• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisa Tingkat Pelayanan Lalu Lintas pada Simpang Tiga Jalan Sudanco Supriadi Kecamatan Sukun Kota Malang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Analisa Tingkat Pelayanan Lalu Lintas pada Simpang Tiga Jalan Sudanco Supriadi Kecamatan Sukun Kota Malang"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

D13.1

Analisa Tingkat Pelayanan Lalu Lintas pada Simpang Tiga Jalan

Sudanco Supriadi Kecamatan Sukun Kota Malang

Oscar De Mendonca 1) Andy Kristafi Arifianto 2) dan Pamela Dinar Rahma 3)

1,2,3

Program StudiTeknikSipil, FakultasTeknik, Universitas TribhuwanaTunggadewi Malang. Email: oscardemendonca@gmail.com

Diterima (Agustus, 2018), Direvisi (Agustus, 2018), Diterbitkan (September, 2018)

Abstract

Malang City is the second largest city in East Java Province with an area of 110.06 km2, after Surabaya City, with a population of 895,387wawa (2017) with an increase of 3.9% annually. Population growth which continues to increase every year along with the use of transportation which increases every year. With the faster growth of traffic, it must be balanced with an increase in adequate transportation facilities so that the roads do not cause obstacles and congestion. One of the areas affected by traffic growth is at Jalan Sudanco Supriadi, Sukun sub-district, Malang City. The purpose of this study was to find out some important things including characteristics, road capacity, road service level and finally to find out the capacity and level of road service for 5 years. To obtain traffic data, a traffic survey is conducted. Then the data is processed so as to produce (LHR) in the first week is greater than the second week with the first week number of 2782.5smp / hour and the second week of 2740.2 junior / hour, thecapacity C of the intersection of three corners of supriadi in 2018 is amounting to 2578.68 pcu / hour, while the prediction of capacity in the next 5 years is 4481.2smp / hour, the level of road service for the next 5 years F is very low.

Keywords: road capacity, LHR, traffic. 1. Pendahuluan

Kota Malang merupakan kotater besar kedua di Propinsi Jawa Timur dengan luas 110.06 km2, setelah Kota Surabaya, dengan jumlah populasi penduduk 895.387

jiwa (2017). Dengan pertumbuhan lalu lintas yang semakin cepat harus diimbangi pula dengan peningkatan sarana transportasi yang memadai sehingga ruas jalan tidak menimbulkan hambatan dan kemacetan. Simpang Tiga Jalan Sudanco Supriadi Kecamatan Sukun kota Malang ini, merupakan jalan lintas kota Malang – Selatan, jalan Raya Genengan, Pakisaji, jalan Raya Pepen, jalan Panglima Sudirman, dan jalan Kepanjen, Arah Barat jalan S. Supriadi ini menjadi titik temu antara jalan yakni jalan Letjen S. Parman, jalan Raya Mondoroko, jalan Raya Randu Agung, jalan Raya Malang-Gempol, Barat jalan Raya Kelayatan III.

Identifikasi masalah yaitu: jalan simpang tiga Sudanco Supriadi Kecamatan Sukun Kota Malang ini, merupakan jalan lintas kota malang yang memiliki tingkat aktivitas yang sibuk karena di daerah ini dan sekitarnya terdapat aktivitas yang sangat

(2)

