• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 2 LANDASAN TEORI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 2 LANDASAN TEORI"

Copied!
47
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Teori-Teori Dasar / Umum 2.1.1 Efektifitas

Menurut Northcraft dan Neale (1994, p5), Efektifitas adalah kemampuan suatu perusahaan dalam mencapai tujuan utama atau misi perusahaan. Kemampuan adalah kesanggupan untuk melakukan sesuatu hal. Tujuan adalah nilai tertentu yang ingin dicapai dan diperoleh oleh suatu perusahaan di masa yang akan datang.

Sistem informasi KRS Online harus memiliki kemampuan untuk dapat mencapai tujuan Universitas Bina Nusantara merancang sistem informasi KRS Online. Dengan terpenuhinya tujuan-tujuan Universitas Bina Nusantara dalam merancang sistem informasi KRS Online maka sistem informasi KRS Online dikatakan telah efektif. Demikian juga sebaliknya, apabila tujuan Universitas Bina Nusantara dalam merancang sistem informasi KRS Online belum tercapai maka sistem informasi KRS Online dikatakan belum efektif.

Menurut Aras (2003, p11), efektifitas yaitu suatu keadaan dimana kemampuan suatu sistem sesuai dengan keinginan dari pengguna. Kemampuan sistem berarti kesanggupan sistem untuk melakukan suatu hal. Keinginan pengguna adalah sesuatu tambahan atas kebutuhan yang diharapkan dapat dipenuhi sehingga pengguna merasa lebih puas.

Sistem informasi KRS Online yang telah diimplementasikan harus sesuai dengan keinginan pengguna. Pengguna sistem informasi KRS Online pada Universitas Bina

(2)

Nusantara adalah mahasiswa Universitas Bina Nusantara, Head of school dan bagian operation.

Menurut Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional (2002, p284), Efektif adalah ada efeknya (akibatnya, pengaruhnya, kesannya); dapat membawa hasil atau berhasil guna (tentang usaha, tindakan). Dengan demikian efektif merupakan suatu tindakan yang dapat memberikan hasil.

Menurut http://www.damandiri.or.id/file/suwandiunairbab2.pdf, efektifitas adalah taraf tercapainya hasil. Hasil adalah sesuatu yang didapatkan setelah melakukan sesuatu hal.

Sistem informasi KRS Online harus dapat memberikan hasil yang dapat bermanfaat kepada user atau penggunanya. Dimana dalam mengaplikasikan sistem informasi KRS Online mahasiswa dapat melakukan registrasi peminatan, matakuliah dan jadwal kuliah dengan mudah.

Menurut http://www.depdiknas.go.id/Jurnal/25/slametph.htm, efektifitas adalah ukuran yang menyatakan sejauhmana sasaran atau tujuan telah dicapai yang dapat dibuat dalam persamaan hasil nyata dibagi hasil yang diharapkan.

Sistem yang efektif menyangkut sejauh mana tercapainya sasaran atau tujuan dirancangnya sistem informasi KRS Online dengan sasaran atau tujuan yang diharapkan Universitas Bina Nusantara terhadap sistem informasi KRS Online. Dengan tercapainya semua sasaran atau tujuan yang diharapkan Universitas Bina Nusantara terhadap sistem informasi KRS Online maka akan membuat keefektifan sistem semakin tinggi.

Jadi dapat disimpulkan bahwa efektifitas adalah suatu keadaan dimana hasil sistem sesuai dengan tujuan dan keinginan pengguna. Sistem informasi KRS Online

(3)

Online dengan sasaran atau tujuan yang diharapkan user terhadap sistem informasi KRS Online. Tujuan yang dimaksud yaitu mahasiswa dapat melakukan registrasi perkuliahan dengan mudah melalui KRS Online, serta mahasiswa dapat mengetahui jadwal kuliah jauh-jauh hari sebelum perkuliahan semester depan dimulai.

2.1.2 Sistem

Definisi sistem menurut Gondodiyoto dan Hendarti (2006, p94) adalah kumpulan elemen-elemen atau sumber daya yang saling berkaitan secara terpadu, terintegrasi dalam suatu hubungan hirarkis tertentu, dan bertujuan untuk mencapai tujuan tertentu.

Sistem informasi KRS Online merupakan kombinasi dari orang-orang, perangkat lunak, perangkat keras, jaringan komunikasi dan sumber data yang saling berkaitan agar dapat melaksanakan registrasi perkuliahan.

Definisi sistem menurut O’Brien (2003, p18) adalah sekumpulan komponen-komponen terkait yang bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan dengan menerima masukan dan menghasilkan keluaran dalam suatu proses transformasi yang terorganisir.

Sistem mempunyai tiga komponen dasar yang saling berinteraksi, yaitu :

1. Input (masukan), meliputi menangkap dan mengumpulkan elemen yang memasuki sistem untuk dapat diproses. Input yang dimaksud yaitu melalui sistem informasi KRS Online mahasiswa dapat memasukkan peminatan, matakuliah dan jadwal kuliah yang dipilih dengan mudah.

2. Processing (proses), meliputi proses perubahan yang merubah input menjadi output. Proses yang dimaksud adalah mahasiswa tidak mengalami gangguan dalam melakukan registrasi dan dalam merevisi hasil registrasi perkuliahan melalui sistem informasi KRS Online.

(4)

3. Output (keluaran atau hasil), meliputi pengiriman elemen yang telah dihasilkan dalam proses perubahan ke dalam tujuan akhirnya. Output yang dimaksud adalah mahasiswa dapat mengetahui hasil registrasi peminatan, mata kuliah dan jadwal kuliah melalui sistem informasi KRS Online.

Jadi dapat disimpulkan bahwa sistem adalah sekumpulan komponen-komponen terkait yang bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan dengan menerima masukan (input) dan menghasilkan keluaran (Output) dalam suatu proses (Process) transformasi yang terorganisir.

2.1.3 Informasi

Menurut Gondodiyoto dan Hendarti (2006, p96), informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna, lebih bermanfaat dan lebih berarti bagi yang menerimanya.

Dengan menggunakan sistem informasi KRS Online data diolah menjadi suatu informasi yang dapat digunakan bagi penggunanya yaitu mahasiswa, Head of school, dan bagian operation.

Menurut Mukhtar (1999, p4) Ciri – ciri atau karakteristik suatu informasi yang baik dan lengkap adalah sebagai berikut :

1. Reliable (dapat dipercaya)

Informasi haruslah bebas dari kesalahan dan haruslah akurat dalam mempresentasikan suatu kejadian atau kegiatan dari suatu organisasi. Sistem informasi KRS Online harus memberikan informasi yang terbebas dari kesalahan dan akurat. Bebas dari kesalahan yang dimaksud adalah sistem informasi KRS

(5)

yakin bahwa hasil registrasi peminatan, mata kuliah, dan jadwal kuliah akan sama dengan apa yang mahasiswa masukkan (pilih). Sistem informasi KRS Online harus dapat memberikan informasi yang akurat sehingga tidak menyebabkan keraguan. Akurat yang dimaksud adalah mahasiswa pasti mendapatkan kelas mata kuliah prioritas (priority course) dan mahasiswa dapat memperoleh informasi kapasitas kelas yang tersedia secara real time (up to date).

2. Relevant (cocok atau sesuai)

Informasi yang relevan harus berguna bagi user. Informasi ini dapat mengurangi ketidakpastian dan dapat meningkatkan nilai dari suatu kepastian serta hasil keluaran sesuai fakta. Berguna yang dimaksud adalah mahasiswa dapat memilih peminatan, mata kuliah dan jadwal kuliah yang sesuai dengan keinginannya melalui sistem informasi KRS Online. Nilai yang dimaksud adalah mahasiswa bangga dapat melakukan registrasi peminatan, mata kuliah dan jadwal kuliah melalui sistem informasi KRS Online.

3. Timely (tepat waktu)

Informasi yang disajikan haruslah cepat pada saat yang dibutuhkan dan bisa mempengaruhi proses pengambilan keputusan. Cepat yang dimaksud adalah dengan menggunakan sistem informasi KRS Online mahasiswa dapat melakukan registrasi peminatan dalam hitungan detik dan tidak memerlukan waktu yang lama dalam melakukan registrasi mata kuliah dan jadwal kuliah.

