• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMAHAMAN PENELITIAN KUANTITATIF BAGI MAHASISWA PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PEMAHAMAN PENELITIAN KUANTITATIF BAGI MAHASISWA PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

PEMAHAMAN PENELITIAN KUANTITATIF BAGI MAHASISWA PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM

Alfian Erwinsyah IAIN Sultan Amai Gorontalo alfianerwinsyah@gmail.com

ABSTRAK

Metode Penelitian Kuantitatif merupakan metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, random, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif, statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.Tujuan tulisan ini ialah sebagai referensi tambahan bagi mahasiswa program studi manajemen pendidikan islam yang akan memilih metode penelitian kuantitatif dalam menyelesaikan tugas akhir/skripsinya. Dalam tulisan ini membahas tentang definisi dan karakteristik metode penelitian kuantitatif, Proses Penelitian Kuantitatif mulai dari masalah, rumusan masalah, menulis kajian puataka, menetapkan hipotesis, populasi dan sampel penelitian, teknik pengumpulan data, variabel penelitian, instrumen penelitian, validitas dan reliabilitas, cara melakukan penelitian, analisis data, uji hipotesis sampai pada menarik kesimpulan. Tetapi tulisan ini membatasi hanya pada ranah penelitian kuantitatif (pengaruh & hubungan) dua variabel.

Kata Kunci : Penelitian Kuantitatif, Program Studi Manajemen Pendidikan Islam

PENDAHULUAN

Pengembangan ilmu pengetahuan sejak lama diyakini sudah semestinya diperoleh dari upaya-upaya sains yang bagus (good science). Upaya-upaya sains yang bagus ini diantaranya adalah dengan menggunakan metode yang tepat untuk melihat suatu gejala, sehingga penjelasan serta pemahaman terhadap gejala tersebut pun memiliki kualitas yang baik dari sisi validitas dan reliabilitasnya.

Dalam sejarah perkembangan ilmu pengetahuan, para ilmuwan pada abad ke-20 mengembangkan dua pendekatan yaitu pendekatan positivis yang melahirkan metode kuantitatif dan pendekatan post positivis yang merupakan kritik terhadap pendekatan sebelumnya yang kemudian melahirkan metode kualitatif.

Metode kuantitatif dan kualitatif mempunyai paradigma teoritik, gaya, dan asumsi paradigmatik penelitian yang berbeda. Masing-masing memuat kekuataan dan keterbatasan, mempunyai topik dan isu penelitian sendiri, serta menggunakan cara pandang berbeda untuk melihat gejala-gejala perilaku dan sosial. Sehingga, dari sisi epistemologi yang berupaya menjawab pertanyaan “bagaimana” dan “apa yang bisa kita ketahui” dari suatu gejala, maka kedua metode tersebut memiliki pendekatan dan pertanyaan penelitian yang berbeda. Singkatnya keduanya memiliki jalan untuk memberikan penjelasan dari suatu gejala secara berbeda

Metode kuantitatif dinamakan juga metode tradisional, karena metode ini sudah lama digunakan sehingga sudah mentradisi sebagai metode untuk penelitian. Metode ini disebut sebagai metode positivistik karena berlandaskan pada filsafat positivisme. Metode ini sebagai metode ilmiah/scientific karena telah memenuhi kaidah-kaidah ilmiah yaitu konkrit/empiris, obyektif, terukur, rasional dan sistematis. Metode ini juga disebut

metode discovery, karena dengan metode ini dapat ditemukan dan dikembangkan berbagai iptek baru. Metode ini disebut metode kuantitatif karena data penelitian berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistik.

Penelitian kuantitatif, menurut Robert Donmoyer adalah pendekatan-pendekatan terhadap kajian empiris untuk mengumpulkan, menganalisa, dan menampilkan data dalam bentuk numerik daripada naratif. Menurut Cooper & Schindler, riset kuantitatif mencoba melakukan pengukuran yang akurat terhadap sesuatu. Penelitian kuantitatif sering dipandang sebagai antitesis atau lawan dari penelitian kualitatif, walau sebenarnya pembedaan kualitatif-kuantitatif tersebut agak menyesatkan. Donmoyer beralasan, banyak peneliti kuantitatif tertarik mempelajari aspek-aspek kualitatif dari fenomena. Mereka melakukan kuantifikasi gradasi kualitas menjadi skala-skala numerik yang

memungkinkan analisis statistik.1

Dalam definisi yang lain, Metode Penelitian Kuantitatif juga diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, random, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif, statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.

