• Tidak ada hasil yang ditemukan

G.Sulawesi. Pengalaman Proyek Saya

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "G.Sulawesi. Pengalaman Proyek Saya"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

Pengalaman Proyek Saya

G.Sulawesi

Saya ingat semester yang lalu waktu saya ambil Bahasa Indonesia 1, juga ada banyak mahasiswa ambil kelas itu, jadi setiap kelompok ada dua puluh lebih orang. Tapi semester ini, hanya ada tujuh orang di kelompok proyek saya. Meskipun pertama-tama di kelompok saya tidak ada orang yang saya kenal, saya tidak merasa kesepian karena semua orang-orang ramah sekali jadi saya bisa mendapat banyak kawan baru.

Pertama, kami harus memilih pulau mana yang akan dimainkan. Jadi selama rapat pertama, kami membicarakan Sulawesi atau Kalimantan yang mau kami mainkan. Akhirnya kami memutuskan untuk Sulawesi. Terus, kami membagai tugas. Kebetulan ada enam orang di rapat pertama, jadi setiap orang ambil satu kota, cocok sekali.

Habis itu, kami harus memulis naskah. Jadi kami bertemu lagi sesudah seminggu. Pertama-tama, saya kira kalau harus memberi presentasi selama sepuluh menit, sulit sekali karena mungkin tidak ada banyak informasi yang bisa dimainkan. Tapi ternyata sepuluh menit tidak lama, kalau mau bercerita tentang semua enam kota di Sulawesi, sepuluh menit tidak cukup! Selain itu, bahasa kami kurang lancar, jadi sepuluh menit baru bisa berbicara sedikit.

Sesudah kami menulis naskah, kami diskusi dengan ibu. Akhirnnya, selama rapat ketiga dan keempat, kami berlatih. Waduh, ada banyak kata-kata baru yang harus saya ingat! Saya takut kalau di presentasi saya lupa naskah. Tapi teman-temannya bilang, jangan khawatir, semuanya pasti berjalan lancar, kan, kami sudah berlatih banyak kali. Mudah-mudahan saya bisa ingat semua kata-kata baru.

(2)

Pagi Hari-H, teman proyek saya menelepon saya, menceritakan jangan lupa

membawa celemek dan taplak meja untuk presentasi. Syukurlah! Kalau dia tidak menelepon saya, saya pasti lupa. Meskipun tidak ada kelas pada hari presentasi, kelompok saya masih bertemu empat jam sebelum presentasi untuk berlatih terakhir kali.

Kalau dibandingkan dengan proyek Bahasa Indonesia 1, proyek Bahasa Indonesia 2 memang ada lebih banyak tugas yang harus dibuat karena setiap kelompok hanya ada berberapa orang. Tapi kami bisa buat banyak teman baru karena kami

harus bertemu banyak kali untuk mendiskusikan presentasi. Pengalam proyek saya bagus sekali! Seandainya, saya ada cukup UE, saya akan ambil Bahasa Indonesia 3.

Ong Ruo Cheng.

bersemangat untuk presentasi (Pesan Audrey)

Pengalaman Proyek Saya

Wah, malam proyek memang menarik! Saya kira semua kelompok baik. Kelompok saya memberikan presentasi tentang Sulawesi. Teman lain saya memberikan presentasi tentang Bali, Java dan Sumatra. Malam itu, saya mempelajari banyak tentang Indonesia.

Walaupun kelompok saya berpengalaman banyak masalah ketika kami mulai, kami berhasil memberi presentasi yang baik. Pertama, kami mencari informasi yang diperlukan untuk presentasi Sulawesi. Habis itu, kami berpikir bagaimana memberi presentasi yang menarik. Tapi, kami memboroskan banyak waktu. Kami mempunyai banyak saran tapi kami takut gagasan kami tidak cukup menarik. Akhirnya, kami pemikiran gagasan yang menarik! Selain memberikan presentasi, kami sudah bermaksud masak bakwan jagung untuk teman- teman. Semua guru dan teman kami bilang bakwan jagung enak sekali!