4. Complete (lengkap)

Informasi yang disajikan lengkap termasuk di dalamnya semua data-data yang relevan dan tidak mengabaikan kepentingan yang diharapkan pembuat keputusan. Sistem informasi KRS Online yang disajikan haruslah detil dan terperinci tanpa ada

(6)

kekurangan data didalamnya sehingga dapat membantu mahasiswa dalam menentukan peminatan, matakuliah, dan jadwal kuliah. Sistem informasi KRS Online dikatakan detil bila informasi yang dihasilkan oleh sistem informasi dapat dipertanggungjawabkan keutuhannya dan tidak terdapat kekurangan, misalnya : mahasiswa dapat melihat informasi tentang registrasi peminatan yang didalamnya sudah termasuk study plan dari masing-masing peminatan, mahasiswa dapat melihat informasi tentang registrasi mata kuliah yang didalamnya sudah termasuk study plan, dan even/odd semester courses, mahasiswa dapat melihat informasi tentang registrasi jadwal kuliah yang didalamnya sudah termasuk class, shift, room, dan seats.

5. Understandable (dapat dimengerti)

Informasi yang disajikan hendaknya dalam bentuk yang mudah dimengerti oleh user. Sistem informasi KRS Online dikatakan dapat dimengerti oleh mahasiswa jika mahasiswa tidak mengalami kesulitan dalam menggunakan sistem informasi tersebut, misalnya : mahasiswa mudah memahami informasi atau petunjuk yang disampaikan pada KRS Online, mahasiswa merasa jelas dengan perintah-perintah pelaksanaan pada KRS Online.

Jadi dapat disimpulkan bahwa informasi adalah data yang diolah sehingga dapat lebih berguna, bermanfaat dan berarti bagi yang menerimanya, dimana ciri-ciri dari informasi yang baik yaitu : 1) Reliable yang meliputi bebas dari kesalahan dan akurat; 2)Relevant yang meliputi berguna dan nilai; 3) Timely yang meliputi cepat ; 4) Complete yang meliputi lengkap; dan 5) Understandable yang meliputi mudah dimengerti.

(7)

2.1.4 Sistem Informasi

Berdasarkan pendapat O’Brien (2003, p7), sistem informasi merupakan sebuah sistem yang dapat mengatur kombinasi dari orang-orang, perangkat lunak, perangkat keras, jaringan komunikasi dan sumber data yang mengumpulkan, mengubah dan menyebarkan informasi didalam organisasi.

Dalam melakukan registrasi perkuliahan, Sistem informasi KRS Online harus didukung oleh user yang menggunakan sistem, komputer (hardware), software, juga jaringan komunikasi berupa internet. Sistem informasi KRS Online digunakan oleh para head of school dan operation agar dapat mengolah data registrasi mahasiswa dengan baik. Sistem ini juga digunakan oleh mahasiswa agar mudah dalam melakukan registrasi perkuliahan. Dalam menggunakan sistem informasi KRS Online diperlukan komputer (hardware), software, jaringan komunikasi berupa internet, dan sumber data.

Menurut Nickerson (2001, p4), sistem informasi adalah komponen-komponen yang bekerjasama untuk menyediakan informasi yang membantu dalam operasi dan mengatur sebuah organisasi.

Komponen merupakan bagian yang penting dalam sebuah sistem informasi. Sama halnya dengan sistem informasi KRS Online. Komponen pada sistem informasi KRS Online merupakan bagian yang berguna untuk menyimpan, memproses data menghasilkan data yang diinginkan. Tanpa adanya komponen, sistem informasi KRS Online tidak dapat berfungsi dengan semestinya.

Menurut Alter (1999, p42), sistem informasi adalah suatu jenis sistem kerja yang menggunakan teknologi informasi untuk mengumpulkan, meneruskan, menyimpan, mendapatkan kembali, memanipulasi, ataupun menampilkan informasi, sehingga mendukung satu atau lebih sistem kerja.

(8)

Sistem informasi KRS Online merupakan sistem yang digunakan untuk mempermudah pelaksanaan registrasi perkuliahan mahasiswa dimana sistem informasi KRS Online menggunakan teknologi informasi dan sumber daya lain agar dapat mendukung pelaksanaannya.

Sistem informasi menurut http://www.members.tripod.com/kamii_yogyakarta /SI.htm adalah suatu sistem dalam suatu organisasi yang mengolah data menjadi bentuk yang lebih berguna untuk mencapai suatu tujuan.

Sistem informasi KRS Online mengolah peminatan, matakuliah dan jadwal kuliah yang dimasukkan oleh mahasiswa menjadi informasi yang dapat digunakan bagi mahasiswa, para head of school dan operation.

Menurut http://www.id.wikipedia.org/wiki/ilmu_komputer#sistem_informasi

sistem informasi adalah aplikasi komputer untuk mendukung operasi dari suatu organisasi.

Sistem informasi KRS Online yang diimplementasikan digunakan untuk mendukung operasi dari Universitas Bina Nusantara. Dimana diharapkan dengan adanya sistem informasi KRS Online maka akan mempermudah pelaksanaan registrasi perkuliahan.

Jadi dapat disimpulkan bahawa sistem informasi adalah kombinasi dari manusia, perangkat keras, perangkat lunak, jaringan komunikasi, dan sumber data yang digunakan untuk mengumpulkan, mengolah, menyimpan, dan mendapatkan data atau informasi dalam mencapai tujuannya dengan menerima masukan (input) dan menghasilkan keluaran (output) dalam suatu proses (process) transformasi yang terorganisir, dimana ciri-ciri dari informasi yang baik yaitu : 1) Reliable yang meliputi bebas dari kesalahan

(9)

4) Complete yang meliputi lengkap; dan 5) Understandable yang meliputi mudah dimengerti.

2.1.5 KRS

Pengertian KRS menurut

http://dspi.usu.ac.id/index.php?option=content&task=view&id=36&Itemid=72, adalah rencana studi dari seorang mahasiswa untuk satu semester.

Pelaksanaan sistem informasi KRS Online pada Universitas Bina Nusantara digunakan untuk menentukan rencana studi mahasiswa pada satu semester yaitu perencanaan studi untuk semester depan yang akan diikuti.

Pengertian KRS menurut

http://www.unika.ac.id/lembaga/ljmp/contoh/Prosedur%20Pengisian%20KRS%20dan%

20pembayaran%20UKP.doc adalah Kartu Rencana Studi yang harus diisi mahasiswa

setiap fakultas, jurusan, program studi yang akan mengikuti perkuliahan pada semester yang akan diselenggarakan.

Pelaksanaan sistem informasi KRS Online di Universitas Bina Nusantara dilakukan oleh mahasiswa dari setiap fakultas, jurusan dan program studi yang akan mengikuti perkuliahan pada semester yang akan datang.

Jadi dapat disimpulkan bahwa KRS (Kartu Rencana Studi) adalah suatu sistem registrasi perkuliahan yang digunakan oleh mahasiswa untuk proses pengambilan peminatan, mata kuliah dan jadwal kuliah pada semester mendatang.

(10)

2.1.6 Online

Menurut O’Brien (2003, p226), online adalah sistem pemrosesan transaksi, dimana data diproses dengan segera setelah sebuah transaksi terjadi. Segera yang dimaksud adalah tidak memakan waktu yang lama.

Dengan melakukan registrasi perkuliahan secara online maka proses pemilihan peminatan, matakuliah dan jadwal kuliah melalui sistem informasi KRS Online dapat dilakukan dengan segera.

Menurut Laudon (2004, p188) dalam proses online user memasukkan transaksi kedalam sebuah alat (seperti masukan data melalui keyboard atau pembaca bar code) yang secara langsung berhubungan dengan sistem komputer.

Menurut http://www.mercubuana.ac.id/sistem.php, online adalah konsep penggunaan data yang selalu dapat diakses dari manapun dan di manapun.

Dengan sistem informasi KRS yang dilakukan secara online maka mahasiswa dapat mengakses sistem informasi KRS Online dimanapun dan kapanpun.

Sistem registrasi perkuliahan yang dilakukan secara online memungkinkan mahasiswa dapat melakukan registrasi perkuliahan dimanapun dan kapanpun dimana dalam mengaplikasikan sistem informasi KRS Online dibutuhkan hardware berupa komputer dan jaringan komunikasi berupa internet sehingga mahasiswa dapat online dengan komputer yang memiliki jaringan komunikasi dengan online kedalam website.

Jadi dapat disimpulkan bahwa online adalah sistem pemrosesan transaksi yang dapat dilakukan dimana saja dan kapan saja dengan menggunakan komputer dimana data diproses dengan segera setelah sebuah teransaksi terjadi.

(11)

2.1.7 KRS Online

Jadi dapat disimpulkan bahwa KRS Online adalah suatu sistem registrasi perkuliahan secara online melalui website sehingga mahasiswa dapat melakukan proses pengambilan peminatan, mata kuliah dan jadwal kuliah untuk semester mendatang dimana saja dan kapan saja dengan segera.

