ANALISIS PERPUTARAN PIUTANG USAHA TERHADAP
TINGKAT PENDAPATAN (STUDI KASUS PT. WASKITA
KARYA (PERSERO) Tbk di JAKARTA)
Lisetiyowati, Siti Rosyafah, Kusni Hidayati
Prodi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Bhayangkara Surabaya lise.tiyo87@gmail.com
ABSTRAK
Tujuan penelitian adalah menganalisis perputaran piutang terhadap tingkat pendapatan. Perusahaan adalah pengusaha yang bergerak di bidang jasa kontraktor atau jasa pemborong bangunan yang mengerjakan berbagai proyek. Penelitian ini menggunakan desktiptif kualitatif yaitu menganalisis data dengan cara mengumpulkan, mengklarifikasi, menganalisis serta menginterpretasi sehingga menghasilkan gambaran yang jelas mengenai permasalahan dalam penagihan. Metode penelitian ini yang digunakan untuk menganalisis piutang pada PT. Waskita Karya (Persero) Tbk adalah analisis rasio keuangan yang meliputi rasio aktivitas, rasio tunggakan dan rasio penagihan. Hasil penelitian ini berdasarkan rasio aktivitas yang diproksikan Total Turn Over, Receivable Turn Over, Receivable + WIP Turn Over,Average Collection Perioed, Sales to Net Working Capital, rasio tunggakan dan rasio penagihan perusahaan mengalami kondisi keadaan yang kurang baik karena terjadi peningkatan piutang setiap tahun yang memperlambat piutang menjadi kas perusahaan, sehingga menimbulkan piutang tak tertagih.
Kata Kunci : Piutang, Rasio Aktivtas, Rasio Tunggakan, Rasio Penagihan
ABSTRACT
Purpose of this study is to analyze the turnover of accounts receivable to income level. The Company is an entrepreneur engaged in contractor services or building construction services that work on various projects. This study uses a qualitative desktiptive that analyzes data by collecting, clarifying, analyzing and interpreting so as to produce a clear picture of the problem in billing. This research method used to analyze receivables at PT. Waskita Karya (Persero) Tbk is an analysis of financial ratios that include activity ratios, delinquency ratios and billing ratios. The results of this study based on the ratio of activities proxied Total Turn Over, Receivable Turn Over, Receivable + WIP Turn Over, Average Collection Perioed, Sales to Net Working Capital, the ratio of arrears and billing ratio of companies experiencing unfavorable circumstances due to increased receivables every year Which slows the receivables into company cash, resulting in bad debts.
PENDAHULUAN
Dalam era globalisasi secara umum membawa pengaruh signifikan terhadap perekonomian dunia, terutama dengan munculnya perdagangan bebas sebagai bagian dari globalisasi dalam bidang perekonomian. Dalam menghadapi persaingan global, terutama level Asia Tenggara, Indonesia harus mempersiapkan diri sebaik mungkin. PT. Waskita Karya (Persero) Tbk merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang kontraktor. Kontraktor berlomba-lomba dalam pemenuhan target pemasaran. Salah hal tersebut yang mengakibatkan piutang semakin tinggi setiap tahunnya. Menurut Hery (2014:29) piutang adalah tagihan yang timbul atas penjualan barang dan jasa secara kredit dalam jangka waktu yang ditentukan sebagai akibat adanya penjualan kredit. Perusahaan mengakui piutang menggunakan metode persentase penyelesaian.
Dalam melakukan penagihan, perusahaan juga memiliki kendala yang dihadapi. Keterlambatan pembayaran karena proses penagihan yang sangat panjang, terlambatnya pengiriman material, terlambatnya penyelesaian pekerjaan, kendala seperti inilah yang menyebabkan kerugian pada PT. Waskita Karya (Persero) Tbk atau resiko piutang tak tertagih. Untuk mengetahui kesehatan manajemen dalam piutang, maka yang harus dilakukan adalah menganalisis laporan keuangan perusahaan tersebut. Ada beberapa cara yang dapat digunakan di dalam menganalisa piutang perusahaan, salah satunya dengan menggunakan analisa rasio keuangan. Rasio yang digunakan dalam menganalisis yaitu rasio aktivitas, rasio tunggakan, dan rasio penagihan.
