CRITICAL REVIEW PAPER KEMISKINAN
TUGAS MATA KULIAH KEMISKINAN
Dosen Pengampu : Prof. Dr. Sri Rum Giyarsih, S.Si., M.Si.
Disusun Oleh: Eko Hadi Nurcahyo 20/467911/PMU/10517
PROGRAM STUDI KEPENDUDUKAN
SEKOLAH PASCA SARJANA
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2021
1
Judul paper : Analisis Kemiskinan Anak Balita Pada Rumah Tangga di Provinsi Sumatera
Barat
Penyusun : Nasri Bachtiar, Mora J. Rasbi, dan Rahmi Fahmi
Sumber : Jurnal Kependudukan Indonesia | Vol. 11 No. 1 Juni 2016 | halaman 29-38
p-ISSN:1907-2902 (Print) e-ISSN:2502-8537 (Online), Lembaga Ilmu
Pengetahuan Indonesia (LIPI)
Paper tersebut bertujuan untuk meneliti kemiskinan anak balita di Provinsi Sumatera Barat berdasarkan karakteristik rumah tangga dan orang tua. Penelitian tersebut menggunakan konsep kemiskinan absolut sebagaimana disampaikan oleh Roelen, Gassmann dan De Neubourg (2009). Balita disebut miskin jika mengalami deprivasi pada dua atau lebih indikator dimensi kebutuhan dasarnya, yaitu kepemilikan akte kelahiran, ASI eksklusif, imunisasi lengkap dan partisipasi pendidikan prasekolah (PAUD). Dengan menggunakan data Susenas tahun 2013, peneliti menggunakan metode analisis deskriptif, uji Chi Square, dan regresi logistik untuk melihat pengaruh karakteristik rumah tangga dan orang tua terhadap kemiskinan balita.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor yang mempengaruhi kemiskinan balita antara lain rendahnya pendidikan orang tua, pekerjaan ibu dan kepala rumah tangga, tempat tinggal di wilayah pedesaan, dan terdapatnya balita lebih dari satu orang di dalam rumah tangga. Sedangkan faktor lapangan usaha kepala rumah tangga dan status kemiskinan rumah tangga justru tidak signifikan mempengaruhi kemiskinan balita. Beberapa review atas paper tersebut dapat diuraikan menjadi beberapa bagian, yaitu:
1. Judul
Judul tersebut sudah baik dan mampu menggambarkan isi dari penelitian, yaitu menganalisis faktor rumah tangga dan orang tua yang dapat menyebabkan anak balita tergolong balita miskin. Namun penggunaan kata “analisis” masih sangat umum dan luas cakupannya dalam kemiskinan seperti analisis klaster kemiskinan, analisis deksriptif, hingga analisis multi level. Oleh karena itu isi paper akan menjadi lebih jelas tergambar dalam judulnya jika menggunakan judul seperti misalnya “Faktor-faktor yang mempengaruhi kemiskinan balita di Provinsi Sumatera Barat”.
2. Abstrak
Pada bagian ini penulis sudah membuat abstrak yang baik dengan menyebutkan tujuan penelitian, sumber data, metodologi analisis dan hasil penelitian secara ringkas. Kesimpulan yang diberikan juga sudah lengkap dengan menyebutkan variabel mana saja yang berpengaruh terhadap
2
kemiskinan anak. Namun dalam abstrak tersebut penulis belum memaparkan secara ringkas dan eksplisit adanya permasalahan penting yang akan diteliti, seperti tingginya angka kemiskinan balita, sehingga penelitian tersebut penting dan perlu untuk dilakukan untuk menyelesaikan masalah yang ada.
Selanjutnya, pada bagian keyword peneliti sudah memberikan kata kunci yang cukup baik dengan menyebutkan kemiskinan anak dan indikator yang digunakan untuk mengukur kemiskinan anak. Namun karena penelitian ini mengkhusukan balita maka akan lebih informatif jika kata kuncinya adalah kemiskinan balita. Hal ini karena definisi anak lebih lebar dari balita yaitu penduduk yang berumur di bawah 18 tahun. Sementara penelitian ini mengkhususkan balita yang berumur di bawah 5 tahun.
Kesimpulan penelitian sudah disebutkan dengan ringkas dan jelas pada bagian abstrak walaupun dalam kesimpulan tersebut belum disertakan saran terkait dengan kekurangan dan pengembangan penelitian. Selanjutnya jumlah kata yang ada dalam abstrak terlalu ringkas. Dalam pedoman penulisan paper ilmiah, jumlah kata pada abstrak setidaknya 200 hingga 300 kata (Jatmiko, 2015). Akan tetapi dalam penelitian ini hanya terdapat 110 kata dalam abstraknya.
