• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN HASIL EVALUASI LAKIP DEPUTI BIDANG KOORDINASI EKONOMI MAKRO DAN KEUANGAN TAHUN ANGGARAN 2015 BAB I SIMPULAN DAN REKOMENDASI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "LAPORAN HASIL EVALUASI LAKIP DEPUTI BIDANG KOORDINASI EKONOMI MAKRO DAN KEUANGAN TAHUN ANGGARAN 2015 BAB I SIMPULAN DAN REKOMENDASI"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

-1- LAPORAN HASIL EVALUASI LAKIP

DEPUTI BIDANG KOORDINASI EKONOMI MAKRO DAN KEUANGAN TAHUN ANGGARAN 2015

BAB I

SIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB I. SIMPULAN DAN REKOMENDASI A. SIMPULAN

Berdasarkan Surat Tugas Inspektur Nomor: ST-207/INS.M.EKON/07/2016 tanggal 20 Juli 2016, Tim Evaluasi LAKIP telah melakukan evaluasi atas Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan (Deputi I) Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Tahun Anggaran 2015.

Evaluasi dilaksanakan sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah, Surat Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor.B/1301/M.PAN/ 04/2009 perihal Kebijakan Evaluasi Akuntabilitas Kinerja Tahun 2009, Peraturan Menteri PAN dan RB Nomor 25 Tahun 2012 tentang Petunjuk Pelaksanaan Evaluasi Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan telah direvisi dengan peraturan Menteri PAN dan RB Nomor 20 Tahun 2013 tentang perubahan lampiran peraturan Menteri PAN dan RB Nomor 25 Tahun 2012 tentang petunjuk pelaksanaan Evaluasi Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, Peraturan Menteri PAN dan RB Nomor 12 Tahun 2015 tentang Pedoman Evaluasi atas Implementasi Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, dan Pedoman Evaluasi LAKIP di Lingkungan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian.

Hasil evaluasi terhadap LAKIP Tahun Anggaran 2015 yang disajikan oleh Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan dituangkan dalam bentuk nilai kisaran mulai dari 0 s/d 100, dan capaian yang diperoleh Deputi I dengan nilai sebesar 87,93% (hasil dari LKE-Lembar Kinerja Evaluasi). Nilai sebagaimana tersebut, merupakan

(2)

-2- akumulasi penilaian terhadap seluruh komponen manajemen kinerja yang dievaluasi di lingkungan Deputi I, yang meliputi 5 (lima) Komponen Manajemen Kinerja, yaitu: Perencanaan Kinerja, Pengukuran Kinerja, Pelaporan Kinerja, Evaluasi Kinerja dan Capaian Kinerja.

Dari hasil evaluasi diketahui terdapat beberapa hal yang perlu mendapat perbaikan, yaitu:

a. Perencanaan Kinerja:

 Dokumen Renstra belum dijelaskan apakah sudah dilakukan direviu secara berkala.

 Tidak ada peningkatan capaian kinerja dari tahun sebelumnya.

 Dokumen Penetapan Kinerja belum dimonitor secara berkala dan belum dijadikan dasar pemberian reward and punishment.

b. Pengukuran Kinerja:

 Belum terdapat penjelasan mekanisme pengumpulan data kinerja untuk penyusunan Laporan Kinerja berupa pedoman atau SOP tentang pengumpulan data kinerja. Hanya penjelasan terkait perhitungan manual capaian IKU.

 Belum terdapat penjelasan mengenai hambatan dan peluang dalam mencapai target IKU yang telah ditentukan.

c. Pelaporan Kinerja:

 Belum terdapat penjelasan terkait LAKIP digunakan dalam perbaikan perencanaan, untuk menilai dan memperbaiki pelaksanaan program dan kegiatan organisasi, dan untuk peningkatan kinerja.

d. Evaluasi Kinerja:

 Belum terdapat bukti yang cukup apakah rekomendasi dari hasil evaluasi mengenai keberhasilan atau kegagalan program/kegiatan dalam LAKIP akan/telah ditindaklanjuti.

 LAKIP belum terdapat pemantauan mengenai kemajuan pencapaian kinerja beserta hambatannya.

e. Capaian Kinerja:

 Tidak ada peningkatan capaian kinerja dari tahun sebelumnya.

