• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN. SMA Negeri dalam tes literasi sains PISA. Penelitian deskriptif adalah penelitian

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN. SMA Negeri dalam tes literasi sains PISA. Penelitian deskriptif adalah penelitian"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Metode yang digunakan untuk penelitian ini adalah metode deskriptif, karena penggunaannya yaitu untuk membuat gambaran secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai kemampuan interpretasi gambar dan grafik siswa kelas X SMA Negeri dalam tes literasi sains PISA. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang diarahkan untuk memberikan gejala-gejala, fakta fakta, atau kejadian-kejadian secara sistematis dan akurat, mengenai sifat-sifat populasi atau daerah tertentu (Zuriah, 2009:47).

B. Definisi Operasional

Agar dapat menjabarkan penelitian ini dengan baik dan membantu menjelaskan pada peneliti yang melakukan penelitian di bidang yang sama berikut adalah definisi operasional penelitian ini:

1. Kemampuan literasi sains adalah kemampuan siswa dalam menjawab soal tes literasi sains PISA.

2. Tes literasi sains PISA yang digunakan adalah tes literasi sains PISA tahun 2006 tentang literasi sains yang terdiri dari 10 unit dan 30 soal, soal yang menampilkan gambar dan grafik terdiri dari 5 unit yang terdiri dari 15 soal.

(2)

3. Kemampuan interpretasi gambar dan grafik adalah kemampuan siswa dalam menjawab tes kemampuan dasar dan tes literasi sains PISA bergambar dan bergrafik.

C. Subjek, Waktu dan Lokasi Penelitian

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMA Negeri di Kota Bandung dari beberapa klaster. Penentuan sekolah dengan klaster tertentu adalah dengan ketentuan passing grade sekolah tersebut yang digunakan untuk menerima siswa baru. Sekolah yang digunakan sebagai subjek penelitiannya adalah SMA Negeri dari klaster 1 sebanyak satu sekolah, klaster 2 sebanyak satu sekolah, dan klaster 3 sebanyak satu sekolah. Sampel yang digunakan yaitu 40 siswa atau satu kelas kelas X dari SMA Negeri klaster 1, klaster 2 dan klaster 3. Teknik penentuan sampel adalah dengan random cluster. Teknik sampel ini digunakan untuk populasi yang berkelompok. Dalam menggunakan sampel klaster ini, umumnya kesatuan-kesatuan yang diteliti merupakan kelompok yang lebih besar (Mardalis, 2009).

Waktu penelitian ini adalah dari Bulan Februari sampai Bulan April 2012. Sedangkan tempat penelitian dilakukan di tiga SMA Negeri kelas X yang terpilih masing-masing dari klaster 1, klaster 2 dan klaster 3 di Kota Bandung.

D. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang digunakan adalah tes kemampuan dasar grafik dan tes kemampuan dasar gambar serta soal tes literasi sains PISA. Penggunaan

(3)

instrumen penelitian dimaksudkan untuk keperluan yang berbeda. Berikut adalah instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini:

1. Tes kemampuan dasar grafik terdiri dari empat unit dan sepuluh soal (dapat dilihat pada lampiran A.2), yang bersumber dari British Broadcasting Corporation (2012). Unit 1 membahas mengenai unsur-unsur grafik yang terdiri dari satu soal, diharapkan siswa dapat menemukan kesalahan pada grafik yang dapat mendeskripsikan pengetahuan siswa mengenai unsur-unsur grafik. Unit 2 terdiri dari tiga soal, soal pertama dan kedua adalah mengenai kemampuan membaca grafik, sedangkan pada soal ketiga mengenai kemampuan prediksi. Unit 3 terdiri dari dua soal yang keduanya menilai kemampuan interpretasi grafik. Unit 4 yang terdiri dari empat soal, digunakan untuk menilai kemampuan interpretasi grafik serta kemampuan mengaitkan informasi dalam uraian dengan grafik.

2. Tes kemampuan dasar gambar digunakan eksplorasi dari soal bergambar pada tes literasi sains PISA yaitu pada Unit 5 mengenai biodiversitas . Tes kemampuan dasar gambar terdiri dari lima soal essay, sedangkan gambar yang disajikan berupa dua jenis jaring-jaring makanan yang menunjukkan adanya biodiversitas. Eksplorasi dilakukan untuk menilai kemampuan siswa dalam mendapatkan informasi dari gambar, komponen dan aturan yang berlaku pada gambar kemudian kemampuan siswa mengubah bentuk gambar ke bentuk uraian.