Berdasarkan uraian yang telah di kemukakan diatas, maka penulis tertarik untuk mengangkat judul: “Analisis Perputaran Piutang Usaha Terhadap Tingkat Pendapatan (Studi Kasus PT. Waskita Karya (Persero) Tbk”. Berdasarkan latar belakang permasalahan diatas, maka perumusan masalah yang dikemukakan adalah sebagai berikut : “Bagaimana penerapan perputaran piutang usaha terhadap tingkat pendapatan (PT. Waskita Karya (Persero) Tbk di Jakarta bisa efektif”
Dari rumusan masalah yang telah dikemukakan diatas, maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran jelas mengenai penerapan perputaran piutang usaha yang efektif dalam perusahaan.
KAJIAN TEORITIS Piutang
Soemarso (2009:338) Piutang adalah piutang yang berasal dari penjualan barang atau jasa yang merupakan kegiatan usaha normal perusahaan, perusahaan mempunyai hak klaim terhadap seseorang atau perusahaan lain.
Klasifikasi Piutang
Hery (2014:31) piutang diklasifikasikan menjadi 3 yaitu : 1. Piutang Usaha (Account Receivable)
Adalah jumlah yang akan ditagih dari pelanggan sebagai akibat penjualan barang atau jasa secara kredit.
2. Piutang Wesel (Notes Receivable)
Adalah tagihan perusahaan kepada pembuat wesel. Pembuat wesel disini adalah pihak yang telah berhutang kepada perusahaan, baik melalui pembelian barang atau jasa secara kredit maupun melalui peminjaman sejumlah uang.
3. Piutang Lain-Lain (Other Receivable)
Umumnya diklasifikasikan dan dilaporkan secara terpisah dalam neraca. Contohnya adalah piutang bunga, piutang deviden (tagihan kepada
investee sebagai hasil atas investasi), piutang pajak dan tagihan kepada karyawan.
Faktor – faktor yang Mempengaruhi Piutang
Riyanto (2015, 85-87), faktor – faktor yang mempengaruhi besar kecilnya piutang adalah :
a. Volume Penjualan Kredit
Semakin besar proporsi penjualan kredit dari keseluruhan penjualan akan memperbesar jumlah investasi dalam piutang.
b. Syarat Pembayaran Penjualan Kredit
Syarat pembayaran penjualan kredit dapat bersifat ketat atau lunak. Apabila perusahaan menetapkan syarat pembayaran yang ketat, berarti perusahaan lebih mengutamakankeselamatan kredit dari pada pertimbangan profitabilitasnya. c. Ketentuan Tentang Pembatasan Kredit
Dalam penjualan kredit, perusahaan dapat menetapkan batas maksimal kredit yang diberikan kepada para langganannya. Makin tinggi batas maksimal kredit
yang ditetapkan bagi masing-masing langganan, berarti makin besar pula dana yang diinvestasikan dalam piutang.
d. Kebijaksanaan dalam Pengumpulan Piutang
Perusahaan dapat menjalankan kebijaksanaan dalam pengumpulan piutang secara aktif atau pasif.
e. Kebiasaan Membayar dari Para Langganan
Langganan yang memiliki kebiasaan membayar dengan memanfaatkan cash discount bisa mengakibatkan semakin kecilnya investasi dalam piutang dibandingkan dengan yang tidak memanfaatkannya.
Jasa Kontruksi
Usaha Jasa Konstruksi adalah salah satu usaha dalam sektor ekonomi yang berhubungan dengan suatu perencanaan atau pelaksanaan dan atau pengawasan suatu kegiatan konstruksi/infrastruktur untuk membentuk suatu bangunan atau bentuk fisik lain yang dalam pelaksanaan penggunaan atau pemanfaatan bangunan tersebut menyangkut kepentingan, kebermanfaatan dan keselamatan masyarakat pemakai/pemanfaat bangunan tersebut, tertib pembangunannya serta kelestarian lingkungan hidup.
Manfaat Analisis Piutang
Wibowo (2016 : 51) manfaat menganalisis piutang adalah :
1. Untuk menilai apakah manfaat memiliki piutang lebih besar atau lebih kecil biayanya. Jika manfaat > biaya, maka penjualan kredit dibenarkan.
