• Tidak ada hasil yang ditemukan

Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan-Kementerian Kelautan dan Perikanan 2012

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan-Kementerian Kelautan dan Perikanan 2012"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan

Perikanan-Kementerian Kelautan dan Perikanan

2012

O.29

“LIMBAH CANGKANG UDANG SEBAGAI BAHAN BAKU BODY SCRUB

UNTUK MENINGKATKAN PEREKONOMIAN SUKU BAJO DI WAKATOBI”

Tuti Wahyuni, M.Si

(2)

LATAR BELAKANG

Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012 1

Udang adalah hewan yang memiliki cangkang dan dikonsumsi dagingnya sebagai bahan makanan

sedangkan cangkangnya pada umumnya tidak dimanfaatkan secara optimal dan menjadi limbah.

Cangkang

udang memiliki kandungan Kalsium (Ca) yang bersifat exfoliation yaitu mengangkat sel kulit mati

sehingga dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku body scrub.

Di Wakatobi terdapat suku bajo di mana perempuan bajo mempunyai tradisi menggunakan

bedak putih

dingin

. Campuran cangkang udang dan bedak putih dingin akan diolah lebih lanjut menjadi bahan body scrub

yang bernilai jual dan dapat dijadikan sesuatu yang khas (icon) dari masyarakat bajo di Wakatobi yaitu

“Bajo

Body

Scrub”.

Produk target yang ingin dicapai pada penelitian ini adalah meningkatkan kualitas pembangunan dan

pembangunan masyarakat maritim dengan melakukan

diversifikasi produk hasil laut

bagi masyarakat suku

bajo di Wakatobi yaitu

pelatihan dan pemberdayaan perempuan bajo

. Masyarakat suku bajo diharapkan dapat

memanfaatkan cangkang udang yang merupakan limbah udang untuk dijadikan sebagai Bajo Body Scrub.

Pangsa pasar Bajo Body Scrub adalah hotel/resort dan wisatawan

di Wakatobi,mengingat pariwisata di

Wakatobi berkembang pesat. Dengan demikian, peningkatan nilai tambah cangkang udang yang semula

merupakan limbah dimanfaatkan sebagai komponen bahan baku pada pembuatan body scrub sehingga menjadi

produk yang bernilai ekonomis. Untuk mencapai

target kinerja tersebut maka dilakukan beberapa tahap

kegiatan yaitu survei ke Wakatobi, persiapan bahan baku, formulasi Bajo Body Scrub, analisa

laboratorium, dan sosialisasi, pelatihan di Wakatobi.

(3)

PERMASALAHAN

Diversifikasi hasil laut pada cangkang udang yang merupakan limbah udang

belum dimanfaatkan secara optimal khususnya sebagai komponen bahan baku body

scrub.

Melalui kegiatan ini dilakukan pelatihan-pemberdayaan perempuan suku bajo

mengenai pembuatan body scrub berbahan baku dari cangkang udang dan dipadukan

dengan bedak putih dingin yang merupakan khas suku bajo.

Mengingat di

Wakatobi sangat sulit untuk mendapatkan bahan kimia

, maka dalam

pembuatan body scrub dari cangkang udang

menggunakan metode substitusi bahan kimia

yaitu

memanfaatkan bahan-bahan alami yang tersedia di Wakatobi

. Semua proses

perolehan bahan baku hingga akhir produksi sedapat mungkin dilakukan oleh masyarakat

suku bajo.

(4)

METODOLOGI

Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012

3

Fokus Kegiatan :

Perikanan

Ruang Lingkup Kegiatan :

Diversifikasi produk hasil Laut, memanfaatkan limbah cangkang udang sebagai bahan baku body scrub (mendukung MP3EI dan program zero waste).

