• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penetapan aktivitas antioksidan dehidrozingeron melalui penangkapan radikal hidroksi dengan metode deoksiribosa

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Penetapan aktivitas antioksidan dehidrozingeron melalui penangkapan radikal hidroksi dengan metode deoksiribosa"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

Majalah FarmasiIndonesia, 17(3), 116 -122, 2006

Penetapan

aktivitas

antioksidan

dehidro-zingeron melalui penangkapan

radikal hidroksi

dengan metode deoksiribosa

Determination

of

zingerone through

deoxyribosa method

antioxidant

activity

of

dehydro-hydroxy

radical scavengers

using

Agung' Endro Nugroho 1), Nunung Yuniarti 1), Enade Perdana Estyastono 3),

Supardjan

2)

dan LukmanHakim

1)

1)Baglan Farmakologldan FarmaslKllnikFakultas FarmasiUniversitasGadjah Mada Yogjakarta

2)Bagian Kimia Farmasi Fakultas Farmasl Universitas Gadjah Mada Yogjakarta 3) Bagian Kimia Farmasi Fakultas Farmasl Universitas Sanata Dharma

Abstrak

Dehidrozingeron atau 4-( 4'-hidroksi-3'-metoksifenil)-3-buten-2-on, merupakan satu analog kurkumin yang hanya mempunyai satu cincin aromatik. Senyawa tersebut dapat diperoleh secara alami dari isolasi

Zingiber officina/e. Meskipun demikian, senyawa tersebut masih mempunyai

gugus hidroksi fenolik yang bertanggungjawab terhadap aktivitas antioksidan Penelitian ini bertujuan untuk menguji aktivitas antioksidan senyawa tersebut melalui penangkapan radikal hidroksi.

Penelitian ini dilakukan dengan mengacu pada prosedur penetapan aktivitas penangkapan radikal hidroksil. Pada metode ini terjadi suatu reaksi antara radikal hidroksi (yang dihasilkan melalui reaksi Fenton) dengan deoksiribosa menghasilkan produk yang dinamakan malondealdehid. Inkubasi dengan tiobarbiturat pada pH rendah akan menghasilkan larutan berwarna violet (komplek MDA-TBA).

Hasil penelitian menunjukkan bahwa dehidrozingeron mempunyai aktivitas antioksidan melalui penangkapan radikal hidroksi dengan harga ES15sebesar 48,36 ~M, sedangkan harga ES15kurkumin adalah 25,01 ~M. Hasil tersebut mengindikasi bahwa aktivitas antioksidan dehidrozingeron lebih rendah dibandingkan kurkumin. Disamping itu, penggantian gugus hidroksi fenolik dehidrozingeron dengan penggaraman kalium mengakibatkan penghilangan aktivitas antioksidan senyawa tersebut. Ini menunjukkan bahwa gugus hidroksi fenolik mempunyai peran penting sebagai antioksidan melalui penangkapan radikal hidroksi.

Katakuncl : dehldrozlngeron,kurkumin,antioksldan,radikalhidroksi,Zingiber Abstract

Dehydrozingerone (4-( 4-hydroxy-3-methoxyphenyl)-3-buten-2-one) is an analog of curcumin which is termed as half-curcumin. The compound is isolated from ginger (Zingiber officina/e). Nevertheless, this compound still has a phenolic hydroxy moiety responsible for antioxidant activity. The research was performed to obtain information on the antioxidant activity of dehydrozingerone through hydroxy radical scavengers.

The study was performed according to a hydroxy radical scavenging procedur. In this method, reaction between hydroxy radical, resulted from phenton reaction, and deoxyribosa produces malonedealdehyde. Incubation

(2)

in thiobarbituric acid at low pH produced violet-coloured solution (complex

MDA-TBA).

The results showed that dehydrozingerone has antioxidant activity through hydroxy radical scavengers with ES15 value of 48.36 ~M. The antioxidant activity of dehydrozingerone was lower than curcumin, with ES15 value of 25.01 ~M. Besides, exchange of phenolic hydroxy moiety by salting with potassium could deplete its antioxidant activity. Based on these facts, it can be concluded that phenolic hydroxy moiety of dehydrozingerone was important for its antioxidant activity through hydroxy radical scavengers.

