Makalah Seminar Kerja Praktek
ARSITEKTUR NODE B TIPE 3206
PADA JARINGAN 3G INDOSAT
Andhika Candra Dewana (L2F 006 006)candra88andhika@gmail.com
Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Diponegoro Abstrak
Dengan semakin berkembangnya zaman dan bertambahnya jumlah pengguna telepon bergerak dapat menyebabkan beberapa kendala, diantaranya adalah terbatasnya jumlah kanal jaringan untuk melayani pengguna, kecepatan transfer data yang rendah, serta daerah cakupan sel yang terbatas. Sehingga perlu adanya peningkatan teknologi yaitu memigrasikan sistem teknologi 2G (Second Generation) menjadi 3G (Third Generation) berbasis Wideband Code Division Multiple Access (WCDMA) yang disebut sebagai Universal Mobile Telecommunication System (UMTS).
Teknologi 3G (Third Generation) merupakan teknologi komunikasi seluler yang sedang banyak diterapkan saat ini, khususnya di Indonesia. PT. Indosat, Tbk merupakan salah satu penyedia layanan telekomunikasi wireless terbesar di Indonesia telah menerapkan teknologi dengan kecepatan transfer data tinggi tersebut. RBS adalah komponen terdepan dari jaringan komunikasi seluler yang langsung berhubungan dengan mobile equipment. Salah satu tipe RBS yang digunakan adalah RBS 3206.
Kata Kunci: komunikasi seluler, 3G, RBS 3206 I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Dalam era globalisasi sekarang ini, kebutuhan akan informasi sangat dirasakan oleh banyak orang. Perkembangan teknologi informasi pada saat ini berkembang seiring dengan revolusi teknologi informasi. Hal ini terlihat pula dalam perkembangan teknologi dibidang telekomunikasi yang berkembang sangat pesat dalam hal teknologi dan layanan komunikasi bergerak (mobile
evolutions).
Perkembangan teknologi telekomunikasi di dunia terjadi dengan sangat pesat dikarenakan kebutuhan untuk berkomunikasi dan bertukar data dengan cepat dan mudah. Salah satu teknologi komunikasi yang sedang mulai banyak di implementasikan, khususnya di Indonesia adalah teknologi 3G (Third
Generation) atau generasi ketiga untuk
komunikasi seluler.
PT. Indosat, Tbk. yang merupakan salah satu operator seluler terbesar di Indonesia tidak ingin ketinggalan dalam memberikan layanan teknologi UMTS (3G) kepada para pelanggannya. Hal ini dibuktikan dengan pembangunan jaringan UMTS (3G) di beberapa wilayah di Indonesia. RBS (Radio
Base Station) dalam sistem seluler memegang
peranan yang sangat penting. Dalam hal ini PT. Indosat Tbk, menggunakan seri RBS 3000 produksi ERICSSON sebagai RBS untuk jaringan UMTS. RBS 3000 dari ERICSSON
sendiri terdiri dari beberapa seri, diantaranya, RBS 3412, 3206, 3107. PT. Indosat Tbk, Semarang salah satunya menggunakan ERICSSON RBS 3206 sebagai perangkat RBS pada node B.
1.2. Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai dari pelaksanaan kerja praktek di PT Indosat, Tbk Semarang adalah untuk mengetahui dan memahami aplikasi dalam dunia telekomunikasi. Secara khusus jaringan telekomunikasi seluler terutama dalam jaringan UMTS (3G) dan proses yang ada didalamnya.
1.3. Pembatasan Masalah
Untuk menghindari pembahasan yang terlalu luas, penulis membatasi pembahasan makalah ini hanya pada:
Ericsson RBS 3206, meliputi spesifikasi teknis dan dimensional, cara kerja tiap bagian dari RBS 3206, dan proses signaling pada RBS 3206.
II. TEKNOLOGI GENERASI KE-3 (3G) 2.1 Definisi 3G
3G merupakan singkatan dari istilah dalam bahasa inggris: third generation adalah istilah yang digunakan untuk teknologi telepon bergerak generasi ke-3, teknologi ini merupakan pengembangan dari generasi ke-2 (2G).
