Kegiatan : Wawancara APN Tingkat Provinsi: Kabupaten Wajo Tempat : Ruang Utama II, Bappenas
Tanggal : Selasa, 14 April 2015
Kegiatan Narasumber Paparan/Pertanyaan Tanggapan/Masukan
Pembukaan Drs. Sumedi Andono Mulyo, MA, Ph.D, Kepala Sub Direktorat Analisa Sosial dan Ekonomi Regional, Bappenas
Pak Paulus adalah Profesor di UI, Pak Herry adalah mantan Direktur di Bappenas. Beliau yang akan menilai. Paparan 20 menit, dan diskusi 70 menit.
Pemaparan APN 2015
Andi Muslimin (Kepala Bappeda Kab. Wajo)
Kami mengapresiasi atas kesempatan untuk menerima dan mempresentasikan hasil dokumen RKPD Kab. Wajo 2015. Keterkaitan antara RKPD Kab dan Prov
dan RKP 2015, ada 11 prioritas
pembangunan nasional di RKP, 17 RKPD prov, dan 26 prioritas di RKPD Kab. Penyusunan RKPD, terdapat 29 strategi
dan 8 arah kebijakan.
Keterkaitan RKPD dengan RPJMD ketercukupan sarana ibadah. Arah kebijakan pengembangan religius. Mengacu visi dan misi Kab. Wajo,
sinkronisasi visi RPJMN dan RKP 2015, dan visi, RKPD sulsel.
Prioritas Kab dengan Provinsi, masuk dalam 9 prioritas nasional.
▸ Baca selengkapnya: contoh saran dan masukan untuk narasumber diklat
(2) Ada 89 program prioritas kabupaten. Kami melihat untuk pro growth, sektor
pertanian melebihi target dan menjadi modal utama perekonomian.
Peningkatan ketahanan pangan untuk Prov. Sulsel, terkendala sarpras produksi, alih fungsi lahan.
Indikator kelengkapan dan kedalaman: kerangka ekonomi, bahwa PDRB 8,9 triliun. Pertumbuhan ekonomi fluktuatif, dipengaruhi distribusi dan daya beli masyarakat, dibawah nasional dan provinsi.
Target PDRB telah sesuai target.
IPM cukup baik. Ada peningkatan 1 digit setiap tahun. Perlambatan dipengaruhi rata – rata lama sekolah, baru 1 SMP (7 tahun).
Kebijakan kerangka keuangan daerah, tahun 2012 – 2016, realisasi meningkat setiap tahun.
Proyeksi belanja daerah tahun 2015 yaitu 1,126 T.
Kelengkapan dan kedalaman, mencakup 14 kecamatan berdasarkan potensi wilayah. Strategi berdasarkan RTRW dan RPJMD, multistakeholder. Percepatan kawasan cepat tumbuh.
Pusat pemerintahan di kota sengkang, pengembangan kawasan danau tempe, pengembangan city gas di ibukota kecamatan.
Upaya pencapaian: 35 strategi. Meningkatkan kapasitas dan sarpras transport (jalan jembatan), untuk mendukung akses produksi.
Dalam keterukuran, berbasis kinerja, contoh rsud.
Proses: musrenbang tingkat desa, kecamatan, kabupaten, diikuti DPRD. Ketelibatan masyarakat 95%, LSM, PT,
perwakilan masyarakat.
Top – down: pro lingkungan, pro growth. Meningkatkan holtikultura. Mempercepat tranformasi agroindustri (progam
nasional). Memasilitasi kegiatan ibadah. Program yang mendukung RKP RKPD:
bidang sosial budaya, bidang ekonomi, bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Indikator proses perencanaan
teknokratik. Mereview kinerja
pembangunan daerah, penyelenggaraan urusan wajib dan pilihan, peluang dan tantangan.
Ada konsultasi publik, dprd di desa dan kelurahan menampung aspirasi, dibahas di musrenbang.
Inovasi: implemenasi budgeting, e-monev. Bantuan traktor melalui subsidi silang. Ada program penggalian sungai. Tanya Jawab Prof. Paulus Wiroutomo
(Penilai Independen)
Agama menjadi prioritas. Apa yang khusus?