Key words: dehydrozingerone, curcumin, antioxidant, radical hydroxy, Zingiber

Pendahuluan

Curcuma longa L, familia Zingiberaceae,

merupakan tanaman yang tumbuh di daerah tropik maupun subtropik di dunia, dan dio; budidayakan di negara-negara asia, terutama India, Cina, Malaysia dan Indonesia. Tanaman tersebut secara tradisional digunakan sebagai bumbu masakan, pewarna maupun obat. Dalam pengobatan tradisional Asia, Curcuma longa L. dikenal sebagai kunyit digunakan dalam pengobatan penyakit bilier, anoreksia, batuk, luka diabetik, penyakit hati (hepatitis), rematik dan sinusitis. Secara tradisional, Dalam pemakaiannya, tanaman tersebut diolah menjadi bentuk serbuk yang kemudian dikenal dengan istilah turmerik. Kandungan aktif turmerik adalah kurkumin yang kandungannnya berkisar 2-5 %. Kurkumin atau 1,7-bis(4-hidroksi-3-metoksifenil)-1,6-heptadien-3,5-dion merupa-kan diferuloylmetan dalam ekstrak tanaman tersebut. Bersama derivatnya (kurkuminoid), kurkumin merupakan pigmen kuning yang diekstraksi dari turmerik (Araujo dan Leon, 2001; Aggarwal et aI., 2003).

Kurkumin dilaporkan memiliki bebe-rapa efek farmakologi yaitu sebagai antikanker meliputi penghambatan tumorigenesis, peng-hambatan proliferasi sel kanker, down regulasi

HO Kurkumin

o

H3CO~CH3HO

Dehidrozingeron

Gambar 1.Struktur kimia dan kurkumin maupun dehidrozingeron.

Majalah Farmasi Indonesia, 17(3), 2006

aktivitas reseptor faktor pertumbuhan epidermal dan ekspresi HER2/ neu, antisiklo-oksigenase-2, down regulasi aktivitas NF-KB dan jalur STAT3, mengaktivasi PPAR-y, down regulasi aktivitas AP-1 dan JNK, menghambat ateroslerosis dan infark miokardial yakni menurunkan kolesterol serum, menghambat LDL dan menghambat agregrasi platelet, menekan diabetes, meningkatkan penyembuhan luka, menekan gejala artritis, hepatoprotektif, imunosupresif, serta antiinflamasi dan anti-oksidan (Aggarwal et aI., 2003).

Kurkumin mempunyai aktivitas anti-oksidan karena mempunyai gugus penting dalam proses antioksidan tersebut. Struktur kurkumin terdiri dari gugus hidroksi fenolik dan gugus {j-diketon. Gugus hidroksi fenolik kemungkinan berfungsi sebagai penangkap radikal bebas pada fase pertama mekanisme anti oksidatif dan gugus {j-diketon kemungkinan berfungsi sebagai penangkap radikal pada fase berikutnya. Bersama turunannya, demetoksi kurkumin dan bis-demetoksi kurkumin, ber-tanggung jawab terhadap efek antioksidan dari turmerik (f onnesen dan Greenhill, 1992; Majeed et al., 1995). Selain dua senyawa tersebut, salah satu analog kurkumin yaitu dehidrozingeron atau 4-(4'-hidroksi-3'-metoksi-fenil)-3-buten-2-on, disebut juga ha!fcurcumin, secara alami diisolasi dari Zingiber officinale,

hanya mempunyai satu cincin aromatik namun masih mempunyai gugus fenolik pada cincin aromatiknya (Kuo et aI., 2005). Di samping itu, Motohashi et aI., (1996) berhasil mensintesis

senyawa ini dengan mereaksikan vanilin dan aseton menggunakan katalis natrium hidroksida. Dehidrozingeron dilaporkan juga mempunyai aktivitas antiinflamasi maupun antioksidan. Aktivitas antioksidan yang sudah diteliti melalui penghambatan lipid peroksidase maupun penangkapan radikal oksigen

(3)

Agung Endro Nugroho

(Motohashi et aI., 1998; Aggarwal et al., 2003). Pada Gambar 1 disajikan struktur kimia dad kurkumin maupun dehidrozingeron.

