• Tidak ada hasil yang ditemukan

Implementasi Brain-Based Learning untuk Meningkatkan Kemampuan Spasial dan Self-Concept Matematis Siswa pada Pembelajaran Geometri SMP : Penelitian kuasi eksperimen pada siswa kelas VIII salah satu SMP di Siak

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Implementasi Brain-Based Learning untuk Meningkatkan Kemampuan Spasial dan Self-Concept Matematis Siswa pada Pembelajaran Geometri SMP : Penelitian kuasi eksperimen pada siswa kelas VIII salah satu SMP di Siak"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

DAFTAR PUSTAKA

Abdussakir. (2009). Pembelajaran Geometri dan Teori van Hiele tersedia: http://abdussakir.wordpress.com/2009/01/25/pembelajarangeometridan-teori-van-hiele di akses pada tanggal 9 Maret 2014.

Abidin, Y. (2014). Desain Sistem Pembelajaran dalam Konteks Kurikulum 2013. Bandung: Refika Aditama.

Agustin, M. (2014). Permasalahan Belajar dan Inovasi Pembvelajaran: Panduan untuk Guru, Konselor, Psikolog, Orang Tua, dan Tenaga Kependidikan. Bandung: Refika Aditama.

Ayodele, J.O. (2011). Self-Concept and Performance of Secondary school Students in Mathematics. Journal of Educational and Developmental Psychology, 1 (1); 49-54.

Bioshop, A. (1980). Spatial Abilities and Mathematics Education: A review, Educational Studies in Mathematics, 11 (3), 257-269 tersedia di http://link.springer.com/chapter/10.1007%2F978-0-378-096735_5#page-1 diakses tanggal 9 Maret 2014.

Burnet, S. A. & Lane, D. M. (1980). Effects of Academic Instruction on Spatial Visualization tersedia: http://www.researchgate.net/publication/222265556 _Effects_of_academic_instruction_on_spatial_visualization di akses pada tanggal 9 Maret 2014.

Clements, D. H. & Battista, M. T. (1992). Geometry and spatial reasoning. In D. Grouws (Ed.). Handbook of Research on Mathematics Teaching and Learning, (pp. 420-464). Reston, VA: National Council of Teachers of Mathematics.

Dahar, R. W. (2011). Teori-teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Erlangga. Dahlan, J.A. (2011). Analisis Kurikulum Matematika. Jakarta: Universitas

Terbuka.

Depdiknas. (2006). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Pusat Kurikulum Balitbang. Jakarta: Depdiknas.

Desmita. (2010). Psikologi Perkembangan Peserta Didik: Panduan Bagi Orang Tua dan Guru dalam Memahami Psikologi Anak Usia SD, SMP, dan SMA. Bandung: Remaja Rosdakarya.

(2)

Facione, P. A. (2004). Critical Thinking Scoring Rubric tersedia www.temple.Edu/tlc/resources/handout/holistics20critical20thingking20sc oring%20rubric.v2.pdf diakses juni 2014.

Fanu, J.I. (2010). Atasi dan Deteksi Ragam Masalah Kejiwaan Anak Sejak Dini. Jogjakarta: Garailmu.

Fu’ad, M. (2013). Pembelajaran Geometri Berbantuan Wingeom untuk Meningkatkan Kemampuan Spasial dan Disposisi Matematis Siswa Melalui Model Kooperatif Tipe STAD(Studi Eksperimen Terhadap Siswa Sekolah Menengah Pertama di Kabupaten Cirebon). Tesis pada SPs UPI: Tidak diterbitkan.

Given, E. K. (2007). Brain-Based Teaching. Bandung: Kaifa.

Gourgey, A. F. (1982). Development of a Scale for the Measurement of Self-Concept in Mathematics. New York University: Educational Resources Information Center (ERIC).

Gumilar. (2012). Pembelajaran Geometri dengan Wingeom untuk Meningkatkan Kemampuan Spasial dan Penalaran Matematis Siswa. Tesis pada SPs UPI: Tidak diterbitkan.

Gutierez, A. (1997). Visualizationin 3-Dimensional Geometry: In Search of a Framework Valencia (Spain): Universidad de Valencia.