3. Pendahuluan
Pada bagian pendahuluan peneliti sudah sangat bagus dalam menjelaskan latar belakang penelitian, mulai dari pentingnya pemenuhan kebutuhan dasar anak hingga kerangka pemikiran bagi pengambil kebijakan untuk memastikan pemenuhan kebutuhan dasar tersebut. Peneliti juga sudah menyinggung sedikit literatur terkait pengukuran kemiskinan anak di luar aspek ekonomi. Selain itu peneliti juga telah menyebutkan beberapa fakta terkait masih tingginya anak yang hidup di dalam kemiskinan baik pada level dunia, Indonesia, maupun di Sumatera Barat yang merupakan lokus penelitian. Uraian tersebut sudah mencukupi untuk mengatakan bahwa kemiskinan anak merupakan sebuah permasalahan yang perlu untuk diteliti.
Namun peneliti belum menjelaskan alasan lokasi penelitian dengan baik. Meskipun sudah menyebutkan beberapa data terkait kondisi balita di Provinsi Sumatera Barat, namun peneliti tidak menyebutkan posisi Sumatera Barat terhadap wilayah lain di Indonesia. Mungkin saja terdapat wilayah lain yang mempunyai permasalahan balita yang lebih buruk sehingga lebih layak untuk diteliti. Akan tetapi karena permasalahan wilayah tidak harus ada dalam penelitian, maka keberadaan permasalahan di wilayah tersebut sudah mencukupi untuk dijadikan alasan penelitian.
Pada bagian ini peneliti juga menyertakan penelitian terkait yang sepertinya dijadikan dasar bagi penelitian ini. Hal ini sangat baik meskipun seharusnya dituliskan pada bagian metodologi,
3
bukan bagian pendahuluan. Sementara itu tujuan penelitian sudah disebutkan dengan baik dan lengkap oleh peneliti. Bagian penting lain yang dilewatkan oleh peneliti adalah hipotesis penelitian. Padahal hipotesis penelitian merupakan sesuatu yang harus dibuktikan kebenarannya oleh peneliti. Dalam sebuah penelitian kuantitatif seperti paper ini, seharusnya hipotesis penelitian tetap disertakan dalam paper. Selain itu peneliti juga belum menyebutkan manfaat dari penelitian yang dia lakukan dan sumbangsih terhadap pengetahuan dan pembangunan.
4. Metodologi (Konsep Kemiskinan Anak dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi)
Pada bagian metodologi peneliti dengan baik dan runtun menjelaskan konsep kemiskinan anak dari berbagai lembaga pemerintah dan organisasi baik pada lingkup nasional maupun internasional. Kajian pustaka yang dilakukan oleh peneliti terlihat sudah mencukupi untuk mendefinisikan kemiskinan anak. Meskipun literatur yang lebih lengkap dan komprehensif sudah diperoleh peneliti, pada akhirnya peneliti justru lebih memilih menggunakan definisi operasional kemiskinan anak yang dikemukakan oleh Roelen, Gassmann dan De Neubourg (2009) yang hanya menggunakan 4 indikator.
Dengan demikian terdapat beberapa review atas pemilihan konsep dan definisi operasional atas kemiskinan anak yang digunakan oleh peneliti, diantaranya:
1. Indikator yang dicakup terlalu sedikit sehingga dikhawatirkan tidak menggambarkan kemiskinan balita secara menyeluruh. BPS dalam mendefinisikan kemiskinan anak menggunakan 6 dimensi dan 15 indikator dimana indikator yang sesuai dengan umur balita sebanyak 11 indikator. Sementara itu UNICEF menyebutkan setidaknya ada 7 indikator utama untuk mengukur kemiskinan anak (Unicef, 2020).
2. Kurang rinci dalam menerapkan indikator pada umur tertentu, misalkan bayi umur di bawah 2 tahun seharusnya tidak dianggap terdeprivasi jika tidak mengikuti PAUD. Namun dalam paper ini sepertinya masih global dan dipukul rata karena tidak dijelaskan dengan detil oleh peneliti
3. Belum memasukkan indikator karakteristik rumah tangga seperti kondisi perumahan dan fasilits pendukungnya sebagaimana definisi operasional yang disampaikan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) dan Unicef, Padahal dua hal ini sangat penting dan krusial bagi kelangsungan hidup dan kesejahteraan balita
Selanjutnya peneliti menjelaskan dengan baik dan detil jenis analisis data yang digunakan dalam penelitian yaitu analisis deskriptif untuk melihat tingkat kemiskinan anak dan regresi logistik untuk melihat pengaruh faktor rumah tangga dan orang tua terhadap kemiskinan anak. Hal
4
ini sangat membantu bagi pembaca yang belum mengetahui jenis analisis yang digunakan sehingga mempermudah pemahaman terhadap hasil penelitian.
Pada paper ini, peneliti menggunakan regresi logistik biner (terdapat 2 kategori pada variabel y, dikotomis) untuk menjawab permasalahan penelitiannya. Padahal jika tidak bertujuan menghasilkan angka kemiskinan anak, maka peneliti dapat menggunakan regresi logistik multinomial (terdapat 3 atau lebih kategori pada variabel y) agar mendapatkan sensitivitas analisis yang lebih baik. Lebih lanjut peneliti juga dapat membiarkan variabel y dianggap interval jika mendefinisikan kemiskinan anak balita dengan banyaknya deprivasi pada indikator kemiskinan anak balita. Sehingga nilai kemiskinan anak balita akan berkisar antara 0 sampai dengan 4. Pendefinisian dengan cara ini akan diperoleh hasil yang lebih lengkap karena tidak mengubah data dari interval menjadi kategorik. Selanjutnya analisis inferensi dapat dilakukan dengan regresi linier.
