Proceeding Senadimas Undiksha 2020 | 880 Gede Wira Kusuma1, I Nengah Suarmanayasa2, Wayan Cipta3
ABSTRACT
ABSTRAK
PENDAHULUAN
Pembentukan Bumdes dimaksudkan bukan saja untuk menjadi motor penggerak roda-roda perekonomian desa tetapi juga dimaksudkan sebagai sumber pendapatan Desa. Untuk itu pengelolaan keuangan desa ini harus ditangani secara profesional, sehingga kedua maksud tersebut dapat dicapai (Soleh,Chabib dan Heru Rochmansyah,2014).
Badan Usaha Milik Desa, selanjutnya disebut Bumdes. Bumdes adalah badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya dimiliki oleh desa melalui penyertaan secara langsung yang berasal dari kekayaan desa yang dipisahkan guna mengelola aset, jasa pelayanan, dan usaha lainnya untuk sebesar-besarnya kesejahteraan masyarakat desa (Pasal 1, Permendesa no.4 Tahun 2015). Desa dapat
mendirikan bumdes dengan
PELATIHAN DAN PENDAMPINGAN MANAJEMEN KEUANGAN
BAGI PENGELOLA BUMDES KARYA BAKTI PERTIWI, DESA
PANJI ANOM KECAMATAN SUKASADA, KABUPATEN
BULELENG
Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Pendidikan Ganesha Email: gedewira.kusuma@gmail.com
This service is carried out with the aim of increasing the knowledge and skills of Bumdes Bakti Pertiwi management participants, the importance of Bumdes financial management. The method used for this activity is the training and mentoring method, because this activity is to train and assist Bumdes managers to improve their ability to compile financial reports so that Bumdes managers can be held accountable. The training and mentoring activities are carried out in 3 three stages, namely (1) the preparation stage of coaching, to provide an understanding of financial management, (2) the training activity stage, to improve skills in recording financial reports and (3) the evaluation stage. This service activity has resulted in a knowledge and understanding of financial management as well as simple financial statement recording which is very easy to understand by Bumdes managers, so that it can improve the skills of recording financial statements and be accountable properly.
Keywords: training, mentoring, financial management, Bumdes
Pengabdian ini dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan bagi para peserta pengelola Bumdes Bakti Pertiwi, pentingnya pengelolaan manajemen keuangan Bumdes. Metode yang digunakan untuk kegiatan ini adalah metode pelatihan dan pendampingan, karena kegiatan ini adalah melatih dan mendampingi pengelola Bumdes dapat meningkatkan kemampuan dalam menyusun laporan keuangan sehingga pengelola Bumdes dapat mempertanggungjawabkan dengan baik. Kegiatan pelatihan dan pendampingan dilakukan melalui 3 tiga tahap, yaitu (1) tahap persiapan pembinaan, untuk memberikan pemahaman tentang manajemen keuangan, (2) tahap kegiatan pelatihan, untuk peningkatan keterampilan dalam pencatatan laporan keuangan dan (3) tahap evaluasi. Kegiatan pengabdian ini telah menghasilkan suatu pengetahuan dan pemahaman mengenai manajemen keuangan serta pencatatan laporan keuangan sederhana yang sangat mudah dimengerti oleh pengelola Bumdes, sehingga dapat meningkatkan keterampilan pencatatan laporan keuangan serta dapat mempertanggungjawabkan dengan baik.
