• Tidak ada hasil yang ditemukan

pemeriksaan endoskopi dapat mempermudah evaluasi terhadap kelainan-kelainan yang terjadi. Tujuan Penelitian

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "pemeriksaan endoskopi dapat mempermudah evaluasi terhadap kelainan-kelainan yang terjadi. Tujuan Penelitian"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

2

pemeriksaan endoskopi dapat mempermudah evaluasi terhadap kelainan-kelainan yang terjadi.

Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pencitraan normal laring, esofagus, dan lambung proksimal kucing lokal beserta karakteristiknya melalui pemeriksaan endoskopi

Manfaat Penelitian

Penelitian ini bermanfaat untuk mempermudah intepretasi dan diagnosa terhadap gangguan yang mungkin terjadi pada laring, esofagus, dan lambung kucing lokal pada pemeriksaan endoskopi. Karakteristik dan pencitraan normal yang didapat dari penelitian ini dapat menjadi pedoman untuk diagnosa penyakit serta menjadi pembanding terhadap karakteristik kucing ras yang lain.

TINJAUAN PUSTAKA

Kucing Lokal

Kucing lokal merupakan hasil proses domestikasi hewan yang dilakukan oleh manusia sejak puluhan ribu tahun yang lalu. Domestikasi tersebut terjadi karena adanya hubungan yang menguntungkan antara manusia dan kucing. Awalnya, manusia yang berhenti dari sistem hidup berpindah-pindah dan memulai sistem pertanian memanfaatkan kucing sebagai pengontrol tikus liar yang dapat merusak lahan pertanian mereka. Perlahan-lahan sifat liar kucing mulai menghilang dan berubah menjadi jinak (Lipinski et al. 2008). Kucing lokal ditemukan dalam jumlah banyak di lingkungan sekitar tempat tinggal manusia. Sifatnya yang lincah, komunikatif, dan perawatannya yang mudah menjadikannya cocok untuk dipelihara. Gambar kucing lokal dapat dilihat pada Gambar 1. Adapun klasifikasi kucing lokal menurut Linneaus (1758) adalah :

Kingdom : Animalia Filum : Chordata Kelas : Mammalia Ordo : Carnivora Famili : Felidae Genus : Felis Spesies : Felis catus

(2)

3 Metode Endoskopi dan Penggolongan Endoskop

Metode endoskopi pertama kali diperkenalkan oleh Phillip Bozzini pada tahun 1806. Namun baru pada tahun 1970an endoskopi mulai digunakan untuk diagnosa penyakit pada hewan kecil. Pemeriksaan endoskopi saluran pencernaan hewan kecil pertama kali dilakukan pada tahun 1976. Endoskopi merupakan teknik diagnosa yang dilakukan untuk mengamati struktur internal mukosa organ dengan memasukan scope yang diujung distalnya terdapat kamera atau serabut optik. Scope dapat dimasukan melalui mulut, hidung, anus, atau sayatan kecil yang sengaja dibuat. Teknik ini memungkinkan untuk melihat struktur internal mukosa organ visceral tanpa melakukan pembedahan dengan aman, cepat, dan mudah. Dengan menggunakan endoskopi, penyakit-penyakit mukosa organ-organ tubuh dapat didiagnosa dan terdokumentasi dengan baik. Endoskopi juga digunakan untuk pengambilan spesimen biopsi dan benda asing dari dalam tubuh (Moore 2003).

