Nomor 8 Tahun 2000 Seri D PERATURAN DAERAH KOTA TANGERANG
NOMOR 24 TAHUN 2000 T E N T A N G
SUSUNAN ORGANISASI PERANGKAT DAERAH DAN SEKRETARIAT DPRD KOTA TANGERANG
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TANGERANG
Menimbang : a. bahwa dalam rangka mewujudkan Otonomi Daerah yang luas, nyata dan bertanggung jawab sebagaimana tercantum dalam Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah, dipandang perlu untuk melaksanakan penataan kembali lembaga perangkat Daerah di lingkungan Pemerintah Kota Tangerang;
b. bahwa berdasarkan ketentuan pasal 68 ayat (1) Undang-undang Nomor 22 Tahun1999, susunan organisasi Perangkat Daerah ditetapkan dengan Peraturan Daerah sesuai dengan pedoman yang ditetapkan Pemerintah;
c. bahwa pedoman organisasi Perangkat Daerah telah ditetapkan berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 84 Tahun 2000 tentang Pedoman Organisasi Perangkat Daerah;
d. bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut pada butir a, b dan c di atas, perlu segera menetapkan Peraturan Daerah Kota Tangerang tentang Susunan Organisasi Perangkat Daerah Dan Sekretariat DPRD Kota Tangerang.
Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 2 Tahun 1993 tentang Pembentukan Kotamadya Daerah Tingkat II Tangerang (Lembaran Negara Tahun 1993 Nomor 18, TLN Nomor 3518);
2. Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 60, TLN Nomor 3839);
3. Undang-undang Nomor 25 Tahun 1999 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pusat dan Daerah (Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 72, TLN Nomor 3848);
4. Undang-undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Kepegawaian (Lembaran Negara Tahun 1974 Nomor 55, TLN Nomor 3041) sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor 43 Tahun 1999 (Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 169, TLN Nomor 3890);
5. Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah Pusat dan Kewenangan Propinsi Sebagai Daerah Otonom (Lembaran Negara Tahun 2000 Nomor 54, TLN Nomor 3952);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 84 Tahun 2000 tentang Pedoman Organisasi Perangkat Daerah (Lembaran Negara Tahun 2000 Nomor 165);
7. Peraturan Pemerintah Nomor 96 Tahun 2000 tentang Wewenang Pengangkatan, Pemindahan Dan Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Tahun 2000 Nomor 193, TLN Nomor 4014); 8. Peraturan Pemerintah Nomor 97 Tahun 2000 tentang Formasi
Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Tahun 2000 Nomor 194, TLN Nomor 4015);
9. Peraturan Pemerintah Nomor 98 Tahun 2000 tentang Pengadaan Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Tahun 2000 Nomor 195, TLN Nomor 4016);
10. Peraturan Pemerintah Nomor 99 Tahun 2000 tentang Kenaikan Pangkat Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Tahun 2000 Nomor 196, TLN Nomor 4017);
11. Peraturan Pemerintah Nomor 100 Tahun 2000 tentang Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil Dalam Jabatan Struktural (Lembaran Negara Tahun 2000 Nomor 197, TLN Nomor 4018); 12. Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2000 tentang Pendidikan
Dan Latihan Jabatan Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Tahun 2000 Nomor 198, TLN Nomor 4019);
13. Keputusan Presiden Nomor 44 Tahun 1999 tentang Teknik Penyusunan Peraturan Perundang-undangan Dan Bentuk Rancangan Undang-undang, Rancangan Peraturan Pemerintah, Dan Rancangan Keputusan Presiden;
14. Keputusan Presiden Nomor 99 Tahun 2000 tentang Tunjangan Jabatan Struktural;
15. Keputusan Presiden Nomor 159 Tahun 2000 tentang Pedoman Pembentukan Badan Kepegawaian Daerah.
Dengan persetujuan
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Tangerang
MEMUTUSKAN
Menetapkan : PERATURAN DAERAH KOTA TANGERANG TENTANG SUSUNAN ORGANISASI PERANGKAT DAERAH DAN SEKRETARIAT DPRD KOTA TANGERANG.
BAB I
KETENTUAN UMUM Pasal 1
Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan : 1. Daerah adalah Kota Tangerang;
2. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kota Tangerang; 3. Walikota adalah Walikota Tangerang;
4. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah adalah Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Tangerang;
5. Perangkat Daerah adalah Lembaga pada Pemerintah Kota Tangerang yang bertanggung jawab kepada Walikota dan membantu Walikota dalam penyelenggaraan pemerintahan yang terdiri atas Sekretariat Daerah Kota, Dinas Daerah, Lembaga Teknis Daerah, Kecamatan dan Kelurahan;
6. Sekretariat Daerah adalah Sekretariat Daerah Kota Tangerang; 7. Sekretariat DPRD adalah Sekretariat DPRD Kota Tangerang; 8. Dinas Daerah adalah Dinas Daerah Kota Tangerang;
9. Badan adalah Lembaga Teknis Daerah Kota Tangerang yang berbentuk Badan; 10. Kantor adalah Lembaga Teknis Daerah Kota Tangerang yang berbentuk Kantor; 11. Kecamatan adalah Wilayah kerja Camat sebagai Perangkat Daerah Kota
Tangerang;
12. Kelurahan adalah Wilayah kerja Lurah sebagai Perangkat Daerah Kota Tangerang di bawah Kecamatan.
BAB II
PEMBENTUKAN PERANGKAT DAERAH DAN SEKRETARIAT DPRD Pasal 2
(1) Dengan Peraturan Daerah ini dibentuk Perangkat Daerah dan Sekretariat DPRD; (2) Perangkat Daerah sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) pasal ini, terdiri dari :
a. Sekretariat Daerah;
b. Dinas Daerah, yang terdiri atas : 1) Dinas Kesehatan;
2) Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan; 3) Dinas Pertanian;
4) Dinas Tata Kota;
5) Dinas Pekerjaan Umum;
6) Dinas Perumahan Dan Permukiman; 7) Dinas Perhubungan;
8) Dinas Ketenagakerjaan Dan Kependudukan; 9) Dinas Pertanahan;
10) Dinas Perindustrian, Perdagangan Dan Pemberdayaan Dunia Usaha; 11) Dinas Lingkungan Hidup;
12) Dinas Ketentraman dan Ketertiban.
c. Lembaga Teknis Daerah yang berbentuk Badan terdiri dari : 1) Badan Perencanaan Daerah;
2) Badan Keuangan Dan Kekayaan;
3) Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Latihan; 4) Badan Pengawasan Daerah.
d. Lembaga Teknis Daerah yang berbentuk Kantor terdiri dari : 1) Kantor Penanaman Modal Dan Perijinan;
2) Kantor Perpustakaan Umum Daerah; 3) Kantor Arsip Daerah;
4) Kantor Pemadam Kebakaran; 5) Kantor Pemberdayaan Masyarakat; 6) Kantor Pengolahan Data Elektronik.
e. Kecamatan dan Kelurahan sebagaimana diatur dalam Peraturan Daerah Kota Tangerang tentang Pembentukan 7 (Tujuh) Kecamatan.
f. Cabang Dinas P dan K, terdiri dari :
1) Cabang Dinas P dan K di Kecamatan Tangerang; 2) Cabang Dinas P dan K di Kecamatan Jatiuwung; 3) Cabang Dinas P dan K di Kecamatan Benda; 4) Cabang Dinas P dan K di Kecamatan Batuceper; 5) Cabang Dinas P dan K di Kecamatan Cipondoh; 6) Cabang Dinas P dan K di Kecamatan Ciledug; 7) Cabang Dinas P dan K di Kecamatan Karawaci; 8) Cabang Dinas P dan K di Kecamatan Periuk; 9) Cabang Dinas P dan K di Kecamatan Cibodas; 10) Cabang Dinas P dan K di Kecamatan Neglasari; 11) Cabang Dinas P dan K di Kecamatan Pinang;
12) Cabang Dinas P dan K di Kecamatan Karang Tengah; 13) Cabang Dinas P dan K di Kecamatan Larangan. g. Unit Pelayana Tehnis Dinas (UPTD),terdiri dari :
1) UPTD pada Dinas Kesehatan,terdiri dari : a) UPTD Gudang Farmasi;
b) UPTD Puskesmas,terdiri dari : (1) Puskesmas Sukasari;
(2) Puskesmas Kawaraci Baru; (3) Puskesmas Pabuaran Tumpeng; (4) Puskesmas Tanah Baru;
(5) Puskesmas Bugel; (6) Puskesmas Pasar Baru; (7) Puskesmas Cipondoh; (8) Puskesmas Kunciran;
(9) Puskesmas Poris Pelawad; (10) Puskesmas Panunggangan; (11) Puskesmas Ciledug;
(12) Puskesmas Pondok Bahar; (13) Puskesmas Larangan Utara; (14) Puskesmas Tajur;
(15) Puskesmas Jatiuwung; (16) Puskesmas Cibodasari; (17) Puskesmas Jalan Baja; (18) Puskesmas Periuk Jaya; (19) Puskesmas Gembor; (20) Puskesmas Batuceper;
(21) Puskesmas Poris Gaga Lama; (22) Puskesmas Kedaung Wetan; (23) Puskesmas Neglasari;
(24) Puskesmas Benda;
(25) Puskesmas Jurumudi Baru.