Bagi mahasiswa program studi manajemen pendidikan islam sangat dianjurkan untuk dapat memilih metode kuantitatif dalam tugas akhir mereka. Terlebih karena kebanyakan mahasiswa dari tahun ke tahun hanya menggunakan metode kualitatif dalam menyelesaikan tugas akhirnya. Jadi

1

Cooper, Donald R. (Business research methods, 9th edition) terj. Budijanto, Didik Djunaedi, dan Damos Sihombing: . Metode riset bisnis, edisi ke

(2)

metode kuantitatif sebagai solusi kemonotonan mahasiswa program studi manajemen pendidikan islam dalam hal memilih metode penelitian selama ini. Banyak yang beranggapan bahwa metode penelitian kuantitatif itu sangatlah susah karena banyak menggunakan rumus, angka-angka dan alasan lainnya. Tetapi jika kita cermati penelitian dengan metode kuantitatif itu setara dengan penelitian metode kualitatif atau bahkan lebih mudah. Karena Penelitian kuantitatif ketika telah dibuatkan proposal penelitian maka itu saja yang menjadi acuan kita untuk turun di lapangan, tidak seperti penelitian kualitatif yang bersifat berubah-ubah tergantung situasi dan kondisi. Berkenaan dengan rumus-rumus dan angka-angka, di zaman teknologi maju seperti ini, pengoalahan data kuantitatif dalam penelitian dapat menggunakan suatu program aplikasi di komputer yakni proram SPSS. Microsoft Excel, Amos, dsb. Jadi mahasiswa tidak perlu lagi menghitung secara manual, tetapi langsung saja memasukkan data ke program tersebut lalu menunggu hasilnya sebentar, dan muncullah hasilnya. Tetapi tidak serta merta berhenti sampai disitu, mahasiswa juga harus mempelajari maksud ataupun arti dari yang dihasilkan oleh program tersebut. Banyak sekali buku yang menjelaskan tentang itu.

KARAKTERISTIK METODE PENELITIAN KUANTITATIF

Karakteristik Metode penelitian kuantitatif yakni dapat dilihat dari 11 item:

1. Dari desainnya metode kuantitatif spesifik, jelas dan rinci, ditentukan secara mantap sejak awal, menjadi pegangan langkah demi langkah

2. Dari Tujuannya, menunjukkan hubungan/ pengaruh antar variabel, menguji teori, mencari generalisasi.

3. Dari teknik pengumpulan data, yakni kuesioner, observasi, dokumentasi dan wawancara terstruktur.

4. Dari insterumen penelitian yakni tes, angket, wawancara terstruktur, instrumen yang telah terstandar.

5. Dari data, yakni kuantitatif, berupa angka-angka, hasil pengukuran variabel yang diopera-sionalkan dengan menggunakan instrumen 6. Dari sampel, yakni besar, representatif, random,

ditentukan sejak awal.

7. Dari analisis data, yakni setelah selesai pengumpulan data, deduktif, menggunakan statistik untuk uji hipotesis.

8. Dari hubungan dengan responden, yakni dibuat berjarak, kedudukan peneliti lebih tinggi daripada responden, jangka pendek sampai hipotesis dapat dibuktikan

9. Dari usulan desain, yakni luas dan rinci, literatur yang berhubungan variabel yang diteliti, prosedur spesifik, masalah yang jelas, hipotesis yang jelas, ditulis secara rinci sebelum terjun ke lapangan.

