• Tidak ada hasil yang ditemukan

KAJIAN SISTEM PENGINDERAAN JAUH SERIAL SATELIT CBERS DAN ANALISIS PEMANFAATAN DATA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KAJIAN SISTEM PENGINDERAAN JAUH SERIAL SATELIT CBERS DAN ANALISIS PEMANFAATAN DATA"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

1

KAJIAN SISTEM PENGINDERAAN JAUH SERIAL

SATELIT CBERS DAN ANALISIS

PEMANFAATAN DATA

Gokmaria Sitanggang Peneliti Bidang Bangfatja, LAPAN

ABSTRACT

The CBERS (China Brazil Earth Resources Satellite) satellite series or ZY (Zi Yuan) is a cooperative program between CAST (Chinese Academy of Space Technology) of the People's Republic of China, and INPE (Instituto de Pesquisas Espaciais) of Brazil. CBERS-1 is the first satellite which was launched on October 14, 1999 aboard the Chinese rocket Long March 4B, from the Launch Center in Taiyuan, Province of Shanxi, approximately 750 kilometres southwest of Beijing. CBERS-1 operated until August 13, 2003. CBERS-2 was launced on October 21, 2003 as a replacement to its predecessor. CBERS-2B was launced on September 19, 2007. CBERS-3 and CBERS-4 shall follow, with respective launches planned for 2010 and 2012. This paper describes the technical characteristics of the CBERS satellite series and the sensors i.e : Wide Field Imager (WFI) (on CBERS-1, 2, and 2B satellites), High Resolution CCD Camera (HRCC) (on CBERS- 1, 2, and 2B satellites), Infrared Multispectral Scanner (IR-MSS) (only on CBERS-1), and High-Resolution Panchromatic Camera (HRC) (only on CBERS-2B), the characteristics of the CBERS satellite series image data, the CBERS satellite series data applications, and the analysis of the uses of CBERS satellite series data for several applications. The study method is accomplished by studying literatures/information/data which was obtained from the satellites operator, the internet, the current and previous research results, and by performing analysis as well.

ABSTRAK

Serial Satelit CBERS (China Brazil Earth Resources Satellite) atau ZY (Zi Yuan) adalah suatu progam kerjasama antara CAST (Chinese Academy of Space Technology), Republik China, dan INPE (Instituto de Pesquisas Espaciais), Brazil. CBERS-1 adalah satelit pertama, diluncurkan pada tanggal 14 October, 1999, menggunakan roket China Long March 4B, dari Pusat Peluncuran di Taiyuan, Provinsi Shanxi, kira-kira 750 kilometer dari Beijing bagian tenggara. CBERS-1 beroperasi sampai dengan tanggal 13 Augustus 2003. CBERS-2 diluncurkan pada tanggal 21 Oktober 2003, sebagai pengganti dari pendahulunya. CBERS-2B diluncurkan pada tanggal 19 September 2007. CBERS-3 dan CBERS-4 akan mengikutinya, masing-masing direncanakan akan diluncurkan pada tahun 2010, dan 2012. Tulisan ini menguraikan karakteristik teknis serial satelit CBERS dan sensor-sensor yaitu: Wide Field Imager (WFI) (pada satelit CBERS-1, 2, dan 2B), High Resolution CCD Camera (HRCC) (pada satelit CBERS-1, 2, dan 2B), Infrared Multispectral Scanner (IRMSS) (hanya pada CBERS-1), dan

High-Resolution Panchromatic Camera (HRC) (hanya pada CBERS-2B), karakteristik data

serial satelit CBERS, aplikasi data serial satelit CBERS, serta analisis pemanfaatan data CBERS untuk bermacam aplikasi. Metode pelaksanaan kajian adalah dengan mempelajari literatur/informasi/ data yang diperoleh dari operator satelit, internet, hasil-hasil penelitian yang berkembang dewasa ini, dan melakukan analisis.

Kata kunci: Serial satelit CBERS (China Brazil Earth Resources Satellite), Karakteristik teknis

(2)

1 PENDAHULUAN

Serial satelit CBERS (China Brazil

Earth Resources Satellite) atau ZY (Zi Yuan) adalah suatu progam kerjasama

antara CAST (Chinese Academy of Space

Technology), Republik China, dan INPE

(Instituto de Pesquisas Espaciais), Brazil. Program tersebut ditandatangani bulan Juli 1988 untuk membangun suatu sistem penginderaan jauh (inderaja) yang lengkap (ruas bumi dan ruas antariksa), untuk melengkapi citra inderaja multispektral kedua negara tersebut. Serial satelit CBERS dirancang untuk liputan global dengan membawa sensor inderaja berupa kamera-kamera untuk melakukan pengamatan optik, dan suatu sistem pengumpulan data untuk mengumpulkan data sumberdaya alam dan lingkungan. (http://www. cbers. inpe.br/en/ programas/faq.htm).

CBERS-1 adalah satelit pertama yang dihasilkan dalam kerjasama ilmiah dan teknologi antara Brazil dan China. Satelit CBERS-1 diluncurkan pada tanggal 14 October 1999, menggunakan roket China Long March 4B, dari Pusat Peluncuran di Taiyuan, Provinsi Shanxi, kira-kira 750 kilometer dari Beijing bagian tenggara. Operasi CBERS-1 diakhiri pada tanggal 13 Agustus 2003. Satelit CBERS-2 diluncurkan pada tanggal 21 Oktober 2003, sebagai pengganti dari pendahulunya CBERS-1 (http://www. cbers.inpe. br/en/programas/cbers1-2. htm). Satelit CBERS-2B diluncurkan pada tanggal 19 September 2007, CBERS-3 direncanakan diluncurkan pada tahun 2010, dan CBERS-4 direncanakan dilun-curkan dalam tahun 2012) (http://www. cbers. inpe.br/en/programas/cbers3-4. htm).

Serial satelit CBERS beroperasi pada orbit polar sinkron matahari, pada ketinggian orbit 778 km. Satelit-satelit tersebut mempunyai siklus pengulangan orbit setiap 26 hari. Karakteristik yang unik dari CBERS adalah payload multi-sensornya dengan resolusi spasial yang berbeda. Satelit CBERS-1,2 dan 2B dilengkapi dengan payload multi-sensor yaitu: Wide-Field Imager (WFI), High

Resolution CCD Camera (HRCC), Infrared Multispectral Scanner (IRMSS). Satelit

CBERS-3 dan 4 juga akan diperlengkapi dengan payload multi-sensor yaitu: PAN (Panchromatic Camera), MUX (Multispectral

Camera), IRS (Infrared System), dan WFI

(Wide-Field Imager). (http://www.cbers. inpe.br/en/programas/cbers3-4_cameras. htm).

