• Tidak ada hasil yang ditemukan

Existensi Solidaritas Dalam Islam “Suatu Keniscayaan”

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Existensi Solidaritas Dalam Islam “Suatu Keniscayaan”"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

Lentera Vol. 14. No. 10, Nopember 2014

63

EXISTENSI SOLIDARITAS DALAM ISLAM

³

SUATU KENISCAYAAN

´

Syarkawi

Dosen Program Studi pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP Universitas Almuslim

ABSTRAK

Umat Islam tidak tegak kokoh, kecuali atas pondasi persatuan dan solidaritas di kalangan anggotanya dalam menghadapi kehidupan ini, saling membahu dalam memikul beban dan tanggungjawabnya, saling menopang menghadapi krisis dan problematika. Sesungguhnya ukhuwah itu bertumpu pada hubungan antar individunya yang menjadi satu eksistensi dan melangkah bersama dalam medan kehidupan secara gotongroyong. Hal itu akan melindungi umat tersebut dari kesia -siaan dan kehinaan. Minimal ada dua aspek solidaritas Islam sebagai ciri pembedanya dari semua sistem yang ada, yaitu solidaritas spiritual dan solidaritas material. Islam memberikan perhatiannya untuk menebar pilar solidaritas moral spiritual di tengah masyarakat. Ia merupakan landasan utama bagi solidaritas material dan melanggengkannya yang menjadikan individu di dalam masyarakat itu bagaikan satu raga yang merasakan apa yang dirasakan oleh bagian raga lainnya dan dalam menghadapi kehidupan mereka memiliki sikap yang sama. Hal itu digambarkan oleh firman Allah SWT "Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan sebagian mereka (adalah) menjadi penolong bagi sebagian yang lain." (At-Taubah: 71). Justru itu, mereka adalah rekan sejawat dalam menjalani kehidupan, tidak saling menghalangi dan membelakangi serta tidak berlepas diri dari apa yang dialami oleh sebagian lainnya. Itulah tujuan dari perumpamaan hubungan di antara kaum Muslimin itu dengan hubungan antar anggota badan yang satu, seperti disabdakan oleh Ra sulullah saw ³Perumpamaan kaum mukmin dalam hal saling cinta dan saling kasih-mengasihi di antara mereka itu adalah bagaikan satu jasad yang apabila salah satu dari anggo tanya mengalami keluhan penyakit, maka seluruh anggo ta badannya akan turut mengalaminya dengan tidak da pat tidur dan demam." (HR. Bukhari). Dan inilah yang menjadi tujuan diarahkannya seluruh masyarakat untuk menggalang solidaritas sesama mereka, yaitu agar mempertajam sensitifitas, saling bahu-membahu menyatakan perasaan-perasaan mereka dan saling mendukung satu sama lain. Semuanya berusaha mencapai satu tujuan, yaitu merealisasikan kebahagiaan di dunia dan di akhirat.

Kata kunci: Existensi, Solidaritas Islam, Solidaritas Spiritual dan Solidaritas Material. PENDAHULUAN

Solidaritas S piritual

Solidaritas spiritual dala m Isla m adalah setiap individu yang terikat dengan pilarD U µDTLGDK EDWKLQLDK Dantar sesama sehingga berjalan secara serasi dalam segala aspeknya dan serupa dala m segala pandangannya, bekerja sa ma da la m me mikul tanggungjawab dan mengatasi segala beban kehidupan. Hal itu sebagai mana diga mbarkan oleh sabda Nabi SAW: "Kaum Muslimin itu sama nilai darahnya, berusaha menanggung beban orang yang lebih rendah dan merek a menjadi perpanjangan tangan saudara merek a yang lainnva." (HR. Abu Dawud).

Maksudnya, tidak ada yang keluar dari ikatan itu dan jangan ada seorang pun yang

menyimpang di antara mereka dan pandangannya yang lurus dan selamat. Jangan pula ada sebahagian orang yang men inggalkan apa yang diusahakan oleh sebagian lainnya. Hendaknya bersatu dalam meng hadapi musuh, bagaikan satu orang yang tengah menghadapi musuhnya. Tidak ada tempat bagi pengkhianatan atau perse-kongkolan dengan musuh. Allah SWT

berfirman: "Dan taatlah k epada Allah dan Rasu-Nya dan janganlah k amu berbantah-bantahan, yang menyebabk an k amu menjadl gentar dan hilang k ek uatanmu, dan bersabarlah. Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar. " (Al-Anfa l: 46). Dan Rasulullah saw bersabda: "Siapa-siapa yang ingin mencerai-beraikan umat ini sedangkan merek a berada dalam persatuan

(2)

Lentera Vol. 14. No. 10, Nopember 2014

64

mak a tebaslah lehernya dengan pedang, bagaimana pun jadinya." (HR. Muslim).

Ga mbaran yang diinginkan oleh Isla m begitu indah yangterjadi pada hubungan masyarakatnya yang menanggalkan dan mencabut segala perasaan individualistis yang penuh kedengkian, egois tis yang me mentingkan diri sendiri, dan menjad ikan hubungan yang dirajut dengan saudaranya itu sebagai ukuran ke imanannya dan keistiqa mahannya. Sebagaimana sabda Nabi saw: "Tidak lah beriman salah seorang di antara kamu sehingga k amu mencintai saudaranya seperti kamu mencintai dirinya sendini´. (Dike luarkan oleh ima m yang lima, kecuali Abu Da wud).

Dengan demikian, pergolakan tidak akan terjadi, tindakan saling men zhalimi akan sirna, dan setiap individu akan berusaha menentukan sikapnya terhadap saudaranya seperti apa yang disukai dan diharapkan olehnya. Tujuan tersebut sulit dicapai oleh masyarakat, tapi bukan hal yang mustahil. Isla m menyadari bahwa untuk merealisasikannya tidaklah mudah. Solusi yang gitu adalah ke mba li kepada

µDTLGDK \DQJ OXUXV sebagai pengikat

keimanan, maka dija min akan terwujud dan akan mencapai tujuannya yang suci serta men jadikannya sebagai salah satu latihan dari latihan keimanan dan ujian yang me mbu ktikan tingkat keyakinan dan kepercayaan.

Itulah ke istimewaan Isla m dala m me mbangun masyarakatnya dan menentukan ikatan-ikatannya. Anda dapat me lihat itu pada sikap-sikap Al-Qur'an terhadap tindakan me mentingkan orang lain itu dipandang sebagai langkah istime wa yang merontokkan sifat ananiah (egois),

dan dengan sikap mengutamakan kepentingan orang lain itu akan men inggikan dera jat yang me mbuat orang lain di luar Isla m iri hati. Firman Allah SWT:''Dan orang-orang-orang yang telah menempati k ota Madinah dan telah beriman (Anshar) sebelum k edatangan merek a (Muhajirin), mereka mencintai orang-orang yang berhijrah k epada merek a dan merek a tiada menaruh k einginan di dalam hati merek a terhadap apa-apa yang diberikan k epada merek a (orang Muhajirin): dan merek a mengutamakan (orang-orang

Muhajirin) atas diri merek a sendiri, sek alipun merek a memerlukan (apa yang merek a berik an itu). Dan siapa yang dipelihara darl k ek ik iran dirinya, merek a itulah orang-orang yang beruntung. Dan orang-orang yang datang sesudah merek a (Muhajirin dan Anshar), merek a berdo 'a, `Ya Rabb k ami, beri ampunlah k ami dan saudara-saudara kami yang telah beriman lebih dahulu dari k ami, dan janganlah Engk au membiark an k edengk ian dalam hati k ami terhadap onang-orang yang beriman; Ya Rabb kami, sesungguhnya Engkau Maha Penyantun lagi Maha Penyayan. " (A l-Hasyr: 9-10).

Ga mbaran yang indah ini me mbuat mata terpesona, sehingga tertarik me lihat kepadanya dengan penuh kekaguman. la men jadi contoh ideal yang menjunjung tinggi sikap mendahulukan kepentingan orang lain dan me mberikannya penghargaan yang tinggi serta mereda m sikap individualistis, egoistis , mengutamakan kepentingan diri sendiri dan melupakan kepentingan jama'i.

Masyarakat manakah selain masyarakat muslim yang me miliki ca ra untuk mengikis habis sikap individualistis dan mencabut akar-a kar sikap me mentingkan orang lain di relung hati para pe me luknya? Ca ra apa pun yang lainnya tidak akan mencapai apa yang diharapkan, tidak dengan dalih kepentingan negara dan kema juannya, tidak pula dengan alasan mencapai tujuan-tujuan bersama, tidak pula ikatan material yang justru me mba wa kepa da sikap me mentingkan diri sendiri dan mengarahkan kepada partisipasi yang sama sekali tidak ada ke maslahatannya, tidak pula tujuan mater il dapat menggantikan kedudukannya.

Isla m mewanti-wanti para pengikutnya jangan sampai ikatan yang me mpersatukan me reka itu rapuh dan jangan pula payung solidaritas moril (at-tak aful al-ma 'nawiy)

itu me le mah. Hal itu berarti harus me mpe rkuat hubungan antar individu dan menghindari ke zhaliman dan sikut-sikutan. Rasulullah saw menegask an bahwa:

"Jangan kalian saling dengki, jangan saling membelak angi, jangan saling memutuskan huhungan, dan jadilahk alian hamba Allah yang bersaudara. " (HR. Bukhari)

(3)

Lentera Vol. 14. No. 10, Nopember 2014

65

Dala m bingka i itu, Isla m menghargai

segala usaha yang mendatangkan kekuatan ikatan antara individu itu dan memper ko koh pilar solidaritas moril di tengah masyarakat. Kalau tidak de mikian, mengapa shalat berja ma'ah itu diberikan pahala yang berlipat ganda jika ia bukan merupakan fenomena yang me mpe rsatukan, mengikat dan menopang hubungan yang me mpertegas ajaran solidaritas dan saling bahu-me mbahu dala m bidang akidah dan kehidupan?. Rasulullah saw bersabda: "Shalat berjamaah itu lebih baik daripada shalat bersendirian (dengan tingk atan) sebanyak dua puluh tujuh derajat. " (HR. Bu khari-Muslim).

Hal tersebut, merupakan bentuk latihan yang sukses yang menjadikan u mat itu me rilik hati spirit, sehingga tidak ada penyimpangan dan perselisihan padanya dan mengeluarkan dengan tanpa disadari kedengkian-kedengkian yang barangkali ada pada individu tersebut, mengikis perbedaan-perbedaan di antara kaum mu kmin, baik yang menyangkut kedudukan maupun kekayaan. Di samp ing itu ia juga me mpe rtegas bahwasa mereka itu semuanya benar-benar bersaudara, tanpa mengedepankan ras, suku, bangsa, bahasa dan warna kulitnya. Isla m me mperkuat hubungan ketetanggaan dan itu mena mbah pentingnya merealisasikan solidaritas sosial. Ia merupakan hubungan yang ditebarkan kepada seluruh anggota masyarakat. Dengan me mberikan perhatian kepadanya dapat mengikat anggota masyarakat satu sama la in nya dan dapat menghilangkan kecenderungan-kecenderungan untuk menyendiri dan bersikap individualistis. Allah S WT berfirman: "Dan berbuat baik lah k epada dua orang ibu-bapa, karib--k erabat., anakarib--k -anakarib--k yatim, orang-orung misk in, tetangga yang dek at dan tetangga yang jauh, teman sejawat ... " (An-Nisa': 36). Dan sabda Rasulullah saw : "Jibril selalu mewasiatkan kepadak u agar menjaga hubungan baik dengan tetangga, sampai-sampai ak u mengira hahwa ia akan menentuk am hak waris k apadanya. (HR. Bukhari). Dan sabda BeIiau lag i: " Demi Allah, tidak lah beriman (3X). Para sahabat bertanya. 'Siapa itu, wahai Rasulullah? ' Beliau menjawab, Yaitu orang yang

tetangganya tidak merasa aman dengan gangguan-gangguannya

Se mua itu menunjukkan bahwa Isla m sangat me mperhatikan terjadinya hubungan bertetangga yang solit dan kuat; dan me mandang bahwa hal itu termasuk salah satu sarana yang efektif untuk me wujudkan dan me mperko koh solidaritas. Na mun ketika mengusahakan terwujudnya solidaritas sosial dan solidaritas moril itu tidak mengabaikan nila i-n ila i ke ke luargaan dan hubungan-hubungan kekerabatan yang timbul dari padanya. Allah SWT

bertirman :"Orang-orang yang mempunyai hubungan k erabat itu sebagiannya lebih berhak terhadap sesamanya (dari pada yang bukan k erabat) di dalam k itab Allah." (Al-Anfal: 75). Dan firman-Nya: "Mak a berik anlah kepada k erabat yang terdekat akan haknya, demikian (pula) k epada ,fak ir

misk in dan orang-orang yang dalam perjalanan. Itulah yang lebih baik bagi orang-orang yang mencari k eridhaan Allah; dan merek a itulah orang-orang yang beruntung. " (Ar-Rum: 38).

Solidaritas Material

Se mentara solidaritas material di dala m masyarakat Isla m ma ka ia tergolong kewa jiban yang me miliki tujuan-tujuan jangka pendek maupun jangka panjang, dan ada batas-batas yang mengelilingi sisi-sisi masyarakatnya. Islam tida k me mbia rkan adanya satu celah yang dapat dijadikan kesempatan bagi orang-orang yang berhati jahat untuk me mangsanya. Tidak juga menyia -nyiakan individu yang ada di dala mnya sehingga tak seorang pun akan me rasa kasihan kepadanya atau hidup terasing sendirian dala m menghadapi penderitaannya dan tidak ada orang-orang ma mpu mau mengulurkan bantuannya.

Terdapat Ikatan-ikatan u mu m yang men ja min terwu judnya solidaritas materia l itu secara me rata, yaitu adanya kewa jiban za kat yang beragam maca m dan sumbernya. Akan tetapi tujuan akhir dari perintah itu ialah untuk menghapuskan berbagai penderitaan hidup dan mengentaskan ke miskinan serta me ngayomi masyarakat dengan payung kasih sayang dan kecintaan serta menje mbatani antara orang kaya dengan orang-orang yang kurang bernasib

(4)

Lentera Vol. 14. No. 10, Nopember 2014

66

baik. Isla m me mandang zakat sebagai

kewa jiban untuk mencapai solidaritas sosial dan sebagai salah satu cara pemecahan problemat ika yang sukses dan mu lia untuk menutupi kebutuhan, kele mahan dan keterbela kangan dalam menghadapi kehidupan. la merupakan kewa jiban materia l. Seka lipun demikian, Isla m mengikatnya dengan dasar keimanan dan menetapkan baginya kesucian iba dah dan keagungan perasaan serta menjadikannya sebagai cermin dari hati yang dipenuhi oleh aqidah.

Al-Qur'an Al-Karim se menja k a wal turunnya telah menyebutkan zakat ini sebagai salah satu pokok ajarannya yang utama yang tidak boleh dikesampingkan dan dibantah, seperti dalam firman A llah SWT, ³Padahal merek a tidak disuruh k ecuali supaya menyembah Allah dengan memurnik an k etaatan k epada-Nya dalam (menjalank an) agama dengan lurus, dan supaya merek a mendirik an shalat dan menunaik an zakat dan yang demik ian itulah agama yang lurus. " (Al-Bayyinah: 5)

Urgensitas zakat dalam masyarakat muslim pernah menyela mat kan dari penderitaan dan ketersia-siaan. Kehidupan yang dialami setiap individu dala m masyarakatnya saat itu sungguh mu lia , t idak dipenuhi oleh berbagai penderitaan seperti yang diala mi oleh masyarakat modern sekarang ini yang men jeru muskan manusia ke dasar jurang dan menyelimutkan kepada me reka pa kaian kehinaan dan kerendahan. Zakat pernah menjadi solusi yang alami dan mu lia , meringankan kecemburuan sosial, me mpe rlunak ta ja mnya pergumulan serta me wujud kan solidaritas di antara orang-orang yang ma mpu dengan yang tidak ma mpu.

Se jarah pernah mencatat bahwa masyarakat Isla m telah mengala mi kesuksesan dengan zakat ini da la m me wujudkan keda ma ian di antara semua lapisan masyarakat, mengikat me reka de-ngan ikatan solidaritas dan mewujudkan kecukupan bagi orang-orang yang me mbutuhkan sehingga berhasil menghapuskan gambaran ke miskinan dan penderitaan dari mayoritas masyarakatnya. Pernah za kat terku mpul pada masa pemerintahan Khalifah Uma r bin Abdul

Aziz, sehingga tidak mendapatkan tempat penyalurannya yang jelas bagi fakir mis kin di daratan Afrika.

Tidaklah mengherankan, sebab zakat itu merupa kan terapi yang sebenarnya untuk me menuhi kebutuhan fakir miskin untuk mengusir perasaan bakhil, padahal ia hanyalah bagian terkecil dari ajaran takafu l sosial. la merupakan percobaan untuk me mbe ri solusi yang me mba wa kepada ben-tuk solidaritas dan kesetiakawanan sosial.

Kita susuri dimensi lain yang ditempuh untuk mewu judkan solidaritas di kalangan masyarakat muslim. Para fuqaha-Isla m menetapkan bahwa b ila seandainya za kat itu tidak cukup untuk menutupi hajat para fuqara¶ dan kaum miskin, ma ka pemimpin diperboleh kan untuk mengam-bilkan kadar yang dibutuhkan dari harta orang-orang yang kaya. Di antara ka idah Isla m yang ditetapkan oleh para fuqaha ialah : "Bahwa di dala m harta itu terdapat hak selain za kat."

Ha l in i menekankan bahwa yang diwa jib kan adalah me realisasikan solidaritas tersebut dengan cara lain. Jika dengan zakat tidak mencukupi untuk mencapai tu juan ini, ma ka di dala m harta itu masih terdapat hak-hak lainnya selain zakat. Dan hendaknya sikap itu berlangsung atas dasar ini.

Rasulullah saw me muji Qab ilah A l-Asy'ari dan menjad ikan me reka sebagai contoh praktek solidaritas dengan sabda beliau: "Sebaik -balk k aum adalah

Al-µ$sy'ariyin. Bila merek a mengalami k ekurangan perbekalan, lalu mengambil mak anan yang ada di k alangan merek a dan meletakk annya di sik u kain, k emudian membagi-bagik annya di k alangan mereka. "

(HR. Bukhari-Muslim).

Da la m jiwa kau m muslim in i terse mat sabda Ra sululIah saw: "Hai manusia, siapa-siapa yang memiliki k elebihan bekal, mak a hendaknya ia mengembalikannya k epada orang yang tidak memilik i bek al. Siapa-siapa yang memilik i k elebihan beban d i punggungnya, lmak a hendak nya ia memindahk annya k epada orang yang tidak memilik i beban di punggungnya. Sehingga k aum muk min mengira bahwa tidak seorang pun berhak uniuk memilik i k elebihan sesuatusedikit pun. "(HR. Muslim dan Abu

(5)

Lentera Vol. 14. No. 10, Nopember 2014

67

Dawud).

Masyarakat Islam te lah terpengaruh sedemikian jauh dengan pengarahan Islam ini, ma ka me reka pun hidup dala m keadaan yang padu dan saling bahu-me mbahu dala m rangka menyela matkan diri dari ke miskinan dan penderitaan. Apabila seorang muslim tidak me mpero leh pengayoman dari negara yang me mperhatikan ra kyatnya untuk menolong, men ja min dan me mbantu keperlu annya, ma ka hendaknya ia bersama -sarna saudara-saudara lainnya yang seaqidah yang me miliki huhungan jiwa dengan mere ka, yang sepenanggungan dan saling me maha mi, me mbe rikan ja minan kepada me reka baik materia l maupun mora l spiritual, sehingga mere ka akan men jadi benih yang baik bagi masyarakat yang me reka serukan untuk didirikan dan bekerja untuk me mbangun kembali supaya mentaati dan nasehat-menasehati untuk menetapi kesabaran.

PEMBAHASAN

Aspek Lai n Dari Soli daritas Islam 1. Saling menghormat i

Di antara ajaran Isla m, dalil Al-Qu ran yang me maparkan tentang substansi popok ajaran hormat-menghormati, antara lain firman Allah SWT: ³Apabila kamu diberi penghormatan dengan sesuatu penghormatan, mak a balaslah penghormatan itu dengan yang lebih baik dari padanya atau balaslah penghormatan itu (dengan yang serupa). Sesungguhnya Allah memperhitungk an segala sesuatu´

(Annisa': 86). Pada ayat yang lain A llah berfirman: "Apabila orang-orang yang beriman k epada ayat-ayat Kami datang k epadamu, mak a k atak anlah: "Salamun 'alaikum". Tuhan mu telah menetapk an atas diri-Nya k asih sayang, (yaitu) barang siapa berbuat k ejahatan di antara k amu lantaran k ejahilan, k emudian ia bertabat setelah mengerjak annya dan mengadakan perbaikan, mak a sesunggunya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." (Al-An¶am: 54).

Penghormatan yang dima ksud dalam Surat di atas ialah me mberikan ucapan salam. Mengucapkan salam bagi orang muslim adalah hak; dan kewajiban bagi

muslim yang lain untuk me mbalas atau men jawab sala mnya. Dan me mbalasnya kalau t idak dengan yang lebih baik, min ima l kita me mbalasnya dengan yang serupa. Ternyata ucapan salam da la m kehidupan sosial menurut AI-Qu r'an me miliki n ila i etika yang sangat indah karena di da la m salam tersebut penuh dengan doa untuk kesejahteraan dan kedamain sesama muslim. Isla m sangat menganjurkan ,IV\D¶

al Salam, huku mnya adalah sunnat mua kkad, sedangkan menjawabnya adalah wajib. Lafad z lengkapnya: "Assalamu 'ala iku m wa rah matullah i waharakatuh". Terje mahannya: "Semoga Allah me mbe rikan kesela matan, Slimpahan rahmat A llah dan keberkahan-Nya

NHSDGDPX ´

Kesela matan, rah mat dan keberkahan adalah tiga hal yang menjadi tujuan dan selalu dicari-cari oleh setiap pribadi muslim di dala m kehidupan ini. Dari aspek etika, ia me rupakan tuntunan yang sangat baik, mengandung doa untuk sesama muslim agar senantiasa diberikan kesela matan, rah mat dan keberkahan kapan saja dan di mana saja. Islam mengaja rkan kita berlapang dada, "Assalamu ' alaikurn", kesela matan bagi tuan kapan saja dan di mana saja tuan berada semoga Allah senantiasa me mbe rikan kesela matan.

³:DUDhmatullah... ". Se moga anda

mendapat limpahan rah mat Allah. Rahrnat artinya: kasih sayang. Setiap kita ingin dikasihi dan ingin disayangi oleh Allah. "Wabarakatuh." Semoga anda mendapat keberkahan. Ka lau ka runia yang diberikan Allah kepada kita untuk bersyukur, ma ka semakin mendekatkan diri kita kepada Allah dan ketenangan hidup akan me mbawa berkah dan demikian sebaliknya.

2. Santun dan Minta Izin

FirmDQ $OODK 6:7 ³... Dan bukanlah

k ebajikan memasuki rumah-rumah dari belak angnnya, ak an tetapi k ebajik an itu adalah k ebajik an orang yang bertaqwa. Dan masuk lah k e rumah-rumah itu dari pintu-pintunya; dan bertaqwalah k epada Allah agar k amu beruntung." (Al-Baqarah: 189). Pada ayat yang lain Allah berfirman :

"Hai orang-orang yang beriman, janganlah k amu memasuk i rumah yang bukan rumahmu sebelum me minta izin dan

(6)

Lentera Vol. 14. No. 10, Nopember 2014

68

memberi salam k epada penghuninya. Yang demik ian itu lebih baik babimu agar k amu selalu ingat." (Annur: 27). 'DQ ODJ L ³Jik a k amu tidak menemui seorang pun di dalarnnya, maka janganlah k amu masuk sebelum mendapat izin. Dan jik a dikatakan k epada "k embalilah", mak a hendak lah k amu k embali, itu lebih bersih bagirnu dan Allah Maha Mengetahui apa yang k amu k erjak an." (Annur: 28). "Tidak ada dosa atasmu memasuk i rumah yang tidak disediakan untuk didiami, yang di dalarnnya ada k eperluan k arnu dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu nyatakan dan apa yang k amu sembunyik an". (Annur: 29). Sealanjutnya: ³Hai orang-orang yang beriman, apabila dik atak an k epadam "berlapang lapanglah di dalam majlis", mak a lapangk anlah niscaya Allah akan memberik an k elapangan untuk mu. Dan apabila dikatakan: "berdirilah kamu", mak a berdirilah niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Al1ah Maha mengetahui apa yang k amu kerjak an." (Al-Mujadilah : 11).

Dari beberapa ayat di atas menunjukkan bahwa ajaran Isla m mengatur tatanan adab dan santun penganutnya dalam kehidupan bertamu ke te mpat orang lain dengan cara minta izin sebagai isyaratnya dan bahkan me masuki ru mah sendiri pun diatur sedemikian rupa, sehingga me mberi kenyamanan berbagai pihak sambil saling mendoakan, agar senantiasa dalam mengingat allah dala m berbagai kesempatan.

Dala m surat dan ayat yang lain kita ju mpai pula betapa di dala m A l-Qur'an me rinc ikan perihal sosial, seperti hak-hak asasi manusia antar manusia dan hak-hak asasi manusia antar binatang dan lingkungan. Firman A llah SWT: "Hai orang-orang yang beriman, janganlah k amu melanggar syi' ar-syi' ar Allah, dan jangan melanggar k ehormatan bulan-bulan haram, jangan mengganggu binatang-binatang hadya, dan binatang-binatang-binatang-binatang qalaaid, dan jangan pula mengganggu orang-orang yang mengunjungi Baitullah, sedang merek a mencari k arunia dan k eridhaan dari Tuhannya dan apabila k amu

telah menyelesaikan ibadah haji, mak a bolehlah berburu. Dan sek ali-kali k ebencian mu k epada suatu k aum karena merek a menghalang-halangi kamu dari Masjidil Haram, mendorongrnu berbuat aniaya k epada merek a. Dan tolong-menolonglah k amu di dalam mengerjak an k ebaikan dan taqwa dan janbanlah tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertaqwalah karnu k epada Allah sesungguhnya Allah amat berat sik sa-Nya." (Al-Maidah: 2).

Syi'a r Allah ia lah segala a malan yang dila kukan dala m rangka ibadah haji dan tempat-te mpat mengerja kannya. Bulan-bulan haram yang dimaksud ialah Bulan-bulan Dzuka idah, Dzulhijjah,Muharam dan Ra jab. La rangan yang dima ksud ialah larangan me la kukan peperangan atau pembunuhan di bulan-bulan tersebut. Hadya ialah binatang (unta, kerbau, kerbau, ka mbing, biri-biri) yang dibawa ke Ka'bah untuk mendekatkan diri kepada Allah, dise mbelih di tanah haram dan dagingnya dihadiahkan kepada fakir miskin dala m rangka ibadah haji. Sedangkan Qalaaid ialah binatang hadya

yang diberi ka lung, supaya diketahui orang bahwa binatang itu telah diperuntukkan untuk dibawa ke Ka'bah. Yang dimaksud dengan karunia Allah ia lah keuntungan yang diberikan Allah dala m perniagaan. Keridhaan dari Allah ialah pahala amalan haji.

Ayat tersebut menggambarkan bahwa Isla m me miliki g lobalisasi yang bersifat lebih utuh dengan berpijak pada keseimbangan kehidupan jasmani dan rohani atau keseimbangan antara kehidupan dunia dan akhirat. Pe laksanaan ibadah haji me rupakan globalisasi dala m art i yang sesungguhnya, sebab pada kesempatan itu, wakil-wakil kau m muslimin beragarn suku dan bangsa dari penjuru dunia berkumpul di bawah panji Islam. Dala m pela ksanaan haji tidak sema -mata ibadah dala m art i yang sempit, tapi juga merupakan perte muan peradaban yang mencakup interaksi sosial, budaya, ekonomi, perdagangan dan politik..

3. Pe ma'af, Ra mah dan Menjaga Amarah

Seorang muslim adalah orang yang berlapang dada dan toleran. Ia tidak me miliki pe rasaan dengki dan dendam

(7)

Lentera Vol. 14. No. 10, Nopember 2014

69

terhadap muslim la innya. Dia berusaha

menenangkan perasaan amarahnya dan me lupakan rasa permusuhannya. Dia me ma'afkan orang yang menzha liminya dan menya mbung tali persaudaraan terhadap orang yang telah me mutuskan hubungan dengannya. Ia tak terburu nafsu untuk mendendam orang-oran yang telah berbuat jahat atau yang menyakitinya, sekalipun orang tersebut telah me mbunuh orang tuanya atau saudaranya. Allah SWT berfirman: "Sebagian besar ahli k itab mengingink an agar merek a dapat mengembalik an k amu k epada k ek afiran setelah k amu beriman k arena dengki yang (timbul) dari diri mereka sendiri, setelah nyata bagi mereka k ebenaran. Mak a ma'afk anlah dan biark anlah merek a, sampai Allah mendatangkan perintahnya. Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segalanya." (Al-Baqrah: 109). Se lanjutnya Allah menegaskan bahwa: "Jik a k amu menyatak an sesuatau k ebaikan atau menyembunyik an atau mema¶ afk an sesuatu k esalahan (orang lain), mak a sesungguhnya Allah Maha Pema'af lagi Maha Kuasa."

