• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUKUM PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LINGK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "HUKUM PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LINGK"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

HUKUM PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN

HIDUP DI INDONESIA

Lutfi Salsabila

lutfisalsabila@students.unnes.ac.id

DATA BUKU, terdiri dari:

Nama/ Judul Buku: Hukum Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup Di Indonesia

Penulis/Pengarang : Prof. H. Syamsul Arifin, S.H., M.H.

Penerbit : P.T. SOFMEDIA

Tahun Terbit : 2012

Kota Penerbit : Jakarta

Bahasa Buku : Indonesia

Jumlah Halaman : 633 hlm

ISBN Buku : 978-602-8604-20-4

DISKUSI/ PEMBAHASAN REVIEW

Buku ini merupakan kelanjutan dari buku Prof. H. Syamsul Arifin, S.H., M.H. yang berujudul: “Perkembangan Hukum Lingkungan Di Indonesia yang diterbitkan pada bulan Oktober tahun 1993. Selain itu, juga merupakan edisi revisi dengan ditambahnya lampiran. Buku ini terdiri dari empat Bab, sebagai berikut:

1. Bab I :Pendahuluan

2. Bab II :Latar Belakang Lahirnya Kesadaran Lingkungan Hidup; 3. Bab III :Lingkungan dan Hukum;

4. Bab IV :Peraturan Perundang-Undangan Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup

Selain ke empat Bab tersebut, buku ini melampirkan delapan peraturan perundang-undangan, antara lain:

1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup

2. Daftar Peraturan Menteri Negara LH Tahun 2006-2010

3. Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 10 Tahun 2010 tentang Mekanisme Pencegahan Pencemaran dan/ atau Kerusakan Lingkungan Hidup yang Berkaitan dengan Kebakaran Hutan dan/ atau Lahan

4. Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 12 Tahun 2010tentang Pelaksanaan Pengendalian Pencemaran Udara di Daerah 5. Peraturan MenteriNegara Lingkungan Hidup Nomor 13 Tahun 2010

(2)

Lingkungan Hidup dan Surat Penyartaan Kesanggupan Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Hidup

6. Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 14 Tahun 2010 tentang Dokumen Lingkungan Hidup Bagi Usaha dan/ atau Kegiatan yang Telah Memiliki Izin Usaha dan/ atau Kegiatan Tetapi Belum Memiliki Dokumen Lingkungan Hidup

7. Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 15 Tahun 2010 tentang Persyaratan dan Tata Cara Lisensi Komisi Penilaian Analisis Mengenai DampakLingkungan Hidup

8. Peraturana Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 17 Tahun 2010 tentang Audit Lingkungan Hidup

Pada halaman awal Bab I Pendahuluan, disuguhkan kutipan prinsip 17 dari

Deklarasi Stockholm 1972 (“United Nations Conference on the Human Enviroment”) di Swedia, berbunyi sebagai berikut:

Appropiate national institutions must be entrusted whit the task of planning, managing or controlling the environmental resources of States with a view to en chancing environmental quality.

Prinsip di atas menjelaskan bahwa Deklarasi menghendaki setiap negara menciptakan kelembagaan nasional untuk pengelolaan lingkungan (hidup), hingga bertegak menjadi landasan pengembangan dalam hukum nasional bagi masing-masing negara.

Selanjutnya, pada Bab Pendahuluan berisi bagaimana manusia mulai mempelajari rahasia ekosistem alam dan tata pengaturannya,agar ia dapat membetulkan segala kesalahan dan kekeliruan sikapnya serta mencegah kesalahan-kesalahan yang lebih lanjut.

Pada 31 Maret 1975 di sebutkan bahwa Indonesia mengawali secara nyata penanganan Hukum Lingkungan. Pada tanggal tersebut dibentuknya Tim Tehnis Penyusunan RUU tentang pencegahan pencemaran laut, setelah terjadinya malapetaka kandasnya kapal tangki Jepang “SHOWAMARU” pada tanggal 6 Januari 1975 di Buffalo Rocks(Karang Banteng) di depan pelabuhan Singapura dalam perairan Indonesia. Hal ini telah menimbulkan pencemaran laut secara besar-besaran.

Selanjutnya disebutkan bahwa fase perencanaan serta pembentukan Hukum Lingkungan di Indonesia telah ditempuh. Hal ini di awali dengan adanya Undang-Undang Nomer 4 Tahun 1982 Ketentuan-Ketentuan Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup yang di muat dalam Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1982 Nomor 12. Undang-Undang tersebut di sah kan oleh Presiden Soeharto pada tanggal 11 Maret 1982.

Penerangan mengenai proses negara Indonesia menindak lanjutimengenai penerapan hukum lingkungan dengan menyelenggarakn deklarasi, meratifikasi konvensi, menerbitkan, dan memperbarui undang-undang.

(3)

1. Internasional

Pada subbab ini di bagi lagi menjadi delapan subjudul. Subjudul tersebut, antara lain:

a. Konferensi PBB tentang Lingkungan Hidup Manusia di Stockholm b. UNEP dan Aktivitasnya

c. Konferensi Montevideo (Uruguay), 1981

d. WCED (The World Commission on Environment and Development) e. UCED (The United Nations Conference on Environment and

Development)

f. Vienna Convention dan Montreal Protocol g. Protocol Kyoto

h. Stockholm Convention On Persistent Organic (POPs)

Hal yang menarik tercantum dalam Bab ini yaitu pada konferensi PBB tentang Lingkungan Hidup Manusia di Stockholm berlangsung peserta dari negara berkembang menyatakan antara lain “Berilah kami pencemaran asal saja kami maju”. Hal ini lah yang mendasari diadakannya sidang khusus membahas masalah lingkungan hidup oleh PBB dan dilanjutkan dengan adanya The United Nations Conference on Human Environment tanggal 16 Juni 1972 di Stockholm, berhasil merumuskan dan mensahkan:

a. Declaration of the United Conference on the Human Enviroment pada tahun 1972, yang berisi: preamble, 26 asas yang didasarkan pada 7 pokok pertimbangan dasar tentang bagaimana sebaiknya kita mengelola Lingkungan Hidup, demi untuk melestarikan dan mengembangkannya.

b. An Action Plan, terdiri atas 109 rekomendasi, termasuk didalamnya 18 rekomendasi tentang perencanaan dan pengelolaan pemukiman manusia dan disusun dalam tiga komponen dasar.

c. Rekomendasi tentang kelembagaan dan keuangan untuk menunjang pelaksanaan an Action Plan.

d. World Enviroment Day setiap tanggal 5 Juni.

Selanjutnya di bentuk United Nation Environment Programme (UNEP) untuk melaksanakan an Action Plan.

Selain Deklarasi Stockholm pada tahun 1972, pada tanggal 20 Mei- 2 Juni 1982 dilaksanakan sidang Governning Council UNEP di Nairobi yang telah menerima Deklarasi Nairobi (“Nairobi Declaration”). Deklarasi Nairobi ini terdiri dari 10 butir pokok pikiran sebagai tindaklanjut dari pertemuan sedunia unuk memperingati 10 tahun Konferensi Stockholm. Buku ini mencantumkan butit-butir tersebut.

Konferensi Montevideo merupakan kelanjutan dari programme for Consideration by the Ad Hoc Meeting of Senior Government Officials Expert in Environmental Law (referred to in UNEP Governing Council Decision 9/19 A) memiliki materi dasar dan pembicarakan, isi materi tersebut tercantum dalam buku ini. Selain itu 27 prinsip Deklarasi Rio

juga tercantum dalam buku ini.