Memang di visi misi bupati (golkar) menonjolkan keagamaan. Kab. Wajo adalah kota santri. Sudah dikembangkan wilayah pemondokan santri, juru
Gedung bioskop tidak ada di aceh, disana? Pembinaan agama apa saja?
Mengenai pendekatan yang pro growth, pro job, pro poor.
Kab. Wajo tidak ada tempat hiburan. Disini religius, penghafal al-quran. Masalah keagamaan ditingkatkan,
insentif, kesejahteraan, guru – guru mengaji. Ini menjadi topik dari visi misi bupati terpilih. Perbaikan sarana ibadah.
Meneruskan ciri kab. Wajo.
Ada TPA (ngaji al-quran), pembinaan di tsanawiyah, madrasah.
Islam 95%, sisanya kelompok lain. Kelompok lain dibantu sosial, perayaan keagamaan dialokasikan juga.
Dari program pusat disinkronkan dengan daerah. Pertumbuhan ekonomi, wajo berbasis pertanian sehingga memberikan kontribusi 28%.
80 % adalah petani, kalau melihat data statistik, dulu kerawang 1 padi. Kab. Wajo, luas pertanaman pertama setiap tahun.
Alih fungsi lahan tidak terlalu, tapi harus jadi perhatian bagi masyarakat agar tidak mengambil lahan produktif. Kendalanya sebagian besar tadah hujan
(70%), irigasi 30%. Dalam RPJMN, nawacita, program prioritas adalah pembangunan bendungan, ini bisa mengairi 12 ha. Ada program
penggalian sejuta kantong air. Karena pada saat panen, air tidak ada, sehingga perlu embung air.
Kalau ada investasi baru, bagaimana mengalihkan lahan dari pertanian? Investasi ga banyak?
Hasilnya padi?
Diversifikasi ternak bukannya baik?
Meskipun produksi beras, ada program keanekaragaman pangan? Jalan ga? Ekonomi berbasis masyarakat?
Ini sudah dilaksanakan, tahun 2012, menjadi program nasional. Menteri PU, potensi wajo untuk mendukung
ketahanan pangan. Ada upaya pemda membentuk kantong air.
Air hujan dan air bawah tanah. Disini banyak danau – danau kecil.
Investasi tidak banyak. Ada HGU oleh PTP PTP, kelapa sawit. Tapi itu tidak ada pengalihan lahan, hanya sedikit lokasinya, tidak sampai puluhan ha. Ada investasi pelabuhan LNG, citygas
dalam kota. Pemboran ke dalam. Dibebaskan untuk jalur pipa. Ada lahan tidak produktif yang sudah habis kontrak, kalau ada
investasi,menggunakan itu. Ada pesisir, bukan kepulauan. Lumbung padi sulawesi. Peternakan
ada, sapi. Lahan gembala yang kurang, berbasis rumah tangga. Skala besar terbatas.
Ada beberapa kegiatan itu, seperti pengembangan rumput laut, keramba kepiting, cengkeh.
Baru masuk isu itu. Sekarang baru skala rumah tangga.
Penduduk 380 ribu.
Peternakan dan perkebunan. Ada juga kegiatan menjadi ikon, sutra dari hulu ke hilir. Sudah sampai ke tenun, oleh masyarakat setempat. Dari bahan mentah dari luar.
Pengangguran kecil?
Kemiskinan masih tinggi. Belum betul berbasis masyarakat.
Bagaimana dengan berbasis kinerja?
Sudah ada dari kemenhut, membuat gedung untuk pemeliharaan ulat. Pengangguran 0,3 %. Miskin 35 ribu
jiwa (11% miskin).
Dr. Herry Darwanto (Penilai Independen)
Secara kasar, pusat membantu 8 T mampu menggerakan ekonomi setempat. Daerah mampu. Tapi agak heran,
bagaimana bapak bisa menggerakan perekonomian, padahal prioritas pembangunan lebih ke sosial?
Provinsi mendorong ekonomi, tapi kab untuk sosial. Bagaimana kiprah pemda dan SKPD, di dalam menyukseskan perekonomian setempat? Kiat Bappeda dan SKPD agar ekonomi kuat, meskipun orientasi ga kesana.
Saya tidak melihat struktur per sektor? Industri seperti apa? Kerajinan rakyat tidak terhitung?
Bagaimana kekuatan pemerintahan terhadap kebijakan perencanaan dan penganggaran dibandingkan legislatif?