Sensor pencitra WFI (pada satelit CBERS-1, 2, 2B) menghasilkan citra dengan lebar liputan satu citra 890 km pada permukaan bumi yang menghasilkan satu pandangan sinoptik dengan resolusi spasial 260 m. Permukaan bumi secara lengkap diliput kira-kira 5 hari dalam 2 kanal spektral: Merah dan Inframerah dekat. HRCC (pada satelit CBERS-1, 2, 2B) menghasilkan citra dengan lebar liputan satu citra 113 km dengan resolusi spasial 20 m. Satu siklus liputan yang lengkap dari kamera HRCC mengambil waktu 26 hari. Kamera ini beroperasi dalam 5 kanal spektral yang meliputi : kanal spektral tampak, infra merah dekat dan satu kanal Pankromatik. Sensor Infrared Multispectral Scanner (IR-MSS) (hanya pada CBERS-1 dan 2) beroperasi dalam 4 kanal spektral sedemikian untuk memperluas liputan spektral CBERS sampai dengan kisaran inframerah termal. Sensor ini mencitrakan suatu daerah di permukaan bumi dengan lebar liputan satu citra 120 km, dengan resolusi spasial 80 m (160 m dalam kanal inframerah termal). Dalam waktu 26 hari, didapatkan liputan Bumi dengan lengkap yang dapat dikorelasikan dengan citra-citra dari kamera HRCC (http:// www.cbers.inpe.br/en/programas/cbers1-2_cameras.htm).

Seperti diketahui, setelah beroperasi kurang lebih 4 tahun, pada tanggal 31 Mei 2003, Landsat-7 mengalami suatu anomali yang disebabkan SLC (Scan Line

Corrector) berhenti berfungsi secara normal (OFF). Tidak berfungsinya SLC tersebut menyebabkan garis-garis scan secara individu overlap secara berganti-gantian dan meninggalkan suatu gap yang besar yang tampak seperti garis (striping) pada bagian tepi (edge) dari

(3)

3 citra ETM plus/Landsat-7 tersebut (NASA,

2003). Sehubungan karena keadaan teknis Landsat-7 yang mengalami SLC OFF dengan kondisi data ETM-plus tersebut, Stasiun Bumi Penginderaan Jauh (Inderaja) Parepare-LAPAN menghentikan operasi akuisisi data Landsat tersebut sejak tahun 2007, dan sekarang ini dioperasikan untuk akuisisi data SPOT.

Berkaitan dengan ketersediaan teknologi dan data dari serial satelit CBERS dan mengingat keadaan teknis Landsat-7 yang mengalami keadaan SLC OFF dengan kondisi data ETM plus tersebut, maka untuk mempertahankan kontinuitas penyediaan data atau untuk pelayanan permintaan para pengguna akan kebutuhan data atau informasi spasial dan untuk pengembangan pemanfaatan data dan teknologi inderaja, LAPAN perlu melakukan kajian mengenai sistem inderaja sejenis dengan Landsat-7 serta aplikasi datanya. Tujuan kajian ini adalah melakukan studi mengenai sistem inderaja serial satelit CBERS meliputi: karakteristik teknis satelit, karakteristik teknis sensor, karakteristik data citra, aplikasi data serial satelit CBERS, serta melakukan analisis pemanfaatan data CBERS untuk berbagai aplikasi. Metode pelaksanaan kajian adalah mempelajari materi studi berdasarkan literatur/informasi/data yang diperoleh dari badan/lembaga pemilik satelit serta dari media internet, dan sumber-sumber referensi literatur lainnya/ hasil-hasil penelitian yang berkembang dewasa ini, serta melakukan analisis.

2 KAJIAN SISTEM PENGINDERAAN

JAUH SERIAL SATELIT CBERS 2.1 Program Serial Satelit CBERS

Serial Satelit CBERS (China-Brazil

Earth Resources Satellite) merupakan

proyek kerjasama ilmiah dan teknologi antara China dan Brazil untuk pengembangan dan pengoperasian serial satelit sumber daya alam. Program CBERS dimulai sejak persetujuan awal antar dua negara China-Brazil ditandatangani pada tanggal 6 Juli 1988, yang tujuannya

adalah mengembangkan dan meng-operasikan dua satelit penginderaan jauh di dalam orbitnya. Persetujuan awal tersebut mencakup CBERS-1 dan 2. Pada tahun 2002, kedua pemerintah tersebut memutuskan mempeluas kerja-sama awal tersebut dengan menyertakan dua lagi satelit penginderaan jauh (http://www.cast.cn/CastEn/Show.asp? ArticleID=17411).

Program CBERS pada awalnya disebutkan untuk 2 peluncuran pada tahun 1996 dan 1998-1999. Dua satelit pencitra-bumi tersebut diprogramkan diluncurkan dengan roket China : Long March dari lokasi peluncuran Shanxi Launching. Pesawat antariksa CBERS dirancang mempunyai massa 1.450 kg yang akan mempunyai dimensi kese-luruhan 2 m x 3.3 m x 8.3 m dengan kapasitas 1,1 kW, array matahari tunggal dan akan beroperasi dalam suatu orbit sinkron matahari pada ketinggian orbit 800 km dengan pola waktu pengulangan setiap 26 hari pada suatu lokasi di permukaan bumi (http://www.cast.cn/ CastEn/Show.asp?ArticleID=17411).

Tujuan diluncurkannya serial satelit CBERS adalah untuk menghasilkan citra permukaan bumi, yang akan digunakan untuk aplikasi di berbagai sektor seperti pertanian, lingkungan, hidrologi dan sumber daya laut, hutan, geologi dan lain-lain. Payload observasi Bumi atau sensor yang dirancang, dan dimuat dalam serial satelit CBERS untuk penginderaan jauh adalah tiga kamera yang digunakan untuk menghasilkan citra permukaan Bumi, yaitu : 1) Kamera CCD Resolusi Tinggi (High Resolution CCD Camera-HRCC), 2) Kamera IRMSS (Infrared

Multispectral Scanner Camera), dan

3) Kamera WFI (Wide Field Imager

Camera). Dua sensor yang pertama

adalah asli buatan China (http:/www. obt.inpe.br/cbers/documentos/appl_10_ 2004.pdf).

CBERS-1 diluncurkan pada tanggal 14 Oktober 1999 dari Pusat Peluncuran Satelit Taiyuan, yang berjarak sekitar 750 km dari Beijing, di Provinsi Chinese Sanxi menggunakan peluncur Roket

(4)

Long March 4B dan beroperasi hingga tanggal 13 Agustus 2003. CBERS-2 juga diluncurkan dari Pusat Peluncuran Satelit Taiyuan dengan menggunakan peluncur Roket Long March 4B. Satelit inderaja CBERS-2 diluncurkan pada tanggal 21 Oktober 2003, sebagai pengganti dari pendahulunya CBERS-1, dan terus menerus menghasilkan produk citra, sekalipun hanya dalam mode yang terdegradasi. Kedua pesawat antariksa tersebut melampaui waktu hidupnya, yang dirancang untuk 2 tahun.

Pada tanggal 19 September 2007, satelit inderaja CBERS-2B berhasil diluncurkan dengan sukses menggunakan peluncur Roket Long March 4B, dari Pusat Peluncuran Satelit Taiyuan. Satelit CBERS-2B adalah satelit ketiga dari kerjasama antara Brazil dan China. CBERS-2B dibangun untuk melanjutkan keberlangsungan program pencitraan nasional, untuk aplikasi-aplikasi antariksa, dan untuk menghindari penyelaan proyek-proyek ribuan institusi dan pengguna program CBERS, yang masih merupakan generasi CBERS pertama, dan oleh karenanya hampir identik dengan CBERS-1 dan 2. Meski demikian, beberapa peningkatan diadopsi. Satu fokus utamanya adalah payload, yang mengalami penggantian yaitu: sebelumnya pencitra IRMSS menjadi HRC (High Resolution

Panchromatic Camera). Peningkatan lainnya adalah suatu sistem perekaman pada satelit (on-board) yang baru, dan sebuah Sistem Posisi yang ditingkatkan (Advanced Positioning System), meliputi: GPS (Global Positioning System) dan sensor bintang. (http://www.cbers. inpe. br/en/programas/cbers1-2.htm).

