IOP UNAIR Adakan Orientasi
Bagi Mahasiswa Asing
UNAIR NEWS – International Office and Partnership (IOP) UNAIR,
Selasa (23/2), mengadakan International Students Orientation, sebuah program orientasi bagi mahasiswa asing yang mengikuti program pertukaran pelajar di UNAIR semester ini. Bertempat di Ruang Kahuripan 301 Kantor Manajemen UNAIR, para mahasiswa yang berasal dari berbagai negara tersebut nampak antusias mendengarkan penjelasan yang diberikan oleh staf IOP UNAIR. “Selamat datang di Surabaya. Hari ini kawan-kawan resmi menjadi bagian dari Universitas Airlangga,” ujar Moch. Jalal, Koordinator Outbound dan Mobility IOP UNAIR dalam sambutannya kepada para mahahiswa tersebut. Dalam kesempatan itu mereka diberikan informasi tentang berbagai hal yang berkaitan dengan Indonesia dan UNAIR.
“Tinggal di negera asing pertama mungkin akan terasa berat. Namun banyak di antara mereka yang sudah kembali ke negaranya masing-masing kemudian mengatakan bahwa mereka merindukan Indonesia dan orang-orangnya,” ujar Puguh Budi Susetiyo staf IOP yang kemudian menjelaskan tentang bagaimana cara untuk bisa survive belajar di negeri orang. Pria yang juga dosen Sastra Inggris, FIB UNAIR ini juga membagikan pengalamannya ketika menempuh studi di University of Warsaw.
Semester ini, mengutip pernyataan Manajer Kelas Internasional IOP UNAIR Dewi Sartika, sebanyak 73 mahasiswa asing akan mengikuti pertukaran pelajar di UNAIR dalam berbagai skema program meliputi program AMERTA (Academic Mobility Exchange
for Undergraduate at Airlangga), Student Exchange di tingkat
fakultas serta Community Outreach Program (COP).
“Tahun ini mengalami peningkatan dibandingkan tahun lalu. Untuk program AMERTA saja, tahun lalu hanya 30-an orang, saat
ini mencapai 45 orang,” sambung lulusan Monash University ini. Mereka yang mengikuti orientasi kali ini adalah mereka yang berada dalam skema program AMERTA dan student exchange di tingkat fakultas.
Para mahasiswa asing tersebut berasal dari berbagai universitas di Asia, Eropa dan Afrika antara lain: Fontys University dan Avans Hogeschool (Belanda), Universiti Malaya, Management and Science University dan Universiti Utara Malaysia (Malaysia), Royal University of Law and Economics, Royal University of Phnom Penh, Panasastra University of Cambodia (Kamboja), Foreign Trade University, Ho Chi Minh City (Vietnam), University of the Philippines (Filipina), dan Institut de Management Des Arts et Metiers (Madagaskar). Mereka akan belajar di Fakultas Keperawatan, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Fakultas Vokasi serta Kelas Internasional AMERTA. (*)
Penulis : Yeano Andhika
Fakultas Keperawatan Menang
Lomba Web Terbaik Universitas
UNAIR NEWS – Universitas Airlangga kembali memberikanpenghargaan kepada sivitas akademika dan unit kerja yang telah mengelola laman dan blog resmi dengan baik. Penghargaan itu dibagikan oleh Rektor dan Direktur Sistem Informasi kepada masing-masing penerima di Ruang Sidang Pleno, Selasa (17/1). Penghargaan diberikan pada 18 pemenang pada empat kategori. Pemenang – pemenang berasal dari kalangan fakultas, departemen, sivitas akademika, dan mahasiswa. Keempat kategori tersebut adalah laman fakultas/unit kerja/lembaga terbaik,
departemen terbaik, blog sivitas akademika terbaik, dan blog mahasiswa terbaik.
Pada kategori laman fakultas/unit kerja/lembaga terbaik, Fakultas Keperawatan (http://ners.unair.ac.id) berhasil meraih juara I. Pada posisi berikutnya, juara II diraih oleh Fakultas Psikologi (http://psikologi.unair.ac.id), dan juara III diraih o l e h F a k u l t a s I l m u S o s i a l d a n I l m u P o l i t i k (http://fisip.unair.ac.id).