(3)

Bakwan Jagung

Sebelum malam proyek, saya kira Java tidak ada apa- apa menarik di Java, tapi ternyata menarik juga. Saya kira mtios tentang Nyi Roro Kidul paling menarik. Waktu malam proyek, teman- teman saya juga bilang, di Bali ada banyak pantai indah sekali. Cuaca di sana juga bagus, selalu langkit terang. Seandainya saya punya banyak uang, saya akan pergi ke sana untuk liburan dengan keluarga saya. Di Sumatra ada banyak gunung, tapi gunung merapi paling terkenal. Saya tidak pernah

melihat gunung. Sesudah lulus, saya mau pergi ke Sumatra, supaya saya bisa melihat gunung. Sesudah malam proyek, guru menyuruh makanan khas di Indonesia, ada mee goring dan lain- lain. Benar- benar enak sekali! Kami mengambil banyak gambar sedangkan makan dan juga memdapatkan banyak teman baru.

Makanan Khas Indonesia

Saya kira malam proyek adalah pengalaman baik. Kelompok saya menjadi lebih dekat dan menjadi teman baik sekali sekarang. Setiap minggu, kami bertemu di kantin makan siang bersama. Malam proyek juga membuat kami lebih dekat kepada guru. Proyek malam juga biar kami tahu lebih banyak tentang tempat- tempat di Indonesia.

Belajar Bahasa Indonesia memang menarik. Saya kira saya mau terus belarja Bahasa Indonesia 3 semester yang akan datang!

(4)

Ibu Fanny dengan kelompok saya Jazryl, Kelompok saya setelah presentasi berpose dengan tumpeng

Pengalaman Proyek Saya

Kelompok proyek saya ditugaskan untuk penelitian mengenai Sulawesi. Saya melakukan riset di tempat-tempat wisata di Sulawesi Tengah. Di Sulawesi Tengah ada banyak tempat wisata. Ada Taman Nasional Tanjong Api dan lain lain. Di tamannya ada pembakaran tebing karang. Tebing karang itu terbakar karena di situ ada gas alam keluar dari batuan, jadi di tebing karangnya

kadang-kadang ada api kecil. Di Taman Nasional Tanjong Api bisa melihat monyet, babi hutan dan burung tropis berwarna-warni. Burung tropisnya sangat jarang dan cantik sekali.

(5)

Kelompok saya ada Ruo Cheng, Jazryl, Hui Min, Yuan Ting, Audrey dan Joyce. Pertama, kelompok proyek saya menulis naskah untuk presentasi kami. Kami juga menyediakan slide powerpoint, Seusudah itu, kami menyerahkan naskahnya untuk dikoreksi Ibu Fanny. Lalu, kami latihan presentasi pada Hari Kamis, 14 Oktober 2010.

Selama latihan presentasi, ada banyak hal yang menyenangkan. Anggota kelompok saya ramah dan humoris sekali. Saya senang sekali di kelompok ini.

Pada pagi hari sebelum presentasi, kelompok proyek saya berlatih prsentasi untuk terakhir kalinya. Kemudian, kami berjanji untuk bertemu satu jam sebelum presentasi kami. Waktu jam enam sore, kami bertemu di luar ruang seminar. Kami juga membawa alat peraga kami persiapkan. Kami sudah siap untuk presentasi kami.

Presentasi untuk Bahasa Indonesia 2 dimulai dengan pengantar oleh dua MCs. Mereka berbicara lancar sekali. Sesudah Kelompok 1 selesai mereka presentasi, giliran kelompok kami. Kami Kelompok 2. Meskipun kami gugup sekali, kami mempresentasikan dengan sangat berhasil. Saya senang sekali, karena kami tidak lupa kalimat kami. Kelompok lain juga disajikan dengan sangat baik. Penonton banyak tertawa. Saya dan teman-teman saya sangat menikmatinya,

Setelah semua presentasi, kami makan malam. Di luar ruang seminar ada prasmanan disiapkan untuk kita. Makanan ada mee soto, nasi kuning, panggang makanan laut, rojak, kelapa makanan penutup dan lain lain. Semua makanan enak sekali. Saya dan teman baik saya suka makanan penutupnya. Kelapa itu dingin dan manis. Semoga kami ada kesempatan makan itu lagi.