5. Hasil dan Pembahasan
Setelah memperlihatkan hasil analisis deskriptif tingkat kemiskinan balita, peneliti menunjukkan hasil uji Chi Square sebelum tahap analisis regresi logistik. Tahap ini sudah benar dilakukan oleh peneliti. Peneliti juga menampilkan tabel dan menjelaskan dengan detil bagaimana membaca hasil uji Chi Square. Hal ini bagus untuk membantu pembaca yang kurang mendetil pada bidang statistik.
Selanjutnya pada pengolahan data saat analsis regresi logistik, peneliti sangat bagus dan dengan detil menjelaskan langkah pengujian pada regresi logistik mulai dari uji kelayakan secara keseluruhan (Overall Fit Test) dengan menggunakan uji Chi-square dan uji kecocokan model (goodness of fit) dari Hosmer and Lemeshow. Akan tetapi peneliti justru melupakan suatu hal penting dalam pengolahan regresi. Peneliti masih menggunakan angka hasil running model dengan variabel x yang tidak signifikan. Seharusnya peneliti melakukan running ulang dengan mengeluarkan variabel x yang tidak signifikan. Setelah semua variabel x signifikan, hasil terakhir inilah yang dipergunakan untuk melakukan analisis, interpretasi, dan kesimpulan.
Selanjutnya peneliti menguraikan satu per satu variabel yang berpengaruh terhadap kemiskinan balita mulai dari tingkat signifikansi hingga interpretasi dari odd ratio. Penjelasan tersebut sangat mudah dipahami bahkan bagi orang yang tidak pernah belajar statistika sebelumnya. Selain penjelasan dan interpretasi atas angka yang dihasilkan, peneliti juga menambahkan hasil penelitian terkait yang membahas variabel yang sama sehingga semakin memperkuat hasil penelitian yang dilakukannya.
5
Review selanjutnya yang didasarkan atas hasil penelitian ini adalah adanya variabel penting yang menjadi penyebab utama kemiskinan anak balita yaitu kemiskinan rumah tangga. Berbagai literatur menyebutkan bahwa anak balita yang tinggal di rumah tangga miskin sangat rentan menjadi miskin. Namun variabel ini justru tidak signifikan pada penelitian ini. Hal ini diduga kuat adanya kekurangan dalam mendefinisikan kemiskinan anak balita. Oleh karena itu definisi operasional kemiskinan anak balita dalam penelitian ini harus dikaji ulang.
Selain odd ratio, dan ini sering dilupakan, bahwa output regresi logistik juga dapat menghitung peluang balita tergolong miskin dengan semua variabel x yang ada. Atau dengan kata lain dengan kondisi variabel x tertentu, maka peneliti dapat mengetahui peluang seorang anak balita menjadi miskin. Melalui mekanisme ini peneliti dapat membuat simulasi variabel mana yang paling besar berpengaruh terhadap kemiskinan anak balita secara menyeluruh. Penulis paper juga belum menyampaikan interpretasi terkait output yang satu ini.
6. Kesimpulan
Pada bagian ini peneliti mengulas secara ringkas hasil analisis baik secara deskriptif maupun inferensial. Peneliti juga sangat baik dalam menarik kesimpulan dari hasil penelitian yang dilakukan. Selain itu peneliti juga sangat baik dalam memberikan saran bagi pemerintah atau stake
holder terkait jenis kebijakan yang sesuai dengan permasalahan berdasarkan hasil penelitian yang
dilakukan. Saran tersebut kemungkinan besar akan sangat bermanfaat karena didasarkan atas data dan analisis yang mendalam.
Selanjutnya pada bagian akhir paper, peneliti tidak memberikan saran bagi peneliti selanjutnya jika ingin memperdalam penelitian serupa. Padahal saran atau rekomendasi terkait hal ini akan sangat bermanfaat bagi peneliti selanjutnya sebagai panduan untuk mengembangkan penelitian yang serupa.
7. Daftar Pustaka
Daftar pustaka yang dikutip oleh peneliti ini sebanyak 20 sumber baik yang berasal dari jurnal nasional maupun internasional. Selain itu tentu peneliti masih mempunyai sumber lain yang tidak dikutip. Sehingga dapat diperkirakan bahwa paper ini mempunyai sumber rujukan yang lengkap dan bervariasi yang mendukung bobot keilmiahan paper ini. Namun peneliti masih mencantumkan dalam daftar pustaka sebuah buku yang bersifat pedoman dan dipergunakan untuk keperluan internal sebuah lembaga. Buku tersebut tidak memiliki International Standard Book
Number (ISBN) maupun International Standard Serial Number (ISSN). Untuk buku jenis ini
6
DAFTAR PUSTAKA
1. Bachtiar, Nasri, Mora J. Rasbi, dan Rahmi Fahmi. (2016). Analisis Kemiskinan Anak Balita
Pada Rumah Tangga di Provinsi Sumatera Barat. Jurnal Kependudukan Indonesia | Vol. 11
No. 1 Juni 2016 | halaman 29-38
2. Badan Pusat Statistik. (2017). Analisis Kemiskinan Anak dan Deprivasi Hak-hak Dasar Anak
di Indonesia. Jakarta : Badan Pusat Statistik
3. Jatmiko, Wisnu, dkk. (2015). Panduan Penulisan Artikel Ilmiah. Depok : Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia
4. Unicef. (2020). Situasi Anak di Indonesia. Tren, Peluang, dan Tantangan Dalam Memenuhi
Hak-Hak Anak.