Endoskop merupakan alat yang digunakan utuk melakukan pemeriksaan endoskopi. Endoskop digolongkan menjadi beberapa tipe. Berdasarkan scope yang dimiliki, endoskop dibagi menjadi 2 jenis yaitu endoskop rigid dan endoskop fleksibel. Endoskop rigid atau yang disebut juga telescope memiliki scope yang bersifat kaku karena terbuat dari bahan metal atau plastik. Sistem transmisi gambar endoskop rigid menggunakan serat optik yang terdapat pada ujung scope. Endoskop fleksibel memiliki scope lentur yang dapat digerakkan. Endoskop jenis ini digunakan untuk melakukan pemeriksaan terhadap organ tubuh yang berbentuk tabung panjang seperti saluran pencernaan, saluran pernapasan, dan traktus urinarius hewan jantan. Terdapat dua jenis endoskop fleksibel yaitu fibrooptik endoskop dan video endoskop. Perbedaan diantara keduanya terletak pada cara mentransmisikan gambar. Fibrooptik endoskopi mentransmisikan gambar melalui serabut optik sedangkan video endoskopi mentransmisikan gambar melalui microelectronic charge coupled divice (CCD) yang terpasang di ujung scope (Barthel et al. 2005).

Prinsip Kerja Endoskop

Endoskop memiliki tiga sistem utama, yaitu sistem pemrosesan gambar, sistem penghantaran cahaya, dan sistem mekanik (Divers 2008). Sistem penghantaran cahaya pada endoskop rigid dilakukan oleh mesin sumber cahaya sedangkan sistem pemrosesan gambar dilakukan oleh Camera Control Unit (CCU), endoscope adapter, camera head, dan monitor. Berbeda dengan endoskop rigid, sistem penghantaran cahaya dan sistem pemrosesan gambar pada endoskop fleskibel dilakukan sekaligus oleh Camera Control Unit (CCU) sedangkan

endoscope adapter dan camera head langsung terpasang permanen pada endoskop.

Gambar atau video yang diambil kemudian akan ditampilkan ke dalam monitor dan dapat disimpan di dalam CPU dengan menghubungkan CPU dan CCU dengan bantuan perangkat lunak khusus (Tams dan Rawlings 2011). Sistem mekanik endoskop merupakan sistem yang berfungsi untuk memasukan scope untuk mengambil gambar pada organ tertentu. Fungsi mekanik dilakukan oleh

(3)

4

Struktur dan Fungsi Bagian Endoskop Fleksibel

Shumway dan Broussard (2003) menyebutkan komponen endoskop fleksibel terbagi atas komponen eksternal dan komponen internal. Komponen eksternal endoskop fleksibel terdiri atas light guide plug, umbilical cord, control

section, dan insertion tube (scope) sedangkan komponen internal terdiri atas angulation system, air and water system, image system, dan electrical system.

Gambar anatomi endoskop fleksibel ditunjukkan pada Gambar 2.

Gambar 2. Anatomi Endoskop Fleksibel (Barthel et al. 2005)

Light Guide Plug merupakan bagian ujung umbilical cord yang berfungsi

sebagai penghubung endoskop dengan sumber cahaya, air, dan udara. Bagian ini memiliki terminal yang tidak tahan terhadap air sehingga harus ditutup saat dibersihkan. Light guide plug dihubungkan dengan control section melalui

umbilical cable/umbilical cord. Umbilical cord merupakan sekumpulan serabut

inkoheren yang mentransmisikan cahaya dari light guide plug ke control section. Bagian ini meneruskan udara dan air dari air and water container ke control

section. Control section merupakan bagian endoskop yang berfungsi mengatur

pergerakan insertion tube dan fungsi-fungsi lainnya. Pada bagian ini, terdapat

angulation control knobs dan breaking lever yang berfungsi memanipulasi ujung insertion tube serta air and water valve yang berfungsi mengatur insuflasi air dan

udara. Control section juga dilengkapi dengan operating channel sebagai pintu untuk memasukan peralatan tambahan seperti biopsy forceps, aspiration needle, dan lain lain. Di bagian atas control section terdapat eyepiece yang dapat dihubungkan dengan monitor untuk menampilkan gambar organ yang diamati.

