• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. ragam budaya yang tersebar dari Sabang sampai Merauke. Daerah-daerah yang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. ragam budaya yang tersebar dari Sabang sampai Merauke. Daerah-daerah yang"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Indonesia sebagai negara kepulauan yang meiliki berbagai jenis dan ragam budaya yang tersebar dari Sabang sampai Merauke. Daerah-daerah yang dinilai mempunyai potensi wisata mulai diperhatikan dan dimanfaatkan untuk menarik kedatangan wisatawan, baik domestik maupun mancanegara. Semakin besar perkembangan industri pariwisata di Indonesia telah memberikan pengaruh besar bagi pertumbuhan sosial dan industri pariwisata. Hal ini dapat dilihat dengan semakin banyak perkembangan industri pariwisata di Indonesia dengan terpadunya kerjasama antara pengusaha di dunia kepariwisataan, pemerintah, dan masyarakat. Salah satunya Provinsi Bali yang memiliki destinasi wisata bagi wisatawan domestik maupun mancanegara, yang mana keberadaannya tersebut didukung oleh sarana akomodasi yang memadahi.

Pulau Bali merupakan salah satu dari kekayaan alam yang patut untuk dibanggakan. Setiap daerah di Bali memiliki keunikan baik dari segi keindahannya maupun adat istiadat yang ada di daerah tersebut, sehingga menarik minat wisatawan untuk mengunjunginya. Sektor pariwisata sebagai kegiatan perekonomian telah menjadi andalan dan prioritas pengembangan bagi suatu daerah seperti Pulau Bali yang memiliki potensi wilayah yang luas dengan adanya daya tarik wisata cukup besar, banyaknya keindahan alam, aneka warisan sejarah budaya dan kehidupan masyarakat.

(2)

Perkembangan pariwisata yang cepat membuat pembangunan sarana akomodasi dalam bentuk penginapan dengan fasilitas yang lengkap dan mewah disebut Hotel. Pengertian usaha hotel menurut Peraturan Menteri Pariwisata Ekonomi Kreatif Republik Indonesia Nomor PM.53/HM.001/MPEK/2013 tentang standar usaha hotel adalah usaha penyediaan akomodasi berupa kamar-kamar di dalam suatu bangunan, yang dapat dilengkapi dengan jasa pelayanan makan dan minum, kegiatan hiburan dan/atau fasilitas lainnya secara harian dengan tujuan memperoleh keuntungan.

Hotel merupakan salah satu unsur pariwisata yang mempunyai peranan besar didalam memberikan pelayanan bagi wisatawan. Hotel bukan suatu tujuan wisatawan tetapi merupakan tempat dimana wisatawan beristirahat dan mengatur kegiatan selanjutnya. Hotel dengan sumber daya manusia yang berkualitas sangat diperlukan untuk memenuhi harapan tamu. Untuk itu, memiliki karyawan yang berkualitas menjadi sesuatu yang berarti dan penting di dalam hotel.

Sumber daya manusia mempunyai peranan penting dalam suatu organisasi atau perusahaan. Sumber daya manusia itu selanjutnya disebut karyawan, merupakan faktor yang paling menentukan keberhasilan suatu organisasi dalam mencapai tujuan yang diharapkan. Untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam rangka pencapaian tujuan suatu organisasi atau perusahaan, salah satu langkah awal yang harus dilaksanakan yaitu seleksi penerimaan karyawan.

(3)

Bagi hotel The Jimbaran View, proses Manajemen Sumber Daya Manusia mendapatkan perhatian yang serius, sebab mereka menyadari bahwa sumber daya manusia memiliki peranan yang menentukan dalam upaya mencapai tujuan yang diharapkan. Salah satu aspek yang mendapat perhatian besar dimaksud, yaitu penerimaan sumber daya manusia yang sesuai standar kualifikasi sebagaimana dibutuhkan perusahaan. Ancaman kompetisi, kondisi perekonomian yang tidak menentu, perubahan teknologi yang cepat dan tuntutan akan perlunya karyawan yang terlatih secara memadai merupakan faktor-faktor yang menyebabkan perusahaan mencari berbagai kiat baru agar memberdayakan sumber daya manusianya secara lebih efektif.