5. United Nations Children’s Fund. (2020). Situasi Anak di Indonesia – Tren, Peluang, dan
Tantangan Dalam Memenuhi Hak-Hak Anak. Jakarta: UNICEF Indonesia
6. Giyarsih S.R. (2010). Pola Spasial Transformasi Wilayah di Koridor Yogyakarta-Surakarta.
Forum Geografi 24 (1) : 28-38
7. Giyarsih S.R., Abdi. Z., Ma’mun. S., Hasanati. S., Sitohang. L.L., & Junaidi, I.A.( 2011). Analisis Karakteristik Sosial Ekonomi dan Sinergisme Kelembagaan Sebagai Bentuk Pengelolaan DAS Terpadu. Potensi dan Permasalahan Lingkungan di Daerah Aliran Sungai
(DAS) dan Wilayah Pesisir. Badan Penerbit Fakultas Geografi UGM, Yogyakarta
8. Giyarsih S.R., & Dalimunthe. S.A. (2012). Surviving the Bantul Earthquake: Perspective from Livelihood Aspecte. Community Approach to Disaster. Gadjah Mada University Press.
9. Giyarsih S.R. (2012). Sinergisme Spasial dan Sinergisme Fungsional Sebagai Bagian Penting Untuk Kerjasama Antar Daerah di Koridor Antar Kota. Prosiding Seminar Nasional Informasi
Geospasial Untuk Kajian Kebencanaan Dalam Pelaksanaan Pembangunan Berkelanjutan dan Pengembangan Kecerdasan Spasial Masyarakat di Surakarta 22 Maret 2012 : 222-232.
10. Giyarsih S.R. (2012). Pola Spasial Kepadatan Unit Aktivitas Sektor Informal di Ruang Publik Perkotaan di Kota Yogyakart. Prosiding Seminar Nasional Informasi Geospasial Untuk
Kajian Kebencanaan Dalam Pelaksanaan Pembangunan Berkelanjutan dan Pengembangan Kecerdasan Spasial Masyarakat di Surakarta 22 Maret 2012 : 233-239.
11. Giyarsih S.R. (2012). Koridor Antar Kota Sebagai Penentu Sinergisme Spasial, Kajian Geografi Yang Semakin Penting. Jurnal Tata Loka 14 (2): 90-97.
12. Giyarsih S.R. (2012). Dampak Transformasi Wilayah Terhadap Kondisi Kultural Penduduk,Tinjauan Perspektif Geografis. Forum Geografi 26 (2) :120-131
13. Giyarsih S.R. (2012). Strategi Penghidupan Korban Bencana Merapi di Tempat Hunian Sementara di Kecamatan Cangkringan Kabupaten Sleman. Merapi Dalam Kajian
Multidisiplin, Badan Penerbit Sekolah Pascasarjana UGM : 155-168
14. Arsanti. V.A., & Giyarsih S.R. (2012). Pengelolaan Sampah oleh Masyarakat Perkotaan di Kota Yogyakarta. Jurnal Sains dan Teknologi Lingkungan 4 (1): 55-66.
15. Akuntomo. P., Suprodjo. S.W., & Giyarsih S.R. (2012). Tingkat Partisipasi Masyarakat Dalam Kegiatan Sosial Budaya Berbasis Konsep Tri Hita Karana di Lingkungan Permukiman Perkotaan di Perumnas Monang Maning Kota Denpasar. Jurnal Pembangunan Wilayah dan
Kota 8 (1): 95-104.
16. Ridwan. U.H., & Giyarsih S.R. (2012). Kualitas Lingkungan Permukiman Masyarakat Suku Bajo di Daerah Yang Berkarakter Pinggiran Kota dan Daerah Berkarakter Perdesaan di Kabupaten Muna. Jurnal Pembangunan Wilayah dan Kota 8 (2):118-125
17. Purwaningsih. E., & Giyarsih S.R. (2012). Penyesuaian Diri Penghuni Rumah Susun Terhadap Lingkungan Tempat Tinggal, Kasus Penghuni Rumah Susun Cokrodirjan Yogyakarta.
