PENGARUH KOMPETENSI INTELEKTUAL DAN
PENGEMBANGAN
KARIR KARYAWANTERHADAP KINERJA KARYAWAN
Ni Luh Putu Sukmayanti, I Wayan Bagia, I Wayan Suwendra
Jurusan Manajemen
Universitas Pendidikan Ganesha
Singaraja, Indonesia
e-mail: {sukmay6@gmail.com, bagiaundiksha@yahoo.co.id,
ycgeda@yahoo.co.id}
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh temuan eksplanatif yang teruji tentang pengaruh (1) kompetensi intelektual terhadap pengembangan karir karyawan, (2) kompetensi intelektual terhadap kinerja karyawan, (3) pengembangan karir karyawan terhadap kinerja karyawan, (4) kompetensi intelektual dan pengembangan karir karyawan terhadap kinerja karyawan pada PT Wija Kusuma Nadi. Penelitian ini menggunakan desain penelitian kuantitatif kausal. Subjek dalam penelitian ini adalah PT Wija Kusuma Nadi dan objeknya adalah kompetensi intelektual, pengembangan karir karyawan serta kinerja karyawan pada PT Wija Kusuma Nadi. Populasi penelitian ini berjumlah 40 karyawan yang semuanya dijadikan unit pengamatan, sehingga penelitian ini termasuk penelitian populasi. Data dikumpulkan menggunakan metode kuesioner, wawancara, dan pencatatan dokumen kemudian data dianalisis menggunakan analisis jalur. Hasil penelitian menunjukkan ada pengaruh positif dari (1) kompetensi intelektual terhadap pengembangan karir karyawan, (2) kompetensi intelektual terhadap kinerja karyawan, (3) pengembangan karir karyawan teerhadap kinerja karyawan, (4) kompetensi intelektual dan pengembangan karir karyawan terhadap kinerja karyawan pada PT Wija Kusuma Nadi di Denpasar.
Kata Kunci: kompetensi intelektual, pengembangan karir karyawan, kinerja karyawan
ABSTRACT
This study aimed to obtain findings eksplanitif tested on (1) Effect of intellectual competence on the career development of employees, (2) Effect of intellectual competence on the employee performance, (3) Effect of employee career development to performance of employees, (4) Effect of intellectual competence and career development of employees on the performance of employees at PT Wija Kusuma Nadi. This study uses a quantitative research design causal. Subjects in this study were PT Wija Kusuma Nadi and the object of this research is the intellectual competence, career development and performance of employees at PT Wija Kusuma Nadi. The population of this research are 40 employees of which were used as the unit of observation, therefore this research including the study population. Data were collected using questionnaires, interviews, and recording of the document and then the data were analyzed using path analysis. The results showed no positive effects of (1) intellectual competence on the career development of employees, (2) intellectual competence to employee performance, (3) employee career development teerhadap employee performance, (4) intellectual competence and career development to employees performance in PT Wija Kusuma Nadi in Denpasar.
PENDAHULUAN
Manajemen sumber daya manusia
(MSDM) merupakan bagian dari
manajemen keorganisasian yang
memfokuskan diri pada unsur sumber daya manusia. Manajemen sumber daya
manusia mempunyai tugas untuk
mengelola unsur manusia secara baik agar diperoleh tenaga kerja yang puas akan pekerjaannya. Setiap perusahaan menetapkan tujuan-tujuan tertentu yang ingin dicapai dalam hal memberdayakan sumber dayanya termasuk sumber daya
manusia dengan cara menerapkan
manajemen sumber daya manusia yang
tepat untuk organisasi atau
perusahaannya secara tepat dan efektif. Kinerja atau prestasi kerja adalah
sebagai hasil yang telah dicapai
seseorang dari tingkah laku kerjanya
dalam melaksanakan aktivitas kerja.
Informasi tentang tinggi rendahnya kinerja seorang karyawan tidak dapat diperoleh begitu saja, tetapi diperoleh melalui proses yang panjang yaitu proses penilaian prestasi kerja karyawan yang disebut dengan istilah performance appraisal (Sutrisno, 2009: 151).
