Menghindar atau keluar ?
Technical analysis outlook 10 Oktober 2013
Lucky Bayu Purnomo Technical Analyst PT.Danareksa ( Persero ) Jl.Medan merdeka selatan No.14
1. Kenapa pada akhir oktober harus cuci saham?
Lebih jauh pengertian Cuci tersebut berangkat dari riwayat pergerakan IHSG pada periode sebelumnya yang di terangkan pada gambar berikut
Diharapkan pengertian cuci gudang tersebut dapat di sikapi dengan pengertian manajemen resiko, mengingat menjelang FOMC meeting pada tanggal 30 Oktober 2013 pasar cenderung bergerak dengan tingkat volatility yang cukup tinggi dan memiliki karakter spekulasi yang cukup tinggi, sehingga menjelang pengumuman tersebut bila toleransi para pelaku pasar yang mengedepankan sikap spekulan dan mampu menerima resiko terburuk yang mungkin terjadi, maka hal tersebut dapat dilakukan dengan cara menahan posisi hingga batas akhir rapat FOMC meeting , namun bila karakter pelaku pasar dalam hal ini
memiliki persepsi suatu sikap “ save “ atau main aman, ada baiknya pengertian “ menghindar “ dari masalah akan lebih mudah dari pada harus “ keluar “ dari
2 Apa karena setiap tahun pasti turun? Pasti turun ? Tidak
Lalu pasti naik ? juga Tidak,
lalu ke “ pasti “ annya apa ? Tidak ada yang pasti, namun ,
Dalam sebuah metode penelitian yang di lakukan oleh Charles Dow ( salah satu Bapak technical analisis, penggagas Dow theory yang lahir 6 November 1851 – dan
meninggal pada 4 December 1902) , salah satu teorinya dalam menyikapi pasar adalah
“ Kepastian , berawal dari ketidak pastian “ , oleh sebab itu trend pergerakan suatu harga atau level merupakan sinyal utama dalam menyikapi pergerakan pasar.
namun berdasarkan trend pasar dalam periode perdagangan tahun 2013 , saat ini pergerakan IHSG membentuk trend pelemahan / Down trend, walau masih ada peluang up trend dalam jangka pendek.
3. Pada bulan november dan desember apa boleh beli saham lagi ? Kebijakan yang harus di ambil adalah melakukan akumulasi terhadap sama saham yang memiliki tingkat likuiditas yang relatif tinggi dengan harapan apresiasi pelaku pasar
menaruh perhatian pada saham saham tersebut bila kondisi IHSG cedenrung menguat
penetapan stop loss dan level take profit sangat berperan dalam menyikapi perilaku pasar menjelang penutupan tahun.
sehingga metode transaksi jangka pendek masih menjadi pilihan menjelang penutupan tahun 2014
4 . Pada tahun 2014 apakah saham masih bisa naik?
riwayat pergerakan IHSG pada awal pembukan tahun ( 2011 – 2012 – 2013 ) menunjukan trend positif
namun metode transaksi jangka pendek tetap menjadi pilihan mengingat tahun 2014 merupakan tahun pemili yang cenderung memberikan efek terhadap
• Pemilu ? Sebelumnya bagaimana dan apa terjadi ?
Sepanjang sejarah Indonesia, telah diselenggarakan 10 kali pemilu anggota lembaga legislatif yaitu pada tahun 1955, 1971, 1977, 1982, 1987, 1992, 1997, 1999, 2004, dan 2009.
