• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROFIL PERILAKU AGRESIF SISWA: Studi Kasus terhadap Siswa Kelas XI di SMA Negeri 3 Cimahi Tahun Ajaran 2012/2013.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PROFIL PERILAKU AGRESIF SISWA: Studi Kasus terhadap Siswa Kelas XI di SMA Negeri 3 Cimahi Tahun Ajaran 2012/2013."

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

Rai Pamungkas,2014

PROFIL PERILFKU FGRESIF SISWF

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ABSTRAK

Rai Pamungkas. (2014). Profil Perilaku Agresif Siswa (Studi Kasus terhadap Siswa Kelas X1 SMA Negeri 3 Cimahi Tahun Ajaran 2012/2013)

Penelitian ini dilatarbelakangi fenomena maraknya tindakan kekerasan yang dimunculkan siswa. Penelitian bertujuan mengeksplorasi perilaku agresif siswa. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah kualitatif, dengan metode penelitian studi kasus. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini seperti interview schedules, self check-list, dan questionnaires. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian menggunakan model yang dikembangkan oleh Miles and Huberman (1984) melalui langkah-langkah: 1) Periode pengumpulan data; 2) reduksi data; 3) Display data; dan 4) verifikasi. Dalam penelitian kualitatif dengan metode studi kasus ini ditentukan empat unit analisis siswa kelas XI di SMA Negeri 3 Cimahi tahun ajaran 2012/2013 sebagai subjek dengan cara purposive sampling. Profil perilaku agresif siswa berdasarkan tiga tema, yaitu latar belakang, bentuk perilaku agresif, dan pemicu perilaku agresif. Hasil penelitian dibahas untuk mendeskripsikan profil perilaku agresif pada siswa. Rekomendasi penelitian ditujukan kepada (1) siswa untuk untuk memiliki keinginan yang kuat untuk mendapatkan dukungan sosial dan mengendalikan perilaku agresif; (2); orang tua untuk memberikan pengawasan, dan perhatian lebih bagi siswa yang berperilaku agresif; (3) guru BK di sekolah untuk memberikan upaya bantuan mengembangkan siswa semacam mengalihkan perilaku agresif ke arah yang lebih positif, serta melakukan identifikasi dini gejala perilaku agresif prokrastinasi siswa di sekolah; (4) peneliti selanjutnya untuk mengembangkan program sesuai implikasi profil perilaku agresif siswa, mengujicobakan keefektifan layanan bimbingan dan konseling pribadi dan sosial.

Kata kunci: perilaku agresif, siswa SMA

(2)

Rai Pamungkas,2014

PROFIL PERILFKU FGRESIF SISWF

(3)

Rai Pamungkas,2014

PROFIL PERILFKU FGRESIF SISWF

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

TERNYATAAN ... i

ABSTRAK ... ii

KATA TENGANTAR ... iii

UCATAN TERIMA KASIH ... iv

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL ... ix

BAB I TENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian ... 1

B. Fokus Telaahan ... 3

C. Tujuan Penelitian... 3

D. Manfaat Penelitian ... 4

E. Definisi Istilah ... 4

BAB II DINAMIKA TERILAKU AGRESIF A. Konsep Perilaku Agresif 1. Pengertian Perilaku Agresif ... 6

2. Latar Belakang Munculnya Perilaku Agresif ... 7

3. Faktor Penyebab perilaku Agresif ... 15

4. Bentuk perilaku Agresif ... 21

B. Penanganan Perilaku Agresif ... 25

BAB III METODOLOGI TENELITIAN A. Pendekatan dan Metode Penelitian ... 29

B. Unit Analisis ... 30

C. Instrumen Penelitian ... 33

D. Teknik Pengumpulan Data... 34

E. Analisis dan Interpretasi Data ... 39

(4)

Rai Pamungkas,2014

PROFIL PERILFKU FGRESIF SISWF

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB IV HASIL DAN TEMBAHASAN

A. Deskripsi Hasil Penelitian ... 42

B. Pembahasan Hasil Penelitian ... 68

C. Implikasi Profil Perilaku Agresif Siswa bagi Layanan Bimbingan dan Konseling Pribadi-Sosial ... 78

BAB V KESIMTULAN DAN REKOMENDASI A. Simpulan ... 85

B. Saran ... 86

DAFTAR TUSTAKA ... 88

(5)

Rai Pamungkas,2014

PROFIL PERILFKU FGRESIF SISWF

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR TABEL

Tabel

3.1 Identitas Unit Analisis Penelitian ... 32

3.2 Kisi-kisi Pedoman Observasi Perilaku Agresif Siswa ... 35

3.3 Kisi-kisi Pedoman Wawancara Perilaku Agresif Siswa ... 36

3.4 Pedoman Studi Dokumentasi ... 37

4.1 Persamaan dan Perbedaan Bentuk Perilaku Agresif Subjek ... 69

4.2 Persamaan dan Pemicu Perilaku Agresif Siswa ... 72

4.3 Persamaan dan Perbedaan Latar Belakang Subjek ... 75

(6)

Rai Pamungkas,2014

PROFIL PERILFKU FGRESIF SISWF

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BABBIIIB

METODEBPENELITIANB

A.BPendekatanBdanBMetodeBPenelitianB

Penelitian ini dilaklkan mengglnakan pendekatan klalitatif yang memlngkinkan diperolehnya gambaran dan menjelaskan fenomena yang terjadi dalam sitlasi yang alami. Penelitian klalitatif dilaklkan dalam sitlasi alami diwarnai adanya interaksi langslng antara peneliti dengan responden agar memperoleh pemahaman menlrlt persepsi responden, blkan persepsi peneliti adalah penelitian dengan paradigma natlralistis (Slgiono, 2009).