3G merepresentasikan evolusi untuk kapasitas, kecepatan data, dan kemampuan layanan baru.
ITU (International Telecommunication
Union) mendefinisikan 3G (Third Generation)
sebagai teknologi yang dapat unjuk kerja sebagai berikut:
1. Mempunyai kecepatan transfer data sebesar 144 Kbps pada kecepatan user 100km/jam. 2. Mempunyai kecepatan transfer data sebesar
384 Kbps pada kecepatan berjalan kaki. 3. Mempunyai kecepatan transfer data sebesar
2 Mbps pada user diam (stationer). 2.2 Standard 3G
Standard 3G bercabang menjadi 3 standard sistem yang akan diberlakukan di dunia, yaitu :
1. Wideband-CDMA (WCDMA), di dukung oleh European Telecommunications Standards Institute (ETSI) dan operator
GSM di Eropa dan tempat lain. Diawal tahun 1998, W-CDMA diikutsertakan dalam standar ETSI yaitu UMTS (Universal Mobile Telecommunications
System).
2. CDMA2000 (CDMA2000 1X EV-DO & CDMA2000 1X EV-DV) didukung oleh komunitas CDMA Amerika Utara, dipimpin oleh CDMA Development Group (CDG).
3. (TD-SCDMA) didukung oleh China. 2.3 Tujuan Teknologi 3G
Teknologi 3G diperkenalkan pada awalnya adalah untuk tujuan sebagai berikut: a. Menambah efisiensi dan kapasitas jaringan b. Menambah kemampuan jelajah (roaming) c. Untuk mencapai kecepatan transfer data
yang lebih tinggi
d. Peningkatan kualitas layanan (Quality of
Service – QOS)
e. Mendukung kebutuhan internet bergerak (mobile internet)
2.4 Frekuensi 3G
Frekuensi 3G yang digunakan PT. Indosat, yaitu :
1. Frekuensi pengiriman (downlink) 2140-2145 MHz.
2. Frekuensi penerimaan (uplink) 1950-1955 MHz.
2.5 Kelebihan Teknologi 3G
Kelebihan 3G dari generasi-generasi sebelumnya adalah
1. Kualitas suara yang lebih bagus. 2. Keamanan yang terjamin.
3. Kecepatan data mencapai 2 Mbps untuk lokal/Indoor/slow-moving access dan 384 kbps untuk wide area access.
4. Support beberapa koneksi secara simultan, sebagai contoh, pengguna dapat browse internet bersamaan dengan melalukan call (telepon) ke tujuan yang berbeda.
5. Infrastruktur bersama dapat mensupport banyak operator dilokasi yang sama. Interkoneksi ke other mobile dan fixed
users.
6. Roaming nasional dan internasional. 7. Bisa menangani packet-and
circuit-switched service termasuk internet (IP) dan videoconferencing. Juga high data rate communication services dan asymmetric data transmission.
8. Efiensi spektrum yang baik, sehingga dapat menggunakan secara maksimum bandwidth yang terbatas.
9. Support untuk multiple cell layer.
10. Co-existance dan interconnection dengan
satellite-based services.
11. Mekanisme billing yang baru tergantung dari volume data, kualitas service dan waktu.
2.6 WCDMA (Wideband Code Division Multiple Access)
Universal Mobile Telecommunication System (UMTS) merupakan salah satu sistem generasi ketiga yang dikembangkan di Eropa dan mualai dipernalkan tahun 2004. Standarisasi dari UMTS ini dilakukan oleh
European Telecommunication Standard Institution (ETSI), selain itu Intertational
Telecommunications Union Telecommunication Standardisation Sector
(ITU-T) mengerjakan sistem yang sama
dinamakan International Mobile Telecommunication System 2000 (IMT 2000).
Kedua badan standarisasi ini dapat melakukan kerjasama sehingga terbentuk satu sistem untuk masa yang akan datang. UMTS dirancang sehingga dapat menyediakan bandwidth sebesar 2 Mbits/s.