10. Dari waktu penelitian, yakni penelitian dianggap selesai jika setelah semua kegiatan yang direncanakan dapat diselesaikan,

11. Dari segi kepercayaan terhadap hasil penelitian, yakni pengujian validitas dan relaibilitas

instrumen.2

PROSES PENELITIAN KUANTITATIF Masalah, Rumusan Masalah & Hipotesis

Pada dasarya penelitian itu dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan data yang antara lain dapat digunakan untuk memecahkan masalah. Untuk itu setiap penelitian yang akan dilakukan harus selalu berangkat dan masalah. Jadi setiap penelitian yang akan dilakukan harus selalu berangkat dan masalah, walaupun diakui bahwa memilih masalah penelitian sering merupakan hal yang paling sulit dalam proses penelitian. Bila dalam penelitian telah dapat menemukan masalah yang betul-betul masalah, maka sebenarnya pekerjaan penelitian itu 50% telah selesai. Oleh karena itu menemukan masalah dalam penelitian merupakan pekerjaan yang tidak mudah, tetapi setelah masalah dapat ditemukan, maka pekerjaan penelitian akan segera dapat dilakukan.

Masalah dapat diartikan sebagai penyimpangan antara yang seharusnya dengan apa yang benár-benar terjadi, antara teori dengan praktek, antara aturan dengan pelaksanaan, antara rencana dengan pelaksanaan. Stonner mengemu-kakan bahwa masalah-masalah dapat diketahui atau dicari apabila terdapat penyimpangan antara pengalaman dengan kenyataan, antara apa yang direncanakan dengan kenyataan, adanya

pengaduan, dan kompetisi.3

Setelah masalah diidentifikasi dan dibatasi, maka selanjutnya masalah tersebut dirumuskan. Rumusan masalah pada umumnya dinyatakan dalam kalimat pertanyaan. Dengan pertanyaan ini maka akan dapat memandu peneliti untuk kegiatan penelitian selanjutnya. Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka peneliti menggunakan berbagai teori untuk menjawabnya. Jadi teori dalam penelitian kuantitatif berperan sebagai acuan untuk menjawab rumusan masalah penelitian tersebut. Jawaban terhadap rumusan masalah yang baru menggunakan teori tersebut disebut hipotesis, maka hipotesis dapat diartikan sebagai jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian.

Pengumpulan Data, Populasi & Sampel

2Sugiyono, Metode Penelitian Administratif,

(Bandung: Alfabeta, 2009), hlm.12. 3

Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung: Alfabeta, 2010), hlm.52.

(3)

Hipotesis yang masih merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah tersebut, selanjutnya akan dibuktikan kebenarannya secara empiris berdasarkan data dan lapangan. Untuk itu peneliti melakukan pengumpulan data. Pengumpulan data dilakukan pada populasi tertentu yang telah ditetapkan oleh peneliti. Bila populasi terlalu luas, sedangkan peneliti memiliki keterbatasan waktu, dana dan tenaga, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dan populasi tersebut. Bila peneliti bermaksud membuat generalisasi, maka sampel yang diambil harus representatif, dengan teknik random sampling. Sampel adalah bagian dari populasi yang diamati melalui teknik pengambilan sampling. Dalam penelitian, teknik sampling yang dapat gunakan yakni probability sampling, artinya “teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel). Peneliti menggunakan teknik pengambilan sampel yakni teknik simple random sampling adalah “teknik pengambilan sampel anggota populasi yang dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada pada populasi itu. Maka untuk menentukan jumlah sampel yang akan dipergunakan dalam penelitian ini, peneliti mengacu pada Rumus Slovhin, dimana ukuran berdasarkan presisi (tingkat kesalahan) 10 % (0,1) diperoleh jumlah sampel sebagai berikut.

Keterangan: N = Jumlah Populasi n = Jumlah Sampel

e = Efiasi (derajat kebebasan dengan nilai presisi 10%).