7
Prosiding Seminar Nasional tentang Green Urban Policy, di Semarang 4 September 2012: 227-239
18. Akuntomo. P., Suratman., & Giyarsih S.R. (2012). The Application of Tri Hita Karana Concept in the Environment of Perumnas (Public Settlement) Monang Maning in Denpasar Bali Based on the Cultural Component of Environment. Proceeding of International
Conference on Sustainable Built Environment di Yogyakarta tanggal 10-12 Juli 2012: 393-400
19. Ma’mun S., Giyarsih S.R.,, & Marfai. M.A. (2012). Participation of Coastal Communities in Mangrove Forests Conservation in Pasekan Sub District Indramayu District. Prceeding of
International Conference on Sustainable Built Environment di Yogyakarta tanggal 10-12 Juli 2012: 546-554.
20. Akuntomo P., Suratman, & Giyarsih. S.R. (2012). Persepsi Masyarakat Terhadap Konsep Tri Hita Karana di Lingkungan Perumnas Monag Maning Kota Denpasar Provinsi Bali. Prosiding
Seminar Nasional Informasi Geospasial Untuk Kajian Kebencanaan Dalam Pelaksanaan Pembangunan Berkelanjutan dan Pengembangan Kecerdasan Spasial Masyarakat, Surakarta 22 Maret 2012 : 208-214.
21. Giyarsih S.R. (2012). Sinergisme Spasial dan Sinergisme Fungsional Sebagai Bagian Penting Untuk Kerjasama Antar Daerah di Koridor Antar Kota. Prosiding Seminar Nasional Informasi
Geospasial Untuk Kajian Kebencanaan Dalam Pelaksanaan Pembangunan Berkelanjutan dan Pengembangan Kecerdasan Spasial Masyarakat di Surakarta 22 Maret 2012 : 222-232.
22. Giyarsih S.R. (2012). Pola Spasial Kepadatan Unit Aktivitas Sektor Informal di Ruang Publik Perkotaan di Kota Yogyakart. Prosiding Seminar Nasional Informasi Geospasial Untuk
Kajian Kebencanaan Dalam Pelaksanaan Pembangunan Berkelanjutan dan Pengembangan Kecerdasan Spasial Masyarakat di Surakarta 22 Maret 2012 : 233-239.
23. Giyarsih S.R. (2012). Koridor Antar Kota Sebagai Penentu Sinergisme Spasial, Kajian Geografi Yang Semakin Penting. Jurnal Tata Loka 14 (2) : 90-97.
24. Giyarsih S.R. (2012). Dampak Transformasi Wilayah Terhadap Kondisi Kultural Penduduk,Tinjauan Perspektif Geografis. Forum Geografi 26 (2) :120-131
25. Giyarsih S.R. (2012). Strategi Penghidupan Korban Bencana Merapi di Tempat Hunian Sementara di Kecamatan Cangkringan Kabupaten Sleman. Merapi Dalam Kajian
Multidisiplin, Badan Penerbit Sekolah Pascasarjana UGM : 155-168
26. Giyarsih S.R. & Alfana M.A.F. (2013). The Role of Urban Area as the Determinant Factor of Population Growth. Indonesian Journal of Geography 45(1): 25-36
27. Giyarsih S.R., & Alfana. M.A. F. (2013). Livelihood Strategies of Informal Sector in Urban Area (Particular Reference from Angkringan Merchant in Yogyakarta City. Proceeding of
Internatonal Seminar, Utilizaion of Geospatial Information to Raise Environmental Awareness in Realizing the Nation Character, di Surakarta 3th-4th November 2012 : 321-327
28. Giyarsih S.R., & Dalimunthe S.A. (2013). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kualitas Permukiman Pasca Gempa Bumi di Kecamatan Pleret Kabupaten Bantul. Jurnal Tataloka 15 (1) : 28-38
29. Giyarsih S.R.,Listyaningsih U., & Sarmita. I.M. (2013). Pedagang Angkringan Sebagai Entitas Ekonomi di Kota Yogyakarta : Pelarian atau Menjanjikan?.Jurnal Patrawidya 14 (2) : 211-230 30. Giyarsih S.R., U.Listyaningsih., & S.R. Budiani. 2013. Aspek Sosial Banjir Lahar., Gadjah
Mada University Press. Yogyakarta.
31. Tuloli. Y., Yunus H.S., & Giyarsih S.R. (2013). Proses Perubahan Spasial Kota Gorontalo, Konversi Lahan Pertanian Menjadi Lahan Terbangun. Prosiding Pertemuan Ilmiah Tahunan
XVI Ikatan Geograf Indonesia, Banjarmasin 2-3 November 2013 : 478-484
32. Sarwadi A., Giyarsih S.R., & Pramono R.W.D. (2013). Kajian Perluasan Sifat Fisik Kekotaan Kota Yogyakarta di Kawasan Hinterland, Studi Kasus Kawasan Sekitar Kampus Universitas
8
Muhammadiyah Yogyakarta. Prosiding Pertemuan Ilmiah Tahunan XVI Ikatan Geograf
Indonesia, Banjarmasin 2-3 November 2013 : 503-514
33. Christiawan P.I., Yunus H.S., & Giyarsih S.R. (2014). The Spatial Patterns of the Carrying Capacity of Road in Singaraja City, Bali. KKU International Journal of Humanities and
Social Sciences : 15-23
34. Saputra I.A., Giyarsih S.R., & Marwasta D. (2014). Faktor Pengaruh Transformasi Wilayah di Kabupaten Klaten. Prosiding Mega Seminar Nasional, Geografi Untukmu Negeri, di
Yogyakarta 5 Mei 2014 : 91-102
35. Harini R., Giyarsih S.R., Ariani R.D., & Darusasi R. (2014). Community Adaptation Model of
Food Security Due to Global Warming in Kulon Progo. Proceeding of The 6th International
Graduate Students and Scholars’ Conference in Indonesia, Yogyakarta November 19-20, 2014: 305-320.
