• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V PENUTUP. artinya tempat pelantikan raja atau tempat meluruskan. agama Islam tersebar luas di kerajaan Banggai dan kerajaan Tompotika.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB V PENUTUP. artinya tempat pelantikan raja atau tempat meluruskan. agama Islam tersebar luas di kerajaan Banggai dan kerajaan Tompotika."

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

1

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan uraian data penelitian sejarah di atas, maka penulis dapat menarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Kerajaaan Banggai yang pada dulunya bernama kerajaan Tano Bolukan, artinya “tempat pelantikan raja atau tempat meluruskan”.

2. Sebelum kedatangan Kolonial Belanda, daerah Banggai meliputi Banggai Darat (Luwuk) dan Banggai Kepulauan (Banggai). Daerah Banggai terdiri dua kerajaan besar yaitu kerajaan Banggai dan kerajaan Tompotika (Bualemo).

3. Masuknya agama Islam di kerajaan Banggai di bawah oleh Adi Cokro atau Mumbu doi Jawa, dan selanjutnya di sebarkan oleh keturunannya sampai agama Islam tersebar luas di kerajaan Banggai dan kerajaan Tompotika. 4. Kedatangan bangsa Belanda di daerah Banggai bukan membawa

perubahan melainkan membawa penderitaan yang di alami oleh masyarakat pada saat itu.

5. Pemerintahan Kolonial Belanda mengakibatkan dampak yang begitu besar di kalangan kerajaan maupun di pemerintahan, akibatnya tradisi yang dulu pada saat pelantikan raja harus di hadiri oleh orang-orang Belanda.

(2)

2 5.2 Saran

Adapun saran yang peneliti sampaikan dalam penulisan skripsi ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk kepentingan pembangunan khususnya pembangunan kebudayaan dan penulisan sejarah daerah Banggai, maka perlu di bentuk suatu lembaga penelitian yang akan menangani masalah penulisan sejarah daerah Banggai.

2. Demi memperoleh gambaran sejarah masa lampau kerajaan Banggai secara sistematis, aktual dan ilmiah, maka di butuhkan dukungan dan sifat keterbukaan dari para imforman, untuk mengungkapkan kembali kisah sejarah masa lampau demi pengembangan penulisan sejarah Banggai ke depan.

3. Kepada pemerintah kota banggai kepulauan khususnya, dan pemerintah provinsi Sulawesi Tengah pada umumnya, kiranya dapat mengambil sejarah kerajaan masa lampau sehingga pada pergantian kepala pemerintahan maupun menjalankan pemerintahan tidak menimbulkan komflik.

4. Sebagai masyarakat Banggai agar kiranya bisa mengetahui sejarah masa lampau kerajaan Banggai khususnya, para pemuda dan pemudi penerus di daerah banggai kepulauan.

(3)

3

DAFTAR PUSTAKA

Daliman. A. 2011. Metode Penelitian Sejarah, Yogyakarta. Penerbit Ombak.

Haryanto Djalumang. 2012. Sejarah Kabupaten Banggai. Luwuk, Yayasan LP3M Insan Cita.

Padeatu. H.S. 2005. Sepintas Kilas Sejarah Banggai. Jakarta, Penerbit PT Raja Grafindo Persada.

Koentjaraningrat. 1993. Ritus Peralihan Di Indonesia. Jakarta, Penerbit Balai Pustaka.

Machmud Hk. 1986. Babad Banggai Sepintas Kilas, Jakarta, Banggai Agustus.

Muh.Syaririf A. Uda’A. 2008. Sekilas Tentang Kerajaan Banggai. Banggai,08 Zulkaidah 1429 H.Lembaga Tinggi Adat Banggai.

Ricklefs. M.C. 2001. Sejarah Indonesia Moderen 1200-2004. Jakarta, Cet.1, Penerbit Serambi Ilmu Semesta.