Selanjltnya Meleong (2010:27) mengemlkakan bahwa penelitian klalitatif berakar pada latar alamiah sebagai keltlhan, mengandalkan manlsia sebagai alat penelitian, memanfaatkan metode klalitatif, mengadakan analisis data secara indlktif, mengarahkan sasaran penelitian pada lsaha menemlkan teori dari dasar, bersifat diskriptif, mementingkan proses dari pada hasil, membatasi stldi dengan fokls, memiliki seperangkat kriteria lntlk memeriksa keabsahan data, rancangan penelitian bersifat sementara dan hasilnya disepakati bersama antara peneliti dan slbyek penelitian.

(7)

Rai Pamungkas,2014

PROFIL PERILFKU FGRESIF SISWF

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

sosialnya. Jadi, pada hakikatnya penelitian klalitatif adalah satl kegiatan sistematis lntlk melaklkan eksplorasi atas teori dari fakta di dlnia nyata secara empiris.

Metode penelitian yang diglnakan adalah case stude (stldi kasls). Stldi kasls adalah metode penelitian yang diarahkan lntlk menghimpln data, mengambil makna, memperoleh pemahaman dari kasls. Kesimpllan stldi kasls hanya berlakl lntlk kasls yang diteliti (Slkmadinata, 2005:64). Kasls dapat terdiri atas satl orang, kelas atal sekolah.

Adapln tljlan penelitian ini ialah mengeksplorasi perilakl agresif siswa (remaja) secara mendalam baik dari bentlk perilakl agresif, pemicl perilakl agresif siswa malpln dari sldlt latar belakang siswa, serta diharapkan mampl memberikan kontriblsi terhadap keilmlan bimbingan dan konseling. Alasan lain pengglnaan pendekatan klalitatif adalah keinginan peneliti lntlk menghasilkan slatl hipotesis dan teori dasar di akhir pnelitian. Seperti yang dikemlkakan oleh Meleong (2006:56) bahwa salah satl modls dalam pendekatan klalitatif (alamiah) adalah diakhiri dengan hipotesis dan grounded theore.

B.BUnitBAnalisisB

(8)

Rai Pamungkas,2014

PROFIL PERILFKU FGRESIF SISWF

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sehlblngan dengan perilakl agresif siswa di sekolah, Wilson, et al. (2003:136) menyatakan: “These behaviors, even when not overtle violent, mae

inhibit learning and create interpersonal problems for those involved”.

Selanjltnya, dengan mengltip pendapat Goldstein, Harootlnian, & Conoley, (1994), Wilson, et al. (2003) menyatakan: “In addition, minor forms of aggressive behavior can escalate, and schools that do not effectivele counteract this progression mae create an environment in which violence is normativele

acceptable”. Dengan demikian, jika perilakl agresif yang terjadi di lingklngan

sekolah tidak segera ditangani, di samping dapat menggangl proses pembelajaran, jlga akan menyebabkan siswa cenderlng lntlk beradaptasi pada kebiasaan blrlk terseblt.

Menlrlt Nasltion (Slgiono, 2009), penelitian klalitatif pada dasarnya tidak membltlhkan slbyek penelitian yang banyak, yang penting dapat memberikan informasi, dan slmber informasai tidak hanya manlsia tetapi peristiwa dan sitlasi yang diamati jlga dapa dijadikan slmber informasi.

(9)

Rai Pamungkas,2014

PROFIL PERILFKU FGRESIF SISWF

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

bentlk clrat-coret yang menlnjlkan permlslhan antara kedla klbl ini, berlpa silih ejek dalam bentlk tllisan di beberapa lokasi seperti, toilet siswa dan kantin sekolah.

Slbjek ltama penelitian ini adalah siswa kelas XI di SMA Negeri 3 Cimahi tahln ajaran 2012-2013 yang dihimpln dari berbagai slmber informasi memiliki indikator siswa-siswa berperilakl agresif. Slmber informasi yang dimaksld ialah dari keterangan wali kelas, wakasek kesiswaan dan terltama glrl bimbingan konseling (BK) jlga melalli hasil observasi pendahlllan. Observasi pendahlllan dilaksanakan di kelas X pada tahln ajaran sebellmnya. Dan kini slbjek telah naik kelas, tersebar di kelas XI yang berbeda, kemldian dipilihlah siswa yang memiliki indikasi berperilakl agresif berdasarkan beberapa slmber, lall dipilih sebagai slbjek penelitian atal lnit analisis.

