• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 10 ASPEK KELEMBAGAAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 10 ASPEK KELEMBAGAAN"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

X-1 Penyusunan Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM)

Kabupaten Ponorogo Tahun 2016-2020

10.1. KONDISI EKSISTING KELEMBAGAAN SAAT INI 10.1.1 Kondisi Keorganisasian Bidang Cipta Karya

Beberapa kelembagaan pemerintah Kabupaten Ponorogo yang terkait dengan kegiatan RPI2JM PU/Cipta Karya antara lain Bappeda dan Dinas Pekerjaan Umum.

A. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Ponorogo 1) Oganisasi dan Tata Laksana (ORTALA)

Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Ponorogo Nomor 11 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Ponorogo dijelaskan bahwa Badan Perencanaan Pembangunan Daerah merupakan unsur perencana penyelenggaraan pemerintahan daerah yang dipimpin oleh seorang Kepala yang berkedudukan di bawah dan bertanggungjawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah mempunyai tugas melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah di bidang perencanaan pembangunan daerah dan penanaman modal. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana tersebut diatas, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah menyelenggarakan fungsi :

a. Perumusan kebijakan teknis perencanaan pembangunan dan penanaman modal; b. Pengkoordinasian penyusunan perencanaan pembangunan dan penanaman modal; c. Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang perencanaan pembangunan dan

penanaman modal;

d. Pelaksanaan tugas – tugas lain yang diberikan oleh Bupati.

Adapun struktur organisasi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Ponorogo, terdiri dari :

1. Kepala Badan

2. Sekretariat, terdiri dari:

a. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian, b. Sub Bagian Keuangan,

c. Sub Bagian Penyusunan Program dan Pelaporan.

BAB 10

ASPEK KELEMBAGAAN

(2)

X-2 Penyusunan Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM)

Kabupaten Ponorogo Tahun 2016-2020 3. Bidang Perekonomian, terdiri dari:

a. Sub Bidang Pertanian,

b. Sub Bidang Industri, Perdagangan, Koperasi dan Energi dan Sumber Daya Mineral. 4. Bidang Sosial Budaya, terdiri dari:

a. Sub Bidang Kesejahteraan Sosial,

b. Sub Bidang Pendidikan, Kesehatan dan Pemerintahan. 5. Bidang Prasarana, terdiri dari:

a. Sub Bidang Prasarana Wilayah,

b. Sub Bidang Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup. 6. Bidang Statistik, Penelitian dan Pengembangan, terdiri dari :

a. Sub Bidang Statistik,

b. Sub Bidang Penelitian dan Pengembangan. 7. Bidang Penanaman Modal, terdiri dari :

a. Sub Bidang Perencanaan, Pengembangan dan Kerjasama, b. Sub Bidang Informasi dan Promosi.

8. Kelompok Jabatan Fungsional.

Gambar Struktur Organisasi Bappeda Kabupaten Ponorogo

B. Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Ponorogo 1) Oganisasi dan Tata Laksana (ORTALA)

Berdasarkan Peraturan Bupati Ponorogo Nomor 64 tahun 2008 Tentang Uraian Tugas dan Fungsi Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Ponorogo dijelaskan bahwa kedudukan, tugas, dan fungsi Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Ponorogo antara lain:

(3)

X-3 Penyusunan Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM)

Kabupaten Ponorogo Tahun 2016-2020 1. Dinas Pekerjaan Umum merupakan unsur pelaksana otonomi daerah di bidang

pekerjaan umum, penata ruang, perumahan dan energi dan sumber daya mineral yang dipimpin oleh Kepala Dinas yang berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.

2. Dinas Pekerjaan Umum mempunyai tugas membantu Bupati dalam melaksanakan urusan pemerintahan daerah berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan di bidang pekerjaan umum, penataan ruang, perumahan, dan energi dan sumber daya mineral.