 Informasi capaian kinerja harus dapat diandalkan dengan memenuhi kriteria sebagai berikut : diperoleh dari dasar perhitungan yang valid, dihasilkan dari basis data yang dapat

(3)

-3- dipercaya, dapat ditelusuri sumber datanya, dapat diverifikasi dan up to date.

B. REKOMENDASI

Terhadap permasalahan yang telah dikemukakan di atas, kami merekomendasikan kepada Deputi Bidang Koordinasi Makro dan Keuangan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian beserta seluruh jajarannya agar melakukan perbaikan sebagai berikut:

a. Perencanaan Kinerja:

 Perlu dilakukan reviu secara berkala terhadap dokumen Renstra agar terdapat perbaikan yang signifikan dan relevan dengan kondisi saat ini.

 Sebaiknya target kinerja ditingkatkan dari tahun sebelumnya agar dapat diukur/dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

 Perlu dilakukan monitoring secara berkala terhadap dokumen penetapan kinerja yang dapat dijadikan dasar pemberian reward dan punishment.

b. Pengukuran Kinerja:

 Perlu adanya pedoman atau SOP tentang mekanisme pengumpulan data kinerja untuk penyusunan LAKIP.

 Perlu dilakukan reviu secara berkala terhadap IKU agar terdapat perbaikan yang signifikan dan relevan dengan kondisi saat ini.

 Kegiatan monitoring dan evaluasi diharapkan dapat memberikan informasi hambatan dan peluang dalam implementasi sehingga dapat digunakan sebagai referensi dalam memformulasikan kebijakan koordinasi.

c. Pelaporan Kinerja:

 LAKIP harus mampu menyajikan informasi kinerja yang dapat diandalkan (valid, konsisten, terverifikasi, dan disertai sumber data jelas).

 Kedepan, sebaiknya LAKIP dapat dimanfaatkan dalam perbaikan perencanaan, untuk menilai dan memperbaiki pelaksanaan program dan kegiatan organisasi, dan untuk peningkatan kinerja.

(4)

-4- d. Evaluasi Kinerja:

 Perlu adanya pemantauan mengenai kemajuan pencapaian kinerja LAKIP beserta hambatannya.

 LAKIP harus dapat memberikan rekomendasi-rekomendasi perbaikan perencanaan kinerja dan peningkatan kinerja untuk tahun berikutnya.

e. Capaian Kinerja:

 Sebaiknya target kinerja ditingkatkan dari tahun sebelumnya agar dapat diukur kinerjanya dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

 Informasi capaian kinerja harus dapat diandalkan dengan memenuhi kriteria sebagai berikut : diperoleh dari dasar perhitungan yang valid, dihasilkan dari basis data yang dapat dipercaya, dapat ditelusuri sumber datanya, dapat diverifikasi dan up to date.

(5)

-5- BAB II

URAIAN HASIL EVALUASI

A. DATA UMUM

1. Dasar Pelaksanaan Evaluasi.

a. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah.

b. Peraturan Menteri PAN dan RB Nomor 25 Tahun 2012 tentang Petunjuk Pelaksanaan Evaluasi Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.

c. Peraturan Menteri PAN dan RB Nomor 20 Tahun 2013 tentang Perubahan Lampiran Peraturan Menteri PAN dan RB Nomor 25 Tahun 2012 tentang Petunjuk Pelaksanaan Evaluasi Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

d. Peraturan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Nomor: PER-11/M.EKON/08/2012 Tahun 2012 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian.

e. Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.

f. Peraturan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Nomor 9 Tahun 2014 tentang Pedoman Evaluasi Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah di Lingkungan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian.

g. Peraturan Menteri PAN dan RB Nomor 12 Tahun 2015 tentang tentang Pedoman Evaluasi atas Implementasi Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.

h. Surat Tugas Inspektur Nomor ST-207/INS.M.EKON/07/2016, tanggal 20 Juli 2016.

2. Waktu pelaksanaan Evaluasi.

Evaluasi dilaksanakan dari tanggal 20 Juli sampai dengan 27 Juli 2016.

3. Tujuan Evaluasi

Tujuan Evaluasi adalah untuk memberikan penilaian dan saran perbaikan terhadap penerapan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi

(6)

-6- Pemerintah (Sistem AKIP) guna peningkatan kinerja dan akuntabilitas aparatur Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian yang disajikan dalam Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah pada Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Tahun Anggaran 2015.