Kampus JWC merupakan salah satu kampus Universitas Bina Nusantara. Salah satu program yang disediakan JWC yaitu BiNus Internasional. Pada awal pelaksanaan program BiNus Internasional, mahasiswa melakukan registrasi perkuliahan dengan cara manual. Seiring dengan perkembangan waktu, jumlah mahasiswa dan jurusan pada program BiNus Internasional semakin banyak sehingga para head of school dan operation kesulitan dalam menyusun jadwal. Oleh karena hal itu, pada tahun ajaran 2006 sistem informasi KRS Online diimplemetasikan pada kampus JWC, diharapkan dengan adanya sistem informasi KRS Online dapat membantu mahasiswa dan Universitas Bina Nusantara dalam melaksanakan dan mengatur registrasi perkuliahan.

2.1.8 Sintesis Efektifitas Sistem Informasi KRS Online

Berdasarkan analisis dari teori-teori tersebut diatas, yang dimaksud dengan efektifitas sistem informasi KRS Online adalah sekumpulan komponen yang saling bekerjasama yang terdiri dari manusia, perangkat lunak, perangkat keras, jaringan komunikasi, dan sumber data yang digunakan untuk mengumpulkan, mengolah, menyimpan, dan mendapatkan data atau informasi dalam mencapai tujuannya dengan menerima masukan (input) dan menghasilkan keluaran (output) dalam suatu proses (process) transformasi yang terorganisir, dimana ciri-ciri dari informasi yang baik yaitu: 1) Reliable yang meliputi bebas dari kesalahan dan akurat; 2)Relevant yang meliputi

(12)

berguna dan nilai; 3) Timely yang meliputi cepat ; 4) Complete yang meliputi lengkap; dan 5) Understandable yang meliputi mudah dimengerti.

2.1.9 Konstruk Efektifitas Sistem Informasi KRS Online

Berdasarkan sintesis dari teori-teori tersebut diatas, yang dimaksud dengan efektifitas sistem informasi KRS Online pada Universitas Bina Nusantara adalah sekumpulan komponen yang saling bekerjasama yang terdiri dari manusia, perangkat lunak, perangkat keras, jaringan komunikasi, dan sumber data yang digunakan untuk mengumpulkan, mengolah, menyimpan, dan mendapatkan data atau informasi dalam mencapai tujuannya dengan menerima masukan (input) dan menghasilkan keluaran (output) dalam suatu proses (process) transformasi yang terorganisir, dimana ciri-ciri dari informasi yang baik yaitu : 1) Reliable yang meliputi bebas dari kesalahan dan akurat; 2)Relevant yang meliputi berguna dan nilai; 3) Timely yang meliputi cepat ; 4) Complete yang meliputi lengkap; dan 5) Understandable yang meliputi mudah dimengerti.

2.1.10 Kepuasan

Definisi kepuasan berdasarkan Gerson (2002, p3) adalah persepsi pelanggan bahwa harapannya telah terpenuhi atau terlampaui.

Sistem informasi KRS Online harus dapat memenuhi harapan mahasiswa sehingga mahasiswa dapat merasakan kepuasan dalam menggunakan sistem informasi KRS Online. Harapan yang dimaksud adalah mahasiswa mendapatkan hasil peminatan, mata kuliah dan jadwal kuliah yang sesuai dengan keinginannya.

(13)

Sedangkan definisi kepuasan menurut Kotler (1997, p36) adalah perasaan senang atau kecewa seseorang yang berasal dari perbandingan antara kesannya terhadap kinerja atau hasil suatu produk dan harapannya. Kinerja adalah tingkat pencapaian hasil atas pelaksanaan tugas tertentu.

Untuk mengetahui kepuasan mahasiswa dalam melakukan registrasi perkuliahan dapat dilakukan dengan melakukan perbandingan antara harapan yang diinginkan mahasiswa dalam melakukan registrasi perkuliahan menggunakan sistem informasi KRS Online dengan hasil registrasi perkuliahan yang didapatkan mahasiswa.

Menurut Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional (2002, p770), kepuasaan adalah perihal atau perasaan senang, kelegaan, kesenangan dsb. Perasaan adalah tanggapan spontan dari tubuh terhadap buah pikiran.

Jadi dapat disimpulkan bahwa kepuasan adalah perasaan senang atau kecewa seseorang yang berasal dari perbandingan kinerja (hasil) yang dirasakan dengan harapannya.

2.1.11 User

Definisi user menurut O’Brien (2003, p11) adalah seseorang yang menggunakan sistem informasi atau informasi yang dihasilkannya.

Dalam pengertian ini, user yang menggunakan sistem informasi KRS Online adalah mahasiswa Universitas Bina Nusantara dan staff Universitas Bina Nusantara.

Definisi user menurut Long (2002, p24) adalah seseorang yang menggunakan komputer. Komputer adalah sebuah mesin yang dapat menerima dan mengolah data menjadi informasi secara cepat dan tepat.

(14)

Definisi user menurut Senn (1998, p16) adalah orang yang menggunakan teknologi informasi dalam pekerjaan mereka maupun dalam kehidupannya. Teknologi informasi adalah suatu teknologi yang digunakan untuk mengolah data, termasuk memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan, memanipulasi data dalam berbagai cara untuk menghasilkan informasi yang berkualitas, yaitu informasi yang relevan, akurat dan tepat waktu, yang digunakan untuk keperluan pribadi, bisnis, dan pemerintahan dan merupakan informasi yang strategis untuk pengambilan keputusan.

Mahasiswa mengaplikasikan sistem informasi KRS Online dengan menggunakan komputer yang memiliki jaringan komunikasi berupa internet sehingga mahasiswa dapat online ke website http://registration.binus.ac.id.

Jadi dapat disimpulkan bahwa user adalah seseorang yang menggunakan sistem informasi dan teknologi informasi dalam pekerjaan mereka maupun dalam kehidupannya. User yang menggunakan sistem informasi dan teknologi informasi dalam sistem informasi KRS Online adalah mahasiswa Universitas Bina Nusantara dan staff dari Universitas Bina Nusantara.

2.1.12 Kepuasan User

Menurut Rangkuti (2002, p18) menyatakan bahwa untuk mewujudkan rasa puas bagi user dapat dinyatakan dalam lima dimensi. Dalam hal ini yaitu:

1. Cepat tanggap (Responsiveness)

Kemampuan perusahaan untuk membantu dan memberikan pelayanan kepada pelanggan dengan cepat dan tanggap Tanggap yang dimaksud adalah mahasiswa akan mendapatkan "Warning Message" apabila jadwal kuliah yang mahasiswa pilih

(15)

telah penuh, mahasiswa akan mendapatkan "Warning Message" apabila jadwal kuliah yang mahasiswa pilih bentrok

2. Keandalan (reliability)

Kemampuan perusahaan dalam memberikan jasa yang tepat dan dapat diandalkan. Tepat yang dimaksud adalah mahasiswa mendapatkan hasil registrasi peminatan, mata kuliah, dan jadwal kuliah sesuai dengan apa yang mahasiswa masukkan (pilih) 3. Keyakinan (assurance)

Merupakan jaminan untuk mengukur kemampuan dan kesopanan karyawan, serta sifat dapat dipercaya yang dimiliki karyawan. Kepercayaan yang dimaksud adalah mahasiswa yakin akan mendapatkan peminatan, mata kuliah, dan jadwal kuliah yang tersedia

4. Empati (emphaty)

Untuk mengukur pemahaman karyawan terhadap kebutuhan konsumen serta perhatian yang diberikan oleh karyawan.

5. Berwujud (tangible)

Untuk mengukur penampilan fisik, peralatan, karyawan serta sarana komunikasi. Jadi dapat disimpulkan bahwa kepuasan user adalah perasaan senang atau kecewa seseorang yang menggunakan sistem informasi dan teknologi informasi yang berasal dari perbandingan antara kesannya terhadap kinerja atau hasil suatu produk dengan harapannya, dimana untuk mewujudkan rasa puas bagi user dapat dinyatakan dengan: 1) Cepat tanggap (responsiveness) yang meliputi tanggap; 2) Keandalan (reliability) yang meliputi tepat; 3) Keyakinan (assurance) yang meliputi kepercayaan; 4) Empati (emphaty) yang meliputi pemahaman dan perhatian; 5) Berwujud (tangible) yang meliputi fisik.

(16)

2.1.13 Sintesis Kepuasan User

Berdasarkan analisis dari teori-teori tersebut diatas, yang dimaksud dengan kepuasan user adalah perasaan senang atau kecewa seseorang yang menggunakan sistem informasi dan teknologi informasi yang berasal dari perbandingan antara kesannya terhadap kinerja atau hasil suatu produk dengan harapannya, dimana untuk mewujudkan rasa puas bagi user dapat dinyatakan dengan: 1) Cepat tanggap (responsiveness) yang meliputi tanggap; 2) Keandalan (reliability) yang meliputi tepat; 3) Keyakinan (assurance) yang meliputi kepercayaan; 4) Empati (emphaty) yang meliputi pemahaman dan perhatian; 5) Berwujud (tangible) yang meliputi fisik.