Guven, B. & Kosa, T. (2008). The Effect of Dynamic Geometry Software on Student Mathematics Teachers’ Spatial Visualization Skills. The Turkish Online Journal of Educational Technology-TOJET October 2008 ISSN: 1303-6521 volume 7 Issue 4 Article 11 diakses tanggal 9 Maret 2014. Hamalik. O. (2002). Psikologi Belajar dan Mengajar. Bandung: Sinar Baru. Harlock, E.B. (1978). Developmental Psychology: A life Span Approach, 5TH ed.

Bosto: Mc Graw-Hill.

Hassi, R., Nicky, L., Mawardi., & Sukarsa, T. (1987). Kamus Matematika Inggris-Indonesia. Bandung: Tarsito.

Hobson, J. A. (1989). Sleep. New York: W.H. Freeman.

Hodiyah, D.(2009). Implementasi Strategi Pembelajaran Think-Talk-Write dalam Upaya Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kreatif dan Koneksi Matematik Siswa SMA. Tesis. Tidak diterbitkan. Bandung: Tesis Pendidikan Matematika Universitas Pendidikan Indonesia.

(3)

Jensen, E. (2008). Brain-Based Learning. Yogyakarta: Pustaka Belajar.

Kariadinata, R. (2010). Kemampuan Visualisasi Geometri Spasial Siswa Madrasah Aliyah Negeri (Man) Kelas X Melalui Software Pembelajaran Mandiri. Jurnal EDUMAT. 1(2).

Kemendikbud. (2013). Permendikbud no 64 tahun 2013 Tentang Standar Isi Pendidikan Dasar dan Menengah. Online. Tersedia pada: https://docs.google.com/file/d/0B3356lc6iDkOUczMXJwZjdDbDQ/edit?p li=1 di akses tanggal 9 Maret 2014.

Lestari, K. E. (2013). Implementasi Brain-Based Learning untuk Meningkatkan Koneksi dan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Sekolah Menengah Pertama. Tesis pada SPs UPI: Tidak diterbitkan.

Linn, M. C. & Petersen, A. C. (1985). “Emergence and characterization of gender differences in spatial abilities: A meta-analysis” Child Development Vol.

56:1479-1498.

Martinis, Y. (2009). Taktik Mengembangkan Kemampuan Individual Siswa.

Jakarta: GP Press.

McGeee, M.G. (1976). Human Spatial Abilities: Psychometric Studies and Environmental, Genetic, Hormonal, and Neurological Influences tersedia:

http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/386403 di akses tanggal 9 Maret 2014.

Mulyono, A. (2003). Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.

National Council of Teacher of Mathematics. (2000). Principles and Standards for School Mathematics. USA: NCTM.

Olkun, S. (2003). Making Connections: Improving Spatial Abilities with Engineering Drawing Activities. International Journal of Mathematics Teaching and Learning ersedia: http:///www. Ex.ac.uk/cimt/ijmtl/ijabout diakses tanggal 9 Maret 2014.

Ollerton, M. (2010). Panduan Guru Mengajar Matematika. Jakarta: Erlangga. Ormrod, J.E. (2008). Psikologi Pendidikan Membantu Siswa Tumbuh dan

Berkembang. Jakarta: Erlangga.

Ozden, M. & Gultekin, M. (2008). The Effect of Brain-Based Learning on Academic Achievement and Retetion of Knowledge in Science Course.

(4)

Pellegrino, J. W., Alderton, D. L. & Shute, V. J. (1984). Understanding spatial ability. Educational Psychologist,19(3), 239-253.

Rehman, A. U. & Bokhari, M. A. (2011). Oectiffeveness of Brain-Based Learning Theory at Secondary level. Vol. 3. No. 4 July 2011.

Ristontowi. (2013). Kemampuan Spasial Siswa Melalui Pendekatan Pendidikan Matematika Realistik Indonesia dengan Media Geogebra. Makalah telah diseminarkan pada Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika. Bandung: Universitas Negari Yogyakarta.

Ruseffendi, E.T. (1991). Pengantar Kepada Membantu Guru Mengembangkan Kompetensinya Dalam Pengajaran Matematika Untuk Meningkatkan CBSA. Bandung: Transito.

Salamor, R. (2013). Pembelajaran Group Investigation dalam Upaya Peningkatan Kemampuan berpikir Kritis dan Self Concept Matematis Siswa Sekolah Menengah Pertama. Tesis pada SPs UPI: Tidak diterbitkan. Saleh, A. (2009). Seni Mengajar Matematika Berbasis Kecerdasan Majemuk.