2) UPTD Peralatan dan Perbekalan pada Dinas Pekerjaan Umum
BAB III
KEDUDUKAN, TUGAS POKOK, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI Bagian Kesatu
Sekretariat Daerah Paragraf 1
Kedudukan Tugas Pokok dan Fungsi Pasal 3
(1) Sekretariat Daerah merupakan unsur staf Pemerintahan Daerah dipimpin oleh Sekretaris Daerah yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Walikota; (2) Sekretariat Daerah mempunyai tugas pokok membantu Walikota Dalam
melaksanakan tugas penyelenggaraan pemerintahan, administrasi, organisasi dan tatalaksana serta memberikan pelayanan administratif kepada seluruh Perangkat Daerah.
(3) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana tersebut pada ayat (2) pasal ini, Sekretarist Daerah mempunyai fungsi :
a. Pengkoordinasian perumusan kebijakan Pemerintah Daerah; b. Penyelengaraan administrasi pemerintahan;
c. Pengendalian sumber daya aparatur, keuangan, prasarana dan sarana pemerintahan Daerah.
d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Walikota sesuai dengan tugas dan fungsinya
Paragraf 2 Struktur Organisasi
Pasal 4 Struktur organisasi Sekretariat Daerah terdiri atas: a. Sekretaris Daerah Kota;
b. Asisten Administrasi Pemerintahan, membawahi : 1) Bagian Pemerintahan terdiri atas :
a) Sub Bagian Pembinaan Administrasi Kecamatan; b) Sub Bagian Pembinaan Administrasi Kelurahan. 2) Bagian Hukum Dan Perundang-undangan, terdiri atas :
a) Sub Bagian Produk Hukum; b) Sub Bagian Bantuan Hukum;
c) Sub Jaringan Dokumentasi dan Informasi Hukum. 3) Bagian pengembangan Otonomi Daerah, terdiri atas :
a) Sub Bagian Kerjasama Antar Lembaga/Daerah; b) Sub Bagian Penggalian Potensi Otonomi Daerah. c. Assisten Pengendalian, membawahi :
1) Bagian Pengendalian Administrasi Pembangunan, terdiri atas : a) Sub Bagian Pengendalian Kegiatan Proyek;
b) Sub Bagian Pengendalian Program Bantuan Dan Pinjaman; c) Sub Bagian Evaluasi Dan Pelaporan.
2) Bagian Pengendalian Kesejahteraan Sosial, terdiri atas : a) Sub Bagian Pengendalian Sosial Budaya;
b) Sub Bagian Pengendalian Kehidupan Beragama. d. Assisten Administrasi Umum, membawahi :
1) Bagian Organisasi Dan Tatalaksana, terdiri atas : a) Sub Bagian Kelembagaan;
b) Sub Bagian Ketatalaksanaan;
c) Sub Bagian Analisis Dan Formasi Jabatan. 2) Bagian Umum, terdiri atas :
a) Sub Bagian Tata Usaha Pimpinan Dan Protokol; b) Sub Bagian Kepegawaian Sekretariat Daerah; c) Sub Bagian Perlengkapan Dan Rumah Tangga; d) Sub Bagian Keuangan Sekretariat.
3) Bagian Informasi Dan omunikasi, terdiri atas : a) Sub Bagian Pemberitaan;
b) Sub Bagian Sandi Dan Telekomunikasi;
c) Sub Bagian Pemberdayaan Dan Pengembangan Multimedia. Paragraf 3
Bidang Tugas Unsur Sekretariat Daerah Pasal 5
(1) Assisten Administrasi Pemerintahan berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Sekretaris Daerah, mempunyai tugas pokok memimpin kegiatan Bagian yang ada di bawahnya serta mengkoordinasikan perumusan kebijakan Pemerintah Daerah di bidang pemerintahan, hukum dan perundang-undangan serta pengembangan Otonomi Daerah;
(2) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana tersebut pada ayat (1) pasal ini, Assisten Administrasi Pemerintahan mempunyai fungsi :
a. Pengkoordinasian perumusan kebijakan di bidang pemerintahan, hukum dan perundang-undangan serta pengembangan Otonomi Daerah;
b. Pembinaan administrasi pemerintahan;
c. Penyusunan produk hukum dan perundang-undangan Daerah; d. Pengembangan pelaksanaan Otonomi Daerah;
e. Pelaksanaan fasilitas Pemilihan Umum;
f. Pengkoordinasian dan penyiapan bahan pertanggung jawaban Walikota. Pasal 6
(1) Bagian Pemerintahan berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Assisten Administrasi Pemerintahan, mempunyai tugas pokok memimpin kegiatan Sub Bagian yang ada di bawahnya dalam rangka pembinaan administrasi Kecamatan dan Kelurahan;
(2) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana tersebut pada ayat (1) pasal ini, Bagian Pemerintahan mempunyai fungsi :
a. Perumusun kebijakan di bidang pembinaan administrasi Kecamatan dan Kelurahan;
b. Pelaksanaan pembinaan administrasi Kecamatan dan Kelurahan; c. Penyiapan dan penyusunan bahan pertanggung jawaban Walikota;
d. Pengkoordinasian pelaksanaan tugas pembantuan dari Pemerintah Pusat; e. Pelaksanaan fasilitas Pemilihan Umum.
Pasal 7
(1) Bagian Hukum Dan Perundang-undangan berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Assisten Administrasi Pemerintahan, mempunyai tugas pokok memimpin kegiatan Sub Bagian yang ada di bawahnya dalam rangka penyusunan produk hukum Daerah, pemberian bantuan hukum dan penyelenggaraan jaringan dokumentasi dan informasi hukum;
(2) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana tersebut pada ayat (1) pasal ini, Bagian Hukum Dan Perundang-undangan mempunyai fungsi :
a. Perumusan kebijakan di bidang hukum;
c. Pelaksanaan pemberian bantuan hukum;
d. Penyelenggaraan jaringan dokumentasi dan informsi hukum. Pasal 8
(1) Bagian Pengembangan Otonomi Daerah berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Assisten Administrasi Pemerintahan, mempunyai tugas pokok memimpin kegiatan sub Bagian yang ada di bawahnya dalam rangka penyelenggaraan kerjasama antar lembaga/Daerah serta penggalian potensi Otonomi Daerah;
(2) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana tersebut pada ayat (1) pasal ini, Bagian Pengembangan Otonomi Daerah mempunyai fungsi :
a. Perumusan kebijakan di bidang kerjasama antar lembaga/Daerah dan penggalian potensi Otonomi Daerah;
b. Penyiapan administrasi dalam rangka kerjasama antar lembaga/Daerah; c. Pelaksanaan investarisasi kewenangan Otonomi Daerah;
d. Pengkoordinasian penggalian potensi Otonomi Daerah. Pasal 9
(1) Assisten Pengendalian berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Sekretaris Daerah, mempunyai pokok memimpin kegiatan Bagian yang berada di bawahnya serta mengkoordinasikan perumusun kebijakan Pemerintah Daerah di bidang pengendalian administrasi pembangunan dan kesejahteraan sosial;
(2) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana tersebut pada ayat (1) pasal ini, Assisten Pengendalian mempunyai fungsi :
a. Pengkoordinasian perumusan kebijakan di bidang pengendalian administrasi pembangunan dan kesejahteraan sosial;
b. Pelaksanaan pengendalian administrasi pembangunan; c. Pelaksanaan pengendalian kesejahteraan sosial.
Pasal 10
(1) Bagian Pengendalian Administrasi Pembangunan berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Assisten Pengendalian, mempunyai tugas pokok memimpin kegiatan Sub Bagian yang berada di bawahnya dalam rangka pengendalian kegiatan proyek, pengendalian program bantuan dan pinjaman serta evaluasi dan pelaporan;
(2) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana tersebut pada ayat (1) pasal ini, Bagian Pengendalian Administrasi Pembangunan mempunyai fungsi :
a. Perumusan kebijakan di bidang proyek, program bantuan dan pinjaman; b. Pelaksanaan pengendalian administrasi proyek;
c. Penyelenggaraan evaluasi dan pelaporan. Pasal 11
(1) Bagian Pengendalian Kesejahteraan Sosial berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Assisten Pengendalian, mempunyai tugas pokok memimpin kegiatan Sub Bagian yang berada di bawahnya dalam rangka pengendalian sosial budaya dan kehidupan beragama;
(2) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana tersebut pada ayat (1) pasal ini, Bagian Pengendalian Kesejahteraan Sosial mempunyai fungsi :
a. Perumusan kebijakan di bidang pengendalian sosial budaya dan kehidupan beragama;
b. Pelaksanaan pengendalian sosial budaya;
c. Penyelenggaraan pembinaan di bidang kerukunan hidup beragama. Pasal 12
(1) Assisten Administrasi Umum berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Sekretaris Daerah, mempunyai tugas pokok memimpin kegiatan Bagian yang berada di bawahnya dalam rangka mengkoordinasikan perumusan kebijakan Pemerintah Daerah di bidang organisasi dan tatalaksana, informasi dan komunikasi serta melaksanakan pelayanan administrasi umum;
(2) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana tersebut pada ayat (1) pasal ini Assisten Administrasi Umum mempunyai fungsi :
a. Pengkoordinasian perumusan kebijakan di bidang organisasi dan tatalaksana; b. Penyelenggaraan layanan administrasi umum;
c. Pengelolaan administrasi keuangan dan kepegawaian Sekretariat Daerah ; d. Penyelenggaraan tata usaha pimpinan dan protokol;
e. Penyelenggaraan layanan informasi dan komunikasi; Pasal 13
(1) Bagian Organisasi dan Tatalaksana berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Assisten Administrasi Umum, mempunyai tugas pokok memimpin kegiatan Sub Bagian yang berada di bawahnya dalam rangka perumusan kebijakan di bidang organisasi dan tatalaksana serta menyelenggarakan analisis jabatan;
(2) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana tersebut pada ayat (1) pasal ini, Bagian Organisasi Dan Tatalaksana mempunyai fungsi :
a. Perumusan kebijakan di bidang kelembagaan dan ketatalaksanaan; b. Pelaksanaan penataan kelembagaan dan ketatalaksanaan ;
c. Penyelenggaraan analisis dan formasi jabatan ; Pasal 14
(1) Bagian Umum berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Assisten Administrasi Umum, mempunyai tugas pokok memimpin kegiatan Sub Bagian yang berada di bawahnya dalam rangka penyelenggaraan tata usaha pimpinan dan protokol, perlengkapan, rumah tangga serta kepegawaian dan keuangan Sekretariat Daerah;
(2) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana tersebut pada ayat (1) pasal ini, Bagian Umum mempunyai fungsi :
a. Penyelenggaraan tata usaha pimpinan dan protokol;
b. Pengelolaan administrasi kepegawaian Sekretariat Daerah; c. Penyelenggaraan administrasi perlengkapan dan rumah tangga; d. Pengelolaan administrasi keuangan Sekretariat Daerah.