Metodologi

Bahan

Bahan yang digunakan antara lain FeCb, EDTA, vitamin C, H202 diperoleh dari E. Merck. Deoksiribosa, asam tiobarbiturat (fBA), asam trikloroasetat (rCA), buffer fosfat pH 7,4 diperoleh dari Sigma Chemical, sedangkan dehidrozingeron maupun garamnya diperoleh dari penelitian Nugroho etat.,(2004).

Cara kerja

Vji aktivitas penangkap radikal hidroksi mengacu pada metode Kunchandy dan Rao (1990) sebagai berikut : sebanyak 100 J.l.L senyawa uji (kurkumin, dehidrozingeron, atau garam dehidro-zingeron) dengan berbagai variasi konsentrasi, ditambah beberapa larutan yaitu 150 J.l.L Ferri klorida 10 mM, 150 J.I.L EDT A 1mM, 150 J.l.L hidrogen peroksida 20 mM, 150 J.l.L vitamin C 1 mM, 150 J.l.Ldeoksiribosa 30 mM dalam buffer fosfat pH 7,4 sehingga volume akhirnya 3 mL. Kemudian campuran tersebut diinkubasi selama 30 menit pada suhu 37 0c. Setelah itu, ditambah 0,5 mL TBA 1% dan 0,5 mL asam trikloroasetat 5% pada suhu 80 °C selama 30 menit. Setelah dingin, serapan dari larutan tersebut dibaca pada panjang gelombang 532 nm.

Anallsls data

Data percobaan berupa absorbansi atau serapan larutao uji beserta blankonya. Dari data tersebut kemudian diolah menjadi data aktivitas penangkapan radikal hidroksi (EffectiveScavengingatau ES) menggunakan analisis regresi linear antara log konsentrasi senyawa (sumbu x) dengan harga ES (sumbu y) untuk mendapatkan konsentrasi larutan uji dengan aktivitas penangkapan radikal 15 % (ESlS).

Hasil Dan Pembahasan

Percobaanpendahuluan

Sebelum penetapan aktivitas antioksidan melalui penangkapan radikal hidroksi dad senyawa dehidrozingeron maupun kurkumin, terlebih dahulu dilakukan percobaan pendahu-luan meliputi : penetapan panjang gelombang

118

maksimum komplek malondialdehid dengan asam tiobarbiturat, dan penetapan waktu operasional. Pada metode deoksiribosa, pereaksi Fenton yang terdiri dad FeC!), EDT A, vitamin C, dan hidrogen peroksida akan menghasilkan radikal hidroksi, kemudian dengan penambahan deoksiribosa membentuk malondialdehid. Malondialdehid akan beraksi dengan asam tiobarbiturat pada kondisi asam membentuk kromogen (senyawa berwarna) merah jambu yang diukur serapannya pada panjang gelombang maksimum yaitu 532 nm.

Waktu operasional merupakan waktu pada saat larutan (komplek MDA-TBA) menyerap sinar dengan serapan yang stabil. Waktu operasional dihitung sejak reaksi pembentukan komplek MDA-TBA selesai, yaitu setelah inkubasi 80°C selama 30 menit, kemudian dilanjutkan pendinginan selama 5 menit. Dad hasil penelitian, larutan men un-jukkan serapan yang stabil pada menit ke-3 sampai 9, sehingga pengukuran serapan komplek MDA-TBA pada panjang gelombang maksimum dapat dilakukan mulai menit ke-3 hingga ke -9 setelah proses pendinginan selesai. Penetapan aktlvltas penangkapan radlkal hldroksl

Dehidrozingeron merupakan analog kurkumin dengan struktur separo dad struktur kurkumin (Gambar 1). Aggarwal et aI., (2003) melaporkan bahwa dehidrozingeron mempu-nyai aktivitas antioksidan melalui pengham-batan lipid peroksidase maupun penangkapan radikal oksigen, sedangkan pada penelitian diuji aktivitas penangkapan radikal hidroksi. Vji aktivitas penangkap radikal hidroksi mengacu pada metode Kunchandy dan Rao (1990). Pada metode ini terjadi suatu reaksi antara radikal hidroksi yang dihasilkan melalui reaksi Fenton dengan deoksiribosa menghasilkan produk yang dinamakan malondealdehid, lalu dipanaskan dengan tiobarbiturat pada pH rendah akan menghasilkan larutan berwarna (komplek MDA-TBA). Adanya senyawa antioksidan misalnya kurkumin ataupun analognya, akan dapat menangkap radikal hidroksi yang dihasilkan oleh pereaksi Fenton terse but sehingga jumlah .OH yang bedkatan dengan deoksidbosa untuk membentuk malondialdehid sedikit. Akhirnya, kompleks MDA-TBA yang terbentuk pada suhu inkubasi 80°C selama 30