2.1.14 Konstruk Kepuasan Mahasiswa

Berdasarkan sintesis dari teori-teori tersebut diatas, yang dimaksud dengan kepuasan mahasiswa yang menggunakan sistem informasi KRS Online pada Universitas Bina Nusantara adalah perasaan senang atau kecewa mahasiswa yang menggunakan sisten informasi KRS Online yang berasal dari perbandingan antara kesannya terhadap hasil KRS Online dengan harapannya terhadap KRS Online, dimana untuk mewujudkan rasa puas mahasiswa dapat dinyatakan dengan: 1) Cepat tanggap (responsiveness) yang meliputi tanggap; 2) Keandalan (reliability) yang meliputi tepat; 3) Keyakinan (assurance) yang meliputi kepercayaan.

(17)

2.1.15 Tabel Kisi-kisi Variabel, Dimensi dan Indikator Penelitian Tabel 2.1

Tabel Kisi-kisi Variabel, Dimensi dan Indikator Penelitian

Variabel Dimensi Indikator

Tujuan

Input

Proses

Output

Bebas dari kesalahan Reliable Akurat Berguna Relevant Nilai Timely Cepat Complete Lengkap

Efektifitas Sistem Informasi KRS Online

Understandable Mudah Dimengerti

Harapan Responsiveness Tanggap Reliability Tepat Kepuasan Mahasiswa Assurance Kepercayaan 2.1.16 Kerangka Berpikir

Berdasarkan konstruk dari teori-teori tersebut diatas, yang dimaksud dengan efektifitas sistem informasi KRS Online pada Universitas Bina Nusantara adalah sekumpulan komponen yang saling bekerjasama yang terdiri dari manusia, perangkat lunak, perangkat keras, jaringan komunikasi, dan sumber data yang digunakan untuk mengumpulkan, mengolah, menyimpan, dan mendapatkan data atau informasi dalam mencapai tujuannya dengan menerima masukan (input) dan menghasilkan keluaran

(18)

(output) dalam suatu proses (process) transformasi yang terorganisir, dimana ciri-ciri dari informasi yang baik yaitu : 1) Reliable yang meliputi bebas dari kesalahan dan akurat; 2)Relevant yang meliputi berguna dan nilai; 3) Timely yang meliputi cepat ; 4) Complete yang meliputi lengkap; dan 5) Understandable yang meliputi mudah dimengerti.

Berdasarkan konstruk dari teori-teori tersebut diatas, yang dimaksud dengan kepuasan mahasiswa yang menggunakan sistem informasi KRS Online pada Universitas Bina Nusantara adalah perasaan senang atau kecewa mahasiswa yang menggunakan sistem informasi KRS Online yang berasal dari perbandingan antara kesannya terhadap hasil KRS Online dengan harapannya terhadap KRS Online, dimana untuk mewujudkan rasa puas mahasiswa dapat dinyatakan dengan: 1) Cepat tanggap (responsiveness) yang meliputi tanggap; 2) Keandalan (reliability) yang meliputi tepat; 3) Keyakinan (assurance) yang meliputi kepercayaan.

Berdasarkan kedua pengertian diatas, maka diketahui bahwa semakin efektif sistem informasi KRS Online yang dibuat maka mahasiswa akan semakin puas, sehingga diduga terdapat hubungan antara efektifitas sistem informasi KRS Online dengan kepuasan mahasiswa pada Universitas Bina Nusantara.

2.1.17 Hipotesis Penelitian

Berdasarkan kerangka berpikir diatas, pernyataan hipotesisnya dapat dirumuskan sebagai berikut : ”Terdapat hubungan antara efektifitas sistem informasi KRS Online dengan kepuasan mahasiswa ”

(19)

Statistik hipotesis penelitian yang digunakan adalah hipotesis asosiatif. Dalam penelitian ini akan mencari hubungan antara 2 variabel yaitu efektifitas sistem informasi KRS Online sebagai variabel bebas dan kepuasan mahasiswa sebagai variabel terikat.

Perumusannya adalah sebagai berikut :

Sumber : Sudjana, Metoda Statistika, 1996, p379 Keterangan : H0 = Hipotesis nol H1 = Hipotesis alternatif ρ = Koefisien korelasi 2.2 Teori-Teori Khusus 2.2.1 Metode Penelitian

Menurut Hasan (2004, p4), penelitian adalah penyaluran rasa ingin tahu manusia terhadap sesuatu atau masalah dengan perlakuan tertentu (seperti memeriksa, mengusut, menelaah dan mempelajari secara cermat dan sungguh – sungguh) sehingga memperoleh sesuatu (seperti mencapai kebenaran, memperoleh jawaban atas masalah, pengembangan ilmu pengetahuan dan sebagainya). Dari pengertian tersebut, terlihat bahwa penelitian memiliki beberapa komponen, yaitu:

a. Adanya rasa ingin tahu dari manusia. b. Ada sesuatu atau masalah.

c. Ada proses atau usaha untuk menyelesaikan sesuatu atau masalah. d. Adanya hasil usaha, seperti mencapai kebenaran.

H0 : ρ = 0, Jika = 0 berarti tidak ada hubungan H1 : ρ ≠ 0, Jika ≠ 0 berarti terdapat hubungan

(20)

Menurut Sugiyono (2004, p1), metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Cara ilmiah berarti kegiatan penelitian itu didasarkan pada ciri-ciri keilmuan yaitu rasional, empiris dan sistematis. Rasional berarti kegiatan penelitian itu dilakukan dengan cara-cara yang masuk akal, sehingga terjangkau oleh penalaran manusia. Empiris berarti cara-cara yang dilakukan itu dapat diamati oleh indera manusia, sehingga orang lain dapat mengamati dan mengetahui cara-cara yang digunakan. Sistematis artinya proses yang digunakan dalam penelitian itu menggunakan langkah – langkah tertentu yang bersifat logis.

Setiap penelitian mempunyai tujuan dan kegunaan tertentu. Secara umum tujuan penelitian ada tiga macam yaitu yang bersifat penemuan, pembuktian dan pengembangan. Penemuan berarti data yang diperoleh dari penelitian itu adalah data yang betul-betul baru yang sebelumnya belum pernah diketahui. Pembuktian berarti data yang diperoleh itu digunakan untuk membuktikan adanya keragu-raguan terhadap informasi atau pengetahuan tertentu, dan pengembangan berarti untuk memperdalam dan memperluas pengetahuan yang telah ada.

Data yang telah diperoleh dari penelitian dapat digunakan untuk memahami, memecahkan, dan mengantisipasi masalah. Memahami berarti memperjelas suatu masalah atau informasi yang tidak diketahui dan selanjutnya menjadi tahu, memecahkan berarti meminimalkan atau menghilangkan masalah, dan mengantisipasi berarti mengupayakan agar masalah tidak terjadi.

2.2.1.1 Jenis-Jenis Penelitian

(21)

1. Penelitian Menurut Tujuan a. Penelitian Terapan

Penelitian diarahkan untuk mendapatkan informasi yang dapat digunakan untuk memecahkan masalah penelitian. Penelitian ini bertujuan untuk menerapkan, menguji, dan mengevaluasi kemampuan suatu teori yang diterapkan dalam memecahan masalah-masalah praktis.

b. Penelitian Dasar atau Murni

Penelitian yang dilakukan untuk memahami masalah secara mendalam tanpa ingin menerapkan hasilnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan teori dan tidak memperhatikan kegunaan yang langsung bersifat praktis. Umumnya penelitian ini dilakukan pada laboratorium untuk penemuan dan pengembangan ilmu.