W-CDMA sudah diimplentasikan di Japan, Eropa dan Asia, dan telah dikembangkan di 55 negara pada tahun 2006.
2.8 Jaringan WCDMA/UMTS
Untuk mendukung bit rate yang tinggi (high bit rate), teknologi radio yang baru,
Wideband Code Division Multiple Access
(WCDMA) digunakan dalam UMTS. Untuk perkenalan dari UMTS, jaringan radio yang baru ditambahkan untuk jaringan inti GSM/GPRS yang sudah ada (existing), dapat dilihat pada Gambar 1. Jaringan inti umum (Common Core Network) GSM dan UMTS (Universal Mobile Telecomunication System) seperti Gambar 1 termasuk di dalamnya adalah jaringan PSTN (Public Switched
Telephone Network).
Gambar 1 Elemen Jaringan GSM dan UMTS Di GSM kita lihat ada BSS (Base
Station System), sistem pangkalan stasiun
radio. BSS ini terdiri atas BSC (Base Station
Controler) dan BTS (Base Transceiver Station) yang di UMTS (Universal Mobile Telecommunication System) disebut dengan node, bisa dalam sistem entitas yang terpisah
atau terpadu. Sedangkan di UMTS (Universal
Mobile Telecomunication System) ada UTRAN
(UMTS Radio Access Network), akses radio jaringan UMTS.
UTRAN ini terdiri atas RNS (Radio
Network Subsystem), RNC (Radio Network Controller) dan Node. RNC ini selevel dengan
BSC pada GSM. Diharapkan dari jaringan inti ini akan ada layanan dengan kebebasan akses dengan satu kesatuan jaringan inti, misalnya akses internet.
Gambar 2 WCDMA Radio Access Network
Kunci perlengkapan external adalah perlengkapan Iu diantara RNC dan jaringan inti dan Uu diantara User Equipment (UE) dan Node B, RBS. Di Dalam RAN, suatu RNC menyampaikan/mengkomunikasikan yang lainnya dengan melalui Iur dan dengan RBS melalui Iub.
W-CDMA ini merupakan pentransmisian pita lebar, maka memiliki beberapa keuntungan yaitu:
a. Tahan terhadap interferensi.
b. Memiliki kondisi multipath propagasi. c. Mempunyai efisiensi tinggi dan kapasitas
tinggi bila diterapkan dalam konfigurasi multisel.
d. Mempunyai kemampuan untuk melayani servis dengan laju data tinggi servis ISDN, multimedia dan bandwidth on
demand.
e. Mampu melayani servis dengan laju data yang tinggi sampai 384 Kbps untuk area luas dan 2 Mbps untuk area indoor.
f. W-CDMA dapat melayani servis-servis yang berbeda pada frekuensi carrier yang sama sehingga dapat dimanfaatkan untuk komunikasi multimedia.
g. Optimal bila digunakan pada transfer paket data.
h. Tidak memerlukan sinkronisasi antar BTS dan memiliki infrastruktur cost yang rendah.
i. Mampu mendukung antenna array
adaptive, deteksi multi user dan
mempunyai hirarki struktur sel.
j. 100 voice panggilan per RF carrier dengan 8 Kbps codec.
k. 50 paket data user per RF carrier pada 384 Kbps.
l. Mempunyai frekuensi sesuai wideband RF carrier serta kontrol daya lebih akurat. m. Demodulasi koheren pada kanal uplink
dan downlink.
III. ARSITEKTUR NODE B TIPE 3206 RBS adalah komponen terpenting dalam komunikasi seluler, bisa dikatakan bahwa, tanpa RBS maka suatu komunikasi tidak bisa dikatakan sebagai mobile communication. RBS adalah komponen terdepan dari jaringan komunikasi seluler, yang langsung berhubungan dengan mobile equipment. Dalam hal ini PT. Indosat, Tbk memakai produk dari vendor Ericsson dalam pengadaan perangkat RBS untuk jaringan UMTS (3G).