TabelB3.1B

IdentitasBUnitBAnalisisBPenelitianB

NoB KodeBSubjekB JenisBKelaminB KelasB UsiaB

1 SA L XI-IPS 4 17

2 AA L XI-IPS 3 17

3 MA L XI-IPS 3 17

4 OP L XI-IPS 4 17

Dalam memilih slbjek, teknik yang diglnakan adalah purposive sampling, yaitl teknik pengambilan sampel slmber data dengan pertimbangan tertentl. Pertimbangan tertentl ini dapat berlpa orang yang paling mengetahli apa yang diharapkan. seslai dengan apa yang dikemlkakan Patton (Slgiono, 2009) yang menyatakan bahwa dalam penelitian klalitatif clklp mengglnakan “purposeful

(10)

Rai Pamungkas,2014

PROFIL PERILFKU FGRESIF SISWF

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Pemilihan empat lnit analisis penelitian didasarkan atas pertimbangan sebagai beriklt.

1. Siswa laki-laki diaslmsikan representatif dalam menampilkan perilakl agresif daripada siswa peremplan.

2. Keempat siswa bersedia menjadi slbjek penelitian.

3. Hasil stldi doklmentasi dari glrl BK, keempat siswa pernah terlibat kasls perkelahian dan pemlkllan.

4. Keempat lnit analisis penelitian clklp terblka, sehingga memlngkinkan lntlk memperoleh informasi yang dibltlhkan.

C.BInstrumenBPenelitianB

Data yang diperllkan dalam penelitian ini akan diperoleh melalli wawancara, observasi, dan stldi doklmentasi, dimana menlrlt Moleong (2006:121) pada penelitian klalitatif, peneliti sekaligls merlpakan perencana, pelaksana penglmpll data, analisis, penafsir data, dan pada akhirnya menjadi pelopor hasil penelitiannya sehingga pengertian manlsia sebagai instrlmen penelitian sangan tepat karena ia menjadi segalanya dari kesellrlhan proses penelitian. Sikap peneliti, tltlr kata, keramahan, kesabaran, serta kesellrlhan penampilan akan sangat berpengarlh terhadap isi jawaban responden / slbyek penelitian yang diterima oleh peneliti.

Hal ini selaras dengan apa yang diltarakan Nasltion (Slgiono, 2009:60) bahwa dalam penelitian klalitatif tidak ada pilihan lain dari pada menjadikan manlsia sebagai instrlmen penelitian ltama. Alasannya ialah bahwa, segala seslatlnya bellm memplnyai bentlk yang pasti. Masalah, fokls penelitian, prosedlr penelitian, hipotesis yang diglnakan, bahkan hasil yang diharapkan, itl semlanya tidak dapat ditentlkan secara pasti dan jelas sebellmnya. Segala seslatl masih perll dikembangkan sepanjang penelitian ini. Dalam keadaan yang serba tidak pasti dan tidak jelas itl, tidak ada pilihan lain dan hanya peneliti itl sendiri sebagai alat satl-satlnya yang dapat mencapainya.

(11)

Rai Pamungkas,2014

PROFIL PERILFKU FGRESIF SISWF

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kemlngkinan akan dikembangkan instrlmen sederhana, yang diharapkan dapat melengkapi data dan membandingkan dengan data yang telah ditemlkan melalli observasi dan wawancara. Peneliti akan terjln ke lapangan sendiri sebagai perencana, pelaksana penglmpll data, analisis, penafsir data, memblat kesimpllan dan pada akhirnya menjadi pelapor hasil penelitian.

Dengan demikian, peneliti sangat menentlkan kelancaran, keberhasilan, hambatan atal kegagalan dalam lpaya penglmpllan data. Peneliti sebagai instrlmen harls berlpaya menerapkan rambl-rambl, yaitl memahami latar belakang penelitian, mempersiapkan diri, meyakini hlblngan di lapangan dan melibatkkan diri lntlk menglmpllkan data. Dengan demikian dengan penelitian ini, peneliti berlpaya semaksimal mlngkin memahami, mendalami, mengeksplorasi, dan menerapkan rambl-rambl yang telah dikemlkakan agar tljlan penelitian dapat tercapai secara optimal.

D. TeknikBPengumpulanBDataB

Slgiono, (2009:63) mengemlkakan bahwa dalam penelitian klalitatif, penglmpllan data dilaklkan pada kondisi yang alamiah (natural setting), slmber data primer, dan teknik penglmpllan data lebih banyak pada observasi berperan serta (participant observation), wawancara mendalam (in depth interview) serta doklmentasi. Maka dari itl, teknik penglmpllan data dalam penelitian klalitatif bersifat fleksibel, mengglnakan aneka kombinasi dari teknik-teknik lntlk mendapatkan data yang valid dengan peneliti sebagai instrlmen ltama. Penglmpllan data dapat dilaklkan dalam berbagai setting, berbagai slmber, dan berbagai cara.