Priyo Budi Santoso. 1993. Birokrasi Pemerintah Orde Baru,perspektif cultural dan structural. cet. 1 : Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Setyo Utomo-Jaya Marhum. 1995. Selayang Pandang Kabupaten Banggai. Luwuk.

Sartono Kartodirjo, 1993. Sejarah Pergerakan Nasional, dari Kolonialismee Sampai Nasionalisme. Jakarta, Jilid 2. PT Gramedia Pustaka Utama.

(4)

4 Arsip dan Dokumentasi

Naskah. Pengakuan Kerajaan Boalemo Oleh Kompeni (Manuskrip) Ishak Bakua. 1988. Sejarah Terbentuknya Desa Bualemo.

Haryanto Djalumang. Loinang Press (Bangsa Kutu No Tano).Di Poskan Oleh Anonim.

Sumber Internet

Iswara N. Raditya, http://www.Melayu One Line. Com. Data di unduh pada tanggal 4 oktober 2010.

Iswara N. Raditya , “Lintasan Sejarah”, dalam http://infokom-sulteng.go.id, data diunduh pada tanggal 4 april 2012.

Iwan Tou Bua, “Sejarah Kabupaten Banggai Kepulauan”, dalam http://infokom-sulteng.go.id, data diunduh pada tanggal 4 Oktober 2010. Satria Kurniawan, Konteks Sejarah Birokrasi di Indonesia,. Data diunduh tanggal

(5)

5 Lampiran : 1

DAFTAR IMFORMAN

1. Nama : Musahar Yasano, S.Pd Umur : 55 Tahun

Pekerjaan : Tokoh Adat

Alamat : Kabupaten Banggai

2. Nama : Muh.Syarif A. Uda’A, A,Md. Umur : 50 Tahun

Pekerjaan : Guru SMA

Alamat : Kabupaten Banggai 3. Nama : Iwan Tou Bua

Umur : 32 Tahun Pekerjaan : Wartawan Alamat : Luwuk

4. Nama : Yamin Muhamad Umur : 75 Tahun

Pekerjaan : Pensiunan PNS Alamat : Salakan

5. Nama : Rabdi Hilal Umur : 27 Tahun Pekerjaan : Guru SMA Alamat : Tataba

(6)

6 Lampiran : 2

GAMBAR IMFORMAN PADA SAAT WAWANCARA

Imforman :1 Musahar Yasano, S.Pd. Sumber wawancara di rumah beliau. Pada hari senin 23 april 2012, jam : 4 sore.

Imforman : 2 Yamin Muhamad. Sumber wawancara di rumah beliau di salakan, pada hari rabu 25 april 2012, jam : 4 sore.

(7)

7

Imforman : 3 Rabdi Hilal. Sumber wawancara di rumah beliau di tataba, pada hari jumat 27 april 2012, jam 5 sore.

(8)

8 Lampiran : 3

PEDOMAN WAWANCARA

1. Bapak sebagai tokoh adat di kabupaten Banggai, bagaimanakah sistem birokrasi tradisional di daerah Banggai sebelum kerajaan dan setelah kerajaan dan pada saat datangnya bangsa kolonial Belanda ?

2. Apakah yang terjadi setelah datangnya kolonial Belanda di kerajaan Banggai ?

3. Bapak sebagai tokoh pendidik, bagaimanakah nilai-nilai tradisi pada masa kerajaan Banggai itu bisa di pertahankan ?

4. Daerah-daerah apa saja yang menjadi kekuasaan kerajaan Banggai ? 5. Menurut pengamatan bapak sebagai tokoh adat di daerah Banggai, apakah

pada saat datangnya kolonial Belanda di kerajaan Banggai sistem pemerintahannya itu beralih ke sistem pemerintahan kolonial Belanda atau tidak ?