Pasal 15
(1) Bagian Informasi dan Komunikasi berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Assisten Administrasi Umum, mempunyai tugas pokok memimpin kegiatan Sub Bagian yang berada di bawahnya dalam rangka perumusan kebijakan di bidang pemberitaan, sandi dan telekomunikasi serta pemberdayaan dan pengembangan multimedia;
(2) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana tersebut pada ayat (1) pasal ini, Bagian Informasi dan Komunikasi mempunyai fungsi :
a. Perumusan kebijakan di bidang pemberitaan, sandi dan telekomunikasi serta pemberdayaan dan pengembangan multimedia;
b. Penyelenggaraan layanan pemberitaan dan pembinaan pers; c. Penyelenggaraan layanan operasional sandi dan telekomunikasi;
d. Penyelenggaraan pembinaan pemberdayaan dan pengembangan multimedia.
Bagian Kedua Dinas Daerah
Paragraf 1 Dinas Kesehatan
Pasal 16
(1) Dinas Kesehatan adalah unsur pelaksana Pemerintah Daerah yang dipimpin oleh Kepala Dinas yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Walikota melalui Sekretaris Daerah;
(2) Dinas Kesehatan mempunyai tugas pokok menyenggarakan kewenangan Daerah di bidang kesehatan.
(3) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana tersebut pada ayat (2) pasal ini, Dinas Kesehatan mempunyai fungsi:
a. Perumusan kebijakan teknis pelaksanaan dan pengedalian kesehatan masyarakat;
b. Penyenggaraan pelayanan kesehatan dasar;
c. Pelaksanaan pencegahan dan pemberantasan penyakit dan kesehatan lingkungan pemukiman;
d. Pelaksanaan pengwasan obat dan makanan ; e. Perumusan kebijakan operasional;
f. Penyelenggaraan pelayanan kesehatan rujukan;
g. Penyelenggaraan pembinaan kesehatan keluarga dan kesehatan lingkungan ; h. Pemberian ijin praktek dokter dan bidan;
i. Penyelenggaraan pembinaan Puskesmas; j. Penyelenggaraan ketatausahaan.
Pasal 17 Struktur Organisasi Dinas Kesehatanterdiri atas : a. Kepala Dinas;
b. Bagian Tata Usaha, membawahkan : 1). Sub Bagian Umum;
2). Sub Bagian Keuangan; 3). Sub Bagian Kepegawaian.
c. Sub Dinas Pelayanan Kesehatan Dasar, membawahkan : 1). Seksi Kesehatan Keluarga;
2). Seksi Gizi;
3). Seksi Kesehatan Ibu dan Keluarga Berencana; 4). Seksi Peran serta Lintas Sektoral.
d. Sub Dinas Pecegahan dan Pemberantasan Penyakit, membawahkan : 1). Seksi Pengamatan Pencegahan Penyakit;
2). Seksi Pemberantasan Penyakit Menular;
3). Seksi Kesehatan Lingkungan Pemukiman dan Tempat-Tempat Umum; 4). Seksi Pengawasan Kualitas Air dan Lingkungan.
e. Sub Dinas Pengawasan Obat dan Makanan, membawahkan : 1). Seksi Perencanaan Obat dan Makanan;
2). Seksi P3 Obat dan Bahan Berbahaya;
3). Seksi Pengawasan dan Pengaturan Distribusi Obat; 4). Seksi Pengawasan Makanan dan Minuman.
f. Sub Dinas Pelayanan Kesehatan Rujukan, membawahkan : 1). Seksi Kesehatan Khusus;
2). Seksi Kesehatan Kerja;
3). Seksi PembiayaanKesehatan; 4). Seksi Sertifikasi.
g. Unit Pelaksana Teknis Dinas, terdiri atas 1). Puskesmas;
2). Gudang Farmasi
Pasal 18
(1) UPTD Puskesmas adalah unsur pelaksana Dinas Kesehatan yang dipimpin oleh Kepal Puskesmas yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas Kesehatan.
(2) UPTD Puskesmas mempunyai tugas pokok menyelenggarakan pelayanan kesehatan masyarakat di Wilayah kerjanya.
(3) Dalam menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) pasal ini, UPTD Puskesmas mempunyai fungsi :
a. Pencegahan dan pemberantasan penyakit ;
b. Peningkatan kesehatan dan kesehjahteraan keluarga; c. Penyelengaraan pemulihan kesehatan dan rujukan;
e. Penyelenggaraan perawatan kesehatan ;
f. Penyelenggaraan pelayanan kesehatan khusus. Pasal 19
(1) UPTD Gudang Farmasi adalah unsure pelaksana Dinas Kesehatan yang dipimpin oleh Kepala UPTD Gudang Farmasi yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas Kesehatan.
(2) UPTD Gudang Farmasi mempunyai tugas pokok menyelenggarakan pelayanan kebutuhan obat dan sarana kesehatan.
(3) Dalam menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) pasal ini, UPTD Gudang Farmasi mempunyai fungsi :
a. Perencanaan kebutuhan obat dan sarana kesehatan; b. Pengadaan obat dan sarana kesehatan;
c. Penyimpanan serta penatausahaan obat dan sarana kesehatan; d. Pendistribusian obat dan sarana kesehatan.
Paragraf 2
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Pasal 20
(1) Dinas Pendidikan dan Kebudayaan adalah unsure pelaksana Pemerintah Daerah yang dipimpin oleh Kepala Dinas yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Walikota melalui Sekretaris Daerah.
(2) Dinas Pendidikan dan Kebudayaan mempunyai tugas pokok menyelenggarakan kewenangan Daerah di bidang pendidikan dan kebudayaan.
(3) Untuk melakukan tugas pokok sebagaimana tersebut pada ayat (2) pasal ini, Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan mempunyai fungsi :
a. Perumusan kebijakan teknis pelaksanaan di bidang pendidikan dan kebudayaan; b. Penyelenggaraan pembelajaran siswa dan kurikulum;
c. Perencanaan, pengadaan serta pemeliharaan prasarana dan sarana pendidikan; d. Pemberdayaan sekolah dan pembinaan ketenagaan pendidikan;
e. Pembinaan pendidikan luar sekolah, kepemudaan, olah raga dan kebudayaan; f. Penuntasan wajib belajar pendidikan dasar 9 tahun;
g. Penetapan kurikulum muatan local; h. Penyelenggaraan ketatausahaan.