2. Mengukur seberapa sering piutang usaha berubah menjadi kas dalam setahun. 3. Mengelola dan mengorganisir piutang perusahaan agar semua piutang dapat
ditagih dan diterima atau dikonversi sebagai kas yang akan menghasilkan laba bagi perusahaan.
4. Meminimalisir piutang tak tetagih yang meningkat pada setiap tahunnya.
Rasio Aktivitas
Rasio aktivitas merupakn rasio yang mengukur efektivitas sebuah perusahaan untuk memanfaatkan segala sumber daya yang mereka miliki. Rasio aktivitas yang berhubungan dengan piutang adaalah
Adalah alat ukur kemampuan dana yang tertanam dalam keseluruha aktiva yang berputar pada suatu periode. Rasio Aktivitas, rasio yang mengukur sejauh mana efektifitas penggunaan aset dengan melihat tingkat aktivitas aset. Beberapa rasio aktivitas adalah :
b. Receivable Turn Over
Adalah suatu angka yang menunjukkan berapa kali suatu perusahaan melakukan tagihan atas piutangnya pada suatu periode tertentu.
c. Receivabel Turn Over + WIP
Adalah analisis yang analisis yang mengukur perputaran piutang dalam menghasilkan penjualan yang ditambahkan dengan piutang yang belum tertagih.
d. Average Collection Period
Adalah analisis yang menghitung jumlah hari dalam setahun dengan perputaran piutang.
e. Sales to Net Working Capital
Adalah analisis yang menunjukkan kemampuan perusahaan dalam mendayagunakan modal kerja untuk menciptakan pendapatan.
Pendapatan Usaha Total Turn Over =
Total Aktiva
Pendapatan Usaha Receivable Turn Over =
Rata-rata piutang awal + piutang akhir
Pendapatan Usaha + WIP Receivable Turn Over + WIP =
Rata-rata piutang awal + piutang akhir
Rata – rata piutang usaha
Average Collection Perioed = x 360
Rasio Tunggakan
Rasio tunggakan bertujuan untuk mengetahui berapa besar jumlah piutang yang telah jatuh tempo dan belum tertagih dari sejumlah penjualan kredit yang dilakukan.
Rasio Penagihan
Rasio penagihan bertujuan untuk mengetahui berapa besar piutang yang tertagih dari total piutang yang dimiliki perusahaan
Efektivitas Pendapatan
Menurut Muasaroh (2001:24), efektivitas adalah suatu keadaan yang menunjukkan sejauh rencana dapat tercapai. Menurut PSAK 23 (2014:745), pendapatan adalah arus kas masuk bruto dari manfaat ekonomik yang timbul dari aktivitas normal entitas selama suatu periode, jika arus masuk tersebut mengakibatkan kenaikan ekuitas yang tidak berasal dari kontribusi penanaman modal.
Maka dapat disimpulkan bahwa efektivitas pendapatan adalah suatu keadaan yang menunjukkan sejauh rencana melalui kenaikan ekuitas yang tidak berasal dari kontribusi penanaman modal.
METODE PENELITIAN Pendekatan Penelitian
Metode penelitian adalah cara yang dipakai dalam mengumpulkan data. Jenis penelitian ini menggunakan metodologi penelitian kualitatif. Menurut Sugiyono
Pendapatan Usaha Sales to Net Working Capital =
Net Working Capital
Piutang Tak Tertagih
Rasio Tunggakan = x 100% Total Piutang Aktiva lancar Current ratio = x 100% Hutang Lancar Piutang Tertagih Rasio Penagihan = x 100% Total Piutang Aktiva lancar Current ratio = x 100% Hutang Lancar
(2010:15) mendefinisikan bahwa, Metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang berdasarkan pada filsafat potpositivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah, (sebagai lawannya adalah eksperimen) dimana peneliti sebagai instrument kunci.
Jenis dan Sumber Data Jenis Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, yaitu data yang diperoleh secara tidak langsung atau data yang diperoleh dari pihak lain diluar perusahaan. Adapun data yang diperoleh berupa data kuantitatif dan data kualitatif. Data kuantitatif yaitu data yang dinyatakan dalam satuan angka, yang berupa laporan keuangan perusahaan yang berupa laporan laba-rugi dan neraca. Data kualitatif yaitu data yang memberikan uraian informasi sesuai dengan kenyataan dan kondisi perusahaan yang meliputi sejarah perusahaan, struktur organisasi perusahaan, dan informasi lain yang menyangkut perusahaan.