Pendapat lain yakni Menurut Arikunto, apabila dalam penelitian subyeknya kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Selanjutnya jika jumlah subyeknya besar dapat diambil antara

10-15% & atau 20-25% atau lebih.4

Variabel Penelitian

Variabel penelitian muncul ketika rumusan masalah telah ditetapkan. Variabel penelitian merupakan segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya. Pada tingkatan strata satu (S1) khususnya prodi manajemen pendidikan islam biasanya hanya menggunakan 2 variabel penelitian, yakni variabel x dan y, apakah itu ingin mencari pengaruh maupun hubungan antar variabel tersebut. Variabel x atau variabel

4

Suharsimi Arikunto, Manajemen Penelitian, (Jakarta: Rineka Cipta, 2010), hlm.81.

independen/bebas sering disebut variabel stimulus, predictor atau variabel yang mempengaruhi. Variabel y atau variabel dependen/terikat sering disebut variabel output atau variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas. Validitas & Reliabilitas Instrumen Penelitian

Meneliti adalah mencari data yang teliti/akurat. Untuk itu peneliti perlu menggunakan instrumen penelitian. Dalam penelitian sosial seperti pendidikan, sering instrumen yang akan digunakan untuk meneliti belum ada, sehingga peneliti harus membuat atau mengembangkan sendiri. Agar instrumen dapat dipercaya, maka harus diuji validitas dan reliabilitasnya. Instrumen yang valid adalah instrumen yang dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Intrumen yang reliabel adalah instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama, akan menghasilkan data yang sama. Jadi instrumen yang valid dan reliabel adalah syarat mutlak untuk mendapatkan hasil penelitian yang valid dan reliabel.5

Cara pengujian validitas instrumen yakni dengan validitas konstrak, dapat digunakan pendapat dari ahli (judgment experts). Dalam hal ini setelah setelah instrumen dikonstruksi tentang aspek-aspek yang akan diukur dengan berlandaskan teori tertentu, maka selanjutnya dikonsultasikan dengan ahli. Dalam hal ini mahasiswa sebagai calon peneliti mengkonsultasikan ke dosen (biasanya dosen yang mengampuh mata kuliah evaluasi pembelajaran, metodologi penelitian, statistik pendidikan, dsb.). Instrumen yang divalidasikan ke ahli sudah berbentuk kuesioner/angket, dilengkapi dengan variabel, subvariabel dan indikator atau sering disebut kisi-kisi instrumen penelitian.

Saran dan perbaikan instrumen hasil validasi dari ahli segera ditindak lanjuti oleh calon peneliti dan selanjutnya mempersiapkan untuk ujicoba instrumen tersebut pada subjek di luar sampel penelitian yang memiliki karakteristik yang hampir sama. Hasil dari ujicoba instrumen tersebut kemudian dapat diolah menggunakan statistik dengan bantuan program SPSS. Tujuan dari ujicoba instrumen atau reliabilitas instrumen adalah untuk mengidentifikasi soal yang tidak layak/drop. Ketika disapatkan item instrumen yang drop maka item tersebut wajib untuk tidak digunakan dalam penelitian nantinya. Setelah instrumen teruji validitas dan reliabilitasnya, maka dapat digunakan untuk mengukur variabel yang telah ditetapkan untuk diteliti.

Pelaksanaan Penelitian

Setelah didapatkan instrumen yang valid dan reliabel selanjutnya peneliti turun ke lapangan

5

Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: Rineka Cipta, 2010), hlm.134.

1

2

+

=

Ne

N

n

(4)

(tempat penelitian) untuk mengumpulkan data dari sampel yang telah ditentukan. Biasanya penelitian kuantitatif pada program studi manajemen pendidikan islam yakni untuk mencari hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat ataupun mencari pengaruh dari variabel bebas terhadap variabel terikat. Jadi ada dua instrumen yang diedarkan yakni satu untuk variabel bebas dan satu untuk variabel terikat. Ataupun ketika penelitian itu hanya untuk melihat pengaruh/hubungan variabel bebas terhadap sesuatu yang tidak perlu menggunakan instrumen datanya tetap ada. Seperti pengaruh pemanfaatan sarana dan prasaran sekolah terhadap hasil belajar siswa. Jadi pada variabel terikat yakni hasil belajar tidak perlu dibuatkan instrumen/angket, langsung diambil datanya saja di sekolah tersebut kemudian dianalisis.