Pasal 21
Struktur organisasi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan terdiri atas : a. Kepala Dinas;
b. Bagian Tata Usaha, membawahkan : 1) Sub Bagian Umum;
2) Sub Bagian Keuangan; 3) Sub Bagian Kepegawaian.
c. Sub Dinas Pembelajaran Siswa dan Kurikulum, membawahkan : 1) Seksi Pra Sekolah;
2) Seksi Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah;
3) Seksi Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama/Madrasah Tsanawiyah; 4) Seksi Pendidikan Menengah Umum/Kejuruan/Aliyah.
d. Sub Dinas Pemberdayaan Sekolah Dan Ketenagaan, membawahkan : 1) Seksi Pra Sekolah;
2) Seksi Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah;
3) Seksi Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama/Madrasah Tsanawiyah; 4) Seksi Pendidikan Menengah Umum/Kejuruan/Aliyah.
e. Sub Dinas Sarana, Prasarana Dan Bantuan, membawahkan : 1) Seksi Pra Sekolah;
2) Seksi Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah;
3) Seksi Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama/Madrasah Tsanawiyah; 4) Seksi Pendidikan Menengah Umum/Kejuruan/Aliyah.
f. Sub Dinas Pendidikan Luar Sekolah Dan Kebudayaan. Membawahkan : 1) Seksi Bina Kursus Dan Keterampilan;
2) Seksi Kebudayaan;
3) Seksi Bina Pemuda Dan Olah raga.
g. Cabang Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan. Pasal 22
(1) Cabang Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan adalah unsur pelaksana Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan yang dipimpin oleh Kepala Cabang Dinas yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan serta secara operasional berada di bawah koordinasi Camat;
(2) Cabang Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan mempunyai tugas pokok menyelenggarakan sebagian tugas Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan di wilayah Kecamatan;
(3) Dalam menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) pasal ini, Cabang Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan mempunyai fungsi :
a. Pemantauan dan pembinaan terhadap proses belajar mengajar dan manajemen pendidikan pada lembaga pendidikan dasar;
b. Pemberian rekomendasi dalam akreditasi lembaga pendidikan dasar yang diselenggarakan oleh masyarakat/swasta;
c. Penyaluran bantuan pengadaan dan pemeliharaan prasarana serta sarana pendidikan bagi lembaga-lembaga pendidikan dasar negeri;
d. Pemberian rekomendasi bagi ijin pendirian lembaga-lembaga pendidikan dasar yang diselenggarakan oleh masyarakat atau swasta;
e. Penyaluran bantuan buku pelajaran pokok;
f. Pengusulan kenaikan pangkat dan pengalihan tugas tenaga-tenaga teknis dan non-teknis pendidikan;
g. Penyelenggaraan pemberantasan buta huruf, buta angka dan buta pengetahuan dasat di tingkat Kecamatan;
h. Penyelenggaraan administrasi di lingkungan Cabang Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan.
Paragraf 3 Dinas Pertanian
Pasal 23
(1) Dinas Pertanian adalah unsure pelaksana Pemerintah Daerah yang dipimpin oleh Kepala Dinas yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Walikota melalui Sekretaris Daerah.
(2) Dinas Pertanian mempunyai tugas pokok menyelenggarakan kewenangan Daerah di bidang Pertanian;
(3) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana tersebut pada ayat (2) pasal ini, Dinas Pertanian mempunyai fungsi :
a. Perumusan kebijakan teknis di bidang pertanian, perikanan dan peternakan; b. Pengawasan mutu bibit tanaman, benih ikan dan bibit ternak;
c. Penyelenggaraan penyuluhan teknis dalam rangka peningkatan mutu pengelolaan serta produk usaha pertanian, usaha perikanan dan usaha peternakan;
d. Pencegahan dan pemberantasan hama pertanian dan perikanan serta penyakit ternak;
e. Pengendalian terhadap lalu lintas perdagangan produk-produk usaha pertanian, usaha perikanan dan usaha peternakan;
f. Pengawasan atas mutu pupuk, pakan ikan dan ternak serta obat-obatan yang digunakan dalam usaha pertanian, usaha perikanan dan usaha peternakan; g. Pengembangan dan pemeliharaan prasarana usaha pertanian;
h. Penyelenggaraan ketatausahaan;
i. Pengembangan metode dan system pertanian perkotaan. Pasal 24
Struktur organisasi Dinas Pertanian terdiri atas : a. Kepala Dinas;
b. Bagian Tata Usaha, membawahkan : 1) Sub Bagian Umum;
2) Sub Bagian Keuangan; 3) Sub Bagian Perlengkapan.
c. Sub Dinas Bina Usaha Pertanian, membawahkan : 1) Seksi Pengembangan Usaha Pertanian;
2) Seksi Pemberantasan Hama Tanaman; 3) Seksi Penyuluhan Teknis Pertanian; 4) Seksi Prasarana Usaha Pertanian.
d. Sub Dinas Bina Usaha Perikanan, membawahkan : 1) Seksi Pengembangan Usaha Perikanan;
2) Seksi Penyuluhan Teknis Dan Pemberantasan Hama Perikanan. e. Sub Dinas Bina Usaha Peternakan, membawahkan :
1) Seksi Pengembangan Usaha Peternakan; 2) Seksi Pemberantasan Penyakit Ternak; 3) Seksi Penyuluhan Teknis Peternakan;
4) Seksi Pengawasan Mutu Produk Usaha Peternakan.
Paragraf 4 Dinas Tata Kota
Pasal 25
(1) Dinas Tata Kota adalah unsure pelaksana Pemerintah Daerah yang dipimpin oleh Kepala Dinas yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Walikota melalui Sekretaris Daerah.
(2) Dinas Tata Kota mempunyai tigas pokok melaksanakan kewenangan Daerah di bidang tata ruang, pertamanan kota dan pembangunan gedung.
(3) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (2) pasal ini, Dinas Tata Kota mempunyai fungsi :
a. Perumusan kebijakan teknis di bidang tata ruang, bangunan dan pertamanan; b. Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang Wilayah;
c. Pengendalian terhadap pemanfataan ruang; d. Perencanaan, penataan bangunan;
e. Perencanaan, pembangunan dan pemeliharaan pertamanan; f. Pendataan dan pengendalian bangunan;
g. Penyelenggaraan ketatausahaan;
h. Pelaksanaan koordinasi dengan instansi terkait. Pasal 26 Struktur organisasi Dinas Tata Kota terdiri atas : a. Kepala Dinas;
b. Bagian Tata Usaha, membawahkan : 1) Sub Bagian Umum;
2) Sub Bagian Keuangan; 3) Sub Bagian Kepegawaian.
c. Sub Dinas Tata Ruang, membawahkan : 1) Seksi Perencanaan Tata Ruang; 2) Seksi Pemetaan Dan Survey;
3) Seksi Pemantauan Dan Evaluasi Tata Ruang. d. Sub Dinas Pertamanan, membawahkan :
1) Seksi Pembangunan Dan Pemeliharaan Tamanan; 2) Seksi Dekorasi Kota Dan Reklame;
3) Seksi Penerangan Jalan Umum. e. Sub Dinas Bangunan, membawahkan :
1) Seksi Perencanaan Dan Penataan Bangunan; 2) Seksi Pelaksanan Dan Pemanfataan Bangunan;
3) Seksi Pendataan Dan Pengendalian Bangunan Paragraf 5
Dinas Pekerjaan Umumj Pasal 27
(1) Dinas Pekerjaan Umum adalah unsur pelaksana Pemerintah Daerah yang dipimpin oleh Kepala Dinas yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Walikota melalui sekretaris Daerah.
(2) Dinas Pekerjaan Umum mempunyai tugas pokok menyelenggarakan kewenangan Daerah di bidang kebinamargaan, pengairan dan kebersihan.
(3) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana tersebut pada ayat (2) pasal ini, Dinas pekerjaan umum mempunyai fungsi :
a. Perumusan kebijakan teknis dibidang kebinamargaan, pengairan dan kebersihan b. Penyelenggaraan pengendalian dan operasional kebinamargaan, pengairan dan
kebersihan;
c. Pelaksanaan pembangunan, pemeliharaan jalan dan jembatan; d. Pelaksanaan pembangunan, pemeliharaan dan pemanfaatan irigasi; e. Penyelenggaraan pengelolaan kebersihan;
f. Penyelenggaraan Ketatausahaan;
g. Pelaksanaan koordinasi dengan instansi terkait. Pasal 28
Struktur organisasi Dinas Pekerjaan Umum terdiri dari atas : a. Kepala Dinas
b. Bagian Tata usaha, membawahkan: 1). Sub Bagian Umum;
2). Sub Bagian Keuangan; 3). Sub Bagian Kepegawaian.
c. Sub Dinas Pengendalian Operasional membawahkan: 1). Seksi Penyusunan Program
2). Seksi Perencanaan Teknis
d. Sub Dinas Bina Marga, membawahkan : 1). Seksi Pembangunan Jalan Dan Jembatan; 2). Seksi Pemeliharaan Jalan Dan Jembatan; 3). Seksi Pengujian Tanah dan Bahan
e. Sub Dinas Kebersihan, membawahkan: 1). Seksi Pendataan dan Pembinaan ; 2). Seksi Operasional;
3). Seksi Penampungan dan Pemusnahan Sampah;
f. Sub Dinas Pengairan, membawahkan: 1). Seksi Pembangunan;
3). Seksi Bina manfaat.
g. UPTD Peralatan Dan Perbekalan.
Pasal 29
(1) UPTD Peralatan Dan Perbekalan adalah unsur pelaksana Dinas Pekerjaan Umum yang dipimpin oleh kepala UPTD Peralatan dan Perbekalan yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada kepala Dinas Pekerjaan Umum.
(2) UPTD Peralatan dan Perbekalan mempunyai tugas pokok menyelenggarakan pengelolaan peralatan dan perbekalan serta pelaksanaan kegiatan ketatausahaan. (3) Dalam menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud dalam ayat (2)
pasal ini, UPTD Peralatan Dan Perbekalan mempunyai fungsi : a. Pelaksanaan pengadaan peralatan dan Perbekalan;
b. Pelaksanaan pemeliharaan peralatan dan perbekalan;
c. Pelaksanaan pengawasan penggunaan peralatan dan perbekalan; d. Pelaksanaan kegiatan ketatausahaan.
Paragraf 6
Dinas Perumahan dan Permukiman Pasal 30
(1) Dinas Perumahan dan Permukiman adalah unsur pelaksana Pemerintah Daerah yang dipimpin oleh Kepala Dinas yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Walikota melalui sekretaris Daerah Kota.