6. Apa yang menjadi perjanjian antara kerajaan Banggai dengan kolonial Belanda di atas kapal ?

7. Bapak sebagai pemangku adat di kabupaten Banggai, siapa raja yang pertama memerintah kerajaan Banggai ?

8. Apa yang menyebabkan sehingga daerah Banggai itu bisa di kuasai oleh kesultanan Ternate sebelum berbentuk kerajaan ?

(9)

9 Lampiran : 4 Bukti Manuskrip

(10)
(11)

11 Lampiran : 5

DOKUMENTASI PENINGGALAN DAN BUKTI FISIK DI LOKASI PENELITIAN

Gambar : 1 adalah keraton kerajaan Banggai, sumber dokumentasi gambar. Foto pribadi (Senin-30-april-2012) pukul : 8 pagi. Lokasi pengambilan gambar “Banggai pusat kota”.

Gambar : 2 adalah Makam Raja Pertama Kerajaan Banggai (Maulana Prins Mandapar), sumber dokumentasi gambar. Foto pribadi (Senin-30-april-2012) pukul : 10 pagi. Lokasi, Banggai 1 km, dari Keraton kerajaan Banggai.

(12)

12

Gambar : 3 adalah Meriam peninggalan Belanda di kerajaan Banggai, sumber dokumentasi gambar. Foto pribadi (Senin-30-april-2012) pukul : 3 sore. Lokasi, Rumah Keramat Banggai, 3 km dari Keratoon Kerajaan Banggai.

Gambar : 4 adalah alat musik Kulintang merupakan peninggalan Kerajaan Banggai, sumber dokumentasi gambar. Foto pribadi (Senin-30-april-2012) pukul : 3 sore. Lokasi, Rumah Keramat Banggai, 3 km dari Keratoon Kerajaan Banggai.

(13)

13

Gambar : 5 adalah piring Pasu peninggalan Belanda, sumber dokumentasi gambar. Foto pribadi (Senin-30-april-2012) pukul : 3 sore. Lokasi, Rumah Keramat Banggai, 3 km dari Keratoon Kerajaan Banggai.

Gambar : 6 adalah Guci dan Piring Kuno Peninggalan Belanda, sumber dokumentasi gambar. Foto pribadi (Senin-30-april-2012) pukul : 3 sore. Lokasi, Rumah Keramat Banggai, 3 km dari Keratoon Kerajaan Banggai.

(14)

14

Gambar : 7 adalah Tanduk Rusa Besar peninggalan Kerajaan Banggai, sumber dokumentasi gambar. Foto pribadi (Senin-30-april-2012) pukul : 3 sore. Lokasi, Rumah Keramat Banggai, 3 km dari Keratoon Kerajaan Banggai.

Gambar : 8 adalah Keris peninggalan Raja Banggai, , sumber dokumentasi gambar. Foto pribadi (Senin-30-april-2012) pukul : 3 sore. Lokasi, Rumah Keramat Banggai, 3 km dari Keratoon Kerajaan Banggai.

(15)

15

Gambar : 9 adalah sebuah Guci dan alat musik Tatabua peninggalan Kerajaan Banggai, sumber dokumentasi gambar. Foto Pribadi (Selasa-1-mei-2012) pukul :9 pagi. Lokasi : Mesjid Agung Banggai, 500 M dari Keraton Kerajaan Banggai.

Gambar : 10 adalah Perangkat Adat Kerajaan Banggai, Basalo Sangkap dan Komisi Empat (sumber : H.Yusuf Basan, Salakan) Gambar diatas merupakan sumber kerajaan yang di simpan kepada Ketua ForumAdat KabupatenBanggai, di Salakan. Data di Ambil pada hari minggu-06-05-2012. Jam 3 sore.

(16)

16

Gambar : 11 adalah Gununug Tompotika, terletak di Desa Sampaka, Kecamatan Bualemo, Kabupaten Banggai. Tempat kejayaan Kerajaan Tompotika.

Arsip Pribadi, gambar diambil dari sorang tokoh adat Bualemo. Pada hari selasa 08-05-2012, Jam 9 pagi.