36. Giyarsih S.R. (2014). The Role of Yogyakarta and Surakarta Cities in the Intensity of the Regional Transformation of Two Villages Located in the Yogyakarta-Surakarta Corridor.
Romanian Review of Regional Studies X (1): 15-22.
37. Giyarsih S.R. (2015). Kegiatan Digitalisasi Data Kependudukan Berdasarkan Registrasi Penduduk di Desa Sentolo Kecamatan Sentolo Kabupaten Kulonprog. Jurnal Pengabdian
Kepada Masyarakat 1(1) : 63-66
38. Ramdani D., Giyarsih S.R., & Ariani I. (2015). Peran Pemuda Sarjana Penggerak Pembangunan di Pedesaan (PSP-3) Terhadap Kemandirian Wirausaha Pemuda Dalam Mendukung Ketahanan Ekonomi Wilayah di Kecamatan Dlingo Kabupaten Bantul.
Pengembangan Iptek Berbasis Multikultural dan Kearifan Lokal Sebagai Fondasi Kemandirian dan Kedaulatan Bangsa. Badan Penerbit Sekolah Pascasarjana UGM : 1-20.
39. Tajuddin, L., Rijanta R., Yunus H.S., & Giyarsih S.R. (2015). Migrasi Internasional : Perilaku Pekerja Migran di Malaysia dan Perempuan Ditinggal Migrasi di Lombok Timur. Jurnal
Kawistara 5 (3) : 310-321.
40. Sriartha, I.P., Suratman., & Giyarsih S.R. (2015). Spatial Zonation Model of Local Irrigation System Sustainability (A Case of Subak System in Bali). Indonesian Journal of Geography 47(2): 142-150
41. Sriartha, I.P., & Giyarsih S.R. (2015). The Effect of Regional Development on The Sustainability of Local Irrigation System (A Case of Subak System in Badung Regency, Bali Province). Forum Geografi 29 : 31-40.
42. Giyarsih S.R., & Fauzi N. (2016). Factors That Affect Urban Sprawl Symptoms in Sub Urban
Areas of Yogyakarta. Proceeding of The 8th International Graduate Students and Scholars’
Conference in Indonesia (IGSSCI, Yogyakarta 26-27 October 2016: 314-329.
43. Anjarsariningtyas, R., Laksmiasri W., Pratiwi A.A., & Giyarsih S.R. (2016). Food Security in Urban Sprwal Effected Area : Case Study in Sub Districts on The Outskirts of Yogyakarta
City. Proceeding of The 13th International Asian Urbanization Conference, di Yogyakarta,
January 6-8, 2016 : 713-718
44. Harini, R., Rahayu E., Sarastika T., & Giyarsih S.R. (2016). Adaptation Strategy of
Communities Facing Coastal Hazard in Demak Coastal Area. Proceeding of The 8th
International Graduate Students and Scholars’ Conference in Indonesia (IGSSCI, 26-27
October 2016: 314-329
45. Alviawati, E., Rijanta R., & Giyarsih S.R. (2016). Household Livelihood Strategies of Dairy Cattle Farmers in Kepuharjo Village, Pre and Post 2010 Merapi Volcano Eruption. Romanian
9
46. Abadi, R., Ritohardoyo S., & Giyarsih S.R. (2016). Persepsi dan Motivasi Masyarakat Lokal Terhadap Program Transmigrasi Pasca Konflik di Kabupaten Aceh Barat Provinsi Aceh.
Jurnal Kawistara 6 (2) : 188-197
47. Shofa. M A., Riyono B., & Giyarsih S.R. (2016). Peran Pemuda Dalam Pendampingan Mahasiswa Difabel dan Implikasinya Terhadap Ketahanan Pribadi Pemuda (Studi di Pusat Layanan Difabel (PLD) UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta). Jurnal Ketahanan Nasional 22 (2) : 199-216
48. Hatam, R., Rijanta R, Yunus H.S., & Giyarsih S.R. (2016). Transformation of Land Use in Kota Utara Subdistrict Kotamobagu City From 2000-2013. International Multidisciplinary
e-Journal (An International Peer Reviewed, Refereed e-Journal) 5(9): 31-38
49. Setyono, J.S. Yunus H.S., & Giyarsih S.R. (2016). Spatial Pattern of Urbanization and Small Cities Development in Central Java : A Case Study of Semarang-Yogyakarta-Surakarta Region. Journal of Geomatic and Planning. 3(1): 53-66
50. Putri, R.F., Wibirama S., Sukamdi., & Giyarsih S.R. (2017). Sand Dune Conservation Assessment in Coastal Area Usng Alos Palsar DlnSAR Technique. Journal of Urban and
Environmental Engineering 11(1) : 9-29
51. Sriartha, I.P., & Giyarsih S.R. (2017). Subak Edurance in Facing External Development in South Bali, Indonesia. International Research Journal of Management, IT & Social Sciences
(IRJMIS) 4 (4) : 20-30, http://ijcu.us/online/journal/index.php/irjmis, DOI http://dx.doi.org/10.