(2) Dinas Perumahan dan Permukiman mempunyai tugas pokok melaksanakan kewenangan Daerah di bidang Perumahan, Permukiman, teknik penyehatan dan pemakaman.
(3) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana tersebut pada ayat (2) pasal ini, Dinas Perumahan Dan Permukiman mempunyai fungsi :
a. Perumusan kebijakan teknis dibidang perumahan dan permukiman;
b. Pelaksanaan teknis operasional pengelolaan perumahan dan permukiman;
c. Pelaksanaan teknis operasional pengembangan kualitas permukiman serta prasarana dan sarana permukiman;
d. Pengaturan dan Pengendalian utilitas umum dan fasilitas sosial;
e. Penyelenggaraan pengelolaan lingkungan perumahan dan permukiman ; f. Penyelenggaraan perencanaan perumahan dan permukiman;
g. Penyelenggaraan pembinaan badan usaha di bidang perumahan dan permukiman;
h. Penyelenggaraan ketatausahaan;
i. Pelaksanaan koordinasi dengan instansi terkait. Pasal 31
Struktur organisasi Dinas Perumahan dan Permukiman terdiri atas : a. Kepala Dinas;
b. Bagian Tata Usaha, membawahkan 1). Sub Bagian Umum;
2). Sub Bagian Keuangan; 3). Sub Bagian Kepegawaian;
c. Sub Dinas Pengembangan membawahkan: 1). Seksi Peningkatan Kualitas Permukiman;
2). Sweksi pengembangan prasarana dan Sarana Permukiman; 3). Seksi Pengaturan.
d. Sub Dinas Pengelolaan, membawahkan :
1). Seksi Pengelolaan Prasarana dan sarana Perumahan; 2). Seksi Pemakaman.
e. Sub Dinas Perencanaan Teknis, membawahkan: 1). Seksi Program; 2). Seksi Evaluasi 3). Seksi Pengendalian. Paragraf 7 Dinas Perhubungan Pasal 32
(1) Dinas Perhubungan adalah unsur pelaksana Pemerintah Daerah yang dipimpin oleh kepala Dinas yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Walikota melalui secretariat daerah.
(2) Dinas Perhubungan mempunyai tugas pokok melaksanakan kewenangan Daerah di bidang perhubungan.
(3) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana tersebut pada ayat (2) pasal ini, Dinas Perhubungan mempunyai tugas:
a. Perumusan kebijakan teknis di bidang perhubungan; b. Penyelenggaraan manajemen dan rekayasa lalu lintas;
c. Penyelenggaraan pengujian kendaraan dan pembinaan perbengkelan umum; d. Pembinaan, pengendalian lalu lintas dan angkutan jalan;
e. Penyelenggaraan teknik lalu lintas termasuk pengelolaan parkir dan terminal; f. Penyelenggaraan ketatausahaan.
Pasal 33 Struktur organisasi Dinas Perhubungan, terdiri atas: a. Kepala Dinas;
b. Bagian Tata Usaha, membawahkan: 1) Sub Bagian Umum;
2) Sub Bagian Umum;
3) Sub Bagian Kepegawaian.
1) Seksi Angkutan orang;
2) Seksi Angkutan Barang dan Angkutan Khusus.
d. Sub Dinas Lalu lintas dan Teknis Prasarana, membawahkan: 1) Seksi Manajemen dan Rekayasa Lalu lintas;
2) Seksi Teknis Prasarana.
e. Sub Dinas Pengujian Kendaraan dan Perbengkelan, membawahkan: 1) Seksi Pengujian Kendaraan;
2) Seksi Perbengkelan Umum.
f. Sub Dinas Pengendalian Operasional, membawahkan: 1) Seksi Penertiban Lalu lintas Angkutan;
2) Seksi Bimbingan Keselamatan dan Penanggulangan Kecelakaan; 3) Seksi Pengolahan Data Dan Evaluasi.
Paragraf 8
Dinas Ketenagakerjaan dan Kependudukan Pasal 34
(1) Dinas Ketenagakerjaan Dan Kependudukan adalah unsure pelaksana Pemerintah Daerah yang dipimpin oleh Kepala Dinas yang berada di bawah di bawah dan bertanggung jawab kepada Walikota melalui Sekretaris Daerah.
(2) Dinas Ketenagakerjaan Dan Kependudukan mempunyai tugas pokok menyelenggaraakan kewenangan Daerah di bidang bidang ketenagakerjaan dan kewpendudukan.
(3) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana tersebut pada ayat (2) pasal ini, Dinas Ketenagakerjaan Dan Ketenagakerjaan dan kependudukan mempunyai fungsi:
a. Perumusan kebijakan teknis dan pengendalian di bidang ketenagakerjaan dan kependudukan;
b. Pengkoordinasian penyelenggaraan ketenagakerjaan dan kependudukan; c. Penyelenggaraan administrasi kependudukan;
d. Penyelenggaraan ketenagakerjaan;
e. Penyelenggaraan pembinaan dan pengendalian penduduk; f. Penyelenggaraan ketatausahaan.
Pasal 35
Struktur organisasi Dinas Ketenagakerjaan Dan Kependudukan, terdiri atas: a. Kepala Dinas:
b. Bagian Tata Usaha, membawahkan: 1) Sub Bagian Umum;
2) Sub Bagian Keuangan; 3) Sub Bagian Kepegawaian.
c. Sub Dinas Administrasian Kependudukan, membawahkan: 1) Seksi Pendaftaran dan Pencatatan Penduduk;
2) Seksi Mutasi;
d. Sub Dinas Tenaga Kerja, membawahkan: 1) Seksi Pelatihan produktifitas Tenaga Kerja; 2) Seksi Kesejahteraan Pekerja Dan Penganggur; 3) Seksi Penempatan dan Pengawasan Tenaga Kerja. e. Sub Dinas Pengendalian Penduduk, membawahkan:
1) Seksi Pembinaan Keluarga Sejahtera; 2) Seksi Perencanaan dan Informasi Keluarga; 3) Seksi Transmigrasi.
Paragraf 9 Dinas Pertanahan
Pasal 36
(1) Dinas Pertanahan adalah unsure pelaksana Pemerintah Daerah dipimpin oleh Kepala Dinas yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Walikota melalui Sekretaris daerah.
(2) Dinas Pertanahan mempunyai tugas pokok menyelenggaraakan kewenangan Daerah di bidang pertanahan.
(3) Untuk melaksanakan tugas pokoksebagaimana tersebut pada ayat (2) pasal ini, Dinas Pertanahan mempunyai fungsi:
a. Penyelenggaraan pengukuran dan pendaftaran tanah; b. Pengaturan penguasaan tanah;
c. Pemberian Hak-Hak Atas Tanah; d. Perencanaan penatagunaan tanah; e. Penyelenggaraan ketatausahaan.
Pasal 37 Struktur Organisasi Dinas Pertanahan, terdiri atas:
a. Kepala Dinas;
b. Bagian Tata Usaha, membawahkan: 1) Sub Bagian Umum;
2) Sub Bagian Keuangan; 3) Sub Bgaian Kepegawaian.
c. Sub Dinas Pengukuran Dan Pendaftaran Tanah, membawahkan: 1) Seksi Pengukuran, Pemetaan dan Konversi;
2) Seksi Pendaftaran Hak dan Sistem Informasi Pendaftaran Tanah; 3) Seksi Peralihan Hak dan Pembebasan.
d. Sub Dinas Pengaturan Penguasaan Tanah, membawahkan: 1) Seksi Penataan, Penguasaan dan Pemilik Tanah;
2) Seksi Pengendalia, Penguasaan dan Pemilikan Tanah. e. Sub Dinas Hak-hak Atas Tanah, membawahkan:
1) Seksi Pemberian Hak Atas Tanah;
2) Seksi Pengadaan dan Pembebasan Tanah; 3) Seksi Penyelesaian Masalah Pertanahan. f. Sub Dians Penatagunaan Tanah, membawahkan:
1) Seksi Rencana dan Bimbingan Penatagunaan Tanah; 2) Seksi Data Penatagunaan Tanah.
Paragraf 10
Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Pemberdayaan Dunia Usaha Pasal 38
(1) Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Pemberdayaan Dunia Usaha adalah pelaksana Pemerintah Daerah, dipimpin oleh Kepala Dinas yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Walikota melalui Sekreatris Daerah. (2) Dinas Perindustrian, Perdaganagn dan Pemberdayaan Dunia Usaha
mempunyai tugas pokok menyelenggarakan kewenangan Daerah di bidang perindustrian, perdagangan, koperasi dan usaha kepariwisataan.
(3) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana tersebut pada ayat (2) pasal ini, Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Pemberdayaan Dunia Usaha mempunyai fungsi:
a. Perumusan kebijakan teknis pelaksanaan pengendalian perindustrian, perdagangan, koperasi dan usaha kepariwisataan;
b. Penyelenggaraan bimbingan dan penyuluhan;
c. Pengkoordinasian penyelenggaraan di bidang perindustrian, perdaganagan, koperasi dan usaha kepariwisataan;
d. Pembinaan pengembangan perindustrian, perdagangan, koperasi dan usaha kepariwisataan;
e. Pembinaan dan pengembangan pemasaran; f. Penyelenggaraan ketatausahaan.
Pasal 39
Struktur Organisasi Dinas Pemberdayaan Dunia Usaha, terdiri atas: a. Kepala Dinas;
b. Bagian Tata Usaha, membawahkan 1) Sub Bagian Umum;
2) Sub Bagian Keuangan; 3) Sub Bagian Kepegawaian.
c. Sub Dinas Perindustrian, membawahkan:
1) Seksi Pengembangan Industri Kecil dan Menengah; 2) Seksi Aneka Industri.
d. Sub Dinas Perdagangan, membawahkan :
1) Seksi Perdagangan Luar Negeri dan Dalam Negeri; 2) Seksi Perdagangan Pasar dan Pedagang Kecil; 3) Seksi Perdagangan dan Aneka Usaha;
4) Seksi Metrologi
e. Sub Dinas Koperasi, membawahkan:
1) seksi Fasilitas, Pembiayaan dan simpan Pinjam; 2) Seksi Pembinaan dan Penyuluhan;
3) Seksi Pembinaan Kelembagaan dan Usaha. f. Sub Dinas Usaha Pariwisata, membawahkan:
1) Seksi Promosi Pariwisata;
2) Seksi Sarana dan Obyek Pariwisata; 3) Seksi Pengembangan Pariwisata.
Paragraf 11
Dinas Lingkungan Hidup Pasal 40
(1) Dinas Lingkungan Hidup adalah unsure pelaksana Pemerintah Daerah yang dipimpin oleh Kepala Dinas yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Walikota melalui Sekretaris Daerah.
(2) Dinas Lingkungan Hidup mempunyai tugas pokok menyelenggarakan Kewenangan Daerah di bidang lingkungan hidup .
(3) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana tersebut pada ayat (2) pasal ini, Dinas Lingkungan Hidup mempunyai fungsi:
a. Perumusan kebijakan teknis di bidang Lingkungan Hidup; b. Pengkoordinasian pengelolaan lingkungan hidup;
c. Pembinaan administrasi pengendalian lingkungan hidup; d. Pemberian pelayanan teknis administrative;
e. Pelaksanaan analisis mengenai dampak lingkungan; f. Pelaksanaan pemulihan kondisi lingkungan hidup; g. Penyelenggaraan ketatausahaan.
Pasal 41
Struktur organisasi Dinas Lingkungan Hidup, terdiri atas: a. Kepala Dinas;
b. Bagian Tata Usaha, membawahkan: 1) Sub Bagian Umum;
2) Sub Bagian Keuangan; 3) Sub Bagian Kepegawaian.
c. Sub Dinas Analisis Pencegahan Dampak Lingkungan membawahkan: 1) Seksi Pencegahan Dampak Lingkungan;
2) Seksi Analisa dan Evaluasi Dampak Lingkungan; 3) Seksi Penyuluhan dan Penerapan UKL dan UPL..
d. Sub Dinas Pengawasan dan Pengendalian, membawahkan: 1) Seksi Penanggulangan Pencemaran Lingkungan;
2) Seksi Pengawasan Dampak Lingkungan; 3) Seksi Pengendalian Dampak Lingkungan.
e. Sub Dinas Pemantauan dan Pemulihan, membawahkan : 1) Seksi Pemantauan Kualitas Lingkunagn;
2) Seksi Pemulihan Kualitas Lingkungan; 3) Seksi Analisis dan evaluasi.
Paragraf 12
Pasal 42
(1) Dinas Ketentraman dan Ketertiban adalah unsur pelaksana Pemerintah daerah yang dipimpin oleh Kepala Dinas yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Walikota melalui Sekretaris Daerah.
(2) Dinas Ketentraman dan ketertiban mempunyai tugas pokok menyelenggaraan kewenangan Daearh di bidang ketentraman dan ketertiban serta penegakan peraturan perundang-undangan.
(3) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana tersebut pada ayat (2) pasal ini, Dinas Ketentraman dan Ketertiban mempunyai fungsi:
a. Penyelenggaraan ketentraman dan ketertiban umum; b. Pelaksanaan penegakan Peraturan Daerah;
c. Pengkoordinasian penyelenggaraan tugas pemerintah Kota; d. Perumusan kebijakan operasional;
e. Pembinaan perlindungan masyarakat dan kesatuan bangsa; f. Pengkoordinasian penanggulangan bencana;
g. Penyelenggaraan ketatausahaan.
Pasal 43
Struktur organisasi Dinas Ketentraman dan Ketertiban, terdiri atas: a. Kepala dinas;
b. Bagian Tata Usaha, membawahkan: 1) Sub Bagian Umum;
2) Sub Bagian Keuangan; 3) Sub Bagian Kepegawaian.
c. Sub Dinas Ketertiban Umum, membawahkan :
1) Seksi Pengawasan Tempat Hiburan Dan Keramaian; 2) Seksi Pengawasan Pasar Dan Pedagang Kaki Lima; 3) Seksi Pengawasan Bangunan Dan Sarana Umum. d. Sub Dinas Pamong Praja, membawahkan :
1) Seksi Penegakkan Dan Penindakan; 2) Seksi Binmas;
3) Seksi Pengerahan Personil;
e. Sub Dinas Linmas Dan Kesatuan Bangsa, membawahkan : 1) Seksi Perlindungan Masyarakat;
2) Seksi Kesatuan Bangsa;
3) Seksi Penanggulangan Bencana.
Bagian Ketiga Lembaga Teknis Daerah
Paragraf I
Pasal 44
(1) Badan Perencanaan Daerah adalah unsur penunjang kegiatan Pemerintah Daerah, dipimpin oleh Kepala Badan, yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Walikota melalui Sekretaris Daerah;
(2) Badan Perencanaan Daerah mempunyai tugas pokok membantu Walikota dalam menyelenggarakan pemerintahan Daerah di bidang penelitian, perencanaan dan program strategis;
(3) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana tersebut pada ayat (2) pasal ini, Badan Perencanaan Daerah mempunyai fungsi :
a. Perumusan kebijakan pelaksanaan di bidang perencanaan dan program strategis;
b. Penyelenggaraan penelitian;
c. Pembinaan administrasi perencanaan; d. Pemberian pelayanan teknis administrasi; e. Penyelenggaraan evaluasi dan pelaporan; f. Pengkoordinasian perumusan program; g. Penyelenggaraan ketatausahaan.
Pasal 45
Struktur organisasi Badan Perencanaan Daerah, terdiri dari : a. Kepala Badan;
b. Sekretariat, membawahkan : 1) Sub Bagian Umum; 2) Sub Bagian Keuangan; 3) Sub Bidang Kepegawaian.
c. Bidang Perencanaan Dan Program Strategis, membawahkan : 1) Sub Bidang Perencanaan Sarana Dan Prasarana Perkotaan; 2) Sub Bidang Perencanaan Ekonomi;
3) Sub Bidang Perencanaan Sosial Ekonomi. d. Bidang Penelitian, membawahkan :
1) Sub Bidang Penelitian Sarana Dan Prasarana Perkotaan; 2) Sub Bidang Penelitian Ekonomi;
3) Sub Bidang Penelitian Sosial Budaya.
e. Bidang Evaluasi Dan Pelaporan, membawahkan : 1) Sub Bidang Evaluasi;
2) Sub Bidang Pelaporan.
Paragraf 2
Pasal 46
(1) Badan Keuangan Dan Kekayaan Daerah adalah unsure penunjang kegiatan Pemerntah Daerah, dipimpin oleh Kepala Badan yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Walikota melalui Sekretaris Daerah.
(2) Badan Keuangan Dan Kekayaan Daerah mempunyai tugas pokok membantu Walikota dalam menyelenggarakan pemerintahan Daerah di bidang keuangan dan kekayaan Daerah.
(3) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana tersebut pada ayat (2) pasal ini, Badan Keuangan Dan Kekayaan Daerah mempunyai fungsi :
a. Perumusan kebijakan teknis pelaksanaan dibidang keuangan dan kekayaan; b. Penyelenggaraan perbendaharaan dan Kas Daerah;
c. Penyelenggaraan penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah; d. Pelaksanaan pengelolaan Pendapatan Asli Daerah;
e. Pengelolaan perimbangan keuangan Daerah; f. Penyelenggaraan Akuntasi dan Verifikasi;
g. Pelaksanaan tuntutan perbendaharaan dan tuntutan ganti rugi; h. Penyelenggaraan administrasi kekayaan;
i. Penyelenggaraan ketatausahaan.
Pasal 47
Struktur organisasi Badan Keuangan Dan Kekayaan Daerah, terdiri atas ; a. Kepala Badan;
b. Sekretariat, membawahkan : 1) Sub Bagian Umum;
2) Sub Bagian Kepegawaian; 3) Sub Bagian Keuangan.
c. Bidang Pendapatan Asli Daerah, membawahkan :
1) Sub Bidang Pendapatan Dan Pengembangan Sumber PAD; 2) Sub Bidang Penetapan
3) Sub Bidang Penagihan PAD d. Bidang Pembiayaan, membawahkan :
1) Sub Bidang Anggaran;
2) Sub Bidang Perbendaharaan; 3) Sub Bidang Kas Daerah
e. Bidang Perimbangan Keuangan Daerah, membawahkan: 1) Sub Bidang Pajak Bumi Dan Bangunan;
2) Sub Bidang Bantuan Dan Pinjaman;
3) Sub Bidang Perimbangan Keuangan Daerah Lainnya. f. Bidang Akuntansi, membawahkan:
1) Sub Bidang Verifikasi;
2) Sub Bidang Administrasi Kekayaan; 3) Sub Bidang Pembukuan dan Pelaporan.