(4)

3. Selain tes kemampuan dasar, digunakan pula tes literasi sains PISA yang menggunakan soal sains PISA tahun 2006 yang terdiri dari 10 unit dan terdiri dari 30 soal. Tetapi yang menjadi data penelitian hanya soal yang berhubungan dengan grafik dan gambar saja, yaitu terdiri dari lima unit dengan 15 pertanyaan atau soal. Soal yang berhubungan dengan grafik terdiri dari empat unit yaitu, unit 4 Buku Harian Semmelweis terdiri dari empat soal, unit 6 Gigi Berlubang yang terdiri dari tiga soal, unit 7 Perilaku Stickleback yang terdiri dari tiga soal serta unit 10 Efek Rumah Kaca yang terdiri dari tiga soal. Sedangkan soal PISA yang berkaitan dengan gambar hanya unit 5 Biodiversitas yang terdiri dari dua soal. Beberapa soal PISA selain unit 5 menyajikan gambar, tetapi gambar tersebut tidak berkaitan dengan informasi yang dicari dalam pertanyaan sehingga tidak termasuk instrumen yang dapat digunakan.

E. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dapat dilakukan dengan berbagai cara, untuk mendapatkan banyak gambaran. Berikut adalah teknik pengumpulan data yang digunakan berupa observasi, tes, dan studi literatur.

1. Tes

Tes adalah sejumlah pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok (Arikunto, 2006). Teknik pengumpulan data melalui tes pada penelitian ini adalah berupa tes literasi

(5)

sains PISA itu sendiri serta tes kemampuan dasar interpretasi gambar dan grafik.

2. Studi Literatur

Studi literatur dilakukan untuk menambah informasi mengenai kemampuan siswa dan membandingkannya dengan hasil observasi. Studi literatur dalam sebuah penelitian untuk mendapatkan gambaran yang menyeluruh tentang apa yang sudah dikerjakan orang lain dan bagaimana orang mengerjakannya, kemudian seberapa berbeda penelitian yang akan kita lakukan. Studi literatur yang digunakan adalah yang berkaitan dengan PISA, literasi sains, grafik, serta gambar.

F. Analisis Pokok Uji Coba Instrumen

Analisis pokok uji instrumen dilakukan untuk mengetahui karakter soal yang diberikan kepada siswa. Analisis pokok uji instrumen yang dilakukan adalah tingkat kesukaran, daya pembeda, validitas dan reliabilitas. Berikut adalah hasil analisis pokok uji instrumen baik pada tes literasi sains PISA maupun pada tes kemampuan dasar grafik.

1. Tingkat kesukaran

Hasil analisis tingkat kesukaran pada tes literasi sains PISA didapatkan bahwa dari total 15 soal yang memuat grafik dan gambar, 20% soal termasuk soal yang sukar, 66,7 % termasuk soal dengan tingkat kesukaran sedang, dan 13,33% termasuk soal mudah. Soal yang termasuk sukar yaitu yaitu soal 4.1 tentang membuat alasan dari sebuah grafik, soal 7.1 tentang

(6)

memahami teks bacaan, dan soal 7.3 tentang kemampuan melakukan prediksi berdasarkan grafik, soal yang termasuk mudah yaitu soal 4.2 tentang memberikan gagasan baru dan soal 5.1 tentang memahami gambar, sedangkan sisanya termasuk pada soal dengan tingkat kesukaran sedang. Hasil analisis tingkat kesukaran tes kemampuan dasar didapatkan bahwa 100% soal termasuk soal sedang.

2. Daya Pembeda

Analisis daya pembeda pada soal tes literasi sains PISA yang berhubungan dengan grafik dan gambar didapatkan bahwa 26,67% termasuk soal dengan tingkat daya pembeda cukup yaitu pada soal 4.2 tentang memberikan gagasan baru, soal 5.1 tentang memahami gambar, soal 6.2 tentang mamahami teks, dan soal 7.3 tentang kemampuan prediksi, sedangkan sisanya sebanyak 73,33% termasuk soal dengan daya pembeda yang baik. Hasil analisis pokok uji daya pembeda pada tes kemampuan dasar grafik didapatkan bahwa 40% termasuk soal yang memiliki daya pembeda yang baik dan 60% baik sekali.