4. Sasaran Evaluasi

Sasaran Evaluasi adalah memperoleh keyakinan bahwa LAKIP telah disusun, disajikan dan diterapkan sesuai dengan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.

5. Ruang Lingkup Evaluasi

Ruang lingkup evaluasi adalah kegiatan evaluasi terhadap perencanaan strategis dan perencanaan kinerja tahunan termasuk penerapan anggaran berbasis kinerja, pelaksanaan program dan kegiatan, pengukuran capaian kinerja serta pelaporan kinerja yang digunakan dalam sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah dilingkungan komponen Eselon I lingkup Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian.

B. HASIL EVALUASI

1. Aspek yang dievaluasi.

Evaluasi dilaksanakan terhadap 5 (lima) komponen manajemen kinerja, yang meliputi: Perencanaan Kinerja, Pengukuran Kinerja, Pelaporan Kinerja, Evaluasi Kinerja dan Capaian Kinerja.

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) tahun 2015 merupakan salah satu dokumen yang dievaluasi selain Rencana Strategis (Renstra), dokumen Rencana Kinerja Tahunan (RKT), dokumen Penetapan Kinerja (PK) serta dokumen terkait lainnya.

2. Penilaian Hasil Evaluasi.

Hasil evaluasi yang dituangkan dalam bentuk nilai kisaran mulai dari 0 s/d 100, dan capaian yang diperoleh Deputi I dengan nilai sebesar 87,93% (dilihat dari LKE-Lembar Kriteria Evaluasi). Nilai tersebut, merupakan akumulasi penilaian terhadap seluruh komponen

(7)

-7- manajemen kinerja yang dievaluasi di lingkungan Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan untuk Tahun Anggaran 2015 yang terdiri dari:

No. Komponen yang dinilai Bobot Hasil Evaluasi

1 Perencanaan Kinerja 30 28,34% 2 Pengukuran Kinerja 25 21,31% 3 Pelaporan Kinerja 15 13,61% 4 Evaluasi Kinerja 10 7,67% 5 Pencapaian Kinerja 20 17% Jumlah 100 87,93%

(Poin 1 s/d 5 menyajikan hasil penilaian atas berbagai atribut akuntabilitas instansi yang telah dituangkan LKE, yang dapat mengindikasikan tingkat Akuntabilitas Kinerja Instansi).

Dari hasil evaluasi diketahui terdapat beberapa hal yang perlu mendapat perbaikan, yaitu:

a. Perencanaan Kinerja:

 Dokumen Renstra belum dijelaskan apakah sudah dilakukan direviu secara berkala.

 Tidak ada peningkatan capaian kinerja dari tahun sebelumnya.

 Dokumen Penetapan Kinerja belum dimonitor secara berkala dan belum dijadikan dasar pemberian reward and punishment.

b. Pengukuran Kinerja:

 Belum terdapat penjelasan mekanisme pengumpulan data kinerja untuk penyusunan Laporan Kinerja berupa pedoman atau SOP tentang pengumpulan data kinerja. Hanya penjelasan terkait perhitungan manual capaian IKU.

 Belum terdapat penjelasan mengenai hambatan dan peluang dalam mencapai target IKU yang telah ditentukan.

c. Pelaporan Kinerja:

 Belum terdapat penjelasan terkait LAKIP digunakan dalam perbaikan perencanaan, untuk menilai dan memperbaiki pelaksanaan program dan kegiatan organisasi, dan untuk peningkatan kinerja.

(8)

-8- d. Evaluasi Kinerja:

 Belum terdapat bukti yang cukup apakah rekomendasi dari hasil evaluasi mengenai keberhasilan atau kegagalan program/kegiatan dalam LAKIP akan/telah ditindaklanjuti.

 LAKIP belum terdapat pemantauan mengenai kemajuan pencapaian kinerja beserta hambatannya.

e. Capaian Kinerja:

 Tidak ada peningkatan capaian kinerja dari tahun sebelumnya.

 Informasi capaian kinerja harus dapat diandalkan dengan memenuhi kriteria sebagai berikut : diperoleh dari dasar perhitungan yang valid, dihasilkan dari basis data yang dapat dipercaya, dapat ditelusuri sumber datanya, dapat diverifikasi dan up to date.