(4)

Sama hal nya seperti subbab 1. Pada subbab ini berisi subjudul juga, yaitu dua subjudul, antara lain:

a. Dasar Konstitusional b. Kebijakan dan Repelita

Selanjutnya, pada Bab III yang berjudul “Lingkungan Hidup dan Hukum” terdiri dari dua subbab, antara lain:

1. Lingkungan Hidup

2. Hukum Lingkungan (Hukum Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup)

Pada awal Bab di suguhkan mengenai istilah lingkungan hidup, mulai dari bahasa Inggris hingga bahasa Thai. Selanjutnya, dalam buku ini tertulis pengertian-pengertian yang dikemukaakan para ahli juga secara yuridis. Para ahli tersebut antara lain Emil Salim, Danusaputro, dan Soemarwoto.sedangkan untuk pengertian yuridis terdapat pada Pasal 1 butir 1 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup. S elain itu, tertulis juga pengelompokan para ahli mengenai lingkungan hidup. Terdiri dari tiga golongan yaitu:

1. Lingkungan Fisik (pshycal environment); 2. Lingkungan Biologis (biological environment); 3. Lingkungan Buatan (sosial environment).

Tidak hanya pengertian dan penjelasan mengenai lingkungan hidup. Ekologi juga dijelaskan dalam buku ini.

Hukum lingkungan hidup atau lebih tepatnya hukum perlindungan pengelolaan lingkungan hidup dijelaskan pada subbab ke dua dari Bab III. Di sana tertulis bahwa hukum digambarkan sebagai hukum yang berpustaka kepentingan manusia (Humanoriented Law) belaka. Sedangkan, hukum lingkungan mencari dan mengusahakan keseimbangan antar manusia dan tempat dimana manusia berada, yang selalu bergerak sebagai satu kesatuan utuh menyeluruh. Yang menurut anggapan lama, pengertian dan perhatian manusia terhadap tempat hidup itu hanya sebagai sasaran (objek) belaka.

Selanjutnya, disuguhkan pula istilah hukum lingkungan. Terdapat beberapa istilah dalam bahasa asing:

1. Bahasa Malaysia disebut : Hukum Alam Seputar (= sekeliling); 2. Bahasa Tagalog disebut : Batas nan Kapaligiran;

3. Bahasa Tailand disebut : Sin-ve-lom Kwahm; 4. Bahasa Arab disebut : Conun al-Bi’ah; 5. Bahasa Inggris disebut : Envionmental Law; 6. Bahasa Prancis disebut : Umweltrecht; dan 7. Bahasa Blanda disebut : Milieurecht.

(5)

Pembagian sumber hukum lingkungan didalam buku ini terbagi menjadi 4, antara lain:

1. Sumber historis; 2. Sumber filsafati;

3. Sumber Hukum Materil; dan 4. Sumber Hukum Formal.

(disertai penjelasan)

Selanjutnya, ditulis juga pembagian hukum lingkungan. Menurut isinya dapat dibagi ke dalam:

1. Hukum Lingkungan publik (umum); dan 2. Hukum Lingkungan privat (perdata).

Sedangkan dalam pengelolaan lingkungan jika berhadapan dengan hukum sebagai pemenuhan kepentingan, maka dapat dibedakan bagian-bagian hukum Lingkungan, yaitu:

1. Hukum Berencana (Rampenrecht);

2. Hukum Kesehatan Lingkungan (Milieuygienerecht);

3. Hukum tentang Sumberdaya Alam (Rech betreffende natuurlijkerijkdommen) atau Hukum Konservasi (Natural Resources Law); 4. Hukum tentang Pembagian Pemakaian Ruang (Recht betreffende de

verdeling van het ruimtegebruik) atau hukum tata ruang; 5. Hukum Perlindungan Lingkungan (Millieubeschermingsrecht).