3. Validitas

Hasil analisis validitas pada tes literasi sains PISA yang berhubungan dengan grafik dan gambar didapatkan bahwa 33,33% soal memiliki validitas yang rendah, yaitu pada soal 4.2 tentang kemampuan memberikan gagasan baru, soal 5.1 tentang memahami gambar, soal 6.2 tentang mamahami teks, soal 6.3 tentang kemampuan menguraikan grafik dan soal 7.3 tentang kemampuan prediksi. Soal PISA yang memiliki

(7)

validitas yang cukup sebanyak 53,33%, sedangkan soal yan memiliki soal dengan validitas yang tinggi sebanyak 13,33% yaitu pada soal 4.3 tentang pengetahuan tentang kebersihan dan 10.2 tentang pemahaman mengenai grafik. Hasil analsis validitas pada tes kemampuan dasar grafik menyatakan bahwa 22,22% termasuk soal dengan validitas yang cukup, dan 77,78% termasuk soal dengan validitas yang tinggi.

4. Reliabilitas

Hasil uji reliabilitas dengan rumus Spearman-Brown nilai yang diperoleh dari tes literasi sains PISA yang berhubungan dengan grafik dan gambar adalah 0,74, sedangkan hasil uji reliabilitas kemampuan dasar grafik adalah adalah 0,94 sehingga dapat dikatakan reliabilitas tes PISA dan tes kemampuan dasar grafik termasuk tinggi dan memiliki keajegan atau hasil yang tetap.

G. Pengolahan Data

Analisis data pada penelitian kualitatif adalah bersifat induktif, yaitu suatu analisis berdasarkan data yang diperoleh. Analisis deskriptif mengacu pada transformasi dari data-data mentah ke dalam suatu bentuk yang mudah dimengerti dan diterjemahkan. Pengolahan data hasil penelitian meliputi adalah sebagai berikut:

1. Memeriksa/editing

Dilakukan pemerikasaan pada jawaban siswa dan pemberian skor untuk menentukan kemampuan setiap siswa. Pemberian skor dilakukan dengan

(8)

memberikan skor 1 jika jawaban benar atau jika dalam satu soal terdapat beberapa subsoal, maka jika 50% atau lebih jawaban dianggap benar maka akan mendapat nilai penuh, sedangkan jika jawabannya salah maka akan diberi nilai 0.

2. Memberi tanda/ koding

Selain memberi kode pada soal tes kemampuan dasar, dilakukan pula pemberian kode pada subjek penelitian. Kode K1 adalah SMA Negeri klaster 1, K2 adalah SMA Negeri klaster 2, dan K3 adalah SMA Negeri klaster 3. Kode angka 01 adalah siswa urutan pertama dan seterusnya, semakin besar angka semakin besar nilai yang diraihnya. Kode P untuk subjek perempuan, L untuk subjek laki-laki. Sehingga jika kode yang diberikan adalah K1-01L artinya subjek penelitian berasal dari SMA Negeri klaster 1, urutan pertama berjenis kelamin laki-laki.

3. Tabulasi

Tabulasi dilakukan berdasarkan hasil capaian skor siswa pada tes literasi sains PISA serta pada tes kemampuan dasar. Dilakukan pula perbadingan berdasarkan jenis kelamin dan klaster sekolah. Analisis data dilakukan dengan mengurutkan siswa bedasarkan capaiannya dalam tes sains PISA, kemudian dengan urutan yang sama dilakukan pula pencatatan hasil tes kemampuan dasar grafik dan gambar. Analisis data dilihat dari kemampuan siswa dalam menjawab tes literasi sains PISA pada soal bergambar dan bergrafik dengan kemampuan siswa mejawab tes kemampuan dasar.

(9)

4. Pengolahan Data Secara Statistik

Pengolahan data secara statistik dilakukan untuk menentukan beda rata-rata dan menentukan korelasi dari dua variabel. Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan program SPSS versi 18. Untuk menentukan beda rata-rata skor siswa laki-laki dan perempuan dilakukan dengan independent t-test, untuk menentukan beda rata-rata skor berdasarkan klaster dilakukan uji one way Anova serta uji Turkey untuk menentukan nilai signifikan perbedaan skor rata-rata. Uji korelasi bivariate dilakukan untuk mengetahui korelasi antara Tes Kemampuan Dasar dengan tes literasi sains PISA. Kemudian dilakukan pula uji regresi linier untuk menemukan persamaannya.

H. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian dilakukan secara berurut dan sistematis untuk mendapatkan data yang dapat menunjang penelitian, adapun tahapan atau prosedur penelitian adalah sebagai berikut:

1. Tahap Persiapan

Pelaksanaan penelitian ini dimulai dengan tahap persiapan. Pada tahap ini melakukan pendataan terhadap populasi penelitian yaitu menentukan siswa kelas X di SMA Negeri klaster 1, klaster 2, dan klaster 3 di Kota Bandung. 2. Tahap Pra Penelitian

Pada tahap ini dilakukan persiapan instrumen dan pengujian instrumen, pengeluaran surat izin dan survey terhadap tempat penelitian.

(10)

a. Pemilihan Sampel yaitu 40 siswa (satu kelas) kelas X masing-masing dari tiga SMA Negeri dari klaster yang berbeda.

b. Siswa mengerjakan soal sains PISA 2006.

c. Diberikan tes kemampuan dasar untuk mendapatkan data secara keseluruhan dan umum tentang kemampuan menginterpretasi gambar dan grafik.

d. Dilakukan penilaian hasil pengerjaan soal sains PISA. e. Pengelompokkan siswa berdasarkan hasil soal sains PISA. f. Pengolahan dan Analisis data.

Pengolahan data dilakukan dengan mengelompokkan hasil capaian skor siswa pada tes literasi sains PISA dan tes kemampuan dasar. Kemudian membandingkan hasil capaian berdasarkan gender serta berdasarkan klaster sekolah masing-masing. Analisis data dilakukan dengan menglasifikasikan soal PISA bergrafik dan soal tes kemampuan dasar dengan menggunakan kategori yang dibuat Kimura (1999) dalam Aoyama dan Stephens (2003). Pada soal PISA bergambar dilakukan analisis pertanyaan dalam soal, sedangkan pada tes kemampuan dasar dimaksudkan untuk mendapatkan gambaran kemampuan dan pengetahuan siswa mengenai gambar dan unsur-unsur gambar, kemudian hasil kedua tes tersebut dibandingkan.

Pengolahan independent t-test, one way Anova, correlation bivariate, dan regresi linier menggunakan program SPSS 18.

(11)

I. Alur Penelitian

Alur penelitian dapat dilihat pada gambar di bawah ini:

Gambar 3.1 Bagan Alur Penelitian

Tahap Persiapan Penelitian Tahap Akhir Penelitian Tahap Pelaksanaan Penelitian Penyusunan Proposal Uji Keterbacaan Instrumen Penyusunan Instrumen Penyusunan Surat Izin Penelitian Seminar Proposal Penentuan Subjek Penelitian

Penentuan Kelas Sampel dari Sekolah yang Terpilih

Pengerjaan Instrumen Penelitian Penilaian dan

Pengelompokkan hasil

Penarikan Kesimpulan Pengolahan dan Analisis

Gambar

Gambar 3.1 Bagan Alur Penelitian Tahap Persiapan Penelitian Tahap Akhir Penelitian Tahap Pelaksanaan Penelitian Penyusunan Proposal Uji Keterbacaan Instrumen Penyusunan Instrumen  Penyusunan Surat Izin Penelitian Seminar Proposal Penentuan Subjek Penelitia

Referensi

Dokumen terkait

Demikian Jawaban atas pertanyaan yang telah diajukan oleh Calon Penyedia dalam Proses Penjelasan Pekerjaan ( ฀anwijzing) Pengadaan Peralatan dan Fasilitas

Namun, yang menjadi perhatian adalah ternyata budaya ghasab tidak hanya terjadi di pesantren salaf, namun di pesantren khalaf atau pesantren modern tetap mewabah (Nabila,

Di dalam museum antara lain terdapat koleksi kecrekan/ yang tempo dulu digunakan untuk upacara ritual// Ada boneka dari Pakistan/ Cepot tokoh local Jawa Barat/ dan ada

IMPLEMENTASI MOD EL PROJECT BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN KEPERCAYAAN D IRI SISWA D ALAM AKTIVITAS SENAM AEROBIK.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |

Untuk memperoleh hasil belajar yang optimal dari menyusun teks eksplanasi, model pembelajaran yang dapat diterapkan sebagai alternatif dalam meningkatkan

Studi Korelasi Antara Kompetensi Pemrograman Dasar Dan Hasil Studi Dengan Menggunakan Aplikasi Berbasis Web.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |

belajar siswa dalam melakukan gerakan passing bawah bola voli melalui pantul bola ke dinding yang hasilnya dapat dilihat pada tabel 4.19.

diajukan untuk memenuhi sebagian syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah