• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. B. Perumusan Masalah. Masalah yang ditemui penulis dalam program kegiatan ini yaitu :

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. B. Perumusan Masalah. Masalah yang ditemui penulis dalam program kegiatan ini yaitu :"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Analisis Situasi

Kuliah Kerja Nyata alternatif (KKN-A) merupakan wujud nyata dari pelaksanaan Tri Darma Perguruan Tinggi terutama darma tentang pengabdian masyarakat yang merupakan suatu realisasi kebijakan pemerintah. Kuliah Kerja Nyata Alternatif (KKN-A) yang dilaksanakan disekolah SMP Negeri 1 Bangli. Dalam KKN-A ini mahasiswa melaksanakan program sesuai dengan potensi sekolah maupun dari kebutuhan sekolah itu sendiri.

Terwujudnya pelaksanaan KKN-A ini dapat terlaksana dengan baik dan efisien, maka dari itu KKN-A diharapkan dapat memberikan motivasi, membangun dan memecahkan masalah yang ada dilapangan. Mahasiswa KKN-A mencanangkan beberapa program untuk mengembangkan potensi tersebut dan tidak lepas dari partisipasi dan kerjasama warga sekolah dalam memajukan dan meningkatkan potensi fisik dan non fisik, akademis maupun non akademis. Kedatangan mahasiswa KKN-A FKIP UNMAS Denpasar angkatan XXXVII periode 1 di SMP Negeri 1 Bangli adalah merupakan suatu kebanggaan tersendiri bagi warga sekolah pada umumnya dan lembaga pada khususnya. Sehingga secara tidak langsung dapat meningkatkan potensi yang ada di SMP Negeri 1 Bangli dimana peningkatan tersebut bukan saja menjadi tanggung jawab pemerintah tetapi juga seluruh warga sekolah dan masyarakat.

B. Perumusan Masalah

Masalah yang ditemui penulis dalam program kegiatan ini yaitu :

1. Belum tersedianya tempat penyimpanan alat-alat kebersihan secara khusus di dalam kelas. Sapu, serok dan alat kebersihan lainnya masih dibiarkan berserakan ditaruh di pojok ruang kelas.

2. Pemanfaatan bahan yang ada seperti bambu untuk pembuatan tempat penyimpanan alat-alat kebersihan di dalam kelas.

(2)

2 BAB II

TUJUAN DAN MANFAAT A. Tujuan

Adapun tujuan kegiatan KKN-A di SMP Negeri 1 Bangli dalam program pengadaan tempat penyimpanan alat-alat kebersihan di kelas yaitu :

1. Sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan program studi strata satu FKIP UNMAS DENPASAR.

2. Meningkatkan kreativitas mahasiswa dan siswa untuk membuat tempat alat-alat kebersihan dari bambu sehingga dapat menjaga kerapian di dalam kelas.

3. Meningkatkan kesadaran siswa dan warga sekolah untuk memperhatikan, menjaga, dan memelihara lingkungan kelas agar tertata rapi untuk menunjang suasana belajar yang nyaman.

4. Sebagai implementasi dan pelaksanaan Tri Dharma perguruan tinggi yaitu pendidikan & pengajaran, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.

5. Siswa-siswi bisa menaruh alat-alat kebersihan di dalam kelas pada satu tempat khusus sehingga suasana kelas tertata rapi dan tidak ditemukan lagi alat kebersihan seperti sapu dan serok yang ditaruh sembarangan. 6. Meningkatkan minat siswa-siswi untuk selalu menjaga kebersihan di

dalam kelas dan lingkungan sekitar dengan memiliki tempat khusus untuk penyimpanan alat-alat kebersihan.

7. Pemanfaatan bahan-bahan yang ada seperti bambu untuk tempat alat-alat kebersihan di dalam kelas, sehingga tidak selalu dengan membeli tempat penyimpanan alat-alat kebersihan dari plastik.

(3)

3 B. Manfaat

Manfaat kegiatan KKN-A di SMP Negeri 1 Bangli dalam program pengadaan tempat penyimpanan alat-alat kebersihan di dalam kelas adalah sebagai berikut :

1. Meningkatnya kreativitas mahasiswa dan siswa untuk membuat tempat alat-alat kebersihan dari bambu sehingga dapat menjaga kerapian di dalam kelas.

