• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang membahas tentang design dan media promosi, yaitu :

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II TINJAUAN PUSTAKA. yang membahas tentang design dan media promosi, yaitu :"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA 1.1 Telaah Hasil Penelitian Sebelumnya

Beberapa penelitian sebelumnya yang dipakai sebagai studi kepustakaan yang membahas tentang design dan media promosi, yaitu :

Penelitian yang pertama, dilakukan oleh Widodo (2014) yang berjudul penerapan standarisasi desain untuk meningkatkan kualitas dan masa pakai mold di PT. Takagi Sari Multi Utama dengan tujuan untuk mengetahui bagaimana penerapan standarisasi desain agar dapat meningkatkan kualitas dan masa pakai mold di PT. Takagi Sari Multi Utama. Penelitian tersebut menggunakan teknik analisis data deskriptif kualitatif, dari teknik ini diperoleh hasil antara lain :

1) Perhitungan ukuran mold disesuai dengan clamping force mesin yang di gunakan dan pemilihan material yang sesuai dengan lama masa pakai mold dan material yang digunakan, akan memberikan jaminan masa pakai mold akan bertahan selama 5 tahun atau sebesar 500.000 shoot.

2) Dengan adanya standarisasi ukuran mold, material mold, saluran masuk material, saluran pendingin mold, dan ukuran kemiringan slider, maka disainner PT. Takagi Sari Multi Utama dapat lebih cepat dalam menentukan perincian ukuran mold, jenis material dan kontruksi yang akan terapkan pada sebuah mold. Hal ini dibuktikan dengan desain mold Cover Side 3/4 yang menggunakan mesin dengan kapasitas clamping force sebesar 550 tf.

Perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan oleh Widodo adalah (1) waktu penelitian, penelitian ini dilakukan pada tahun 2015 sedangkan penelitian yang dilakukan Widodo pada tahun 2014, (2) lokasi penelitian,

▸ Baca selengkapnya: promosi merupakan cara memperkenalkan produk kepada orang lain, salah satu media yang cocok untuk promosi produk hiasan dari bahan perca kecuali

(2)

penelitian ini dilakukan di Harris Hotel & Residences Sunset Road Kuta Bali sedangkan penelitian yang dilakukan Widodo berlokasi di PT. Takagi Sari Multi Utama Jakarta (3) masalah yang diangkat, penelitian ini mengangkat tentang implementasi graphic design standar tauzia pada departemen sales & marketing di Harris Hotel & Residences Sunset Road sedangkan penelitian Widodo mengangkat tentang Penerapan Standarisasi Desain untuk Meningkatkan Kualitas dan Masa Pakai Mold Di PT. Takagi Sari Multi Utama. Kesamaan dari penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan oleh Widodo adalah sama– sama mengangkat tentang design dan menggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif. Penelitian yang kedua, dilakukan oleh Christy (2014) sebagai laporan akhir yang berjudul pengaruh desain kemasan (packaging) pada impulsive buying dengan tujuan untuk mengetahui sejauh mana dan seberapa besar desain kemasan mempengaruhi impulsive buying. Teknik analisis data dari penelitian yang dilakukan Christy adalah analisis deskriptif statistik, analisis regresi berganda, analisis independent sample t-test, dan analisis oneway anova dengan bantuan program SPSS versi 16. Hasil penelitian menunjukkan bahwa desain kemasan (packaging) puding Jele memiliki pengaruh yang signifikan dan positif pada impulsive buying. Penelitian ini juga menunjukan bahwa ketiga dimensi dari desain kemasan (packaging) puding Jele berpengaruh pada impulsive buying.

Perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan Christy adalah (1) waktu penelitian, penelitian ini dilakukan pada tahun 2015 sedangkan penelitian yang dilakukan Christy pada tahun 2014 (2) lokasi penelitian, penelitian ini dilakukan di Harris Hotel & Residences Sunset Road Kuta Bali sedangkan penelitian yang dilakukan Christy berlokasi di Daerah Depok, Sleman Jogjakarta,

(3)

(2) masalah yang diangkat, penelitian ini mengangkat tentang implementasi graphic design standar tauzia pada departemen sales & marketing di Harris Hotel & Residences Sunset Road sedangkan penelitian Christy mengangkat tentang pengaruh desain kemasan (packaging) pada impulsive buying. (4) teknik analisis data, teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dan skala likert sedangkan penelitian yang dilakukan Christy menggunakan teknik analisis analisis deskriptif statistik, analisis regresi berganda, analisis independent sample t-test, dan analisis oneway anova.