Paragraf 3
Badan Kepegawaian, Pendidikan Dan Latihan Pasal 48
(1) Badan kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan adalah unsur penunjang kegiatan Pemerintah Daerah, dipimpin oleh Kepala Badan Kepegawaian, Pendidikan Dan Latihan, yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Walikota melalui Sekretaris Daerah.
(2) Badan Kepegawaian, Pendidikan Dan Latihan mempunyai tugas pokok menyelenggarakan administrasi kepegawaian, pendidikan dan latihan.
(3) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana tersebut pada ayat (2) pasal ini, Badan Kepegawaian, Pendidikan Dan Latihan mempunyai fungsi :
a. Perumusan kebijakan teknis pelaksanaan di Bidang Kepegawaian dan Diklat; b. Pengkoordinasian pelaksanaan pendidikan dean latihan;
c. Penyelenggaraan pendidikan dan latihan; d. Perencanaan, pengadaan dan mutasi pegawai;
e. Penyelenggaraan pengembangan dan dokumentasi pegawai;
f. Penyelenggaraan kesejahteraan pegawai dan pelaksanaan pemensiunan; g. Pembinaan administrasi kepegawaian;
h. Pemberian pelayanan teknis administrative; i. Penyelenggaraan ketatausahaan
Pasal 49
Struktur organisasi Badan Kepegawaian, Pendidikan Dan Latihan, terdiri atas : a. Kepala Badan;
b. Sekretariat membawahkan: 1) Sub Bagiab Umum; 2) Sub Bagian Keuangan; 3) Sub Bagian Perlengkapan
c. Bidang Pengadaan Dan Mutasi, membawahkan: 1) Sub Bidang Pengadaan Dan Mutasi Pegawai; 2) Sub Bidang Analisis Dan Kemapuan Aparatur; 3) Sub Bidang Umum Kepegawaian
d. Bidang Kesejahteraan Dan Pemensiunan, membawahkan: 1) Sub Bidang Kesejahteraan Pegawai;
2) Sub Bidang Pemberhentian Dan Pensiun; 3) Sub Bidang Disiplin
e. Bidang Pendidikan Dan Latihan, membawahkan: 1) Sub Bidang Perencanaan Kebutuhan;
2) Sub Bidang Pelaksanaan;
Paragraf 4
Badan Pengawas Daerah Pasal 50
(1) Badan Pengawas Daerah adalah unsur penunjang kegiatan Pemerintah Daerah, yang dipimpin oleh kepala Badan, berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Walikota melalui Sekretaris Daerah.
(2) Badan Pengawas Daerah mempunyai tugas pokok membantu Walikota dalam menyeleggarakan pemerintahan Daerah di Bidang Pengawasan
(3) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana tersebut pada ayat (2) pasal ini, Badan Pengawas Daerah mempunyai fungsi:
a. Perumusan kebijakan pelaksanaan di bidang pengawasan;
b. Pelaksanaan pemeriksaan di bidang pemerintahan, pembangunan, aparatur, keuangan dan kesejahteraan sosial;
c. Penyelenggaraan pengujian serta penilaian atas hasil layanan setiap unsur dan atau lembaga perangkat Daerah;
d. Pelaksanaan pengusutan kebenaran laporan atas pengaduan terhadap penyimpangan;
e. Penyelenggaraan pelayanan teknis administrative dan fungsional; f. Penyelenggaraan ketatausahaan.
Pasal 51
Struktur organisasi Badan Pengawas Daerah, terdiri dari : a. Kepala Badan;
b. Sekretariat, membawahkan: 1) Sub Bagian Umum; 2) Sub Bagian Keuangan; 3) Sub Bagian Kepegawaian.
c. Bidang Pengawasan Pemerintahan, membawahkan: 1) Sub Bidang Pemerintahan dan Perundang-undanagn 2) Sub Bidang Pertanahan;
3) Sub Bidang Ketentraman dan ketertiban; 4) Sub Bidang Kepegawaian dan Diklat.
d. Bidang Pengawasan Keuangan Dan Kekayaan, membawahkan : 1) Sub Bidang Keuangan;
2) Sub Bidang Pendapatan; 3) Sub Bidang Kekayaan Daerah.
e. Bidang Pengawasan Pembangunan Daerah, membawahkan : 1) Sub Bidang Pembangunan Fasilitas Umum;
2) Sub Bidang Pembangunan Perekonomian; 3) Sub Bidang Pertanian Dan Perhubungan.
f. Bidang Pengawasan Kesejahteraan Sosial, membawahkan : 1) Sub Bidang Kesehatan Dan Lingkungan Hidup;
2) Sub Bidang Pendidikan Dan Pemberdayaan Masyarakat; 3) Sub Bidang Kependudukan dan Tenaga Kerja.
Paragraf 5
Kantor Penanaman Modal Dan Perijinan Pasal 52
(1) Kantor Penanaman Modal Dan Perijinan adalah unsure penunjang kegiatan Pemerintah Daerah, dipimpin oleh Kepala Kantor Penanaman Modal Dan Perijinan, yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Walikota melalui Sekretaris Daerah.
(2) Kantor Penanaman Modal Dan Perijinan mempunyai tugas pokok menyelenggarakan koordinasi penanaman modal dan pelayanan teknis perijinan. (3) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana tersebut pada ayat (2) pasal ini,
Kantor Penanaman Modal Dan Perijinan mempunyai fungsi :
a. Perumusan kebijakan teknis penyelenggaraan kewenangan Daerah di bidang penanaman modal;
b. Penyelenggaraanpromosi dalam rangka peningkatan penanaman modal di Daerah;
c. Pendataan atas potensi Daerah di bidang penanaman modal; d. Pengkajian atas pelaksanaan/realisasi penanaman modal; e. Pemantauan atas pelaksanaan/realisasi penanaman modal;
f. Pemberian fasilitasi kepada calon investor dalam rangka memperlancar proses pelaksanaan/realisasi penanaman modal di Daerah;
g. Penyelenggaraan pemberian perijinan;
h. Penyelenggaraanketatausahaan di lingkungan kantor penanaman Modal. Pasal 53
Struktur organisasi kantor Penanaman Modal Dan Perijinan, terdiri atas : a. Kepala Kantor;
b. Sub Bagian Tata Usaha; c. Seksi Promosi;
d. Seksi Perijinan;
e. Seksi Pengkajian Kelayakan Investasi; f. Seksi pemantauan Dan Fasilitasi.
Paragraf 6
Kantor Perpustakaan Umum
(1) Kantor Perpustakaan Umum adalah unsure penunjang pelaksana kegiatan Pemerintah Daerah, dipimpin oleh kepala KantorPerpustakaan Umum, yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Walikota melalui Sekretaris Daerah.
(2) Kantor Perpustakan umum mempunyai tugas pokok menyelenggarakan pelayanan teknis dibidang perpustakaan umum.
(3) Untuk melaksankan tugas pokok sebagaimana tersebut pada ayat (2) pasal ini, Kantor Perpustakaan Umum mempunyai fungsi :
a. Perumusan kebijakan teknis di bidang perpustakaan umum; b. Pembinaan administrasi pengembangan perpustakaan umum;
c. Mempersiapkan kebijakan pembinaan dan pengembangan perpustakaan khusus;
d. Melaksnakan koordinasi dan evaluasi kegiatan dan kerjasama antar perpustakaan di Daerah;
e. Melaksanakan penyusunan, penerbitan, pelestarian bahan pustaka serta jasa perpustakaan dan perawatan;
f. Melaksanakan penyusunan rujukan berupa indek, bibliografi subyek, abstrak dan diroktori;
g. Penyelenggaraan ketatausahaan. Pasal 55
Struktur organisasi Kantor Perpustakaan Umum, terdiri dari atas: a. Kepala Kantor;
b. Sub Bagian Tata Usaha;
c. Seksi Akuisisi Pengolahan Bahan Pustaka Dan Informasi; d. Seksi Layanan Bibliografi Dan Deposit.
Paragraph 7 Kantor Arsip Daerah
Pasal 56
(1) Kantor Arsip Daerah adalah unsure penunjang pelaksana kegiatan Pemerintah Daerah, dipimpin oleh kepala Kantor Arsip Daerah, yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Walikota melalui Sekretaris Daerah.
(2) Kantor Arsip Daerah mempunyai tugas pokok menyelenggarakan pelayanan di bidang Arsip Daerah.
(3) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana tersebut pada ayat (2) pasal ini, Kantor Arsip Daerah mempunyai fungsi :
a. Penyusunan rencana dan program pembinaan dan pengelolaan kearsipan Daerah berdasarkan kebijaksanaan Walikota;
b. Pelaksanaan pengumpulan dan pengelolaan arsip in-aktif di lingkungan pemerintah Daerah;
c. Pelaksanaan pelayanan kearsipan; d. Penyelenggaraan ketatausahaan.
Pasal 57 Struktur organisasi Kantor Arsip Daerah, terdiri atas:
a. Kepala Kantor;
b. Sub Bagian Tata usaha;
c. Seksi Program Dan pengembangan; d. Seksi Dokumentasi dan Arsip
Paragraph 8
Kantor Pemadam Kebakaran Pasal 58
(1) Kantor Pemadam Kebakaran adalah unsure penunjang kegiatan Pemerintah Daerah, dipimpin oleh Kepala Kantor Pencegahan dan Pemadam Kebakaran, yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Walikota melalui Sekretaris Daerah.