2. Penelitian Menurut Metode a. Penelitian Survey

Penelitian yang dilakukan pada populasi besar maupun kecil, tetapi data yang dipelajari adalah data dari sampel yang diambil dari populasi tersebut, sehingga ditemukan kejadian-kejadian relatif, distribusi, dan hubungan-hubungan antar variabel sosiologis maupun psikologis. Penelitian survei pada umumnya dilakukan untuk mengambil suatu generalisasi dari pengamatan yang tidak mendalam. Misalnya: penelitian untuk mengungkapkan kecenderungan masyarakat dalam mengkonsumsi jenis minuman.

b. Penelitian Ex Post Facto

Penelitian yang dilakukan untuk meneliti peristiwa yang telah terjadi dan kemudian mengusut ke belakang untuk mengetahui faktor-faktor yang dapat

(22)

menimbulkan kejadian tersebut. Misalnya: penelitian untuk mengungkapkan sebab-sebab terjadinya kebakaran pabrik sepatu.

c. Penelitian Eksperimen

Suatu penelitian yang berusaha mencari pengaruh variabel tertentu terhadap variabel yang lain dalam kondisi yang terkontrol secara ketat. Misalnya: pengaruh unsur kimia tertentu terhadap kelezatan makanan.

d. Penelitian Naturalistic

Merupakan penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi objek alamiah. Misalnya: penelitian makna upacara ritual terhadap keberhasilan bisnis. e. Policy Research

Suatu proses penelitian yang dilakukan pada, atau analisis terhadap masalah-masalah sosial yang mendasar, sehingga temuannya dapat direkomendasikan kepada pembuat keputusan untuk bertindak secara praktis dalam menyelesaikan masalah. Misalnya: penelitian untuk mendapatkan informasi guna menentukan jenis barang apa yang perlu diproduksi besar-besaran.

f. Action Research

Suatu proses yang dilalui oleh perorangan atau kelompok yang menghendaki perubahan dalam situasi tertentu Misalnya: penelitian untuk memperbaiki prosedur dan metode kerja dalam pembuatan suatu jenis makanan yang diproduksi massal.

g. Penelitian Evaluasi

Penelitian yang dilakukan untuk membandingkan suatu kejadian dengan standar dan program yang telah ditetapkan. Misalnya: mengevaluasi apakah suatu

(23)

h. Penelitian Sejarah

Penelitian yang dilakukan untuk merekontruksi kejadian-kejadian masa lampau secara sistematis dan objektif. Misalnya: penelitian untuk mengetahui perkembangan bisnis indonesia antara tahun 1600 s/d 1945.

3. Penelitian Menurut Tingkat Ekplanasinya a. Penelitian Deskriptif

Penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih (indepeden) tanpa membuat perbandingan, atau menghubungkan dengan variabel yang lain.

b. Penelitian Komparatif

Merupakan suatu penelitian yang bersifat membandingkan. c. Penelitian Asosiatif atau hubungan

Merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih.

4. Penelitian Menurut Jenis Data dan Analisis a. Penelitian Kualitatif

Penelitian yang datanya berbentuk kata, kalimat, skema dan gambar. b. Penelitian Kuantitatif

Penelitian yang datanya berbentuk angka atau data kualitatif yang diangkakan. c. Penelitian Gabungan

(24)

2.2.1.2 Macam-Macam Data Penelitian

Menurut Sugiyono (2004, p14) macam-macam data penelitian ada dua, yaitu data kualitatif dan kuantitatif. Data kualitatif adalah data yang dinyatakan dalam bentuk kata, kalimat, dan gambar. sedangkan data kuantitatif adalah data yang berbentuk angka, atau data kualitatif yang diangkakan.

Data kuantitatif dibagi menjadi dua yaitu data diskrit atau nominal dan data kontinum. Data nominal adalah data yang hanya dapat digolong-golongkan secara terpisah, secara diskrit atau kategori. Misalnya: dalam suatu kelas terdapat 50 mahasiswa, terdiri atas 30 pria dan 20 wanita. Data kontinum adalah data yang bervariasi menurut tingkatan dan ini diperoleh dari hasil pengukuran.

Data kontinum dibagi menjadi tiga, yaitu data ordinal, data interval dan data ratio. Data ordinal adalah data yang berbentuk rangking atau peringkat. Data interval adalah data yang jaraknya sama tetapi tidak mempunyai nilai nol absolut atau mutlak. Data ratio adalah data yang jaraknya sama, dan mempunyai nilai nol mutlak.

2.2.2 Variabel Penelitian

Menurut Arikunto (2002, p96), variabel adalah objek penelitian, atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian. Variabel yang mempengaruhi disebut variabel penyebab, variabel bebas atau independent variabel (X). Sedangkan variabel akibat disebut variabel tidak bebas, variabel tergantung, variabel terikat atau dependent variabel (Y).

Menurut Sugiyono (2004, p32), variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang

(25)

antara satu variabel dengan variabel yang lain, maka macam-macam variabel dalam penelitian dapat dibedakan menjadi :

1. Variabel independen adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat). Sering disebut juga sebagai variabel stimulus, prediktor dan antecedent.

2. Variabel dependen adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Sering disebut juga sebagai variabel output, kriteria dan konsekuen.

3. Variabel moderator / variabel independen ke dua adalah variabel yang mempengaruhi (memperkuat dan memperlemah) hubungan antara variabel independen dengan dependen.

4. Variabel intervening adalah variabel yang secara teoritis mempengaruhi (memperlemah dan memperkuat) hubungan antara variabel independen dengan dependen, tetapi tidak dapat diamati dan diukur.

5. Variabel kontrol adalah variabel yang dikendalikan atau dibuat konstan sehingga pengaruh variabel independen terhadap dependen tidak dipengaruhi oleh faktor luar yang tidak diteliti. Variabel kontrol sering digunakan oleh peneliti, bila akan melakukan penelitian yang bersifat membandingkan.

2.2.3 Populasi dan Sampel

Menurut Sugiyono (2004, p72), populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.

(26)

Menurut Sugiyono (2004, p73), sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu. Untuk itu sampel yang diambil dari populasi harus betul – betul representatif (mewakili).

Teknik sampling merupakan teknik pengambilan sampel. Teknik sampling pada dasarnya dapat dikelompokkan menjadi 2 yaitu :

1. Probability sampling adalah teknik sampling (teknik pengambilan sampel) yang memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel. Cara ini juga sering disebut dengan Random Sampling. Ada beberapa teknik probability sampling antara lain :

a. Simple Random Sampling

Yaitu pengambilan sampel anggota populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi tersebut. Hal ini dilakukan karena anggota populasi dianggap homogen.

b. Proportionate Stratified Random Sampling

Yaitu teknik pengambilan sampel apabila populai mempunyai anggota atau unsur yang tidak homogen dan berstrata secara proposional.

c. Disproportionate Stratified Random Sampling

Yaitu teknik pengambilan sampel apabila populasi mempunyai anggota atau unsur yang tidak homogen tetapi berstrata tidak secara proposional.

(27)

d. Cluster Sampling

Teknik sampling daerah digunakan untuk menggunakan sampel bila objek yang akan diteliti atau sumber data sangat luas, misalnya penduduk dari suatu Negara, Propinsi, Kabupaten. Teknik sampling daerah ini sering digunakan melalui dua tahap yaitu tahap pertama menentukan sampel daerah dan tahap berikutnya menentukan orang-orang yang ada pada daerah itu secara sampling juga.

2. Nonprobability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang tidak memberi peluang/kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel. Terdapat beberapa teknik sampel yaitu :

a. Sampling Sistematis

Adalah teknik pengambilan sampel berdasarkan urutan dari anggota populasi yang telah diberi nomor urut.

b. Sampling Kuota

Adalah teknik untuk menentukan sampel dari populasi yang mempunyai cirri-ciri tertentu sampai jumlah (kuota) yang diinginkan.

c. Sampling Aksidental

Adalah teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan yaitu siapa saja secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data.

d. Sampling Purposive

Adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. e. Sampling Jenuh

Adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel.

(28)

f. Snowball Sampling

Adalah teknik penentuan sampel yang mula-mula jumlahnya kecil, kemudian membesar.

Jumlah anggota sampel sering dinyatakan dengan ukuran sampel. Makin besar jumlah sampel mendekati populasi, maka peluang kesalahan generalisasi semakin kecil dan sebaliknya makin kecil jumlah sampel menjauhi populasi, maka makin besar kesalahan generalisasi (diberlakukan umum). Berikut rumus yang dikembangkan Isaac dan Michael untuk menghitung ukuran sampel dari populasi yang diketahui jumlahnya yaitu sebagai berikut :

Sumber : Sugiyono, Metode Penelitian Bisnis, 2004, p 79 Keterangan :

S = Jumlah sampel N = Jumlah populasi P = Q = 0,5 d = 0,05

λ² dengan dk = 1, taraf kesalahan 1%,5%,10%

2.2.4 Skala Pengukuran

Menurut Sugiyono (2004, p84), skala pengukuran merupakan kesepakatan yang digunakan sebagai acuan untuk menentukan panjang pendeknya interval yang ada dalam alat ukur, sehingga alat ukur tersebut bila digunakan dalam pengukuran akan

λ².N.P.Q S =

(29)

menghasilkan data kuantitatif. Berbagai skala yang dapat digunakan untuk penelitian adalah :

1. Skala Likert

Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial.

Dengan skala Likert , maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrumen yang dapat berupa pernyataan atau pertanyaan.