Demikian pula di PT Wija Kusuma Nadi yang bergerak di bidang kontraktor
Mechanical, Electrical and Plumbing
(MEP) dan desain, didirikan untuk
melayani kebutuhan akan jasa dan solusi
dalam merancang dan membangun
sebuah bangunan demi kepuasan
konsumen, untuk itu perusahaan berusaha untuk menjalin dan menjaga hubungan mitra kerja yang baik dengan banyak perusahaan, efisiensi dan ketepatan kerja dan standarisasi Nasional & International menjadi pedoman perusahaan dalam
bekerja. Sumber daya manusia di
perusahaan perlu dikelola dengan baik
dengan memacu karyawan untuk
meningkatkan kompetensi intelektual serta mempertahankan pengembangan karir
karyawan agar karyawan dapat
menumbuhkan rasa kemitraan yang
professional.
Dalam hal ini, seorang karyawan harus memiliki kompetensi intelektual yang baik, memperoleh penempatan kerja
yang sesuai, dan didukung oleh
perusahaan untuk memiliki
pengembangan karir yang jelas agar dapat mendorong karyawan memiliki
kinerja yang tinggi. Namun pada
kenyataannya kinerja yang dimiliki
karyawan PT Wija Kusuma Nadi masih
rendah disebabkan oleh kompetensi
intelektual yang masih rendah serta
pengembangan karir karyawan yang
lambat. Padahal teori mengatakan bahwa
faktor kompetensi mempengaruhi
kemulusan karir seseorang, serta adanya performa bahwa semakin berpendidikan seseorang akan memiliki kinerja yang baik, atau dengan kata lain semakin seseorang berpendidikan lebih tinggi akan memiliki pemikiran yang lebih baik pula, walaupun pada kenyataan terkadang ditemukan sebaliknya hal itu tentu ada
kesalahan-kesalahan dalam proses
pembelajaran, penilaian, dan sebagainya (Sutrisno, 2009: 168).
Berdasarkan fakta yang terlihat di
perusahaan bahwa capaian kinerja
karyawan PT Wija Kusuma Nadi masih dikategorikan rendah, disebabkan oleh karyawan belum mencapai standar yang
ditetapkan perusahaan. Hal ini
dikarenakan kompetensi intelektual yang dimiliki karyawan masih rendah serta kurangnya pengembangan karir yang dilakukan perusahaan sehingga karyawan merasa kurang dinilai beban kerja dan
lamanya bekerja untuk perusahaan.
Padahal menurut teori yang dikemukakan oleh Sutrisno, (2009: 168) menyatakan bahwa faktor kompetensi intelektual
mempengaruhi kemulusan karir
seseorang, serta adanya performa bahwa semakin berpendidikan seseorang akan memiliki kinerja yang baik, atau dengan
kata lain semakin seseorang
berpendidikan lebih tinggi akan memiliki pemikiran yang lebih baik pula, walaupun pada kenyataan terkadang ditemukan
sebaliknya hal itu tentu ada kesalahan-kesalahan dalam proses pembelajaran, penilaian, dan sebagainya.
Bertitik tolak dari latar belakang penelitian tersebut maka dipandang perlu untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Kompetensi Intelektual dan Pengembangan Karir Karyawan Terhadap Kinerja Karyawan pada PT Wija Kusuma Nadi di Denpasar 2014.”
Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam ini yaitu untuk memperoleh temuan eksplanatif yang teruji tentang pengaruh
kompetensi intelektual dan
pengembangan karir karyawan terhadap kinerja karyawan pada PT Wija Kusuma Nadi, pengaruh kompetensi intelektual terhadap pengembangan karir karyawan pada PT Wija Kusuma Nadi, pengaruh kompetensi intelektual terhadap kinerja karyawan pada PT Wija Kusuma Nadi,
dan pengaruh pengembangan karir
karyawan terhadap kinerja karyawan pada PT Wija Kusuma Nadi. Hasil penelitian ini secara teoritis memberikan kesempatan
yang baik bagi mahasiswa untuk
menerapkan konsep yang telah diperoleh di bangku kuliah, terutama pada bidang
pengelolaan manajemen perusahaan,
menambah wawasan berpikir dalam
mengidentifikasi, menganalisis, dan
memecahkan masalah dalam penerapan teori sumber daya manusia dan prilaku organisasi. Disamping itu, secara praktis diharapkan dapat dijadikan sebagai bahan kajian dan acuan serta sumbangan pemikiran dan ide-ide bagi perusahaan dalam menjalankan tugasnya agar dapat memberdayakan sumber daya manusia dalam hal ini karyawan pada PT Wija Kusuma Nadi.
Nahapiet & Ghoshal (1998: 245), mengklasifikasikan kompetensi intelektual sebagai suatu karakter sikap dan perilaku atau kemauan dan kemampuan intelektual
individu dapat berupa pengetahuan,
keterampilan, pemahaman profesional, pemahaman kontekstual yang bersifat
relatif stabil ketika menghadapi
permasalahan di tempat kerja, yang dibentuk dari sinergi antara watak, konsep diri, motivasi internal, serta kapasitas
pengetahuan kontekstual. Indikator
pengukuran dalam penelitian yaitu
pendapat dari Robbins (2008: 146) bahwa
indikator yang dijadikan pengukuran
kompetensi intelektual adalah kecerdasan numerik, pemahaman verbal, kecepatan perseptual, penalaran deduktif, penalan induktif, visualisasi spasial, dan ingatan. Hal tersebut disesuaikan dengan kondisi
perusahaan yang hanya melihat
kompetensi intelektual dari kecerdasan numerik, pemahaman verbal, kecepatan perseptual, penalaran deduktif, penalan induktif, visualisasi spasial, dan ingatan.
Betapapun baiknya suatu rencana karir yang telah dibuat oleh seorang pekerja disertai oleh suatu tujuan karir yang wajar dan realistik, rencana tersebut tidak akan menjadi kenyataan tanpa
adanya pengembangan karir yang
sistematik dan programatik. ”Samsudin, (2006: 141) menyatakan pendapat yang sejenis yaitu “Pengembangan karir (career development) adalah suatu kondisi yang menunjukkan adanya peningkatan status seseorang dalam suatu organisasi pada jalur karir yang telah ditetapkan dalam organisasi yang bersangkutan.” Bernardin
(2003) yaitu pengembangan karir
organisasional, meliputi indikator informasi karir dan program karir, peluang pelatihan dan pengembangan, keaneka ragaman karir, tanggung jawab karir sendiri, pengembangan karir yang realistis dan manfaat peluang pengembangan serta pengembangan karir individual meliputi indikator mencari informasi karir dan rencana karir, membangun tujuan dan pengembangan karir, minat ketrampilan dan kemampuan yang dimiliki, serta di dukung oleh Keputusan MENPAN Nomor 25 Tahun 2002 yang menyatakan bahwa pengembangan karir juga diukur oleh integritas dan profesionalisme dalam bekerja.
“Kinerja adalah sebagai hasil kerja yang telah dicapai seseorang dari tingkah
laku kerjanya dalam melaksanakan
aktivitas kerja” (Sutrisno, 2009: 151). indikator kinerja adalah kualitas kerja,
kuantitas kerja, tanggung jawab,
kerjasama dan inisiatif. METODE
Penelitian ini menggunakan desain penelitian kuantitatif kausal yaitu penelitian yang bertujuan utama untuk membuktikan hubungan sebab-akibat atau dengan kata
lain menganalisis bagaimana suatu
variabel mempengaruhi variabel lainnya. Subjek dalam penelitian ini adalah PT Wija Kusuma Nadi. Sedangkan yang menjadi objek dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan pada PT Wija Kusuma Nadi.
Populasi yang digunakan dalam
penelitian ini adalah keseluruhan
karyawan pada PT Wija Kusuma Nadi yang berjumlah 40 orang. Penelitian ini merupakan penelitian populasi karena
seluruh populasi digunakan sebagai
subjek yang akan diteliti. Teknik
pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode wawancara, pencatatan dokumen, dan kuesioner.
Menurut sumbernya data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah data primer adalah data berupa informasi yang diperoleh dari karyawan melalui kuisioner terstruktur yang diberikan kepada seluruh
karyawan PT Wija Kusuma Nadi
mengenai data pengembangan karir yang pernah dialami, kompetensi intelektual yang dimiliki karyawan, pengembangan karir serta kinerja karyawan di PT Wija Kusuma Nadi. Serta data sekunder yang
diperoleh dalam penelitian ini bersumber dari sumber kedua yang diperoleh dari manajer misalnya, data mengenai daftar
nama karyawan, unit kerja, lama
bekerja, dan pendidikan terakhir
karyawan.
Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis jalur (Path
Analysis). Pengolahan data dalam
penelitian ini dilakukan dengan bantuan program Statistical Package for Social Science (SPSS) 16.0 For Windows.
HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil
Pada bagian hasil akan disajikan
data mengenai hasil analisis jalur
pengaruh kompetensi intelektual (X1) dan
pengembangan karir karyawan (X2)
terhadap kinerja karyawan (Y) seperti tampak pada Tabel 1, kemudian struktur pengaruh variabel kompetensi intelektual (X1) dan pengembangan karir karyawan (X2) terhadap kinerja karyawan (Y) pada Tabel 1 seperti tampak dan Sumbangan Pengaruh Variabel Kompetensi Intelektual (X1) dan Pengembangan Karir Karyawan (X2) terhadap Kinerja Karyawan seperti tampak pada Tabel 2.
Tabel 1 Hasil Analisis Jalur Pengaruh X1dan X2 tehadap Y Parameter Koefisien p-value Alpha
(α) Keputusan Simpulan Ryx1x2 0,795 0,000 0,05 Menolak Ho Ada hubungan pengaruh X1 dan X2 terhadap Y R2yx1x2 0,632 0,000 0,05 Menolak Ho Besar sumbangan pengaruhX1 dan X2 terhadapY Pyx1 0,340 0,000 0,05 Menolak Ho Ada hubungan pengaruh X1 terhadap Y P2yx1 0,116 0,000 0,05 Menolak Ho Besar pengaruh X1 terhadap Y Pyx2 0,721 0,000 0,05 Menolak Ho Ada hubungan X2 terhadap Y P2yx2 0,519 0,000 0,05 Menolak Ho Besar pengaruh X2 terhadap Y Px2x1 0,634 0,000 0,05 Menolak Ho Ada hubungan pengaruh X1 terhadap X2
PX
2ε
1= 0,366
P2X2X1 0,401 0,000 0,05 Menolak Ho Besar Pengaruh X1 terhadap X2 0,368 - - - Ada hubunganpengaruh faktor lain terhadap Y
ε1
0,366 - - - Besar pengaruh faktor
lain terhadap Y
Pengaruh masing-masing variabel terhadap kinerja karyawan pada PT Wija Kusuma Nadi dapat digambarkan pada Gambar 1.
Besar sumbangan pengaruh langsung dan tidak langsung dari X1 dan X2 terhadap Y dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel 2 berikut.
Tabel 2 Sumbangan Pengaruh Variabel Kompetensi Intelektual (X1) dan Pengembangan Karir Karyawan (X2) terhadap Kinerja Karyawan (Y).
Keterangan Besar
Sumbangan
Prosentase
Besar X1 secara langsung terhadap Y 0,116 11,60 %
Besar X1 secara tidak langsung melalui X2
terhadap Y 0,053
5,30 %
Besar X1 secara total terhadap Y 0,169 16,90 %
Besar X2 secara langsung terhadap Y 0,463 46,30 %
Besar pengaruh total X1 dan X2 terhadap Y 0,632 63,20 %
Besar pengaruh faktor lain terhadap Y
0,368 36,80 %
Total 1,000 100,00 %
Berdasarkan hasil perhitungan uji statistik Path Analysis pada Tabel 1 dan Tabel 2 menunjukkan bahwa kompetensi
intelektual dan pengembangan karir
karyawan berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan PT Wija Kusuma Nadi.
Gambar 1. Struktur Pengaruh Variabel Kompetensi Intelektual (X1) dan
Pengembangan Karir Karyawan (X2) terhadap Kinerja Karyawan (Y)
PX2X1= 0,634
PYX2=0,721
PYX1 = 0,340
= 0,368
X1
X2
Y
ε1
Ryx
2x
1= 0,795
Besar sumbangan pengaruh kompetensi
intelektual dan pengembangan karir
karyawan terhadap kinerja karyawan
adalah 63,20% sedangkan besar
hubungan pengaruh faktor lain terhadap kinerja karyawan adalah 36,80%. Variabel
lain yang diduga mempengaruhi
keberhasilan kinerja karyawan menurut Wahjono (2015: 96) adalah penyesuaian
kompensasi, keputusan-keputusan
penempatan, kebutuhan latihan dan
pengembangan, sertapenentuan jajaran kepegawaian.
Hasil perhitungan uji statistik Path Analysis pada Tabel 1 dan Tabel.2
menunjukkan bahwa ada hubungan
pengaruh kompetensi intelektual secara positif terhadap pengembangan karir karyawan karena p-value < 0,05 dengan hubungan pengaruh dari kompetensi intelektual terhadap pengembangan karir
karyawan 63,40% sedangkan besar
sumbangan pengaruh dari kompetensi intelektual terhadap pengembangan karir karyawan 40,10%.
Hasil perhitungan uji statistik Path Analysis pada Tabel 1 dan Tabel 2
menunjukkan bahwa ada pengaruh
kompetensi intelektual secara positif terhadap kinerja karyawan karena p-value < 0,05 dengan hubungan pengaruh
sebesar 34% sedangkan besar
sumbangan pengaruh dari kompetensi intelektual terhadap kinerja karyawan sebesar 11,60%.
Hasil perhitungan uji statistik Path Analysis pada Tabel 1 dan Tabel.2
menunjukkan bahwa ada pengaruh
pengembangan karir karyawan secara positif terhadap kinerja karyawan karena
p-value < 0,05 dengan hubungan
pengaruh sebesar 72,10% sedangkan
besar sumbangan pengaruh dari
pengembangan karir karyawan terhadap kinerja karyawan sebesar 51,90%.
Pembahasan
Berdasarkan hasil penelitian dapat
diungkapkan bahwa kompetensi
intelektual dan pengembangan karir
karyawan secara bersama-sama
berpengaruh secara positif terhadap
kinerja karyawan pada PT Wija Kusuma Nadi. Berdasarkan penelitian yang telah
dilakukan, maka diperoleh suatu temuan bahwa variabel kompetensi intelektual dan
pengembangan karir karyawan
mempengaruhi kinerja karyawan pada PT Wija Kusuma Nadi. Hasil penelitian ini mendukung teori yang disampaikan oleh Sutrisno, (2009: 168) bahwa faktor
kompetensi intelektual mempengaruhi
kemulusan karir seseorang, serta adanya performa bahwa semakin berpendidikan seseorang akan memiliki kinerja yang baik, atau dengan kata lain semakin seseorang berpendidikan lebih tinggi akan memiliki pemikiran yang lebih baik pula, walaupun pada kenyataan terkadang ditemukan sebaliknya hal itu tentu ada
kesalahan-kesalahan dalam proses
pembelajaran, penilaian, dan sebagainya Teori ini didukung oleh hasil penelitian dari
Trimulyani Subarti (2012) yang
menunjukkan bahwa secara simultan
variabel Kompetensi Intelektual dan
Pengembangan Karir Karyawan
berpengaruh secara positif terhadap
Kinerja Pegawai pada Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Subang.
Penelitian mengenai pengaruh dari variabel kompetensi intelektual terhadap
pengembangan karir karyawan
menunjukan bahwa ada pengaruh
kompetensi intelektual terhadap
pengembangan karir karyawan. Temuan ini di dukung oleh teori Rivai, (2009: 452)
yang menyatakan bahwa jalur
pengembangan karier seseorang
melibatkan serangkaian pengalaman kerja berdasarkan pada kompetensi intelektual
yang disandangnya. Pemahaman ini
menunjukkan adanya hubungan antara
kompetensi intelektual dengan
pengembangan karier seseorang di dalam organisasi.
Hasil penelitian menunjukkan
bahwa ada pengaruh dari kompetensi intelektual terhadap kinerja karyawan. Hal ini tentu menunjukkan jika kompetensi intelektual berpengaruh secara positif terhadap kinerja karyawan. Penelitian
mengenai pengaruh dari variabel
kompetensi intelektual terhadap kinerja karyawan berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan pada PT Wija Kusuma Nadi. Temuan ini didukung oleh teori
berpendapat bahwa jika dikaitkan dengan
kinerja seorang karyawan serta
kompetensi intelektual yang terdiri atas: motif (motive), sifat (trait), konsep diri (self consept) dan keterampilan (skill), serta
pengetahuan (knowledge) diharapkan
dapat memprediksi kinerja seseorang,
bahkan apabila karyawan ingin
meningkatkan kinerjanya seharusnya
mempunyai kompetensi intelektual yang sesuai dengan tugas pekerjaannya (the right man in the right job). Teori ini
didukung oleh hasil penelitian dari
Hutabarat (2010) yang menunjukkan
bahwa kompetensi intelektual
berpengaruh positif dan signifikan
terhadap kinerja karyawan.
