• Tidak ada hasil yang ditemukan

Karya Tulis Biologi Ikan Layang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Karya Tulis Biologi Ikan Layang"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

MENGENAL PENYAKIT KANKER SERVIKS

DI INDONESIA

Diajukan untuk memenuhi salah satu program khusus SMA Negeri 21 Bandung

Oleh: Kelas XII IPA 1

1. Bella Nurul Istiqomah NIS. 101110006

2. Wiwit Widiyanti NIS. 101110040

3. Yuni Yulianti NIS. 101110325

4. Zahra Fadhlia NIS. 101110041

PEMERINTAH KOTA BANDUNG

DINAS PENDIDIKAN

SMA NEGERI 21 BANDUNG

(2)

LEMBAR PENGESAHAN

Disetujui :

Pembimbing Bahasa, Pembimbing Materi,

Niknik Garnika, S.Pd Dra. Tian Susanti

NIP 196506031988032010 NIP 196003011985032005

Diketahui :

Kepala SMA Negeri 21 Bandung, Wali Kelas,

Drs. Yayat Ruchiyat Dra. Tini Kustini

NIP 19620104 198703 1008 NIP

(3)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas Rahmat dan Ridho-Nya penulis dapat menyelesaikan penyusunan karya tulis yang sederhana ini dalam waktu yang singkat.

Adapun tujuan karya tulis yang berjudul “MENGENAL PENYAKIT KANKER SERVIKS DI INDONESIA” untuk memenuhi salah satu program khusus di SMA Negeri 21 Bandung.

Dalam penyusunan Karya Tulis ini kami banyak mendapat bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak.

Untuk itu kami menyampaikan terima kasih yang tak terhingga kepada :

1. Yayat Ruchiyat, Drs, selaku Kepala SMA Negeri 21 Bandung 2. Tini Kustini, Dra, selaku wali kelas XII IPA 1

3. Tian Susanti, Dra, selaku Pembimbing Materi 4. Niknik Garnika, S. Pd, selaku Pembimbing Bahasa 5. Teman-teman yang telah turut membantu

Semoga bimbingan dan saran dari Ibu/Bapak guru serta semua pihak yang terkait langsung dalam penyelesaikan Karya Tulis ini, mendapat imbalan dari Tuhan Yang Maha Esa.

Akhirnya, penulis berharap Karya Tulis ini dapat menjadi bahan informasi yang berharga dan bermanfaat bagi kita semua. Amin.

Bandung,

(4)

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN...i

KATA PENGANTAR...ii

DAFTAR ISI ...iii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penulisan...1

1.2 Rumusan dan Pembatasan Masalah...2

1.2.1 Rumusan Masalah ...2

1.2.2 Pembatasan Masalah ...2

1.3 Tujuan Penulis ...2

1.3.1 Tujuan Umum...2

1.3.2 Tujuan Khusus...2

1.4 Metode Penulisan dan Teknik Penulisan...3

1.4.1 Metode Penulisan...3 3.1 Pencegahan Kanker Serviks...7

3.2 Pengobatan Kanker Serviks...7

3.3 Kanker Serviks di Negara Berkembang...8

BAB IV SIMPULAN DAN SARAN 4.1 Simpulan...9

(5)

DAFTAR PUSTAKA...10

BAB I

PENDAHULUAN

1. 1 Latar Belakang Penulisan

Kanker leher rahim atau lebih dikenal dengan nama kanker serviks, menempati peringkat teratas di antara berbagai jenis kanker yang menyebabkan kematian pada perempuan di dunia. Penderita kanker ini banyak ditemukan di negara-negara berkembang, salah satunya adalah Indonesia. Menurut data WHO, Indonesia merupakan negara dengan jumlah penderita kanker serviks terbanyak di dunia.

Banyak pernderita kanker serviks yang baru memeriksakan dirinya ke dokter setelah kankernya mencapai stadium lanjut. Proses penginfeksian virus menjadi kanker serviks memakan waktu cukup lama, yaitu sekitar 10 hingga 20 tahun, namun proses penginfeksian ini seringkali tidak disadari oleh para penderita, kanker leher rahim pada stadium awal tidak menunjukkan gejala yang khas, bahkan bisa tanpa gejala.