3.1 Fitur dan Dimensi Fisik RBS 3206 RBS 3206 adalah sebuah RBS indoor
macro dari Ericsson, berbasis pada RBS 3000
R3 hardware, dan termasuk salah satu keluarga RBS 3000.
3.1.1 Fitur RBS 3206
Tidak semua fiturnya didukung oleh semua konfigurasi RBS. Fitur–fitur utama dari RBS 3206 adalah sebagai berikut:
• Sebuah RBS yang baik di dalam terdapat empat subrack cabinet.
• Bisa dipakai dengan bermacam – macam
Radio Unit (RU).
• Bisa dipakai dengan board – board interface transport jaringan, yang mendukung E1, J1, T1, E3, T3, STM-1/OC-3c atau STM-1/OC-3.
• Bisa melakukan sharing antenna dengan
Global System for Mobile Communication (GSM) dan Time Division Multiple Access (TDMA) system.
• Variabel kapasitas uplink dan downlink
baseband, untuk RBS 3206M sampai
dengan 768 Channel Elements (CE).
• Mendukung High-Speed Downlink Packet
Access (HSDPA).
• Power supply alternative untuk RBS 3206 adalah -48 V DC (dua kabel).
• Dua jalur RX yang berbeda, dua jalur TX yang berbeda (optional), dan empat jalur RX yang berbeda (optional).
• Bisa dipasang dan diatur untuk mendukung band frekuensi jamak.
• RBS 3206 dapat di atur untuk 1-3 sektor, dengan dua carrier per sektor.
• Mendukung peralatan external alarm. • Mendukung Global Positioning System
(GPS) sebagai sebuah sumber sinkronisasi. • Mendukung Ethernet based site Local Area
Networks (LAN).
• Mendukung GSM atau WCDMA
Tower-Mounted Amplifiers (TMA) dan Remote Electrical Tilt Units (RETU).
3.1.2 Dimensi RBS 3206
Pada point ini membahas tentang karakteristik fisik yaitu dimensi, berat, dan warna dari RBS 3206M.
Tabel 1 Dimensi RBS 3206M Dimensi
Unit RBS 3206M
Tinggi (termasuk base frame) 1.850
Lebar 600 Dalam 450
Dalam (termasuk pintu) 470
Gambar 3 Dimensi RBS 3206
Tiap jenis RBS memiliki berat tersendiri, seperti dalam tabel dibawah ini:
Tabel 2 Berat RBS 3206M
Unit Berat (Kg) RBS 3206M RBS setelah semua
unit terpasang 125
Base Frame 12
3.2 Persyaratan Tempat untuk RBS 3206 Dalam point ini membahas tentang
space requirements (syarat untuk penempatan)
RBS.
3.2.1 Persyaratan Instalasi
Jarak minimal adalah 250mm di sebelah kiri antara kabinet dan kabel tangga untuk menyediakan tempat yang memadai untuk bekerjanya RBS dan untuk memastikan cukup sirkulasi udara. 300 mm ruangan antara kabel tangga dan langit-langit juga di sarankan untuk menyediakan ruang kerja yang memadai. Untuk RBS 3206M, jarak saat pintu terbuka adalah 20 mm dari kabinet. Instalasinya dapat dilihat seperti gambar berikut :
Gambar 4 Persyaratan Tempat RBS 3206 3.2.2 Site Layout
RBS dipasang di lantai dan biasa diposisikan berdiri bebas tanpa kontak dengan
cabinet yang lainnya, berhadapan dengan dinding atau saling membelakangi atau berjajar dengan kabinet yang lain.
3.2.3 Persyaratan Zona Aman Gempa
Jika RBS di tempatkan pada daerah zona gempa, maka ruangan yang dibutuhkan antara dinding dengan cabinet paling tidak 100 mm dan ruang antara cabinet paling tidak 150 mm.