Sumber daya manusia yang berbakat dan memiliki cukup pengalaman kerja di bidang perhotelan menjadi hal penting dalam penerimaan karyawan di hotel The Jimbaran View. Diharapkan dengan adanya seleksi penerimaan karyawan baru, akan menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas dan juga mampu meningkatkan pelayanan serta kunjungan tamu di hotel The Jimbaran View.

Karena sangat pentingnya untuk mengetahui prosedur penerimaan karyawan maka penulis mengambil judul “Prosedur Penerimaan Karyawan Sesuai Standar Kualifikasi Untuk Meningkatkan Kualitas Pelayanan di Hotel The Jimbaran View”.

(4)

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana prosedur penerimaan karyawan sesuai standar kualifikasi hotel The Jimbaran View?

2. Hambatan – hambatan dan upaya-upaya apa saja yang ditemui dalam pelaksanaan penerimaan karyawan di hotel The Jimbaran View?

3. Bagaimana pengaruh prosedur penerimaan karyawan sesuai standar kualifikasi dalam meningkatkan pelayanan di hotel The Jimbaran View?

C. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui dan memahami prosedur penerimaan karyawan yang baik sesuai standar kualifikasi yang ditetapkan oleh Hotel The Jimbaran View.

2. Untuk mengetahui dan memahami hambatan-hambatan dan upaya-upaya untuk mengatasinya dalam pelaksaaan penerimanaan karyawan di Hotel The Jimbaran View.

3. Untuk mengetahui pengaruh pengaruh prosedur penerimaan karyawan sesuai standar kualifikasi dalam meningkatkan pelayanan di hotel The Jimbaran View.

D. Manfaat Penelitian Adapun manfaat dari penelitian ini adalah :

1. Dapat menambah wawasan dan pengetahuan bagi penulis mengenai prosedur penerimaan karyawan di hotel The Jimbaran View

(5)

2. Dari penelitian ini, diharapkan dapat memberikan manfaat bagi semua pihak yang membutuhkan khususnya untuk hotel The Jimbaran View dan instansi lain pada umumnya.

3. Dapat memberikan gambaran bagi mahasiswa yang nantinya dapat mendukung kelancaran dalam bekerja, khusunya yang tertarik bekerja di Departemen Human Resources.

E. Kajian Pustaka 1. Pengertian Pariwisata

Pariwisata berasal dari bahasa Sanskerta, Pari berarti berkeliling atau berputar sedangkan Wisata terdiri dari kata Wis yang memiliki arti tempat dan Ata yang berarti banyak. Dengan demikian pariwisata dapat diartikan “Berkeliling ke banyak atau berbagai tempat” dengan kata lain dapat disimpulkan melakukan perjalanan ke berbagai tempat dan kembali ke tempat semula dari mana memulai perjalanan.

Wisata, menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan adalah perjalanan yang dilakukan oleh seseorang atau kelompok orang dengan mengunjungi tempat tertentu untuk tujuan rekreasi, pengembangan pribadi, atau mempelajari daya tarik wisata yang dikunjunginya dalam jangka waktu sementara.

Pariwisata, menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan adalah keseluruhan kegiatan yang berkaitan dengan pariwisata dan bersifat multidimensi, serta multidisiplin.

(6)

Organisasi pariwisata sedunia, World Tourism Organization (WTO) mendefinisikan pariwisata (tourism) sebagai

“activities of person traveling to and staying in places outside their usual environment for not more than one consecutive year for leisure, business and other purposes”

(Pariwisata adalah kegiatan orang melakukan perjalanan menuju dan tinggal di luar tempat lingkungan mereka untuk tidak lebih dari satu tahun berurutan untuk waktu luang, bisnis dan tujuan lain).

Secara sepintas, kata wisata dan pariwisata tampak mempunyai makna yang sama, tetapi jika ditinjau lebih rinci tampak ada makna yang lebih luas pada kata pariwisata dibandingkan dengan wisata.