(4)

Tabel I. HasH uji aktivitas penangkapan radikal hidroksi dari dehidrozingeron dengan beberapa konsentrasi (n=5)

Tabel II. HasH uji aktivitas penangkapan radikal hidroksi dari kurkumin dengan beberapa konsentrasi (n=5)

menit dalam suasana asam juga semakin sedikit. Hasil uji aktivitas penangkapan radikal hidroksi dari dehidrozingeron beserta kurkumin disajikan pada Tabel I dan II.

Dari tabel tersebut nampak bahwa baik dehidrozingeron maupun kurkumin mampu menunjukkan aktivitas penangkapan radikal hidroksi. Pada perlakuan dari kedua senyawa terse but, seiring dengan kenaikan konsentrasi yang digunakan maka efek penangkapan radikal hidroksi secara proporsional juga naik. Untuk membandingkan aktivitas penangkapan radikal hidroksi antara dehidrozingeron dengan kurku-min digunakan parameter potensi aktivitas penangkapan radikal hidroksi. Parameter aktivitas penangkapan radikal hidroksi dari kurkumin dan analognya yang digunakan adalah ES15 (EffectiveScavenging15 %), merupakan

konsentrasi senyawa uji yang menghasilkan aktivitas penangkapan radikal hidroksi sebesar 50 %. Harga ES berbanding terbalik dengan kemampuan senyawa untuk menangkap radikal hidroksi, dalam hal ini merupakan parameter antioksidan. Semakin besar harga ESI5, maka aktivitas antoksidan melalui penangkapan

Majalah Farmosi Indonesia, 17(3), 2006

radikal hidroksi semakin kecil. Pada penelitian ini, harga ESso tidak bisa diperoleh karena keterbatasan kelarutan kurkumin maupun dihedrozingeron, senyawa uji tersebut mem-bentuk endapan halus pada konsentrasi lebih dari 3.10-5 M untuk kurkumin dan 5.10-5 M untuk dehidrozingeron. Di atas konsentrasi tersebut, larutan yang terbentuk adalah jingga dengan panjang gelombang maksimum di bawah 532 nm. Hasil perhitungan parameter ES15 dari kurkumin maupun dehidrozingeron (fabel III).

Tabel III. Parameter aktivitas penangkapan radikal hidroksi (ESIS) dari kurkumin dan dihedrozingeron

No Senyawa ES15

1 Oehidrozingeron 48,36

2 Kurkumin 25,02

Berdasarkan Tabel III, harga ES15 dehidrozingeron dua kali lebih besar diban-dingkan kurkumin. Hal ini mengindikasikan bahwa aktivitas penangkapan radikal hidroksi dari dehidrozingeron lebih rendah dibanding-kan kurkumin. Analisis struktur kurkumin

119

Replikasi Blanko Serapan

0,5 pM tpM 5 JIM to pM 50 JIM 1 0,8989 0,8967 0,8897 0,8469 0,8125 0,7599 2 0,9003 0,9052 0,8815 0,8494 0,8256 0,7621 3 0,9045 0,8897 0,8845 0,8318 0,8205 0,7653 4 0,9094 0,8943 0,8904 0,8502 0,8198 0,7690 5 0,9250 0,8971 0,8749 0,8262 0,8231 0,7715 Rata

-

rata 0,9076 0,8966 0,8862 0,8409 0,8203 0,7656 SO 0,012 0,0056 0,0068 0,011 0,0049 0,0047 % Penan2kapan