Kedua negara China dan Brazil telah mengakhiri studi-studi kelayakan untuk melaksanakan konstruksi dua lagi satelit inderaja yaitu: CBERS- 3 dan CBERS- 4. Satelit CBERS-3 dan 4 sedang dalam pengerjaan, dan direncana-kan adirencana-kan diluncurdirencana-kan masing-masing pada tahun 2010 dan 2012, dengan sensor-sensor yang baru. Pada CBERS-3 dan 4, kamera CCD yang ada pada CBERS 1, 2, 2B, akan digantikan dengan

yang lain dengan resolusi spasial 5 meter. CBERS-3 dan 4 juga akan membawa perekam data solid-state digital untuk keempat pencitra pada satelit (onboard), yang akan mengikutsertakan sepasang kamera CCD, salah satunya Pankromatik dan sisanya multi-spektral, ditambah satu versi lanjut dari pencitra

Infrared Multispectral dan Wide Field Imager (http://www.cbers.inpe. br/en/

programas/cbers3-4.htm).

Peserta di dalam program CBERS adalah: untuk Brazil : INPE-National

Institute for Space Research, sebagai

penanggung jawab untuk pengembangan, dan AEB, Brazilian Space Agency, sebagai sektor industri di Brazil. Untuk China: CAST (Chinese Academy for Space

Technology), sebagai penanggung jawab

untuk pengembangan, CNSA (China

National Space Administration), CRESDA

(China Center for Resources Satellite Data

and Applications), yang berada pada

segmen citra permukaan Bumi, dan CLTC (China Satellite and Tracking

General), pada segmen stasiun/kontrol

bumi. Pembagian kerja antara China dan Brazil adalah : Brazil menyumbang 30% dari total investasi dan sisanya China yakni sebesar 70%.

2.2 Sistem Satelit CBERS-1, 2, dan 2B Serial Satelit CBERS (China-Brazil

Earth Resources Satellite), yang telah

direalisasikan dengan mengoperasikan CBERS-1,2 dan 2B, dirancang untuk liputan global dengan membawa sensor berupa kamera untuk melakukan pengamatan optik dan suatu sistem pengumpulan data untuk mengumpulkan data sumberdaya alam dan lingkungan. Serial satelit CBERS akan meningkatkan dan melengkapi sistem-sistem inderaja yang tersedia, dalam usaha untuk meningkatkan pengetahuan tentang sumber-daya bumi dan lingkungan (http://www.cbers.inpe.br/en/programas/ cbers1-2.htm). Karakteristik teknis satelit CBERS-1,2 dan 2B, ditunjukkan pada Tabel 2-1. Gambar 2-1 menunjukkan konfigurasi satelit CBERS.

(5)

5 Tabel 2-1: KARAKTERISTK TEKNIS SATELIT CBERS-1, 2, DAN 2B

Satelit CBERS-1,2,2B

Negara China, Brazil

Jenis/Aplikasi Observasi Bumi

Massa Total 1.450 Kg

Menghasilkan Power 1.100 W

Beterei 2 x 30 Ah NiCd

Dimensi tubuh satelit (1,8 x 2,0 x 2,2) m Dimensi Panel Matahari 6,3 x 2,6 m

Ketinggian orbit Sinkron matahari

778 km

Sensor CCD, WFI, IRMSS (#1, 2) HRC (#2B) Propulsi Hydrazine 16 x 1 N; 2 x 20 N

Stabilisasi 3 axis

Supervisi pada satelit (onboard) Didistribusikan Komunikasi pelayanan (TT&C) Kanal UHF dan S Umur satelit (lifetime)

(0.6 reliabilitas) 2 tahun 1 – Modul Pelayanan 2 – Sensor Matahari 3 – Kumpulan Pendorong (Thruster Assembly) 20N 4 - Kumpulan Pendorong (Thruster Assembly) 1N 5 – Dinding Bagian Tengah 6 - Antenna Penerima UHF 7 - Infrared Scanner (IRMSS) 8 - AntennaPemancar IR 9 -AntennaPemancar VHF 10 - Antenna UHF Tx/Rx 11 - Antenna Kanal- S (DCS) 12 - Antenna Pemancar CCD 13 - AntennaPemancar UHF 14 - KameraCCD

15 - Antenna Kanal- S(TT&C) 16 – Modul Payload

17 – Array Matahari

18 - Antenna Kanal- S (TT&C) 19 - Antenna Penerima UHF 20 – WFI

Gambar 2-1: Konfigurasi satelit CBERS

(6)

Sistem satelit CBERS-1,2 dan 2B terdiri dari 2 modul, yaitu : Modul Payload dan Modul Pelayanan (http://www. bers. npe.br/en/programas/cbers1-2.htm), masing-masing diuraikan berikut ini. 2.2.1 Modul payload

Modul Payload menyimpan sistem optik dan elektronik yang digunakan untuk observasi Bumi dan untuk pengumpulan data. Modul Payload

melakukan fungsi: mengakomodasikan kamera-kamera, mentransmisikan data citra, merekam dan sebagai transponder untuk Sistem Pengumpulan Data Lingkungan Brazil (Brazilian Environmental

Data Collection System). Modul Payload

disusun oleh subsistem-subsistem: 1) High Resolution CCD Camera ( HRCC) (pada satelit CBERS-1, 2, 2B), 2) Infrared

Multispectral Scanner (IR-MSS) (hanya

pada CBERS-1 dan 2), 3) Wide Field

Imager (WFI) (pada satelit CBERS-1, 2, 2B)

dan High-Resolution Panchromatic Camera (HRC) (hanya dalam CBERS-2B), 4) Pentransmisi Data Citra, 5) Transponder untuk Sistem Pengumpulan Data Lingkungan Brazil, dan 6) Pemantauan Lingkungan Antariksa.

Payload utama CBERS-1,2 dan

2B adalah Kamera CCD Resolusi Tinggi (HRCC). Instrumen ini dirancang untuk pencitraan bumi di waktu siang, pada resolusi spasial 20 meter di keempat kanal spektral, dari nomor 1 hingga 4, ditambah kanal ke 5, kanal Pankromatik. Kanal-kanal spektral ini dikelompokkan dalam dua kanal : CCD-1 berisi kanal-kanal B2 (hijau), B3 (merah) dan B4 (NIR-inframerah dekat) dan CCD-2 berisi kanal-kanal B1 (biru), B3 (merah) dan B5 (Pankromatik). Lebih dari itu, CCD dilengkapi dengan cermin pengemudi (steering mirror) yang memungkinkan pencitraan di luar nadir dengan sudut hingga 32 derajat, baik sebelah kiri maupun sebelah kanan track orbital pada nadir. Meski demikian, karena permintaan, operasi pencitraan di luar nadir jarang terjadi. Sebagian besar pengguna mencari citra nadir, yang

diperoleh secara langsung dan diper-baharui setiap 26 hari, yang merupakan periode resolusi temporal orbital satelit.

