OLD BUT GOLD
SKRIPSI
OLEH
CHRISTOFHER LIANTONO
100406028
DEPARTEMEN ARSITEKTUR USU
FAKULTAS TEKNIK
OLD BUT GOLD
SKRIPSI
Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Teknik
Dalam Departemen Arsitektur
Pada Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara
Oleh
CHRISTOFHER LIANTONO
100406028
v
PERNYATAAN
OLD BUT GOLD
SKRIPSI
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam Skripsi ini tidak terdapat karya yang pernah
diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi, dan sepanjang
pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau
diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan
disebutkan dalam daftar pustaka.
Medan, 10 Juli 2014
vi
Judul Skripsi : OLD BUT GOLD
Nama Mahasiswa : Christofher Liantono
Nomor Pokok : 100406028
Departemen : Arsitektur
Menyetujui
Dosen Pembimbing
Ir. Nurlisa Ginting, M.Sc
Koordinator Skripsi, Ketua Program Studi,
Ir. Bauni Hamid, M.Des. Ir. Vinky Rahman, M.T
vii
Telah diuji pada
Tanggal: 14 Juli 2014
________________________________________________________________________
Panitia Penguji Skripsi
Ketua Komisi Penguji : Ir. Nurlisa Ginting, M. Sc
Anggota Komisi Penguji : 1. Henry Iskandar Ong, S.T., M.T.
viii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur perancang panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat dan anugerah-Nya, sehingga perancang mampu menyelesaikan kegiatan Studio Perancangan Arsitektur 6 dan penulisan skripsi ini sebagai syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik pada Universitas Sumatera Utara (USU) Medan.
Perancang juga ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada:
1. Ibu Ir. Nurlisa Ginting, M.Sc., selaku Dosen Pembimbing yang telah memberikan
petunjuk dan pengarahan dalam merancang proyek PA6 dan penulisan skripsi ini.
2. Bapak Henry Iskandar Ong, S.T., M.T., IAI, selaku praktisi arsitek profesional
yang telah meluangkan banyak waktu untuk memberikan masukan yang membangun dalam proses merancang proyek ini.
3. Bapak Ir. Bauni Hamid, M.Des., selaku Dosen Koordinator PA6 dan skripsi yang
telah banyak mengorbankan waktu dan tenaga untuk memantau dan mengontrol jalannya aktivitas Studio PA6 dan skripsi sehingga mampu berjalan dengan baik.
4. Bapak Tengku Moharsyah, selaku Sekretaris Umum Yayasan Sultan Ma'moen Al
Rasyid, yang telah memberikan izin dalam kegiatan survey di dalam Komplek Istana Maimun.
5. 33 keluarga dari keluarga kesultanan yang telah turut membantu kelompok
perancang dalam memperoleh data jumlah penghuni di dalam Komplek Istana Maimun.
6. Ayahanda, Bapak Ngie Tjun Kiong, dan Ibunda, Ibu Megawati Widjaja, yang
sangat banyak memberikan bantuan moril, material, arahan, dan selalu mendoakan keberhasilan dan keselamatan selama 4 tahun di bangku kuliah ini.
7. Semua rekan-rekan perancang di dalam Departemen Arsitektur USU, yang telah
memberikan motivasi dalam menyelesaikan proyek PA6 dan skripsi ini.
8. Semua pihak yang tidak dapat perancang sebut satu persatu yang telah membantu
dalam penyelesaian proyek PA6 dan skripsi ini
Perancang menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih banyak terdapat kekurangan, sehingga perancang mengharapkan adanya kritik dan saran yang bersifat membangun dari berbagai pihak demi kesempurnaan skripsi ini.