Bandung: Regina.

Saputra, E. (2012). Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran Anchored Instruction Terhadap peningkatan Kemampuan Komunikasi Matematis dan Self Concept Siswa. Tesis pada SPs UPI: Tidak diterbitkan.

Sapa’at, A. (2009). Brain Based Learning. Tersedia: http://matematika.upi.edu/ index.php/brain-based-learning/ diakses tanggal 19 April 2014.

Sardiman. (2004). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Grafindo Persada.

Siegel, S. (1985). Statistik Nonparametrik untuk Ilmu-ilmu Sosial. Jakarta: Gramedia.

Sherman, J. (1980). Mathematics, Spatial Visualization, and Related Factors: Chenge in Girl and Boys Grade 8-11. Journal of Educational Psychology, Vol 72(4), Aug 1980, 476-482 diakses tanggal 9 Maret 2014.

Skemp. R. (1976). Relational Understanding and Instrumental Understanding.

Department of Education University Of Warwick.

Strong, S. & Roger, S. (2002). Spatial Visualization: Fundamentals and Trends in Engineering Graphics (Vol. 18: No 1). Journal of Insdustrial Technology.

(5)

Sofia, E. (2013). Kemampuan Komunikasi dan Penalaran Matematis Serta Karakter Siswa SMS dalam Pembelajaran dengan Strategi Brain-Based Learning. Tesis pada SPs UPI: Tidak diterbitkan.

Somakim. (2010). Peningkatan Kemampuan Berpikir Kritis dan Self-Efficacy Matematik Siswa Sekolah Menengah Pertama dengan Penggunaan Pendekatan Matematika Realistik. Disertasi pada SPs UPI: Tidak diterbitkan.

Suharsimi, A. (2003). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Suherman. E. dkk. (2003). Common Text Book dalam Strategi Pembelajaran

Matematika Kontemporer. Bandung: JICA FPMIPA UPI.

Suparman, A. (2012). Desain Instruksional Modern: Panduan Para Pengajar dan Inovator Pendidikan. Jakarta: Erlangga.

Sumarno, U. (2013). Berpikir dan Disposisi Matematik Serta Pembelajarannya. Bandung: Jurusan Pendidikan Matematika FPMIPA UPI.

Suparno. P. (2001). Teori Perkembangan Kognitif Jean Piaget. Yogyakarta: Kanisius.

Suparyan. (2007). Kajian Kemampuan Keruangan (Spatial Abilities) dan Kemampuan Penguasaan Materi Geometri Ruang Mahasiswa Progam Studi Pendidikan Matematika FMIPA (Universitas Negeri Semarang). Tesis PPs UNES. Semarang: Tidak diterbitkan.

Suryadi, D. (2012). Membangun Budaya Baru dalam Berpikir Matematika. Bandung: Rizqi Press.

Susana, T. (2006). Membentuk Konsep Diri Positif. Konsep Diri Positif Menentukan Prestasi Anak. Yogyakarta: Kanisius.

Syahputra, T. (2011). Peningkatan Kemampuan Spasial dan Disposisi Matematis Siswa SMP dengan Pendekatan PMRI pada Pembelajaran Geometri Berbantuan Komputer. Disertasi UPI. Bandung: Tidak diterbitkan. Syaodih. N. (2011). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Rosdakarya.

Tambunan, S. M. (2006). Hubungan Antara Kemampuan Spasial Dengan Prestasi BelajarMatematika. Makara, Sosial Humaniora, Vol. 10. No. 1 Juni 2006: 27: 32 diakses tanggal 9 Maret 2014.

(6)

Thurstone, L. L. (1938). Primary mental abilities. Psychometric Monographs, 1

tersedia: http://www.jstor.org/discover/10.2307/2279078?uid=2129&uid =2&uid=70&uid=4&sid=21103752597817 diakses tanggal 9 Maret 2014. Turmudi. (2010). Matematika Eksploratif dan Investigatif; Referensi Metodologi

Pembelajaran untuk Guru Matematika. Jakarta: Leuser Cita Pustaka. Turmudi. (2012). Teachers’ Perception Toward Mathematics Teaching Innovation

in Indonesian Junior High School: An Exploratory Factor Analysis.

