Partisipasi Masyarakat Desa Cihideung Ilir Dalam
Perencanaan Pembangunan Desa Sebelum dan Sesudah
Wabah Covid-19
(Society Participation Of Cihideung Ilir Community In
Village Development Planning Before And After During
Covid-19)
Joko Ahadi Priyanto1*, Sugeng Heri Suseno2
1Fasilitator Stasiun Lapang Agro Kreatif Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Institut Pertanian Bogor, Kampus IPB Darmaga, Bogor 16680
2Departemen Teknologi Hasil Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor, Kampus IPB Darmaga, Bogor 16680
*Penulis Korespondensi : jokoahady@gmail.com
ABSTRAK
Wabah Covid-19 hadir di tengah masyarakat di tahun 2020 yang menjadikan perhatian serius oleh pemerintah. Dampak negatif yang diberikan tidak hanya pada masalah kesehatan saja, akan tetapi memengaruhi perekonomian negara bahkan dunia. Topik kali ini akan membahas perencanaan pembangunan desa yang berkaitan dengan perekonomian negara sebelum dan saat wabah Covid-19. Tujuan penelitian ini yaitu menganalisis partisipasi masyarakat dalam perencanaan pembangunan Desa Cihideung Ilir selama wabah Covid-19. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan mendeskripsikan fenomena dan literatur yang ada. Banyak profesi masyarakat yang terganggu dengan adanya wabah Covid-19 ini. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa memperhatikan partisipasi masyarakat dalam mendukung pembangunan desa merupakan awal dari keberhasilan ekonomi masyarakat selama wabah Covid-19. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi partisipasi masyarakat diantaranya jenis kelamin, usia, tingkat pendidikan, pekerjaan dan penghasilan, dan kurun waktu menetap disuatu daerah.
Kata kunci : Covid-19, pembangunan desa, perekonomian
ABSTRACT
Covid-19 outbreak was present in the community in 2020 which brought serious attention to the government. The negative impact not only on health problems, but also affects the economy of the country and even the world. This topic will discuss village development planning related to the country's economy before and during the Covid-19 outbreak. The purpose of this study was to analyze community participation in the development planning of Cihideung Ilir Village during the Covid-19 outbreak. The research method used is descriptive qualitative by describing the phenomena and the existing literature. Many professions have been disturbed by the Covid-19 outbreak. The findings of this study suggest that awareness to community participation in promoting village development is the beginning of the community's economic prosperity during the Covid-19 outbreak. The factors that influence participation in the community include gender, age, educational level, employment and income, and the period of residency in an area.
PENDAHULUAN
Krisis ekonomi akibat Covid-19 hampir dirasakan oleh seluruh negara di dunia. Krisis ekonomi dirasakan oleh negara adidaya Amerika Serikat (AS) yang dijuluki negara dengan kekuatan ekonomi nomor satu dunia (Abdi dan Burhanuddin 2020). Krisis ekonomi mulai dirasakan oleh negara Indonesia. Berbagai aspek perkonomian masyarakat Indonesia melemah. Merujuk pada krisis keuangan negara dengan berkurangnya berbagai lapangan pekerjaan. Melemahnya produktifitas masyarakan menjadikan dampak negatif yang sangat besar terhadap kesejahteraan masyarakat itu sendiri.
Kesejahteraan masyarakat menjadi perhatian penuh pemerintahan pusat. Berbagai upaya pemerintah dalam menangani permasalahan ekonomi ini memerlukan kerja sama antara masyarakat dan lembaga lainnya. Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat, Institut Pertanian Bogor merupakan salah satu lembaga yang ikut serta mendukung upaya pemerintah. Salah satu upaya yang dilakukan yaitu menjadi fasilitor masyarakat dalam mengahadapi masalah ini. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat telah dicanangkan oleh LPPM IPB di beberapa Desa Lingkar Kampus IPB. Pengabdian dilakukan dengan cara menganalisis keadaan desa serta meninjau kembali kondisi desa sebelum dan sesudah terjadi pandemi ini.
Desa Cihideung Ilir merupakan salah satu desa yang berada disekitaran kampus IPB Dramaga, Bogor. Potensi pertanian di Desa Cihideung Ilir sangat prospektif. Sumberdaya alam yang melimpah dimanfaatkan secara bijak oleh masyarakat setempat. Pemanfaatan sumberdaya alam Desa Cihideung Ilir terganggu dengan adanya wabah Covid-19. Selain pemanfaatannya terganggu terjadi pula perubahan perilaku masyarakat dengan adanya wabah Covid-19. Tujuan penelitian ini yaitu menganalisis partisipasi masyarakat dan faktor dalam musyawarah perencanaan pembangunan di tingkat Desa Cihideung Ilir selama wabah Covid-19.
METODE PELAKSANAAN KEGIATAN
Tempat dan WaktuKegiatan Stasiun Lapang Agro Kreatif (SLAK) IPB 2020 dilakukan di Desa Cihideung Ilir, Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat. Kegiatan dilaksanakan dengan pengumpulan data sekunder dari pihak desa. Kegiatan pengumpulan data dilakukan pada tanggal 10 April 2020 sampai 12 April 2020.
Alat dan Bahan
Alat yang digunakan dalam pengumpulan data yaitu berupa handpone. Bahan yang digunakan yaitu laporan pengabdian terakhir yaitu tahun 2018 di Desa Cihideung Ilir dan beberapa referensi dari internet.
Metode Pelaksanaan
Pelaksanaan awal kegiatan yaitu pengumpulan data sekunder dari internet dan laporan sebelumnya. Kemudian dilakukan analisis kondisi umum desa, Kondisi Soosial ekonomi dan potensi desa, dan peninjauan kembali bentuk penelitian mahasiswa dan dosesn sebelumnya di Desa Cihideung Ilir.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Gambaran Umum DesaDesa Cihideung Ilir merupakan salah satu desa yang teretak di Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat. Luas wilayah berkisar 178 Ha. Masyarakat di Desa Cihideung Ilir kebanyakan berprofesi sebagai karyawan dan tidak sedikit bekerja di bidang pertanian, peternakan, dan perikanan. Desa Cihideung Ilir hingga saat ini memiliki jumlah penduduk 10.777 jiwa yang tercatat dalam data sensus penduduk tahun 2018. Komposisi berdasarkan gender tidak terlalu berbeda antara jumlah laki-laki dan perempuan, jumlah penduduk laki-laki 5.609 jiwa dan jumlah penduduk perempuan 5.045 Jiwa. Jumlah ini mengalami peningkatan dari tahun 2013 yang berkisar 10.686 jiwa dengan komposisi penduduk perempuan 4980 jiwa dan 5706 jumlah penduduk laki-laki. Potret dari desa Cihideung Ilir dapat dilihat pada Gambar 1a dan 1b.
Masyarakat Desa Cihideung Ilir bekerja diberbagai bidang profesi, mayoritas bekerja sebagai buruh, petani, pedagang, PNS/TNI/Polri, dan sopir angkot. Desa Cihideung Ilir terdiri atas 5 RW dan 27 RT. Pemerintahan Desa terdiri atas Kepala Desa, Sekretaris Desa, Serta beberapa Kepala seksi pemerintahan. Jajaran pemerintahan Desa Cihideung Ilir beberapa mengalami perubahan dari tahun 2018 hingga tahun 2020 sekarang ini. Kehadiran kepala desa sebagai penguasa tertinggi dalam pemerintahan desa menurut Surianingrat (1976) memiliki peran penting dalam penyelenggaraan pemerintahan bersama dengan pembantu desa lainnya yang disebut Pamong. Menurut Paramitha et al.
(2013) kehadiran dari BPD (Badan Permusyawaratan Desa) mampu melahirkan harapan baru demokrasi desa. Namun, kehadiran dari BPD ini juga menimbulkan masalah baru ditingkat desa terutama yang berkaitan dengan relasi yang dibangun antara kepala desa dengan BPD, dari sisi desa terdapat kepala desa yang tidak mau berbagi dengan kekuasaan dengan BPD, ada kepala desa yang merasa takut dengan kontrol dari BPD, dan tidak jarang dari beberapa perangat desa mengundurkan diri (Rozaki 2005).
Jenis pekerjaan
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pekerjaan masyarakat Desa Cihideung Ilir bervariasi. Jenis pekerjaan masyarakat di desa apabila ditinjau langsung terlihat bahwa mayoritas pekerjaan masyarakat Desa Cihideung Ilir yaitu sebagai petani dan pedagang. Namun berdasarkan data sensus penduduk tahun 2009 menyebutkan bahwa jenis pekerjaan yang dijalani paling banyak adalah sebagai petani dan pegawai swasta. Persentasi dan jumlah penduduk Desa Cihideung Ilir berdasarkan mata pencahariannya tahun 2009 dapat dilihat pada Tabel 1.
a b
Berdasarkan Tabel 1 menunjukkan bahwa mata pencaharian masyarakat Desa
Cihideung Ilir didominasi sebagai petani. Hasil pengkajian ulang terkait profesi masyarakat Desa Cihideung Ilir tahun 2020 mengalami penurunan. Laporan kepala Desa Cihideung Ilir menyebutkan bahwa jumlah lahan pertanian di Desa Cihideung Ilir sudah berkurang dan dialihfungsikan menjadi pemukiman. Masyarakat desa yang berprofesi sebagai pegawai swasta menduduki posisi terbanyak kedua. Mayoritas masyarakat bekerja di Jakarta, Depok dan Bekasi. Desa Cihideung Ilir merupakan desa yang strategis terletak tidak jauh untuk mengakses jalan raya. Banyak masyarakat yang memilih bekerja diluar wilayahnya sebagai pekerja swasta di berbagai perusahaan di kota besar.Masyarakat desa yang berprofesi sebagai buruh mayoritas sebagai buruh sopir angkutan umum. Sehingga dengan adanya wabah Covid-19 ini beberapa pekerjaan sangat terganggu. Hal ini dirasakan oleh sebagian besar masyarakat yang berprofesi sebagai buruh sopir transportasi angkutan umum. Kondisi penumpang yang menurun menjadikan pekerjaan terhenti. Kondisi Angkutan umum Desa Cihideung Ilir dapat dilihat pada Gambar 2.
Selain itu, masyarakat yang berprofesi sebagai pegawai swasta juga mengalami dampak negatif dari adanya wabah Covid-19. Kebanyakan pekerja swasta kesulitan untuk melakukan aktifitas pekerjaannya karena tempat kerja mereka berada di kota Jakarta, Depok ataupun Bekasi. Dampak negatif dari wabah Covid-19 ini sangat dirasakan oleh pedagang sayuran dan bahan pokok lainnya. Distribusi bahan makanan dan hasil pertanian di Desa mulai terganggu dengan adanya pembatasan keluar masuk wilayah pemasarannya. Masyarakat setempat hanya memanfaatkan hasil pertaniannya sendiri dan diedarkan dalam skala kecil di warung-warung kecil.
Tabel 1 Persentase dan Jumlah penduduk Desa Cihideung Ilir berdasarkan mata pencaharian, data 2009
No Lembaga Persentase (%) Jumlah (Jiwa)
1 Petani 24,73 558
2 Buruh 20,92 472
3 Pegawai Negeri Sipil 10,94 247
4 Pegawai Swasta 23,00 519
5 Pedagang 20,39 460
Tingkat pendidikan
Tingkat pendidikan menurut Rumata (2013) adalah lama suatu pendidikan formal tertinggi yang pernah ditempuh oleh seseorang. Sebaran tingkat pendidikan di Desa Cihideung Ilir berdasarkan laporan kepala desa setempat yaitu bervariatif mulai dari SD, SMP, SMA, dan Sarjana. Fasilitas pendidikan di desa Cihideung Ilir terdiri atas 1 PAUD, 1 TK, 5 SD, 1 SMA, dan 4 SLTA/Sederajat. Menurut Rumata (2013) Pendidikan yang dimiliki oleh anggota masyarakat sangat mempengaruhi pola pikir mereka. Masyarakat dengan tingkat pendidikan yang relatif tinggi akan lebih berfikir dinamis dan lebih luas dibandingkan dengan anggota masyarakat yang berpendidikan relatif rendah. Pendidikan dapat diperoleh dari pendidikan formal dan informal. Masyarakat Desa Cihideung Ilir kebanyakan hanya meiih pendidikan formal saja yaitu belajar di bangku sekolahan, sedangkan pendidikan informal tidak didapati karena kurang familiar. Pendidikan informal menurut Rumata (2013) meliputi khursus dan pelatihan. Pendidikan anggota masyarkat menurut mempengaruhi tingkat perekonomian suatu wilayah tersebut.
Kondisi sosial ekonomi masyarakat
Kondisi perekonomian saat ini terjadi penurunan akibat wabah Covid-19, dari berbagai aspek pertanian ataupun profesi lainnya seperti buruh, sopir angkutan umum dan jasa. Pendapatan dari masyarakat Desa Cihideung Ilir menurun akibat sulitnya distribusi hasil pertanian utamanya. Sumber daya alam yang melimpah tidak dapat didistribusikan seperti biasanya setelah adanya wabah Covid-19. Masyarakat mengikuti himbauan pemerintah yaitu Social distance sehingga enggan untuk melakukan kontak langsung dengan masyarakat lain. Kebutuhan hidup yang harus dipenuhi namun tidak sebanding dengan pendapatan yang kian menurun bahkan hilang. Kesulitan masyarakat Cihideung Ilir dirasakan oleh seluruh golongan terutama pekerja sopir angkutan umum. Menurunnya pendapatan dari sopir angkutan umum disebabkan berkurangnya penumpang saat ini. Berdasarkan informasi dari kepala Desa Cihideung Ilir, banyak sopir angkutan yang mengeluh dengan kondisi ini. Hingga saat ini belum ditemukannya solusi oleh pemerintahan desa terkait masalah tersebut.
Pembangunan Desa
Pembangunan desa menurut Rumata (2013) suatu pencerminan kehendak untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat secara adil. Pembangunan desa berperan penting dalam pembangunan nasional. Oleh karena itu pembangunan desa diarahkan dala pengentasan kemiskinan masyarakat lapisan bawah di pedasaan. Pembangunan harus mencerminkan perubahan total suatu masyarakat atau sistem sosial secara keseluruhan tanpa mengabaikan kebutuhakn dan keingianan individu maupun kelompok tertentu (Todaro dan Smith 2006). Perencanaan merupakan suatu hal yang sangat menentukan keberhasilanpembangunan yang akan dilaksanakan oleh suatu pemerintahan. Oleh karena itu pemerintah perlu melibatkan kemampuan dan kemauan masyarakat (Sayumitra 2009). Sehingga pemerintah dalam menjalankan programnya harus menekan partisipasi masyarakatnya dengan beragam kepentingan dan latar belakang yang berbeda.aspek yang perlu diperhatikan dalam melaksanakan pembangunan adalah keterlibatan masyarakat dalam pembangunan. Jalan musyawarah perencanaan pembangunan (Musrenbang) desa merupakan forum dialogis yang efektif untuk merencanakan dan menyepakati pembangunan yang dapat memajukan desa (Rumata 2013).
Tercapainya suatu pembangunan desa harus melibatkan masyarakat karena tokoh masyarakat lebih mengetahi kebutuhan dan permasalahan untuk mencapai suatu keberhasilan (Purnamasari 2008). Jalan musyawarah menjadi wadah untuk menyatukan iktikad dari pemerintah dan masyarakat agar tercapai pembangunan yang lebih baik untuk pemerintahan desa dan pemerintahan pusat. Selama terjadi wabah Covid-19 masyarakat Desa Cihideung Ilir selalu mendukung program desa. Adapun program pembangunan yang sudah dilaksanakan oleh seluruh masyarakat Desa Cihideung Ilir meliputi kerja bakti desa dan gotong royong. Antusias masyarakat terkait pencegahan penyebaran wabah ini sangat besar. Beberapa titik di Desa Cihideung Ilir tepatnya di perumahan Rt 05, saat ini diperketat dengan penyemprotan desinfektan oleh petugas dan penjaga gerbang perumahan. Hal ini dilakukan dalam upaya mendukung program pemerintahan desa maupun pemerintahan pusat. Berkurangnya aktifitas yang melibatkan banyak orang juga menjadi salah satu program yang mendukung pencegahan wabah Covid-19 di Desa Cihideung Ilir. Kegiatan masyarakat Desa Cihideung Ilir dalam menghadapi wabah Covid-19 dapat dilihat pada Gambar 3.
Manfaat dari penelitian ini yaitu menjadi referensi bagi peneliti lain yang berkaitan dengan masalah partisipasi masyarakat desa dalam program yang telah dicanangkan oleh pemerintahan. Selain itu manfaat untuk masyarakat sendiri yaitu merasa tentraman dan tidak adanya ketertinggalan. Manfaat untuk pemerintah yaitu sebagai masukan dan bahan pertimbangan dalam menentukan skala prioritas pembangunan desa ataupun pembangunan nasional.
Faktor Yang Memengaruhi Tingkat Partisipasi Masyarakat
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi partisipasi masyarakat dalam mewujudkan pembangunan desa yaitu faktor internal dan eksternal. Faktor internal merupakan faktor yang berasal dari dalam kelompok masyarakat itu sendiri berupa tingkah laku masyarakat itu sendiri. Faktor eksternal yaitu ketersediaannya informasi yang diamati melalui seberapa besar informasi atau sosialisasi dari aparat desa terkait program tersebut (Slamet dan Yoni 2012). Kedua faktor tersebut yang paling berpengaruh yaitu faktor eksternal karena apabila masyarakat tidak mendapatkan informasi terkait arah tujuan dari pembangunan desa maka masyarakat tidak mengetahui hal apa yang akan dilakukaan oleh pihak desa. Kondisi wabah Covid-19 mengakibatkan penyampaian informasi terhambat sehingga masyarakat hanya akan terdiam ketika tidak ada arahan dari pemerintahan desa terkait hal apa yang mestinya
dilakukan. Uoaya masyarakat dalam mendukung penanggulangan covid-19 disampaikan melalui media telekomunikasi seluler. Penyampaian informasi masih juga tergangg karena di Desa Cihideung Ilir masih terdapat golongan masyarakat yang kurang dapat menggunakan media elektronik seperti handpone seluler. Sehingga penyampaian informasi dilakukan dengan mulut kemulut melalui tetangga.
Jenis partisipasi menurut Madrie (1986) dalam Juariyah dan Basrowi (2010) antara lain : 1. Partisipasi dalam menerima hasil pebangunan
a. Dapat menerima dan bersikap menyetujui hasil pembangunan yang ada. b. Dapat memelihara menghargai hasil pembangunan yang ada
c. Dapat memanfaatkan dan mengisi kesempatan pada hasil pembanguanan d. Dapat mengembangkan hasil pemabangunan
2. Partisipasi dalam memikul beban pembangunan a. Andil dalam menyumbang tenaga
b. Andil dalam menyumbang materi, bahan dan fasilitas lainnya c. Andil dalam menyumbang pikiran, gagasan, dan keterampilan d. Andil dalam menyumbangkan waktu dan tempat atau sebagainya 3. Partisipasi dalam pertanggungjawaban pelaksanaan pembangunan
a. Ikut menerima informasi dan memberikan informasi yang diperlukan b. Ikut dalam kelompok yang melaksanakan pembangunan
c. Ikut dalam mengambil keputusan terkait pembangunan yang dilaksanakan d. Ikut dalam merencanakan dan melaksanakan pembangunan
e. Ikut menilai efektifitas, efisiensi, dan relevansi pelaksanaan program
Faktor yang berhubungan dengan partisipasi masyarakat menurut Juariyah dan Basrowi (2010) meliputi :
1. Usia
Usia merupakan faktor yang mempengaruhi sikap seseorang terhadap kegiatankemasyarakatan. Usia yang sudah menginjak dewasa atau menengah keatas miliki ketertarikan terhadap kecenderungan berpartisipasi daripada usia laiinya. 2. Jenis kelamin
Jenis kelamin dalam kultur berbagai negara mengatakan bahwa pada dasarnya tempat perempuan adalah di dapur yang berarti banyak peran perempuan yang mengurus rumah tangga, hal tersebut mulai bergeser akibat adanya nilai emansipasi wanita dan pendidikan yang semakin baik.