Medan, 6 Juli 2014 Perancang,
x
Daftar Tabel
No. Judul Halaman
3.1 Kalkulasi pertumbuhan penduduk Kota Medan ... 17
3.2 Kalkulasi pertumbuhan rumah di Kota Medan ... 17
3.3 Jumlah unit hunian tiap tipe ... 18
xi
DAFTAR GAMBAR
No. Judul Halaman
1.1 Keadaan Sungai Deli sekarang ... 4
1.2 Saluran riol kota di Jepang yang bersih ... 5
1.3 Kondisi Istana Maimun yang diperlakukan seolah-olah menjadi rumah pada umumnya ... 7
1.4 Keadaan Istana Maimun yang telah dimodifikasi ... 7
1.5 Istana Maziah yang masih berdiri megah dan terawat ... 8
1.6 Komplek perumahan di belakang Istana Maimun ... 8
2.1 Hôtel-Musée Premières Nations ... 10
2.2 Salah satu bukaan pada bangunan ... 11
2.3 Site Plan dari Hôtel-Musée Premières Nations ... 11
2.4 Hotel Fullerton, Singapura ... 12
2.5 Perbandingan kondisi Sungai Singapura sebelum direvitalisasi dan Sungai Deli pada saat ini ... 13
2.6 Kondisi Sungai Singapura sekarang di distrik Clarke Quay ... 14
4.1 The Met, Bangkok, Thailand ... 21
4.2 Rongga pemisah bangunan yang memungkinkan cross ventilation ... 22
4.3 Pemandangan ke arah kolam renang dari rongga di antara tower ... 22
4.4 Tumbuh-tumbuhan yang ditanam pada muka bangunan ... 23
4.5 Tumbuh-tumbuhan yang ditanam di balkon ... 23
4.6 Overhang balkon melindungi bangunan dari terik matahari ... 24
xii
4.8 Konsep bentukan massa bangunan ... 27
4.9 Bentuk 3 dimensi konsep massa bangunan dan konsep fasad bangunan ... 27
4.10 Konsep rainharvest secara sederhana ... 28
4.11 Contoh instalasi tangki penampungan air hujan bawah tanah ... 29
4.12 Konsep sistem struktur bangunan ... 30
4.13 Borepile ... 30
4.14 Rancangan konseptual blok massa dan ruang luar ... 31
4.15 Konsep riverwalk, amphitheatre, kedai dan streetcafe ... 33
5.7 Denah skematik lantai dasar apartemen ... 41
5.8 Denah skematik lantai 2-12 apartemen ... 42
5.9 Denah skematik basement apartemen ... 42
xiii
5.17 Denah lantai 2-12 apartemen ... 51
5.18 Layout hunian apartemen ... 51
5.19 Tampak bangunan hotel dan apartemen ... 52
6.1 Analisa fasad Istana Maimun ... 54
6.8 Kisi-kisi penutup rongga bangunan ... 60
6.9 Skema instalasi sanitasi bangunan ... 61
6.10 Skema instalasi elektrikal ... 62
6.11 Ilustrasi pengaplikasian AC Split ... 63
6.12 Ilustrasi pengaplikasian AC VRF ... 64
xiv
7.2 Gambar pengembangan konsep ... 72
7.3 Groundplan ... 73
7.4 Gambar potongan ... 74
7.5 Denah podium hotel ... 75
7.6 Denah lantai dasar apartemen ... 75
7.7 Denah tower hotel dan apartemen ... 76
7.8 Layout kamar hotel ... 76
7.9 Layout unit hunian apartemen ... 77
7.10 Tampak bangunan ... 77
xv
DAFTAR LAMPIRAN
No. Judul Halaman
1 Tabel luas ruangan bangunan hotel ... 84
2 Tabel luas ruangan bangunan apartemen ... 85
xvi
ABSTRAK
Kondisi Istana Maimun yang semakin tidak terawat, serta minimnya kesadaran untuk menjaga kelestarian sungai membuat Pemerintah Kota Medan mengangkat sebuah
proyek revitalisasi untuk direalisasikan. Proyek revitalisasi ini mengangkat riverfront
architecture sebagai tema besar, sebagaimana maksud dan tujuan utama proyek ini adalah penataan ulang daerah muka Sungai Deli. Lebih rincinya, tema yang ditunjuk untuk
kawasan Komplek Istana Maimun adalah Urban Heritage Tourism. Tema ini
dimaksudkan untuk mengoptimalisasikan Komplek Istana Maimun sebagai sebuah lokasi pariwisata bersejarah yang lebih baik
Proyek untuk merevitalisasi Komplek Istana Maimun menjadi sebuah lokasi
pariwisata yang lebih baik membuat perancang memilih Old But Gold sebagai tema
dalam rancangannya. Perancang menggunakan pendekatan arsitektur tropis sebagai dasar rancangannya, yang akan membuat bangunan yang nyaman bagi penggunanya pada kondisi iklim tropis di Kota Medan. Desain yang diajukan yaitu memindahkan seluruh keluarga kesultanan yang bertempat tinggal di daerah perumahan di belakang Istana Maimun ke bangunan apartemen baru yang akan dibangun. Apartemen ini juga akan
dijual kepada publik. Apartemen ini terdapat 286 unit hunian yang terdiri dari tipe studio,
tipe 2 kamar dan tipe 3 kamar. Selain apartemen, perancang juga merancang sebuah hotel butik. Hotel butik ini akan meningkatkan jumlah turis yang mengunjungi Istana Maimun, sehingga mampu memberi pemasukan yang lebih banyak dari sektor pariwisata ini. Hotel
butik ini mempunyai 100 kamar, yang terdiri dari kamar Standard, Deluxe, Executive,
dam Suite Lahan perumahan di belakang Istana Maimun diubah perancang menjadi
sebuah ruang publik, termasuk street cafe dan amphitheater yang berfungsi sebagai
tempat aktivitas pertunjukan kesenian tradisional Melayu. Ruang publik ini juga akan menjadi area rekreasi bagi warga Kota Medan.
xvii
ABSTRACT
The degrading condition of Maimoon Palace, and the lack of awareness to preserve the river made the local government to come up with a revitalization project. This project promotes riverfront architecture as its main theme, as the goal of this project is to redesign the riverfront area of Deli River. More in depth, the theme for this Maimoon Palace Complex's project is Urban Heritage Tourism. This certain theme's intention is to optimize Maimoon Palace to become a better heritage tourism location.