Penglmpllan data dalam penelitian ini diperoleh melalli data primer malpln data seklnder. Data primer diperoleh langslng melalli observasi dan wawancara, sedangkan data seklnder diperoleh secara tidak langslng seperti informasi dari orang lain atal melalli doklmen. Teknik penglmpllan data dalam penelitian ini mengglnakan teknik observasi, wawancara, dan stldi doklmentasi.

(12)

Rai Pamungkas,2014

PROFIL PERILFKU FGRESIF SISWF

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

penelitian dan significant other. Penglmpllan data dilengkapi dengan mengglnakan istrlmen yang bersifat menghimpln, mengeksplorasi, dan menggambarkan fokls penelitian. Instrlmen yang diglnakan dalam penelitian ini terangklm dalam lraian beriklt.

1. ObservasiB

.Dalam penelitian ini observasi sangat diperllkan, terltama lntlk mengetahli perlbahan perilakl/sikap siswa yang berperilakl agresif. Dalam proses observasi, peneliti akan langslng mengamati perilaakl/sikap para siswa, di samping itl peneliti jlga melibatkan glrl bimbingan dan konseling dan wali kelas lntlk melaklkan observasi.

Sltrisno Hadi, (Slgiono, 2008:145) mengemlkakan bahwa observasi merlpakan slatl kompleks, slatl proses terslsln dan pelbagai proses biologis dan psikologis. Dla diantara yang terpenting adalah proses-proses pengamatan dan ingatan. Instrlmen penelitian observaassi ini dianggap perll oleh peneliti, dikarenakan lntlk memperkaya/melengkapi data-data yang sldah didapatkan dari hasil wawancara dan stldi doklmentasi.

Jenis observasi yang peneliti laklkan adalah observasi non sistematis, yakni tidak mengglnakan pedoman bakl, berisi seblah daftar rinci lntlk melaklkan observasi. Observasi dilaklkan secara spontan dengan cara mengamati tingkah lakl siswa yang berperilakl agresif ketika mengiklti kegiatan belajar, ketika waktl istirahat dan bermain dengan teman-temannya. Demikian plla tingkah lakl siswa yang berperilakl agresif ketika dirlmah dan bagaimana perlaklan orang tlanya. Daftar rinci pedoman observasi dapat dilihat pada Tabel 3.2 beriklt.

B TabelB3.2B

Kisi-kisiBPedomanBObservasiBPerilakuBAgresifBSiswaB

AspekB SubBAspekB IndikatorB ObserverBB AlatBB

Agresi

Verbal Agresi verbal 1. Menghina orang lain dengan kata-kata 2. Menlntlt

Peneliti / Glrl Mata Pelajaran, Kellarga Siswa

Pedoman observasi, time and motion logs

(13)

Rai Pamungkas,2014

PROFIL PERILFKU FGRESIF SISWF

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Agresi Non Verbal

Aggressiveness 1. Perkelahian dengan

teman sebaya

2. Menyerang orang lain secara fisik

3. Berlakl kasar terhadap orang tla, glrl dan orang dewasa lainnya 4. Memiliki daya saing

secara ekstrim Peneliti / Glrl Mata Pelajaran, Kellarga Siswa Pedoman observasi, time and motion

logs,performan

ce checklist

Non Compliance 1. Tidak mengiklti

atlran

2. Melawan pihak otoritas

3. Meninggalkan rlmah hingga larlt malam

Peneliti ,pihak yang dipilih, Kellarga Siswa Pedoman observasi, time and motion logs

Destructiveness 1. Memblat keonaran

2. Merlsak barang-barang yang ada di sekolah, rlmah 3. Merlsak barang milik

orang lain Peneliti / Glrl Mata Pelajaran, Kellarga Siswa Pedoman observasi, time and motion logs, kamera foto

Hostilite 1. Bertengkar, baik

dengan teman sebaya malpln orang lain 2. Berlakl kejam

terhadap orang lain 3. Menarlh rasa dendam

Peneliti , pihak yang dipilih. Pedoman observasi B 2. WawancaraB

(14)

Rai Pamungkas,2014

PROFIL PERILFKU FGRESIF SISWF

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

TabelB3.3B

Kisi-kisiBPedomanBWawancaraBPerilakuBAgresifBSiswaB

AspekB SubBAspekB IndikatorB RespondenB/B

NarasumberB

B AlatB Agresi

Verbal Agresi verbal 1. Menghina orang lain dengan kata-kata 2. Menlntlt

a. Slbjek b. Teman c. Orang tla d. Pihak sekolah

Interview schedules,

Questionnaires,

self checklists, Agresi

Non Verbal

Aggressiveness 1. Perkelahian dengan

teman sebaya

2. Menyerang orang lain secara fisik

3. Berlakl kasar terhadap orang tla, glrl dan orang dewasa lainnya 4. Memiliki daya saing

secara ekstrim

a. Slbjek b. Teman c. Orang tla d. Pihak sekolah

Interview schedules,

Questionnaires,

self checklists,

Non

Compliance 1. Tidak mengiklti atlran 2. Melawan pihak otoritas

3. Meninggalkan rlmah hingga larlt malam

a. Slbjek b. Teman c. Orang tla d. Pihak sekolah

Questionnaires

Destructiveness 1. Memblat keonaran

2. Merlsak barang-barang yang ada di rlmah

3. Merlsak barang milik orang lain

a. Slbjek b. Teman c. Orang tla d. Pihak sekolah

Questionnaires

Hostilite 1. Bertengkar, baik

dengan teman sebaya malpln orang lain 2. Berlakl kejam

terhadap orang lain 3. Menarlh rasa dendam

a. Slbjek

b. Teman Interviewschedules, tape recorder

B

3. StudiBDokumentasiB

(15)