(6)

Jessie Toh

Pengalaman Proyek Saya

Semester ini, belajar Bahasa Indonesia 2 lebih menarik karena guru-guru kami mengorganisir acara “Indonesia Cultural Night” untuk semua mahasiswa. Pada malam itu, kami ada empat presentasi tentang kepulauan Indonesia yang indah seperti Bali, Jawa, Sumatra dan Sulawesi. Kelompok proyek saya ditugaskan akan mempresentasikan tentang Sulawesi. Group saya ada tujuh mahasiswa, diantaranya adalah Jessie, Hui Min, Ruo Cheng, Audrey, Jazryl,dan Yuan Ting. Kami semua perempuan dan dari kelas yang tidak sama jadi semua tidak kenal. Semua mahasiswa senang sekali karena kami mendapat banyak informasi tentang budaya Indonesia, berkenalan banyak teman-teman baru dan juga mencoba makanan Indonesia yang enak sekali!

Sebelum presentasi, kami harus bertemu setiap Kamis selama empat minggu. Pada 16th September 2010, group kami bertemu pertama kali dengan Ibu Fanny. Kami mendiskusikan tentang apa yang harus dilakukan untuk proyek kami. Karena kami tidak pernah pergi ke Sulawesi dan tidak tahu banyak tentang budaya Sulawesi jadi kami harus riset tentang makanan, atraksi, dan budaya di Sulawesi.

Pada rapat kedua, kami membicarakan bagaimana cara menyampaikan informasi dan gambar-gambar tentang Sulawesi. Ibu Fanny bilang, kalau membuat skit akan lebih menarik daripada hanya berbicara. Sesudah mendengar saran dari Ibu Fanny, kami juga setuju dengan membuat skit. Jadi kami membuat dialog. Waktu kami sudah selesai membuat dialog, kami harus cek dengan Ibu Fanny apakah informasi kami lengkap dan tepat? Lain waktu, kami latihan dialog itu. Karena saya menjadi pemimpin kelompok, saya harus mengatur pertemuan dan menyusun powerpoint slides. Waduh saya dengar dan riset, makanan khas di Sulawesi adalah Kaskus dan tikus hutan! Saya takut tikus!

Sesudah empat minggu latihan, kami semua sudah siap untuk malam presentasi yang direncanakan pada 14th Oktober 2010. Hari itu, acaranya mulai dari jam tujuh malam sampai jam sembilan malam. Sebelum acaranya mulai, kami mencoba kue lemper yang dibuat oleh Ibu Fanny. Makanan itu enak sekali. Presentasi kami adalah acara yang kedua dan kami semua sangat takut. Sesudah presentasinya selesai, mereka semuanya bertepuk tangan keras sekali.

(7)

Sesudah selesai presentasi, sudah jam delapan, waktu makan! Wah, makanannya sepertinya enak sekali, variasinya juga banyak sekali, ada Gado-gado, Soto Ayam, Bakwan Jagung, dan juga ada nasi tumpeng. Meskipun saya sudah makan lemper yang dibuat Ibu Fanny, saya masih makan banyak sekali karena makanannya benar-benar sedap sekali! Makanan favorit saya pada malam itu adalah semur. Saya juga berbicara dengan para siswa dari BI 3 dan orang Indonesia yang belajar di NUS. Sebenarnya projek itu memang makan banyak waktu, tapi semua mahasiswa bersenang-senang. Saya tidak bisa membayangkan proyek itu tanpa bantuan dari semua Ibu dan teman-teman.