-

1,21 2,36 7,35 9,62 15,65

Replikasi Blanko Serapan

tpM 381M 5pM to pM 30 pM 1 0,8989 0,8666 0,8118 0,8055 0,7875 0,7705 2 0,9003 0,8737 0,8212 0,8081 0,7986 0,7623 3 0,9045 0,8823 0,8491 0,8229 0,8036 0,7597 4 0,9094 0,8956 0,8536 0,8276 0,8241 0,7651 5 0,9250 0,9005 0,8779 0,8319 0,8271 0,7689 Rata-rata 0,9076 0,8837 0,8427 0,8192 0,8081 0,7653 SO 0,012 0,014 0,026 0,011 0,017 0,0045 % Penangkapan

-

2,63 7,15 9,74 10,96 15,679

(5)

Agung Endro Nugroho

terhadap aktivitas biologis masing-masing gugus aktif menunjukkan bahwa gugus hidroksi fenolik berperan sebagai antioksidan Majeed

eta!., (1995). Kurkumin (Gambar 1)

mempu-nyai dua buah cincin aromatik yang mengandung gugus hidroksi fenolik, keduanya dihubungkan rantai pendek yang terkonjugasi dengan gugus J3-diketon. Kurkumin juga memiliki gugus metoksi pada cincin aromatiknya yang bersifat sebagai pendorong elektron sehingga akan menambah kerapatan elektron pada ikatan

n

yang akan memper-mudah senyawa dalam menangkap radikal hidroksi. Sun et a!., (2002) melaporkan bahwa aktivitas penangkapan radikal kurkumin dipengaruhi oleh kedua gugus hidroksi fenoliknya, dan peran dari gugus metilen aktif adalah sangat keeil sekali. Hal ini disebabkan karena kurkumin. dalam suatu larutan lebih stabil dalam bentuk ketoenol dibandingkan bentuk diketonnya. Kurkumin dengan bentuk diketon jelas tidak mempunyai gugus metilen aktif lagi, dan gugus CH yang terbentuk memiliki entalpi disosiasi ikatan yang lebih besar dibandingkan dengan gugus 0 H fenoliknya. Disamping itu,. energi disosiasi ikatan O-H fenolik kurkumin adalah lebih rendah 5,04 kkal/ mol dibandingkan dengan energi disosiasi ikatan C-H pada gugus J3-diketon kurkumin, sehingga keeenderungan mekanisme antioksidan kurkumin dan derivatnya adalah pada abstraksi atom H pada gugus fenolik. Oleh karena itu, gugus OH fenolik berperan dalam aktivitas antiokidan melalui penangkapan radikal dan bukan dipengaruhi oleh gugus metilen aktifnya. Masuda et a!., (1999) menyampaikan bahwa produk radikal bebas yang terbentuk merupakan spesies yang lebih stabil dan akan diubah menjadi senyawa non radikal pada tahap terminasi. Delokalisasi radikal pada posisi fenolik ke dalam sistem rantai alkil terkonjugasi pada kurkumin dan derivatnya memegang peranan penting dalam aktivitasnya sebagai antioksidan.

Dehidrozingeron atau 4-(4' -hidroksi-3'-metoksifenil)-3-buten-2-on merupakan senyawa analog kurkumin, seeara alami diisolasi dari

Zingerberofficina/e,mempunyai struktur separo

kurkumin dan masih mempunyai gugus fenolik pada cincin aromatiknya dan tidak memiliki

120

.

gugus J3-diketon (Gambar 1). Berdasarkan Tabel I, aktivitas penangkapan radikal hidroksi-nya berdasarkan penelitian ini lebih rendah dibanding kurkumin, yaitu hampir setengah dari aktivitas kurkumin. Sun (2002) melaporkan bahwa energi disosiasi ikatan 0- H fenolik dehidrozingeron (82,53 kkal/ mol) identik dengan energi disosiasi ikatan O-H fenolik kurkumin (82,32 kkal/mol). Disamping itu, konstanta keeepatan penangkapan radikal hidroksi dehidrozingeron adalah setengah dari kurkumin, dan gugus hidroksi fenolik terbukti memiliki peranan yang penting dalam penang-kapan radikal hidroksi. Berkurangnya gugus hidroksi fenolik akan mengurangi keeepatan penangkapan radikal hidroksi, yang selanjutnya akan mengurangi kemampuannya dalam menangkap radikal hidroksi.