Kesamaan dari penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan Christy adalah sama – sama mengangkat tentang design.

Penelitian yang dilakukan oleh Sinaga (2013) sebagai laporan akhir yang berjudul analisis poster di hotel madani medan ditinjau dari aspek desain grafis dengan tujuan untuk menganalisis aspek – aspek dalam desain poster yang ada di Hotel Madani Medan jika ditinjau dari segi desain grafis. Teknik analisis data dari penelitian yang dilakukan oleh Sinaga adalah teknik analisis deskriptif kualitatif, berdasarkan hasil pembahasan penelitian tersebut diketahui bahwa dilihat dari beberapa judul poster yang ada di hotel Madani Medan antara lain poster paket promosi, poster lokasi ruangan Hotel Madani, poster bebek penyet, poster teh tarik, poster arisan package, poster barbeque package, poster birthday package, poster pendidikan islam, poster himbauan kebersihan, poster petunjuk kamar mandi dan poster seminar pertemuan para pakar masih banyak yang tidak sesuai dengan aspek-aspek desain dalam pertimbangan nilai tingkat kemudahan dalam membaca dan keindahan dari desain posternya. Dilihat dari beberapa judul poster berdasarkan aspek desainnya yang ada pada poster hotel Madani Medan tersebut

(4)

judul poster petunjuk kamar mandi dan poster seminar pertemuan para pakar yang terlihat sangat tidak sesuai dengan aspek desain yang ada. Kemudian jika dikategorikan kedalam hitungan persen, 45 persen poster yang ada di hotel Madani Medan dikatakan baik karena sesuai dengan aspek desain, 45 persen dikatakan cukup baik dan yang 10 persen lagi dianggap tidak baik. Hal ini menunjukkan poster yang ada di hotel Madani Medan kurang efektif terhadap bentuk desain dan isinya jika dilihat dari aspek desain grafis komputer.

Hal yang membedakan penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan oleh Sinaga adalah (1) waktu penelitian, penelitian ini dilakukan pada tahun 2015 sedangkan penelitian yang dilakukan Sinaga pada tahun 2013, (2) lokasi penelitian, penelitian ini dilakukan di Harris Hotel & Residences Sunset Road Bali sedangkan penelitian Sinaga dilakukan di Hotel Madani Medan. (3) masalah yang diangkat, penelitian ini mengangkat tentang implementasi graphic design standar tauzia pada departemen sales & marketing di Harris Hotel & Residences Sunset Road sedangkan penelitian yang dilakukan Sinaga mengangkat tentang analisis poster di hotel madani medan ditinjau dari aspek desain grafis. Kesamaan dari penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan oleh Sinaga adalah sama – sama mengangkat tentang design media promosi di hotel dan sama – sama menggunakan teknik analisis data deskriptif kualitatif.

1.2 Tinjauan Konsep

1.2.1 Tinjauan Tentang Implementasi

Beberapa pengertian menurut para ahli, antara lain :

Menurut Subarsono (2013), mengemukakan bahwa implementasi dari suatu program melibatkan upaya – upaya policy makers untuk mempengaruhi

(5)

pelaksana agar dapat mengatur dan melaksanakan sesuai dengan yang telah direncanakan.

Menurut Paul Sabatier (dalam Solihin Abdul Wahab, 2008) mengatakan bahwa implementasi adalah memahami apa yang senyatanya terjadi sesudah suatu program dinyatakan berlaku atau dirumuskan merupakan fokus perhatian implementasi kebijaksanaan yakni kejadian-kejadian dan kegiatan-kegiatan yang timbul sesudah disahkannya pedoman-pedoman kebijaksanaan Negara yang mencakup baik usaha-usaha untuk mengadministrasikannya maupun untuk menimbulkan akibat/dampak nyata pada masyarakat atau kejadian-kejadian.

Browne dan Wildavsky (dalam Nurdin dan Usman, 2004) mengemukakan bahwa ”implementasi adalah perluasan aktivitas yang saling menyesuaikan”. Pengertian-pengertian di atas memperlihatkan bahwa kata implementasi bermuara pada aktivitas, adanya aksi, tindakan, atau mekanisme suatu sistem. Ungkapan mekanisme mengandung arti bahwa implementasi bukan sekadar aktivitas, tetapi suatu kegiatan yang terencana dan dilakukan secara sungguh-sungguh berdasarkan acuan norma tertentu untuk mencapai tujuan kegiatan. Maka dapat disimpulkan bahwa implementasi merupakan suatu aktivitas atau kegiatan melaksanakan sesuatu yang telah direncanakan atau disusun dalam suatu kurikulum, sehingga pelaksanaanya menjadi lebih terarah dan teratur.