Selain keagamaan, tapi tetap prioritas untuk ekonomi. Dalam rangka
meningkatkan ekonomi masyarakat diberikan bantuan uang muka untuk subsidi alat produksi. Tidak berbunga. Sistem kelompok.
Perhotelan sudah mulai berkembang. Hotel BBC.
Kita konsisten dengan mekanisme perencanaan yang ada, melalui permedagri. Ketika melaksanakan musren di kecamatan ikut. Pemantauan hingga ke desa. Musren desa dibawa ke kecamantan, dilanjutkan ke kabupaten. Masa reses, ketika sudah RKPD,
mekanisme musren paling tinggi. Masuk ke perencanaan selanjutnya.
Forum SKPD undang anggota DPRD tingkat kabupaten, di musren
Dengan banyak desa apakah cukup SDM?
Di daerah lain, menggunakan hp untuk ambil gambar dan menjadi usulan. Masalah politik terselesaikan.
Sedikit hutan, laut sudah tidak pusing. Nelayan tangkap?
dari kecamatan. PT diundang di musren kab.
Setiap musren keliling ke desa. 14 kecamatan ada 5 dapil, dalam 1 hari ada 4 kecamatan. Memberikan pengarahan. Staf kurang, tapi berdayakan yang ada. Sudah masuk di e-planning, baru
sampai kecamatan. Kendala di jaringan. Telekomunikasi sudah sampai desa. Kami rencana kerjasama dengan telkom.
Ini sudah ada, dan efektif, diusulkan ke bupati.
Di pembahasan ada target pagu anggaran, disitu ada usulan, dinaikan pendapatan. Kalau pembahasan, ada anggaran SKPD dipotong, disusun berita acara.
Nelayan tidak sampai 5%. Orientasi lebih ke darat.
Asep Saepudin, S.Sos, Msi (Kasubdit
Kelembagaan
Pemerintah Daerah, Dit. Otda)
Secara umum, wajo lebih baik dokumennya. Matriks tersedia.
Yang membantu e-planning, e-budgeting? Bagaimana dipakai untuk perencanaan? Hasilnya? Yang mengoperasikan cukup?
Kami memakai tenaga lepas, dalam batas menginput, untuk merubah kuncinya di bappeda.
Untuk efektivitas kegiatan, jika ada kegiatan yang harus ditambah harus melalui tim anggaran dengan
persetujuan bupati.
Bupati mengingingkan pembangunan perkotaan. Ada klausul untuk penataan perkotaan.
Tantangan dengan DPRD, saat masukan program dan kegiatan. Kami lakukan komunikasi, saat difinalkan, yang
9 bidang PN itu, urutan prioritas seperti apa?
menjadi pokok pikiran bersifat
klarifikasi dan sinkronisasi. Akan tetapi program berkesesuaian dengan RKPD. Berkomunikasi kita melihat dari
substansi, bupati bertahan disubstansi. Tidak ada urutan.
Drs. Sumedi Andono Mulyo, MA, Ph.D, Kepala Sub Direktorat Analisa Sosial dan Ekonomi Regional, Bappenas
Itu sertifikasi apa? Mutu certificaton internasional?
Mereka memberi sertifikasi untuk RKPD? Ada tim independen?
Sertifikasi kita kerjasama dengan lembaga di bekasi.
Kurang lebih 1 tahun. Jika salah ada tanda merah, maka dilakukan perbaikan RKPD.
Prof. Paulus Wiroutomo (Penilai Independen)
Agama pengukurannya bagaimana? Hasil pembangunan agama? Orang seperti apa?
Masalah sosial? Dibandingkan
Indonesia, masalah agama tidak ada pengukuran yang jelas, seperti apa.
Paling pokok, anak santri itu penghapal al-quran jadi prioritas. Mesjid ada 500, tersebar di 14 kecamatan. Santri di ramadhan terbagi habis, untuk ceramah. Rendah. Kenakalan remaja tidak ada.
Narkoba meningkat. Dia jadi tempat transit.
Tidak ada diskriminasi antaragama. Bupati memberikan sambutan di hari raya agama lain.
Dr. Herry Darwanto (Penilai Independen)
Kerjasama dengan wilayah lain? Konflik sosial?
Koordinasi saja.
Masih bisa ditangani pemerintah daerah.