2. Meningkatnya kesadaran siswa dan warga sekolah untuk memperhatikan, menjaga, dan memelihara lingkungan kelas agar tertata rapi untuk menunjang suasana belajar yang nyaman.

3. Siswa-siswi bisa menaruh alat-alat kebersihan di dalam kelas pada satu tempat khusus sehingga suasana kelas tertata rapi dan tidak ditemukan lagi alat kebersihan seperti sapu dan serok yang ditaruh sembarangan. 4. Meningkatkanya minat siswa-siswi untuk selalu menjaga kebersihan di

dalam kelas dan lingkungan sekitar dengan memiliki tempat khusus untuk penyimpanan alat-alat kebersihan.

5. Bisa memanfaatkan bahan-bahan yang ada seperti bambu untuk tempat alat-alat kebersihan di dalam kelas, sehingga tidak selalu dengan membeli tempat penyimpanan alat-alat kebersihan dari plastik.

(4)

4 BAB III

KERANGKA PENYELESAIAN MASALAH

Kerangka penyelesaian masalah di sini merupakan gambaran umum hal-hal yang mahasiswa KKN-A di SMP Negeri 1 Bangli lakukan dalam upaya penyelesaian masalah yang kami temui saat melaksanakan observasi di SMP Negeri 1 Bangli. Adapun bentuk kerangka penyelesaian masalah pada laporan ini adalah sebagai berikut :

Bagan1. : Kerangka Penyelesaian Masalah OBSERVASI

PENEMUAN MASALAH

IDENTIVIKASI DAN MENGANALISA MASALAH

PERENCANAAN KEGIATAN

PELAKSANAAN KEGIATAN

(5)

5

Keterangan bagan1, kerangka penyelesaian masalah :

1. Untuk menjelaskan kerangka berpikir diatas, penulis akan mulai menjelaskan dari langkah observasi, dimana pada tahap ini mahasiswa KKN-A di SMP Negeri 1 Bangli melakukan observasi guna memperoleh masalah yang akan diselesaikan untuk menuju SMP Negeri 1 Bangli yang lebih baik. Pada observasi ini salah satu masalah yang penulis dapatkan adalah mengenai belum tersedianya tempat penyimpanan alat-alat kebersihan secara khusus di dalam kelas. Sapu, serok dan alat-alat kebersihan lainnya masih dibiarkan berserakan ditaruh di pojok ruang kelas. Dari pemasalahan yang ada kami mahasiswa KKN-A mengidentifikasi dan menganalisa masalah tersebut, sehingga kami memiliki inisiatif untuk menambah sarana-prasarana kebersihan yang pada kesempatan ini berupa tempat penyimpanan alat-alat kebersihan di dalam kelas yang terbuat dari bambu. Setelah kami menemukan solusi kami merencanakan untuk menjalankan program tersebut dimulai dari waktu pelaksanaan, kegiatan yang akan dilaksanakan sampai dengan evaluasi kegiatan.

(6)

6 BAB IV

PELAKSANAAN KEGIATAN

A. Realisasi Penyelesaian Masalah

Dalam kegiatan pembuatan tempat penyimpanan alat-alat kebersihan di dalam kelas di SMP Negeri 1 Bangli diawali dengan observasi terhadap sekolah dan lingkungannya. Hal ini dilakukan agar mampu melakukan kegiatan ini dengan baik dan lancar. Selanjutnya kami melaksanakan pendekatan dengan Kepala Sekolah dan Staf Pegawai. Hal itu dilakukan untuk melakukan koordinasi demi kelancaran kegitan yang akan dilaksanakan.

Di dalam menindak lanjuti kegiatan membuat tempat penyimpanan alat-alat keberihan, adapun tahapan pembuatan tempat penyimpanan alat-alat kebersihan adalah sebagai berikut :

1. Menyiapkan bahan-bahan yang akan digunakan seperti : bambu, kayu, paku, cat dan alat-alat yang mendukung seperti: palu, gergaji, dll.