1.2.2 Tinjauan Tentang Graphic Design

Ada beberapa pengertian menurut para ahli, antara lain :

Menurut Suyanto (2004), desain grafis didefinisikan sebagai ” aplikasi dari keterampilan seni dan komunikasi untuk kebutuhan bisnis dan industri“.

(6)

Aplikasi-aplikasi ini dapat meliputi periklanan dan penjualan produk, menciptakan identitas visual untuk institusi, produk dan perusahaan, dan lingkungan grafis, desain informasi, dan secara visual menyempurnakan pesan dalam publikasi.

Jessica Helfand (2015), mengatakan bahwa desain grafis merupakan kombinasi kompleks kata-kata dan gambar, angka-angka dan grafik, foto-foto dan ilustrasi yang membutuhkan pemikiran khusus dari seorang individu yang bisa menggabungkan elemen-eleman ini, sehingga mereka dapat menghasilkan sesuatu yang khusus, sangat berguna, mengejutkan atau subversif atau sesuatu yang mudah diingat.

Menurut Danton Sihombing (2001), desain grafis mempekerjakan berbagai elemen seperti marka, simbol, uraian verbal yang divisualisasikan lewat tipografi dan gambar baik dengan teknik fotografi ataupun ilustrasi. Elemen-elemen tersebut diterapkan dalam dua fungsi, sebagai perangkat visual dan perangkat komunikasi.

Sedangkan (Nilsson & Ostrom, 2005 ) dalam Cahyorini & Rusfian (2011) mengemukakan bahwa desain grafis adalah dekorasi visual pada permukaan kemasan, dan terdiri dari empat sub dimensi, yaitu: nama merek, warna, tipografi, dan gambar.

1. Nama Merek

Asosiasi Pemasaran Amerika mendefinisikan merek (brand) sebagai nama, istilah, tanda, simbol, atau rancangan, atau kombinasi dari semuanya, yang dimaksudkan untuk mengidentifikasikannya dari barang

(7)

atau jasa dari satu penjual/kelompok penjual dan mendeferensiasikan dari para pesaing (Kotler & Keller, 2012).

2. Warna

Literatur pemasaran mengungkapkan bahwa warna kemasan memiliki kemampuan untuk membangkitkan perasaan, perilaku emosi pada konsumen yang berbeda (Mustikiwa & Marumbwa, 2013). Warna memiliki potensi untuk menciptakan kesan yang mendalam dan tahan lama serta citra produk atau merek. Dalam kemasan produk, pemasar menggunakan warna untuk menarik perhatian konsumen yang dapat menciptakan perasaan positif atau negatif tentang produk/brand tertentu. Asadhollahi & Givee (2007) dalam Mustikiwa & Marumbwa, (2013) berpendapat bahwa warna kemasan mengkomunikasikan, menggambarkan, dan menampilkan fitur-fitur yang menyolok mata serta atribut intangibel dari sebuah merek. Hal ini dengan demikian berarti bahwa warna membawa pesan khusus mengenai merek yang pada akhirnya menciptakan proposisi penjualan yang unik (unique selling proposistion).

3. Tipografi

Typography" (Tipografi) merupakan suatu ilmu dalam memilih dan menata huruf dengan pengaturan penyebarannya pada ruang-ruang yang tersedia, untuk menciptakan kesan tertentu, sehingga dapat menolong pembaca untuk mendapatkan kenyamanan membaca semaksimal mungkin. Tipografi dapat juga dikatakan “visual language”

(8)

4. Gambar

Gambar (image) menurut Klimchuck & Krasovec (2007) dalam Cahyorini & Rusfian, (2013) termasuk foto, ilustrasi, simbol/icon, dan karakter. Secara khusus gambar berfungsi pula untuk menarik perhatian, memperjelas sajian ide, mengilustrasikan/menghiasi fakta yang mungkin cepat akan dilupakan atau diabaikan tidak digambarkan.

Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa design grafis merupakan kombinasi dari beberapa elemen, seperti garis, tulisan, gambar dan hal – hal yang beberntuk visual, yang kemudian diaplikasikan dalam sebuah media menggunakan komputer untuk kepentingan publikasi, promosi, periklanan dan sebagainya.