Proceeding Senadimas Undiksha 2020 | 881 mempertimbangkan beberapa faktor yakni : 1)
inisiatif pemerintah desa dan/atau masyarakat desa; 2) potensi usaha ekonomi desa; 3)sumberdaya alam di desa; 4) sumberdaya manusia yang mampu mengelola bumdes; 5) penyertaan modal dari pemerintah desa dalam bentuk pembiayaan dan kekayaan desa yang diserahkan untuk dikelola sebagai bagian dari usaha bumdes (Permendesa No. 4 Tahun 2015). Dari hasil beberapa survei di Kabupaten Buleleng usaha dari bumdes berbentuk usaha simpan pinjam, pertokoan, sembako, dan lain sebagainya. Sebagai lembaga keuangan desa yang menjalankan bisnis keuangan (financial business) yang memenuhi kebutuhan usaha-usaha skala mikro yang dijalankan oleh pelaku usaha ekonomi desa, Bumdes wajib untuk membuat laporan keuangan seluruh unit-unit usaha bumdes setiap bulan dengan jujur dan transparan. Bumdes juga wajib memberikan laporan perkembangan unit-unit usaha bumdes kepada masyarakat desa melalui musyawarah desa sekurangkurangnya dua kali dalam satu tahun. Secara umum, prinsip pembukuan keuangan bumdes tidak berbeda dengan pembukuan keuangan lembaga lain pada umumnya. bumdes harus melakukan pencatatan atau pembukuan yang ditulis secara sistematis dari transaksi yang terjadi setiap hari. Pencatatan transaksi itu umumnya menggunakan sistem akuntansi. Fungsi dari akuntansi adalah untuk menyajikan informasi keuangan kepada pihak internal dan eksternal dan sebagai dasar membuat keputusan. Pihak internal Bumdes adalah pengelola dan Dewan Komisaris, sedangkan pihak eksternal adalah pemerintah Kabupaten, perbankan, dan masyarakat yang memberikan penyertaan modal, serta petugas pajak.
Kegiatan program pengabdian masyarakat dalam bentuk pelatihan dan pendampingan memiliki tujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan bagi para peserta pengelola Bumdes Bakti Pertiwi, pentingnya pengelolaan manajemen keuangan Bumdes.
Sebagai lembaga keuangan desa yang menjalankan bisnis keuangan (financial business) yang memenuhi kebutuhan usaha-usaha skala mikro yang dijalankan oleh pelaku usaha ekonomi Desa, Bumdes wajib untuk membuat laporan keuangan seluruh unit-unit usaha Bumdes setiap bulan dengan jujur dan transparan. Bumdes juga wajib memberikan laporan perkembangan unit-unit usaha Bumdes kepada masyarakat desa melalui musyawarah desa sekurang-kurangnya dua kali dalam satu tahun. Secara umum, prinsip pembukuan keuangan Bumdes tidak berbeda dengan pembukuan keuangan lembaga lain pada umumnya. Bumdes harus melakukan pencatatan atau pembukuan yang ditulis secara sistematis dari transaksi yang terjadi setiap hari. Pencatatan transaksi itu umumnya menggunakan sistem akuntansi. Fungsi dari akuntansi adalah untuk menyajikan informasi keuangan kepada pihak internal dan eksternal dan sebagai dasar membuat keputusan. Pihak internal Bumdes adalah pengelola dan Dewan Komisaris, sedangkan pihak eksternal adalah pemerintah kabupaten, perbankan, dan masyarakat yang memberikan penyertaan modal, serta petugas pajak.
Tujuan pembukuan keuangan secara umum adalah : Untuk mengetahui perkembangan perusahaan dari waktu ke waktu, baik perkembangan omzet penjualan, laba/rugi maupun struktur permodalan; Untuk mengetahui kemungkinan kerugian sejak dini, sehingga gulung tikar bisa dihindari; Untuk mengetahui kondisi persediaan barang/jasa setiap saat. Sehingga dapat digunakan untuk menyusun strategi manajemen persediaan; Untuk mengetahui sumber dan penggunaan dana Bumdes, sehingga bisa mengevaluasi kinerja keuangan Bumdes.
