KEBERADAAN KELOMPOK PADUAN SUARA TUNA NETRA KARYA MURNI MEDAN JOHOR MEDAN.
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan
Oleh :
Martha marini Sinaga NIM 208142116
JURUSAN SENDRATASIK
FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
ABSTRAK
Martha Marini Sinaga. 208142116 Keberadaan kelompok paduan suara tuna netra di Yayasan Karya Murni jalan.Karya Wisata No.6 Medan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bahwa bukan hanya manusia yang normal saja yang dapat mempelajari musik, namun juga mereka yang cacat netra (buta) bahkan mereka juga bisa meraih banyak prestasi dibalik kekurangan mereka dengan melatih kemampuan mereka dalam bidaang seni musik khususnya paduan suara.
Populasi dalam penelitian ini adalah Seluruh anggota paduan suara di Yayasan Karya Murni Medan. Yang berjumlah 20 orang dan 1 orang pelatih.
Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Untuk melengkapi data-data dalam penelitian ini, peneliti melakukan observasi lapangan, video, wawancara, dan dokumentasi.
KATA PENGANTAR
Dengan segala kerendahan hati dan rasa syukur penulis persembahkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa yang telah melimpahkan berkat dan karunia-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian skripsi dengan judul “Keberadaan Kelompok Paduan suara Tuna Netra Karya murni di Jalan Karya Wisata No.6 Johor Medan”
Skripsi ini merupakan hasil pemikiran penulis secara ilmiah yang
dibangun berdasarkan teori-teori penelitian di lapangan. Skripsi ini ditulis untuk memenuhi sebagian persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan di Universitas Negeri Medan.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan skripsi ini.
Dalam proses penelitian skripsi, banyak pihak yang membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Untuk itu dengan sepenuh hati penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Bapak Prof Dr.Ibnu Hajar Damanik, M.Si selaku Rektor Universitas Negeri Medan, beserta jajarannya.
2. Ibu Dr. Isda Pramuniati, M.Hum selaku Dekan Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan, beserta stafnya.
3. Ibu Dra. Tuti Rahayu, M.Si selaku Ketua Jurusan Sendratasik yang memberikan motivasi dalam penyelesaian skripsi ini.
4. Bapak Panji Suroso, M.Si selaku Ketua Prodi Seni Musik yang juga telah banyak memberikan motivasi kepada penulis dalam penyelesaian skripsi ini.
5. Ibu Dra. Theodora Sinaga, M.Pd selaku Dosen Pembimbing Skripsi 1 yang telah membantu memberikan masukan, arahan, bimbingan, serta motivasi yang luar biasa kepada penulis agar dapat menyelesaikan skripsi ini.
6. Bapak Lamhot Basani Sihombing, M.Pd selaku selaku Dosen Pembimbing Skripsi 1 yang telah membantu memberikan masukan, arahan, bimbingan, serta motivasi yang luar biasa kepada penulis agar dapat menyelesaikan skripsi ini.
7. Seluruh Dosen Sendratasik selaku sumber ilmu bagi penulis dari semester awal hingga penghujung.
9. Buat keluargaku,k,Noni, K,moi, K,wiwi, b,novi Terimakasih buat dukungan,doa dan perhatian yang sungguh sangat luar biasa tiada henti untuk saya.
10. Buat b,Jack sitinjak yang selalu ada membantu dan menberi semangat dan sangat luar biasa membantu dalam penyelesaian skripsi saya.
11. Buat nantulang cindi yang selalu memberi nasehat penyemangat yang luar biasa untuk saya.
12. Juga buat teman-teman seperjuangan Desy simanjuntak, Tirta Lumban batu, Angel sitorus, Esmita Tambunan, Damayanti Tobing dalam penyusunan skripsi dan seluruh teman-teman stambuk 08, terimakasih untuk kebersamaan kalian semua dan jangan lupa, cepat menyusul.
Semoga Tuhan memberikan berkat yang melimpah kepada seluruh pihak yang telah memberikan bantuan, baik moral maupun materil kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
Akhir kata, penulis berharap semoga skripsi yang sederhana ini dapat berguna dan bermanfaat bagi peneliti lain maupun pembaca dalam usaha peningkatan mutu pendidikan, khususnya di bidang seni musik sekolah di masa yang akan datang.