Pada kategori laman departemen terbaik, Departemen Manajemen (http://manajemen.feb.unair.ac.id) berhasil meraih juara I, d i s u s u l D e p a r t e m e n K i m i a p a d a j u a r a I I (http://kimia.fst.unair.ac.id), dan Departemen Ilmu Ekonomi pada juara III (http://ie.feb.unair.ac.id).
Pada kategori laman blog sivitas akademika terbaik, secara berurutan diraih oleh Dr. Purnawan Basundoro, S.S., M.Hum (Fakultas Ilmu Budaya), Nove Eka Variant Anna, S.Sos., MIMS (FISIP), dan Dr. Suparto Wijoyo, SH., M.Hum (Fakultas Hukum). Pada kategori blog mahasiswa terbaik, secara berurutan terbaik diraih oleh Sri Harini Wijayanti (FISIP), Amalia Mastur (FISIP), Helmi Akbar D (FISIP), Yohanes Putra (FISIP), Elly Raheliyawati (FIB), Sacharissa (FK).
Penilaian itu didasarkan pada enam parameter, keempat di antaranya mengacu pada standar perangkingan Webometrics. Yakni, presence (total jumlah halaman web dan kekayaan file akademik), visibility (total jumlah backlink yang terkait dengan subdomain), openness (transparansi konten ilmiah berdasarkan sitasi pada Google Scholar), excellence (kekayaan konten ilmiah yang ditemukan dan disitasi pada artikel di web lain), content (update artikel, berita, dan informasi di laman fakultas), dan web design (kekayaan fitur layanan dan kesesuaian desain laman berdasarkan template yang ditetapkan). Direktur Sistem Informasi Eko Supeno, M.Si., dalam sambutannya mengatakan, saat ini baru 30 persen sivitas akademika yang
secara rutin memperbarui konten dalam blognya. Ke depan, pihaknya berencana untuk mendorong seluruh sivitas akademika untuk blogging.
“Kami targetkan blog-blog kita ini bisa memperkuat hasil penilaian Webometrics kita (UNAIR),” tutur Eko.
Para pemenang lomba web dan blog terbaik. (Foto: Defrina Sukma)
Rektor Prof. Dr. M. Nasih, S.E., M.T., Ak, mengapresiasi para pemenang yang telah bekerja secara rutin untuk memperbarui informasi melalui masing-masing laman resmi yang disediakan. Nasih juga berharap, agar mereka tetap rutin memperbarui informasi demi mengikuti perkembangan informasi di era digital.
“Penyampaian gagasan tak mungkin lagi diantarkan dengan kuda atau justru tidak memerlukan kehadiran fisik. Fenomena kebaikan berupa gagasan ini sebarluaskan ke dunia. Prodi dan dekanat juga harus aktif mendorong mahasiswa untuk melakukan ini. Universitas Airlangga harus terus mengalirkan kebaikan tanpa batas dan ini harus dilakukan secara masif,” tutur
Nasih.
Fakultas Keperawatan yang diwakili Wakil Dekan III Dr. Ahmad Yusuf, S.Kp., M.Kes mengatakan pihaknya secara rutin memperbarui informasi di laman resmi fakultas. Konten lamannya kini dipenuhi dengan berita, artikel penelitian, maupun informasi-informasi yang diperlukan oleh sivitas akademika seperti yudisium profesi, kalender akademik, dan penerimaan proposal program kreativitas mahasiswa.
Penulis: Defrina Sukma S Editor : Faridah Hari
WANALA UNAIR Daki Puncak
Denali Alaska Tahun Depan
UNAIR NEWS – Ekspedisi kelima Seven Summits WANALA UNAIR
dipastikan akan dilaksanakan tahun depan. Pada pertengahan tahun 2017, tim WANALA UNAIR akan mendaki Gunung McKinley atau yang sering dikenal dengan nama Denali, puncak tertinggi di lempeng belahan bumi utara. Rencananya, tiga orang pendaki terpilih dari WANALA UNAIR akan mencoba menaklukkan gunung dengan tinggi mencapai 20.237 kaki atau 6.168 meter di atas permukaan laut tersebut.
Senin siang (29/2), tiga anggota WANALA UNAIR yang tergabung dalam manajemen ekspedisi ke Denali, yaitu Faisal (Ketua Pelaksana), Suci Wulandari (Sekretaris), dan Wahyu Nur Wahid (Ketua Bidang Administrasi) berkunjung ke kantor redaksi UNAIR NEWS mengabarkan rencana ekspedisi tersebut.