Secara garis besar, ada empat istilah umum akuntansi yang digunakan dalam pembukuan Bumdes, yakni : Harta, Hutang, Biaya, dan Pendapatan. Harta dalam pengertian akuntansi adalah semua barang dan hak milik perusahaan (Bumdes) dan sumber ekonomi lainnya. Harta Bumdes dapat
Proceeding Senadimas Undiksha 2020 | 882 dibedakan menjadi tiga macam yakni harta
tetap, harta lancar, dan harta tidak berwujud. Hutang merupakan kewajiban yang harus dibayar pada masa mendatang (sesuai dengan kesepakatan yang dibuat) akibat dari suatu transaksi. Berdasarkan waktu pembayaran, hutang dapat dibedakan menjadi dua yaitu hutang jangka pendek dan hutang jangka panjang. Pendapatan adalah peningkatan harta/aktiva perusahaan sebagai akibat terjadinya transaksi yang menguntungkan. Misalnya, Bumdes membeli produk hasil pertanian per kg harganya Rp. 1.000,- dan dijual di pasar dengan harga per kg Rp. 1.250,-. Maka selisih antara harga beli dengan harga jual sebesar Rp. 250,- merupakan pendapatan Bumdes. Biaya adalah harta yang digunakan untuk menghasilkan pendapatan dalam satu periode tertentu yang habis terpakai. Terdapat tiga jenis biaya yang umumnya harus dibayar oleh Bumdes yaitu: Harga Pokok Penjualan, Biaya operasi dan Biaya lain-lain.
Proses pembukuan untuk Bumdes bisa dilakukan dengan sistem yang diterapkan dalam akuntansi sederhana, yakni dengan membuat dan mengumpulkan bukti transaksi, seperti kwitansi, nota atau bon pembelian maupun penjualan. Dari hasil mengumpulkan bukti transaksi kemudian menyusun buku kas harian atau arus kas (Cash Flow) ke dalam bentuk buku kas harian. Dari Buku Kas Harian ini dapat diketahui berapa besarnya uang masuk dan keluar serta saldo atau sisa dana dalam setiap harinya. Untuk memudahkan penggunaan buku harian kas diperlukan membuat sebuah kelompok rekening yang akan memudahkan pengguna laporan keuangan dalam membuat, mengelompokkan dan menyusun pembukuan. Apabila Bumdes
mengalami perkembangan sehingga
transaksinya bertambah banyak setiap harinya, maka pembukuannya dapat ditambah dengan membuat laporan neraca saldo dan laporan keuangan. Laporan keuangan diperlukan untuk mengetahui kinerja keuangan Bumdes secara keseluruhan selama satu periode (biasanya satu tahun). Laporan keuangan
akuntansi umum terdiri dari neraca, laporan laba/rugi dan laporan perubahan modal. Proses pembukuan untuk BUMDes bisa dilakukan dengan sistem yang diterapkan dalam akuntansi sederhana, yakni dengan membuat dan mengumpulkan bukti transaksi, seperti kwitansi, nota atau bon pembelian maupun penjualan. Dari hasil mengumpulkan bukti transaksi kemudian menyusun buku kas harian atau arus kas (Cash Flow) ke dalam bentuk buku kas harian. Dari Buku Kas Harian ini dapat diketahui berapa besarnya uang masuk dan keluar serta saldo atau sisa dana dalam setiap harinya. Untuk memudahkan penggunaan buku harian kas diperlukan membuat sebuah kelompok rekening yang akan memudahkan pengguna laporan keuangan dalam membuat, mengelompokkan dan menyusun pembukuan. Apabila BUMDes
mengalami perkembangan sehingga
transaksinya bertambah banyak setiap harinya, maka pembukuannya dapat ditambah dengan membuat laporan neraca saldo dan laporan keuangan. Laporan keuangan diperlukan untuk mengetahui kinerja keuangan BUMDes secara keseluruhan selama satu periode (biasanya satu tahun). Laporan keuangan akuntansi umum terdiri dari neraca, laporan laba/rugi dan laporan perubahan modal. Dalam kegiatan pengabdian ini, pelatihan laporan keuangan yang digunakan yaitu laporan keuangan sederhana seperti pada Tabel di bawah ini.
Tabel 1. Daftar Rekening Group Kelompok No.