3. Dalam melaksanakan tugas sebagaimana simaksudkan pada ayat (2), Dinas Pekerjaan Umum menyelenggarakan fungsi:

a. Perumusan kebijakan teknis di bidang pekerjaan umum, penataan ruangg, perumahan dan energi dan sumber daya mineral;

b. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di bidang pekerjaan umum, penataan ruang, perumahan, dan energi dan sumber daya mineral;

c. Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang pekerjaan umum, penataan runag, perumahan dan energi dan sumber daya mineral;

d. Penyelenggaraan dan pengelolaan administrasi dan urusan rumah tangga Dinas; e. Pelaksanaan koordinasi dengan lembaga pemerintah/swasta yang berkaitan dengan

lingkup tugas di bidang pekerjaan umum, penataan runag, perumahan dan energi dan sumber daya mineral;

f. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Bupati.

Untuk melaksanakan tugas dan fungsinya, Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Ponorogo memiliki visi dan misi. Visi Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Ponorogo yaitu “Tersedianya Infrastruktur Permukiman dan Prasarana Wilayah yang Memadai, Bermanfaat dan Berkelanjutan (sustainable) untuk Mewujudkan Ponorogo Mukti Wibowo 2010”. Untuk mencapai visi tersebut maka diperlukan misi.. Adapun misi dari Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Ponorogo diantaranya adalah:

1. Menata ruang Kabupaten Ponorogo yang aman, tertib lancar dan serasi (ATLAS) serta berkualitas dan berkelanjutan.

2. Menata Kawasan Perkotaan dan Perdesaan dalam rangka mendorong pengembangan ekonomi lokal, pengembangan sosial dan budaya lokal.

3. Memenuhi kebutuhan infrastruktur permukiman dan prasarana wilayah di bidang sumber daya air untuk mendukung ketahanan pangan melalui pengembangan jaringan irigasi serta mengamankan pusat-pusat produksi dan perumahan dari bahaya daya rusak air.

4. Memenuhi kebutuhan infrastruktur permukiman dan prasarana wilayah di bidang permukiman untuk mewujudkan perumahan dan permukiman yang layak huni.

(4)

X-4 Penyusunan Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM)

Kabupaten Ponorogo Tahun 2016-2020 5. Memenuhi kebutuhan infrastruktur permukiman dan prasarana wilayah di bidang

kebersihan dan pertamanan dalam rangka mendorong pencapaian ATLAS.

6. Melaksanakan pembinaan terhadap kegiatan jasa konstruksi, baik secara administrasi maupun teknis, guna mendorong berkembangnya industri konstruksi yang kompetitif. 7. Mengembangkan organisasi yang efisien , tata laksana yang efektif dan terpadu, serta

sumber daya aparatur yang profesional guna meningkatkan kepuasan pada pelayanan publik serta mendorong peningkatan pendapatan asli daerah (PAD).

Dinas Pekerjaan umum (PU) merupakan leading sector dalam pembangunan prasarana dan sarana bidang PU/Cipta Karya. Adapun susunan organisasi Dinas Pekerjaan Umum terdiri dari :

a. Kepala Dinas

Kepala Dinas mempunyai tugas memimpin, mengkoordinasikan, melaksanakan, mengawasi dan mengendalikan serta memberikan pembinaan administrasi di bidang pekerjaan umum, penataan ruangan,perumahan, energy dan sumber daya mineral. b. Sekretariat

sekretariat mempunyai tugas melaksanakn koordinasi penyusunan program, evaluasi dan pelaporan, administrasi umum, administrasi kepegawaian, keuangan, perlengkapan dan rumah tangga Dinas.

c. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian

Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan dan pembinaan administrasi umum, rumah tangga dan kepegawaian.

d. Sub Bagian Keuangan

Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas melaksanakan administrasi keuangan dilingkungan Dinas.

e. Sub Bagian Penyusunan Program dan Pelaporan

Sub Bagian Penyusunan Program dan Pelaporan mempunyai tugas menyiapkan bahan dan melaksanakan penyusunan program dan pelaporan kegiatan dinas.

f. Bidang Sumber Daya Air

Bidang Sumber Daya Air mempnyai tugas mengumpulkan bahan, koordinasi dan melaksanakan pengaturan, pembinaan, bentuk teknis, pembangunan, rehabilitasi dan pemanfaatan sumber daya air.

g. Bidang Bina Marga

Bidang Bina Marga mempunyai tugas mengumpulkan bahan, koordinasi dan melaksanakan perencanaan, pembinaan, pembangunan, rehabilitasi dan pemeliharaan bidan bina marga.