2. Pengertian Wisatawan

Dalam The United Nation Conference on Customs Formalities for

The Temporary Importation of Private Road Motor Vahicle And for Tourism, pasal 1 ayat b mengemukakan “istilah wisatawan harus diartikan

sebagai seseorang, tanpa membedakan ras, kelamin, bahasa dan agama, yang memasuki wilayah suatu Negara yang mengadakan perjanjian yang lain daripada negara dimana orang itu biasanya tinggal dan berada di situ kurang dari 24 jam dan tidak lebih dari 6 bulan, di dalam jangka waktu 12 bulan berturut-turut, untuk tujuan non imigran yang legal, seperti perjalanan wisata, rekreasi, olah raga, kesehatan, alasan keluarga, studi, ibadah keagamaan atau urusan usaha” (Karyono A. Hari, 1997: 20).

(7)

Cohen (1972) mengemukakan dalam Glen F. Rose terdapat enam ciri wisatawan yang membedakan wisatawan dengan orang-orang yang bepergian, yaitu:

a. Wisawatan bukanlah orang yang melakukan perjalanan tiada henti yang dilakukan petualang dan pengembara,

b. Perjalanannya berdasarkan atas kemauan sendiri atau sukarela, bukanlah perjalanan terpaksa yang harus dilakukan oleh orang yang diasingkan dan pengungsi,

c. Perjalanan pulang pergi, membedakan dengan yang dilakukan orang yang pindah ke negeri lain.

d. Perjalanan yang tidak berulang-ulang membedakan dengan perjalanan yang dilakukan orang yang memiliki rumah istirahat,

e. Perjalanan bukan sebagai alat untuk mencapai tujuan lain seperti menjalankan usaha dan berdagang,

f. Bukan perjalanan untuk sesuatu yang baru dan perubahan, misalnya menuntut ilmu

Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 2009 Tentang Kepariwisataan dalam Bab I Ketentuan Umum Pasal 1 ayat 2 “Wisatawan adalah orang yang melakukan kegiatan wisata” (Karyono A.Hari, 1997: 21).

(8)

3. Pengertian Hotel

Pengertian usaha hotel menurut Peraturan Menteri Pariwisata Ekonomi Kreatif Republik Indonesia Nomor PM.53/HM.001/MPEK/2013 tentang standar usaha hotel, Hotel adalah usaha penyediaan akomodasi berupa kamar-kamar di dalam suatu bangunan, yang dapat dilengkapi dengan jasa pelayanan makan dan minum, kegiatan hiburan dan/atau fasilitas lainnya secara harian dengan tujuan memperoleh keuntungan.

Menurut Oka A. Yoeti (1999: 143) Hotel sebagai tempat tinggal sementara bagi turis domestik maupun mancanegara mempunyai beberapa kategori antara lain sebagai berikut :

a. Tourist Hotel : Hotel yang berkegiatan khusus untuk menampung turis. Hotel ini umumnya terletak di daerah wisata.

b. Business Hotel : Hotel yang sebagian besar kegiatannya ditujukan untuk melayani para pengusaha/ Businessman.

c. City Hotel : Hotel besar yang terletak di kota besar dan biasanya pada pusat kota.

d. Bungalow / Villa : Rumah tersendiri untuk menginap dan terletak di luar kota, puncak gunung / tepi pantai.

e. Resort Hotel : Hotel yang terletak di suatu daerah wisata, terpisah dari keramaian.

f. Cottage : Pondok di tepi pantai / lereng gunung dengan fasilitas sederhana namun memenuhi syarat hunian.

g. Motel : Singkatan dari motor Hotel, yaitu hotel yang menampung turis yang bermobil. Umumnya ada di daerah yang luas.

(9)

h. Lodging : Pondokan yang kita kenal sebagai pondokan pelajar, pegawai / mahasiswa.

4. Pengertian Prosedur

Menurut Mulyadi (2009: 5) menyatakan prosedur adalah suatu kegiatan klerikal, biasanya melibatkan beberapa orang dalam suatu department atau lebih, yang dibuat untuk menjamin penanganan secara seragam transaksi perusahaan yang terjadi berulang. Selaras dengan pendapat Rudi M. Tambunan (2013: 84) dalam buku yang berjudul : Pedoman Penyusunan Standar Operating Prosedur” mendefinisikan prosedur sebagai pedoman yang berisi prosedur operational yang ada didalam suatu organisasi yang digunakan bahwa semua keputusan dan tindakan, serta penggunaan fasilitas-fasilitas proses yang dilakukan oleh orang-orang didalam organisasi yang merupakan anggota organisasi berjalan efektif dan efisien, konsisten, standar dan sistematis.

Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa prosedur merupakan serangkaian tugas atau tahapan yang berurutan dan berhubungan erat satu sama lainnya sebagai suatu cara atau metode dalam menjalankan suatu kegiatan sesuai dengan aturan yang berlaku untuk mencapai suatu tujuan. 5. Pengertian Penerimaan Karyawan

Kata penerimaan dapat diartikan sebagai tindakan yang diberikan oleh orang lain karena kita membutuhkan. Begitu juga dengan penerimaan karyawan, karena suatu perusahaan membutuhkan karyawan, maka perusahaan mengadakan penerimaan karyawan. Kata penerimaan sering disebut juga rekruitmen atau pengadaan.

(10)

Menurut Henry Simamora (1997: 212) menyatakan bahwa rekrutmen adalah serangkaian aktivitas mencari dan memikat pelamar kerja dengan motivasi, kemampuan, keahlian, dan pengetahuan yang diperlukan guna menutupi kekurangan yang diidentifikasi dalam perencanaan kepegawaian.

Menurut Randal S. Schuler dan Susan E. Jackson (1997: 227) menyatakan rekruitmen adalah upaya pencarian sejumlah calon karyawan yang memenuhi syarat dalam jumlah tertentu, sehingga dari mereka perusahaan dapat menyeleksi orang-orang yang paling tepat untuk mengisi lowongan pekerjaan yang ada.

Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa rekrutmen merupakan proses mencari, menemukan dan menarik para pelamar untuk dipekerjakan dalam dan oleh suatu organisasi. Rekrutimen merupakan proses komunikasi dua arah. Pelamar-pelamar menghendaki informasi yang akurat mengenai seperti apakah rasanya bekerja didalam organisasi bersangkutan. Organisasi-organisasi sangat menginginkan informasi yang akurat tentang seperti apakah pelamar-pelamar tersebut jika kelak mereka diangkat menjadi pegawai.

6. Pengertian Standar Kualifikasi

Perusahaan perlu menetapkan beberapa kualifikasi yang dijadikan dasar dalam memilih tenaga kerja untuk mengisi lowongan yang tersedia. Dengan demikian harapan proses seleksi yang dilakukan perusahaan mencapai tujuan maksimal.

(11)

Adapun syarat perseorangan yang umum menjadi kualifikasi dasar seleksi menurut Manullang (2001 : 102-108) :

a. Keahlian

Keahlian merupakan salah satu kualifikasi utama yang menjadi dasar dalam proses seleksi. Keahlian itu dapat digolongkan kedalam tiga macam, yaitu :

1) Technical Skill 2) Human Skill

3) Conceptual Skill b. Pengalaman

Pengalaman penting artinya dalam proses seleksi karyawan, pengalaman dapat menunjukan apa yang dikerjakan oleh calon karyawan pada saat dia melamar. Keahlian dan pengalaman merupakan dua kualifikasi yang selalu diperhatikan dalam proses pemilihan karyawan.

c. Umur

Kualifikasi umur dalam proses seleksi banyak pula mendapatkan perhatian. Umumnya perusahaan-perusahaan tidak begitu saja menerima calon yang berusia muda maupun mempunyai usia lanjut. d. Jenis kelamin

Jenis kelamin sering diperhatikan sebagai dasar dalam mengadakan seleksi, terlebih-lebih untuk jabatan tertentu. Dewasa ini terbuka lowongan untuk kaum wanita bukan saja untuk menjabat sekretaris, tetapi pula untuk menjadi manajer ataupun supervisor.