(Annisa': 149). Pada ayat yang lain A llah

PHQ\DWDNDQ ³Mak a disebabk an rahmat dan

Allahlah k amu berlaku lemah lembut terhadap merek a. Sekiranya karnu bersikap k eras lagi berhati k asar, tentulah merek a menjauhk an diri dari sek elilingmu. Karena itu PD¶afk anlah mereka, mohonkanlah ampun bagi merek a, dan bermusyawarahlah dengan merek a dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, mak a bertawakkallah k epada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertwakkal k epada."(Ali Iran: 159). Maksudnya urusan peperangan (me liter) dan hal-hal duniawi lainnya seperti urusan politik, ekono mi, sosial ke rnasyarakatan dan lain-la in. SIMPULAN

Orang yang selalu menunaikan tugas -tugas kemasyarakatannya di tengah-tengah kau m muslimin, bera rti ia telah mengimp lernentasikan apa yang disebut

dengan solidaritas sosial. So lidaritas ini me rupakan keharusan bagi seseorang untuk saling menanggung antar sesama. Dan keharusan tersebut dijadikannya sebagai ciri khusus yang me mbedakan dia dengan yang lainnya. Dia ke luar sebagai juru bicara yang jujur dan objektif dala m berbuat di mana perkataan dan tidakannya sesuai dengan data dan fakta.

DAFTAR PUS TAKA Al-Qu ran Al- Ka rim

AL-Baghdadi, Abdurrahman : Sistem Pendidik an di Masa Khalifah Islam, Penerbit Al-Izzah Pres, 1996

Al-Qa radhawi, Yusuf, Dr: Bagaimana

%HULQWHUDN VL GHQJDQ $O 4XU¶Dn,

Penterjermah Kathur Suhardi, Penerbit Pustaka Al-Kautsar Armas, Adnin, MA.: Pengaruh Kristen ±

Orientalis Terhadap Islam Liberal; Cetakan II, Penerbit Ge ma Insani, Jaka rta, 2004 Ath- Thallah, Muhammad Mustafa; Pribadi

Muslim Tangguh, Penterjemah : Marsumi Sasaky, Cetakan kedua, Penerbit Pustaka Al-Kautsar, Jakarta Timur, 2000

Az-Zuhairi, Prof. Dr. : Al-Quran Menjawab Tantangan Zaman, Penerbit Buku Isla m.

Ibrahim, Muslim, Prof, Dr. Tgk. H., MA.;

Pendidik an Perubahan Pola Pikir, (Makalah Seminar Pendidik an)

Qardawi, Yusuf; Hak ik at At- Tauhid, Da mascus, Al-Mahtab Al- Isla mi, 1986

Rasyid,Daud, Dr., MA.; Melawan Sekularisme, Usamah Prerss, Cet II, 2009.

Thalhah, Muhammad Mushthafa:

Rek onstruk si Pemik iran Menuju Gerak an Islam Modern, Penterje mah; Sala fuddin Abu Syyid dan Jasiman, Lc; Cetakan IS, Penerbit Era Intermedia, 2000

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu guru dalam mengembangkan model pembelajaran project based learning menggunakan media elektronik berbasis audio visual

Berdasarkan validasi yang telah dilakukan didapatkan model terbaik untuk melakukan peramalan terhadap konsentrasi O 3 adalah JST multivariate dengan arsitektur 7 20. 20

Berdasarkan pendapat para ahli tersebut, metode penelitian tindakan kelas dipandang tepat oleh peneliti karena tujuan penelitian PTK adalah memperbaiki dan

Dari penelitian yang telah dilakukan, diketahui bahwa buah pedada dapat diperlakukan sebagai bahan baku untuk pembuatan tempe.. Hal ini dikarenakan setelah

Berdasarkan uraian tersebut di atas, Dinas Pendidikan Kabupaten Aceh Besar, memandang perlu untuk menyelenggarakan kegiatan Pekan Keterampilan dan Seni Pendidikan

Penelitian ini dilakukan untuk pengembangan teknologi pengendalian hama kumbang kelapa sawit ( Oryctes rhinoceros ) dengan eksplorasi dan aplikasi.. pengendali hayati

Potensi di bidang industri pertambangan tersebut membutuhkan strategi perencanaan dan pengembangan yang lebih komprehensif yang mempertimbangkan beberapa aspek,

Meskipun beberapa anak lebih bertingkah laku baik dibandingkan dengan yang lainnya, anak yang berulangkali dan terus- menerus melanggar peraturan dan hak orang lain dimana dengan