3.3 Hardware Unit
Bagian ini berisi tentang deskripsi hardware unit yang ada dalam RBS 3206 secara singkat, tanpa menghiraukan konfigurasi frekuensi yang dipakai. Bagian-bagian dari RBS 3206 ditunjukan pada gambar dan tabel di bawah ini :
Gambar 5 Unit Hardware RBS 3206 Tabel 3 Unit Hardware RBS 3206
Posisi Deskripsi A Connection Field (CF)
B Fan
C Fan Control Unit (FCU) D Power Distribution Unit (PDU)
E Filter Sub-rack. Filter sub-rack terdiri dari : • Filter Unit
F Radio sub-rack terdiri dari: • Radio Unit
Radio sub-rack termasuk juga digital cassette.
G Digital cassette:
• Control Base Unit (CBU) • Exchange Terminal (ET) board
• Random Access and Receiver
(RAX) board
• Transmitter (TX) board • Radio Unit Interface (RUIF) 3.3.1 Peralatan Pendinginan (Cooling System)
Cooling system merupakan system
pendingin yang ada pada RBS 3206. Selain system pendingin external yang ada pada
shelter sendiri, RBS 3206 juga mempunyai
system pendingin internal yang bertugas
menjaga suhu kerja dari masing-masing perangkat yang ada di dalamnya.
1. Fan
Fan berfungsi untuk mendinginkan RBS. Letaknya berada di belakang Power connection/PDU dan FCU dapat di akses dari bagian atas RBS. Jumlah fan untuk RBS 3206M ada 2.
2. Fan Control Unit (FCU)
FCU berfungsi untuk mengontrol fan dan untuk menghubungkan ke External Alarm
Connection Unit (EACU). FCU berhubungan
dengan CBU melalui Enclosure Control (EC)
bus.
Fan dan FCU dapat disebut juga Climate
Unit (CLU). Prinsip pendinginan RBS
menyertakan kekuatan konversi. Climat Unit (CLU) mengatur kecepatan fan berdasarkan pengukuran panas dalam suatu tempat tersebut yang diterima dari setiap board pada RBS. Hal ini memastikan bahwa kecepatan fan akan selalu optimal di setiap situasi. Alarm akan selalu di sampaikan pada CBU.
3.3.2 Peralatan Radio
Peralatan radio menangani proses yang berhubungan dengan system radio, semisal adalah proses transmitting dan receiving pada proses komunikasi dengan User Equipment (UE). Radio equipment adalah berupa suatu radio unit yang terletak pada bagian radio subrack (posisi F), secara garis besar RU berfungsi sebagai pemroses Radio Frequency (RF) yang menangani :
• Konversi Digital to Analog (D/A) dan
Analog to Digital (A/D)
• RF modulasi dan demodulasi • RF carrier combining Radio Unit (RU)
RU sangat penting dalam fungsi
Transceiving Receiving Processing (TRP), dan Power Amplifier (PA). RU juga mendukung
konfigurasi single-carrier atau multi-carrier. RU menyokong FU dengan Power. Pada RBS 3206M berjumlah 1-3 buah.
RU termasuk salah satu bagian yang sangat penting untuk signal clipping, D/A konversi dan modulasi dan penguatan RF untuk jalan TX, begitu pula dengan demodulasi, A/D konversi dan penyaring (filter) untuk jalan RX.