1.2.3 Tinjauan Tentang Graphic Design Standar Tauzia

Tauzia Hotel Management sebagai salah satu hotel management yang menaungi beberapa hotel yang ada di Indonesia, salah satu diantaranya adalah Harris Hotel. Harris hotel di seluruh Indonesia memiliki suatu acuan standar dalam membuat design media promosi yang akan diberikan kepada tamu maupun travel agent, acuan standar ini ditentukan oleh Tauzia Hotel Management. Acuan standar ini ada dalam berbagai jenis antara lain :

1. Ukuran

Ukuran standar media promosi telah ditentukan oleh Tauzia Hotel Management, sebagai berikut :

a) Flyer = 21x10 cm

b) Poster A3 = 29,7 x 42 cm c) Poster A4 = 21 x 29,7 cm

(9)

d) Welcome Banner = 6x1 m 2. Warna

Harris Hotel memiliki dua warna dasar yang pasti digunakan sebagai acuan dalam setiap media promosi yang dibuat yaitu warna orange dan hijau, warna tersebut memiliki komposisi Pantone color sebagai berikut :

1) Harris Corporate Green : a) Pantone : 32BCVU b) CMYK : 100 0 47 31 2) Harris Corporate Orange

a) Pantone : 021CVC b) CMYK : 0 51 47 0 3. Isi

Materi atau isi dari media promosi juga memiliki standar yang harus dijadikan sebagai acuan, standar tersebut antara lain : font yang digunakan, kata – kata/kalimat yang digunakan, penempatan tulisan sebagai header atau footer.

1.2.4 Tinjauan Tentang Promosi

Suatu perusahaan tak hanya membuat produk atau menyiapkan suatu jasa namun dalam meningkatkan penjualan diperlukan sebuah promosi, agar operasional perusahaan tetap berjalan dan mendapatkan keuntungan. Kegiatan promosi merupakan salah satu langkah komunikasi kepada konsumen atau pelanggan untuk memberikan informasi tentang produk dan jasa yang ditawarkan perusahaan. Ada beberapa pengertian promosi yang dikemukakan oleh para ahli, antara lain :

(10)

Menurut Djaslim Saladin dan Yevis Marty Oesman (2002) : “Promosi adalah suatu komunikasi informasi penjual dan pembeli yang bertujuan untuk merubah sikap dan tingkah laku pembeli, yang sebelumnya tidak mengenal menjadi mengenal sehingga menjadi pembeli dan mengingat produk tersebut”. Sedangkan pengertian promosi menurut Buchari Alma (2006) adalah : “Promosi adalah sejenis komunikasi yang memberi penjelasan dan meyakinkan calon konsumen mengenai barang dan jasa dengan tujuan untuk memperoleh perhatian, mendidik, mengingatkan dan meyakinkan calon konsumen”.

Promosi merupakan sarana komunikasi antara suatu perusahaan dan konsumen, dalam komunikasi ini ada usaha untuk meyakinkan konsumen agar mengenal produk dan jasa yang ditawarkan lalu pada akhirnya membeli produk tersebut bahkan menjadi pelanggan.

1.2.5 Tinjauan Tentang Bauran Promosi

Adapun bauran promosi menurut Plilip Kotler yang tercantum dalam buku karangan Drs. Djaslim Saladin (2004) adalah sebagai berikut :

1. Periklanan (Advertising)

Periklanan adalah semua bentuk penyajian nonpersonal, promosi ide-ide, promosi barang atau jasa yang dilakukan oleh sponsor yang dibayar.

2. Promosi Penjualan (Sales Promotion)

Promosi penjualan adalah variasi insentif jangka pendek untuk merangsang pembelian atau penjualan suatu produk atau jasa.

(11)

Hubungan masyarakat adalah suatu usaha (variasi) dari rancangan program guna memperbaiki, mempertahankan, atau melindungi perusahaan atau citra produk.

4. Penjualan Persoanal (Personal Selling)

Penjualan pribadi atau tatap muka adalah penyajian lisan dalam suatu pembicaraan dengan satu atau beberapa pembeli potensial dengan tujuan untuk melakukan penjualan.

5. Pemasaran Langsung (Direct Marketing)

Komunikasi secara langsung yang digunakan dari mail, telepon, fax, e-mail, atau internet untuk mendapatkan tanggapan langsung dari konsumen secara jelas.