Pada penelitian kuantitatif ketika angket yang disebar ke sampel penelitian (dalam hal ini disebut responden) telah terkumpulkan semua, maka pelaksanaan penelitian dianggap selesai. Ketika peneliti mengumpulkan data hanya 1 hari ataupun hanya beberapa jam, dan data terkumpul semua dari responden maka penelitian dianggap telah selesai. Inilah keunggulan penelitian dengan metode kuantitatif, waktu penelitian relatif singkat jadi dapat menghemat tenaga maupun biaya. Berbeda dengan penelitian kualitatif yang waktu relatif panjang karena data yang didapatkan harus jenuh/berulang lalu penelitian dianggap selesai, itupun jika data yang ditemukan tetap dan tidak berubah.

Analisis Data

Data yang telah terkumpul selanjutnya dianalisis. Analisis diarahkan untuk menjawab rumusan masalah dan hipotesis yang diajukan. Dalam penelitian kuantitatif analisis data menggunakan statistik. Statistik yang digunakan dapat berupa statistik deskriptif dan inferensial. Statistik inferensial dapat berupa statistik parametris dan statistik nonparametris. Peneliti menggunakan statistik inferensial bila penelitian dilakukan pada sampel yang diambil secara random.

Banyak yang mengartikan penelitian kuantitatif untuk melihat pengaruh antar dua variabel sama dengan melihat hubungan antar 2 variabel, namun sesungguhnya dua hal tersebut berbeda. Memang dalam analisisnya rumus yang digunakan hampir sama tetapi dengan tujuan berbeda.

1. Penelitian kuantitatif untuk melihat pengaruh variabel x terhadap y

Biasanya analisis data untuk dapat melihat pengaruh 2 variabel, terlebih dahulu dilakukan pengelompokan dalam tabel, satu tabel untuk variabel x dan satu tabel untuk variabel y. Seperti tabel berikut:

No. Skor item angket no. Skor

Resp. 1 2 3 4 total 1 2 3 4 5 Juml.

Setelah data item angket ditabulasikan, selanjutnya dilakukan uji normalitas data untuk kedua variabel tersebut. Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah populasi data yang diteliti memiliki distribusi normal atau tidak normal. Uji normalitas ini menggunakan Uji Lilliefors karena metode analisis data yang digunakan adalah metode statistik parametrik. Populasi data dikatakan normal jika nilai signifikansi > 0,05. Uji Chi kuadrat juga biasa digunakan untuk menguji

normalitas data.6

Untuk pengujian hipotesis digunakan dua analisis yakni analisis korelasi pearson product moment untuk mengetahui kuatnya pengaruh variabel x terhadap variabel y, serta analisis regresi linear sederhana untuk mengetahui adanya pengaruh yang signifikan/ positif antar variabel yang diteliti. Berikut contoh analisis korelasi pearson product moment:

Tabel 1

Hasil Uji Korelasi Pearson Product Moment

6

Riduwan, Pengantar Statistika Untuk Penelitian Pendidikan, Sosial, Komunikasi, Ekonomi Dan Bisnis, (Bandung: Alfabeta, 2009), hlm. 67.

(5)

Intepretasi untuk data contoh diatas: Pada tabel 1 di atas merupakan hasil korelasi dari variabel x dengan y. Nilai yang diperoleh R = 0,681, berdasarkan tabel interpretasi nilai R, dari rentang 0,60 – 0,799 termasuk pada tingkat hubungan yang kuat antara variabel x dan variabel y. Hal ini dapat dikatakan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara variabel x dengan variabel y yang dapat dilihat dari nilai signifikansinya.

Dari hasil hitung pada tabel 1, diperoleh nilai sig. (2 tailed) sebesar 0,000 kemudian bila dibandingkan dengan nilai probabilitas 0,05 ternyata nilai probabilitas 0,05 lebih besar

daripada nilai probabilitas sig. (2 tailed) atau (0,05 > 0,000) artinya signifikan. Terbukti bahwa

variabel x mempunyai hubungan yang signifikan terhadap variabel y.