Satu RU dapat mendukung satu atau lebih sector-carriers, yaitu TX dan RX, tergantung pada tipe RU. Berbagai tipe RU
bias di Sampai satu kab 3.3.3 Pe Pe berupa subrack dalam F Secara g sinyal fr Filter U Fi seperti sebuah L menanga menyupl Controll Amplifie Duplex transmit filter m tersedia control c di tanga jumlahny 3.3.4 Pe D untuk m channels campur da dengan 3 R inet. Gamba ralatan Filt eralatan Filte filter unit y (posisi E). Filter subrack garis besar b rekuensi. Unit (FU)
ilter unit terd RF filters
Low Noise A
ani pemecah lai tenaga pa
ler) atau er) dan RET filters meng tter pada seb
meminimalisa dan anten communicati ani dengan v ya antara 1-3 Gamba ralatan Dig igital subra menangani d s ke User alam kabine RU dalam di r 6 Radio Uni er er pada RBS yang terleta Pada RBS 3 k terdapat 1 berfungsi se
diri dari bagi (RX & T Amplifier dan han RF car ada ASC (A TMA (Tow T (Remote E ghubungkan buah antenna air jumlah na – antena ion dengan A
via FU. Pada 3. ar 7 Filter Unit gital Cassette ack (posisi dedicated Equipment et yang sam pasang dala it S 3206 adal ak pada Filt 3206 biasan 1-3 Filter un ebagai penap ian-bagian R TX), duplexe n splitters. F rrier. FU ju ntenna Syste wer Mount Electrical Til receiver d a biasa. Dupl feeder ya a. Alarm a ASC dan RE a RBS 3206 t e G) berfung and comm t (UE). Pa ma. am lah ter nya nit. pis RF, er, FU uga em ted lt). dan lex ang nd ET 6M gsi on ada di di 1. R fu bo (B ke ba fil su 2. m A un da R si be m ba tr 3. op un ja bo po la 0-3. ra pr igital subrac iantaranya ad . Control Ba CBU m RBS. CBU m ungsi kontro oard yang la BPs). CBU b e unit yan ackplane. C ltering dan ub-rack. Gam . Radio Uni RUIF b melalui kabe ATM backpla nit pada RBS RUIF alam BB su RU dalam ra inyal digital egitu pula maupun dari ackplane. T ansfer ke RU . Exchange Fungsi ptional, kar ntuk kepe aringan yang Board E oard bisa dig ort yang cuk ain di butuhk -4 buah. .3.5 Peralata Baseba angkaian kom roses uplink ck ini terdir dalah: ase Unit (CB merupakan un menjalankan ol dalam R ain dengan v berisi ATM ng lain d CBU board distribusi un mbar 8 Contro it Interface ( berisikan ko el ke RU.
ane pada dig
S 3206M ada board adal ub-rack, mer adio sub-rac I/O, untuk t control si i RU dan iming sinya U melewati R Terminal B dari ETB rena CBU erluan tran paling umum ET merupaka gunakan saat kup, atau sa kan. Jumlah an Baseband nd adalah b munikasi dig dan downlin ri dari beber BU)
nit pusat con bagian utam RBS dan me via Board Pr switch dan alam sub-r berisi jug ntuk BB dan ol Base Unit RUIF) oneksi point RUIF terhu gital subrack alah 1 buah. lah interfac rupakan pen ck. RUIF m transmit dan inyal digita BB dan al dari CBU RUIF. oard (ETB) adalah perle sudah men nsport kon m. an port trans t CBU tidak aat standar unit pada R d blok terakh gital, dan m nk ke user eq rapa unit ntrol dari ma dalam engontrol rocessors interface rack via a power n control t-to-point ubung ke k. Jumlah ce board nghubung membawa n receive, al untuk Control U juga di engkapan nyediakan nektivitas smisi. ET k memliki transmisi RBS 3206 ir dalam menangani quipment.
Baseband equipment terletak pada digital cassette subrack.
1. Random Access and Receiver Board ( Papan RAX)
RAX board melakukan proses uplink
digital dan tersedia dengan Channel Element
(CE) yang berbeda kapasitasnya. Jumlah unit , RBS 3206M 1 – 6 buah.
RAX board dipisah menjadi 3 fungsionil unit utama. Tiga fungsionil unit tersebut adalah, Demodulator (DEM), Random acces (RA), dan Decoder (DE).
DEM terdiri dari fungsional untuk RAKE receiver, channel estimation, dan Maximum Ratio Combining (MRC). RA terdiri dari Random Acces Detector. DEC module terdiri dari fungsionil untuk
de-interleaving dan decoding. Kapasitas extra
diadakan dengan software keys atau dengan menambahkan boards-up sampai kapasitas maksimal. Redundansi terjadi dikarenakan beban yang terjadi diantara RAX boards.