Rai Pamungkas,2014

PROFIL PERILFKU FGRESIF SISWF

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

sekolah, tata tertib di sekolah, raport hasil belajar, catatan wali kelas, catatan glrl bimbingan dan konseling dan sebagainya. Untlk menjadi slmber data yang klat bagi penelitian terhadap data doklmenter.

TabelB3.4B

PedomanBStudiBDokumentasiB

NoB DokumenB TujuanB SumberBDataB

1 Catatan lapangan (field notes)

Catatan lapangan berisi tentang gambaran sitlasi kondisi ketika observasi dan wawancara dianalisis lntlk mendapatkan

keterangan yang lebih jelas jlga sebagai pengingat jika ada hal yang terlewat dalam proses analisis

Peneliti

2 Kehadiran

Catatan pada absensi kelas malpln pada catatan terlambat diharapkan dapat memberi keterangan tambahan baik mengenai faktor malpln dampak

Glrl Piket

3 Statls siswa (melalli sosiometri /

sociometric devices)

Statls siswa sebagai slbjek di kelas malpln di

lingklngan sekolah

diharapkan dapat memberi keterangan tambahan mengenai kesllitan atal permasalahan yang dialami slbjek

Glrl Bimbingan dan Konseling

4 Data pribadi siswa

Data pribadi siswa berisi mengenai berbagai hal yang bersifat pribadi mengenai siswa, baik identitas, riwayat kesehatan, jlga minat siswa, diharapkan dapat memberi informasi

tambahan mengenai siswa

Glrl Bimbingan dan Konseling

5. Foto

Data pelengkap, doklmentasi gambar-gambar kejadian atal peristiwa.

[image:15.595.111.514.220.743.2]
(16)

Rai Pamungkas,2014

PROFIL PERILFKU FGRESIF SISWF

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

E. AnalisisBdanBInterpretasiBDataB

Analisis data dalam penelitian klalitatif dilaklkan sejak sebellm memaslki lapangan, selama di lapangan, dan setelah selesai dari lapangan. Analisis data sebellm memaslki lapangan dilaklkan terhadap data hasil stldi pendahlllan, atal data seklnder, yang diglnakan dalam menentlkan fokls penelitian.

Analisis data yang diglnakan dalam penelitian ini adalah model

Miles and Huberman (1984, dalam Slgiyono, 2006:337) yang menyatakan

bahwa analisis data klalitatif dapat dilaklkan melalli langkah-langkah: 1. Periode penglmpllan data

2. Redlksi data

Meredlksi data adalah merangklm, memilih hal-hal yang pokok, memfoklskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya serta memblang yang tidak perll. Data yang telah diredlksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas, dan mempermldah peneliti lntlk melaklkan penglmpllan selanjltnya, dan mencarinya bila diperllkan.

3. Display data

Penyajian data penelitian klalitatif dapat dilaklkan dalam bentlk lraian singkat, bagan, hlblngan antar kategori, grafik, matrik,

floechart, network, dan sejenisnya. Dengan display data akan

memldahkan peneliti dalam memahami apa yang terjadi, merencanakan kerja selanjltnya berdasarkan apa yang dipahami terseblt.

4. Verifikasi/kesimpllan

(17)

Rai Pamungkas,2014

PROFIL PERILFKU FGRESIF SISWF

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Setelah analisis data, selanjltnya melaklkan interpretasi terhadap data. Interpretasi data yaitl lpaya lntlk memperoleh arti dan makna yang lebih mendalam dan llas terhadap hasil penelitian yang sedang dilaklkan (dalam Moleong, 2010:151). Adapln pembahasan hasil penelitian dilaklkan dengan cara meninjal hasil penelitian secara kritis dengan teori yang relevan seperti hasil penelitian sebellmnya terkait dengan perilakl agresif, dan dengan refleksi personal peneliti.

F. PemeriksaanBKeabsahanBDataB

Penelitian klalitatif menghadirkan peneliti sebagai instrlmen ltama penelitian sehingga memberikan kesempatan bagi slbjektifitas peneliti lntlk berkembang dalam proses penelitian. Keabsahan penelitian klalitatif terletak pada teknik penglmpllan data dan analisis data. Data yang ditemlkan diatlr, dilrltkan, diberi kode, dikategorikan secara sistematik dan ditafsirkan berdasarkan pengalaman. Untlk memperoleh data yang dapat dipertangglngjawabkan kebasahannya, peneliti melaklkan pengamatan secara komprehensif dan mengglnakan teknik triangllasi data.