Pada tabel 2 dapat dilihat nilai koefisien

determinasi (Rsquare) sebesar 0,464. Hal ini

menunjukkan pengertian bahwa variabel y dipengaruhi sebesar 46,4% oleh variabel x, sedangkan sisanya dijelaskan oleh sebab-sebab yang lain yang tidak dijadikan variabel oleh peneliti.

Pengujian signifikansi pengaruh variabel x terhadap variabel y menggunakan analisis regresi sederhana digambarkan dalam tabel berikut ini.

Tabel 3

Dari tabel 3 di atas diperoleh nilai Fhitung =

49,255 dengan tingkat probabilitas sig. 0,000 jauh lebih kecil dari 0,05 maka model regresi bisa dipakai untuk memprediksi pengaruh x terhadap y.

Tabel 4

Hasil Uji Koefisien Regresi

Dari hasil perhitungan regresi sederhana, variabel x terhadap variabel Y1, diperoleh persamaan regresi y = 31,029 + 0,569x. Ini

menunjukkan bahwa arah pengaruh variabel x terhadap variabel y searah (tanda +), dimana jika nilai variabel x naik maka variabel y juga akan naik begitupun sebaliknya.

Dengan hipotesis:

Ha : variabel x berpengaruh secara signifikan

terhadap variabel y.

Ho: variabel x tidak berpengaruh secara

signifikan terhadap variabel y.

Berdasarkan hasil analisis korelasi dan regresi dapat disimpulkan bahwa hipotesis alternatif (Ha) diterima dengan kata lain hipotesis nihil (Ho) ditolak.

2. Penelitian kuantitatif untuk melihat hubungan variabel x dan variabel y.

Untuk melihat hubungan variabel x dan variabel y, prosedurnya sama dengan no. 1, tetapi tidak dilakukan analisis regresi sederhana, hanya menggunakan analisis korelasi. Sesungguhnya penelitian kuantitatif untuk melihat hubungan antar dua variabel lebih sederhana dibandingkan

x y Pearson Correlation 1 .681** Sig. (2-tailed) .000 N 59 59 Pearson Correlation .681** 1 Sig. (2-tailed) .000 N 59 59 Tabel 2

Hasil Uji Korelasi (R square) M

od

el R R Square Adjusted R Square the EstimateStd. Error of 1 .68

1a

.464 .454 5.126

ANOVAb

Model Squares Df Sum of Square Mean F Sig.

Regre ssion 1294.029 1 1294.02 9 49.255 .000a Residu al 1497.497 57 26.272 Total 2791.525 58 Coefficientsa Model Unstandardize d Coefficients Standardize d Coefficients

B Error Std. Beta t Sig.

(Const

ant) 31.029 8.764 3.541 .001

x .569 .081 .681 7.018 .000

(6)

untuk melihat pengaruh. Dalam uji hipotesis bisa dengan menggunakan uji signifikansi seperti no. 1 diatas dengan melihat nilai signifikansinya. Jika nilai probabilitas 0,05 lebih kecil atau sama dengan nilai probabilitas sig atau [0,05 ≤ sig], maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya tidak signifikan. Jika nilai probabilitas 0,05 lebih besar atau sama dengan nilai probabilitas sig atau [0,05 ≥ sig], maka Ha diterima dan Ho ditolak, artinya signifikan. Atau bisa juga menggunakan uji t, dengan membandingkan nilai t hitung dengan nilai t tabel. Jika t hitung lebih besar daripada t tabel maka Ha diterima dan Ho ditolak, begitupun sebaliknya.

Data hasil analisis selanjutnya disajikan dan diberikan pembahasan. Penyajian data dapat mengunakan tabel, tabel distribusi frekuensi, grafik garis, grafik batang, piechart (diagram lingkaran). Pembahasan terhadap hasil penelitian merupakan penjelasan yang mendalam dan interprestasi terhadap data-data yang telah disajikan.