Lim Mei Yan Joyce (U086158W)

PR5: Pengalaman Proyek Saya

Semester ini untuk kelas bahasa Indonesia, kami harus melakukan proyek tentang satu pulau di Indonesia. Kelompok saya ditugaskan pulau Sulawesi. Selama pertemuan pertama kami, hujan turun berat sekali sehingga saya terlambat! Waktu saya sampai di sekolah mereka sudah diberi tentang proyek. Mereka juga sudah memutuskan melakukan sebuah drama komedi. Tapi kami tidak tahu apa-apa tentang Sulawesi. Jadi, kami memutuskan untuk

(8)

membagi pekerjaan. Kami membagi sulawesi kepada utara, selatan, timur, barat dan tengah dan melakukan penelitian kami di rumah sebelum pertemuan berikutnya kami.

Selama pertemuan kedua, kita mulai menulis skrip untuk dramanya. Proses itu benar-benar lucu sekali karena meskipun kami mencoba menulis skrip kita di dalam bahasa indoesia, kami tidak bisa menemukan kata-kata yang cocok. Kami mencoba yang terbaik untuk memasukkan semua fungsi yang kami sudah belajar di kelas tetapi akhirnya kita masih punya banyak bahasa inggris kata-kata di dalam skrip kami. Syukurlah ada Ibu Fanny untuk membantu kami. dia membantu kami membetuli skript kami dan juga mendapatkan semua kostum yang kami perlu. Kalau tidak ada Ibu Fanny menolongnya, kami sekarang masih akan bekerja pada script kami!

Pada hari presentasi, kami masih perlu sebuah "tikus" untuk presentasi kami. Kali ini, sekali lagi syukurlah ada Ibu Fanny! Kami berlatih untuk terakhir kalinya dan kami sudah siap untuk mempresentasikan ke semua teman-temanya. Sesudah kami selesai, kami semua sangat senang. Presentasi kami tidak sempurna tapi kami benar-benar mencoba yang terbaik kami dan kami juga berhasil melakukan presentasi di dalam bahasa Indonesia.

Melihat presentasi yang lain, dan melihat bagaimana banyak usaha setiap orang dimasukkan, saya pikir malam presentasi sukses sekali. Semua orang bersenang-senang dan saya pikir mahasiswa semua belajar banyak dari semua presentasi. Apa lagi, ibu-ibu pesan makanan khas Indonesia untuk semua orang. Jadi waktu kami makan, kami juga bias tentang makanan Indonesia! Bagus sekali!

Untuk meringkas, saya pikir proyek ini sangat menarik. Saya belajar banyak tentang pulau-pulau Indonesia dari proyek ini. Jadi saya ingin mengucapkan berterima kasih kepada kelompok saya, kelompok lain dan semua Ibu-ibu. TERIMA KASIH!

(9)

Ibu Fanny membantu kami dengan slide presentasi kami

(10)

Pengalaman Proyek Saya

Sekitar tiga minggu yang lalu, kelompok saya bertemu untuk pertama kali. Kelompok saya ada tujuh orang, kebetulan semua perempuan-perempuan. Sebelum bertemu dengan mereka, saya takut saya tidak bisa interaksi dengan mereka, tapi ternyata mereka ramah sekali.

Topik proyek kelompok saya adalah tentang Pulau Sulawesi. Sesudah kami berkenalan, kami langsung memulai mendiskusi tentang proyek kami. Saya senang karena diskusi kami cukup lancar. Lagipula, saya juga sangat senang kerena saya mendapat teman-teman baru. Kami makan siang di kantin sesudah diskusi kami!