Gambar 2. Struktur kimia garam kalium dari 4- (4'-hidroksi-3'-metoksifenil)-3-buten-2-on (kaliumdehidrozingeron) Pada penelitian ini juga dilakukan uji aktivitas penangkapan radikal hidroksi dari senyawa garam kalium dari 4-(4'-hidroksi-3'-metoksifenil)-3-buten-2-on (kalium dehidro-zingeron). Pada senyawa tersebut, kalium menggantikan atom hidrogen dari OH fenolik dari dehidrozingeron sehingga membentuk garam dehidrozingeron (Gambar 2). Disampai-kan sebelumnya bahwa gugus hidroksi fenolik sangat berperan terhadap aktivitas antioksidan dari dehidrozingeron, apabila gugus tersebut digaramkan maka akan meniadakan atau mengurangi aktivitas antioksidan senyawa tersebut. Hasil uji aktivitas penangkapan radikal hidroksi dari senyawa kalium dehidrozingeron (fabel IV).

Dari Tabel IV, nampak bahwa perlakuan kalium dehidrozingeron tidak menunjukkan aktivitas penangkapan radikal hidroksi. Ini m~nunjukkan bahwa penggantian gugus hidroksi fenolik dengan penggaraman kalium dapat meniadakan aktivitas antioksidan melalui penangkapan radikal hidroksi.

(6)

Tabel IV. Hasil uji aktivitaspenangkapan radikalhidroksi dari garam kaliumdari 4-(4'-hidroksi-3'-metoksifenil)-3-buten-2-on(kaliumdehidrozingeron)dengan beberapa konsentrasi (n=5)

Kesimpulan

Senyawa 4-(4' -hidroksi-3' -metoksifenil)-3-buten-2-on atau dehidrozingeron mempunyai aktivitas antioksidan melalui penangkapan radikal hidroksi dengan harga ES15 sebesar 48,36 J,1M, aktivitas tersebut lebih rendah dibandingkan kurkumin (ES15 sebesar 25,01 JlM). Penggantian gugus hidroksi fenolik dehidrozingeron dengan penggaraman kalium mengakibatkan penghilangan aktivitas antiok-sidan senyawa tersebut, ini menunjukkan bahwa gugus hidroksi fenolik mempunyai peran penting sebagai penangkap radikal hidroksi.

Daftar Pustaka

Ucapan Terima Kasih

Dcapan terima kasih terhadap DIKTI yang telah membiayai penelitian ini melalui Proyek Peningkatan Penelitian Pendidikan Tinggi sesuai Surat Perjanjian Pelaksanaan Penelitian Hibah Bersaing XII Nomor: 018/ P4PT /DPPM/PHB XII/III/2004 Tanggal 1 Maret 2004, Direktorat Pembinaan Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat, Direktorat

J

enderal Pendidikan Tinggi, Departemen Pendidikan Nasional.

Aggarwal, B.B., Kumar, A, Aggarwal, M.S., and Shishodia, S., 2003, Curcumin Derived From Turmeric (Curcuma longa): A Spice for All Seasons, in Phytochemicalsin Cancer Chemoprevention,CRC Press LLC, p. 1-24.

Araujo, C.A.C and Leon, L.L., 2001, Biological Activities Curcuma longa L., Mem Ins/. OswaldoCmiJ 96(5) : 723-728.

Kunchandy, E., and Rao; M.N.A, 1990, Oxygen Radical Scavenging activity of Curcumin, Inter.J..

Pharm., 58,237-240.

Kuo, P.c., Damul, AG., Cherng, c.Y, Jeng, F., Teng, C.M, Lee, EJ, and Wu,T.S., 2005, Isolation of a Natural Antioxidant, Dehydrozingerone from Zingiber officinale and Synthesis of Its Analogues for Recognition of Effective Antioxidant and Antityrosinase Agents,

Arch PharmRes, 28(5), 518-528.

Majeed, M., Badmaev, V., Shivakumar, D., and Rajendran, R., 1995, Curcuminoids:Antioxydant

Phytonuments,Nutri Science Publisher Inc., Piscataway, New Jersey, p. 32-63.

Masuda, T., Hidaka, K., Shinohara, A, Maekawa, T., Takeda, Y. and Yamaguchi, H., 1999, Chemical Studies on Antioxidant Mechanism of Curcuminoid : Analysis of Radical

ReactionProducts from Curcumin,J. Agric.FoodChem.,47, 71-77.