Jawaban setiap item instrumen yang menggunakan skala likert mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif, yang dapat berupa kata-kata antara lain : sangat setuju dengan skor 5, setuju dengan skor 4, ragu-ragu dengan skor 3, tidak setuju dengan skor 2, sangat tidak setuju dengan skor1.

2. Skala Guttman

Skala pengukuran dengan tipe ini, akan didapat jawaban yang tegas, yaitu ”ya-tidak”; ”benar-salah”; ”pernah-tidak pernah”; ”positif-negatif” dan lain-lain. Data yang diperoleh dapat berupa data interval atau rasio dikhotomi (dua alternatif). Jadi kalau pada skala likert terdapat 3,4,5,6,7 interval, dari kata “sangat setuju” sampai “sangat tidak setuju”, maka pada skala Guttman hanya ada dua interval yaitu ”setuju” atau ”tidak setuju”. Penelitian menggunakan skala Guttman dilakukan bila ingin mendapatkan jawaban yang tegas terhadap suatu permasalahan yang ditanyakan.

Skala Guttman selain dapat dibuat dalam bentuk pilihan ganda, juga dapat dibuat dalam bentuk checklist. Jawaban dapat dibuat skor tertinggi satu dan terendah

(30)

nol. Misal untuk jawaban setuju diberi skor 1 dan tidak setuju diberi skor 0. Analisa dilakukan seperti pada skala Likert.

3. Semantic Deferential

Skala pengukuran yang berbentuk Semantic Deferential dikembangkan oleh Osgood. Skala ini juga digunakan untuk mengukur sikap, hanya bentuknya tidak pilihan ganda maupun checklist, tetapi tersusun dalam satu garis kontinum yang jawabannya sangat positifnya terletak dibagian kanan garis, dan jawabannya sangat negatif terletak di bagian kiri garis, atau sebaliknya. Data yang diperoleh adalah data interval, dan biasanya skala ini digunakan untuk mengukur sikap / karakteristik tertentu yang dipunyai oleh seseorang.

4. Rating scale

Dari ketiga skala pengukuran seperti yang telah dikemukan, data yang diperoleh semuanya adalah data kualitatif yang kemudian dikuantitatifkan. Tetapi dengan rating scale data mentah yang diperoleh berupa angka kemudian ditafsirkan dalam pengertian kualitatif. Yang penting bagi penyusun instrumen dengan rating scale adalah harus dapat mengartikan setiap angka yang diberikan pada alternatif jawaban pada setiap item instrumen.

2.2.5 Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati (Sugiyono, 2004, p97). Instrumen penelitian digunakan untuk mengukur nilai variabel yang diteliti. Dengan demikian jumlah instrumen akan tergantung pada jumlah variabel yang diteliti.

(31)

Menurut Umar (2004, p52), langkah-langkah penyusunan instrumen yang baik adalah sebagai berikut:

1. Tentukan variabel-variabel yang terpakai dalam penelitian. Variabel-variabel ini dapat tercermin pada judul penelitian.

2. Variabel-variabel tadi dicari jabarannya dalam bentuk subvariabel yang diketahui dari teori atau penelitian terdahulu.

3. Subvariabel dicarikan jabarannya dalam bentuk indikator-indikator, jika ada. 4. Indikator dicarikan jabarannya dalam bentuk subindikator, jika ada.

5. Lalu, jika subindikator masih dapat dibagi lagi menjadi komponen terkecil, maka komponen ini dijadikan sebagai butir-butir pertanyaan atau pernyataan.

6. Seluruh butir-butir pertanyaan yang telah selesai ditentukan pada gilirannya akan ditempatkan pada lembaran instrumen seperti angket (kuesioner).

Untuk mendapatkan sebuah instrumen penelitian yang baik, maka ada 2 syarat yang harus dipenuhi oleh instrumen tersebut, yaitu: validitas dan reliabilitas.

2.2.5.1 Uji Validitas

Menurut Arikunto (2002, p144), validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat – tingkat kevalidan atau kesahan suatu instrumen. Suatu instrumen yang valid atau sah mempunyai validitas tinggi. Sebaliknya instrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah.

Ada 2 macam validitas sesuai dengan cara pengujiannya, yaitu : 1. Validitas eksternal

Instrumen yang dicapai apabila data yang dihasilkan dari instrumen tersebut sesuai dengan data atau informasi lain yang mengenai variabel penelitian yang dimaksud.

(32)

2. Validitas internal

Dicapai apabila terdapat kesesuaian antara bagian–bagian instrumen dengan instrumen secara keseluruhan. Dengan kata lain sebuah instrumen dikatakan memiliki validitas internal apabila setiap bagian instrumen mendukung “misi” instrumen secara keseluruhan, yaitu mengungkap data dari variabel yang dimaksud.

Validitas instrumen diuji dengan menggunakan koefisien korelasi antara skor butir pernyataan dengan skor total. Hasil pengujian validitas kemudian akan dibandingkan dengan r tabel. Dari pengambilan uji validitas ini adalah:

• Jika r hitung > r tabel, maka butir atau variabel tersebut valid. • Jika r hitung ≤ r tabel, maka butir atau variabel tersebut tidak valid. Rumus yang digunakan untuk menguji validitas adalah sebagai berikut:

Sumber: Sugiyono, Metode Penelitian Bisnis, 2004, p 182 Keterangan :

r = Menunjukan koefisien korelasi antara skor butir pernyataan dengan skor total. n = Jumlah sampel

x = Skor butir ke-i y = Skor total butir

(33)

2.2.5.2 Uji Reliabilitas

Reliabililitas adalah tingkat ketepatan, ketelitian atau keakuratan sebuah instrumen. Jadi reliabilitas menunjukkan apakah instrumen tersebut secara konsisten memberikan hasil ukuran yang sama tentang sesuatu yang diukur pada waktu yang berlainan. Reliabilitas dapat dicari dengan menggunakan rumus Alpha Cronbach :

Sumber: Arikunto, Prosedur Penelitian, 2002, p17 Keterangan :

r = Reliabilitas instrumen

k = Banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal ∑σb² = Jumlah varians butir

σ t² = Varians total Tabel 2.2 Analisis Reliabilitas Nilai Hubungan <0.20 0.20<0.40 0.40<0.70 0.70<0.90 0.90<1.00 =1.00

Hubungan yang sangat kecil dan diabaikan Hubungan yang kecil (tidak erat)

Hubungan yang cukup erat Hubungan yang erat (reliabel)

Hubungan yang sangat erat (sangat reliabel) Hubungan yang sempurna

(34)

Rumus perhitungan varians:

Sumber : Sudjana, Metoda Statistika, 1996, p94 Keterangan :

n = Jumlah sampel s² = Varians butir xi = Skor butir

2.2.6 Teknik Pengumpulan Data

Menurut Sugiyono (2004, p129), pengumpulan data dapat dilakukan dalam berbagai setting, berbagai sumber, dan berbagai cara. Bila dilihat dari setting-nya, data dapat dikumpulkan pada setting alamiah, pada laboratorium dengan metode experiment, dirumah dengan berbagai responden, pada suatu seminar diskusi, dijalan, dll. Bila dilihat dari sumber datanya, maka pengumpulan data dapat menggunakan sumber primer, dan sumber sekunder. Sumber primer adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data, dan sumber sekunder merupakan sumber yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data, misalnya lewat orang lain atau dokumen. Selanjutnya bila dilihat dari segi cara atau teknik pengumpulan data, maka teknik pengumpulan data dapat dilakukan dengan wawancara, kuesioner, observasi, dan gabungan ketiganya.

Interview (wawancara) digunakan sebagai teknik pengumpulan data, apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus

(35)

diteliti, dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal–hal dari responden lebih mendalam dan jumlah respondennya sedikit/kecil.

Observasi sebagai teknik pengumpulan data mempunyai ciri yang spesifik bila dibandingkan dengan teknik yang lain, yaitu wawancara dan kuisioner. Observasi digunakan bila objek penelitian bersifat perilaku manusia, proses kerja, gejala alam, responden kecil.

Kuesioner atau angket merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memeberikan seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Teknik kuesioner ini digunakan apabila responden dalam jumlah yang besar.

Menurut Arikunto (2002, p128), kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya atau hal-hal yang ia ketahui. Tujuan pokok dari penyusunan kuesioner ialah: 1. Merupakan informasi yang relevan dengan tujuan survei.