1.2.6 Tinjauan Tentang Periklanan 1. Pengertian Periklanan

Pada dasarnya periklanan merupakan salah satu bentuk khusus komunikasi untuk memenuhi fungsi pemasaran. Periklanan harus mampu membujuk konsumen supaya berperilaku sedemikian rupa sesuai dengan strategi pemasaran perusahaan untuk mendapatkan penjualan dan keuntungan. Disamping itu periklanan juga dipandang sebagai salah satu media yang paling efektif di dalam mengkomunikasikan suatu produk barang atau jasa. Selain itu juga periklanan yang diluncurkan oleh setiap perusahaan tidak lain agar konsumen tertarik dan berharap tidak akan berpaling ke perusahaan sejenis. Dan untuk menciptakan hal tersebut dapat dengan cara menerapkan promosi periklanan yang menarik dan seefektif mungkin.

(12)

Ada beberapa pengertian tentang periklanan yang dikemukakan oleh para ahli, antara lain :

Menurut Philip Kotler (2005), “periklanan adalah semua bentuk penyajian nonpersonal, promosi ide-ide, promosi barang atau jasa yang dilakukan oleh sponsor yang dibayar”.

Menurut Djaslim Saladin (2007), “Periklanan adalah semua bentuk penyajian yang sifatnya nonpersonal, dan promosi ide-ide, promosi barang-barang atau jasa yang dibayar oleh sponsor”.

Sedangkan menurut Rhenald Kasali (2007) mendefinisikan, ”Iklan media cetak adalah suatu media yang statis dan mengutamakan pesan pesan visual”.

Berdasarkan pendapat para ahli diatas maka dapat disimpulkan bahwa periklanan merupakan suatu bentuk komunikasi non personal yang dilakukan perusahaan kepada konsumen, isi komunikasi tersebut lebih mengutamakan pesan atau konten visual sehingga konsumen lebih tertarik.

2. Fungsi Periklanan

Menurut Basu Swastha (2000) fungsi periklanan sebagai berikut : a. Memberikan Informasi

Periklanan dapat menambah nilai pada suatu barang dengan memberikan informasi kepada konsumen.

b. Membujuk atau mempengaruhi

Periklanan bersifat membujuk terutama kepada pembeli potensial dengan menyatakan bahwa produk yang diproduksinya lebih baik dari produk lain. c. Menciptakan pesan (image)

(13)

Dengan iklan orang akan mempunyai suatu kesan tertentu mengenai apa yang diiklankan dan dengan iklan juga dapat menciptakan kesan kepada masyarakat untuk melaksanakan pembicaraan secara rasional dan ekonomis. d. Memuaskan keinginan

Periklanan merupakan suatu alat yang dapat dipakai untuk mencari tujuan dan dengan tujuan itu sendiri berupa pertukaran yang saling memuaskan. e. Merupakan alat komunikasi

Periklanan adalah suatualat untuk membuka komunikasi dua arah antar penjual dan pembeli, sehingga dapat bertemu dengan cara yang efektif dan efisien.

2.2.7 Tinjauan Tentang Media Promosi

Media Promosi merupakan suatu alat untuk mengkomunikasikan suatu produk/jasa/image/perusahaan ataupun yang lain untuk dapat lebih dikenal masyarakat lebih luas. Kegiatan periklanan yang akhirnya memunculkan suatu media promosi, agar sesuatu yang diiklankan paling tidak dapat dilihat secara visual oleh konsumen. Media promosi yang paling tua adalah media dari mulut ke mulut. Media ini memang sangat efektif, tetapi kurang efisien karena kecepatan penyampainnya kurang bisa diukur dan diperkirakan. Tidak ada satupun media yang sangat tepat. Masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan. Artinya, jika kita hanya menggunakan satu media untuk mempromosikan produk kita, pasti efektifitasnya menjadi terbatas. Media promosi dalam penelitian ini yang menggunakan graphic design standar Tauzia Hotel Management adalah media promosi cetak, antara lain :

(14)

1) Poster

Poster merupakan salah satu media promosi yang dicetak menggunakan kertas dengan kualitas tertentu dengan ukuran yang ditentukan oleh Tauzia adalah ukuran A3 (42 cm x 29,7). Poster ini dipasang pada setiap lift dan beberapa tempat strategis lainnya.

2) Flyer

Flyer biasanya dicetak dan ditaruh pada masing – masing kamar agar bisa dibaca oleh tamu yang menginap, flyer ini juga disebarkan pada travel agent ketika staff sales & marketing mengadakan sales call. Ukuran standar yang ditentukan oleh Tauzia untuk flyer adalah 21 cm x 10 cm, baik itu satu sisi maupun dua sisi tergantung isi materi promosi.