Medan, Juli 2013 Penulis,
Martha marini Sinaga NIM. 208142116
DAFTAR ISI
ABSTRAK ... i
KATA PENGANTAR ... ii
DAFTAR ISI ... iv
DAFTAR GAMBAR ... vi
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang ... 1
B. Identifikasi Masalah ... 6
C. Pembatas Masalah ... 7
D. Rumusan Masalah ... 8
E. Tujuan Penelitian. ... 9
F. Manfaat Penelitian ... 10
BAB II LANDASAN TEORITIS DAN KERANGKA KONSEPTUAL .. 12
A. Landasan Teoritis ... 12
1. Pengertian Keberadaan. ... 13
2. Pengertian Paduan Suara. ... 13
3. Pengertian Tuna Netra.. ... 23
B. Kerangka Konseptual ... 26
BAB III Metodologi Penelitian ... 28
A. Metode Penelitian ... 28
B. lokasi dan Waktu Penelitian ... 30
C. Populasi dan sampel ... 30
D. Teknik Pengumpulan Data ... 31
E. Teknik Analisis data. ... 36
BAB IV HASIL PENELITIAN. ... 38
A.Keberadaan kelompok paduan suara tunanetra karya murni Johor Medan ... 38
B.Teknik belajar lagu pada kelompok paduan suara tunanetra
Karya Murni ... 39
C.Pendekatan yang dilakukan pelatih dalam melatih kelompok paduan suara tunanetra Karya Murni Johor ... 47
D.Lagu-lagu yang pernah dibawakan oleh kelompok paduan suara tunanetra Karya Murni Medan Johor ... 50
E. Event-event yang pernah diikuti oleh kelompok paduan suara tunanetra Karya Murni Medan Johor ... 50
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. ... 53
A.Kesimpulan ... 53
B.Saran. ... 55
DAFTAR PUSTAKA ... 56 LAMPIRAN
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Pelatih memulai latihan dengan pemanasan terlebih dahulu .... 40
Gambar 1.2 Gambar pelatih terlebih dahulu menyanyikan lagu yang akan dipelajar ... 43
Gambar 1.3 menulis lirik yang dibacakan oleh pelatih dengan menggunakan majalah Bekas,riglet dan stilus ... 43
Gambar 1.4 Gambar Riglet dan stilus ... 43
Gambar 1.5 Pelatih membagi persuara dahulu untuk melatih lagu baru. ... 44
Gambar 1.6 Kelompok paduan suara saat rekaman album rohani ... 45
Gambar 1.7 Gambar peneliti saat wawancara dengan pelatih ... 48
Gambar 1.8 Gambar sejumlah penghargaan yang telah diraih Paduan suara Karya Murni ... 50
Gambar 1.9 Gambar event yang pernah diadakan oleh Yayasan Karya Murni. ... 50
Gambar 2.1 Gambar Ruang aula tempat latihan Paduan Suara Karya Murni. ... 51
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Musik adalah keindahan suara yang dapat didengar oleh telinga manusia. Dalam kehidupan sehari-hari musik memiliki banyak fungsi, yaitu sebagai media bagi seseorang untuk mengungkapkan perasaannya, sebagai media penghibur, dan musik juga berfungsi di tengah masyarakat sebagai sarana atau media upacara ritual misalnya pada acara pernikahan, kematian, kelahiran, serta acara keagamaan dan kenegaraan. Sumber suara musik ini ada dua jenis, yang dihasilkan oleh alat-alat dan yang dihasilkan oleh manusia. Suara yang dihasilkan oleh alat-alat-alat-alat disebut instrumental dan suara yang dihasilkan oleh manusia disebut vokal. Musik vokal bisa dimainkan oleh seorang penyanyi atau sekelompok orang. Jika dinyanyikan seseorang disebut solo, dan jika dinyanyikan secara kelompok disebut paduan Suara.
Pada dasarnya teknik bernyanyi baik bagi penyanyi solo maupun penyanyi paduan suara adalah sama. Perbedaanya justru terletak pada ekspresivitas, tugas, tanggung jawab yang dipikulnya. Keberhasilan seorang solois ditentukan oleh dirinya sendiri, sementara keberhasilan paduan suara ditentukan oleh penguasaan teknis, kekompakan dan kerjasama yang dibangun dalam paduan suara itu sendiri. Seorang solois melatih kualitas vokalnya sedemikian rupa untuk mampu menghasilkan suau ekspresi vokal tunggal yang optimal tanpa direpotkan dengan kehadiran suara-suara lainnya. Sebaliknya penyanyi paduan suara melatih kualitas
vokalnya sedemikian rupa untuk mampu menghasilkan suatu perpaduan warna vokal yang menarik dengan para penyanyi yang lainnya dalam paduan suara tersebut. Karena itu bukan suatu hal yang aneh bila para penyanyi solo sulit untuk memadukan suaranya dalam sebuah paduan suara.
Di Indonesia banyak terdapat berbagai macam kelompok paduan suara, khususnya di kota Medan, seperti paduan suara Clementain, paduan suara Solagratia, paduan suara Solfegio, dan lain-lain. Ada yang terbentuk dari suatu lembaga seperti sekolah, universitas, ataupun Gereja. Pada umumnya, paduan suara merupakan gabungan dari beberapa suara yaitu sopran, alto, tenor dan bass (walaupun dapat dikatakan bahwa tidak ada batasan jumlah suara yang terdapat di dalam paduan suara), yang dinyanyikan secara serentak dan membentuk suatu keharmonisan suara yang selaras. Paduan suara dapat bernyanyi dengan atau tanpa iringan alat musik. Di dalam paduan suara dikenal istilah a cappella, yaitu bernyanyi tanpa iringan alat musik/musik tanpa iringan instrumental. A cappella sudah dikenal sejak zaman renaissance yaitu sekitar abad ke 15 yang sering dipakai dalam musik gereja. Tetapi sebaliknya, paduan suara juga sering diiringi oleh satu ataupun beberapa instrumen lainnya, seperti keyboard, seruling, tagading, saxophone dan lain sebagainya. Instrumen ini akan senantiasa mengiringi kelompok paduan suara pada saat bernyanyi.
suatu kelompok paduan suara, kesempurnaan panca indra tidaklah menjadi faktor utama, yang paling diutamakan yaitu kemampuan seseorang dalam bernyanyi. Seperti halnya pada salah satu lembaga sosial yang menangani cacat netra di Kota Medan yaitu Yayasan Karya Murni yang didirikan oleh Kongregasi Suster Santo Yosef (KSSY) yang memiliki kelompok paduan suara terlatih dan sangat berprestasi yang seluruh anggotanya adalah penyandang cacat netra (kebutaan).
Selain paduan suara, di yayasan ini mereka dibekali dengan berbagai ketrampilan seperti menjahit dan merangkai bunga. Mereka juga diberi wadah untuk mengembangkan bakat mereka dalam bidang seni seperti belajar alat-alat musik baik modern ataupun tradisional seperti keyboard, gitar, taganing dan gong. Namun bukan hanya itu, selain keterampilan dan kesenian, sama halnya seperti Lembaga Pendidikan secara umum, mereka juga dibekali dengan pendidikan formal seperti bahasa Indonesia, bahasa Inggris, Matematika, pengetahuan alam dan pengetahuan sosial.
hasil keterampilan mereka seperti menjual hasil jahitan mereka dan dari kelompok paduan suara yayasan ini juga yang sering diundang untuk bernyanyi mengisi acara tertentu.
Walau dengan kekurangan mereka, kelompok paduan suara ini dikatakan sangat terlatih karena dalam kelompok paduan suara ini mereka telah dilatih dari kecil hingga remaja, dimana paduan suara ini terbagi dalam dua bagian yaitu, paduan suara anak-anak dan paduan suara remaja, di paduan suara anak-anak mereka di latih dasar bernyanyi dan saat mereka telah beranjak remaja, mereka akan dipindahkan ke paduan suara remaja, dan paduan suara anak-anak akan di isi lagi dengan generasi baru dari penyandang cacat netra lain yang telah cukup umur di yayasan tersebut. Dan mereka dikatakan berprestasi karena telah banyak penghargaan yang telah diraih oleh kelompok paduan suara ini. Dalam proses latihan paduan suara pada penyandang cacat netra di Yayasan Karya Murni Medan Johor ini memiliki kekhususan di dalamnya, yaitu dengan menggunakan pendekatan selama latihan. Pendekatan yang dimaksudkan adalah pendekatan yang lebih memperhatikan kepada perbedaan-perbedaan individual setiap penyandang cacat netra ini. Pendekatan ini memberikan pelayanan yang berbeda pada setiap anak sesuai dengan perbedaan-perbedaan individual tersebut.
juga terbatas dalam pengalaman baru, terbatasnya dalam berinteraksi dengan lingkungan, keterbatasan dalam mobilitas, dan lain-lain. Oleh sebab itu, melalui pendekatan individual, pelatih akan lebih mudah dalam proses berbuat dan bekerja dalam melatih paduan suara, mengenal tingkat emosi si penyandang cacat netra ini pada saat latihan sehingga kebutuhan mereka untuk mengenal ataupun berinteraksi dengan lingkungan anggota paduan suara disekitarnya akan menjadi lebih mudah.
untuk mempelajari sesuatu terutama dalam bidang seni musik baik instrument atau pun olah vokal.