Payload-payload lain di dalam

CBERS-1 dan 2 adalah : 1) Subsistem Pengumpulan Data (Data Collection Subsystem-DCS) (http://www.cbers. inpe.

br/en/programas/cbers1-_scd.htm) untuk data lingkungan yang dikumpulkan melalui platform permukaan bumi, 2) Monitor Lingkungan Ruang Angkasa (Space Environment Monitor-SEM) untuk deteksi partikel radiasi di udara, 3) Sensor pencitra Wide Field Imager (WFI) untuk memperoleh citra permukaan bumi pada siang hari dalam dua kanal spektral tampak (merah dan inframerah dekat) dengan resolusi spasial rendah (256 m) dan lebar liputan satu citra (890 km), dan 4) Sensor pencitra Infrared

Multispectral Scanner (IRMSS), untuk

memperoleh citra resolusi spasial sedang (80 m) dalam kanal Pankromatik dan dua kanal inframerah-dekat, pada siang hari, dan citra resolusi spasial (160 m) dalam kanal inframerah termal, pada malam hari. Dalam kondisi normal, selama fase operasi rutin, DCS dan SEM dirancang selalu dalam kondisi hidup, dan terus menerus mengumpulkan data dan menghasilkan telemetri payload. Berkaitan dengan konsumsi daya dari pentransmisi data, sensor-sensor pencitra HRCC, IRMSS dan WFI diaktifkan dan tidak diaktifkan adalah berdasarkan permintaan.

Suatu Perekam Data pada Satelit (Onboard) dapat melakukan penyimpanan sementara data citra dari satu kanal CCD, dari dua kanal CCD yang ada. Kapasitas penyimpanan data setara dengan pencitraan 15 menit. Fitur ini memungkinkan pengumpulan data citra di luar kisaran kemampuan pandang Stasiun Penerima Data Citra Brazil dan China. Data yang direkam akan ditransmisikan kemudian, ketika malam hari melewati China atau Brazil . Pada CBERS-1 dan 2 perekam data ini berupa perekam tape magnetis. Pertimbangan dilakukan melalui lebih dari satu

(7)

7 eksperimen, sehingga hanya beberapa

operasi pencitraan terekam yang telah dijalankan. Pada CBERS-2B, kamera IRMSS dihilangkan. Sebagai gantinya, satelit ini membawa sebuah kamera Pankromatik eksperimental (High

Resolution Panchromatic Camera-HRC)

pada resolusi spasial 2,5 m. Selama kemampuan pencitraan malam hari tidak dapat dilakukan, suatu tahap lanjut, Perekam Data Digital Solid-State menggantikan perekam tape lama. Perekam data yang baru ini mampu menyimpan citra tidak hanya dari satu saluran CCD, tetapi juga dari WFI dan HRC. Lompatan ini diharapkan mampu meningkatkan kehandalan dan menurun-kan konsumsi daya pada satelit (onboard) selama pencitraan terekam yang terjadi pada CBERS-1 dan 2, hal ini akan memberikan banyak kesempatan bagi para pengguna yang memerlukan citra terekam dalam resolusi yang berbeda dari standard CCD.

CBERS-3 dan 4 juga akan membawa Perekam Data Solid-State Digital untuk keempat pencitra pada satelit (onboard), yang akan mengikutsertakan sepasang Kamera CCD, salah satunya pankromatik dan sisanya multi-spektral, ditambah satu versi lanjut dari pencitra– pencitra IRMSS (Infrared Multispectral) dan WFI (Wide Field Imager).

2.2.2 Modul pelayanan data

Modul Pelayanan Data melakukan fungsi menyediakan persediaan energi, kontrol, komunikasi-komunikasi pelayanan, supervisi pada satelit (onboard) dan fungsi-fungsi sisanya yang diperlukan untuk operasi satelit. Modul ini disusun oleh subsistem-subsistem : 1) Struktur, 2) Kontrol Termal, 3) Kontrol Orbit dan Sikap Satelit (Orbit and Attitude Control), 4) Persediaan Energi, 5) Supervisi Pada Satelit (On-Board Supervision), dan 6) Telekomunikasi-Telekomunikasi Pela-yanan.

Modul Pelayanan Data meng-gabungkan peralatan yang memastikan

power supply, pengontrol, telekomunikasi

dan semua fungsi-fungsi yang diperlukan

untuk operasi sistem satelit. Power listrik 1.100 W yang diperlukan untuk mengoperasikan peralatan pada satelit, diperoleh melalui panel-panel matahari yang dikembangkan bilamana satelit tersebut berada di orbit dan secara kontinu diorientasikan ke arah matahari secara kontrol otomatis. Untuk menghasilkan akurasi pengarahan titik (pointing) yang tinggi, yang diperlukan oleh sistem sensor yang akan mengambil citra-citra resolusi tinggi dari jarak kira-kira 800 km, satelit tersebut dilengkapi dengan suatu Sistem Kontrol Sikap Satelit (Attitude Control System) yang sensitif yaitu digabung dengan satu set pendorong (thrusters) hydrazine yang juga digunakan pada akhirnya dalam manuver koreksi orbit. Data internal yang digunakan untuk memantau kesehatan satelit dikumpulkan dan diproses oleh sistem komputer yang didistribusikan sebelum data tersebut ditransmisikan ke Bumi. Sistem Kontrol Termal aktif dan pasif menghasilkan lingkungan yang memadai untuk operasi peralatan pada satelit dengan baik.

Konstruksi Subsistem Modul Pelayanan dan Modul Payload dilaksa-nakan dengan pembagian tanggung jawab masing-masing negara Brazil dan China. Tabel 2-2 mengilustrasikan pembagian tanggung jawab masing-masing negara Brazil dan China. Dalam konstruksi CBERS-1,2 dan 2B, perusahaan-perusahaan Brazil berparti-sipasi. Selain menyediakan subsistem-subsistem di bawah tanggung jawabnya secara langsung, Brazil juga menyediakan beberapa peralatan untuk beberapa subsistem di bawah tanggung-jawab China, antara lain : Unit-unit Terminal Pusat (Central Terminals Units) dan Unit-unit Terminal Jarak Jauh (Remote

Terminal Units) untuk Subsistem-subsistem Supervisi Pada Satelit

(On-Board Supervision Subsystem), Solid State Power Amplifier untuk Pentransmisi Data

Citra dan Komputer Pengontrol Orbit (http://www.cbers.inpe.br/en/programas/ part_industrial.htm).

(8)

Tabel 2-2: SUBSISTEM MODUL PELAYANAN DAN MODUL PAYLOAD SERTA PEMBAGIAN TANGGUNG JAWAB MASING-MASING NEGARA BRAZIL DAN CHINA

MODUL PELAYANAN

Kontrol Termal China

Kontrol Orbit dan Sikap Satelit China

Power Brazil

Supervisi On-Board China

Servis Telekomunikasi Pelayanan Brazil/China

MODUL PAYLOAD

Kamera CCD China

Kamera IRMSS (CBERS-1dan 2)

dan HRC (CBERS-2B) China

Kamera WFI Brazil

Pentransmisi Citra Data China Transponder Untuk Sistem

Pengumpulan Data Lingkungan Brazil

Brazil

Pemantauan Lingkungan

Antariksa China

2.3 Karakteristik Teknis Sensor Pencitra Serial Satelit CBERS dan Karakteristik Data Citra

Satelit CBERS-1,2 dan 2B dirancang untuk cakupan global dan mengikut sertakan kamera-kamera yang dapat melakukan observasi-observasi optik dan suatu Transponder Sistem Pengumpulan Data untuk mengumpul-kan data sumber daya alam dan lingkungan. Satelit CBERS-1,2 dan 2B memiliki orbit sinkron matahari pada ketinggian 778 km, menyelesaikan sekitar 14 putaran bumi setiap harinya. Waktu matahari lokal pada saat melewati ekuator selalu jam 10.30 pagi, sehingga menghasilkan kondisi iluminasi matahari yang sama untuk membandingkan citra-citra yang diambil di hari yang berbeda.

Karakteristik yang unik dari satelit CBERS-1, 2 dan 2B adalah payload multi-sensornya dengan resolusi spasial dan frekuensi pengumpulan citra yang berbeda. Karakteristik teknis sensor (kamera-kamera) pada satelit CBERS-1, 2, dan 2B, serta karakteristik data citranya

(http://www.cbers.inpe.br/en/programas/ cbers1-2_cameras.htm), diuraikan berikut ini.

2.3.1 Karakteristik teknis Wide Field

Imager (WFI) (pada satelit

CBERS-1, 2, 2B) dan karakteristik data citra

Sensor Pencitra Medan Luas (Wide Field Imager- WFI) beroperasi pada 2 kanal spektral (merah dan inframerah dekat), menghasilkan citra dengan lebar liputan satu citra 890 km dengan suatu pandangan sinoptik dengan resolusi spasial 260 meter. Permukaan bumi secara lengkap diliput dalam 5 hari. Karakteristik teknis instrumen pencitra WFI, yang ditempatkan pada satelit CBERS-1,2 dan 2B, serta karakteristik data citranya ditunjukkan pada Tabel 2-3. Contoh Citra Satelit CBERS-2 meng-gunakan kamera WFI-Amerika Selatan (http:/ www: satimagingcorp. com/ gallery/cbers-2south-america.html), di-tunjukkan pada Gambar 2-2.

(9)

9 Tabel 2-3: KARAKTERISTK TEKNIS WFI (PADA SATELIT CBERS-1, 2, DAN 2B) DAN

KARAKTERISTIK DATA CITRA

Kanal Spektral 0,63 – 0,69 µm (merah)

0,77 – 0,89 µm (inframerah dekat)

Medan pandang 60º

Resolusi spasial 260 x 260 m Lebar liputan satu citra 890 km Resolusi temporal 5 hari

Frekuensi pembawa RF 8203,35 MHz Kecepatan bit data citra 1,1 Mbit/detik

EIRP 31,8 dBm

Gambar 2-2: Contoh Citra Satelit CBERS-2 menggunakan kamera WFI–Amerika Selatan. Kredit Citra : China Brazil Earth Resources Satellite/INPE

2.3.2 Karakteristik teknis High

Resolution CCD Camera (HRCC)

(Pada Satelit CBERS 1, 2, 2B) dan karakteristik data citra

Sensor pencitra Kamera CCD Resolusi Tinggi (High Resolution CCD

Camera–HRCC) menghasilkan citra dengan

lebar liputan satu citra 113 km dan resolusi spasial 20 meter. Karena kamera ini memiliki kemampuan pengarahan titik cara samping (sideways pointing) sebesar ±32 derajad, menjadikannya mampu mengambil citra stereoskopik pada suatu wilayah tertentu. Di samping itu, fenomena apapun yang dideteksi oleh WFI dapat ‘diperbesar’ dengan pandangan oblique kamera CCD dengan maksimum waktu tunda 3 hari.

Karakteristik teknis HRCC serta karakteristik data citranya ditunjukkan pada Tabel 2-4. Kamera HRCC beroperasi dalam 5 kanal spektral yang terdiri dari : 3 kanal tampak, 1 kanal inframerah dekat, dan 1 kanal Pankromatik. Kedua kanal spektral WFI juga hadir dalam kamera HRCC untuk melengkapi data dari dua jenis citra inderaja tersebut. Satu siklus cakupan lengkap kamera HRCC membutuhkan waktu 26 hari. Contoh Citra Satelit CBERS-2 meng-gunakan High Resolution CCD Camera- Kota Beijing (http:/www: satimagingcorp. com/gallery/cbers-2beijing.html) ditun-jukkan pada Gambar 2-3.

(10)

Tabel 2-4: KARAKTERISTK TEKNIS HRCC (PADA SATELIT CBERS-1, 2, 2B) DAN KARAKTERISTIK DATA CITRA

Kanal Spektral 0,51 – 0,73 µm (Pan) 0,45 – 0,52 µm (biru) 0,52 – 0,59 µm (hijau) 0,63 – 0,69 µm (merah) 0,77 – 0,89 µm (inframerah dekat) Medan pandang 8,3º Resolusi spasial 20 x 20 m Lebar liputan satu citra 113 km Kemampuan pointing cermin ±32º

Resolusi temporal 26 hari pandangan nadir (waktu pengulangan 3 hari) Frequensi pembawa RF 8.103 MHz and 8.321 MHz

Kecepatan bit data citra 2 x 53 Mbit/detik

EIRP 43 dBm

Gambar 2-3: Contoh Citra Satelit CBERS-2 menggunakan HRCC-Kota Beijing Kredit Citra: China Brazil Earth Resources Satellite/INPE

2.3.3 Karakteristik teknis infrared

multispectral scanner (IR-MSS)

(hanya pada CBERS-1 Dan 2) dan karakteristik data citra

Sensor pencitra Infrared Multispectral

Scanner (IRMSS) hanya terdapat dalam

CBERS-1 dan 2, tetapi tidak ada dalam CBERS-2B. Karakteristik teknis instrumen pencitra IRMSS serta karakteristik data citranya ditunjukkan pada Tabel 2-5.

IRMSS beroperasi dalam 4 kanal spektral, dengan termasuk di dalamnya 1 kanal Pankromatik, dan memperluas cakupan spektral citra hingga kisaran

inframerah termal. IRMSS menghasilkan citra dengan lebar liputan satu citra 120 km dengan resolusi spasial 80 meter (160 meter dalam kanal inframerah termal). Dalam 26 hari mampu mem-peroleh cakupan lengkap permukaan Bumi yang dapat dikorelasikan dengan citra-citra kamera CCD. Contoh citra satelit CBERS-2 menggunakan IRMSS: Sungai Dam di Piranhas (atau Acu), Brazilia, (http:/www:satimagingcorp.com/ gallery/cbers-2–dam-piranhas-river.html) ditunjukkan pada Gambar 2-4.