(5)

X-5 Penyusunan Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM)

Kabupaten Ponorogo Tahun 2016-2020 Bidang Cipta Karya mempunyai tugas mengumpulkan bahan, koordinasi dan melaksanakan perencanaan teknis, penataan ruang dan bangunan, perkantoran,

perumahan dan prasaranan lingkungan serta pengelolaan air bersih. i. Bidang Kebersihan dan Pertamanan

Bidang Kebersihan dan Pertamanan mempunyai tugas menyiapkan bahan, koordinasi dan melaksanakan perencanaan, pembangunan dan pemeliharaan serta pengawasan sarana prasarana air bersih dan penyehatan lingkungan.

j. Bidang Energi dan Sumber Daya Mineral

Bidang Energi dan Sumber Daya Mineral mempunyai tugas mengumpulkan bahan, koordinasi dan melaksanakan perencanaan, pembinaan, dan pengawasan bidang energi dan sumber daya mineral.

k. Kelompok Jabatan Fungsional

Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Dinas sesuai dengan keahlian dan kebutuhan.

l. UPTD

Gambar Struktur Organisasi Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kabupaten Ponorogo

Cakupan kewenangan Bidang Cipta Karya tergambar dalam struktur organisasi dari Dinas Pekerjaan Umum yang dapat dilihat pada Gambar di atas. Pengembangan air minum dan penyehatan lingkungan (air limbah, drainase) menjadi tupoksi seksi prasarana lingkungan.

(6)

X-6 Penyusunan Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM)

Kabupaten Ponorogo Tahun 2016-2020 Pengembangan permukiman dan pengelolaan drainase menjadi tupoksi seksi perumahan. Sementara bidang tata bangunan lingkungan menjadi tanggung jawab/tupoksi seksi penataan ruang dan bangunan.

Bidang keciptakaryaan lainnya, yaitu pengelolaan sampah di Kabupaten Ponorogo, hingga saat ini masih di bawah tanggung jawab Bidang Kebersihan dan Pertamanan/DKP. Dalam struktur organisasinya, bidang ini memiliki tiga seksi, yaitu seksi kebersihan, seksi pertamanan, dan seksi penerangan jalan umum. Pengelolaan sampah dan air limbah juga menjadi tanggung jawab seksi kebersihan.

10.1.2 Kondisi Ketatalaksanaan Bidang Cipta Karya

Dengan mengacu pada tabel berikut, dapat dicantumkan penjabaran peran masing-masing instansi dalam pembangunan bidang Cipta Karya.

Tabel 10. 1

Hubungan Kerja Instansi Bidang Cipta Karya

No Instansi Peran Instansi dalam Pembangunan Bidang CK

Unit/Bagian yang Menangani Pembangunan Bidang CK

1 Bappeda Perencanaan Bidang Fisik dan Prasarana

2 Dinas Cipta Karya,

Tata Ruang dan

Kebersihan

Pelaksana Teknis Pembangunan Bidang Keciptakaryaan meliputi sektor :

Pengembangan Air Minum Seksi PLAB Bidang Cipta Karya

Pengembangan PPLP Seksi PLAB Bidang Cipta Karya

Pengembangan Permukiman Seksi Tata Perumahan Bidang Cipta Karya

Penataan Bangunan dan

Lingkungan

Seksi Tata Bangunan Bidang Cipta Karya

Seksi Pertamanan Bidang Kebersihan

Seksi PJU Bidang Kebersihan

10.1.3 Kondisi Sumber Daya Manusia (SDM) Bidang Cipta Karya

Dalam kaitannya dengan Reformasi Birokrasi, penataan sistem manajemen SDM aparatur merupakan program ke-5 dari Sembilan Program Reformasi Birokrasi, yang perlu ditingkatkan tidak hanya dari segi kuantitas tetapi juga kualitas. Bagian ini menguraikan kondisi SDM di keorganisasian instansi yang menangani bidang Cipta Karya Kabupaten Lamongan, yang dapat dilakukan dengan mengisi tabel berikut mengenai komposisi pegawai dalam unit kerja bidang Cipta Karya.