(12)

Namun tidaklah berarti, bahwa segala macam jabatan dapat diisi oleh kaum wanita, ada jabatan yang memang tertutup bagi kaum wanita. Jabatan yang tertutup itu, bukan saja karena bukan saja tenaga fisik yang kuat, tetapi pula ditinjau dari sudut moral kurang tepat bagi kaum wanita.

e. Pendidikan

Pendidikan merupakan salah satu indikator yang mencerminkan kemampuan seseorang untuk dapat menyelesaikan suatu pekerjaan. Dengan latar belakang pendidikan pula seseorang dianggap akan mampu menduduki suatu jabatan tertentu.

f. Keadaan Fisik

Untuk jabatan-jabatan tertentu, keadaan fisik calon harus mendapat perhatian. Mereka yang memiliki kondisi fisik lemah atau mempunyai cacat tertentu tidak diperkenankan untuk menjabat suatu jabatan tertentu.

g. Tampang (Penampilan Fisik)

Tampang atau physical appearance adalah keseluruhan penampilan dan kerapian diri seseorang yang tampak dari luar. Dalam proses seleksi, kualifikasi tampang ini tidaklah boleh diartikan sebagai suatu kualifikasi satu-satunya. Pada umumnya kualifikasi tampang itu hanya sebagai kualifikasi tambahan. Artinya untuk jabatan tertentu tampang turut membantu keberhasilan seseorang dalam melaksanakan tugasnya.

(13)

h. Bakat

Bakat atau attitude, memainkan peranannya sebagai salah satu kualifikasi yang menentukan dalam proses pemilihan calon karyawan. i. Temperamen

Temperamen adalah pembawaan seseorang yang sulit dipengaruhi oleh lingkungan dan melekat pada dirinya. Ada orang yang mempunyai temperamen yang periang, tenang, bersemangat dan pemarah, ada pula orang yang mempunyai temperamen pemurung dan pesimis. Dalam proses seleksi, temperamen ini juga sering diambil sebagai dasar yang dimiliki oleh calon karyawan. Untuk jabatan pramuniaga misalnya, dibutuhkan orang yang mempunyai temperamen periang.

j. Karakter

Temperamen tidak sama dengan karakter meskipun ada hubungan yang erat antara keduanya. Karakter merupakan sifat pembawaan seseorang yang dapat diubah dengan lingkungan atau pendidikan, sedangkan temperamen tidak dapat diubah dengan lingkungan.

Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa dalam melaksanakan prosedur seleksi, kualifikasi dasar seleksi merupakan suatu rangkaian proses yang penting, dikarenakan menentukan apakah calon karyawan tersebut layak atau sesuai dengan yang diinginkan perusahaan.

(14)

F. Metode Penelitian

Adapun metode yang digunakan adalah diskriptif kualitatif. Dalam hal tersebut perlu diketahui terkait dengan tempat dan obyek pada teknik pengumpulan data dan analisis data.

1. Tempat dan Waktu Penelitian

Penyusunan tugas akhir ini dilakukan dengan melakukan observasi di hotel berbintang empat:

Nama Hotel : The Jimbaran View

Alamat : Jl. Raya Uluwatu No. 2000x Ungasan Kuta Selatan Telepon : (0361) 8468777

Waktu : 11 Januari 2016 – 10 April 2016 (3 bulan) 2. Teknik Pengumpulan Data

a. Observasi

Suatu cara pengumpulan data dengan terjun langsung ke lapangan dan mengamati segala aktivitas yang berlangsung selama penelitian di hotel The Jimbaran View Bali. Penelitian dilakukan selama 3 bulan. Dalam penelitian ini mengamati beberapa hal yaitu tentang Human

Resources dan hal yang berkaitan dengan perekrutan karyawan.

Observasi dilakukan ketika pembukaan lowongan pekerjaan sampai pemilihan dan penetapan karyawan. Observasi yang dilakukan yaitu dari permintaan penambahan karyawan, penentuan sumber penambahan karyawan, pelaksanaan interview sampai penetapan karyawan.

(15)

b. Wawancara

Suatu cara pengumpulan data dengan cara mengajukan pertanyaan secara langsung kepada pihak terkait dalam pembahasan masalah yang bersangkutan. Wawancara dilakukan untuk mendapatkan keterangan secara lisan dari sumber-sumber yang mengetahui tentang prosedur penerimaan karyawan. Adapun wawancara tersebut dilakukan dengan Ni Luh Putu Padma Wulandari (Human Resources

Manager) yang bertanggung jawab dalam perekrutan atau penerimaan

karyawan, Arief Budi Cahyono (Asst. F & B Manager) salah satu narasumber yang mengajukan penambahan karyawan, dan Dewa Mahendra (Financial Controller) narasumber yang mengatur budget untuk proses penambahan karyawan.

c. Studi Pustaka

Studi pustaka dilakukan untuk bahan acuan atau landasan teori dalam menemukan data yang berhubungan dengan penulisan tugas akhir mengenai judul yang diajukan. Studi pustaka dilakukan di Perpustakaan Pusat Universitas Sebelas Maret.

d. Studi Dokumentasi

Studi dokumen adalah metode pengumpulan data yang ditujukan untuk memperoleh data secara langsung dari tempat penelitian meliputi buku-buku yang relevan, peraturan-peraturan, laporan kegiatan, foto-foto, film documenter dan data relevan untuk penelitian

(16)

(Endar Sugiarto, 2000:86). Teknik penulisan data dengan cara studi dokumen bertujuan untuk memperjelas penulisan.

Dalam penelitian ini penulis menggunakan studi dokumen meliputi buku-buku dari berbagai judul dan pengarang yang berbeda, file peraturan-peraturan di hotel The Jimbaran View, foto-foto, dan laporan pelaksanaan.

3. Teknik Analisis Data

Setelah data-data terkumpul, kemudian menganalisis data dengan metode kualitatif yaitu menguraikan apa yang ada dari permasalahan dalam penelitian. Pada tahap itu dikumpulkan dan dimanfaatkan untuk menjawab persoalan yang diajukan dalam rumusan masalah. Penelitian diskriptif kualitatif adalah penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi objek alamiah dimana peneliti merupakan instrument kunci (Sugiyono, 2005).

G. Sistematika Penulisan BAB I Pendahuluan

Pendahuluan yang berisi latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, kajian pustaka, metode penelitian, sistematika penelitian.

BAB II Gambaran Umum Hotel The Jimbaran View Bali

Berisi gambaran umum hotel The Jimbaran View, sejarah singkat, lokasi dan fasilitas, department yang ada di hotel The Jimbaran View.

(17)

BAB III Penerimaan Karyawan Sesuai Standar Kualifikasi

Berisi pembahasan mengenai Prosedur Penerimaan Karyawan Sesuai Standar Kualifikasi di Hotel The Jimbaran View. Perencanaan kebutuhan karyawan, cara mendapatkan karyawan, persyaratan yang sesuai dengan standar kualifikasi, langkah-langkah dalam seleksi, orientasi, hambatan dalam penerimaan, upaya untuk mengatasi hambatan dan pengaruh prosedur dalam meningkatkan pelayanan.

BAB IV Penutup

Referensi

Dokumen terkait

dan pertimbangan-pertimbangan yang lain, disini saya hanya ingin berbagi sedikit Tips bagaimana memilih Perguruan Tinggi supaya adek-adek nantinya tidak salah pilih ketika

Bara Energi Lestari dihitung kembali dengan menggunakan rumus Manning untuk mengetahui kemampuan saluran terbuka mengalirkan debit limpasan air yang akan masuk pada

Achsan Isa Al Anshori Kalimalang Malam achsan@staff.gunadarma.ac.id 1ID13 Maria Chrisnatalia Karawaci maria_c@staff.gunadarma.ac.id 1KA01 Ety Sutanty Depok

Serangan DOS adalah jenis serangan terhadap sebuah komputer atau server di dalam jaringan internet dengan cara menghabiskan sumber (resource) yang dimiliki oleh

Oleh karena itu museum berusaha merekam jejak budaya tersebut dengan membuat sebuah ruang pamer yang menampilkan koleksi masterpiece yakni koleksi yang

Pada Bab V ini berisikan hasil penelitian dengan raw data yang digunakan adalah Susenas 2014 yaitu Gambaran Umum Tenaga Kerja Perempuan Kawin Indonesia

Kerangka pikiran pada dasarnya menggambarkan jalan pikiran rasional dan pelaksanaan penelitian tentang tanggapan remaja terhadap tayangan sinetron Cerita SMA pada

Koefisien dummy3 yang menunjukkan parameter negatif menunjukkan bahwa perusahaan tidak bertumbuh pada kondisi krisis memiliki nilai IOS lebih tinggi dari pada kondisi pasca