“Seven summits adalah wujud kecintaaan kami pada alam dan
adalah cara kami menunjukkan harga diri kami sebagai sebuah organisasi,” ujar Faisal menjelaskan latar belakang dilaksanakannya ekspedisi seven summits ini.
Dalam ekspedisi ke Denali ini, menurutnya, saat ini pihaknya tengah melakukan seleksi untuk mendapatkan nama pendaki yang akan diberangkatkan ke gunung yang terletak di Alaska, Amerika Serikat tersebut. Sembilan orang tercatat telah mendaftarkan diri untuk mengikuti ekspedisi, dua dari sembilan orang yang mendaftar tersebut adalah perempuan.
Sebagaimana sebelumnya, pendakian dalam rangkaian ekspedisi
seven summits selalu membutuhkan stamina lebih. Sembilan orang
yang mendaftar pun saat ini tengah mempersiapkan stamina mereka. Dari segi fisik, mereka terus berupaya melatih ketahanan dan kebugaran fisik, antara lain dengan latihan lari tanpa henti dengan trek sepanjang 10 kilometer hingga pendakian ke tiga gunung yang dijadikan uji coba yakni Arjuna, Welirang, dan Bromo.
“Kami sedang mengajukan proposal sponsorship ke berbagai perusahaan dan jaringan alumni UNAIR,” ujar Wahyu Nur Wahid. Ekspedisi seven summits merupakan serangkaian pendakian ke tujuh puncak gunung tertinggi di masing-masing benua yang dilaksanakan oleh WANALA UNAIR. Empat dari tujuh puncak tertinggi telah digapai oleh tim yakni Puncak Cartenz, Gunung Jaya Wijaya, Indonesia (1994), Puncak Kilimanjaro, Tanzania (2009), Puncak Gunung Elbrus, Rusia (2011), serta Puncak Aconcagua, Argentina (2013). Selain ke Puncak Denali, ekspedisi ke Vinson Massif di Antartika serta Everest di Himalaya akan menggenapi ekspedisi seven summits mereka.(*) Penulis: Defrina Sukma S
Tut Wuri Handayani, Prinsip
Dharmawanita Persatuan UNAIR
UNAIR NEWS – Jumat, (5/2), bertempat di Aula Soemarto FakultasKesehatan Masyarakat (FKM) digelar Rapat Kerja (raker) I Dharma Wanita Persatuan Universitas Airlangga. Raker ini sebagai bagian dari program tahunan dharma wanita, yang akan menjalankan berbagai kegiatan dalam kurun waktu satu tahun ke depan. Dari 45 anggota dharma wanita pusat, hadir sebanyak 38 anggota. Program kerja yang direncanakan meliputi bidang pendidikan, ekonomi, dan sosial budaya.
Triyani Purnamawati Nasih selaku Ketua Dharma Wanita menuturkan secara garis besar tidak banyak perubahan pada program kerja Dharma Wanita tahun ini.
“Karena orientasi kita lebih banyak sulaturahmi dan berkumpul agar selalu dekat. Kegiatan pokok yang selalu dilakukan diantaranya raker, peringatan hari kartini, pembagian sembako gratis kepada pegawai golongan 1 dan 2 di UNAIR, dan juga warga di sekitar UNAIR. Ada bebearpa kelurahan yang ditunjuk,” tutur triyani.
“Harapan ke depan Dharma Wanita sebagai supporting system. Kalau ibu-ibu silaturahminya bagus, bisa menghasilkan sesuatu yang maksimal. Tut wuri handayani,” tutur triyani Nasih.
Sementara itu, program kerja dalam bidang pendidikan yang disampaikan oleh Nyoman Anita Damayanti (Dr., drg., MS.) meliputi bidang pendidikan formal dan nonformal. Dalam bidang formal, program kerja yang dibentuk yaitu mengadakan kunjungan kepada Taman bermain Anak Ceria Fakultas Psikologi UNAIR.
para pengasuh, agar Taman bermain Anak Ceria di Fakultas Psikologi UNAIR bisa dijadikan contoh bagi yang lain,” papar Nyoman.