(11)

11 Tabel 2-5: KARAKTERISTK TEKNIS IRMSS (PADA SATELIT CBERS-1, 2) DAN

KARAKTERISTIK DATA CITRA

Kanal spectral 0,50 – 1,10 µm (Pan) 1,55 – 1,75 µm 2,08 – 2,35 µm 10,40 – 12,50 µm Medan pandang 8,8º

Resolusi spasial 80 x 80 m (160 x 160 m termal) Lebar liputan satu citra 120 km

Resolusi temporal 26 hari

Frequensi pembawa RF 8.216,84 MHz Kecepatan bit data citra 6,13 Mbit/detik

EIRP 39,2 dBm

Gambar 2-4: Contoh citra satelit CBERS-2 menggunakan IRMSS: Sungai Dam di Piranhas (atau Acu), Brazilia Kredit Citra: China Brazil Earth Resources Satellite/INPE 2.3.4 Karakteristik teknis high

resolution panchromatic camera

(HRC) (hanya pada CBERS-2B)

dan karakteristik data citra Kamera Pankromatik Resolusi Tinggi (High Resolution Panchromatic

Camera-HRC) beroperasi dalam 1 kanal

spektral tunggal: 0,50–0,80 µm (Pankromatik). HRC hanya ada dalam CBERS-2B, tidak ada dalam CBERS-1 dan 2. HRC menghasilkan citra-citra dengan lebar liputan satu citra 27 km dengan resolusi spasial 2,7 meter, yang akan memungkinkan observasi objek-objek permukaan bumi dengan detil dan luas. Dengan lebar liputan 27 km, lima

kali siklus 26 hari diperlukan bagi HRC untuk mencakup 113 km lebar liputan satu citra standar CCD. Dengan kemam-puan seperti ini sangatlah mungkin untuk memperoleh, setiap 130 hari, satu cakupan lengkap suatu negara untuk dikorelasikan dengan yang diperoleh kamera CCD, dalam periode tersebut, sudah akan mencakup negara tersebut sebanyak 5 kali. Karakteristik teknis instrumen pencitra Kamera Pankromatik Resolusi Tinggi (High Resolution Panchromatic Camera-HRC) serta karakteristik data citranya ditunjukkan pada Tabel 2-6. T

(12)

Tabel 2-6: KARAKTERISTIK TEKNIS HRC (PADA SATELIT CBERS-2B) DAN KARAKTERISTIK DATA CITRA

Kanal spectral 0,50 – 0,80 µm (Pankromatik)

Medan pandang 2,1º

Resolusi spasial 2,7 x 2,7 m Lebar liputan satuan citra 27 km (nadir)

Resolusi temporal 130 hari dalam operasi yang diusulkan Kecepatan data citra 432 Mbit/detik (sebelum pengkompresan)

Kuantisasi 8 bit

2.4 Manajemen Data Serial Satelit CBERS

Penanganan data payload CBERS dilaksanakan oleh Pusat China untuk Data Satelit Sumber Alam dan Aplikasi (China Centre for Resources Satellite Data

and Application-CRESDA) di China, dan

INPE di Brazil. Keduanya beroperasi secara mandiri satu sama lain. CRESDA menggunakan data yang dikumpulkan dari stasiun stasiun penerima data citra di China, dan INPE menerima di

counterpart Brazilia.

Produk-produk citra INPE disedia-kan kepada para pengguna melalui sistem browsing online, yang dikembang-kan oleh suatu perusahaan Brazil. Para pengguna dapat menyampaikan per-tanyaan melalui internet, memvisualkan sampel pada daerah target yang terpilih, memesan produk yang menarik bagi mereka, dan menerima data citra melalui e-mail. INPE melakukan perolehan kembali data citra pada stasiun penerimanya di Cuiabá, mengarsipkan dan mengolah data di INPE Pusat, serta penyebaran produk dari cabangnya di Cachoeira Paulista. Data DCS (Data Collection

Subsystem) lingkungan diterima pada

stasiun-stasiun penerima data di Cuiabá dan Alcântara, yang membagi infrastruktur yang sama pada sistem TT&C (Telemetry,

Tracking and Control). Data ini ditransfer

ke Cachoeira Paulista untuk diolah, digunakan dan didesiminasikan.K

3 APLIKASI DATA SERIAL SATELIT

CBERS

Data citra WFI terdiri dari 2 kanal spektral : 0,63 – 0,69 µm (merah), 0,77 – 0,89 µm (inframerah dekat) dengan lebar liputan satu citra 890 km pada permukaan bumi yang menghasilkan suatu pandangan sinoptik dengan resolusi spasial 260 m. Permukaan bumi secara lengkap diliput dalam kira-kira 5 hari (resolusi temporal citra). Dengan karakteristik teknis data WFI seperti diuraikan di atas, data citra WFI, dapat diaplikasikan untuk berbagai bidang (http://www.cbers.inpe. br/en/ programas/aplicacoes.htm) seperti: 1) mosaik-mosaik daerah cakupan luas, 2) deteksi perubahan penutup lahan dan

Indeks Vegetasi untuk tujuan pemantauan,

3) pemantauan masa panen pertanian, 4) penilaian canopy,

5) tree grading,

6) Penebangan hutan, 7) Kehutanan,

8) Kebakaran hutan/wildfires, dan

infestasion,

9) Operasi bersama dengan data dunia lain.

Data citra HRCC yang terdiri dari 5 kanal spektral (termasuk satu kanal Pankromatik) mempunyai lebar liputan satu citra 113 km dengan resolusi spasial 20 m. Karena kamera CCD (HRCC) mempunyai kemampuan pengarahan titik pada sisi-sisi dengan ±32 derajat,

(13)

13 satelit mampu mengambil citra-citra

stereoscopik dari suatu daerah tertentu. Sebagai tambahan, setiap fenomena yang dideteksi oleh WFI dapat "diperbesar” oleh pandangan oblique dari kamera CCD dengan time lag 3 hari. Kedua kanal spektral dari WFI juga ada dalam kamera CCD untuk dapat melengkapi data dari dua jenis citra inderaja tersebut. Suatu siklus liputan yang lengkap dari kamera CCD mengambil waktu 26 hari (resolusi temporal citra). Dengan karakteristik teknis data citra HRCC seperti diuraikan di atas, data citra HRCC dapat diaplikasikan untuk berbagai bidang, (http://www.cbers.inpe.br/en/programas/ aplicacoes.htm) seperti : 1) vegetasi, 2) pertanian, 3) lingkungan, 4) perairan, 5) kartografi, 6) geologi dan tanah.

Data citra IR-MSS (hanya dalam CBERS 1 dan 2) terdiri dari 1 kanal Pankromatik dan 2 kanal inframerah-dekat dengan resolusi spasial citra (80 m) pada siang hari, dan 1 kanal inframerah termal dengan resolusi spasial citra (160 m) pada malam hari. IRMSS menghasilkan citra dengan lebar liputan satu citra 120 km. Dalam waktu 26 hari, diperoleh liputan Bumi dengan lengkap yang dapat dikorelasikan dengan citra-citra dari kamera CCD. Dengan karakteristik teknis data IRMSS tersebut, data citra IRMSS, dapat diaplikasikan untuk berbagai bidang (http://www.cbers. inpe.br/en/programas/aplicacoes.htm) seperti: 1) Analisis modifikasi temperatur permukaan, 2) Mosaik-mosaik daerah cakupan luas.