2. Tahap kedua adalah memotong bambu dan kayu sesuai dengan ukuran yang akan dibuat.

3. Tahap ketiga adalah merakit bambu dan kayu menjadi tempat penyimpanan alat-alat kebersihan sesuai dengan bentuk yang diinginkan. 4. Kemudian tahap terakhir adalah mengecat tempat alat-alat kebersihan dengan warna yang telah ditentukan. Tempat alat-alat kebersihan yang berjumlah 6 buah ini di cat dengan warna biru.

Dalam pembuatan tong tempat penyimpanan alat-alat kebersihan tersebut, kerjasama antara mahasiswa sangat dibutuhkan untuk membantu agar proses pembuatan tempat sampah cepat selesai dan hasilnya sesuai dengan yang diharapkan.

(7)

7 B. Khalayak Sasaran

Sasaran dari kegiatan ini adalah kerapian di dalam kelas, dimana dengan penambahan tempat penyimpanan alat-alat kebersihan ini diharapkan siswa dapat menaruh alat kebersihan seperti sapu, serok dan lainnya di tempat yang telah disediakan agar dapat menunjang kerapian di dalam kelas.

C. Metode yang Digunakan

Dalam pembuatan tempat penyimpanan alat-alat kebersihan ini penulis bekerjasama dengan mahasiswa KKN-A yang lain dengan menggunakan waktu-waktu tertentu (jam istirahat dan setelah siswa pulang). Dimana hal tersebut kami laksanakan mengingat bahwa dalam pembuatan tempat penyimpanan alat-alat kebersihan ini akan menimbulkan suara yang berisik sehingga akan mengganggu siswa yang sedang belajar jika kami mengerjakannya pada jam belajarsiswa.

Adapun jadwal pengerjaannya adalah sebagai berikut :

TANGGAL PEKERJAAN

7 Februari 2014 Observasi Lingkungan

8 Februari 2014 Perencanaan Program (Penentuan rencana pembuatan tong penyimpanan alat-alat kebersihan)

9 Februari 2014 Berkoordinasi dengan pihak sekolah

15 Februari 2014 Mengumpulkan alat dan bahan untuk membuat tong penyimpanan alat-alat kebersihan

15-20 Februari 2014 Pembuatan tong penyimpanan alat-alat kebersihan

23 Februari 2014 Evaluasi kegiatan

(8)

8 BAB V

HASIL KEGIATAN

A. Evaluasi Hasil

Gambar 1 : Tempat penyimpanan alat-alat kebersihan

Dari pelaksanaan kegiatan pembuatan tempat penyimpanan alat-alat kebersihan, kami membuat 6 buah. Dimana akan digunakan untuk mendukung kerapian di dalam kelas sehingga tidak ditemukan lagi sapu, serok, dan alat kebersihan lainnya yang berserakan di pojok ruang kelas. Kedua tempat penyimpanan tersebut dibuat dengan ukuran yaitu 45 cm x 30 cm. Tempat penyimpanan alat-alat kebersihan tersebut akan ditempatkan di ruang kelas VII d dan VII e, kelas VIII c dan VIII d, dan kelas IX c dan IX d sehingga dapat mendukung kerapian di ruang kelasnya masing-masing.

Dari kegiatan pelaksanaan program pembuatan tempat penyimpanan alat kebersihan sudah mulai dirasakan dampaknya, yaitu tidak ditemukan lagi alat-alat kebersihan yang berserakan di pojok ruangan kelas. Hal tersebut telah memberikan kenyamanan dan kerapian di dalam lingkungan ruang kelas. Dengan diberikan tempat yang khusus juga siswa jadi lebih mudah untuk menaruh dan mengambil alat-alat kebersihan sehingga kebersihan di ruang kelas dan lingkungan sekitarnya menjadi bersih dan rapi.

