperti pada tabel berikut.

Tabel 3.2. Realisasi Anggaran Belanja Daerah Tahun 2015 BP2T Kota Magelang

Kode

Rekening Uraian Anggaran Realisasi Kinerja

5 BELANJA DAERAH 2.730.268.000 2.372.031.862 86,88% 5.1 Belanja Tidak Langsung 1.488.182.000 1.226.294.991 82,40% 5.1.1 Belanja Pegawai 1.488.182.000 1.226.294.991 82,40% 5.2 Belanja Langsung 1.242.086.000 1.145.736.871 92,24% 5.2.1 Belanja Pegawai 344.318.000 323.168.000 93,86% 5.2.2 Belanja Barang dan Jasa 733.959.000 662.674.871 90,29% 5.2.3 Belanja Modal 163.809.000 159.894.000 97,61% Dibandingkan dengan kinerja keuangan tahun lalu, realisasi Anggaran Belanja Langsung Tahun 2011-2015 dapat dilihat pada tabel berikut.

Tahun 2011 2012 2013 2014 2015

Pagu 650.918.000 670.558.000 875.293.000 1.083.044.000 1.242.086.000 Realisasi 605.667.299 637.990.544 816.564.766 954.888.464 1.145.736.871

(21)

Lkj IP BP2T Tahun 2015 18 Lebih rinci, realisasi per program dan kegiatan dapat dilihat pada tabel berikut.

PROGRAM DAN KEGIATAN ANGGARAN REALISASI CAPAIAN

Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 455.900.000 435.233.096 95,47%

1 Penyediaan Jasa Surat Menyurat 1.620.000 1.619.160 99,95%

2 Penyediaan Jasa Komunikasi, sumberdaya air dan

listrik 70.500.000 63.438.191 89,98%

3 Penyediaan Jasa Pemeliharaan dan Perijinan

kendaraan Dinas/Operasional 3.160.000 3.061.000 96,87%

4 Penyediaan Jasa Administrasi Keuangan 67.996.000 66.834.050 98,29%

5 Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor 24.903.000 24.676.180 99,09%

6 Penyediaan Alat Tulis Kantor 26.423.000 25.812.430 97,69%

7 Penyediaan barang cetakan dan penggandaan 31.957.000 30.943.500 96,83%

8 Penyediaan Komponen Instalasi Listrik/Penerangan

Bangunan Kantor 9.956.000 8.677.000 87,15%

9 Penyediaan bahan bacaan dan Peraturan

Perundangan - Undangan 2.640.000 2.355.000 89,20%

10 Penyediaan Bahan Logistik Kantor 1.845.000 1.401.000 75,93%

11 Penyediaan Makanan dan minuman 23.220.000 15.200.000 65,46%

12 Rapat Koordinasi dan konsultasi dalam dan luar

daerah 126.530.000 126.065.585 99,63%

13 Penyediaan jasa tenaga kontrak/honorer

Daerah/tidak tetap 65.150.000 65.150.000 100,00%

Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur 343.309.000 318.345.100 92,73%

1 Pengadaan Perlengkapan Gedung Kantor 130.989.000 127.460.250 97,31%

2 Pengadaan Peralatan Gedung Kantor 14.000.000 13.842.000 98,87%

3 Pemeliharaan rutin/berkala Gedung Kantor 20.600.000 20.577.500 99,89%

4 Pemeliharaan rutin/berkala Kendrn dinas /

Operasional 107.900.000 88.747.850 82,25%

5 Pemeliharaan rutin/berkala perlengkapan

gedung kantor 3.650.000 2.815.000 77,12%

6 Pemeliharaan rutin/berkala peralatan

gedung kantor 21.950.000 21.877.000 99,67%

7 Pengadaan Papan Informasi 18.820.000 18.591.750 98,79%

8 Rehabilitasi sedang/berat gedung kantor 25.400.000 24.433.750 96,20%

Program Peningkatan Disiplin Aparatur 2.900.000 2.748.350 94,77%

1 Pengadaan pakaian dinas & perlengkapannya 2.900.000 2.748.350 94,77%

Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan

Capaian Kinerja dan Keuangan 27.543.000 24.986.400 90,72%

1 Penyusunan Laporan capaian kinerja dan ikhtisar

realisasi kinerja SKPD 6.694.000 6.682.500 99,83%

2 Penyusunan pelaporan prognosis realisasi

anggaran 3.754.000 3.665.825 97,65%

3 Penyusunan Laporan Keuangan Akhir tahun 1.984.000 - 0,00%

(22)