4 ANALISIS PEMANFAATAN DATA

SERIAL SATELIT CBERS UNTUK BERBAGAI APLIKASI

Untuk mengaplikasikan data serial satelit CBERS ke dalam berbagai bidang secara efektif, sangat diperlukan

kajian mengenai kualitas data dan melakukan riset demonstrasi aplikasi data CBERS. Sehubungan dengan hal itu, Zhao, et al., 2001, melakukan studi untuk mengevaluasi kualitas data CBERS-1 dengan mengaplikasikan data tersebut ke berbagai bidang secara efektif. Dalam studi tersebut, karakteristik teknis utama CBERS-1 dibandingkan dengan data SPOT-4. Diperoleh bahwa karakteristik teknis CBERS-1 sangat dekat dengan data SPOT-4. Kemudian dipilih data Kamera CCD Resolusi Tinggi (HRCC) CBERS-1 (resolusi spasial 20 m). Data studi meliputi tiga kanal gelombang, yaitu: Kanal 2, 3 dan 4. Daerah studi yang dipilih dari data HRCC-CBERS-1 tersebut adalah wilayah Jiangning, ukurannya 1.180 x 1.180 pixel. Hasil-hasil yang diperoleh (Zhao, et al., 2001) adalah:

 Dipastikan data HRCC-CBERS-1 dapat digunakan untuk memperbaharui basis data peta topografi pada skala 1:100.000 atau pemetaan penggunaan lahan dengan skala 1: 250.000 dari klasifikasi multispektral pemantauan pertumbuhan tanaman dan analisis penyesuaian struktur tanaman, dan lain-lain,

 Melalui analisis data HRCC-CBERS-1 dipastikan bahwa data HRCC-CBERS-1 tersebut dapat dimanfaatkan dan lebih baik dari data TM Landsat. Dapat pula mengekstraksi lebih banyak informasi melalui fusi data HRCC-CBERS-1 dengan data SPIN-2 (resolusi spasial 2m), seperti ditunjukkan pada Gambar 4-1 (a) dan ( b),

 Data HRCC-CBERS-1 dapat digunakan dalam berbagai bidang, seperti peng-gunaan lahan, tutupan hutan, geologi dan pertanian, dan lain-lain. Khususnya data HRCC-CBERS-1 dapat dimanfaat-kan untuk membantu mendukung pengembangan sumber daya alam.

(14)

(a) (b)

Gambar 4-1: (a) Citra asli HRCC-CBERS-1, (b) Citra Gabungan (Fusi) HRCC-CBERS-1 dan SPIN-2 (Zhao, et al., 2001)

Dalam pemanfaatan data serial satelit CBERS (CBERS-1, 2 dan 2B) atau data inderaja lainnya, yang berorientasi pada ketersediaan data dan kebutuhan jenis informasi, faktor-faktor yang menjadi pertimbangan untuk melaksanakan aplikasi kasus-kasus pemetaan atau perencanaan wilayah, pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan maupun untuk pengelolaan bencana alam dan lain sebagainya dengan hasil yang efektif dan efisien adalah: 1) pemilihan data yang menyangkut: pemilihan kanal/ resolusi atau kombinasi kanal spektral dan resolusi spasial, resolusi temporal dan resolusi radiometrik serta luas liputan satu citra, 2) penentuan prosedur atau teknik dan metode pengolahan dan analisis data citra.

Teknik fusi (penggabungan) data multisensor dapat meningkatkan ketelitian informasi yang diperoleh. Seperti misalnya fusi data optik dan radar, dapat meningkatkan ketelitian informasi yang diperoleh, terutama pada daerah yang mayoritas daerah cakupan citra ditutupi awan. Fusi data citra Pankromatik (citra hitam-putih) yang mempunyai resolusi spasial tinggi dengan data citra multi spektral (citra berwarna) dengan resolusi spasial rendah, akan mempertajam atau meningkatkan ketelitian informasi yang diperoleh (teknik Image Pansharpening).

Dengan mempertimbangkan faktor-faktor yang disebutkan di atas,

dan dengan memperhatikan karakteristik data citra serial satelit CBERS, maka:  Data citra WFI (pada satelit CBERS-1,

2, dan 2B) dapat diaplikasikan untuk berbagai bidang, seperti:

a) Mosail-mosaik daerah cakupan luas, b) Deteksi perubahan penutup lahan

dan Indeks Vegetasi untuk tujuan pemantauan,

c) Pemantauan masa panen pertanian, d) Penilaian canopy,

e) ree grading,

f) Penebangan hutan, g) Kehutanan,

h) Kebakaran hutan/wildfires, dan

infestasion,

i) Operasi bersama dengan data dunia lain

 Data citra HRCC (pada satelit CBERS-1, 2, 2B) dapat diaplikasikan untuk berbagai bidang, seperti:

a) Vegetasi, b) Pertanian, c) Lingkungan, d) Perairan, e) Kartografi,

f) Geologi dan tanah.

 Data IRMSS (hanya pada CBERS-1 dan 2), dengan karakteristik data citra IRMSS tersebut, data citra IRMSS dapat diaplikasikan untuk berbagai bidang seperti:

a) Analisis modifikasi temperatur per-mukaan,

(15)

15

5 KESIMPULAN

Berdasarkan kajian dan analisis yang dilakukan, diperoleh hasil atau kesimpulan sebagai berikut:

 Satelit serial CBERS beroperasi pada orbit polar sinkron matahari, pada ketinggian orbit 778 km. Satelit-satelit tersebut mempunyai siklus pengulangan orbit setiap 26 hari,

 Satelit CBERS-1, 2 dan 2B diper-lengkapi dengan payload multi-sensor yaitu: WFI, HRCC, IRMSS. Satelit CBERS-3 dan 4 juga diperlengkapi dengan payload multi-sensor yaitu: PAN, MUX, IRS, WFI,

 Data citra WFI (pada satelit CBERS-1, 2, dan 2B) (terdiri dari 2 kanal spektral : 0.63– 0.69 µm (merah), 0.77–0.89 µm (inframerah dekat) dengan lebar liputan satu citra 890 km pada permukaan bumi yang menghasilkan suatu pandangan sinoptik dengan resolusi spasial 260 m, dan resolusi temporal 5 hari,

 Data citra HRCC (pada satelit CBERS-1, 2, 2B) terdiri dari 5 kanal spektral yang terdiri dari: 3 kanal tampak, 1 kanal infra merah dekat, dan 1 kanal Pankromatik, mempunyai lebar liputan satu citra 113 km dengan resolusi spasial 20 m, dan resolusi temporal 26 hari,

 Data citra IR-MSS (hanya dalam CBERS 1 dan 2) terdiri dari 1 kanal Pankromatik dan 2 kanal inframerah-dekat dengan resolusi spasial citra (80 m) pada siang hari, dan 1 kanal inframerah termal dengan resolusi spasial citra (160 m) pada malam hari. IRMSS menghasilkan citra dengan lebar liputan satu citra 20 km, dan resolusi temporal 26 hari,

 Dengan karakteristik data citra WFI (pada satelit CBERS-1, 2, dan 2B), data citra WFI tersebut dapat diaplikasikan untuk berbagai bidang, seperti: 1) mosail-mosaik daerah cakupan luas,

2) deteksi perubahan penutup lahan dan Indeks Vegetasi untuk tujuan pemantauan, 3) pemantauan masa panen pertanian, 4) penilaian canopy, 5) tree grading,6) penebangan hutan, 7) kehutanan, 8) kebakaran hutan/

wildfires, dan infestasion, 9) operasi

bersama dengan data dunia lain,

 Dengan karakteristik data citra HRCC (pada satelit CBERS-1, 2, 2B), data citra HRCC tersebut dapat diaplikasikan untuk berbagai bidang, seperti: 1) vegetasi, 2) pertanian, 3) lingkungan, 4) perairan, 5) kartografi, 6) geologi dan tanah,

 Dengan karakteristik data citra IRMSS (hanya pada CBERS-1 dan 2), data citra IRMSS tersebut dapat diaplikasikan untuk berbagai bidang: 1) analisis modifikasi temperatur permukaan, 2) mosaik-mosaik daerah cakupan luas,  Evaluasi kualitas data CBERS-1 (Zhao,

et al., 2001) menunjukkan bahwa data

CBERS-1 dipastikan dapat dimanfaatkan dan lebih baik dari data TM Landsat, dan data HRCC-CBERS-1 dapat diguna-kan dalam berbagai bidang, seperti penggunaan lahan, tutupan hutan, geologi dan pertanian, dan lain-lain, yang dapat dimanfaatkan untuk membantu mendukung pengembangan sumber daya alam.