Gambar : 12 adalah keturunan Suku Loinang dalam adat tari Cakalele,

Arsip Pribadi, gambar di ambil dari seorang tokoh adat Bualemo. Pada hari selasa 08-05-2012, Jam 9 pagi.

(17)

17 Lampiran : 6

CURICULUM VITAE

A. IDENTITAS PRIBADI

Nama : Abdu Yalida

Nim : 231 408 004

Tempat,Tgl. Lahir : Lalong, 17 Desember 1989 Jenis Kelamin : Laki-laki

Agama : Islam

Program Studi : S1 Pendidikan Sejarah

Jurusan : Sejarah

Fakultas : Ilmu Sosial Angkatan : 2008/2009

Alamat : Desa Lalong, Kec. Labobo Kab. Banggai Kepulauan. B. RIWAYAT PENDIDIKAN

Riwayat Pendidikan Formal

1. Sekolah Dasar Negeri (SDN) Negeri Lalong, Tahun (1997-2002)

2. Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 2 Labobo, Tahun (2002-2005) 3. Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 2 Banggai, Tahun (2005-2008)

4. Strata satu (S1) Pendidikan Sejarah Jurusan Sejarah Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Gorontalo Tahun (2011-2012)

(18)

18 Pendidikan Non Formal

1. Peserta Pembinaan Belajar Kampus (PBK) Universitas Negeri Gorontalo Tahun (2008)

2. Peserta Praktek Kerja Lapangan (PKL) di Manado Sulawesi Utara (2009). 3. Peserta Kuliah Sibermas (KKS) Tematik Posdaya di Desa Motoduto

Kecamatan Boliyohuto Kabupaten Gorontalo (2011).

4. Peserta Praktek Pengalaman Lapangan (PPL II) di SMA Negeri 3 Gorontalo (2012).

(19)
(20)
(21)
(22)

Gambar

Gambar : 1 adalah keraton kerajaan Banggai, sumber dokumentasi   gambar. Foto  pribadi  (Senin-30-april-2012)  pukul  :  8  pagi
Gambar  :  5  adalah  piring  Pasu  peninggalan  Belanda,  sumber  dokumentasi  gambar
Gambar  :  7  adalah  Tanduk  Rusa  Besar  peninggalan  Kerajaan  Banggai,  sumber  dokumentasi  gambar
Gambar  :  9  adalah  sebuah  Guci  dan  alat  musik  Tatabua  peninggalan  Kerajaan  Banggai, sumber dokumentasi gambar
+2

Referensi

Dokumen terkait

Jika titik berat model sudah ditetapkan , kita bisa menutup hidung model pesawat dengan balsa penutup yang telah disiapkan sebelumnya kita perhatikan posisi kait

Hasil pemeriksaan sampel badan air sungai Walannae di dusun Kampiri terhadap parameter COD dari semua titik baik pagi hari maupun sore hari sudah melebihi

Pada hari ketiga ditemui bahwa penambahan TCT 0% tidak berbeda nyata dengan 100% TCT, penambahan TCT 25% juga tidak berbeda nyata dengan penambahan TCT 75%, tetapi penambahan 50%

Affirmation of adat forests as state forest within territory of adat law people is defined in Article 1.. number

AB mix dengan pupuk organik cair cenderung tidak sama dengan ditunjukkan perbandingan media 100% baglog dan penggunaan nutrisi AB mix memiliki nilai berat basah daun

Dengan demikian penciri gen GH Alu I memiliki pola frekuensi alel L yang tinggi pada sapi Pesisir Sumatera Barat, juga pada kelompok sapi Bos indicus (zebu) maupun Bos taurus,

Penelitian ini dilaksanakan dengan tujuan untuk: (1) Mengetahui peningkatan pemahaman Pkn kerja sama negara Asia Tenggara siswa setelah diterapkannya model belajar

Hubungan Kondisi Perekonomian Rumah Tangga Penduduk Miskin Kecamtan Ulim Dan Meurah Dua Dengan Kondisi Perekonomian Kabupaten Pidie Jaya. Chi-Square Tests