Insertion tube merupakan bagian endoskop yang dimasukan ke dalam tubuh

hewan. Pada ujung distal insertion tube terdapat distal tip yang menjadi ujung dari endoskop. Distal tip memiliki microelectronic charge coupled device (CCD) yang berfungsi menangkap dan mentransmisikan gambar serta pintu gerbang dari air

and water nozzle, objective lense, iluminating lenses, dan operating channel

(4)

5

Angulation system merupakan sistem yang mengatur pergerakan ujung

endoskop/ distal tip melalui angulation control knobs pada control section. Sistem ini terdiri atas control mechanism, coil pipes, dan bending section. Control

mechanism berupa kawat yang berjalan di sepanjang insertion tube yang

menghubungkan distal tip dengan angulation control knobs, sehingga memungkinkan menggerakan distal tip ketika angulation control knobs diputar.

Control mechanism juga memiliki sistem pengunci sehingga dapat memfiksir insertion tube agar tidak bergerak lagi. Coil pipes merupakan pegas yang

menempel pada dinding dalam insertion tube yang melindungi dari gesekan kawat

control mechanism, sedangkan bending section merupakan serangkaian metal

yang menjadi engsel pada distal tip. Dengan adanya bending section, distal tip dapat membelok mengikuti arah angulation control knobs (Shumway dan Broussard 2003)

Air and water system merupakan sistem yang mengatur insuflasi udara dan

air dari pompa ke light guide plug menuju distal tip. Ketika air and water valve setengah ditutup udara masuk ke dalam tubuh akan tetapi apabila katup tersebut ditutup penuh air yang akan masuk ke dalam tubuh. Imaging system endoskop merupakan sistem yang mengatur pengambilan gambar organ tubuh yang diamati. Sistem ini terdiri atas sistem pencahayaan, sistem lensa, dan sistem pengambil gambar baik melalui serabut optik ataupun CCD. Electronical system terdiri atas

automatic brightness system dan switches yang berperan mengatur tingkat

pencahayaan gambar secara otomatis serta mengatur fungsi tambahan dari endoskop (Shumway dan Broussard 2003).

Laringoskopi

Laringoskopi merupakan pemeriksaan endoskopi yang dilakukan untuk memeriksa struktur anatomi laring dan pergerakan laring untuk mengevaluasi fungsi laring. Laring merupakan susunan tulang rawan yang menjadi pintu masuk menuju trakhea. Organ tersebut terdiri atas susunan tulang rawan yaitu Cartilago

thyroidea, Cartilago cricoidea, dan Cartilago arytenoidea. Cartilago thyroidea

merupakan tulang rawan terbesar yang terletak pada bagian ventral laring. Pada manusia cartilago ini disebut juga dengan jakun. Di sebelah caudal Cartilago

thyroidea terletak Cartilago cricoidea yang berbentuk seperti lingkaran,

sedangkan di sebelah dorsal Cartilago cricoidea terletak cartilago yang ketiga yaitu Cartilago arytenoidea. Laring juga dilengkapi dengan glotis dan epiglotis yang berfungsi untuk mencegah masuknya makanan ke dalam trakhea saat menelan (Sebastiani dan Fishbeck 2005). Laringoskopi dilakukan pada hewan yang menunjukkan gejala klinis berupa gangguan pernapasan. Pada anjing dan kucing simptom yang biasa muncul pada gangguan fungsi laring adalah gangguan suara pernapasan atas (stridor) meskipun terdapat simptom lain yang mungkin muncul seperti perubahan suara, peningkatan waktu inspirasi, batuk, dyspnea,

(5)

6

Esofagoskopi

Esofagoskopi adalah pemeriksaan endoskopi yang dilakukan untuk mengevaluasi lumen dan mukosa esofagus. Esofagus merupakan otot yang berbentuk pipa panjang yang mengantarkan bolus makanan dari rongga mulut ke lambung dengan gerakan peristaltik. Sepertiga atas esofagus merupakan otot lurik yang tertutup oleh jaringan submukosa yang tebal dan jaringan ikat. Bagian bawah esofagus merupakan otot polos yang semakin menebal dan berinteraksi terhadap faktor neurogenik dan hormon (Barret 2006). Berdasarkan letaknya, esofagus dibagi menjadi tiga bagian yaitu esofagus cervicalis, esofagus