Lkj IP BP2T Tahun 2015 19

5 Penyusunan RKA-SKPD 7.392.000 7.079.525 95,77%

6 Penyusunan LAKIP SKPD 1.896.000 1.847.050 97,42%

Program Optimalisasi Pemanfaatan Teknologi Informasi 13.694.000 8.710.650 63,61%

1 Peningkatan Mutu Pelayanan Perizinan dan Non

Perizinan 13.694.000 8.710.650 63,61%

Program Mengintensifkan Penanganan Pengaduan

Masyarakat 390.740.000 347.855.775 89,02%

1 Permbentukan unit khusus penanganan pengaduan

masyarakat 33.000.000 28.042.700 84,98%

2 Penyusunan Standard Operasional Prosedure Bidang

Perizinan dan Pelayanan Umum 32.335.000 31.380.500 97,05%

3 Sosialisasi Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan 56.095.000 51.095.000 91,09%

4 Survey Pelayanan perijinan 269.310.000 237.337.575 88,13%

Program Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau (RTH) 8.000.000 7.857.500 98,22%

1 Pemeliharaan RTH 8.000.000 7.857.500 98,22%

JUMLAH 1.242.086.000 1.145.736.871 92,24%

Badan Pelayanan Perizinan Terpadu memperoleh pagu anggaran awal tahun pada belanja langsung sebesar Rp. 1.084.799.000,- dan mengalami penyesuaian pada pertengahan tahun anggaran menjadi sebesar Rp. 1.242.086.000,-. Penyesuaian tersebut dialokasikan pada kegiatan berikut:

PROGRAM DAN KEGIATAN PENETAPAN PERUBAHAN

Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

1 Penyediaan Jasa Komunikasi, sumberdaya air dan listrik 72.900.000 70.500.000

2 Penyediaan Alat Tulis Kantor 23.063.000 26.423.000

3 Penyediaan barang cetakan dan penggandaan 33.607.000 31.957.000

4 Penyediaan Komponen Instalasi Listrik/Penerangan Bangunan

Kantor 8.656.000 9.956.000

5 Penyediaan bahan bacaan dan Peraturan Perundangan -

Undangan 2.280.000 2.640.000

6 Penyediaan Bahan Logistik Kantor 1.539.000 1.845.000

7 Penyediaan Makanan dan minuman 19.980.000 23.220.000

8 Rapat Koordinasi dan konsultasi dalam dan luar daerah 90.130.000 126.530.000

Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

1 Pengadaan Perlengkapan Gedung Kantor 51.563.000 130.989.000

2 Pengadaan Peralatan Gedung Kantor 5.900.000 14.000.000

3 Pemeliharaan rutin/berkala Kendrn dinas / Operasional 121.015.000 107.900.000

4 Pemeliharaan rutin/berkala peralatan

gedung kantor 13.400.000 21.950.000

Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan

1 Penyusunan Renstra SKPD 2.890.000 0

Program Mengintensifkan Penanganan Pengaduan Masyarakat

(23)

Lkj IP BP2T Tahun 2015 20 2 Penyusunan Standard Operasional Prosedure Bidang Perizinan

dan Pelayanan Umum 30.835.000 32.335.000

3 Sosialisasi Pelayanan Perizinan dan Non Perizinan 23.095.000 56.095.000

(24)

Lkj IP BP2T Tahun 2015 21

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Perencanaan kegiatan dan kinerja pada BP2T Kota Magelang telah disesuaikan dengan kebutuhan dan ketersediaan anggaran. Tahapan perancanaan telah dijalankan dimulai dengan adanya rencana strategis, rencana kerja tahunan, rencana kinerja serta penetapan kinerja. Pelaksanaan kegiatan juga telah mengacu pada dokumen pelaksanaan anggaran serta adanya evaluasi dan penyesuaian sehingga pada anggaran perubahan juga telah diusulkan beberapa kegiatan baru demi mencapai pelayanan yang terbaik kepada masyarakat.