(7)

X-7 Penyusunan Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM)

Kabupaten Ponorogo Tahun 2016-2020 Tabel 10. 2

Komposisi Pegawai dalam Unit Kerja Bidang Cipta Karya

No Unit Kerja Golongan Jenis Kelamin Latar Belakang Pendidikan

1 BAPPEDA Gol I : 1 Org Pria : 38 Org <SMA : 1 Org Gol II : 7 Org Wanita : 20 Org SMA : 7 Org Gol III : 45 Org D3 : - Org Gol IV : 5 Org S1 : 42 Org S2/S3 : 8 Org 2 Dinas PU Cipta

Karya Gol I : 11 Org Pria : 79 Org <SMA : 11 Org Gol II : 20 Org Wanita : 14 Org SMA : 32 Org Gol III : 57 Org D3 : 7 Org Gol IV : 5 Org S1 : 34 Org S2/S3 : 9 Org

3 Dinas Perikanan

dan Kelautan Gol I : 1 Org Pria : 42 Org <SMA : 3 Org Gol II : 12 Org Wanita : 21 Org SMA : 14 Org Gol III : 43 Org D3 : 2 Org Gol IV : 7 Org S1 : 35 Org S2/S3 : 9 Org 4 Dinas Pertanian

dan Kehutanan Gol I : 3 Org Pria : 144 Org <SMA : 4 Org Gol II : 20 Org Wanita : 10 Org SMA : 24 Org Gol III : 156 Org D3 : 5 Org Gol IV : 9 Org S1 : 132 Org S2/S3 : 23 Org

5 Kantor Lingkungan

Hidup Gol I : 1 Org Pria : 18 Org <SMA : 1 Org Gol II : 2 Org Wanita : 15 Org SMA : 7 Org Gol III : 3 Org D3 : - Org Gol IV : Org S1 : 19 Org S2/S3 : 6 Org

6 Perusahaan Daerah

Air Minum Gol I : Org Pria : 10 Org <SMA : Org Gol II : Org Wanita : Org SMA : Org Gol III : Org D3 : Org Gol IV : Org S1 : Org S2/S3 : Org

10.2. ANALISIS KELEMBAGAAN

Satuan kerja pemerintah daerah (SKPD) yang terkait langsung dalam proses perencanaan, pelaksanaan dan pemeliharaan program/kegiatan keciptakaryaan di Kabupaten

(8)

X-8 Penyusunan Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM)

Kabupaten Ponorogo Tahun 2016-2020 Ponorogo adalah Bappeda dan Dinas Pekerjaan Umum (Bidang Cipta Karya dan Bidang Kebersihan dan Pertamanan/DKP). Bappeda berwenang sebagai satuan perencana dan koordinator antar instansi terkait. Sementara Bidang Cipta Karya mempunyai kewenangan dalam proses perencanaan, pelaksanaan dan pemeliharaan program/kegiatan bidang keciptakaryaan dan tata ruang. Bidang keciptakaryaan yang dicakup oleh Bidang Cipta Karya adalah air bersih/air minum, drainase, air limbah, pengembangan pemukiman, dan tata bangunan lingkungan. Sementara itu, kewenangan bidang keciptakaryaan lain yang dalam Rencana Program Invesatsi Jangka Menengah (RPIJM) bidang keciptakaryaan ini, yaitu persampahan, berada di DKP.

Organisasi dan tata laksana kelembagaan Dinas Pekerjaan Umum secara formal untuk masing-masing bidang telah diatur dalam Struktur Organisasi (SO) Dinas Pekerjaan Umum (PU) dan SO yang ada juga telah diperkuat dengan adanya Perda Kabupaten. SO yang ada diharapkan dapat meningkatkan kinerja dari lembaga Dinas PU agar dalam pelaksanaan setiap item kegiatan dapat berjalan dengan lancar.