Desain Penelitian:

1. Formulasi Bajo Body Scrub: mengolah cangkang udang menggunakan bahan alami yang terdapat di Wakatobi, memadukan serbuk cangkang udang dengan bedak putih dingin

2. Analisa laboratorium: analisa TPC, analisa AAS, analisa IR, dan analisa kadar protein 3. Sosialisasi hasil penelitian yaitu pelatihan-pemberdayaan perempuan bajo di Wakatobi

Tahapan– Metode Pelaksanaan Kegiatan:

1. Survei ke Wakatobi 2. Persiapan Bahan Baku

3. Formulasi Bajo Body Scrub dan Analisa Laboratorium 4. Sosialisasi-pelatihan di Wakatobi

(Setiap tahapan tersebut dikonsultasikan dengan narasumber dan didiskusikan dengan anggota peneliti)

Perkembangan dan Hasil Kegiatan

Pada kegiatan ini telah dilakukan beberapa uji coba pengolahan cangkang udang menggunakan bahan alami

yang terdapat di Wakatobi. Hasil analisa menginformasikan bahwaBajo Body Scrub memiliki kandungan

kalsium 1,26 % telah mencukupi fungsinya sebagai exfoliation (mengangkat sel kulit mati) karena jika kandungan kalsium melebihi dari 3% mengakibatkan kulit terkelupas. Bajo Body Scrub aman bagi konsumen karena telah dilakukan analisa laboratorium di Laboratorium Terpadu IPB mengacu pada Peraturan Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia Nomor HK.03.1.23.07.11.6662 Tahun 2011. Pada tanggal 11-17 Juli 2012 telah dilaksanakan sosialisasi hasil penelitian yaitu diseminasi melalui pelatihan-pemberdayaan perempuan bajo mengenai pembuatan Bajo Body scrub.

(5)

SINERGI KOORDINASI

Sinergi Koordinasi

- Koordinasi dengan Loka Perekayasaan Teknologi Kelautan, Wakatobi

- Koordinasi dengan Dinas Kelautan dan Perikanan, Wakatobi

- Koordinasi dengan kelompok/masyarakat bajo di kecamatan Wangi-Wangi, Kabupaten Wakatobi

- Koordinasi dengan Patuno Resort Wakatobi

Strategi Pelaksanaan Koordinasi

Kegiatan ini dilakukan dengan melaksanakan

survei langsung ke masyarakat bajo di Desa Mola

Selatan, Kec. Wangi-Wangi Selatan, Wakatobi pada tanggal 10-12 April 2012.

Signifikansi capaian koordinasi yang dilakukan

Loka Perekayasaan Teknologi Kelautan-Wakatobi, Dinas Kelautan dan Perikanan-Wakatobi, Desa

Mola Selatan, Kec. Wangi-Wangi Selatan, Kab. Wakatobi dan Patuno Resort

sangat mendukung

pengembangan ilmu-metode pemanfaatan dalam bentuk kegiatan diseminasi pembuatan

Bajo Body Scrub melalui pelatihan-pemberdayaan perempuan bajo.

(6)

PEMANFAATAN HASIL KEGIATAN

Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012 5

Kerangka dan strategi pemanfaatan hasil kegiatan

Diseminasi hasil penelitian

pemanfaatan limbah cangkang udang yang diolah menggunakan bahan

alami dan dipadukan dengan bedak putih dingin yang merupakan tradisi suku bajo sehingga menjadi

produk Bajo Body Scrub.

Wujud - bentuk pemanfaatan hasil kegiatan

Pada tanggal 11-17 Juli 2012 telah dilakukan diseminasi Bajo Body Scrub yaitu

pelatihan-pemberdayaan perempuan bajo

Data (jumlah dan demografi) pihak yang memanfaatkan hasil kegiatan

Pelatihan dilakukan di 2 (dua) Lokasi:

1.

Desa Mola Selatan

, Kec. Wangi-Wangi Selatan, Kab. Wakatobi, melibatkan 5 dusun, setiap

dusun diwakili 5 perempuan bajo, Total peserta pelatihan 25 orang.

2.

Patuno Resort-Wakatobi

, melibatkan karyawan perempuan Patuno Resort dan desa binaan

Patuno Resort, Total peserta pelatihan 10 orang.

Signifikansi pemanfaatan yang dirasakan pihak penerima manfaat hasil kegiatan

Peserta pelatihan sangat antusias mengikuti pelatihan dan dengan dilaksanakan pelatihan ini telah

membuka/memberikan ide kepada mereka bahwa tradisi bedak putih dingin yang mereka milki

dan sumber daya lautnya memiliki potensi sebagai peluang usaha.

(7)

POTENSI PENGEMBANGAN

KE DEPAN

Tahapan Pengembangan ke depan

(1) Dukungan dari pihak pemerintah seperti intermediator dari kemenristek sehinggahasil penelitian pemanfaatan

limbah perikanan dapat didiseminasikan ke daerah di seluruh nusantaraberbasis sumber daya lingkungan

setempat dan pemberdayaan masyarakat untuk mendukung Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan

Ekonomi Indonesia (MP3EI) .