Hasil kajian ini dapat digunakan sebagai alat pertimbangan dalam pemilihan atau pemanfaatan data serial satelit CBERS untuk aplikasi pengelolaan sumber daya dan lingkungan di Indonesia. Hasil ini dapat pula menjadi suatu pertimbangan dalam pengem-bangan Stasiun Bumi Inderaja yang dikelola oleh LAPAN untuk menjamin kontinuitas pelayanan data bagi para pengguna data inderaja dan juga dalam pengembangan teknologi Inderaja di Indonesia, sehubungan dengan kondisi data ETM-plus Landsat -7, kondisi SLC OFF.

(16)

DAFTAR RUJUKAN

CAST Website : http://www.cast.cn/ CastEn/Show.asp?ArticleID=17411;

China, Brazil to Develop Two More Satellites.

CAST Website :, http://www.cast.cn/ CastEn/Show.asp?ArticleID=17411;

China and Brazil to Continue Cooperation in CBERS Research and Development.

CAST Website: http://www.cast.cn/ CastEn/Show.asp?ArticleID=17806;

China, Brazil Work on the Engineering Model of the Second Earth Resources Satellites.

INPE Website: http:/www.obt.inpe.br/ catalogue; http:/www.obt.inpe. br/ cbers/documentos/appl_10_2004. pdf; CBERS Satellite China-Brazil

Earth Resources Satellite.

INPE Website: http:/www: satimagingcorp. com/gallery/cbers-2south-america. html; http:/ www: satimagingcorp.

com/gallery/cbers-2 beijing.html, http:/ www: satimagingcorp.com/

gallery/cbers-2–dam-piranhas-river. html); CBERS-2 Satellite Sensor. INPE Website: http://www.cbers.inpe.br/

en/programas/faq.htm; Frequently

Asked Questions on CBERS Program.

INPE Website:http://www.cbers.inpe.br/ en/programas/cbers1-_orbita.htm;

CBERS-1, 2 and 2B Orbits.

INPE Website: http://www.cbers.inpe.br/ en/programas/cbers1-2_scd.htm;

The Brazilian Environmental Data Collection System.

INPE Website:http://www.cbers.inpe.br/ en/programas/cbers1-2.htm;

CBERS-1,2 and 2B, CBERS-3 and 4 Satellites (Launching/Characteristics/ Orbit/Cameras/Brazilian Environ-mental Data Collection System |/Industrial Participation).

INPE Website:http://www.cbers.inpe.br/ en/programas/cbers1-2_cameras. htm); The CBERS-1, 2 and 2B

cameras. INPE Website:http://www.cbers.inpe.br/ en/programas/controlrcp.htm; Satellite Control. INPE Website:http://www.cbers.inpe.br/ en/imprensa/gimagens.htm; Image Gallery.

INPE Website: http://www.cbers.inpe.

br/en/programas/aplicacoes.htm;

Aplications.

INPE Website: http://www.cbers.inpe. br/en/programas/lanc_cbers.htm;

CBERS-2 CBERS-2B Launch, CBERS-1 Launching.

INPE Website INPE, Brazilian Industry

Participation in the Construction of CBERS-1, 2 and 2B Satellite.

INPE Website: http://www.cbers.inpe.

br/en/programas/cbers3-4.htm,

CBERS-3 e 4.

INPE Website: http://www.cbers.inpe. br/en/programas/cbers3-4_caract. htm); The Characteristics of

CBERS-3 and 4 Satellites.

INPE Website: http://www.cbers.inpe. br/en/programas/cbers3-4_orbita. htm);CBERS-3 and 4 Orbit.

INPE Website:http://www.cbers.inpe.br/ en/programas/cbers3-4_cameras. htm; Preliminary Characteristics of

CBERS-3 and 4 Satellites Cameras.

INPE Website: http://www.cast.cn/ CastEn/Show.asp?ArticleID=17806.

Payload Operations of CBERS Satellite Series by INPE.

NASA, 2003. Landsat-7 Science Team

and Scientist from USGS-NASA,

Preliminary Assesment of The Value of Landsat-7 ETM+ Data Following Scan Line Corrector Malfunction,

EROS Data Center, Sioux Falls, SD 57198, USA.

Zhao, S., Xue-zhi Feng, Jin-kang Du, Zhou-long Wang, Xiao-mei Liu, Rui Zho, Evaluation of CBERS Data Quality and Its Aplication to Sustainable Development in Jiangning”, Dept. of Urban and Resources Sciences, Nanjing University, Nanjing 210093, China.

Gambar

Gambar 2-1: Konfigurasi satelit CBERS
Tabel 2-2: SUBSISTEM  MODUL  PELAYANAN  DAN  MODUL  PAYLOAD  SERTA  PEMBAGIAN    TANGGUNG  JAWAB  MASING-MASING  NEGARA    BRAZIL  DAN  CHINA
Gambar 2-2: Contoh Citra Satelit CBERS-2 menggunakan kamera WFI–Amerika Selatan.
Tabel 2-4: KARAKTERISTK  TEKNIS  HRCC  (PADA  SATELIT  CBERS-1,  2,  2B)  DAN  KARAKTERISTIK DATA CITRA
+3

Referensi

Dokumen terkait

Salah satu penginderaan jauh yang digunakan dalam metode penelitian adalah citra satelit Landsat 7 ETM + Data Citra Satelit ASTER yang mampu

Dalam pemanfaatan data satelit- mikro inderaja RazakSAT atau data inderaja lainnya, yang berorientasi pada keter- sediaan data dan kebutuhan jenis informasi,

Penulisan makalah ini bertujuan untuk menganalisis performansi teknik pengkodean LDPC pada sistem transmisi data satelit penginderaan jauh LDCM yang dilakukan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dari metode NDVI, LST dan red edge menunjukkan bahwa data penginderaan jauh satelit terutama dengan kanal merah, kanal

 Sistem Satelit Lingkungan Operasional Berorbit Polar Nasional adalah suatu sistem satelit yang akan digunakan untuk memantau kondisi lingkungan global, dan

Metode yang dilakukan dalam mengintegrasikan antena penerima data satelit resolusi rendah(Antena Orbital) ke dalam sistem akuisisi dan perekaman data satelit penginderaan

Tujuan penelitian yang dilakukan adalah membuat proses otomatisasi pengolahan data satelit METOP-A yang berada di Stasiun Bumi Penginderaan Jauh Pekayon Jakarta

PEMANFAATAN DATA PENGINDERAAN JAUH DAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS UNTUK MENGIDENTIFIKASI PERUBAHAN LUASAN PERTAMBANGAN PASIR ILEGAL DI KOTA BATAM Oleh : Destri ramadani/18331017