Selain kelembagaan secara formal untuk beberapa bidang juga terdapat kelembagaan yang sifatnya non formal yang dibentuk berdasarkan kebutuhan dan inisiatif dari wilayah masing-masing (desa/kelurahan, RT/RW, atau lingkup Perumahan) beberapa lembaga non formal seperti :

1. Bidang Air Minum: terdapat lembaga HIPPAM (di masing-masing desa/dusun lokasi kegiatan), kelembagaan Tim Kerja Masyarakat program WSLIC.

2. Bidang Persampahan: Pantasih (yang merupakan bentukan dari masyarakat yang bertugas mengumpulkan sampah di blok-blok perumahan)

Masalah yang dihadapi oleh lembaga khususnya lembaga non formal adalah tidak adanya tempat/kantor tetap seperti HIPPAM saat ini hanya menumpang di Kantor Desa atau di rumah RT/RW yang ada. Permasalahan yang lain adalah minimnya kemampuan SDM dalam pengembangan lembaga yang ada sehingga sifat kelembagaan hanya untuk menghidupi kebutuhan dasar dari program yang ada saja.

Kelembagaan dalam struktur pemerintahan di Kabupaten diarahkan untuk menilai kesiapan dari daerah jika program yang diusulkan dikucurkan oleh pusat. Hal ini untuk mengantisipasi agar program yang akan dilaksanakan jelas terkait lembaga yang menampung dan bertanggung jawab serta jelas lembaga yang akan mengoperasikan pasca program dilaksanakan. Sehingga tidak terjadi program yang tidak ada pertanggungjawaban serta program yang tidak jelas oerasionalnya

Jika dilihat dari struktur organisasi yang dimiliki oleh Pemerintah Kabupaten Ponorogo pada dasarnya telah memiliki struktur yang lengkap, serta sesuai dengan kesiapan program yang diusulkan. Selain itu juga terdapat lembaga yang dapat diposisikan untuk pengawasan dan

(9)

X-9 Penyusunan Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM)

Kabupaten Ponorogo Tahun 2016-2020 perlindungan terkait pelaksnaan dan pasca pelaksnaan berkaitan dengan dampak yang ditimbulkan.

Kondisi kelembagaan formal di tingkat dinas secara umum telah berjalan dan tidak mengalami kendala yang berarti, artinya kelembagaan dapat dipertahankan dan diteruskan keberadaannya dalam mendukung pelaksanaan item pembangunan yang dilakukan. Sedangkan untuk lembaga non formal secara umum kurang dapat berkembang meskipun beberapa lembaga masih eksis/ada akan tetapi perkembangannya dapat dikatakan stagnan sisanya lambat laun akan mati bersama dengan program yang berjalan jika mengalami kendala (contoh diesel pengangkut air mati, dll).

10.3. RENCANA PENGEMBANGAN KELEMBAGAAN

Berdasarkan kajian kelembagaan dapat dilihat bahwa dalam lingkup instansi keciptakaryaan masih diketemukan beberapa hal diantaranya : lemahnya koordinasi, kelembagaan, dan ketatalaksanaan. Perubahan paradigma pembangunan sejalan dengan semangat reformasi mengindikasikan bahwa dalam struktur organsasi dan ketatalaksanaan kelembagaan memerlukan beberapa langkah penyesuaian terkait dengan tata kepemerintahannya, peran masyarakat dan swasta dalam pengelolaan infrastruktur keciptakaryaan. Penguatan peran masyarakat, pemerintah daerah, dan swasta diperlukan dalam rangka memperluas dan memperkokoh basis sumber daya. Pada aspek institusi, lemahnya koordinasi antarinstansi dan antardaerah otonom telah menimbulkan pola pengelolaan kecitakaryaan yang kurang efisien, bahkan tidak jarang saling berbenturan. Pada sisi lain, kesadaran dan partisipasi masyarakat, sebagai salah satu prasyarat terjaminnya keberlanjutan pola pengelolaan keciptakaryaan, masih belum mencapai tingkat yang diharapkan karena masih terbatasnya kesempatan dan kemampuan.