2. Memberikan urutan pertanyaan yang logis dan terarah pada pokok persoalan kepada responden.

3. Memberikan format standar pencatatan fakta, pendapat dan sikap 4. Memudahkan pengolahan data.

Menurut Nazir (2005, p203), Kuisioner adalah Alat untuk mengumpulkan data berupa daftar – daftar pertanyaan. Pertanyaan–pertanyaan yang terdapat dalam kuisioner merupakan daftar pertanyaan yang cukup terperinci dan lengkap

Kuisioner harus mempunyai center perhatian, yaitu masalah yang ingin dipecahkan. Tiap pertanyaan harus merupakan bagian dari hipotesis yang ingin diuji. Maka secara umum isi dari kuisioner berupa :

(36)

1. Pertanyaan tentang fakta; 2. Pertanyaan tentang pendapat; 3. Pertanyaan tentang persepsi diri.

Walaupun sukar untuk menentukan suatu aturan yang dapat berlaku umum tentang cara mengungkapkan pertanyaan, beberapa petunjuk penting berkenaan dengan cara mengungkapkan pertanyaan perlu diketahui, antara lain :

1. Jangan gunakan perkataan – perkataan sulit

2. Jangan gunakan pertanyaan yang bersifat terlalu umum 3. Hindarkan pertanyaan yang mendua arti ( ambiguous ) 4. Jangan gunakan kata – kata yang samar

5. Hindakan pertanyaan yang mengandung sugesti 6. Hindarkan pertanyaan yanng berdasarkan presumasi 7. Jangan membuat pertanyaan yang menyinggung responden 8. Hindarkan pertanyaan yang menghendaki ingatan.

Dalam hubungannya dengan leluasa tidaknya responden memberikan jawaban terhadap pertanyaan – pertanyaan yang diajukan, pertanyaan dapat dibagi dalam dua jenis yaitu

1. Pertanyaan Berstruktur

Pertanyaan yang dibuat sedimikian rupa sehingga responden dibatasi dalam memberi jawaban kepada beberapa alternatif saja ataupun kepada jawaban saja.

2. Pertanyaan Terbuka atau pertanyaan tidak berstruktur

Pertanyaan yang dibuat sedemikian rupa dan jawabannya serta cara pengungkapannya dapat bermacam – macam. Dalam menjawab pertanyaan terbuka

(37)

2.2.7 Teknik Analisa Data

Menurut Sugiyono (2004, p142), dalam penelitian kuantitatif analisis data merupakan kegiatan setelah data dari seluruh responden terkumpul. Kegiatan dalam analisis data adalah: mengelompokkan data berdasarkan variabel dan jenis responden, mentabulasi data berdasarkan variabel dari seluruh responden, menyajikan data tiap variabel yang diteliti, melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah, dan melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis yang telah diajukan. Teknik analisis data dalam penelitian kuantitatif menggunakan statistik.

2.2.8 Statistik

Menurut Hamang (2005, p1), statistika adalah suatu ilmu dan seni mengumpulkan dan menyajikan dan menginterpretasikan data untuk menguji teori dan membuat simpulan tentang suatu fenomena.

Menurut Sugiyono (2004, p142) , terdapat dua macam statistik yang digunakan untuk analisis data dalam penelitian, yaitu statistik deskriptif dan statistik inferensial. Statistik inferensial meliputi statistik parametris dan statistik nonparametris.

1. Statistik Deskriptif

Statistik yang digunakan untuk menganalisa data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi. Penelitian yang dilakukan pada populasi jelas akan menggunakan statistik deskriptif dalam analisisnya.

Yang termasuk dalam statistik deskriptif antara lain: penyajian data melalui tabel, grafik, diagram lingkaran, pictogram, perhitungan modus, media, mean,

(38)

perhitungan desil, persentil, perhitungan penyebaran data melalui perhitungan rata-rata dan standar deviasi, perhitungan persentase.

Dalam statistik deskriptif juga dapat dilakukan pencarian kuatnya hubungan antara variabel melalui analisis korelasi, melakukan prediksi dengan analisis regresi, dan membuat perbandingan dengan membandingkan rata-rata data sampel atau populasi. Hanya perlu diketahui bahwa dalam analisis korelasi, regresi atau membandingkan dua rata-rata atau lebih tidak perlu diuji signifikansinya. Jadi di dalam statistik deskriptif tidak ada uji signifikansi, tidak ada taraf kesalahan, karena peneliti tidak bermaksud membuat generalisasi, sehingga tidak ada kesalahan generalisasi.

2. Statistik Inferensial / Statistik Induktif / Statistik Probabilitas

Statistik inferensial adalah teknik statistik yang digunakan untuk menganalisis data sampel dan hasilnya diberlakukan untuk populasi. Statistik ini akan cocok digunakan apabila sampel diambil dari populasi yang jelas, dan teknik pengambilan sampel dari populasi itu dilakukan secara random.

Statistik ini disebut statistik probabilitas, karena kesimpulan yang diberlakukan untuk populasi berdasarkan data sampel itu kebenarannya bersifat peluang atau probability. Suatu kesimpulan dari data sampel yang akan diberlakukan untuk populasi itu mempunyai peluang kesalahan dan kebenaran yang dinyatakan dalam bentuk persentase. Bila peluang kesalahan 5% maka taraf kepercayaan 95%. Peluang kesalahan dan kepercayaan ini disebut dengan taraf signifikansi.

Pengujian taraf signifikansi dari hasil suatu analisis akan lebih praktis bila didasarkan pada tabel sesuai teknik analisis yang digunakan. Misalnya uji-t akan

(39)

digunakan tabel-t, uji f digunakan tabel f. Pada setiap tabel sudah disediakan untuk taraf signifikansi berapa persen, suatu hasil analisis dapat digeneralisasikan.

Jadi signifikansi adalah kemampuan untuk digeneralisasikan dengan kesalahan tertentu. Ada hubungan signifikansi berarti hubungan itu dapat digeneralisasikan. Ada perebadaan signifkansi perbedaan berarti perbedaan itu dapat digeneralisasikan. Statistik inferensial meliputi statistik parametris dan statistik nonparametris.

a. Statistik Parametris

Statistik Parametris digunakan untuk menguji parameter populasi melalui statistik, atau menguji ukuran populasi melalui data sampel. Parameter populasi meliputi rata-rata dengan notasi µ (mu), simpang baku σ (sigma), dan varians σ2. Sedangkan statistiknya adalah meliputi rata-rata , simpang baku s, dan varians s2. Jadi parameter populasi yang berupa µ diuji memalui , selanjutnya σ diuji melalui s, dan σ2diuji melalui s2. Dalam statistik pengujian parameter melalui statistik (data sampel) tersebut dinamakan uji hipotesis statistik.

Statistik parametris memerlukan terpenuhi banyak asumsi. Asumsi yang utama adalah data yang akan dianalisis harus berdisribusi normal. Selanjutnya dalam penggunaan salah satu test mengharuskan data homogen, dalam regresi harus terpenuhi asumsi linieritas. Statistik parametris kebanyakan digunakan untuk menganalisis data interval dan rasio.

(40)

b. Statistik Non Parametris atau Distribusi Free

Merupakan statistik yang tidak menuntut terpenuhinya banyak asumsi. Statistik non parametris tidak menguji parameter populasi, tetapi menguji distribusi. Statistik ini sering digunakan untuk menganalisis data nominal dan ordinal.

2.2.9 Uji Hipotesis

Menurut Sugiyono (2004, p51), hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, oleh karena itu rumusan masalah penelitian biasanya disusun dalam bentuk kalimat pertanyaan. Dikatakan sementara karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data.

Menurut Hamang (2005, p111), definisi hipotesis statistik adalah pernyataan atau dugaan mengenai satu atau lebih populasi. Hipotesis yang dirumuskan dengan harapan akan ditolak diistilahkan dengan Ho (hipotesis nol), dan penolakan hipotesis nol mengakibatkan penerimaan alternatif yang dilambangkan dengan H1.

Menurut Sudjana (2002, p219), hipotesis merupakan asumsi atau dugaan mengenai sesuatu hal yang dibuat untuk menjelaskan hal itu yang sering dituntut untuk melakukan pengecekannya. Setiap hipotesis bisa benar atau tidak benar oleh karena itu perlu diadakan penelitian sebelum hipotesis itu diterima atau ditolak. Langkah atau prosedur untuk menentukan apakah menerima atau menolak hipotesis disebut pengujian hipotesis. Perumusan statistik hipotesis penelitian sebagai berikut :

(41)

Hipotesis statistika :

Sumber : Sudjana, Metoda Statistika, 1996, p379 Keterangan :

H0 = Hipotesis nol H1 = Hipotesis alternatif ρ = Koefisien korelasi

2.2.10 Uji Normalitas

Menurut Sudjana (1996, p466), pengujian normalitas dilakukan untuk menguji kenormalan distribusi galat taksir (Y-Ŷ). Pengujian normalitas dilakukan dengan menggunakan Uji Liliefors terhadap nilai galat taksiran regresi Y atas Xi. Pengujian mengungkapkan apakah nilai galat taksiran (Y-Ŷ) berdistribusi normal atau tidak. Hipotesis yang diajukan dalam pengujian ini adalah H0: (Y-Ŷ) berdistribusi normal, kriteria pengujian diterapkan menggunakan statistik L ( Liliefors ) sebagai berikut: H0 : diterima jika Lhitung ≤ Ltabel

H0 : ditolak jika Lhitung > Ltabel

Pengujian dilakukan dengan cara menghitung nilai Lhitung melalui langkah-langkah sebagai berikut:

¾ Data hasil pengamatan disusun berdasarkan pasangan Xi dengan Yi kemudian dihitung niali (Y-Ŷ) ke dalam tabel, dan diurutkan mulai dari nilai terkecil sampai terbesar.