Rek. Nama Rekening 1 HARTA 111 Kas 112 Bank 113 Persediaan 114 Piutang 115 Inventaris
2 HUTANG 211 Hutang Bank
212 Hutang Non Bank
Proceeding Senadimas Undiksha 2020 | 883 312 Penyertaan Modal 4 PENDAP ATAN 411 Laba Usaha 412 Bunga Tabungan 5 BIAYA 511 Biaya Administrasi 512 Biaya Rapat 513 Biaya Transport 514 Biaya Penyusutan
Tabel 2. Neraca Saldo
BUMDES BAKTI PERTIWI NERACA SALDO Periode 31 Desember 2019 No.
Rek.
Nama Rekening Debet Kredit
111 Kas 112 Bank 113 Persediaan 114 Piutang 115 Inventaris dst
Tabel 3. Buku Kas Harian
BUMDES BAKTI PERTIWI BUKU KAS HARIAN Periode 31 Desember 2019 Tgl Uraian No.
Bukti
Debet Kredit Saldo
Tabel 4. Laporan Laba Rugi
BUMDES BAKTI PERTIWI LAPORAN LABA RUGI Periode 31 Desember 2019 Pendapatan: Jumlah Penjualan Rp. Pendapatan Bunga Rp. Jumlah Pendapatan Rp. Biaya-biaya:
Biaya Administrasi dan
Operasional Rp.
Laba/Rugi Kotor Rp. Biaya Pajak Rp. Laba/Rugi Bersih Rp. Tabel 5. Laporan Perubahan Modal
BUMDES BAKTI PERTIWI LAPORAN PERUBAHAN MODAL
Periode 31 Desember 2019 Modal Awal:
Hibah dari Pemkab Rp.
Penyertaan Modal
Masyarakat Rp.
Jumlah Modal Awal Rp. Laba yang tidak dibagi Rp. Tambahan Modal:
Pemdes Rp.
Masyarakat Rp.
Jumlah Modal Akhir Rp.
Tabel 6. Laporan Neraca
BUMDES BAKTI PERTIWI LAPORAN NERACA Periode 31 Desember 2019 No.
Rek.
Nama Rekening Jumlah No.
Rek
Nama Rekening Jumlah
AKTIVA LANCAR HUTANG LANCAR
111 Kas Rp. 211 Hutang Usaha Rp.
Proceeding Senadimas Undiksha 2020 | 884
113 Persediaan Rp. HUTANG JANGKA
PANJANG
114 Piutang Rp. 221 Hutang Bank Rp.
115 Inventaris Rp.
AKTIVA TETAP MODAL
121 Gedung Rp. 311 Hibah dari Pemkab Rp.
122 Penyusutan Gedung Rp. 312 Laba yang tidak dibagi Rp.
123 Tanah Rp.
Jumlah Rp. Jumlah Rp.
METODE
Metode yang digunakan untuk kegiatan ini adalah metode pelatihan dan pendampingan, karena kegiatan ini adalah melatih dan mendampingi pengelola bumdes bakti pertiwi karena lemahnya kemapuan dalam membuat laporan keuangan sehingga hal tersebut mengakibatkan terjadinya laporan keuangan sulit untuk dibaca dan dipahami. Pertemuan ini bersetting informal untuk menghilangkan gap secara psikologis. Dengan setting informal ini diharapkan sharing dapat berjalan secara efektif.
Pada pengabdian ini yang menjadi subjek pengabdian adalah pengelola bumdes bakti pertiwi di Desa Panji Anom, sedangkan objek pengabdian ini adalah pelatihan dan pendampingan manajemen keuangan dan pencatatan laporan keuangan bumdes bakti pertiwi. Kegiatan ini memiliki tujuan untuk meningkatkan kemampuan dan pemahaman pengelola bumdes bakti pertiwi terhadap
manajemen keuangan dalam upaya
meningkatkan pengetahuan dan keterampilan bagi para pengelola bumdes bakti pertiwi, pentingnya pengelolaan manajemen keuangan bumdes.