Tidak hanya perempuan diatas usia 40 tahun saja yang dapat menderita kanker serviks, sekarang sudah banyak ditemukan penderita kanker serviks dengan usia dibawah 40 tahun atau bahkan remaja. Itu dapat disebabkan oleh kurangnya pengetahuan yang didapatkan tentang kanker serviks.

Tapi meskipun kanker serviks sangat berbahaya dan sudah banyak

(6)

Oleh karena itu, penulis membuat karya tulis yang berjudul “MENGENAL PENYAKIT KANKER SERVIKS DI INDONESIA”.

1. 2 Rumusan dan Pembatasan Masalah

1.2.1 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan sebelumnya, secara umum yang menjadi bahasan dalam karya tulis ini adalah :

1. Bagaimana cara pencegahan kanker serviks?

2. Kenapa penderita kanker serviks ditemukan di negara-negara berkembang? terutama Indonesia

3. Apakah kanker serviks bisa disembuhkan ?

1.2.2 Pembatasan Masalah

Agar masalah yang dibahas dalam karya tulis ini lebih spesifik, maka dalam karya tulis ini penulis membatasi pembahasan sekitar pekembangan kanker serviks di Indonsia.

1. 3 Tujuan Penulisan

1.3.1 Tujuan Umum

Tujuan dari penulis menulis karya tulis ini dianntaranya adalah :

1. Mengetahui cara agar wanita bisa terhindar dari kanker serviks 2. Mengetahui alasan ditemukan banyaknya penderita kanker

(7)

1.3.2 Tujuan Khusus

Adapun tujuan khusus penulis dalam membuat karya tulis ini untuk memenuhi salah satu tugas akhir di SMA Negeri 21 Bandung sebagai syarat untuk mengikuti Ujian Akhir Sekolah.

1. 4 Metode Penulisan dan Teknik Pengumpulan Data

1.4.1 Metode Penulisan

Metode yang kami pergunakan dalam menyusun karya tulis ini adalah metode deskriptif, yaitu metode yang memaparkan tentang keadaan objek yang diamati dengan mencari serta mengumpulkan data yang diperoleh untuk disusun secara sistematis. Kemudian dianalisis untuk menarik kesimpulan dalam pemecahan masalah.

1.4.2 Teknik Pengumpulan Data

(8)

BAB II

LANDASAN TEORI

2. 1 Pengertian Kanker Serviks

Kanker adalah penyakit yang disebabkan oleh pertumbuhan sel-sel yang tidak normal (Sukardja, 2000). Leher rahim atau serviks merupakan bagian dari rahim membentuk sepertiga bagian bawah uterus dan merupakan daerah dibawah istimus

yang meliputi ostium internum dan ostium exsternum (Veralls, 2003). Kanker leher rahim adalah tumbuhnya sel-sel abnormal pada leher rahim (Tobing, 2002).

.

2. 2 Penyebab Kanker Serviks

Kanker leher rahim atau disebut juga kanker serviks adalah

sejenis kanker yang 99,7% disebabkan oleh human papilloma virus (HPV)

onkogenik, yang menyerang leher rahim. Salah satu gejala penyakit kanker serviks ini terlihat dengan adanya pendarahan pada vagina.

Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan seseorang terkena kanker seviks, yaitu :

1. Faktor Alamiah

Faktor alamiah adalah faktor-faktor yang secara alami terjadi pada seseorang dan memang kita tidak berdaya untuk mencegahnya. Yang termasuk dalam faktor

(9)

2. Faktor Kebersihan

 Keputihan yang dibiarkan terus menerus tanpa diobati. Ada 2 macam keputihan, yaitu yang normal dan yang tidak normal. Keputihan normal bila lendir berwarna bening, tidak berbau, dan tidak gatal. Bila salah satu saja dari ketiga syarat tersebut tidak terpenuhi berarti keputihan tersebut dikatakan tidak normal. Segeralah berkonsultasi dengan dokter Anda bila Anda mengalami keputihan yang tidak normal.