Hasil penelitian selanjutnya yang diperoleh adalah variabel pengembangan
karir karyawan berpengaruh positif
terhadap kinerja karyawan pada PT Wija Kusuma Nadi. Hasil penelitian ini sesuai dengan teori dari Martoyo (2000: 87) menyatakan bahwa setiap karyawan yang
dipertahankan jalur karir dan
pengembangan karirnya berdasarkan
kemampuan dan ketrampilannya, dalam hal ini senantiasa akan meningkatkan kinerja dan semangat untuk berkontribusi terhadap perusahaan yang bersangkutan. Teori ini didukung oleh hasil penelitian dari Dewi (2011) yang menunjukkan bahwa
pengembangan karir karyawan
berpengaruh positif dan signifikan
terhadap kinerja karyawan. PENUTUP
Berdasarkan pada hasil pengujian statistik dan hipotesis serta pembahasan
yang telah dilakukan, maka dapat
diperoleh kesimpulan dari beberapa hal sebagai berikut. (1) Ada pengaruh positif
dari kompetensi intelektual dan
pengembangan karir karyawan terhadap kinerja karyawan pada PT Wija Kusuma Nadi, (2) Ada pengaruh positif dari
kompetensi intelektual terhadap
pengembangan karir karyawan pada PT Wija Kusuma Nadi, (3) Ada pengaruh positif dari kompetensi intelektual terhadap kinerja karyawan pada PT Wija Kusuma Nadi, (4) Ada pengaruh positif dari pengembangan karir karyawan terhadap
kinerja karyawan pada PT Wija Kusuma Nadi.
Berdasarkan hasil pembahasan dan simpulan di atas, maka dapat diajukan beberapa saran sebagai berikut. (1) Bagi pihak PT Wija Kusuma Nadi agar lebih
memperhatikan kompetensi intelektual
yang dimiliki karyawan dan
pengembangan karir karyawan dalam upaya meningkatkan kinerja yang lebih
optimal pada karyawan, karena
berdasarkan hasil penelitian terbukti
bahwa kompetensi intelektual dan
pengembangan karir karyawan
berpengaruh positif terhadap kinerja
karyawan dan (2) Bagi peneliti selanjutnya yang tertarik untuk mendalami bidang
manajemen SDM utamanya dalam
mengkaji aspek kompetensi intelektual, pengembangan karir karyawan, serta
kinerja karyawan diharapkan untuk
mengembangkan penelitian ini dengan menggunakan populasi atau sampel yang lebih luas agar hasil penelitian lebih teruji keandalannya, juga diharapkan untuk menguji variabel lain yang diduga kuat dapat mempengarhi kinerja karyawan seperti budaya organisasi, orientasi pasar, dan inovasi.
DAFTAR RUJUKAN
Edy Sutrisno. H. 2009. Manajemen
Sumber Daya Manusia, Edisi
Pertama. Jakarta : Kencana
Martoyo, Susilo. 2000. Manajemen
Sumber Daya Manusia.
Yogyakarta : BPFE-Yogyakarta. Rivai, Veithzal. 2009. Islamic Human
Capital dari Teori ke Praktek
(Manajemen Sumber Daya
Islami). Jakarta : PT Rajagrafindo Persada.
Robbins, P. Stephen, Timothy A. Judge. 2006. Perilaku Organisasi, Edisi 12. Salemba Empat : Jakarta
Samsudin, Sadili. 2006. Manajemen
Sumber Daya Manusia. Bandung : CV. Pustaka Setia
Subarti, Trimulyani. 2012. Analisis
Pengaruh Kompetensi Jabatan
Dan Pengembangan Karier
Pegawai Terhadap Kinerja
Umum Daerah Kabupaten Subang Jakarta
Spencer, Lyle M. and Signe M. Spencer. 1993. Competence Work: Model for Superior Performance. John Wiley and Sons, Inc.
Tiara Dewi, Luvita. 2011.Pengaruh
Kompensasi, Kompetensi,
Disiplin Kerja Dan
Pengembangan Karir Terhadap Kinerja Karyawan Pada Kesatuan
Bisnis Mandiri Industri Kayu
Brumbung Perum Perhutani Jawa Tengah. Semarang
Wahjono, Sentot Imam. 2015. Manajemen
Sumber Daya Manusia. Jakarta :