Motohashi, N, Ashihara, Y, Yamagami, C, and Saito, Y., 1996, Antimutagenic effects of

ehydrozingerone and its analogs on DV-induced mutagenesis in Escherichiacoli,Mutation

Research,377, 17-25.

Motohashi, N., Yamagamia, c., Tokudab, H., Konoshimac, T., Okudab, Y., Okudab, M., Mukainakab, T., Nishinob, H., and Saitod, Y., 1998, Inhibitory effects of

Majalah Farmasi Indonesia, 17(3), 2006 121

Replikasi Blanko Serapan

0,1 J1M 1J1M 10 11M 50 J1M 100J1M 1 0,8542 0,8637 0,8418 0,8701 0,8577 0,8355 2 0,8549 0,8867 0,8726 0,8755 0,8768 0,8598 3 0,8578 0,8890 0,8734 0,8874 0,8867 0,8665 4 0,8623 0,8912 0,8755 0,8893 0,9047 0,8744 5 0,8871 0,8966 0,8866 0,9205 0,9059 0,8776 Rata-rata 0,8633 0,8854 0,8900 0,8886 0,8864 0,8628 SD 0,0137 0,0127 0,0167 0,0196 0,0202 0,0167 % Penangkapan

-

-

-

-

-

(7)

-Agung Endro Nugroho

dehydrozingerone and related compounds on 12-0-tetradecanoylphorbol-13-acetate induced Epstein-Barr virus early antigen activation, CancerLetters,134 : 37-42.

Nugroho, A.E., Supardjan, A.M., Hakim, L., Istyastono, E.P., dan Yuniarti, N., 2004, Sintesis dan Uji Aktivitas Biologis Senyawa-Senyawa Baru Turunan 1,S-Bis(4'-Hidroksi-3'-Metoksifenil)-1,4-Pentadien-3-0n, Laporan Penelitian Hibah Bersaing XII, Universitas Gadjah Mada.

Sun, You-Min, Zhang, Hong-Yu, Chen, De-Chan and Liu, Cheng-Bu, 2002, TheoriticalElucidationon

theAntioxidant Mechanismof Curcumin: A DFf Study, Shandong University, Jinan. Tonnesen, H. H. and Greenhill, J.V., 1992, Studies on Curcumin and Curcuminoid XXII

Curcumin as a ReducingAgent and as a RadicalScavenger,Int.J. Pharm.,87, 79-87.

Gambar

Tabel I. HasH uji aktivitas penangkapan radikal hidroksi dari dehidrozingeron dengan beberapa konsentrasi (n=5)

Referensi

Dokumen terkait

Ekstrak daun sukun dan ibuprofen dalam pengujian efek analgesik pada hewan uji tikus ini menggunakan suspensi CMC untuk mensuspensikan ekstrak daun sukun dan mempermudah

Sedang untuk klien 2 dengan alokasi bandwidth sebesat 64 Kbps hanya mendapatkan sebesar 7,0 KBps yang juga merupakan hasil yang sudah optimal dikarenakan sudah

oleh guru melalui keberaniannya memanfaatkan kajian sejarah atternatif seperti sejarah lokal, sejarah sosiat, sejarah etnis, dan lainnya yang mampu menghadirkan sejarah

beberapa informan sebagai sumber informasi dan data dari organisasi pelaksana Program dan yang berkaitan langsung dengan program dalam mendapatkan data primer dari

Berdasarkan data perkiraan di atas, maka ketersediaan tetes tidak mencukupi kebutuhan, untk itu, perlu didorong pengembangan industri etanol dari bahan baku selain

Data sekunder yang didapatkan dari PT Bank SUMUT KCP Menteng yaitu data jumlah kredit yang disalurkan selama 3 tahun terakhir dan buku-buku teks yang berkaitan

Apabila pajak dividen lebih tinggi dari pada capital gain maka investor tidak akan. tertarik karena dividen yang akan diperoleh para investor akan semakin

Peran pimpinan Kepala Biro Umum Sekretariat Daerah Provinsi Kalimantan Timur dalam upaya meningkatkan produktivitas kerja pada Biro Umum adalah tindakan yang dilakukan