 Penyakit Menular Seksual (PMS). PMS merupakan penyakit-penyakit yang ditularkan melalui hubungan seksual. PMS yang cukup sering dijumpai antara lain sifilis, gonore, herpes simpleks, HIV-AIDS, kutil kelamin, dan virus HPV.

 Pemakaian pembalut yang mengandung bahan dioksin. Dioksin merupakan bahan pemutih yang digunakan untuk memutihkan pembalut hasil daur ulang dari barang bekas, misalnya krayon, kardus, dan lain-lain.

 Membasuh kemaluan dengan air yang tidak bersih, misalnya di toilet-toilet umum yang tidak terawat. Air yang tidak bersih banyak dihuni oleh kuman-kuman.

3. Faktor Pilihan

(10)

2. 3 Tanda dan Gejala Kanker Serviks

Menurut Sukaca (2009), pada fase sebelum terjangkitnya kanker sering penderita tidak mengalami gejala atau tanda yang khas. Namun sering ditemukan gejala-gejala sebagai berikut :

1) Keluar cairan encer dari vagina (keputihan)

2) Pendarahan setelah senggama yang kemudian dapat berlanjut menjadi perdarahan

yang abnormal

3) Timbulnya perdarahan setelah masa menopause

4) Pada masa invasif dapat keluar cairan berwarna kekuning-kuningan, berbau dan

dapat bercampur dengan darah

5) Timbul gejala-gejala anemia bila terjadi perdarahan kronis

6) Timbul nyeri panggul (pelvis) atau di perut bagian bawah bila ada radang panggul..

7) Pada stadium lanjut, badan menjadi kurus kering karena kurang gizi, edema kaki,

timbul iritasi kandung kencing dan poros usus besar bagian bawah (rectum),

terbentuknya fistel vesikovaginal atau rektovaginal, atau timbul gejala-gejala akibat metastasis jauh.

2. 4 Data Statistik

Menurut Wakil Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia Yogyakarta, Titik Kuntari, MPH, sekitar 270.000 perempuan di Indonesia meninggal dunia setiap tahun akibat kanker leher rahim atau serviks. Berdasarkan data yang ada, setiap tahun sekitar 500.000 perempuan di Indonesia didiagnosis terinfeksi kanker serviks.

Di Indonesia, kanker serviks telah menjadi pembunuh nomor satu dari keseluruhan kanker. Kanker serviks merupakan penyakit kanker paling umum kedua yang biasa diderita perempuan berusia 20-55 tahun.

(11)

BAB III

PEMBAHASAN

3. 1 Pencegahan Kanker Serviks

Menurut Abdinst (2011), beberapa cara praktis yang dilakukan untuk mencegah kanker serviks dalam kehidupan sehari-hari antara lain:

1) Melakukan pembersihan organ intim atau dikenal dengan istilah vagina toilet. Ini

dapat dilakukan sendiri atau dapat juga dengan bantuan dokter ahli. Tujuannya untuk membersihkan organ intim wanita dari kotoran dan penyakit.

2) Hindari merokok.

3) Miliki pola makan sehat, yang kaya dengan sayuran, buah dan sereal untuk

merangsang sistem kekebalan tubuh. Mengkonsumsi berbagai karotena, vitamin A, C, dan E, dan asam folat dapat mengurangi risiko terkena kanker leher rahim. 4) Hindari seks sebelum menikah atau di usia sangat muda.

5) Secara rutin menjalani tes Pap’Smear secara teratur. Saat ini tes Pap’Smear sudah

bisa dilakukan di tingkat Puskesmas dengan harga terjangkau..

6) Pemberian vaksin atau vaksinasi HPV untuk mencegah terinfeksi HPV.

3. 2 Pengobatan Kanker Serviks

Stadium pra kanker hingga 1A biasanya diobati dengan histerektomi.