H0 : ρ = 0, Jika = 0 berarti tidak ada hubungan H1 : ρ ≠ 0, Jika ≠ 0 berarti terdapat hubungan

(42)

¾ Menghitung nilai rata-rata (Y-Ŷ) dan simpangan baku (Y-Ŷ) Menghitung rata-rata:

Sumber : Sudjana, Metoda Statistika, 1996, p67 Meghitung simpang baku:

Sumber : Sudjana, Metoda Statistika, 1996, p94 ¾ Menghitung nilai Zi

Sumber : Sudjana, Metoda Statistika, 1996, p466

¾ Berdasarkan tabel urutan data dihitung nilai peluang F(zi) menggunakan daftar distribusi normal baku.

¾ Menghitung proporsi S(zi) yaitu banyaknya data dibagi total data secara kumulatif. ¾ Menghitung harga mutlak selisih antara F(zi) dengan S(zi)

¾ Menetapkan harga Lhitung:

Sumber : Sudjana, Metoda Statistika, 1996, p467

¾ Menetapkan nilai statistik L berdasarkan tabel atau rumus sebagai berikut: L hitung = | F(zi)-S(zi)| maks

(43)

¾ Membandingkan nilai Lhitung dengan Ltabel sesuai dengan kriteria pengujian ¾ Data berdistribusi normal jika Lhitung ≤ Ltabel

2.2.11 Uji Homogenitas

Menurut Sudjana (1996, p261), untuk melihat homogenitas pasangan skor variabel bebas dengan variabel terikat digunakan Uji Bartlett. Pengujian dilakukan untuk menguji kesamaan varians dari pasangan variabel Y-X. Hipotesis yang diajukann dalam pengujian homogenitas adalah H0 : pasangan variabel memiliki varians yang homogen. Kriteria yang digunakan dalam pengujian ini ditetapkan berdasarkan statistik uji X² yaitu sebagai berikut :

H0 : diterima jika X²hitung ≤ X²tabel H0 : ditolak jika X²hitung > X²tabel

Untuk setiap pasangan variabel X dengan Y dapat dihitung nilai X² nya dengan langkah-langkah sebagai berikut:

¾ Data skor Y dikelompokkan berdasarkan skor X yang sama, jumlah anggota untuk tiap kelompok diberi simbol ni.

¾ Kelompok yang nilai n yang kurang dari 2 tidak dimasukkan dalam perhitungan atau pengujian.

¾ Menghitung nilai dk = n-1, untuk masing-masing kelompok ¾ Menghitung nilai 1/dk untuk masing-masing kelompok.

¾ Menghitung nilai varians skor untuk masing-masing kelompok (si²) ¾ Menghitung nilai log si²

(44)

¾ Nilai-nilai tersebut selanjutnya disusun dalam tabel, kemudian dihitung nilai-nilai yang diperlukan dalam pengujian dengan menggunakan rumus-rumus berikut:

Varians gabungan dari semua sampel :

Sumber : Sudjana, Metoda Statistika, 1996, p263 Harga satuan B :

Sumber : Sudjana, Metoda Statistika, 1996, p263 Nilai X² untuk uji Bartlett

Sumber : Sudjana, Metoda Statistika, 1996, p263

¾ Membandingkan nilai X²hitung dengan X²tabel sesuai dengan kriteria pengujian.

2.2.12 Teknik Regresi Linear Sederhana

Menurut Sugiyono(2004, p204), regresi digunakan untuk mengetahui bagaimana variabel dependen dapat diprediksikan melalui variabel independen. Analisis regresi dilakukan bila hubungan dua variabel berupa hubungan fungsional.

Menurut Hamang (2005, p151), persamaan regresi adalah persamaan matematika yang memungkinkan kita meramalkan nilai-nilai suatu peubah tak bebas dari nilai-nilai satu atau lebih peubah bebas. Bentuk persamaan regresi linier sederhana :

Sumber : Sudjana, Metoda Statistika, 1996, p315 Ŷ = a + bX

s² = ∑(ni-1)si²/∑(ni-1)

B= (log s²) ∑ (ni-1)

(45)

Nilai a dan b pada persamaan regresi dapat dihitung dengan menggunakan rumus:

Sumber : Sudjana, Metoda Statistika, 1996,p315 Keterangan :

Ŷ = Nilai yang diukur atau dihitung pada variabel terikat X = Nilai tertentu dari variabel tidak bebas

a = Intersep atau perpotongan dengan sumbu tegak b = Kemiringan atau gradient

n = Jumlah responden Xi = Variabel X yang ke i Yi = Variabel Y yang ke i

Menurut Sudjana (2003, p12), persamaan regresi yang telah diperoleh harus diuji kelinearan bentuk regresinya dan keberartian arah koefisien regresi dengan menggunakan daftar analisis varians (Anova). Pengujian keberartian (signifikansi) dilakukan untuk melihat apakah koefisien arah regresi nyata sifatnya sehingga regresi berarti (signifikan). Sedangkan pengujian kelinearan dilakukan untuk menguji apakah model linear yang telah diambil itu betul-betul cocok dengan keadaannya atau tidak.

(ΣΥi) (ΣXi2) – (ΣXi) (ΣXiYi) a =

n ΣXi2– (ΣXi)2 n ΣXiYi – (ΣXi) (ΣYi) b =

(46)

2.2.13 Teknik Korelasi Sederhana

Teknik Korelasi Sederhana adalah suatu metode yang digunakan untuk mengetahui erat tidaknya kaitan antara data yang telah disusun menurut peringkat. Bentuk rumus koefisien korelasi sederhana Product Moment :

Sumber: Sugiyono, Metode Penelitian Bisnis, 2004, p 182 Uji signifikansi korelasi product moment ditunjukan pada rumus:

r √ (n-2) t =

√ (1- r²)

Sumber: Sugiyono, Metode Penelitian Bisnis, 2004, p 184

Keterangan :

r = Koefisien korelasi xi = Jumlah variabel X yi = Jumlah variabel Y n = Julah sampel

(47)

Tabel 2.3

Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0.0 - 0.199 0.20 – 0.399 0.40 – 0.599 0.60 – 0.799 0.80 – 1.000 Sangat Rendah Rendah Sedang Kuat Sangat Kuat

Gambar

Tabel Kisi-kisi Variabel, Dimensi dan Indikator Penelitian

Referensi

Dokumen terkait

Oleh sebab itulah, untuk tujuan penyimpanan karbon pada ekosistem pesisir, maka lahan yang tergenang dan ditumbuhi oleh vegetasi mangrove lebih baik dan stabil dibandingkan

Bimbingan pasien dengan tiga hal itu , dia akan mudah mencerna dalam artiyan kita fahamkan kepada pasien bahwa amanah ini tidak serta merta kita yang membuat tapi Allah

Pengukuran tingkat capaian kinerja Pengadilan Agama Mukomuko Tahun 2020, dilakukan dengan cara membandingkan antara Realisasi pencapaian

Dosis optimum biji kelor pada penelitian kali ini, dari dosis 0,1 mampu menurunkan tingkat kekeruhan 75,74 %.Air sungai yang akan digunakan untuk kebutuhan air

Oleh karena itu dalam Tugas akhir ini akan dibuat versi pembaharuan sistem dimana pada versi sebelumnya robot hanya mengikuti pergerakan wajah (objek) dan

Berdasar hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa (1) Gen BMPR-1B dan BMP-15 pada populasi DEG-Lombok bersifat polimorfik , (2) DEG-Lombok dengan genotipe B+/G+

menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang berjudul : “ Rancang Bangun Mesin Sentrifugal Gula “ High Grade ” Menggunakan Brushless Direct Current (BLDC) Motor

Packed Red Cell mungkin dapat meningkatkan pasokan hemin sebagai unsur yang diperlukan H.influenza dalam pertumbuhannya.. banyak eritrosit yang ditambahkan, semakin