Sedangkan dari segi substansi dan karakteristi, antar lain:

1. Hukum Lingkungan Administrasi; 2. Hukum Lingkungan Keperdataan; 3. Hukum Lingkungan pidana;

4. Hukum Lingkungan international; 5. Hukum Lingkungan regional.

(disertai penjelasan)

Pada Bab IV “Peraturan Perundang-Undangan Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup cukup banyak subbab di dalamnya. Sebelas subbab tersebut, antara lain:

1. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup

2. Sistem Informasi Lingkungan Hidup

3. Tugas dan Wewenang Pemerintah dan Pemerintah Daerah 4. Hak, Kewajiban, dan Larangan Atas Lingkungan Hidup

5. Peran Masyarakat Dalam Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup

6. Pengawasan dan Sanksi Administratif

7. Penyelelesaian Sengketa Lingkungan Hidup 8. Penyidikan dan Pembuktian

9. Tindak Pidana Lingkungan

(6)

Pada tanggal 11 Maret 1982 berlaku Undang-Undang Nomor 4 tahun 1982 tentang Ketentuan-Ketentuan Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup. Pada 19 September 1997 pemerintah mencabut Undang-Undang tersebut, dan menerbitkan Undang-Undang Nomor 23 tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup. Selanjutnya, pada tanggal 3 Oktober 2009, pemerintah mengeluarkan Undang-Undang Nomor 32 tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.

Jumlah penambahan laut teritorial, wilayah yuridiksi perairan dan landas Kontinen Indonesia sebagai unsur dari Wawasan Nusantara, telah diperkuat pula dengan perjanjian penetapan batas-batas dengan negara tetangga, baik untuk laut territorial mupun untuk Landas Kontinen, seperti tertera dibawah ini:

- Persetujuan RI-Malaysia tentang Garis Besar Landas Kontinen di Selat Malaka dan Laut Cina Selatan, ditandatangani di Kuala Lumpur tanggal 27 Oktober1969, mulai berlaku tanggal 27 Oktober 1969, mulai berlaku 7 April 1972;

- Persetujuan RI-Thailand tentang Garis Batas Landas Kontinen di Selat Malaka (Bagian Utara) dan Laut Andaman, ditandatangani di Bangkok tanggal 17 Desember 1971, mula berlaku 7 April 1972;

- Persetujuan RI- Malaysia- Thailand tentang penetapan Garis Batas Landas Kontinen di Selat Malaka (Bagian Utara); ditandatangani di Kuala Lumpur tanggal 21 Desember 1971, mulai berlaku tanggal 16 Juli 1973; dan seterusnya.

Sejauh yang saya baca buku ini cukup lengkap dan nyaman untuk di baca. Selain buku ini yang merupakan edisi revisi memiliki lampiran yang secara praktis sangat membantu memberikan kemudahan merujuk undang-undang terkait. Untuk kekurangan, lebih menjelaskan ke Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, sesuai dengan judul buku tersebut. Dengan kata lain buku ini kurang menjelaskan mengenai Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1997.

(7)

Referensi

Dokumen terkait

Bagaimana cara mengatasi adapter / casan yang rusak pada Radio

Dalam rangka untuk penelitian skripsi program sarjana (S-1), Fakultas Ekonomi dan Bisnis USU, Jurusan Akuntansi, saya memerlukan informasi untuk mendukung penelitian

Program Studi/ Fakultas : Keperawatan Diploma III Fakultas Ilmu Kesehatan Menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa laporan tugas akhir dengan judul “ Asuhan Keperawatan

Berdasarkan hasil- hasil yang diperoleh selama pelaksanaan tindakan dengan analisis data dan refleksi terhadap proses pelaksanaan dapat disimpulkan bahwa

Sesuai dengan hasil penelitian ini diperoleh hasil bahwa terdapat pengaruh secara simultan atau bersama-sama antara CAR, NPL, NIM, ROA, ROE, LDR, dan BOPO

Penelitian ini bertujuan untuk melakukan peramalan time series terhadap produksi rumput laut kering di pulau Nusa Penida dengan penggabungan dua metode yaitu S-Curve dan

Kacang hijau yang berada pada gelas yang mendapatkan cahaya matahari yang cukup untuk melakukan proses fotosintesis, sehingga proses fotosintesis dapat dilaksanakan

Perlihatkan bahwa ruang vektor semua fungsi bernilai riil yang didefenisikan pada garis riil adalah ruang vektor berdimensi tak