21744/irjmis.v4i4.494
52. Setyono, J.S., Yunus H.S., & Giyarsih S.R. (2017). Pengelolaan Kota-Kota Kecil di Jawa Tengah : Studi Kasus Pada Empat Kota Kecil di Wilayah Joglosemar. Jurrnal Tataloka 19 (2): 142-162. http://www.ejournal2.undip.ac.id/index.php/tataloka
53. Murwani, P., Rijanta R., Giyarsih S.R., & Khakim N. (2017). Circular Mobility of Migrants in Small Islands: A Case Study of Migrantsin Lease Islands to Ambon City. International
Multidisciplinary e-Journal (An International Peer Reviewed, Refereed Journal), 6 (7) : 37-45;
ISSN: 2277-4262,
http://www.shreeprakashan.com/Documents/20170726093943437.5.%20Prapti%20Murwani.p df
54. Arif, D.A., Mardiatno D., & Giyarsih S.R. (2017). Kerentanan Masyarakat Perkotaan Terhadap Bahaya Banjir Di Kelurahan Legok Kecamatan Telanipura Kota Jambi. Majalah
Geografi Indonesa 31 (1) : 1-11
55. Giyarsih S.R.,& Marfai, M.A. (2017). Regional Transformation in Semarang City, Indonesia.
Journal of Urban and Regional Analysis IX (2) : 129-139
56. Giyarsih S.R. (2017). Regional Management of Areas with Indications of Urban Sprawl in the Surrounding Areas of Universitas Muhamadiyah Yogyakarta, Indonesia. Indonesian Journal
of Geography 49 (1) : 35-41, DOI https://dx.doi.org/10.22146/ijg2323
57. Putra M., Giyarsih S.R., & Kurniawan A. (2017). Sektor Unggulan dan Interaksi Antar Wilayah Pada Kawasan Strategis Nasional Perkotaan MEBIDANGRO. Jurnal Wilayah dan
Lingkungan 5 (3) : 181-187
58. Giyarsih S.R., & Marfai M.A. (2018). The Perception of Stakeholders on Regional Transformation on the Outskirts of Yogyakarta City, Indonesia. Geojournal 83 : 983-991 59. Putri R.F., Wibirama S., Sukamdi., & Giyarsih S.R. (2018). Population Condition Analysis of
Jakarta Land Deformation Area. IOP Conf. Series : Earth and Environmental Science 148
(2018)012007 doi : 10.1088/1755-1315/148/1/012007. ICERM 2017 IOP Publishing.
60. Putri R.F., Wibirama S., Giyarsih S.R., Pradana A., & Kusmiati Y. (2018). Landuse Change Monitoring and Population Density Analysisi of Penjaringan, Cengkareng, and Cakung Urban Area in Jakarta Province. Paper Presented in the International Conference on Science and
10
Technology (ICST 2018) held on 7-8 August 2018 in Yogyakarta, Indonesia, organied by Universitas Gadjah Mada
61. Kaho H.E.D.P.R., & Giyarsih S.R. (2018). Kualitas Permukiman di Basin Wonosari dan Perbukitan Karst Gunungsewu di Kabupaten Gunungkidul. Majalah Geografi Indonesia 32 (1) :68-76
62. Choirunnisa A.K., & Giyarsih S.R. (2018). The Socioeconomic Vulnerability of Coastal Communities to Abrasion in Samas, Bantul Regency, Indonesia. Quaestiones Geographicae 37 (3) : 115-126
63. Setyawan A., Gunawan T.,Dibosaputra S,. & Giyarsih S.R. (2018). Jasa dan Etika Lingkungan Untuk Pengendalian Air dan Banjir Sebagai Dasar Pengelolaan DAS Serang. Jurnal
Pembangunan Wilayah dan Kota Vol 14, No 4 : 241-251
64. Yetti A., Giyarsih S.R., & Pangaribowo E.H. (2018). Kajian Ketimpangan Wilayah di Kawasan Subosukowonosatren Tahun 2001-2016. Kawistara 8 (3) : 288-295
65. Pradika M.I., Giyarsih S.R., & Hartono. (2018). Peran Pemuda Dalam Pengurangan Risiko Bencana Dan Implikasinya Terhadap Ketahanan Wilayah Desa Kepuharjo, Kecamatan Cangkringan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Jurnal Ketahanan Nasional 24 (2) :261-286
66. Nastiti F.N.,& Giyarsih S.R. (2019). Green Open Space in Urban Areas : A Case in the Government Office of Boyolali, Indonesia. Regional Science Inquiry, XI (2) : 19-28
67. Fauziyah, C., Priyambodo, T.K. & Giyarsih S.R. (2019). Kontribusi PT. Telkom dalam Pengembangan UMKM Perkotaan di Kota Yogyakarta. Majalah Geografi Indonesia 33 (2) : 14-21
68. Shara, A. R. I. D., Listyaningsih. U.,& Giyarsih S.R. (2019). Analisis Sebaran Spasial Pengemis di Kawasan Sanglah Denpasar. Media Komunikasi Geografi 20 (2) : 150-160. 69. Putri, R.F., Giyarsih S.R., Naufal, M., Dwiputra, D.S., Wibirama, S., Sumantyo, J.T.S. (2019).