(9)

9 B. Faktor Pendorong dan Penghambat

Kegiatan pembuatan tempat penyimpanan alat-alat kebersihan di SMP Negeri 1 Bangli secara umum telah berjalan dengan baik dan sesuai dengan rencana. Hal tersebut dapat terwujud berkat adanya kerjasama, semangat dan rasa tanggung jawab bersama antara mahasiswa peserta KKN-A, disampaing itu kepala sekolah, guru dan staf pegawai dan siswa sangat positif mendukung kegiatan ini. Namun dalam setiap kegiatan tetaplah ada kendala yang dihadapi. Adapun kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan kegiatan pembuatan tempat penyimpanan alat-alat kebersihan adalah sebagai berikut :

1. Waktu pengerjaan tidak berjalan sesuai dengan rencana. 2. Dana yang dikeluarkan relatif besar.

Dari kendala tersebut kami dari mahasiswa KKN-A di SMP Negeri 1 Bangli mendiskusikan dan menghasilakan solusi dari permasalahan tersebut. Adapun solusi dari permasalah diatas adalah :

1. Dalam pengerjaan tempat penyimpanan alat-alat kebersihan ini kami mengambil jam saat siswa istirahat dan setelah pulang, sehingga tidak mengganggu siswa saat belajar, dimana kami menyadari dalam pembuatan tempat penyimpanan alat-alat kebersihan ini akan sedikit ribut.

2. Di dalam pendanaan kami melakukan patungan dari anggota KKN-A yang berjumlah 18 orang untuk membeli peralatan yang diperlukan seperti kayu, paku dan cat. Sedangkan untuk bambunya diperoleh dari swadaya, sehingga untuk perorangnya kami mahasiswa KKN-A tidak mengeluarkan biaya yang besar.

(10)

10 BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari uraian hasil kegiatan dan pembahasan yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, maka penulis dapat menarik kesimpulan bahwa :

1. Pembuatan tempat penyimpanan alat-alat kebersihan meliputi beberapa tahapan antara lain : (1) penyiapan bahan dan alat, (2) Pemotongan bambu dan kayu, (3) Perakitan dan (4) Pengecetan.

2. Hasil kegiatan pembuatan tempat penyimpanan alat-alat kebersihan ini memberikan dampak yang sangat positif telah memberikan kenyamanan dan kerapian di dalam lingkungan ruang kelas. Dengan diberikan tempat yang khusus juga siswa jadi lebih mudah untuk menaruh dan mengambil alat-alat kebersihan sehingga kebersihan di ruang kelas dan lingkungan sekitarnya menjadi bersih dan rapi.

B. Saran

Adapun saran dari penulis setelah melaksanaan KKN-A yaitu untuk:

1. Kepada mahasiswa peserta KKN-A, dalam melaksanakan sebuah kegiatan harus sesuai dengan kemampuan dan keterampilan yang dimiliki, serta memperhatikan situasi maupun kondisi lokasi dimana KKN-A akan dilaksanakan.

2. Kepada mahasiswa peserta KKN-A, dalam melaksanakan sebuah kegiatan kerjasama dan hubungan kekerabatan antara mahasiswa, Kepala Sekolah, Guru, Staf Pegawai dan para Siswa hendaknya senantiasa dijaga sehingga terjalin hubungan yang harmonis sehingga kesuksesan suatu program akan tercapai.

Gambar

Gambar 1 : Tempat penyimpanan alat-alat kebersihan

Referensi

Dokumen terkait

Transportasi memiliki posisi yang sangat penting dan strategis dalam pembangunan bangsa dalam rangka mencapai tujuan pembangunan nasional, dan tercemin pada

Jumlah traktor semakin meningkat karena jumlah pencangkul dan hewan semakin berkurang sehingga luas lahan yang belum tergarap semakin meningkat, tetapi karena

Penelitian tentang hubungan perilaku higiene dan status gizi dengan infestasi STH pada murid SDN 008 Sukaping dapat diambil simpulan bahwa anak laki-laki, usia 6-9

Kejadian DRPs (Drug Related Problems) dapat dibagi menjadi delapan kejadian yaitu : indikasi tidak diobati, tidak tepat obat, dosis sub- therapeutic, kegagalan untuk

3. Dari analisis dapat dilihat bahwa Bupati, Dinas Kehutanan Provinsi dan BPKH mempunyai peran, kontribusi, pengaruh dan dampak yang signifikan terhadap pemberian rekomendasi

Ihsan dan Uswatun (2018) mengatakan bahwa pendidikan agama jauh lebih berat dari pada pengajaran pengetahuan umum karena pendidikan agama bukan hanya sekedar

Watershed, dimana bekerja dengan bagian dari sebuah gambar dengan level gradien yang tinggi, akan dideteksi dan akan digunakan untuk membagi citra ke dalam