• Tidak ada hasil yang ditemukan

Suresh Serwe. Abstrak

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Suresh Serwe. Abstrak"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS PENGARUH LATAR

BELAKANG PEBDIDIKAN,

KECAKAPAN PROFESIONAL,

PENDIDIKAN BERKELANJUTAN,

DAN INDEPENDENSI PEMERIKSA

TERHADAP KUALITAS HASIL

PEMERIKSAANAN PADA KANTOR

AKUNTAN PUBLIK YANG

BERAFILIASI

Suresh Serwe

Binus University, Jakarta, DKI Jakarta, Indonesia

Abstrak

Penelitian ini mempunyai tujuan untuk melihat pengaruh antara latar belakang pendidikan, kecakapen profesional, pendidikan berkelanjutan, independensi pemeriksa terhadap kualotas hasil pemeriksaan pada sepuluh kantor akuntan publik yang berafiliasi di Indonesia.

Yang menjadi variabel independen dalam penelitian ini adalah latar belakang pendidikan, kecakapan profesional, pendidikan berkelanjutan dan independensi pemeriksa. Sementara yang menjadi variable dependen dalam penelitian ini adalah Kualitas Hasil Pemeriksaanan.

Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa Latar Belakang Pendidikan tidak berpengaruh signifikan terhadap Kualitas Hasil Pemeriksaanan. Hal ini dikarenakan dalam profesi audit pengalam dalam pekerjaan audit berperan lebih penting ketimbang seorang auditor yang lulusan D3 yang mempunyai pengalaman dalam melakukan pemeriksa tentunya lebih baik ketimbang lulusan S1 yang baru lulus tanpa pengalaman memeriksa. Kecakapan Profesional berpengaruh signifikan terhadap Kualitas Hasil Pemeriksaanan. Hal ini di karena auditor yang sering menadapat training berkaitan dengan pekerjaannya tentunya jauh lebih mahir dan akan menghasilkan kualitas audit yang jauh lebih baik dari sebelumnya. Pendidikan Berkelanjutan berpengaruh signifikan

(2)

terhadap Kualitas Hasil Pemeriksaanan. Hal ini dikarenakan pemeriksa yang sering mengikuti pelatihan yang berkaitan dengan pemeriksaan lebih baik dari pada yang tidak pernah sama sekali hal ini juga sejalan demngan program yang di buat asosiasi akutan seperti IAI dan IAPI, bahwa seorang auditor harus guna menjaga kualitas pekerjaanya maka harus selalu ikut serta dalam Pendidikan Berkelanjutan. Independensi Pemeriksa tidak berpengaruh signifikan terhadap Kualitas Hasil Pemeriksaanan. Hal ini dikarenakan dalam KAP berafiliasi yang menentukan calon clien bukan kalangan junior, sementara pada penelitian ini rata-rata adalah junior.

Kata Kunci: Independensi Pemeriksa,Kecakapan Profesional, Kualitas Hasil Pemeriksaanan, Latar Belakang Pendidikan, Pendidikan Berkelanjutan.

1. Pendahuluan

Seiring dengan meningkatnya kompetisi dan perkembangan setiap profesi dituntut untuk dapat bekerja secara profesional. Kemampuan dan keahlian khusus yang dimiliki oleh suatu profesi adalah suatu keharusan agar profesi tersebut dapat bersaing secara sehat di era sekarang ini. Begitu pula dengan profesi seorang auditor yang dimana seorang auditor dituntut untuk dapat mempunyai keahlian dalam memeriksa suatu laporan keuangan.

Kecakapan profesional dalam setiap profesi diharuskan memiliki kecakapan profesional sebagai salah satu penunjang dari pada profesi kita. Begitu pula dengan seorang auditor bila tidak didukung dengan Kecakapan Profesinal yang baik pasti dapat mempengaruhi Kualitas Hasil Pemeriksaanan nya. Dalam (INSTITUT AKUNTAN PUBLIK INDONESIA, 2011) Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP) pada standar umum pemeriksaan yang pertama menyatakan bahwa pemeriksa diwajibkan untuk menggunakan dengan cermat dan seksama keahlian/kemahiran profesionalnya dalam melakukan pemeriksaan. Standar ini menghendaki pemeriksa keuangan harus memiliki keahlian di bidang

(3)

akuntansi dan auditing, serta memahami prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum yang berkaitan dengan entitas yang diperiksanya.