Setelah hasil penelitian diberikan pembahasan, maka selanjutnya dapat disimpulkan. Kesimpulan berisi jawaban singkat terhadap setiap rumusan masalah berdasarkan data yang telah terkumpul. Jadi kalau rumusan masalah ada satu, maka kesimpulannya juga ada satu begitu seterusnya. Misalkan pada penelitian kuantitatif (pengaruh), jika rumusan masalahnya “Seberapa besar pengaruh variabel x terhadap variabel y?”, maka kesimpulannya adalah “ Terdapat pengaruh yang signifikan sebesar ….% antara variabel x terhadap variabel y”(itu jika terdapat pengaruh). Misalkan pada penelitian kuantitatif (hubungan), jika rumusan masalahnya “Apakah ada hubungan yang positif/signifikan antara variabel x dan variabel y?”, maka kesimpulannya adalah “ Terdapat hubungan yang signifikan/positif antara variabel x dan variabel y”(itu jika terdapat hubungan yang signifikan).

Karena peneliti melakukan penelitian bertujuan untuk memecahkan masalah, maka peneliti berkewajiban untuk memberikan saran-saran. Melalui saran-saran tersebut diharapkan masalah dapat dipecahkan. Saran yang diberikan harus berdasarkan kesimpulan hasil penelitian. Jadi jangan membuat saran yang tidak berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan.

Apabila hipotesis penelitian yang diajukan tidak terbukti, maka perlu dicek apakah ada yang salah dalam penggunaan teori, instrumen, pengumpulan, analisis data, atau rumusan masalah yang diajukan.

PENUTUP

Metode Penelitian Kuantitatif merupakan metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, random, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat kuantitatif, statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah

ditetapkan.Dengan adanya tulisan ini setidaknya sebagai referensi tambahan bagi mahasiswa program studi manajemen pendidikan islam yang akan memilih metode penelitian kuantitatif dalam menyelesaikan tugas akhir/skripsinya, dan sebagai pengetahuan awal bagi mahasiswa yang masih bimbang dalam memilih metode penelitian. Metode penelitian kuantitatif prosesnya sangatlah sederhana dan peneliti hanya mengikuti prosedur penelitian yang telah dibuat di proposal penelitian.

Namun tulisan ini hanya membatasi pada ranah penelitian kuantitatif (pengaruh & hubungan) dua variabel. Mungkin pada tulisan selanjutnya, penulis akan mencoba pada materi yang lebih luas lagi. DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta, 2010

Donald, R. Cooper. Business research methods, 9th edition.Terj. Budijanto, Didik Djunaedi, dan Damos Sihombing: . Metode riset bisnis, edisi ke 9. Jakarta: Media Global Edukasi, 2006

Riduwan. Pengantar Statistika Untuk Penelitian Pendidikan, Sosial, Komunikasi, Ekonomi Dan Bisnis. Bandung: Alfabeta, 2009. Sugiyono. Metode Penelitian Administratif. Bandung:

Alfabeta, 2009.

Sugiyono. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta, 2010.

Suharsimi Arikunto. Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta, 2010

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian Eti Kartina dan Nikmah (2011) tentang Pengaruh Corporate Governance, Invesment Opportunity Set (IOS) Terhadap Kualitas Laba dan Nilai Perusahaan memberikan

Berbeda halnya ketika pembeli itu datang lebih dahulu dari pada pembeli, mengenai maksudnya yaitu membeli, maka ketika seorang makelar mempertemukan keduanya

Kandungan logam berat pada air, Tiram (C. cucullata) dan sedimen di muara Sungai Loskala karena aktivitas antropogenik, aktivitas industri dan aktivitas serta arus

Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa identifikasi terhadap kemiringan (slope) kurva pengukuran sumber radiasi dapat digunakan untuk menetapkan ambang batas alarm

Gerakannya yaitu (1) gerakan pasif atau aktif pada pola gerak agonis hingga batas keterbatasan gerak atau hingga LGS dimana nyeri mulai timbul, (2) terapis member

Pada rangkaian ayat-ayat Alquran di atas, Menurut Jalaluddin Ulul Albab dapat dimaknakan sebagai orang yang berakal sehat disertai dengan hati yang bersih, selalu

Penilaian portofolio berbeda dengan penilaian sebelumnya (konvensional). Jika dalam penilaian konvensional lebih menekankan penilaian aspek pengetahuan, pada penilaian

[r]