(2) Kantor Pemadam Kebakaran mempunyai tugas pokok menyelenggarakan kewenangan Daerah di bidang pemadam kebakaran.
(3) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana tersebut pada ayat (2) pasal ini, Kantor Pemadam Kebakaran mempunyai fungsi :
a. Perumusan kebijakan teknis di bidang pencegahan dan pemadaman kebakaran; b. Penyelenggaraan pembinaan teknis pencegahan dan penanggulangan
kebakaran;
c. Pelaksanaan bantuan teknis operasional pemadaman, pencegahan dan penanggulangan kebakaran;
d. Perencanaan, pengadaan dan perawatan sarana/prasarana pemadam kebakaran;
e. Pelaksanaan pengujian laboratorium terhadap bahan/alat pemadam kebakaran; f. Penyelenggaraan pemadaman kebakaran;
g. Pelaksanaan evaluasi penyebab terjadi kebakaran; h. Penyelenggaraan ketatausahaan.
Pasal 59
Struktur organisasi Kantor Pemadam Kebakaran, terdiri atas : a. Kepala Kantor;
b. Sub Bagian Tata Usaha;
c. Seksi Pencegahan Kebakaran;
d. Seksi Operasional Dan Bantuan Tehnik; e. Seksi Sarana Dan Laboratorium.
Paragraf 9
Kantor Pemberdayaan Masyarakat Pasal 60
(1) Kantor Pemberdayaan Masyarakat adalah unsur penunjang kegiatan Pemerintah Daerah, dipimpin oleh Kepala Kantor Pemberdayaan Masyarakat, yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Walikota melalui Sekretaris Daerah.
(2) Kantor Pemberdayaan Masyarakat mempunyai tugas pokok menyelenggarakan kewenangan Daerah di bidang pemberdayaan masyarakat.
(3) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana tersebut pada ayat (2) pasal ini, Kantor Pemberdayaan Masyarakat mempunyai fungsi :
a. Perumusan kebijakan teknis di bidang pemberdayaan masyarakat; b. Penyelenggaraan pemberdayaan perempuan;
c. Pelaksanaan pembinaan kesejahteraan sosial;
d. Penyelenggaraan pembinaan pemuda dan olah raga; e. Penyelenggaraan ketatausahaan.
Pasal 61
Struktur Organisasi Kantor Pemberdayaan Masyarakat, terdiri atas : a. Kepala Kantor;
b. Sub Bagian Tata Usaha;
c. Seksi Pemberdayaan Perempuan; d. Seksi Pemberdayaan Sosial;
e. Seksi Pemberdayaan Pemuda Dan Olah Raga; f. Seksi Pemberdayaan Organisasi Masyarakat.
Paragraf 10
Kantor Pengolahan Data Elektronik Pasal 62
(1) Kantor Pengolahan Data Elektronik adalah unsure penunjang kegiatan Pemerintah Daerah, dipimpin oleh Kepala Kantor Pengolahan Data, yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Walikota melalui Sekretaris Daerah.
(2) Kantor Pengolahan Data mempunyai tugas pokok menyelenggarakan pengolahan data elektronik.
(3) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana tersebut pada ayat (20 pasal ini, Kantor Pengolahan Data Elektronik mempunyai fungsi :
a. Perumusan kebijakan teknis di bidang pengolahan data; b. Pelaksanaan pengolahan data masukan;
c. Pemberian pelayanan data; d. Penyelenggaraan ketatausahaan.
Pasal 63
Struktur Organisasi Kantor Pengolahan Data Elektronik, terdiri atas : a. Kepala Kantor;
b. Sub Bagian Tata Usaha; c. Seksi Data Masukan; d. Seksi Pelayanan Data.
Bagian Keempat Kecamatan Dan Kelurahan
Pasal 64
(1) Kecamatan adalah unsure pelaksanaan tugas, dipimpin oleh Camat, yang berada di bawah dan bertanggung jawb kepada Walikota dalam rangka mendukung pelaksanaan tugas-tugas Pemerintah Daerah.
(2) Kecamatan mempunyai tugas pokok melaksanakan kewenangan pemerintahan yang dilimpahkan oleh Walikota kepada Camat.
(3) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana tersebut pada ayat (2) pasal ini, Kecamatan mempunyai fungsi :
a. Pelaksanaan kewenangan yang dilimpahkan oleh Walikota; b. Pelaksanaan pelayanan kepada masyarakat;
c. Pengelolaan keuangan dan administrasi kepegawaian; d. Penyelenggaran tugas pembantuan.
(4) Kecamatan terdiri atas : a. Camat; b. Sekretariat; c. Seksi Pemerintahan; d. Seksi Perekonomian; e. Seksi Pembangunan; f. Seksi Kemasyarakatan. Pasal 65
(1) Kelurahan merupakan perangkat kecamatan, dipimpin oleh Lurah yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Camat dalam rangka pelaksanaan tugas yang dilimpahkan oleh Camat;
(2) Kelurahan mempunyai tugas pokok menyelenggarakan sebagian kewenangan Kecamatan yang dilimpahkan oleh Camat.
(3) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana tersebut pada ayat (2) pasal ini, Kelurahan mempunyai fungsi ;
a. Pelaksanaan tugas yang dilimpahkan oleh Camat; b. Pelaksanaan pelayanan umum;
c. Pemberian pelayanan teknis administratif; d. Penyelenggaraan ketatausahaan.
(4) Kelurahan, terdiri atas : a. Lurah;
b. Sekretaris Kelurahan; c. Seksi Pemerintahan; d. Seksi Pembangunan; e. Seksi Kemasyarakatan.
B A B IV
KEDUDUKAN, TUGAS POKOK, FUNGSI DAN STRUKTUR ORGANISASI
SEKRETARIAT DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH Bagian Pertama
Kedudukan, Tugas Pokok Dan Fungsi Pasal 66
(1) Sekretariat DPRD merupakan unsur pelayanan terhadap DPRD, dipimpin oleh Sekretaris DPRD, yang bertanggung jawab kepada pimpinan DPRD dan secara administratif dibina oleh Sekretaris Daerah.
(2) Sekretariat DPRD mempunyai tugas pokok memberikan pelayanan administratif kepada anggota DPRD.
(3) Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana tersebut pada ayat (2) pasal ini, Sekretariat DPRD mempunyai fungsi :
a. Penyelenggaran fasilitasi rapat DPRD;
b. Pelaksanaan urusan rumah tangga dan perjalanan dinas anggota DPRD; c. Penyelenggaraan penyusunan anggaran DPRD;
d. Penyelenggaraan kehumasan DPRD; e. Penyelenggaraan ketatausahaan DPRD.
Bagian Kedua Struktur Organisasi
Pasal 67
Struktur organisasi Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah terdiri atas : a. Sekretaris DPRD;
b. Bagian Administrasi Umum, membawahkan : 1) Sub Bagian Umum;
2) Sub Bagian Keuangan.
c. Bagian Risalah Dan Persidangan, membawahkan : 1) Sub Bagian Risalah Dan Persidangan;
2) Sub Bagian Informasi Dan Dokumentasi.
B A B V
KELOMPOK JABATAN FNGSIONAL Pasal 68
(2) Jabatan Fungsional sebagaimana tersebut pada ayat (2) pasal ini ditetapkan dengan Keputusan Walikota sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
(3) Jabatan fungsional tidak boleh merangkap dengan jabatan structural.
B A B VI
K E P E G A W A I A N Pasal 69
Pengangkatan, pemberhentian dan pemindahan jabatan Perangkat Daerah dilaksanakan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
B A B VII P E M B I A Y A A N
Pasal 70
Penyelenggaran tugas Perangkat Daerah dibiayai dari dan atas beban Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah serta penerimaan sumber lain yang sah.
B A B VIII
KETENTUAN PENUTUP Pasal 71
Rincian tugas, organisasi dan tata kerja Perangkat Daerah ditetapkan dengan Keputusan Walikota sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Pasal 72
(1) Dengan ditetapkannya Peraturan Daerah ini, maka segala ketentuan dan atau peraturan yang mengatur tentang pembentukan, susunan organisasi dan tatakerja Perangkat Daerah berdasarkan Undang-undang Nomor 5 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Pemerintahan di Daerah dinyatakan tidak berlaku lagi.
(2) Hal-hal yang belum cukup diatur alam Peraturan Daerah ini, sepanjang mengenai teknis pelaksanaan akan diatur lebih lanjut dalam Keputusan Walikota.
Pasal 73
Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan menempatkannya dalam Lembaran Daerah Kota Tangerang.
Ditetapkan di T a n g e r a n g. Pada tanggal 12 Desember 2000.
WALIKOTA TANGERANG Cap/ttd
Drs. H. MOCHAMAD THAMRIN
Diundangkan di Tangerang. Pada tanggal 19 Desember 2000
SEKRETARIS DAERAH KOTA TANGERANG
Cap/ttd
Drs. H. ACHMAD SUDJAI Pembina Tk.I
NIP. 010 047 670
LEMBARAN DAERAH KOTA TANGERANG TAHUN 2000 NOMOR 8 SERI D