Dalam bentuk bimbingan belajar yang tidak formal. Program ini nantinya juga akan mengajak para mahasiswa sebagai volunteer. Program kerja yang akan direalisasikan dalam waktu dekat adalah peringatan hari kartini yang jatuh pada bulan April. Kegiatan pada peringatan tersebut meliputi talkshow dan bazar. Talkshow yang akan mengundang pakar ahli dibidangnya tersebut mengambil tema “Melindungi Anak dari Kekerasan”. Kegiatan ini nantinya juga mengundang perwakilan dari masing-masing fakultas di UNAIR dan beberapa unit serta badan di lingkungan UNAIR.
Setelah raker selesai, Nyoman yang merupakan penggagas Gerakan Peduli Ibu Hamil dan Anak Sehat (GELIAT) UNAIR menyampaikan materi sosialisasi seputar GELIAT UNAIR. Dari pemaparannya tersebut ia berharap para anggota Dharma Wanita ikut mensosialisasikan GELIAT UNAIR kepada para ibu-ibu muda serta suami.
Nyoman juga mencanangkan program pemberian pendidikan berupa baca tulis kepada anak-anak di sekitar lingkungan UNAIR yang tidak mengenyam bangku sekolah. Meskipun secara formal program tersebut belum tertulis, namun Nyoman mengaku akan memulai program tersebut dalam lingkup kecil.
Hasil raker akan disampaikan kepada rektor UNAIR, untuk dijadikan bahan laporan dan saran, jika memang diperlukan. Laporan hasil kegiatan Dharma Wanita selama 1 tahun nantinya juga akan menjadi bahan untuk dilaporkan ke pemerintah provinsi.
Penulis : Binti Q. Masruroh Editor : Defrina Sukma S.
Eksistensi
dan
Pesona
Kesenian Tradisional Kentrung
di Blitar
Berada di bawah kaki Gunung Kelud, Desa Dayu Kabupaten Blitar menyimpan pesona kesenian tradisional kentrung yang masih eksis hingga saat ini. Kelompok kesenian tersebut yaitu Tri Santoso Budoyo, dengan dalangnya yang bernama Adam Sumeh. Kesenian tradisional kentrung ini tepatnya terdapat di dusun Dayu Dukuh Sanan, Nglegok, Blitar. Kelompok kesenian kentrung ini masih tetap eksis, dan sering memenuhi undangan untuk tampil di berbagai pertunjukan dan hajatan, terhitung sejak berdirinya sekitar tahun 1990 silam.
Menonton kentrung sama halnya dengan menonton ketoprak dan juga merupakan hiburan tersendiri. Selain itu, kita dapat mengambil pesan dari lakon atau cerita yang dibawakan sang dalang. Lakon yang dibawakan merupakan tokoh-tokoh heroik yang berasal dari Jawa, yang tentunya memiliki pesan moral yang dapat diambil.
Kentrung merupakan kesenian tradisional yang mencoba melestarikan cerita rakyat yang bernafas Islam asli dari Jawa Timur. Komposisi dari pertunjukan kentrung ini yaitu dalang sebagai pencerita utama lakon yang sekaligus memaninkan alat musik kendhang, dibantu oleh dua orang panjak yang memainkan alat musik berupa rebana dan templing, seorang penabuh saron, serta seorang sinden. Beberapa lakon yang sering dibawakan yaitu kisah-kisah Wali Sanga, Jaka Tinggir, Aryo Blitar, dan berbagai cerita khas Jawa lainnya. Cerita-cerita tersebut ia bumbui dengan lawakan dan guyonan. Sehingga para penonton selain mendapat unsur edukasi melalui cerita yang dibawakan,
juga terhibur karena lawakan-lawakannya.
Hal yang membuat kelompok kesenian ini tetap eksis hingga saat ini yaitu kegigihan sang dalang Adam Sumeh, dalam usaha melestarikan kesenian kentrung. Sang dalang pandai menginovasi pertunjukannya, hingga tetap dapat dinikmati meskipun zaman sudah semakin modern. Berbagai inovasi tersebut ia lakukan agar pertunjukan tidak monoton sehingga gampang menyebabkan penonton bosan. Selain itu, visi sang dalang dalam berkesian juga sangat berpengaruh. Sang dalang berkesian bukan semata-mata untuk mencari uang atau untuk menopang penghidupannya. Namun untuk nguri-nguri budoyo, ngibadah, dan sekaligus bekerja.