thoracalis, dan esofagus abdominalis (Moore 2008). Pemeriksaan esofagoskopi

dilakukan untuk mengevaluasi hewan yang menunjukkan gejala gangguan esofagus seperti regurgitasi, dysphagia, odynophagia, dan hipersalivasi (Tams 2005). Esofagoskopi juga dapat dilakukan pada hewan yang dicurigai menelan benda yang berpotensi menjadi benda asing dalam esofagus (Tams dan Rawlings 2011). Umumnya, endoskopi menjadi alternatif lain setelah diagnosa penunjang yang lain seperti radiografi dan USG telah dilakukan namun penyebab penyakit belum dapat ditentukan

Gastroskopi

Gastroskopi merupakan pemeriksaan endoskopi yang dilakukan untuk memeriksa lambung. Tams dan Rawlings (2011) menyatakan pemeriksaan gastroskopi diindikasikan untuk penyakit lambung seperti chronic gastritis,

gastric erosions, gastrict foreign bodies, dan gastrict motility disorders. Lambung

merupakan tempat terjadinya pencernaan makanan secara kimiawi. Lambung dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu bagian proksimal dan distal lambung. Lambung bagian proksimal kemudian dibagi kembali menjadi tiga bagian yaitu

cardia, fundus, dan corpus. Cardia merupakan bagian yang tipis yang berada

dekat dengan esofagus sedangkan fundus terletak di sebelah kiri lambung dan di sebelah cranial corpus lambung. Corpus lambung merupakan bagian terbesar dari lambung yang menghubungkan fundus dengan pylorus. Keseluruhan bagian lambung proksimal berfungsi untuk menghasilkan sekresi cairan lambung. Lambung distal terdiri atas antrum pylorus, canal pylorus, dan spincter pylorus. Lambung distal berfungsi menggiling dan membantu pengosongan lambung (Steiner 2008).

METODE PENELITIAN

Bahan Penelitian

Penelitian yang dilakukan menggunakan 5 ekor kucing lokal (Felis catus) jantan dewasa yang berbobot badan 3–4 kg. Bahan-bahan penelitian yang digunakan antara lain: sediaan anthelmintik Zypiran®, sediaan antibiotik

Gambar

Gambar 1 Kucing local
Gambar anatomi endoskop fleksibel ditunjukkan pada Gambar 2.

Referensi

Dokumen terkait

pengaruh pemangkasan dan ukuran umbi terhadap pertumbuhan vegetative kentang tidak berpengaruh dikarenakan umbi yang tidak seragam dan tidak adanya tunas pada pemilihan

Kebijakan puritanisme oleh sultan Aurangzeb dan pengislaman orang-orang Hindu secara paksa demi menjadikan tanah India sebagai negara Islam, dengan menyerang berbagai praktek

• Bahwa saksi mengetahui pemohon dan termohon adalah suami istri yang telah menikah sekitar bulan Desember 2006 di Kabupaten Lombok Barat karena saksi turut

will be blessed through you” (Kejadian 12:3). Ini adalah dorongan misi. Sebagai orang-orang yang, setelah menerima berkat Abraham, sekarang harus menjadi sarana untuk

Suatu kejadian mewakili satu aliran data atau proses dalam diagram konteks serta deskripsi penyimpanan yang digunakan untuk memodelkan data harus diperhatikan dalam

ANALISIS TINGKAT KETEPATAN KONSEP DAN TINGKAT AKOMODASI SCIENTIFIC APPROACH (PENDEKATAN SAINTIFIK) BUKU TEKS IPA BIOLOGI KURIKULUM 2013 KELAS XI SMA PADA KONSEP SISTEM

Hasil penelitian menunjukkan model pembelajaran serta gaya kognitif siswa terhadap hasil belajar sejarah terjadi interaksi yang sangat signifikan. Model pembelajaran TGT

Menurut Soenjono Darjowidjojo (Mery, 2016) kemampuan mengenal huruf adalah tahap perkembangan anak dari belum tahu menjadi tahu tentang keterkaitan bentuk dan bunyi