A project to turn the Maimoon Palace Complex becomes a better tourism location made the designer to choose Old But Gold as the theme of his design. The designer chose tropical architecture approach as the basic of the design which will make a comfortable building for the users against the tropic climate in Medan. The proposed design is to relocate the Sultanate's families that reside at the back of Maimoon Palace to a new apartment building. This apartment also will be sold for public. This apartment will has 265 unit, which consists of studio type, 2 bedroom type and 3 bedroom type. Besides apartment, the designer also designed a boutique hotel. This boutique hotel will increase the number of tourists that visit Maimoon Palace, and will generate greater income from tourism sector. This hotel will has 100 guest rooms, which consists of Standard room, Deluxe room, Executive room, and Suite The hosing land at the back of Maimoon Palace changed into a public space, which includes street cafe and amphitheater for traditional performances. This public space also will be a recreation area for Medan's citizens.
PROLOG
A RIVER RUNS THROUGH IT
Seberapa seringkah ditemukan riverfront architecture di Kota Medan? Tidak pernah.
Riverfront architecture sendiri merupakan karya arsitektur yang merujuk pada potensi
sungai di sekitar yang kemudian dari potensi-potensi yang ada dijadikan basis dalam
merancang karya arsitektur tepi sungai. Memang untuk kondisi sekarang, kondisi Sungai
Deli di Kota Medan sangat amat tidak terawat. Namun, jika kita melihat dengan kacamata
optimisme, ada kemungkinan Sungai Deli bisa direvitalisasi. Sekalipun sungai di
kota-kota negara maju seperti Sungai Thames di London, Inggris dan Sungai Singapura di
Singapura, pernah mengalami polusi sungai dengan tingkat yang mengkhawatirkan dan
berhasil diatasi dengan revitalisasi sungai.
Lokasi yang diperoleh kelompok perancang adalah Komplek Istana Maimun. Komplek
Istana Maimun juga terletak di pinggir dari salah satu ruas Sungai Deli. Tidak hanya
kondisi di pinggir sungai yang memprihatinkan, namun begitu juga dengan kondisi Istana
Maimun itu sendiri. Kemegahan dari Istana Maimun terkesan buyar ketika perancang
melihat banyaknya penghuni yang bertempat tinggal di Istana Maimun dan tidak
mengedepankan nilai-nilai historikal dan estetika yang dimiliki istana itu. Tidak lupa juga
perancang mengulas kondisi perumahan di belakang Istana Maimun yang semrawut.
Berangkat dari permasalahan ini, maka proyek hotel dan apartement diajukan untuk
mengatasi permasalahan kondisi Istana Maimun; di mana hotel yang diajukan akan
2
akan menjadi tempat tinggal baru bagi penghuni di Komplek Istana Maimun dan juga
mencoba memenuhi defisit kuota rumah tinggal di Kota Medan.
Lalu, rancangan seperti apakah yang akan dirancang oleh perancang untuk proyek ini?
Perancang mengangkat tema "Old But Gold" sebagai dasar dari rancangannya. Old
berasal dari bahasa inggris yang berarti tua, dan Gold berarti emas. Perancang ingin
membuat komplek istana yang selesai dibangun pada tahun 1888 ini menjadi sesuatu
yang berharga, yang pantas dibanggakan ketika turis dari mancanegara berkunjung ke
Kota Medan. Jika dianalogikan dengan perumpamaan, ibarat kata membersihkan emas
yang kotor menjadi emas yang berkilau. Lantas, pendekatan arsitektural seperti apa yang
akan perancang gunakan dalam proyek ini supaya proyek ini bisa menjadi "Gold"?
Perancang meninjau kembali fungsi utama dari proyek ini, yaitu hotel dan apartemen.
Poin penting yang harus dikejar dari hotel dan apartemen adalah kenyamanan.
Kenyamanan di sini bukanlah sebatas kenyamanan fasilitas servis yang diberikan hotel
dan apartemen. Kenyamanan yang dimaksud perancang adalah perasaan nyaman yang
akan pengguna rasakan ketika berada di dalam bangunan maupun di luar bangunan.
Untuk memperoleh kenyamanan yang dimaksud, perancang memilih pendekatan
arsitektur tropis, sebagaimana iklim di Kota Medan adalah tropis basah. Aspek-aspek dari
pendekatan arsitektur tropis yang diterapkan pada proyek ini mampu mengatasi pengaruh
negatif dari iklim tropis basah sehingga bisa menghasilkan kenyamanan yang diinginkan.
Dalam skripsi ini, perancang akan mengulas faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi
sebuah desain arsitektur tropis, seperti: sinar matahari, panas matahari, angin, dan hujan.
Bentuk massa bangunan akan menentukan seberapa efektif penetrasi sinar matahari ke
3
bidang yang akan terpapar panas matahari. Perletakan bukaan pada bangunan akan
berpengaruh pada penghawaan alami pada bangunan. Pemanfaatan air hujan untuk
memenuhi kebutuhan air pada bangunan. Kemudian dari resolusi tersebut selain
menghasilkan bangunan yang nyaman, namun juga mampu menekan energi yang