2. Papan Transmitter (TX)
TX board melakukan proses downlink
digital. TX board tersedia dengan CE yang
kapasitasnya berbeda. Jumlah unit pada RBS 3206M 1 – 2 buah.
Tx board secara fungsional berfungsi untuk channel encoding dan modulasi pada
downlink. Kapasitas extra di adakan dengan software keys atau dengan menambahkan
boards-up sampai kapasitas maksimal. Redundansi terjadi dikarenakan beban yang terjadi diantara RAX boards.
3.3.6 Peralatan Distribusi Daya
Power Distribution Equipments
berisikan perlatan catu daya, yang memberikan catu daya pada RBS 3206.
1. Power Connection Unit atau PDU-03 (Posisi D)
Beberapa power connection units yang digunakan untuk RBS 3206M adalah PDU-03 berfungsi menyuplai RU, FCU, dan digital
cassette (melalui CBU) dengan power -48 V
DC. PDU berisikan circuit breakers. PDU digunakan sebagai distribusi DC internal. 2. Power Supply Unit (PSU)
PSU mengubah voltase yang masuk menjadi sistem voltase 48 V DC. PSU Berhubungan dengan CBU melalui EC bus dan itu merupakan unit yang tersedia saat RBS dilengkapi dengan DCCU atau ACCU unit koneksi daya. Jumlah unit 0–4 buah.
PSU mengubah tegangan masuk AC menjadi sistem tegangan -48 V DC. PSU bisa di duplikatkan untuk N+1 redundansi dan pengisian battery backup yang sangat cepat. 3. AC Connection Unit (ACCU)
Tenaga AC didistribusikan ke PSU menggunakan via circuit breakers yang terdapat pada ACCU. ACCU juga memiliki
cold start function.
4. DC Filter (DCF)
Sebuah unit DC filter disediakan untuk mengkoneksikan external -48 VDC, seperti
external battery back up.
5. Battery Fuse Unit (BFU)
Supervises unit fuse battery dan mengkoneksikan/diskoneksi backup battery. 6. Auxiliary Unit Hub
AUH berfungsi untuk menghubungkan
auxiliary units ke EC bus. AUH unit yang
harus ada saat RBS dilengkapi dengan PSU. Jumlah unit 0 – 1 buah.
7. 75 Ω Transmission Interface
Disediakannya konversi impedansi transmisi yang berkisar antara 75–120 Ω dari interface elektrik merupakan sebuah pilihan. 3.3.7 Peralatan Eksternal
Peralatan eksternal adalah peralatan yang mendukung kinerja dari RBS 3206.
1. ASC (Antenna System Controller) – 2,1 GHz
ASC adalah unit dengan fungsi high
gain ddTMA ganda dan RET, tersedia untuk
band 2,1 GHz. ASC diletakkan di tower dekat antenna.
ASC menempati 2 cabang TX/RX, dalam contoh hanya dibutuhkan satu ASC per sektor. Tenaga ASC disuplai dan diawasi dari FU di RBS, melalui feeder RF.
Dalam RBS 3206 ASC berfungsi diantaranya: dapat meningkatkan performa
uplink, High gain (optimal sensitivity).
2. Wideband Tower Mounted Amplifier (WTMA) – 2.1 GHz
WTMA adalah high gain dual ddTMA yang digunakan untuk band 2,1 GHz. WTMA diletakkan di tower dekat antenna. WTMA digunakan untuk jalur penerimaan dengan tujuan untuk mengurangi keseluruhan noise
figure penerima. Double Dual Duplex
TMA-nya termasuk dua filter duplex tiap cabang yang memungkinkan untuk digunakan pada
feeder yang sama untuk menerima dan
mengirimkan sinyal.
WTMA menempati 2 cabang TX/RX, dalam contoh hanya dibutuhkan satu WTMA per sektor. Tenaga WTMA disuplai dan diawasi dari FU di RBS, melalui feeder RF. 3. RETU (Remote Electrical Tilt Unit)
Penambahan RETU pada RBS mempunyai fungsi diantaranya adalah meminimalkan interferensi sehingga bisa meningkatkan kapasitas dalam tuning jaringan dan mengoptimalkan area soft handover. RET dapat diintegrasikan dalam antena dan memperbolehkan pengaturan melalui remote dari sudut vertical tilt lobe antena.