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam pengabdian ini adalah:
1. Wawancara, yaitu cara pengumpulan data dengan mengadakan wawancara secara langsung dengan pengelola bumdes bakti pertiwi di Desa Panji Anom.
2. Observasi, merupakan metode
pengumpulan data dengan
mengadakan pengamatan dan meneliti secara langsung kegiatan pengelola bumdes bakti pertiwi.
Sebagai langkah awal dalam realisasi pemecahan masalah ini adalah melakukan observasi dan orientasi lapangan dengan mengadakan pertemuan bersama antara pelaksana P2M dan pengelola bumdes bakti pertiwi untuk mengidentifikasi permasalahan yang ada pada pengelola bumdes bakti pertiwi. Subjek kegiatan pelatihan dan pendampingan manajemen keuangan serta pencatatan laporan keuangan bumdes bakti pertiwi Kegiatan pelatihan dan pendampingan dilakukan melalui 3 tiga tahap, yaitu (1) tahap persiapan pembinaan, untuk memberikan pemahaman tentang manajemen keuangan, (2) tahap kegiatan pelatihan, untuk peningkatan keterampilan dalam pencatatan laporan keuangan dan (3) tahap evaluasi. Pada tahap evaluasi akan dilakukan pemecahan permasalahan yang dialami pengelola bumdes bakti pertiwi dalam membuat suatu manajemen keuangan dan pencatatan laporan keuangan dimasing-masing unit usaha. Dilakukannya pengujian pada tahap akhir ini untuk mengevaluasi kemampuan pengelola bumdes dalam membuat laporan keuangan yang akan dijalankan. Penilaian kinerja difokuskan untuk menilai kemampuan praktik dalam membuat pencatatan laporan keuangan.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Pada kegiatan pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat ini, dimana yang menjadi
Proceeding Senadimas Undiksha 2020 | 885 mitranya adalah pengelola bumdes bakti
pertiwi di Desa Panji Anom. Kegiatan ini dilakukan bermula dari survey awal ke lokasi calon tempat pengabdian yang mana sebelumnya pengabdi menghubungi mitra dengan maksud agar pengelola bumdes mendapat pelatihan manajemen keuangan dan pencatatan laporan keuangan. Hal ini dilakukan oleh ketua bumdes karena anggotanya merasa sulit untuk menjelaskan kepada masyarakat tentang pencatatan laporan keuangan dengan baik yang hanya berpedoman pada buku kas masuk dan buku kas keluar. Hal ini dikarenakan pencatata buku kas masuk dan buku kas keluar semua unit kegiatan digabung menjadi satu, sehingga ketika ditanya laporan keuangan dimasing-masing unit pengelola hanya menjelaskan sisa kas yang berada di bumdes. Kegiatan program pengabdian masyarakat dalam bentuk pelatihan dan pendampingan memiliki tujuan untuk untuk meningkatkan kemampuan dan pemahaman pengelola bumdes bakti pertiwi terhadap manajemen keuangan dalam upaya meningkatkan pengetahuan dan keterampilan bagi para pengelola bumdes bakti pertiwi, pentingnya pengelolaan manajemen keuangan bumdes bakti pertiwi.
Fokus kegiatan ini adalah memberikan pelatihan pencatatan laporan keuangan di masing-masing unit kegiatan. Kegiatan pelatihan manajemen keuangan bagi pengelola bumdes bakti pertiwi di Desa Panji Anom yang dilaksanakan selama satu hari, yang diikuti oleh seluruh pengelola bumdes bakti pertiwi yang diselenggarakan di kantor bumdes bakti pertiwi, selanjutnya selama dua minggu berturut turut akan diadakan pendampingan guna mengevaluasi hasil pelatihan yang telah dilakukan.
Setelah dilakukan observasi terhadap pelatihan manajemen keuangan bagi pengelola bumdes bakti pertiwi, untuk dapat meningkatkan kemampuan dan pemahaman pencatatan laporan keuangan sebagai berikut.