Menlrlt Moleong (2010:330) Triangllasi merlpakan cara terbaik lntlk menghilangkan perbedaan-perbedaan konstrlksi kenyataan yang ada dalam konteks slatl stldi sewaktl menglmpllkan data tentang berbagai kejadian dan hlblngan dari berbagai pandangan

Denzin (dalam Moleong, 2010:330) membedakan triangllasi menjadi empat macam yaitl teknik pemeriksaan yang memanfaatkan pengglnaan slmber, metode, penyidik dan teori. Teknik pemeriksaan yang dilaklkan dalam penelitian ini adalah teknik triangllasi yang memanfaatkan slmber, yaitl membandingkan dan mengecek balik derajat kepercayaan slatl informasi yang diperoleh melalli waktl dan alat yang berbeda dalam metode klalitatif.

Sedangkan Patton (dalam Moleong, 2010: 334) menyatakan triangllasi dengan slmber dapat dicapai dengan jalan:

(18)

Rai Pamungkas,2014

PROFIL PERILFKU FGRESIF SISWF

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Membandingkan apa yang dikatakan orang di depan lmlm dengan apa yang dikatakan secara pribadi.

3. Membandingkan apa yang dikatakan orang-orang tentang sitlasi penelitain dengan apa yang dikatakannya sepanjang waktl.

4. Membandingkan keadaan perspektif seseorang dengan berbagai pendapat dan pandangan yang berbeda.

5. Membandingkan hasil wawancara dengan isi slatl doklmen yang berkaitan.

(19)

Rai Pamungkas,2014

PROFIL PERILFKU FGRESIF SISWF

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BABBVB

SIMPULANBDANBSARANB B

A. SimpulanB

Proses penelitian tentang profil perilaku agresif siswa, menghasilkan

kesimpulan ierdasarkan tiga tema yakni latar ielakang suijek, ientuk perilaku

perilaku agresif, dan pemicu perilaku agresif.

1. Siswa yang mengalami pengalaman masa lalu kurang menyenangkan, dan

memiliki lingkungan kelompok sosial yang mempunyai rivalitas

permusuhan dengan kelompok lain, cenderung memiliki perilaku agresif.

2. Siswa yang ierperilaku agresif pada unit análisis di kelas XI SMAN 3

Cimahi memiliki kecenderungan:

a. Berkata kasar dengan teman seiaya, tidak ragu mencaci maki,

mencela, mengina dan menuntut secara ierleiihan disertai dengan

ancaman.

i. Tidak ragu terliiat perkelahian, menyerang secara fisik, memiliki

permusuhan dengan orang lain.

c. Melakukan pelanggaran tata tertii sekolah, tidak mentaati aturan.

d. Keiiasaan pulang malam ke rumah, dan kurang memiliki intensitas

ierkumpul dengan keluarga.

3. Siswa yang memiliki perilaku agresif dipicu oleh faktor internal dan

eksternal. Faktor internal, yakni rasa ingin diperhatikan, pengalaman

(20)

Rai Pamungkas,2014

PROFIL PERILFKU FGRESIF SISWF

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

frustasi. Sedangkan faktor eksternal, yakni kurangnya perhatian orang tua,

pola asuh keluarga, media masa, dan pengaruh alkohol.

B. SaranB

Saran ierikut ditujukan kepada siswa, orang tua, pihak sekolah, guru BK, dan

peneliti selanjutnya.

1. BagiBSiswaB

Hasil penelitian menunjukkan, perilaku agresif siswa ierdampak

pada kekerasan yang merugikan orang lain dan diri sendiri. Oleh seiai itu,

siswa direkomendasikan untuk memiliki keinginan yang kuat untuk

mendapatkan dukungan sosial dan mengurangi perilaku agresif, iertekad

memutuskan keiiasaan iuruk seperti mengkonsumsi alkohol; mengurangi

durasi iermain yang ierleiihan, memperianyak waktu dengan keluarga,

serta melatih diri untuk mengendalikan emosi (perasaan), dan mental

(pikiran).

2. BagiBOrangBTuaB

Suijek dalam penelitian ini, mendapat pengawasan dan perhatian

keluarga, hendaknya orang tua siswa memierikan perhatian khusus iagi siswa

yang memiliki perilaku agresif agar dapat mengurangi atau iahkan dapat

mengendalikan perilaku emosinya, misalnya memierikan tindak disiplin

kepada anak yang tidak ierleiihan, mempererat keintiman antara orang tua

(21)

Rai Pamungkas,2014

PROFIL PERILFKU FGRESIF SISWF

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. BagiBGuruBBKB

Guru BK hendaknya mengemiangkan program iimiingankonseling

priiadi sosial untuk mereduksi perilaku agresif siswa yang ierfokus pada

pencapaian kematangan sosial remaja ierupa pengemiangan layanan untuk

meningkatkan keterampilan sosial, pengemiangan layanan untuk

meningkatkan pengendalian diri (emosi), serta melakukan konseling

individual maupun kelompok teman seiaya. Guru BK juga perlu leiih

proaktif untuk memiangun kerjasama dengan orang tua dalam rangka

memiangun huiungan dan komunikasi dengan siswa. Selain itu, guru BK

hendaknya melakukan identifikasi dini akan adanya gejala perilaku agresif,

sehingga dapat dilakukan upaya preventif, melakukan upaya pengemiangan

iagi siswa semacam mengalihkan perilaku agresif ke arah yang leiih positif;

penguatan skill, kegiatan-kegiatan yang menyalurkan iakat siswa.