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas penulis tertarik untuk melakukan penelitian terhadap paduan suara tunanetra Karya Murni dan menuliskannya dalam bentuk skripsi dengan judul “KEBERADAAN KELOMPOK PADUAN SUARA TUNANETRA DI YAYASAN KARYA MURNI
JL.KARYA WISATA No.6 MEDAN JOHOR”.
B. Identifikasi Masalah
Identifikasi masalah adalah sejumlah masalah yang berhasil ditarik dari uraian latar belakang masalah atau kedudukan masalah dan lingkup permasalahan yang lebih luas. Tujuan dari identifikasi masalah adalah agar penelitian yang dilakukan menjadi terarah serta cakupan masalah yang dibahas tidak terlalu luas. Hal ini sejalan dengan pendapat Syaodih (2011 : 316) yang mengatakan bahwa :
“ Identifikasi masalah adalah mendaftar, mencatat masalah-masalah penting dan mendesak yang dihadapi dalam suatu bidang atau sub bidang keahlian/profesi tertentu untuk kemudian dipilih satu yang dijadikan fokus atau masalah penelitian.”
1. Bagaimana latar belakang terbentuknya kelompok paduan suara tunanetra Karya Murni Johor Medan?
2. Bagaimana teknik belajar lagu pada kelompok paduan suara tunanetra Karya Murni Medan Johor?
3. Bagaimana pendekatan yang dilakukan pelatih dalam melatih kelompok paduan suara tunanetra Karya Murni Johor?
4. Apa saja lagu yang pernah dibawakan oleh kelompok paduan suara tunanetra Karya Murni Medan Johor?
5. Apa saja even-even yang pernah diikuti oleh kelompok paduan suara tunanetra Karya Murni Medan Johor?
6. Apa saja prestasi-prestasi yang sudah diraih oleh kelompok paduan suara tunanetra Karya Murni Medan Johor?
7. Bagaimana proses latihan yang dilakukan oleh kelompok paduan suara tunanetra Karya Murni Medan Johor?
8. Apakah terdapat perbedaan atau persamaan kelompok paduan suara Karya Murni Johor dengan paduan suara yang umum?
C. Pembatasan Masalah
“Dalam merumuskan ataupun membatasi permasalahan dalam suatu penelitian sangatlah bervariasi dan tergantung pada kesenangan peneliti. oleh karena itu perlu hati-hati dan jeli dalam mengevaluasi rumusan permasalahan penelitian, dan dirangkum beberapa pertanyaan yang jelas.”
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah, maka penulis membatasi ruang lingkup permasalahan sebagai berikut :
1. Bagaimana latar belakang dibentuknya paduan suara Karya Murni Johor Medan?
2. Bagaimana teknik belajar lagu pada kelompok paduan suara tunanetra Karya Murni Medan Johor?
3. Bagaimana pendekatan yang dilakukan pelatih dalam melatih kelompok paduan suara tunanetra Karya Murni Johor?
4. Apa saja lagu yang pernah dibawakan oleh kelompok paduan suara tunanetra Karya Murni Medan Johor?
5. Apa saja event-event yang pernah diikuti oleh kelompok paduan suara tunanetra Karya Murni Medan Johor?
D. Rumusan Masalah
merupakan upaya untuk menemukan jawaban dari pertanyaan, oleh karena itu perlu dirumuskan dengan baik, sehingga dapat mendukung untuk menemukan jawaban dari pertanyaan. Pelaksanaan penelitian dapat dilakukan apabila rumusan masalah jelas. Hal ini dimaksudkan agar penelitian lebih terarah pada sasaran. Uraian di atas juga sejalan dengan pendapat Maryaeni (2005 :14) yang mengatakan bahwa :
“Rumusan masalah merupakan jabaran detail fokus penelitian yang akan digarab. Rumusan masalah menjadi semacam kontak bagi penelitian karena penelitian merupakan upaya untuk menemukan jawaban pertanyaan sebagaimana terpapar pada rumusan masalahnya. Rumusan masalah juga bisa disikapi sebagai jabaran fokus penelitian karena dalam prakteknya, proses penelitian akan senantiasa berfokus pada butir-butir masalah sebagaimana telah dirumuskan.”