Untuk dapat menggambarkan
perbedaan antara pencatatan pembukuan
sederhana dengan akuntansi ada baiknya kami akan mencoba untuk menjabarkan istilah akuntansi secara umum, akuntansi adalah suatu bahasa bisnis dari suatu proses pencatatan, klasifikasi dan komunikasi dari data keuangan yang berupa penjualan, beban-beban, dan informasi keuangan penting lainnya kepada majemen. Sedangkan pembukuan merupakan bagian dari akuntansi yaitu sebatas proses penacatatan saja, sedangkan akuntansi cakupannya luas berupa identifikasi dan juga komunikasi. Dari uraina tersebut diatas dapat kita bedakan antara Akuntansi dan pembukuan secara global. Pembukuan sederhana merupakan satu bagian yang tidak terpisahkan dalam proses akuntansi. Untuk perusahaan yang belum mampu menyelenggarakan pembukuan keuangan, cukup menyediakan buku memorial harian sebagai pengganti bukti pembukuan dan mengumpulkan segala jenis transaksi harian. Selanjutnya dilakukan metode tata buku tunggal atau ganda sesuai dengan kebutuhan neraca awal dan neraca akhir dapat dibuat melalui inventarisasi. Laba kemudian dapat dihitung melalui perbandingan modal awal dan modal akhir disertai penyesuaian. Selanjutnya pencatatan menggunakan komputer akan lebih membantu karena data akan lebih akurat dan tertata rapi.
SIMPULAN
Pelaksanaan pengabdian dapat berjalan dengan lancar sesuai dengan rencana kerja yang dijadwalkan. Selama pelaksanaan pelatihan dan beberapa kali pendampingan, respon dari pengelola bumdes bakti pertiwi sangat positif, selalu mengikuti pelatihan dan pendampingan dengan semangat dan sangat terasa kebermanfaatannya karena awalnya pengelola bumdes bakti pertiwi kurang paham menjadi meningkat pemahamannya dan mereka selalu menginginkan adanya kegiatan seperti ini secara kontinyu. Kegiatan pengabdian ini telah menghasilkan suatu pengetahuan dan pemahaman mengenai manajemen keuangan dan pencatatan laporan
Proceeding Senadimas Undiksha 2020 | 886 keuangan yang sangat mudah dimengerti oleh
pengelola bumdes bakti pertiwi, sehingga pencatatan di masing-masing unit menjadi seragam. Dalam pengabdian ini memberikan suatu pemahaman dan cara mudah bagi para pengelola bumdes mengenai pencatatan laporan keuangan. Pencatatan laporan keuangan ini diharapkan dapat berguna dan dapat diimplementasikan oleh pengelola bumdes bakti pertiwi sehingga dapat meningkatkan kemampuan kerja secara profesional.
DAFTAR RUJUKAN
Arsyad, Lincolin. 2008. Lembaga Keuangan Mikro: Institusi, Kinerja dan Sustainabilitas. Yogyakarta: Penerbit Andi
Bank Indonesia, The & GTZ. 2000. Legislation, Regulation and Supervision of Microfinance Institutions in Indonesia, Project ProFi. Jakarta: Bank Indonesia
Kasmir. 2006. Manajemen Perbankan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada
Permendes No. 4 Tahun 2015 tentang Pendirian, Pengurusan, Pengelolaan, dan Pembubaran Badan Usaha Milik Desa. Soleh,Chalib dan Heru Rochmansyah. 2014.
Pengelolaan Keuangan Desa. Bandung: Fokusmedia
Sumodiningrat, Gunawan. 2003. Peran
Lembaga Keuangan dalam
Menanggulangi Kemiskinan terkait dengan Kebijakan Otonomi Daerah. www.ekonomirakyat.org
Suryanto, Rudy. 2018. Peta Jalan Bumdes Sukses. Yogyakarta: PT. Syncore Indonesia
Undang-undang No. 6 Tahun 2014 tentang Desa