Sumber Data
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, yaitu data yang sudah dibuat oleh perusahaan dan telah diteliti. Data tersebut diperoleh dari Bursa Efek Indonesia dan website resmi PT. Waskita Karya (Persero) Tbk.
Batasan dan Asumsi Penelitian Batasan Penelitian
Penelitian ini dibatasi pada masalah yang berkaitan penerapan piutang usaha untuk mengetahui efektifitas piutang perusahaan. Analisa terhadap laporan keuangan perusahaan dilakukan dengan menggunakan data yang berasal dari laporan laba-rugi dan neraca. Metode analisa yang digunakan dalam menganalisa laporan keuangan dibatasi hanya dengan rasio keuangan antara lain rasio aktivitas, rasio tunggakan dan rasio tunggakan
Asumsi Penelitian
Dalam hal ini dapat diasumsikan bahwa peneliti akan melakukan penelitian terhadap kinerja perusahaan yang berupa laporan keuangan perusahaan selama 3 tahun.
Unit Analisis
Dalam hal ini penulis melakukan penelitian kinerja terhadap laporan keuangan perusahaan pada PT. Waskita Karya (Persero) Tbk.
Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah:
a. Studi Lapangan adalah melakukan peninjauan secara langsung untuk memperoleh data-data yang diperlukan dalam penyusunan tugas akhir. Objek penelitian meliputi : Observasi, interview, dan dokumentasi.
b. Studi Kepustakaan
Studi kepustakaan adalah penelitian dimaksudkan utuk mempelajari serta mengumpulkan teori-teori yang relevan dengan materi pembahasan guna dijadikan dasar dalam melakukan penilaian dan perbandingan yang telah dilakukan pada perusahaan yang bersangkutan.
Teknik Analisis Data
Adapun teknik analisis kualitatif yang akan dilakukan yaitu :
1. Menghitung rasio keuangan PT. Waskita Karya (Persero) Tbk selama periode 2013-2015 yang meliputi rasio aktivitas (total turn over, receivable turn over, recevaible + WIP turn over, average collection period, dan sales to net working capital), rasio tunggakan, dan rasio penagihan.
2. Menganalisa hasil perhitungan rasio keuangan PT. Waskita Karya (Persero) Tbk selama periode 2013-2015.
3. Menyimpulkan hasil perhitungan rasio keuangan untuk menilai efektivitas pendapatan PT. Waskita Karya (Persero) Tbk.
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Hasil analisis rasio keuangan, yaitu rasio aktivitas, rasio tunggakan, dan rasio penagihan pada PT. Waskita Karya (Persero) Tbk pada Tahun 2013-2015 adalah sebagai berikut:
Tabel 1
Hasil Analisis Total Turn Over Tahun 2013-2015 PT. Waskita Karya (Persero) Tbk
Tahun Pendapatan Usaha (Rp) Total Aktiva (Rp) Total Turn Over (kali) 2013 9.686.610.301.864 8.788.303.237.620 1,10 2014 10.286.813.284.004 12.542.041.344.848 0,82 2015 14.152.752.847.612 30.309.111.177.468 0,47 Sumber : Peneliti (2017) Tabel 2
Hasil Analisis Receivable Turn Over Tahun 2013-2015 PT.Waskita Karya (Persero)Tbk
Tahun Pendapatan Usaha (Rp)
Rata2 Piutang Awal (Rp) Piutang Akhir (Rp) Receivable turn Over (kali) 2013 9.686.610.301.864 2.157.040.325.836 2.342.083.830.704 2,15 2014 10.286.813.284.004 2.645.124.449.348 2.948.165.067.992 1,83 2015 14.152.752.847.612 4.230.575.296.414 5.512.985.524.835 1,45 Sumber : Peneliti (2017) Tabel 3
Hasil Analisis Receivable + WIP Turn Over Tahun 2013-2015 PT. Waskita Karya ( Persero) Tbk
Tahun Work In Progress (Rp)
Rata2 Piutang Awal (Rp) Piutang Akhir (Rp) Receivable + WIP Turn Over (kali) 2013 3.312.275.814.495 2.157.040.325.836 2.342.083.830.704 3,03 2014 3.893.675.455.784 2.645.124.449.348 2.948.165.067.992 2,68 2015 4.579.714.985.618 4.230.575.296.414 5.512.985.524.835 2,21 Sumber : Peneliti (2017) Tabel 4