• Pemilu 1977-1997
• Artikel utama untuk bagian ini adalah: Pemilihan Umum Anggota DPR dan DPRD Indonesia 1977, Pemilihan Umum Anggota DPR dan DPRD Indonesia 1982,
Pemilihan Umum Anggota DPR dan DPRD Indonesia 1987, Pemilihan Umum Anggota DPR dan DPRD Indonesia 1992, dan Pemilihan Umum Anggota DPR dan DPRD Indonesia 1997
• Pemilu-Pemilu berikutnya dilangsungkan pada tahun 1977, 1982, 1987, 1992, dan 1997. Pemilu-Pemilu ini diselenggarakan dibawah pemerintahan Presiden
Soeharto. Pemilu-Pemilu ini seringkali disebut dengan "Pemilu Orde Baru". Sesuai peraturan Fusi Partai Politik tahun 1975, Pemilu-Pemilu tersebut hanya diikuti dua partai politik dan satu Golongan Karya. Pemilu-Pemilu tersebut kesemuanya
• Pemilu 1999
• Artikel utama untuk bagian ini adalah: Pemilihan Umum Anggota DPR dan DPRD Indonesia 1999
• Pemilu berikutnya, sekaligus Pemilu pertama setelah runtuhnya orde baru, yaitu
Pemilu 1999 dilangsungkan pada tahun 1999 (tepatnya pada tanggal 7 Juni 1999) di bawah pemerintahan Presiden BJ Habibie dan diikuti oleh 48 partai politik. • Lima besar Pemilu 1999 adalah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Partai
Golkar, Partai Persatuan Pembangunan, Partai Kebangkitan Bangsa, dan Partai Amanat Nasional.
• Walaupun Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan meraih suara terbanyak (dengan perolehan suara sekitar 35 persen), yang diangkat menjadi presiden bukanlah
calon dari partai itu, yaitu Megawati Soekarnoputri, melainkan dari Partai
Kebangkitan Bangsa, yaitu Abdurrahman Wahid (Pada saat itu, Megawati hanya menjadi calon presiden). Hal ini dimungkinkan untuk terjadi karena Pemilu 1999 hanya bertujuan untuk memilih anggota MPR, DPR, dan DPRD, sementara
• Pemilu 2004
• Artikel utama untuk bagian ini adalah: Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden Indonesia 2004
• Pemilu 2004 merupakan pemilu pertama di mana para peserta dapat memilih langsung presiden dan wakil presiden pilihan mereka. Pemenang Pilpres 2004 adalah Susilo Bambang Yudhoyono. Pilpres ini dilangsungkan dalam dua putaran, karena tidak ada pasangan calon yang berhasil mendapatkan suara lebih dari 50%. Putaran kedua digunakan untuk memilih presiden yang diwarnai persaingan antara Yudhoyono dan Megawati yang akhirnya dimenangi oleh pasangan
Yudhoyono-Jusuf Kalla.
• Pergantian kekuasaan berlangsung mulus dan merupakan sejarah bagi Indonesia yang belum pernah mengalami pergantian kekuasaan tanpa huru-hara.
Satu-satunya cacat pada pergantian kekuasaan ini adalah tidak hadirnya Megawati pada upacara pelantikan Yudhoyono sebagai presiden.
• Pemilu 2009
• Artikel utama untuk bagian ini adalah: Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden Indonesia 2009
• Pilpres 2009 diselenggarakan pada 8 Juli 2009. Pasangan Susilo Bambang
Yudhoyono-Boediono berhasil menjadi pemenang dalam satu putaran langsung dengan memperoleh suara 60,80%, mengalahkan pasangan Megawati
Disclaimer
The information provided on this email is not intended for distribution to, or use by, any person or entity in any jurisdiction or country where such distribution or use would be contrary to law or regulation or which would subject PT. Danareksa (Persero) or any of its affiliates and subsidiaries (herein after shall be referred to as "Danareksa") to any registration requirement within such jurisdiction or country. Neither the information, nor any opinion contained in this email constitutes a solicitation, or offer by Danareksa to buy or sell any securities, futures, options or other financial instruments or provide any investment advice or service. Disclaimer of Warranty and Limitation of Liability of The information on this email is provided "AS IS". Although the information provided on this email is obtained or compiled from sources Danareksa believes to be reliable, Danareksa does not guarantee the accuracy, validity, timeliness or completeness of any information or data made available on this email for any particular purpose. Neither Danareksa, nor any of its directors, officers or employees, will be liable or have any responsibility of any kind for any loss or damage incurred by the viewer in the event of any failure or interruption of this email, or resulting from the act or omission of any other party involved in making this email or the data contained therein available to the viewer , or from any other cause relating to the access to, inability to access, or use of the email or these materials, whether or not the circumstances giving rise to such cause may have been within the control of Danareksa or of any vendor providing software or services support. In no event will Danareksa or any such parties be liable to the viewer for any direct, special, indirect, consequential, incidental damages or any other damages of any kind even if Danareksa have been advised of the possibility thereof.
Disclaimer/Perhatian :