Sulawesi ada enam daerah, misalnya Gorontalo dan Sulawesi Tengah. Saya memilih Sulawesi Tengah, jadi saya harus mencari informasi tentang aspek kultural di Sulawesi Tengah. Walaupun saya tidak senang sekali membuat riset kerena saya pikir membuat riset terlalu bosan, saya masih menyelesai itu. Untunglah, saya bisa mencari banyak informasi dari Internet, jadi lebih mudah. Waktu kami bertemu lagi, kami sudah menyiapkan informasi tentang Sulawesi, jadi kami bisa mendiskusi dan menulis script untuk presentasi kami. Sebelum kami memilih satu ceritanya untuk presentasi kami, kami memakai banyak waktu mendiskusi semua ide kami, karena kami ada pikiran berbeda. Akhirnya, kami memutuskan kami berlima akan berperan sebagai turis dan dua lainnya akan berperan sebagai pemilik restoran dan pelayan. Sebenarnya, saya tidak senang cerita kami, karena saya pikir itu tidak cukup kreatif. Meskipun saya sudah memberitahu kelompok saya tentang ide saya, mereka lebih senang storyline itu.

Dalam beberapa diskusi yang lain, kami harus mengingat script dan rehearsed presentasi kami. Selama proses itu, kami ada banyak fun! Kami laughed sambil melihat teman-teman berbicara Bahasa Indonesia, karena kami ada banyak kesalahan. Khususnya, saya harus

(11)

berbicara tentang tarian dan musik tradisional dari Sulawesi Tengah, tetapi ada banyak kata yang sulit sekali! Karena itu, saya tidak bisa berbicara script saya dengan lancar.

Selama presentasi kami pada malam proyek, saya kuatir sekali. Undunglah, kelompok saya sangat supportive. Ruo Cheng juga berkata pada saya jangan khawatir! Saya kira mereka memang teman-teman baik saya!

Kalau dibandingan dengan proyek di Bahasa Indonesia dua, saya lebih senang proyek di Bahasa Indonesia satu, karena ada proyek di Bahasa Indonesia satu lebih asyik. Tetapi, saya juga senang proyek di Bahasa Indonesia dua, karena saya mendapat teman-teman baru! Saya senang “saya sentuh” (I-TOUCH) ini sekali. Makasih Hui Min, karena Hui Min yang menggambar “saya sentuh” ini.

(12)

Mereka sedang mencoba konsentrasi untuk menginat script mereka. Waduh, Joyce tidak koncentrasi, karena dia melihat kamera saya dan dia was laughing!

Kami sedang ada diskusi tentang proyek kami sambil makan siang di kantin. Saya tidak bisa mengingat alasan mengapa Ruo Cheng senang sekali, berangkali dia was laughing tentang satu ide dari kami. Tetapi Jazryl serius sekali!

Referensi

Dokumen terkait

Dalam penerapan konsep simbolisme budaya pada Kawasan Wisata Cakat Raya terbentuk dari beberapa proses sebagai berikut : bentuk atap rumah adat Sumatera Barat dan

Proses penggunaan 1 dilakukan dengan cara berkelompok terdiri dari 5 anak setiap anak mandapatkan media gambar yang berbeda antara satu anak dengan anak yang

Pneumonia pasca operasi dapat dicegah dengan intervensi sederhana berupa oral hygiene, sikat gigi, dan kumur klorheksidine.. Protokol kebersihan mulut dilaksanakan

Profil hemosit Kepiting Bakau (Scylla sp.) di Ekosistem Mangrove Kuta Selatan Bali yang terserang ektoparasit menunjuukan Total Haemocyte Count (THC) berkisar antara 1,85

Jenis Observasi Berdasarkan Partisipasi.. Langkah-langkah dalam melakukan observasi adalah sebagai berikut. a) Harus diketahui di mana observasi itu dapat dilakukan. b) Harus

(3) Pengalihan saham Badan Usaha Pemegang Perjanjian Kerjasama sebelum penyediaan infrastruktur beroperasi secara komersial sebagaimana dimaksud pada pasal 31, ayat (1) huruf g,

Berdasarkan hasil dari analisis yang telah dilakukan diperoleh bahwa proses produksi telah terkendali secara statistik dengan menggunakan diagram kendali demerit pada

Kesimpulan dalam penelitian ini adalah belum optimalnya peran suami dalam dalam pelaksanaan pelayanan KB dan kesehatan reproduksi, sehingga laki-laki dan perempuan