Hasil Analisis Average Collction Perioed Tahun 2013-2015 PT. Waskita Karya (Persero) Tbk
Tahun Rata2 Piutang Usaha (Rp) Pendapatan Usaha (Rp) Average Collection Perioed (hari) 2013 2.157.040.325.836 9.686.610.301.864 80 2014 2.645.124.449.348 10.286.813.284.004 93 2015 4.230.575.296.414 14.152.752.847.612 108 Sumber : Peneliti (2017)
Tabel 5
Hasil Analisis Sales to Net Working Capital Tahun 2013-2015 PT. Waskita Karya (Persero) Tbk
Tahun Pendapatan Usaha (Rp)
Aktiva Lancar (Rp) Hutang Lancar (Rp) Sales to Net working Caprial (kali) 2013 9.686.610.301.864 7.781.413.114.034 5.427.139.408.858 4,11 2014 10.286.813.284.004 10.104.980.054.360 7.728.153.555.876 4,32 2015 14.152.752.847.612 18.074.850.942.748 13.664.811.609.274 3,20 Sumber : Peneliti (2017) Tabel 6
Hasil Analisis Rasio Tunggakan Tahun 2013-2015 PT. Waskita Karya (Persero) Tbk
Tahun Piutang Tak Tertagih (Rp) Piutang (Rp) Rasio Tunggakan (%) 2013 330.071.211.989 1.710.373.345.558 19,304 2014 542.991.001.461 2.306.758.397.689 23,54 2015 1.160.524.936.877 4.653.596.851.448 24,94 Sumber : Peneliti (2017) Tabel 7
Hasil Analisis Rasio Penagihan Tahun 2013-2015 PT. Waskita Karya (Persero) Tbk
Tahun Piutang Tertagih (Rp) Piutang (Rp) Rasio Penagihan (%) 2013 1.380.302.133.569 1.710.373.345.558 80,70 2014 1.763.767.396.228 2.306.758.397.689 76,46 2015 3.493.071.914.571 4.653.596.851.448 75,06 Sumber : Peneliti (2017) INTERPRETASI
Berdasarkan data-data perusahaan, hasil analisis dan pembahasan masalah diatas, interpretasinya yaitu pada dasarnya pengakuan pendapatan suatu proyek diukur berdasarkan kemajuan fisik pada akhir periode pelaporan yang dinyatakan dalam Berita Acara Penyelesaian Pekerjaan. Pendapatan yang sudah tercatat pada Laporan Keuangan harus dipantau agar piutang usaha yang sudah dibukukan segera menjadi uang kas bagi perusahaan.
Disamping itu pula dari pihak manajemen bukan hanya memantau dari segi keuangan saja melainkan dari masalah – masalah yang terjadi di lapangan yang mengakibatkan piutang usaha tidak dapat tertagih. Pada kenyataannya piutang yang belum terealisasi dikarenakan faktor di lapangan yang belum selesai sesuai jadwal pelaksanaan seperti pekerjaan penunjang yang belum selesai. Dari segi keuangan
harus menganalisis piutang usaha setiap tahun supaya tidak bertambah kerugian piutangnya dengan menggunakan rasio aktivitas, rasio tunggakan, dan rasio penagihan. Agar pihak manajemen mendapat pembelajaran dan bahan evaluasi dalam proses mendapatkan proyek baru dengan meriew kembali masalah yang terjadi di tahun lalu.
SIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, maka dapat diambil kesimpulan bahwa perputaran piutang PT. Waskita Karya (Persero) Tbk ada dalam kondisi yang kurang baik. Hasil analisa pada rasio aktivitas mencakup total turn over, receivable turn over, receivable + WIP turn over, average collection perioed, dan sales to net working capital menunjukkan piutang PT. Waskita Karya (Persero) Tbk pada tahun 2013 sampai tahun 2015 berada dalam keadaan yang kurang baik karena mengalami peningkatan setiap tahun dan memperlambat piutang menjadi kas perusahaan. Hasil analisa pada rasio tunggakan menunjukkan bahwa kondisi piutang uang PT. Waskita Karya (Persero) Tbk pada tahun 2013 sampai dengan 2015 mengalami kenaikan piutang tak tertagih yang berarti perusahaan tidak dapat menerima piutang sesuai umur piutang. Hasil analisa pada rasio penagihan menunjukkan bahwa kondisi piutang PT. Waskita Karya (Persero) Tbk pada tahun 2013 sampai tahun 2015 mengalami fluktuatif. Hal ini berarti perusahaan kurang berhasil dalam proses penagihan.