Pendidikan berkelanjutan dalam setiap profesi sangat penting karena dengan adanya Pendidikan berkelanjutan itu setiap orang dapat memperoleh pengetahuan terbaru yang berkaitan dengan profesinya. Begitu pula halnya seorang auditor, dengan mengikuti pendidikan berkelanjutan maka, auditor mendapatkan informasi terbaru mengenai pemeriksaan yang dilakukannya serta mempengaruhi Kualitas Hasil Pemeriksaanan itu sendiri. Maka dari itu seorang pemeriksa harus mengikuti berbagai macam pelatihan atau kursus yang berhubungan dengan tugas seorang pemeriksa. Ilmu pengetahuan yang dimiliki oleh seorang pemeriksa harus mempunyai kemampuan yang lebih terhadap objek yang akan diperiksa. Pendidikan berkelanjutan yang diikuti akan dapat meningkatkan Kualitas Hasil Pemeriksaan. Karena banyaknya peraturan, perundang-undang, metode-metode yang baru dalam hal audit.

Independensi pemeriksa setiap orang yang mempunyai perofesi yang berhubungan dengan orang lain maka, orang tersebut harus bersikap profesional dan dapat mengambil keputusan yang independen atau tanpa ada campur tangan pihak lain, sehingga keputusannya tidak merugikan salah satu pihak. Sama halnya pada orang yang berprofesi sebagai seorang auditor dalam melakukan pemeriksaan akan mempengaruhi Kualitas Hasil Pemeriksaanan itu sendiri. Maka dari itu sudah seharusnya seorang auditor bersikap independen agar tidak merugikan dari pada Kualitas Hasil Pemeriksaannya.

(4)

2. Metodologi

Secara umum, metodologi penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan jenis pengujian hipotesis (kuantitatif, saintifik), yang bersifat riset kausal. Dimensi waktu riset yang digunakan adalah melibatkan satu waktu tertentu dengan banyak sampel (cross sectional). Kedalaman riset, yang dilakukan kurang mendalam akan tetapi tingkat generalisasinya tinggi (studi statistik). Metode pengumpulan data yang dilakukan adalah kontak langsung dengan menyebarkan kuesoner. Lingkungan penelitian yang dilakukan adalah lingkungan riil yaitu kantor akuntan publik yang berafiliasi. Unit analisis dalam penelitian ini adalah individual dari pada auditor yang bekerja pada kantor akuntan publik yang berafiliasi. Model penelitian yang akan dilakukan ialah mengukur pengaruh antara variabel-variabel independen terhadap variabel dependen, yang dimana terdapat 4 (empat) variabel independen yaitu:

• Latar Belakang Pendidikan Æ X1 • Kecakapan Profesional Æ X2 • Pendidikan Berkelanjutan Æ X3 • Independensi Pemeriksa Æ X4

Sementara terdapat 1 (satu) variabel dependen yaitu:

(5)

II.1 Statistik Deskriptif

Dari 90 sampel kuesoner yang disebar, dengan nilai minimum sebesar 5 dengan nilai maksimum 1. Nilai rata-rata bervariasi disetiap perntanyaan yang dijawab oleh para responden. Standar deviasi yang lebih besar dari mean menunjukkan sebaran variabel data yang besar antara seriap variabelnya.

II.2 Uji Normalitas

Dapat diketahui bahwa nilai Asymp. Sig pada Kolmogorov-Smirnov Test adalah sebesar 0,756 yang dimana nilai ini harus lebih besar dari alfa sebesar 0,05. dengan demikian maka sebaran data dari variable setiap pertanyaan dinyatakan berdistribusi normal.

II.3 Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik terdiri dari Uji Multikolonieritas, dan Uji Heteroskedastisitas. Dalam uji multikolonieritas dinyatakan dari data tersebut dapat dilihat bahwa pada masing-masing variabel independen tidak terjadi multikolinearitas karena memilki tolerance lebih dari 0,10 dan nilai VIF kurang dari 10. Dan dalam uji heterokesdatisitas, menunjukkan hasil Grafik Scatterplot, tidak ada pola yang jelas serta titik – titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.

(6)

II.4 Uji Hipotesis

Pada pengujian hipotesis ini dilihat dari nilai Sig yang harus lebih besar

daripada alpha sebesar 0,05 maka H0 gagal ditolak yang artinya variabel independen

berpengarug terhadap variabel dependen. Hal ini dilihat berdasarkan parsial. Dan secara simultan dengan melihar pengaruhnya pada Ftabel dan Fhitung.

3. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data pada peembahasan yang telah dilakukan sebelumnya, maka dalam peneliti ini menghasilkan beberapa kesimpulan sebagai berikut:

1. Latar belakang pendidikan tidak berpengaruh signifikan terhadap Kualitas Hasil Pemeriksaan.

2. Kecakapan profesional berpengaruh signifikan terhadap Kualitas Hasil Pemeriksaan.

3. Pendidikan berkelanjutan berpengaruh signifikan terhadap Kualitas Hasil Pemeriksaan.

4. Independensi pemeriksa tidak berpengaruh signifikan terhadap Kualitas Hasil Pemeriksaan.

5. Latar belakang pendidikan, Kecakapan profesional, Pendidikan berkelanjutan dan, Independensi pemeriksa berpengaruh terhadap Kualitas Hasil Pemeriksaanan secara simultan.

(7)

Daftar Pustaka

Bastian, I. (2007). Akuntansi Yayasan dan lembaga Publik. Jakarta: Erlangga.

Batubara, R. I. (2008). Analisis Pengaruh Latar Belakang Pendidikan, Kecakapan Profesional, Pendidikan Keberlanjutan, dan Independensi Pemeriksa, terhadap Kualitas Hasil Pemeriksaanan (Studi kasus Empiris Bawasko Medan). Tesis

tidak dipublikasikan,Sekolah Pasca Sarjana Universitas Sumatera Utara.

Boynton, W. C., Johnson, R. N., & Kell, W. G. (2003). Modern Auditing (Seventh ed., Vol. I). (Y. Sumiharti, Ed., I. S. Budi, & H. Wibowo, Trans.) Jakarta, Indonesia: Erlangga.

Hall, J. A. (2007). Accounting Information Systems (4 ed., Vol. I). (N. Setyaningsih, Ed., D. Fitriasari, & D. A. Kwary, Trans.) Jakarta, Indonesia: Salemba Empat.

INSTITUT AKUNTAN PUBLIK INDONESIA. (2011). Standar Profesional Akuntan

Publik. Jakarta : Salemba Empat.

Mulyadi. (2002). Auditing (6th ed., Vol. II). Jakarta: Salemba Empat.

Pearce, J. A., & Robinson, R. B. (2008). Strategic Management (10th ed., Vol. I). (Krista, Ed., Y. Bachtiar, & Christine, Trans.) Jakarta, Indeonesia: Salemba Empat.

Purwoto, A. (2007). Panduan Laboratoriun Statistik inferensial. Jakarta: Grasindo.

Rahayu, S. (2005). Aplikasi SPSS Versi 12.00 dalam Riset Pemasaran. Bandung: ALFABETA.

(8)

Rai, A. (2008). Audit Kinerja Pada Sektor Publik. Jakarta : Salemba Empat.

Rochaety, E., Tresnati, R., & Latief, A. M. (2009). METODOLOGI PENELITIAN

BISNIS denan aplikasi SPSS. Jakarta: Mitra Wacana Media.

Santoso, S. (2010). Statistik Multivariat Konsep dan Aplikasi Dengan SPSS. Jakarta: PT. Elex Media Komputindo.

Santoso, S. (2010). Statistik Parametrik Konsep Dan Aplikasi Dengan SPSS. Jakarta: PT.Elex Media Komputindo.

Simon, J. (2004). Bekerja di Bank Itu Mudah. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan pendapat atau manfaat bagi pengembangan hukum di Indonesia yang berkenaan dengan tanggung jawab penjual

Dosen Pembimbing Nama Mahasiswa NIM Hari Mulai Berakhir Ruang

Bila kebijakan perburuhan reformasi yang membatasi buruh beridiologi pembangunanisme, maka dengan UU 25 tahun 1997 dan tiga undang-undang turunannya

Banyaknya galian yang cukup dalam di pemukiman yang cukup ramai, tidak diberi rambu lalu-lintas, pengaman ataupun Papan Peringatan / Garis Batas sehingga membahayakan pengguna

Berdasarkan karakteristik tersebut, dapat dikemukakan beberapa hal yang berkaitan dengan pelaksanaan penelitian ini, antara lain; (1) sampel atau nara sumber; (2) teknik dan

pertumbuhan bakteri dengan spektrum yang luas, yaitu dapat menghambat pertumbuhan bakteri Gram positif dan Gram negatif yang telah diwakilkan oleh kedua bakteri uji

BAB III: Kendala Kepolisian Negara Republik Indonesia (POLRI) Dalam Memerangi Cyber Crime : Aspek Koordinasi dan Kerjasama Internasional... Beberapa Penanggulangan Global

Pada sumur bor BH-3 yang mengandung gas biogenik, kandungan bakteri metanogenik sebesar 1,5% dari total bakteri umum, kandungan karbon total sekitar 4%, unsur utama, unsur logam