(2) Dukungan dari pihak swasta sebagai investor maupun user seperti Martha Tilaar untuk menggunakan hasil

temuan peneliti (memanfaatkaan limbah perikanan untuk bahan baku kosmetik)

(3) Dukungan media massa baik dari pihak pemerintah maupun swasta untuk menyebarkan informasi hasil

kegiatanlitbang khususnya pada kegiatan ini yaitu memanfaatkan limbah perikanan menjadi produk yang bernilai jual,

mendukung Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI), dan mendukung program

Rancangan Pengembangan ke depan

(1) Mengembangkan potensi material laut lainnya (selain cangkang udang) khususnya limbah perikanan menjadi produk bernilai ekonomis berbasis pemberdayaan masyarakat setempat untuk mendukung program Masterplan

Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) dan program zero waste. Sehingga harapan kami tahun 2013 PKPP tetap berlanjut untuk mendukung dan memfasilitasi rencana dan harapan kami tersebut.

(2) Diharapkan mendapatkanCSR dari Martha Tilaar untuk memberikan pelatihan kepada perempuan Wakatobi

yaitu keterampilan untuk bekerja di SPA Patuno Resort dengan menggunakan produk Bajo Body Scrub.

Strategi Pengembangan ke depan

(1) Melakukan riset inovasi untuk mengolah limbah perikanan menjadi produk bernilai jual dengan menggunakan

teknologi tepat guna sehingga dapat diterapkan oleh masyarakat. Hasil inovasi tersebut akandiajukan ke lembaga

yang mendukung dan memberikan fasilitas untuk mengimplementasikan hasil inovasikami tersebut. Dengan

demikian harapan kami tahun depan PKPP tetap eksis untuk mendukung dan memfasilitasi implementasi hasil inovasi kami.

(2) Mengajukanproposal CSR ke Martha Tilaar untuk pemberdayaan perempuan Wakatobi sehingga mereka

mempunyai keahlian massage dan siap bekerja di SPA Patuno Resort dengan menggunakan produk lokal Bajo Body Scrub.

(8)

FOTO KEGIATAN

Tim Pelaksana Insentif Peningkatan Kemampuan Peneliti dan Perekayasa 2012 7

(9)

TERIMA KASIH

Peneliti Utama:

Tuti Wahyuni, M.Si

Anggota Peneliti:

Nur Azmi Ratna Setyawidati, M.Sc

Agus Sufyan, MT

Bakti Berlyanto Sedayu, M.Sc

Diini Fithriani, M.Si

Gambar

FOTO KEGIATAN

Referensi

Dokumen terkait

apabila prasarana, sarana dan utilitas yang akan diserahkan oleh Pengembang kepada Pemerintah Daerah belum sesuai dengan persyaratan sebagaimana dimaksud

Pilar pembangunan bidang kelautan dan perikanan seperti tertuang dalam kebijakan Kementerian Kelautan Perikanan yaitu pembangunan kelautan dan perikanan nasional

Namun setelah dipublikasikannya sebuah penelitian tentang adanya sumber daya alam yang sangat banyak terutama minyak bumi yang ada di kepulauan Senkaku pada tahun 1970,

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui profil kelompok mengenai Humor Style pada Comic Stand Up Comedy di Kota Bandung yang dapat dilihat dari perbedaan penggunaan humor,

Untuk mengetahui sejauh mana tingkat penggunaan tepung buah sukun terhadap kadarkarbohidratnaget kelinci maka dilakukan analisis sidik ragam, hasilnya menunjukkan

Faktor-faktor yang dapat menimbulkan culture shock pada mahasiwa asal Medan misalnya makanan di Bandung lebih manis daripada daerah tempat asalnya yang lebih pedas, perbedaan

Jika duktus sistikus tersumbat batu, maka kandung empedu Jika duktus sistikus tersumbat batu, maka kandung empedu mengalami distensi kemudian akan terjadi infeksi sehingga

Pada perancangan produk fasilitas untuk kenyamanan buang air besar saat berada di gunung, diperoleh kesimpulan berdasarkan dari hasil penelitian bahwa orang yang melakukan