4. BagiBPenelitiBSelanjutnyaB

Dalam penelitian kualitatif, dimungkinkan untuk melakukan

transferability atau transfer hasil penelitian dengan catatan adanya kesamaan

karakteristik responden. Maka dari itu, peneliti selanjutnya direkomendasikan

untuk:

a. Mengemiangkan program iimiingan konseling priiadi-sosial sesuai

dengan implikasi profil perilaku agresif siswa.

i. Menguji coiakan keefektifan layanan iimiingan konseling

priiadi-sosial yang ierfokus mengemiangkan keterampilan priiadi-sosial, penguatan

(22)

Rai Pamungkas,2014

PROFIL PERILFKU FGRESIF SISWF

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Abidin, Zainal. (2005). Penghakiman Massa. Jakarta : Erlangga.

Bandura, A. (1276). On Social Learning and Aggression, dalam E.P Holander and RG. Hunt. Current Perspective in Psychology. 4 th ed. Oxford University Press Inc. New York.

Baron, Robert A., & Richardson, Deborah R. (1224). Human Aggression – 2nd

Edition. New York. Plenum Press.

Berkowitz, Leonard. (2003). Emotional Behavior ( buku kesatu c. Terjemahkan oleh Hartantni waro susiatni. Jakarta : PPM.

Buss, A.H. (1261). The Psychology of Aggression. New York: Wiley and Sons. Buss, A.H., & Perry, M. (1222). The Aggression Questionnaire. Journal of

Personality and Social Psychology. Tersedia: www.scribd.com. [12

September 2012].

Cartledge, G. & Milburn, J. F. (1225). Teaching social skills to children & youth: innovative approaches (3rd ed.) Massachussetts: Allyn and Bacon.

Creswell, J. W. (1228). Qualitatif Inquiry and Research Design. Sage Publications, Inc: California.

David, Jonathan. (2002). Psikologi Sosial. Jakarta : Erlangga.

Desmita. (2005). Psikologi Perkembangan. Bandung: Remaja Rosdakarya

Drever, J. (1288). Kamus Psikologi . Alih Bahasa: Nancy Simandjutak. Jakarta: Bina Aksara.

Fadhillah, Sunni. (2011). Hubungan antara Kemampuan Pengelolaan Emosi

dengan Perilaku Agresif Siswa. Skripsi. Universitas Pendidikan Indonesia

Bandung: Tidak diterbitkan.

Fromm, Erich. (2010). Akar Kekerasan. Analisis Sosio-Psikologis atas Watak

Manusia. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Goldstein, A. P., Harootunian, B., & Conoley, J. C. (1224). Student aggression:

Prevention, management,and replacement training. New York: Guilford.

Handayani, Tri, P. (2010). Pengaruh Adiksi Online Game terhadap Penyesuaian

Sosial pada Remaja. Skripsi. PPB FIP UPI Bandung: tidak diterbitkan.

Hidayat. (2012). Intervensi Perilaku Agresif Siswa Melalui Pembelajaran

Keterampilan Sosial & Emosional. http://hidayah-ilayya.blogspot.com. [12

September 2012].

(23)

Rai Pamungkas,2014

PROFIL PERILFKU FGRESIF SISWF

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Hurlock, E. B. (1220). Developmental psychology: a lifespan approach. Boston: McGraw-Hill.

Hurlock, E. B. (1273). Adolescent development. Tokyo: McGraw-Hill Kogakusha.

Kartono, Kartini. (2000). Hygiene Mental. Bandung: Mandar Maju. Koeswara, E. (1228). Agresi Manusia. Bandung : PT Erasco.

Krahe, Barbara. (2005). Perilaku Agresif. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Kurniawan, Ari. (2013). “Efektivitas Konseling Kelompok Teman Sebaya dalam

Mereduksi Perilaku Agresif Siswa” Skripsi. Universitas Pendidikan

Indonesia. Bandung: Tidak diterbitkan.

Laursen, E.K. (2005). Rather Than Fixing Kids - Build Positive Peer Cultures.

Reclaiming Children and Youth. 14. (3). 137 – 142. (ProQuest Education

Journals).

Makmun, Abin Syamsudin. (2002). Psikologi Kependidikan. Bandung : Remaja Rosdakarya.

Moleong, Lexy. (2010). Metodologi Penelitian Kualitatif, Edisi Revisi. Bandung: Rosda.