Menurut salah satu penanggap yang pernah penulis temui, kesenian ini juga dapat menjadi daya tarik untuk menarik dan menghimpun masa. Hal ini yang kemudian menyebabkan berbagai permintaan tanggapan sering datang dari berbagai daerah di Blitar. Hajat tanggapannya pun bermacam-macam. Ada yang dalam rangka syukuran, khitanan, tahun baruan, bahkan untuk menarik masa dalam rangka kampanye politik. Yang membedakan antara keseniannya dengan kesenian kentrung yang lain selain jumlah personil yang lebih banyak, pada kesenian ini juga disisipkan campursari, sebagai salah satu hiburan yang juga khas Jawa, yang menambah kesan ramai pada pertunjukan.
Dulunya, kesenian ini pernah dilombakan di Gedung Budaya Cak Durasim Surabaya, dan mendapatkan juara satu se-Jawa Timur. Di tempat yang sama, sang dalang juga pernah mengajar berkesian Kentrung mahasiswa-mahasiswa penggiat seni pada tahun 2011. Untuk para penggiat dan pemerhati kesian saat ini, seyogianya bukan hanya mempelajari iilmu dan teorinya saja, namun juga ikut memikirkan kelangsungan eksistensi berbagai kesenian tersebut di masa mendatang. Hal tersebut agar kekayaan budaya bangsa tidak semakin punah seiring dengan perkembangan zaman. (*)
Praktek Akademik Berbasis
Teleconference,
Inovasi
Pendidikan Dokter Gigi Era
Modern
UNAIR NEWS – Fakultas Kedokteran Gigi sudah sukses
melaksanakan sistem teleconference untuk sejumlah praktek akademik. Misalnya, untuk kegiatan perkuliahan, koordinasi pimpinan dengan universitas di luar negeri, dan wawancara kandidat S3. Saat ini, FKG makin mengukuhkan diri sebagai fakultas yang kaya inovasi.
Ketua Unit Sistem Informasi (USI) FKG UNAIR Aqsa Sjuhada drg MKes, telah mendapat pelatihan khusus teleconference di TEMDEC (Telemedicine Development Center of Asia) Kyushu University-Jepang. Pelatihan khusus selama sebulan ini dimaksudkan untuk membekali kecakapan dan keterampilan personil USI FKG ke tingkat yang lebih tinggi. Aqsa menjelaskan, dengan dukungan seluruh staf USI dan pimpinan fakultas serta partisipasi aktif segenap civitas akademika, FKG siap menjadi institusi kedokteran gigi pertama di Indonesia yang menerapkan teledentistry.
Kegiatan teleconference FKG yang diikuti beberapa universitas luar negeri (Foto: Istimewa)
Kegiatan teleconference FKG selama ini telah terkoneksi dengan beberapa institusi. Antara lain, Hiroshima University, Tohoku University, Kyushu University, Universitas Indonesia, Kagoshima University, RS Harapan Kita, dan masih akan bertambah lagi. Lebih lanjut, Aqsa menjelaskan, dalam waktu dekat akan dilaksanakan seminar internasional dengan berbagai Universitas di dunia berbasis teleconference. “Seminar dengan basis teleconference ini baru pertama kali dilaksanakan oleh FKG di Indonesia. Jarak antara narasumber bukan masalah. Yang berarti, dapat menghemat waktu, dan biaya. Transfer of
knowledge dari dalam dan luar negeri bisa berlangsung lebih
cepat dan mudah”, kata Aqsa. (*) Penulis: Humas FKG
Kampus Jadi Tempat Kaderisasi
Paham Radikal
UNAIR NEWS – Indonesia memang negara multikultural. Salah satu
hal yang membuat Indonesia dipuji oleh negara lain adalah ratusan suku bangsa yang bisa hidup berdampingan satu sama lain. Namun, multikulturalisme itu bukan tak pernah diuji.
Adanya paham yang menganggap bahwa seorang atau kelompok merasa paling benar adalah salah satu ancaman bagi keutuhan bangsa Indonesia. Aksi separatisme atau radikalisme, atau ketegangan semacamnya dinilai akan tetap ada selama hayat masih dikandung badan. Namun, ada pula eks separatis yang telah meninggalkan prinsip atau paham yang telah dianutnya. Berkaitan dengan hal itu, Pusat Riset Ilmu Kepolisian, Program Pascasarjana, Universitas Indonesia, mengadakan roadshow seminar tentang Program Kampanye Toleransi dan Anti-Kekerasan di sepuluh perguruan tinggi ternama di Indonesia. Di Universitas Airlangga, roadshow seminar dilakukan di Aula Student Center Kampus C UNAIR pada Kamis (24/3).