Pengukuran kinerja dilaksanakan untuk membandingkan hasil yang telah dicapai dengan rencana kinerja yang telah ditetapkan. Hasil dari pengukuran ini akan diketahui capaian kinerja yang telah dilakukan selama 1 tahun berjalan. Pada tahun ini, ketiga indikator kinerja dapat tercapai 100%, namun untuk indikator kinerja utama tingkat kota hanya tercapai sebesar 72%. Sedangkan dari realisasi anggaran kegiatan, BP2T Kota Magelang pada tahun ini telah menyerap 72,24% anggaran yaitu sebesar Rp. 1.145.736.871,- pada belanja langsung.

Capaian tersebut didapatkan dari pelaksanaan program dan kegiatan yang dilaksanakan yang telah mengikuti prosedur menejemen yang baik yaitu setiap kegiatan yang direncanakan telah dilaksanakan secara efisien dan efektif dalam pengertian kegiatan itu dari sisi input tidak melebihi pagu yang ditetapkan dan dari sisi output kegiatan itu dapat terealisir dengan baik serta dari sisi outcome kegiatan tersebut dapat berfungsi secara maksimal. Dengan demikian secara umum kebijakan, sasaran, program dan kegiatan yang dilaksanakan oleh BP2T Kota Magelang berkinerja sangat baik.

B. Strategi Peningkatan Kinerja

Peningkatan kinerja harus selalu diupayakan demi mewujudkan visi yang telah ditetapkan. Untuk meningkatkan kinerja Badan Pelayanan Perizinan Terpadu maka rencana tindak lanjut yang akan dilakukan antara lain :

(25)

Lkj IP BP2T Tahun 2015 22 1. Perumusan dan penyusunan rencana strategis yang lebih sesuai

dengan kaidah Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan (SAKIP) agar lebih realistis dalam pelaksanaannya dan memberikan kaidah yang baku dalam implementasinya.

2. Peningkatan kualitas indikator kinerja agar lebih sesuai dengan sasaran yang akan dicapai.

3. Penyusunan anggaran berbasis kinerja dengan mempedomani pada analisis standar biaya yang telah ditetapkan.

4. Pemantauan lebih intensif terhadap rencana dan capaian pelaksanaan kegiatan termasuk dengan memperhatikan alokasi anggaran kas yang lebih realistis dan berimbang.

5. Peningkatan pelaksanaan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) akuntabilitas kinerja pemerintahan.

6. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang ada, agar sesuai dengan beban kerja, sehingga dapat memberikan performa yang optimal dan efektif dalam setiap pelaksanaan pelayanan terhadap pelanggan.

7. Mengoptimalkan koordinasi dengan melibatkan SKPD terkait, serta keterlibatan masyarakat dan dunia usaha, guna mendukung terwujudnya Kota Magelang sebagai Kota Jasa yang Maju, Mandiri dan Sejahtera.

8. Secara berkelanjutan meningkatkan standar pelayanan agar selalu sesuai dengan tuntutan pelayanan dan kebutuhan masyarakat.

Gambar

Tabel 3.2. Realisasi Anggaran Belanja Daerah Tahun 2015  BP2T Kota Magelang

Referensi

Dokumen terkait

4. Persentase keluarga balita dan anak yang ikut BKB. Upaya untuk pencapaian sasaran strategis, Indikator Kinerja Utama dan Indikator Kinerja Kegiatan tersebut

No Misi Tujuan Sasaran Strategis Program Indikasi Kegiatan Indikator Sasaran Strategis, Indikator Program (Outcom e) dan Indikator Kegiatan (Output) Target Kinerja Program

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas karunia dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Perbandingan Nilai Gizi Komposit Tepung Sukun dan

1) Akad pembiayaan mura>bah}ah. 2) Bentuk perjanjian pembiayaan mura>bah}ah pada kredit pemilikan rumah. 3) Klasifikasi permasalahan yang timbul dalam pelaksanaan pembiayaan

Variabel independen, variabel dependen, dan tahun yang digunakan dalam penelitian ini berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Yuniasih, Rasmini, dan

Beban gaji sebesar Rp. 16.760.000.000,- tidak dikapitalisasi sebagai aktiva sumber daya manusia karena beban gaji tidak memiliki manfaat dimasa yang akan datang. Untuk itu gaji

Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan teori yang dikemukakan oleh Ormrod (2008:21- 23) yang menyatakan bahwa efikasi diri berpengaruh terhadap perilaku dan kognisi

A.   Modal apa saja yang harus dimiliki konselor atau pendidik yang melakukan konseling anak?  1.  Modal  Umum.  Adanya  pemahaman  komprehensif  tentang