3) Banner

Banner ini merupakan welcome banner yaitu banner yang dipasang di pintu gerbang Hotel. Ukuran standar yang ditentukan Tauzia untuk welcome banner adalah 6 m x 1m.

2.2.8 Tinjauan Tentang Sales & Marketing Departement di Hotel

Pemasaran merupakan suatu kegiatan yang sangat penting untuk dilakukan oleh suatu perusahaan atau hotel, agar produk – produk yang telah dirancang atau dibuat dapat dibeli oleh wisatawan yang tentunya akan mendatangkan pendapatan untuk hotel. Menurut William J. Stanton (dalam Swastha, 2003) mendefinisikan pemasaran sebagai suatu sistem keseluruhan dari kegiatan – kegiatan bisnis yang ditujukkan untuk merencanakan, menetukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa yang memuaskan kebutuhan baik kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial. Dari pengertian diatas dapat

(15)

disimpulkan bahwa pemasaran merupakan suatu proses yang kompleks dimulai dari perancangan suatu produk, pengemasan, publikasi serta pendistribusian kepada pembeli, dari kegiatan pemasaran inilah akhirnya menimbulkan penjualan setelah barang terdistribusi dengan baik saat itulah proses penjualan terjadi.

Maka dari pengertian – pengertian di atas jika dihubungkan dengan departemen pemasaran dan penjualan di Hotel, maka departemen pemasaran dan penjualan atau sales & marketing departmen merupakan salah satu departemen penting di Hotel, yang memiliki tugas untuk memasarkan yaitu mulai dari proses perangcangan, pengemasan, penetuan target pemasaran dan melakukan penjualan produk – produk yang dimiliki oleh suatu hotel. Demikian halnya dengan Sales & Marketing Departement di Harris Sunset, perancangan serta pengemasan produk hotel yang berupa kamar, makanan, penyewaan ruang pertemuan dan fasilitas lainnya dilakukan pada sebuah media promosi yaitu flyer, poster dan banner agar terlihat menarik dan meningkatkan kemungkinan untuk konsumen membeli produk yang ditawarkan.

2.2.9 Tinjauan Tentang Wisatawan

Menurut IUOTO (Internasional Union of Official Travel Organization) (dalam Suwena & Widyatmaja, 2010) mengatakan bahwa wisatawan adalah setiap orang yang bertempat tinggal di suatu negara tanpa memandang kewarganegaraannya, berkunjung ke suatu tempat pada negara yang sama untuk jangka waktu lebih dari 24 jam yang tujuan perjalanannya dapat diklasifikasikan pada salah satu hal berikut ini.

1. Memanfaatkan waktu luang untuk berekreasi, liburan, kesehatan, pendidikan, keagamaan dan olahraga.

(16)

2. Bisnis atau mengunjungi kaum keluarga

Untuk lebih memperjelas batasan tentang wisatawan, maka dapat dirinci lagi bahwa yang dimaksud wisatawan adalah sebagai berikut :

1. Perjalanan yang dilakukan seseorang lebih dari 24 jam 2. Perjalanan yang dilakukan hanya untuk sementara waktu

3. Orang yang melakukan perjalanan tidak mencari nafkah di tempat atau negara yang dikunjungi (Suwena & Widytamaja, 2010).

Berdasarkan pengertian di atas maka dapat disimpulkan bahwa wisatawan merupakan setiap orang yang melakukan perjalanan ke suatu tempat di negara asalnya maupun di luar negara asalnya dalam waktu lebih dari 24 jam, perjalanan tersebut bertujuan untuk rekreasi atau hiburan dan tidak untuk mencari nafkah. Namun secara lebih spesifik dijelaskan bahwa wisatawan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah wisatawan yang sedang menginap di Harris Sunset.

2.2.10 Tinjauan Tentang Persepsi

Menurut Robins (dalam Fadillah Aqsari, 2012), mengemukakan persepsi dalam kaitannya dengan lingkungan, yaitu sebagai proses di mana individu – individu mengorganisasikan dan menafsirkan kesan indera mereka agar memberi makna kepada lingkungan mereka.

Thoha ( dalam Fadillah Aqsari, 2012) memberikan penjelasan mengenai persepsi yaitu persepsi pada umumnya terjadi karena dua faktor, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal berasal dari dalam diri individu, misalnya sikap, kebiasaan, kemauan. Sedangkan faktor eksternal adalah faktor – faktor yang

(17)

berasal dari luar individu yang mempengaruhi stimulus itu sendiri, baik sosial maupun fisik.