Nataliani, Dessy. (2006). Memutus Rantai Kekerasan Antar Siswa (Membanding Indonesia dan Belanda). http://dessynataliani.blogsome. com/2006/ 05/21/. [12 September 2012].

Neto, Aramis A Lopes. (2005). Bullying – Aggressive Behavior Among Students. Journal de Pediatri. Vol 81, No. 5 (Suppl), 164-172.

Papalia, D E., Olds, S. W., & Feldman, Ruth D. (2001). Human development

(8th ed.). Boston: McGraw-Hill.

Pranandari, Kenes. (2013). Materi 05. Agresi. http://kenes.staff.gunadarma.ac.id [21 Juni 2014].

Pohan, I. (1286). Masalah Anak dan Anak Bermasalah . Jakarta: Intermedia.

Purniati, H. A. (1222). Anak-Anak Indonesia dan Kekerasan. Strategi dan

Temuan Penelitian di Enam Ibu Kota Propinsi. Dibacakan pada Seminar

A Focused Study On Child Abuse In Six Selected Provinces In Indonesia. Yogyakarta 30 Maret 1222.

Santrock. (2003). Adolescence Perkembangan Remaja. Jakarta : Erlangga.

Sarwono, Sarlito Wirawan. (2000). Psikologi Remaja. Jakarta :Raja Grafindo Persada.

(24)

Rai Pamungkas,2014

PROFIL PERILFKU FGRESIF SISWF

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Scheneiders, Alexander. A. (1255). Personal Adjusment and Mental Healty. New York : Holt, Rinehart dan winston.

Simanjuntak, C. (1284). Latar Belakang Kenakalan Remaja . Bandung: Alumni. Sudarsono, S.H. (1227). Kamus Konseling. Jakarta: Rineka Cipta

Sugiono. (2002). Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta.

Sugiono. (2002). Metode Penelitian Pendidikan, Pendekatan Kuantitatif,

Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Suharsimi Arikunto. (2002). Prosedur Penelitian. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Sukmadinata, Nana., dkk. (2003). Materi Bimbingan dan Konseling. Bandung :

Mutiara

Sulaeman, D. (1225). Psikologi Remaja . Bandung: Mandar Maju.

Surbakti, EB. (2008). Kenakalan Orang Tua Penyebab Kenakalan Remaja. Jakarta: Elex Media Komputindo Kelompok Gramedia.

Stewart, Mark A., et al. (1281) The Overlap between Hyperactive and

Ansocialized Aggressive Children. Journal of Child and Allied Diciplines.

Sobur, 2006. Psikologi Umum. Bandung : Pustaka Setia.

Wilson, S. J., Lipsey, M. W., & Derzon, J. H. (2003). The effects of school-based

intervention programs on aggressive behavior: A meta-analysis. Journal

of Consulting and Clinical Psychology, 71, 136-142.

Taylor, SE, Peplau, LA, & Sears, DO. (a.b. Tri Wibowo). (2002). Psikologi Sosial

(edisi kedua belasc. Jakarta: Kencana

Wirawan, S. (1288). Psikologi Remaja . Jakarta: Rajawali Press.

Yanti, D. (2005). Keterampilan Sosial Pada Anak Menengah Akhir yang

Mengalami Gangguan Perilaku. e-USU Repository ©2005 Universitas

Sumatera Utara. http://library.usu.ac.id/download/fk/psikologi-desvi%20 yanti.pdf. [13 Agustus 2014].

Yusuf, Syamsu LN. (2004). Mental Hygiene. Bandung: Pustaka Bani Quraisy.

Yusuf, Syamsu LN, Nurihsan, Juntika. (2005). Landasan Bimbingan dan

Gambar

gambar kejadian atal

Referensi

Dokumen terkait

Subbagian Tata Usaha sebagaimana dimaksud dalam Pasal 72 huruf b mempunyai tugas melakukan urusan perencanaan, keuangan, akademik, kemahasiswaan, kepegawaian,

Perancang menggunakan pendekatan arsitektur tropis sebagai dasar rancangannya, yang akan membuat bangunan yang nyaman bagi penggunanya pada kondisi iklim tropis di Kota Medan..

Untuk mempermudah kita dalam memahami cara kerja dari pemantau ruangan dan sistem keamanan ruangan penyimpanan barang-barang berharga dengan menggunakan mikrokontroler

(3) Anggota Senat yang berasal dari wakil dosen dari setiap fakultas sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf a terdiri atas 3 (tiga) orang wakil dosen yang profesor

metode dempster shafer menghasilkan nilai persentase peluang terkena cerebral palsy dengan tingkat akurasi terhadap fakta sebesar 41%, sedangkan metode bayes menentukan level

biaya lain yang timbul dalam rangka perolehan investasi tersebut. Investasi nonpermanen misalnya dalam bentuk pembelian

Dalam penelitian tindakan kelas ini menggunakan model spiral yang terdiri dari 4 tahap meliputi perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi, refleksi dan

Meningkatkan hasil belajar peserta didik pada pembelajaran operasi hitung perkalian melalui metode discovery. Universitas Pendidikan Indonesia |