SARAN
Dari hasil penelitian dan kesimpulan diatas, peneliti akan memberikan beberapa saran yang dapat dijadikan pertimbangan bagi manajemen atau perusahaan PT. Waskita Karya (Pesero) Tbk untuk mencapai tujuan adalah sebagai berikut : Perusahaan hendaknya mengevaluasi setiap tahun piutang menggunakan rasio aktivitas, rasio tunggakan, dan rasio penagihan agar piutang dapat terlunasi sesuai umur piutang. Perusahaan diharapkan melakukan penyempurnaan sistem ERP
(Entrise Resource Planning) secara cepat, yang dapat membantu memantau piutang yang lewat jatuh tempo dengan indikator sebagai bahan pengingat,misalnya dengan
cara memberi email otomatis kepada pihak ketiga apabila ada piutang yang lewat jatuh tempo. Dalam proses penagihan piutang perusahaan lebih meningkatkan memperbaiki proses penagihan piutang secara komperhensif dari pencatatan, pengelolaan, pengendalian dan control dalam proses penagihan piutang
DAFTAR PUSTAKA
Annual Report Waskita Karya 2013. Diperoleh 21 Maret, 2017. Dari http://www.waskita.co.id/en/images/LK/LK_Audit_2013.pdf
Annual Report Waskita Karya 2014. Diperoleh 21 Maret, 2017. Dari http://www.waskita.co.id/en/images/LK/LK_Audit_2014.pdf
Annual Report Waskita Karya 2015. Diperoleh 21 Maret, 2017. Dari http://www.waskita.co.id/en/images/LK/LK_Audit_2015.pdf
Adisaputro, 2013, Anggaran Pemasaran, Salemba Empat. Jakarta.
Evrianto, 2013, Manajemen Konstruksi Untuk Bangunan Bertingkat, Griya Kreasi. Jakarta.
Fatmawati, Atika, 2013, Analisis Rasio Aktivitas, Rasio Profitabilitas, Rasio Pasar Terhadap Return Saham Perusahaan Grosir Dan Ritel Yang Terdaftar Dalam Bursa Efek Syariah, Universitas Negeri Islam Sunan Kalijaga Yogyakarta. Hery, 2014, Pengantar Akuntansi, PT. Grasindo. Jakarta.
Keown, Arthur J, 2008, Manajemen Keuangan, Edisi 10, Jakarta: PT macanan. Jaya Cemerlang. Evrianto, 2013, Manajemen Proyek Konstruksi, Andi Yogyakarta.
Muasaroh, 2001, Efektivitas Peran Perbankan Memberdayakan Sektor Ekonomi Unggul, PT. Kresna Bima Insan, Jakarta.
Novianta, Shinta, 2016, Analisis Tingkat Perputaran Piutang pada PT. Perdana Gapuraprima periode 2012-2014, Universitas Bakrie Jakarta.
Riyanto, 2015, Manajemen Keuangan, Edisi 4, MitraWacana Media. Jakarta.
Santoso, Iman, 2009, Akuntansi Keuangan Menengah (Intermediate Accounting), Refika Aditama. Jakarta.
Susanta,Gatut, 2012, Panduan Praktis Menghitung Anggaran Membangun Rumah, Griya Kreasi. Jakarta.
Suryana, Ketut, Dimas 2015, Analisis Tingkat Perputaran Piutang Dagang Pada Koperasi Tani Tumpang Sari Periode 2011-2013, Universitas Pendidikan Ganesha Sumatera Utara.
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D), (Bandung : Alfabeta, 2010), hal.25
Yuliani, Yeyet, 2013, Analisis Laporan Keuangan, PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta.
Wibowo, 2016, Akuntansi Keuangan Dasar Berbasis PSAK 1 Juni 2012, Mitra Wacana Media. Jakarta. Wikipedia, 2012.