Tabel 10. 3

Rekomendasi Peningkatan Kelembagaan

No. Kegiatan Sasaran

Kegiatan Pelaksana Penanggung Jawab Biaya Jadwal Tahunan Ket i ii iii iv v 1. kelembagaan kabupaten/Kabupaten peningkatan penata laksana - pembuatan modul - pelatihan - training - lokakarya tersusunnya modul Dinas PU Bappeda Dinas PU Cipta Karya 2. Sektor Pengembangan Permukiman

(10)

X-10 Penyusunan Rencana Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM)

Kabupaten Ponorogo Tahun 2016-2020

No. Kegiatan Sasaran

Kegiatan Pelaksana Penanggung Jawab Biaya Jadwal Tahunan Ket i ii iii iv v - Permukiman RSH - Agropolitan - Minapolitan Kawasan kumuh Meningkatnya Prasarana PU Cipta Karya Dinas Pertanian Dinas Perikanan dan Dinas Kesehatan Dinas Pertanian Dinas Perikanan 3. Sektor penataan bangunan dan lingkungan - Pemadam Kebakaran - Kawasan RTH - Kawasan Permukiman Tradisional - Swadaya masyarakat/PNPM/ P2KP Terpenuhinya Aksesibilitas Pemadam Kebakaran Terpeliharanya RTH Meningkatnya Sarana dan Prasarana Dinas PU Cipta Karya (PMK) BLH dan PU Cipta Karya Disbudpar dan PU Cipta Karya Masyarakat Dinas PU Cipta Karya (PMK) BLH dan PU Cipta Karya Disbudpar dan PU Cipta Karya Masyarakat 4. Sektor Penyehatan Lingkungan - Air Limbah - Drainase Perkotaan - TPA Meningkatnya Sarana dan Prasarana Dasar BLH dan Dinkes PU. Cipta Karya

dan PU

Binamarga

BLH dan Dinkes PU. Cipta Karya

dan PU

Binamarga Sektor Air Minum

- SPAM IKK - SPAM perdesaan Meningkatnya Prasarana Air Bersih PDAM Masyarakat PDAM Masyarakat

Gambar

Gambar Struktur Organisasi Bappeda Kabupaten Ponorogo
Gambar  Struktur Organisasi  Dinas  Pekerjaan  Umum (PU) Kabupaten Ponorogo

Referensi

Dokumen terkait

Sistem tenaga listrik mempunyai variasi beban yang sangat dinamis Sistem tenaga listrik mempunyai variasi beban yang sangat dinamis dimana setiap detik akan

Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan kinerja keuangan antara Perusahaan Telekomunikasi

Berdasarkan buku pedoman manejemen Linen Rumah Sakit Tahun 2004 untuk meningkatkan kualitas linen yang baik, nyaman, dan siap pakai diperlukan perhatian khusus

Terdapat 10 karya yang telah dibuat menggunakan teknik digital painting yang kemudian digabungkan dengan kain organdi sebagai gaun yang digunakan pada karakter wanita

Penelitian ini dilaksanakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel independen yaitu manajemen syari‟ah yang meliputi perilaku X1, struktur organisasi X2, dan

Stres oksidatif pada diabetes melitus hasil dari oksigen dan nitrogen spesies reaktif berlebih (ROS / RNS) yang berasal dari jalur poliol, oksidasi glukosa, AGEs, dan

Petani di wilayah Kecamatan Pakem Kabupaten Sleman adalah petani kecil yang kepemilikan lahannya rata-rata relatif sempit. Petani di wilayah tersebut kebanyakan masih menanam

Menurut Stephany (2009) transformasi baik dalam arsitektur maupun bu- daya, harus melalui suatu proses yang panjang dan disesuaikan dengan perkembangan nilai-