3. Rekomendasi

Terhadap permasalahan yang telah dikemukakan di atas, kami merekomendasikan kepada Deputi I, beserta seluruh jajarannya agar dilakukan perbaikan sebagai berikut:

a. Perencanaan Kinerja:

 Perlu dilakukan reviu secara berkala terhadap dokumen Renstra agar terdapat perbaikan yang signifikan dan relevan dengan kondisi saat ini.

 Sebaiknya target kinerja ditingkatkan dari tahun sebelumnya agar dapat diukur/dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

 Perlu dilakukan monitoring secara berkala terhadap dokumen penetapan kinerja yang dapat dijadikan dasar pemberian reward dan punishment.

b. Pengukuran Kinerja:

 Perlu adanya pedoman atau SOP tentang mekanisme pengumpulan data kinerja untuk penyusunan LAKIP.

 Perlu dilakukan reviu secara berkala terhadap IKU agar terdapat perbaikan yang signifikan dan relevan dengan kondisi saat ini.

 Kegiatan monitoring dan evaluasi diharapkan dapat memberikan informasi hambatan dan peluang dalam implementasi sehingga dapat digunakan sebagai referensi dalam memformulasikan kebijakan koordinasi.

(9)

-9- c. Pelaporan Kinerja:

 LAKIP harus mampu menyajikan informasi kinerja yang dapat diandalkan (valid, konsisten, terverifikasi, dan disertai sumber data jelas).

 Kedepan, sebaiknya LAKIP dapat dimanfaatkan dalam perbaikan perencanaan, untuk menilai dan memperbaiki pelaksanaan program dan kegiatan organisasi, dan untuk peningkatan kinerja. d. Evaluasi Kinerja:

 Perlu adanya pemantauan mengenai kemajuan pencapaian kinerja LAKIP beserta hambatannya.

 LAKIP harus dapat memberikan rekomendasi-rekomendasi perbaikan perencanaan kinerja dan peningkatan kinerja untuk tahun berikutnya.

e. Capaian Kinerja:

 Sebaiknya target kinerja ditingkatkan dari tahun sebelumnya agar dapat diukur kinerjanya dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

 Informasi capaian kinerja harus dapat diandalkan dengan memenuhi kriteria sebagai berikut : diperoleh dari dasar perhitungan yang valid, dihasilkan dari basis data yang dapat dipercaya, dapat ditelusuri sumber datanya, dapat diverifikasi dan up to date.

(10)

-10- BAB III

PENUTUP

Inspektorat menyampaikan terima kasih atas bantuan dan kerjasama dari seluruh pejabat/pegawai pada Deputi I atas kesediaannya memberikan data/dokumen yang diperlukan, sehingga dapat mendukung terlaksananya kegiatan Evaluasi LAKIP Tahun 2015. Demikian disampaikan Laporan Hasil Evaluasi atas Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah pada Deputi Bidang Koordinasi Fiskal dan Moneter tahun 2015.

Referensi

Dokumen terkait

atas segala rahmat, taufiq serta hidayah-Nya yang telah diberikan kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul “Manajemen Stres Istri yang

Pada siklus 1 pertemuan 1, rasa ingin tahu anak-anak belum menunjukkan hasil yang memuaskan karena rasa ingin tahu anak masih rendah, anak masih kurang mengerti

Definisi Bioinformatika menurut Fredj Tekaia dari Institut Pasteur [TEKAIA2004] adalah: "metode matematika, statistik dan komputasi yang bertujuan untuk

Agar kepercayaan dan kenyamanan pelanggan TV kabel terjaga maka sistem informasi iuran TV kabel berbasis web merupakan suatu solusi untuk permasalahan yang ada pada

Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi pemerintah, mengamanatkan agar setiap entitas pelaporan wajib dan menyajikan laporan

Dibutuhkan suatu media dalam hal ini adalah aplikasi pada multi platform smartphone, yaitu smartphone berbasis sistem operasi Android, BlackBerry, dan Symbian yang

Berdasarkan analisis dari hasil dan pembahasan penelitian, didapatkan hasil yang tidak bermakna secara statistik (p=0.5) pada kejadian komplikasi pada proses penyembuhan

Hal kedua yang harus diperhatikan dalam perjanjian adalah kebebasan seseorang ketika membuat perjanjian. Dalam melakukan perjanjian seseorang harus dalam keadaan