Sebagai pembicara pada seminar roadshow di UNAIR dihadiri oleh Prof. Sarlito Wirawan Sarwono selaku Guru Besar bidang Psikologi Sosial UI dan Yusuf Harris selaku eks Jamaah Islamiyah. Seminar tersebut dihadiri oleh mahasiswa dari fakultas di UNAIR.
Dalam seminar tersebut Harris bertutur tentang awal mula ia bergabung dengan JI. Ia bergabung dengan JI pada saat ia masih berkuliah. Seperti pada gerakan-gerakan radikal pada umumnya, ia dicuci otak oleh para senior di organisasi tersebut. Setelah bertahun-tahun ia bergabung dan menerima berbagai pelatihan militer, ia akhirnya memutuskan untuk keluar dari organisasi JI.
Kaderisasi itu dimulai sejak awal mahasiswa berkuliah di kampus. Harris memberikan saran kepada para mahasiswa yang hadir di hadapannya agar mereka tetap menjalin komunikasi dengan lingkungan sekitar (rekan mahasiswa aktif).
“Saran saya, ketika kalian (mahasiswa) dikader seperti itu, tetaplah berkomunikasi dengan lingkungan sekitar Anda. Jangan pernah simpan semuanya sendiri. Minta masukan juga dari teman-teman Anda,” tutur Harris.
Beberapa mahasiswa UNAIR mengakui bahwa kampus memang menjadi tempat untuk ajang kaderisasi. Dalam proses itu, mahasiswa dicekoki dengan paham radikal seperti khilafah.
Menanggapi cerita dari mahasiswa itu, Prof. Sarlito berharap agar mahasiswa senantiasa untuk berpikir kritis dan memperkuat kualitas ajaran agama masing-masing dalam menghadapi paham-paham radikal. Bagaimana pun, radikalisme ibarat rantai yang tak bisa diputus.
“Kalau kita nggak punya pandangan kritis, kita bisa terbawa dengan pandangan-pandangan semacam itu,” tutur Prof. Sarlito. Prof. Sarlito juga mengkritisi tentang wacana ‘pengkafiran’ dan berbagai regulasi di kalangan pemerintah dan masyarakat Indonesia. Ia tak sependapat apabila kinerja pemimpin dianggap buruk hanya karena si pemimpin tak seagama dengan kelompok masyarakat yang mengkritik. (*)
Penulis: Defrina Sukma S Editor: Rio F. Rachman
Beradu Ide Bisnis Kreatif di
Festival Entrepreneur
UNAIR NEWS – Para anggota Workshop Entrepreneur Business
Society (WEBS) Universitas Airlangga kembali menyelenggarakan gawe besar tahunan. Pada trimester akhir tahun 2016, WEBS akan menyelenggarakan acara WEBS Entrepreneur Festival Day (WEFD). Tema besar yang diusung dalam acara WEFD kali ini adalah ‘Entrepreneurship in Urban Lifestyle’.
‘WEFD ini merupakan event tahunan kita, dan tahun ini merupakan penyelenggaraan ketiga. Itu serangkaian acara yang tujuan akhirnya adalah memberdayakan pengusaha muda,” tutur ketua panitia WEFD Wahyu Dwi Kristyanto.
Dalam acara WEFD, ada empat rangkaian acara menarik yang bisa diikuti oleh semua kalangan, baik dari sivitas akademika maupun masyarakat umum yang memiliki minat terhadap bisnis dan kewirausahaan. Keempat acara itu adalah kompetisi ide bisnis ‘National Youth Innovation Competition (NYIC)’, bazaar ‘Sunrise Market’, diskusi ‘Discussion Innovative Entrepreneur’ (Discover), dan ‘Urbanites Festival’.
Dalam kegiatan NYIC, awak WEBS sudah menentukan tema proposal bisnis yang akan dilombakan. Tema yang diangkat dalam kompetisi ide bisnis kali ini adalah ‘Urban Life Solutions’. Peserta diminta untuk mengirimkan proposal dan display produk ide bisnis yang sesuai dengan tema yang ditentukan. Pendaftaran peserta akan dibuka mulai 1 Agustus – 15 September 2016.