IV. PENUTUP
Berdasarkan pengamatan pada saat kerja praktek di PT. Indosat, Tbk. Semarang, khususnya di divisi area network Semarang, didapat kesimpulan dan saran-saran sebagai berikut:
4.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat ditarik setelah melaksanakan kerja praktek yaitu:
1. PT. Indosat, Tbk. merupakan salah satu perusahaan penyedia layanan komunikasi digital yang ada di Indonesia, dimana memiliki berbagai macam bidang usaha telekomunikasi, khususnya komunikasi seluler.
2. 3G adalah istilah yang digunakan untuk teknologi telepon bergerak generasi ke-3, yang merupakan pengembangan dari generasi ke-2 (2G).
3. Node B pada jaringan UMTS berfungsi sebagai “front line”. Node B berhubungan langsung dengan User Equipment. Pada Node B inilah terdapat RBS (Radio Base
System) dimana perlatan ini mengurusi
segala hal yang berhubungan dengan frekuensi radio.
4. RBS 3206 adalah salah satu tipe RBS yang digunakan PT. Indosat cabang Semarang
yang merupakan RBS indoor macro dari Ericsson, berbasis pada RBS 3000 R3
hardware, dan termasuk salah satu keluarga
RBS 3000.
5. Ericsson RBS (Radio Base System) 3206 bekerja pada frekuensi 2100 MHz dan 850 / 1900 MHz. Bagian utama dari RBS 3206 diantaranya adalah; Radio Unit, Filter Unit,
Radio Unit Interface, dan Control Base Unit.
6. CBU (Control Base Unit) adalah bagian utama dari RBS 3206, dimana bagian ini menjadi pusat control dari RBS. Yang mengatur keseluruhan kerja dari masing-masing kerja.
4.2 Saran
Berdasarkan hasil kerja praktek di PT. Indosat penyusun memberikan saran sebagai berikut :
1. Sebaiknya perlu dilakukan maintenance pada perangkat-perangkat RBS secara rutin dan efektif agar kinerja dari perangkat tetap terjaga.
2. Peningkatan QoS (Quality of Service) serta
updating teknologi-teknologi terbaru untuk
diimplementasikan agar pelanggan semakin puas dalam menggunakan layanan komunikasi dari PT. Indosat.
3. Koordinasi dengan pihak luar perlu ditingkatkan. Misalnya dalam kasus listrik bergilir, harus ada koordinasi lebih baik dengan PLN, sehingga bisa lebih antisipatif untuk melakukan supply dengan genset. DAFTAR PUSTAKA
[1] Castro, Jonathan. The UMTS Network
and Radio Access Technology: Air Interface Techniques for Future Mobile Systems, John Wiley & Sons Ltd. West
Sussex, 2001.
[2] Low, Jeff. 3G IP Mobile Internet
Revolution The Power of Mobility,
Ericsson Datacom. 2003.
[3] RBS R3 Product Presentation, Ericsson,
2006.
[4] Technical Product Description RBS 3206, Ericsson, 2006.
[5] WCDMA Ran Field Maintenanac,
Ericsson, 2005
[6] 3G Training, Teknikal Database
BIODATA PENULIS
Andhika Candra Dewana, terlahir di kota Semarang pada 3 Juni 1988. Telah menempuh pendidikan di TK Tunas Bhakti Semarang, SD Kanisius Jatingaleh Semarang, SMP N 5 Semarang, SMA N 3 Semarang, dan sekarang tengah menyelesaikan pendidikan Strata Satu di Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro, Semarang, Indonesia Angkatan Tahun 2006 dengan konsentrasi Elektronika dan Telekomunikasi.
Mengetahui/Mengesahkan Dosen Pembimbing
Ir. Ngatelan, M.T. NIP 195207271982031003