3. Pendidikan
Pendidikan dikatakan sebagai salah satu syarat karena dianggap mampu mempengaruhi sikap hidup seseorang terhadap lingkungannya. Sikap hidup diperlukan untuk peningkatan kesejahteraan seluruh masyarakat.
4. Pekerjaan dan Penghasilan
Kedua hal ini tidak dapat dipisahkan satu sama lainnya karena pekerjaan akan menentukan seberapa besar penghasilan. Pekerjaan dan penghasilan yang baik dapat mendorong seseorang untuk berpartisipasi dalam kegiatan kemasyarakatan.
5. Lamanya tinggal
Kurun waktu seseorang tinggal di dalam lingkungan tertentu akan mempengaruhi
SIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian partisipasi masyarakat dapat dilihat dari pelaksanaan musrenbang di Desa Cihideung Ilir yang memberikan dampak positif akan kesadaran
masyarakat di tengah wabah Covid-19. Banyak kegiatan desa yang dilakukan untuk pembangunan desa ditengah wabah ini. Kegiatan musrenbang masih didominasi oleh golongan tertentu. Faktor yang memengaruhi partisipasi masyarakat antara lain penyampaian informasi, tingkat pendidikan dan keadaan ekonomi.
UCAPAN TERIMA KASIH
Terima kasih kepada Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat yang telah mendanai dan memfasilitasi kegiatan ini. Terima kasih kepada Kepala Desa serta seluruh perangkat Desa Cihideung Ilir yang telah memberikan informasi terkini terkait keadaan desa selama wabah Covid-19. Terima kasih kepada beberapa responden masyarakat atas informasi dan masukan yang diberikan.
DAFTAR PUSTAKA
Abdi MN, Burhanuddin CI. 2020. Ancaman krisis ekonomi global dari dampak penyebaran Virus Corona (Covid-19). AKMEN. 17 (1) : 710-718.
Juariyah S, Basrowi. 2010. Analisis kondisi sosial ekonomi dan tingkat pendidikan masyarakat Desa Srigading, Kecamatan Labuhan Maringgai, Kabupaten Lampung Timur. Jurnal Ekonomi dan Pendidikan. 7 (1) : 58-81.
Paramitha LM, Domai T, Suwondono. 2013. Kinerja aparatur pemerintahan desa dalam rangka otonomi desa (studi di Desa Gulun, Kecamatan Maospati, Kabupaten Magetan). Jurnal Administrasi Publik (JAP). 1 (4) : 91-100.
Purnamasari, Irma. 2008. Studi Partisipasi Masyarakat Dalam Perencanaan Pembangunan Di Kacamatan Cibadak Kabupaten Sukabumi. [tesis]. Semarang (ID): Universitas Diponegoro. [Internet]. [diacu 2012 Januari 23]. Tersedia dari http://eprints.undip.ac.id/17845/.
Rozaki, Abdul. 2005. Prakarsa Desentralisasi dan Otonomi Desa. Yogyakarta(ID) : IRE PRESS.
Rumata R. 2013. Partisipasi Masyarakat dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan Desa Cihideung Ilir Kecamatan Ciampea Kabupaten Bogor. [skripsi]. Bogor (ID) : Institut Pertanian Bogor.
Sayumitra Andi. 2009. Implementasi perencanaan partisipatif dalam mewujudkan pembangunan di Desa Lapang Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten Aceh Barat. [skripsi]. Medan [ID]: Universitas Sumatera Utara. [internet]. [diacu 2020 April 8]. Tersedia dari: repository.usu.ac.id.
Slamet, Yoni. 1992. Pembangunan Masyarakat Berwawasan Partisipasi. Surakarta (ID) : Universitas Sebelas Maret.
Surianingrat B. 1976 Pemerintah Adminitrasi Desa dan Kelurahan. Bandung (ID). Rineka Cipta.
Todaro MP, Smith. 2006. Pembangunan Ekonomi: Edisi Kesembilan. Jakarta (ID): Erlangga.