Menurut Walgito (2005) persepsi merupakan suatu proses yang diawali dengan pengindraan, yaitu suatu proses berwujud diterimanya individu melalui receptor (alat inderanya). Namun proses ini tidak berhenti sampai di situ saja, melainkan rangsangan diteruskan ke pusat saraf yaitu otak dan terjadinya proses psikologi sehingga individu menyadari apa yang dilihat dan didengar dan sebagainya. Terdapat tiga 3 (syarat) untuk dapat mengadakan persepsi, yaitu :

1. Adanya obyek yang dipersepsi

Objek menimbulkan stimulasi yang mengenai alat indra, stimulasi ini datang dari luar sedangkan mengenai alat indra datang dari dalam yang langsung mengenai syaraf penerima yang bekerja sebagai alat indra.

2. Adanya alat indra

Adanya alat penerima stimulasi, disamping itu harus ada syaraf sensoris untuk meneruskan stimulasi ke susunan syaraf sebagai pusat kesadaran dan sebagai alat untuk mengadakan respon yang diperlukan oleh syaraf motoris. 3. Perhatian

Merupakan syarat psikologis individu mengadakan persepsi yang merupakan langkah persiapan. Perhatian merupakan pemusatan konsentrasi dari seluruh individu yang ditujukan pada suatu kelompok objek.

Dari beberapa pengertian diatas maka dapat disimpulkan bahwa persepsi merupakan kesadaran untuk menanggapi sesuatu berdasarkan penglihatan maupun berdasarkan indra yang lain yang dimiliki manusia.

(18)

2.2.11 Tinjauan Tentang Hotel 1) Pengertian Hotel

Menurut Agus Sulastiyono (2006):

Hotel adalah suatu perusahaan yang dikelola oleh pemiliknya dengan menyediakan pelayanan makanan, minuman dan fasilitas kamar untuk tidur kepada orang – orang yang sedang melakukan perjalanan dan mampu membayar dengan jumlah yang wajar sesuai dengan pelayanan yang diterima tanpa adanya perjanjian khusus.

Menurut (Endar Sri,1996)

Hotel adalah bangunanyang dikelola secara komersil dengan memberikan fasilitas penginapan untuk masyarakat umum dengan fasilitas sebagai berikut:

1. Jasa Penginapan

2. Pelayanan makanan dan minuman 3. Pelayanan barang bawaan

4. Pencucian pakaian

5. Penggunaan fasilitas perabot dan hiasan-hiasan yang ada di dalamnya.

2) Jenis – jenis Hotel

Menurut Yoeti, hotel adalah suatu perusahaan yang dijalankan atas dasar suatu organisasi yang menyediakan dan menyajikan barang – barang serta pelayanan yang dijual.Adapun beberapa jenis hotel menurut lokasi, jumlah dan klasifikasi bintang hotel tersebut sebagai berikut :

(19)

1) Berdasarkan Lokasi Hotel

Berdasarkan lokasi hotel tersebut dibangun dapat diklasifikasikan sebagai berikut :

1. City Hotel

Hotel yang berlokasi di perkotaan, biasanya diperuntukan bagi masyarakat yang bermaksud untuk tinggal sementara (dalam jangka waktu pendek).

2. Residential Hotel

Hotel yng berlokasi di daerah pinggiran hotel besar yang jauh dari keramaian kota tetapi mudah mencapai tempat – tempat kegiatan usaha. 3. Resort hotel

Hotel yang berlokasi di daerah pegunungan (mountain hotel), di tepi pantai (beach hotel), di tepi danau atau di tepi aliran sungai.

4. Motel (Motor hotel)

Hotel yang terletak di pinggiran atau di sepanjang jalan raya yang menghubungkan satu kota dengan kota besar lainnya, atau di pinggir jalan raya dekat dengan pintu gerbang dekat dengan batas kota besar. 2) Berdasarkan Jumlah Kamar Hotel

Menurut Tarmoezi (Tarmoezi, 2000), dari banyaknya kamar yang disediakan, hotel dapat dibedakan menjadi :

1. Small Hotel

Jumlah kamar yang tersedia maksimal sebanyak 28 kamar. 2. Medium Hotel

(20)

3. Large Hotel

Jumlah kamar yang disediakan sebanyak lebih dari 300 kamar. 3) Berdasarkan Bintang