The Impact of Population Pressure on Agricultural Land Toawrds Food Suffiency (Case in West Kalimantan Province, Indonesia. IOP Conference Series : arth and Environmental
Science 256 (2019) 012050 doi 10.1088/1755-1315/256/1/012050
70. Saputra, W., Giyarsih S.R., & Pitoyo, A.J. (2019). Effects of Disruptive Innovation on the Employment Status and Income of Migrants and Non Migrants Engaging in Online Transportation, the City of Palembang. Proceeding of the International Conferences on
Information System and Technology (CONRIST) : 261-265
71. Alabshar, N., & Giyarsih S.R. (2020). Factors Infuencing the Prosperity of Migrants in Indonesia. Solid State Technology 63 (3) : 4358-4372.
72. Saputra, W., Giyarsih S.R., & Pitoyo, A.J. (2020). Employment Status Transformation of Online Transportation Workers at the City of Palembang in the Demographic Bonus Era. Solid
State Technology 63 (1) : 1390-1402
73. Saputra, W., Giyarsih S.R., & Pitoyo, A.J. (2020). Redefinition of the Employment Status and Income Transformation of Online Transportation Workers in Palembang, Indonesia. Solid
State Technology 63 (3) : 4419-4433
74. Giyarsih S.R., & Harini, R. (2020). The Social and Demographic Characteristics of Vulnerable Communities on the Outskirts of Yogyakarta City, Indonesia. Solid State
Technology 63 (3): 4373-4387
75. Giyarsih S.R., & Harini R. (2020). Roles of University Campuses in Building the Capacity of Vulnerable Communities in Urban Fringe of Yogyakarta, Indonesia. Solid State Technology 63 (3) : 4388-4401
11
76. Rahmawati, S.S., Sudrajat.,& Giyarsih, S.R. (2020). Analysis of Settlements along Abandoned Railway Tracks in Majalaya Subdistric, Bandung Regency, Indonesia. Forum Geografi 34 (1) : 51-65
77. Saputra, W., Giyarsih, S.R., & Pitoyo, A. J. (2020). Online Transportation Workers in Palembang City : Context and Characteristics. IOP Conferences Earth and Environmental
Sciences 451 (2020) 012100, doi 10.1088/1755-1315/451/1/012100 : 1-8
78. Amri, I., & Giyarsih, S.R. (2020). Quantifying urban physical growth types in Banda Aceh
City after the 2004 Indian Ocean Tsunami. The 1st Geosciences and Environmental Sciences
Symposium (ICST 2020) E3S Web of Conferences 200 : 1-6.
79. Purwatiningsih, S.E., Sukamdi., & Giyarsih, S.R. (2020). Timor Leste Population on Internal Migration, in the Analysis of Direction, Flow, Pathways, Boundaries, and International
Procedures. The 1st Geosciences and Environmental Sciences Symposium (ICST 2020) E3S
Web of Conferences 200 : 1-9
80. Purwatiningsih, S.E., Sukamdi., & Giyarsih, S.R. (2020). The Comparative Analysis of
TL-SDI Values, Within the Area of Administrative Posts in the Municipality of Oecusse. The 1st
Geosciences and Environmental Sciences Symposium (ICST 2020) E3S Web of Conferences
200 : 1-10
81. Nuranisa., Mei. E.T.W., Giyarsih, S.R., Sukmaniar., Saputra, W.,& Putri, M.K. (2020). Socioeconomic Vulnerability Level in the Demographic Bonus Era among Musi Riverbanks Community, the City of Palembang. TEST Enginnering A Management : 6493-6502
82. Shara, A. R I. D., Listyaningsih, U., & Giyarsih, S.R. (2020). Differences in the Spatial Distribution and Characteristics of Urban Beggars : The Case of the Sanglah District in Denpasar (Indonesia). Quaestiones Geographicae 39 (4) : 109-119
83. Amri, I., & Giyarsih, S.R. (2020). Monitoring Urban Physical Growth in Tsunami Affected Areas : A Case Study of Banda Aceh City, Indonesia. Geojournal 85 (6)
84. Satriawan D., Pitoyo A.J., Giyarsih S.R. (2020). Cakupan Kesehatan Universal (UHC) Pekerja Sektor Informal di Indonesia. Tata Loka 22 (4) : 556-572
85. Jannah R., Giyarsih S.R., & Marwasta D. (2021). Feasibility of Determining Padukuhan Blotan As Slum Settlement in Sleman Regency : Perspective From Community and Local Government. Book Chapter Empowering Human Development Through Science and