Proposal kiriman peserta akan diseleksi oleh juri-juri yang merupakan pakar di bidangnya. Rencananya, tanggal 22 September 2 0 1 6 , s e p u l u h f i n a l i s t e r p i l i h a k a n d i m i n t a u n t u k mempresentasikan proposal dan display produk. Kegiatan NYIC akan diselenggarakan di Aula Fadjar Notenegoro, Fakultas
Ekonomi dan Bisnis, UNAIR.
Selain NYIC, WEBS juga menggelar diskusi yang dihadiri para pebisnis sukses di bidang industri kreatif. Diskusi ini dikemas dalam format gelar wicara (talkshow) dan temu sapa dengan tiga direktur utama dari malesbanget.com (Christian Sugiono), Men’s Republic (Yasa Singgih), dan Jakarta Euphoria Project (Keenan Pearce). Gelar wicara ini akan dilaksanakan pada tanggal 7 Oktober 2016 di Aula Garuda Mukti, Kantor Manajemen UNAIR, dan terbuka untuk semua kalangan.
“Kami dari tim penyelenggara ingin membangkitkan jiwa berbisnis anak-anak muda. Anak-anak muda jangan lagi hanya concern dengan kuliah saja, tetapi bisa memulai bisnis dari usia sedini mungkin,” tutur Wahyu.
Hiburan
Dalam kegiatan ‘Sunrise Market’, WEBS akan menghadirkan lebih dari 70 stan bazar kuliner, busana, kerajinan tangan, dan aksesoris. Pengunjung juga bakal diajak seru-seruan dengan melakukan senam pagi bersama, dan dihibur oleh penampilan anggota unit kegiatan mahasiswa UNAIR serta komunitas seni di Surabaya. Acara ‘Sunrise Market’ akan dilangsungkan di Airlangga Convention Center pada 18 September dan 2 Oktober 2016. Sedangkan, pendaftaran stan akan dibuka pada 15 Agustus – 15 September 2016.
Sebagai penutup rangkaian acara WEFD, acara ‘Urbanite Festival’ rencananya akan dihadiri oleh grup musik kenamaan seperti Sheila on 7, The Sigit, Danilla, dan 4Indie Band. Hiburan musik akan dilangsungkan di atrium Surabaya Town Square pada 9 Oktober 2016. Pengunjung tak hanya menikmati pertunjukan musik secara langsung, tetapi juga bisa menikmati bazaar, hand lettering workshop, dan kompetisi foto acara. (*) Penulis: Defrina Sukma S.
Ketahui Cara dan Waktu yang
Tepat Berolahraga
UNAIR NEWS – Olahraga adalah bagian dari kebutuhan hidup.
Dengan berolahraga, kebugaran, kesehatan, dan bentuk tubuh akan terjaga. Namun, barangkali belum banyak orang yang mengetahui cara dan waktu yang tepat dalam berolahraga.
Jangan khawatir UNAIR NEWS akan memberikan tips berolahraga yang sehat yang disampaikan oleh dr. Irfiansyah, M.Si, selaku staf pengajar pada Departemen Ilmu Faal, Fakultas Kedokteran, Universsitas Airlangga. Simak tipsnya berikut ini:
1. Hindari olahraga pada malam hari
Kesibukan atau tuntutan gaya hidup pada masyarakat jaman modern tak bisa dipungkiri. Akibat kesibukan, ada sebagian orang yang baru sempat melakukan olahraga pada malam hari. Padahal, waktu yang tepat untuk berolahraga adalah pagi hari karena oksigen masih banyak untuk dihirup. Sedangkan, pada sore hari, polutan sudah menumpuk di udara.
Selain itu, tiap individu manusia memiliki irama sirkadian atau jam biologis yang berkaitan dengan sekresi hormon-hormon di dalam tubuh. Hormon melatonin adalah hormon yang berfungsi sebagai antioksidan dan mengontrol tidur. Sekresi hormon melatonin akan berlangsung mulai pukul sembilan malam. Sehingga, manusia harus berhenti beraktivitas berat termasuk berolahraga 2 – 3 jam sebelum jarum jam menunjukkan pukul 9 malam.
Apabila jadwal pagi hari memang cukup padat, dr. Irfinsyah mengatakan, olahraga pada malam hari sesekali boleh dilakukan.