Journal of Mathematics Educations. Agust 2012, Vol. 5, No. 1, pp. 97-120 teredia: http://educationforatoz.org diakses tanggal 9 Maret 2014.

Uyanto, S. S. (2009). Pedoman Analisis Data dengan SPSS. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Velez, M.C., Silver, D., & Tremaine, M. (2005). Understanding Visualization through Spatial Ability Differences. Proceedings of Visualization 2005. IEEE, pages 511-518.

Wahyudin. (2013). Matematika Dasar Pengetahuan Bermuatan Pedagogis Gagasan-gagasan yang Kuat untuk Para Guru. Bandung: Mandiri.

Waney, G. K. (2006). Sekolah, Membentuk Konsep Diri Positif dari Psikologi untuk Guru. Konsep Diri Positif Menentukan Prestasi Anak. Yogyakarta: Kanisius.

Wang, J. 2007. A trend Study of Self-Concept and Mathematics Achievement in a Cross-Cultural Context. Mathematics Education Research Journal Vol 19, No. 3, 33-47.

Widiyanto & Rofiah. (2012). Pentingnya Kecerdasan Spasial dalam Pembelajaran Geometri tersedia http://rendikwidiyanto.wordpress.com diakses tanggal 9 Maret 2014.

Wilkins, M. (2004). Mathematics and Science Self Concept. An International Investigation. The Journal of Experimental Education 72(4), 331-346. Yara, P.O. (2010). Students’ Self-Concept and Mathematics Achievement in

Some Secondary Schools in Southwestern Nigeria. European Journal of Social Sciences. 13(1), 127-132.

Yuberta, F. (2013). Penerapan Strategi Every One Is A Teacher Here Dengan Peningkatan Problem Possing untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis dan Self Concept Siswa MTsN. Tesis pada SPs UPI: Tidak diterbitkan.l. 23, (4), 614-628.

(7)

Yusuf, S & Nurihsan, J. (2007). Teori Kepribadian. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia dengan Remaja Rosdakarya.

http://abdussakir.wordpress.com/2009/01/25/pembelajarangeometridan-teori-van-hiele http://link.springer.com/chapter/10.1007%2F978-0-378-096735_5#page-1 dia: http://www.researchgate.net/publication/222265556 _Effects_of_academic_instruction_on_spatial_visualization www.temple.Edu/tlc/resources/handout/holistics20critical20thingking20scoring%20rubric. https://docs.google.com/file/d/0B3356lc6iDkOUczMXJwZjdDbDQ/edit?pli=1 http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/386403 http:///www. dia: http://matematika.upi.edu/ index.php/brain-based-learning/ http://www.jstor.org/discover/10.2307/2279078?uid=2129&uid =2&uid=70&uid=4&sid=21103752597817 dia: http://educationforatoz.org http://rendikwidiyanto.wordpress.com

Referensi

Dokumen terkait

Sebelum di terjunkan untuk melaksanakan tugas PPL setiap mahasiswa harus mempersiapkan segala sesuatunya agar kegiatan di PPL dapat lancar dan berjalan dengan baik. Pertama

Penerapan Kegiatan Spray Painting Dalam Meningkatkan Kreativitas Seni Rupa Anak Usia Dini Di Kelompok B Kelas Anggur TK PGRI Lembang.... Peningkatan Kreativitas Seni

Antara pernyataan berikut, yang manakah benar berkenaan unsur-unsur di dalam Jadual Berkala Unsur.. A The metallic properties increases from left to right across the

dedak padi nya dan selanjutnya dilakukan proses esterifikasi untuk menurunkan asam lemak bebasnya dan dilakukan pengujian kadar FFA terhadap minyak dedak padi, analisa produk

jenis jaring insang yang dioperasikan secara pasif umumnya dilakukan pada.. malam hari dengan atau tanpa alat

 lay out the letter correctly (addresses, date, salutation, title, closing)  use all the points given.  suggest two ways to improve

Ketika melakukan observasi prapenelitian di kelas VII-A SMP Negeri 10 Bandung, peneliti menemukan berbagai permasalahan yang muncul pada saat proses pembelajaran

Desain penelitian yang digunakan merupakan penelitian deskriptif melalui metode ini peneliti ingin mengidentifikasi kualitas hidup lansia yang tinggal di PSTW