D13.2

ramai oleh karena itu sering terjadi kemacetan atau penumpukan kendaraan bahkan sering terjadinya kecalakan pada persimpangan jalan sudanco supriadi ini.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik simpang tiga sudanco supriadi kecamatan sukun kota malang,untuk mengetahui kapasitas ruas jalan simpang tiga, untuk mengetahui tingkat pelayanan lalu lintas, dan prediksi besarnya kapasitas jalan dan ukuran tingkat pelayanan pada ruas jalan 5 tahun yang akan datang. Jalan adalah jalur lalu lintas yang dibangun di atas permukaan bumi dengan bentuk, ukuran dan jenis konstruksinya sehingga dapat digunakan untuk menyalurkan lalu lintas bagi setiap orang, hewan dan kendaraan yang mengangkut barang dari suatu tempat ketempat lainya dengan mudah dan cepat[1]. Kapasitas dasar adalah kapasitas dalam kondisi standar menurut MKJI 1997 yaitu lebar jalur 3,5 m, arus merata dikedua arah, kelas hambatan samping rendah/sangat rendah dengan lebar bahu/kereb 1,5 – 2,0 m (tergantung jenis jalan) dan jumlah penduduk 1 – 3 juta[2]. Kapasitas suatu ruas jalan didefinisikan sebagai jumlah maksimum kendaraan yang dapat melintasi suatu ruas jalan dua jalur dua arah dengan median atau total dua arah untuk jalan dua jalur tanpa median, selama satuan waktu tertentu pada kondisi jalan dan lalu lintas yang tertentu. Kondisi jalan adalah kondisi fisik jalan, sedangkan kondisi lalu lintas adalah sifat lalu lintas (nature of traffic)[3]. Untuk analisa perencanaan dan operasi simpang-simpang tak bersinyal yang ada. Tujuannya sering untuk melakukan perbaikan kecil pada geometri simpang agar dapat mempertahankan tingkat kinerja lalu lintas yang diinginkan, pada ruas jalan maupun pada jaringan jalan. Simpang total untuk bermacam-macam jenis simpang dan kondisi arus (daerah permukiman hambatan samping sedang, ukuran kota 1-3 juta penduduk)[4]. Tingkat pelayanan jalan dibedakan menjadi enam kelas yaitu dari kelas A untuk tingkat yang paling baik sampai dengan tingkat F untuk kondisi yang paling buruk.

2. Materi dan Metode

Lokasi penelitian ini berada persimpangan jalan sudanco supriadi kecamatan sukun kota malang.

(3)

D13.3 2.1 Metode Analisis

Berdasarkan data-data yang diperoleh maka langkah selanjutnya yang akan dilakukan untuk menyelesaikan studi ini adalah menghitung volume lalu lintas (q), menghitung kapasitas jalan (smp/jam), menghitung derajat kejenuhan (DS) dan menganalisa tingkat pelayanan jalan.

2.2 Alur Penelitian

Prosedur dalam penelitian ini adalah persiapan, pemilihan lokasi survey dan pengumpulan data yang terdiri dari data primer dan data sekunder serta dilanjutkan dengan analisis data.

3. Hasil dan Pembahasan

Tabel 1. Data Survei Volume Lalu Lintas Jam Puncak Satu Minggu pada Minggu ke I

Volume Jam Puncak Jl. Sudanco Supriadi - Jl. Klayatan III ( Total Tiga Arah )

Hari / Jam Puncak Kelas

MC LV HV UM Jumlah Senin, 07.00 - 08.00 Selasa, 06.00 - 07.00 Rabu, 06.00 - 07.00 Kamis, 07.00 - 08.00 Jumat, 07.00 - 08.00 Sabtu, 06.00 - 07.00 Minggu, 19.00: 20.00 7097 6226 5656 5231 5299 5039 6230 863 1302 1095 826 1212 915 734 121 74 46 59 59 24 47 38 46 23 30 37 21 30 8119 7648 6820 6146 6607 5999 7041 Total 48380

Sumber : Hasil Analisis 2018

Tabel 2. Data Survei Volume Lalu Lintas Jam Puncak Satu Minggu pada Minggu ke II Volume Jam Puncak Jl. Sudanco Supriadi - Klayatan III ( Total Tiga Arah )

Hari / Jam Puncak Kelas

MC LV HV UM Jumlah Senin, 06.00 - 07.00 6438 909 74 70 7491 Selasa, 06.00 - 07.00 5828 1103 60 34 7025 Rabu, 06.00 - 07.00 5875 1088 36 26 7025 Kamis,17.00 - 18.00 4567 553 74 25 5219 Jumat, 07.00 - 08.00 4913 1318 44 22 6297 Sabtu, 07.00 - 08.00 4839 923 65 39 5866 Minggu, 15.00 - 16.00 Total 7111 934 57 90 8192 47115

Sumber : Hasil Analisis 2018

3.1 Menghitung Arus Lalu Lintas, Hambatan Samping, Kapasitas dan Derajat kejenuhan

(4)

D13.4 Waktu Arah

Tabel 3. Data Arus kendaraan / jam Minggu I Sepeda Motor Kend.Ringan Kend.Berat Q Total

MC : 0,25 LV : 1,00 HV : 1.20 Kend / Jam Smp / Jam 07.00 - 08.00 Klayatan III 2145 536,25 159 159 37 44,4 2341 739,65 07.00 - 08.00 Alun-Alun 3107 776,75 395 395 43 51,6 3545 1223,35 07.00 - 08.00 Pakisaji 1845 461,25 309 309 41 49,2 2195 819,45 Jumlah 7097 1774,25 863 863 121 145,2 8081 2782,5 Waktu Arah

Tabel 4. Data Arus kendaraan / jam Minggu I Sepeda Motor Kend.Ringan Kend. Berat Q Total

MC : 0,25 LV : 1,00 HV : 1.20 Kend / Jam Smp / Jam 15.00 - 16.00 Klayatan III 1557 389,25 266 226 14 16,8 1837 632,05 15.00 - 16.00 Alun-Alun 2801 700,25 332 332 25 30 3158 1062,25 15.00 - 16.00 Pakisaji 2753 688,25 336 336 18 21,6 3107 1045,85 Jumlah 7111 1777,75 934 894 57 68,4 8102 2740,2

Tabel 5. Data hambatan samping pada minggu pertama berdasarkan jam puncak minggu pertama senin 11 juni 2018 Arah Klayatan III

Jam Kelas Pejalan Kaki Kend. K/M Kend. Parkir Kend. Lambat Jumlah 09.00 - 10.00 41 14 21 28 104 Arah AlunAlun Jam Kelas Pejalan Kaki Kend. K/M Kend. Parkir Kend. Lambat Jumlah 16.00 - 17.00 21 6 4 14 45 Arah Pakisaji Jam Kelas Pejalan Kaki Kend. K/M Kend. Parkir Kend. Lambat Jumlah 19.00 - 17.00 15 7 4 7 33

Tabel 6. Data hambatan samping pada minggu pertama berdasarkan jam puncak minggu kedua minggu 24 juni 2018 Arah Klayatan III

Jam Kelas Pejalan Kaki Kend. K/M Kend. Parkir Kend. Lambat Jumlah 15.00 - 16.00 30 9 36 15 90

(5)

D13.5 Arah AlunAlun Jam Kelas Pejalan Kaki Kend. K/M Kend. Parkir Kend. Lambat Jumlah 17.00 - 18.00 36 4 6 11 57 Arah Pakisaji Jam Kelas Pejalan Kaki Kend. K/M Kend. Parkir Kend. Lambat Jumlah 14.00 - 15.00 17 6 6 12 41

Tabel 7 .Data Hasil Perhitungan Kapasitas Jln. S.Supriadi – Jln.Klaytan Minggu 1 Kapasitas Faktor untuk penyesuaian kapasitas Kapasitas Dasar Co Lebar Pemisah Hambatan Ukuran C tabel 2.1 Jalur /

FCw

arah/FCsp Samping/FCsf Kota / FCcs smp / jam

(smp /jam) Tabel 2.2 Tabel 2.3 Tabel 2.4 Tabel 2.5 1 x 2 x 3 x 4 x 5

1 2 3 4 5 6

2900 1,14 1 0,94 1 3107,64

Tabel 8. Data Hasil Perhitungan Kapasitas Jln. S.Supriadi – Jln.Klaytan Minggu 2 Kapasitas Faktor untuk penyesuaian kapasitas Kapasitas Dasar Co Lebar Pemisah Hambatan Ukuran C tabel 2.1 Jalur /

FCw

arah/FCsp Samping/FCsf Kota / FCcs smp / jam

(smp /jam) Tabel 2.2 Tabel 2.3 Tabel 2.4 Tabel 2.5 1 x 2 x 3 x 4 x 5

1 2 3 4 5 6

2900 1,14 1 0,94 1 3107,64

Berdasarkan hasil analisa diatas maka diperoleh nilai Kapasitas Jl. Sudanco Supriadi,

Kapasitas (C) = 3107,64 smp/jam.

Data Hasil Perhitungan Tingkat Pelayanan

Derajat kejenuhan dihitung dengan rumus : D = Q/C Dimana : D = derajat kejenuhan

Q = arus lalu lintas Jl. Klayatan III = smp/jam.

C = kapasitas ruas jalan pada Jl.Persimpangan Klayatan III – Sudanco Supriadi.

Berdasarkan data tersebut di atas maka dapat dihitung besarnya Derajat Kejenuhan sebagai berikut = 2782,5 / 3107,64 = 0,89 dibulatkan (1) Sesuai MKJI Tingkat pelayanan pada jalan Sudanco Supriadi – jalan Klayatan III E (sangat rendah).

(6)

D13.6 4. Kesimpulan

JalanSudanco Supriadi – Jalan Klayatan III memiliki karakteristik volume jam puncak harian rata – rata (LHR) pada minggu pertama lebih Besar dari minggu kedua dengan jumlah minggu pertama2782,5 smp/jam dan minggu kedua 2740,2smp/jam. Kapasitas (C) jalan Sudanco Supriadi – Jalan Klayatan III pada tahun 2018 adalah sebesar 2578,6 smp/jam, sedangkan prediksi tingkat pelayanan untuk 5 tahun berikutnya adalah tingkat pelayanan F sangat rendah yaitu, kondisi arus tertahan, kecepatan lalu lintas <50 km/jam dan volume dibawah 2000 smp/jam.

Daftar Pustaka

[1] Anonymous. 1997. Manual Kapasitas Jalan. Departemen Pekerjaan Umum. Jakarta.

[2] Ardi Palin A.L.E Rumayar. Lintong E. 2013. Analisa Kapasitas dan Tingkat

Pelayanan pada Ruas Jalan Wolter Monginsidi Kota Manado. Fakultas

Tenik Universitas Sam Ratulangi. Manado

[3] Laksmono Suryo Putranto. 2008. Rekayasa Lalu Lintas. PT. Macana Jaya Cemerlang. Jakarta.

[4] Yusuf Ahmadi Joko Susilo. 2002. Evaluasi Tingkat Pelayanan Jalan Arteri

Gambar

Gambar 1  Lokasi Studi
Tabel 3. Data Arus kendaraan / jam Minggu I  Sepeda Motor  Kend.Ringan  Kend.Berat  Q Total
Tabel 7 .Data Hasil Perhitungan Kapasitas Jln. S.Supriadi – Jln.Klaytan Minggu 1  Kapasitas  Faktor untuk  penyesuaian kapasitas  Kapasitas

Referensi

Dokumen terkait

Hasil menunjukkan pada tabel 8 bahwa tidak adanya perbedaan jumlah koloni atau angka kuman dalam kelompok uji yang didapat untuk menit ke-1 dan ke-5 berturut- turut

Pada gambar 4.1 bisa kita lihat jika hasil klasifikasi tanah cara USCS dari nilai indeks plastisitas dan batas cair di plotkan ke dalam kurva tersebut maka tanah asli

Perilaku pengantar yang tidak terlalu berbeda dengan tahun 2013 ini wajar saja dikarenakan persentasenya sudah cukup tinggi, sedangkan untuk perilaku penyeberang yang

scenario dari Sistem Informasi Investasi di Badan Koordinasi Promosi dan Penanaman Modal Daerah (BKPPMD) Provinsi Jawa Barat yang menunjukkan interaksi antara User (Investor)

Dari pengamatan penulis, masih terdapat kendala yang berkaitan dengan pemantauan jumlah siswa yang kursus di LKP VIVA College, direktur tidak dapat mengetahui jumlah

150 mg/kgbb memiliki aktivitas antiinflamasi yang lebih baik dibandingkan dengan dosis 75 mg/kgbb dilihat dari kemampuannya dalam menghambat perkembangan edema pada

Pada dasarnya pendapatan nasional terdiri dari dua kata yakni pendapatan dan nasional. Pendapatan merupakan segala sesuatu yang.. dihasilkan dan diterima oleh

Sebaran kelompok tani berdasarkan tingkat penerapan teknologi anjuran Pengelolaan Tanaman Terpadu (PTT) padi sawah (Tabel 4), diketahui bahwa tingkat penerapan PTT 11