2. Atur frekuensi dan intensitas
Olahraga memang dibutuhkan tubuh, namun memforsir tubuh dengan waktu olahraga yang cukup lama juga tidak baik. Pengajar Ilmu Faal itu mengatakan, berolahraga demi menjaga kesehatan tubuh berpedoman pada empat prinsip, yaitu FITT (frequency,
intensity, time, type).
Seseorang dianjurkan untuk berolahraga dengan teratur dan terukur setidaknya tiga kali dalam seminggu. “Jadi, ada jeda waktu antara olahraga dan istirahat, baik itu untuk olahraga kardiovaskuler, atau olahraga angkat beban. Pada olahraga angkat beban, otot akan tumbuh pada saat tubuh beristirahat,” tutur dr. Irfinsyah.
Perhatikan pula dari aspek intensitas. Berolahragalah secara sub-maksimal. Usai berolahraga, biasanya orang akan menghitung denyut nadi sebagai patokan. Batas sub-maksimal adalah 65 – 85% dari hasil perhitungan rumus. Rumus yang digunakan adalah 220 dikurangi usia. Contohnya, remaja berusia 20 tahun, maka batas maksimal denyut nadinya adalah 200 kali per menit. Maka rentang ideal denyut nadi sub-maksimal remaja tersebut adalah 130 – 160 denyut per menit.
3. Pilih jenis olahraga sesuai kesukaan
Pilihlah jenis olahraga yang bisa membuat Anda merasa senang ketika melakukan. “Percuma kalau olahraga tapi malah bikin stress,” tutur dr. Irfinsyah.
Penulis: Akhmad Janni Editor: Defrina Sukma S
Sosialisasi SN-SBMPTN untuk
SMA di Madiun
UNAIR NEWS – Universitas Airlangga melalui Pusat Informasi dan
Humas (PIH) melakukan sosialisasi SN-SBMPTN ke tiga SMA Negeri di Madiun. Tiga SMA tersebut yaitu SMAN 1 Madiun, SMAN 2 Madiun, dan SMAN 3 Madiun. Sosialisasi diberikan kepada murid, guru, dan orangtua, sebagai pertimbangan untuk memberikan pilihan atas perguruan tinggi yang ingin di tuju.
Sosialisasi dilakukan pada Kamis-Jumat (26-27/2). Terlihat antusiasme pada raut wajah para siswa ketika acara sosialisasi dibuka.
“Kunci untuk sukses dalam SNMPTN dan SBMPTN itu ada tiga. Pertama belajar, kedua belajar dengan rajin, dan ketiga adalah memaksakan untuk belajar dengan rajin,” ujar ketua PIH UNAIR, Suko Widodo, ketika memberikan sambutan kepada para siswa.
Materi sosialisasi adalah pengenalan tentang UNAIR, kriteria umum dan khusus penerimaan mahasiswa baru di UNAIR, serta tips-tips memilih program studi pada SN-SBMPTN.
Setelah sosialisasi selesai, para siswa diberi kesempatan untuk mengajukan pertanyaan. Salah satu pertanyaan yang sering muncul adalah mengenai akreditasi dari sekolah dan pengaruh akreditasi terhadap peluang diterimanya siswa di sebuah universitas, khususnya UNAIR.
“Apa yang dimaksud dengan blacklist? Apakah UNAIR juga memberlakukan blacklist?,“ papar salah satu siswa dari SMAN 1 Madiun.
Tim dari PIH UNAIR menjelaskan bahwa sekolah dengan akreditasi A memiliki kuota pendaftar sebanyak 75% siswa terbaik di sekolah, 50% siswa terbaik di sekolah untuk akreditasi B, dan 20% terbaik di sekolah untuk akreditasi C.
“UNAIR dan universitas lain mengikuti peraturan yang sama. Jika sekolah ketahuan curang, maka tahun depan kena blacklist (tidak diikutsertakan dalam SNMPTN, -red),” ujar Suko menjawab pertanyaan siswa terkait blacklist.
Di akhir sosialisasi, Suko selalu memberikan motivasi kepada para murid untuk siap dan optimis dalam menghadapi Ujian Nasional (UN) hingga seleksi SNMPTN maupun SBMPTN.
“Sing penting belajar, belajar, dan belajar yang rajin,” ujar Suko. (*)
Penulis: Alifian Sukma Editor: Binti Q. Masruroh