Menurut peraturan pemerintah Deparpostel dan dibuat oleh Dirjen Pariwisata dengan SK Kep-22/U/VI/78 mengatur tentang hotel berbintang dengan klasifikasi sebagai berikut :

1. Hotel bintang satu

a) Jumlah kamar standar, minimum 15 kamar b) Kamar mandi di dalam

c) Luas kamar standar, minimum 20 m2 2. Hotel bintang dua

a) Jumlah kamar standar, minimum 20 kamar b) Kamar suite minimum 1 kamar

c) Kamar mandi di dalam

d) Luas kamar standar, minimum 22 m2 e) Luas kamar suite, minimum 44 m2 3. Hotel bintang tiga

a) Jumlah kamar standar, minimum 30 kamar. b) Kamar suite minimum 2 kamar

c) Kamar mandi di dalam

d) Luas kamar standar, minimum 24 m2 e) Luas kamar suite, minimum 48 m2 4. Hotel bintang empat

(21)

b) Kamar suite minimum 3 kamar c) Kamar mandi di dalam

d) Luas kamar standar, minimum 24 m2 e) Luas kamar suite, minimum 48 m2 5. Hotel bintang lima

a) Jumlah kamar standar, minimum 100 kamar b) Kamar suite minimum 4 kamar

c) Kamar mandi di dalam

d) Luas kamar standar, minimum 26 m2 e) Luas kamar suite, minimum 52 m2

Sedangkan untuk penggolongan Hotel Melati diatur juga jumlah kamar sebagai berikut :

1. Melati I

Jumlah kamar minimal 5. 2. Melati II

Jumlah kamar minimal 10 3. Melati III

Jumlah kamar minimal 15

Untuk Pondok Wisata penggolongannya berdasarkan fasilitas yang tersedia, diklasifikasikan menjadi :

1. Tanda Pengenal Pondok Wisata Biru

Mempunyai fasilitas minimal tempat tidur, kamar mandi, telepon dan pelayanan makan

(22)

2. Tanda Pengenal Pondok Wisata Kuning

Mempunyai fasilitas minimal tempat tidur, kamar mandi dan telepon. 3. Tanda Pengenal Pondok Wisata Merah

Mempunyai fasilitas minimal tempat tidur dan kamar mandi.

Berdasarkan pengklasifikasian hotel diatas maka dapat disimpulkan bahwa jika ditinjau dari segi lokasi maka Harris Hotel & Residences Sunset Road merupakan residential hotel, hotel yang terletak dipinggiran kota besar namun tidak jauh untuk menjangkau tempat – tempat umum atau tempat usaha. Sedangkan jika ditinjau berdasarkan bintang maka Harris Hotel & Residences Sunset Road termasuk dalam golongan bintang empat, yang memiliki total jumlah 186 kamar dengan berbagai tipe termasuk tipe suite room.

Referensi

Dokumen terkait

εij : Pengaruh galat percobaan pada bobot relatif organ limfoid dan organ pencernaan ayam broiler ke-j yang memperoleh perlakuan penggunaan bekatul

Promosi Kesehatan sebagai gelombang ketiga dari kesehatan masyarakat; berorientasi pada perubahan perilaku kearah tanggungjawab bahwa kesehatan adalah tanggungjawab

Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) Trend kejadian kekeringan cenderung menurun pada lima stasiun pengamatan sedangkan pada satu stasiun pengamatan mengalami

Puji Syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas bimbingan dan penyertaanya penulis dapat menyusun skripsi yang berjudul “Pengaruh Keahlian Keuangan dan/atau Akuntansi Komite

Pada tabel 1 menunjukkan sampel bukan perokok A dan C memiliki vital capacity yang lebih tinggi dari sampel B dan D hal ini bisa disebabkan oleh beberapa hal, yaitu pada sampel B

Meskipun manajemen didefinisikan berbeda-beda oleh para pakar, akan tetapi pada hakekatnya terdapat kesamaan yang menyatakan bahwa manajemen sebagai suatu proses, manajemen

O predstojećem Sajmu hrane i učešću izlagača iz Mađarske, kazao je: "Mađarske fi rme se u jednom broju redovno prijavljuju na Sajam hrane na Jadranskom sajmu u Budvi..

Latar Belakang Anak Pemulung Putus Sekolah Banyak anak-anak pemulung yang meninggalkan bangku sekolah yang disebabkan karena faktor ekonomi keluarganya dan ditambah lagi dengan