Berdasarkan uraian yang terdapat pada latar belakang masalah, identifikasi masalah dan pembatasan, maka permasalahan diatas dapat dirumuskan menjadi :“Bagaimana keberadaan kelompok paduan suara tunanetra karya murni Johor Medan?.”
E. Tujuan Penelitian
penelitian selalu dirumuskan untuk mendapatkan gambaran yang jelas tentang hasil yang akan dicapai. Berhasil tidaknya suatu penelitian yang dilakukan terlihat dari tercapai tidaknya tujuan penelitian.
Hal ini sesuai dengan pendapat Hadeli (2006:11) menjelaskan bahwa : “Sebuah penelitian khususnya dalam ilmu-ilmu pengetahuan empirik, umumnya bertujuan untuk: menemukan, mengembangkan dan menguji kebenaran suatu pengetahuan.” Maka yang menjadi tujuan penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui bagaimana latar belakang terbentuknya kelompok paduan suara tunanetra Karya Murni Johor Medan.
2. Untuk mengetahui bagaimana teknik belajar lagu pada kelompok paduan suara tunanetra Karya Murni Medan Johor.
3. Untuk mengetahui bagaimana pendekatan yang dilakukan pelatih dalam melatih kelompok paduan suara tunanetra Karya Murni Johor.
4. Apa saja lagu yang pernah dibawakan oleh kelompok paduan suara tunanetra Karya Murni Medan Johor.
5. Apa saja event-event yang pernah diikuti oleh kelompok paduan suara tunanetra Karya Murni Medan Johor.
F. Manfaat Penelitian
muncul sehubungan masalah itu, yang dilakukan secara hati-hati sekali sehingga diperoleh pemecahannya.”
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Sebagai bahan acuan atau perbandingan bagi peneliti yang lain, jika ingin meneliti objek yang sama, namun tentu saja dari sudut pandang yang berbeda.
2. Sebagai referensi bagi staff pengajar seni musik di sekolah-sekolah penyandang cacat netra.
3. Sebagai motivasi kepada pembaca bahwa keterbatasan fisik seseorang tidak menjadi penghalang untuk mengembangkan kemampuan bernyanyi khususnya bernyanyi dalam kelompok paduan suara.
4. Sebagai informasi atau masukan bagi penulis dalam menambah pengetahuan tentang penyandang tunanetra. 5. Untuk menambah referensi atau tulisan yang membahas tentang anak luar
biasa.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dari hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya, dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut :
1. Minat anggota terhadap kegiatan paduan suara sangat baik, yang dapat dilihat dari proses mereka latihan. Yang dahulunya merupakan hanya sebagai suatu kewajiban dalam salah satu pembelajaran yang telah ditetapkan, akan tetapi dengan pengajaran yang luar biasa, telah menjadi dorongan dan juga rasa semangat untuk berlatih lebih giat lagi.
2. Melalui kegiatan paduan suara tunanetra ini, seluruh anggota paduan suara menjadi lebih merasa percaya diri, serta memiliki kemampuan yang cukup dibanggakan, sehingga paduan suara tidak hanya dikuasai oleh orang-orang yang dapat melihat saja, akan tetapi juga pada orang-orang yang memiliki keterbatasan dalam penglihatannya. Intinya bahwa kebutaan tidak menjadi pembatasan ataupun penghalang bagi para tunanetra untuk memperoleh pengetahuan.
3. Materi pelatihan pada kegiatan paduan suara ini adalah lebih cenderung pada lagu-lagu rohani ataupun yang lebih bersifat keagamaan. Sedangkan lagu-lagu yang lain tergantung pada situasi dan juga kondisi yang ada. 4. Dalam melatih paduan suara ini sangat membutuhkan suatu pendekatan
khusus kepada setiap individu, yang disebut dengan pendekatan individual, yang disebabkan karena paduan suara ini adalah para tunanetra sehingga pada saat proses pembelajaran pelatih harus mengetahui keadaan psikologis emosional setiap anggotanya.
5. Salah satu kendala yang paling menonjol dalam melatih paduan suara ini adalah anggotanya hanya dapat mengandalkan telinga pada saat pembelajaran berlangsung, karena melihat keterbatasan mereka dalam segi penglihatan, sehingga membutuhkan kesabaran yang luar biasa dari pelatih.