Untuk stadium IB dan IIA kanker serviks:

 Bila ukuran tumor < 4cm: radikal trachelectomy (membuang serviks dan jaringan yang ada disekitarnya) ataupun radioterapi

(pengobatan menggunaakan radiasi sinar-X, sinar gamma atau elektron

khusus yang menghancurkan sel-sel kanker ) dengan/tanpa kemoterapi

(terapi kanker yang melibatkan penggunaan zat kimia ataupun obat-obatan

(12)

 Bila ukuran tumor >4cm: radioterapi dan kemoterapi, histerektomi

(mengangkat uterus, serviks dan sebagaian vagina), ataupun kemoterapi yang dilanjutkan dengan histerektomi

Kanker serviks stadium lanjut (IIB-IVA) dapat diobati dengan radioterapi dan kemoterapi. Pada stadium sangat lanjut (IVB), dokter dapat

mempertimbangkan kemo dengan kombinasi obat, misalnya hycamtin dan cisplatin.

Jika kesembuhan tidak dimungkinkan, tujuan pengobatan adalah untuk mengangkat atau menghancurkan sebanyak mungkin sel-sel kanker. Kadang-kadang pengobatan ditujukan untuk mengurangi gejala-gejala. Hal ini disebut perawatan paliatif.

3. 3 Kanker Serviks di Negara Berkembang

Faktor yang menyebabkan wanita Indonesia lebih banyak menderita kanker serviks :

1. Kurangnya koordinasi pemerintah tentang penyakit kanker serviks. 2. Buruknya kualitas pembalut karena mengandung dioksin.

3. Umumnya di derita oleh wanita yang berasal dari kalangan menengah ke bawah.

4. Biaya vaksinasi dan Pap Smear yang hanya terjangkau oleh beberapa kalangan menengah dan menengah keatas.

(13)

BAB IV

Simpulan dan Saran

4.1 Simpulan

Kanker leher rahim atau disebut juga kanker serviks adalah sejenis kanker yang 99,7 % disebabkan oleh Human Papilloma Virus (HPV) onkogenik, yang menyerang leher rahim. Kanker ini dapat hadir dengan pendarahan vagina, tetapi gejala kanker ini tidak terlihat sampai kanker memasuki stadium yang lebih jauh.

Kebanyakan penelitian menemukan bahwa infeksi Human Papilloma Virus (HPV) bertanggung jawab untuk semua kasus kanker leher rahim. Perawatan termasuk operasi pada stadium awal, dan kemoterapi atau radioterapi pada stadium akhir penyakit. Kanker ituterjadi pada sel-sel di saluran leher rahim. Walaupun di dunia kemampuan kanker ini sebagai pembunuh belum mengungguli kanker paru-paru. Pencegahan kanker serviks dapat dilakukan dengan program skrinning dan pemberian vaksinasi. Di negara maju, kasus kanker jenis ini sudah mulai menurun berkat adanya program deteksi dini melalui pap smear . Vaksin HPV akan diberikan pada perempuan usia 10 hingga 55 tahun melalui suntikan sebanyak tigakali, yaitu pada bulan ke nol, satu, dan enam.

4.2 Saran

(14)

DAFTAR PUSTAKA

Sutarisa. 2005. Pendidikan Kesehatan Sederhana. Mitra Cendikia Press. Jakarta.

http://www.wordpress.com

http://id.wikipedia.org/wiki/Kanker_leher_rahim

http://www.cancerhelps.com/kanker-serviks.htm

(15)

Referensi

Dokumen terkait

akibat hukum yang ditimbulkan dari cerai gugat di Pengadilan Agama. Cilacap.

Costumer service ( layanan pelanggan) Orang yang bekerja bersama-sama menggunakan perangkat kolaborasi dan jejaring social dapat menyelesaikan masalah dan keluhan

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui mutu organoleptik terhadap formulasi gula aren dan jahe pada fruitleather mengkudu ditinjau dari mutu organoleptik yaitu

perkuliahan maupun di luar perkuliahan dapat tersedia dengan baik. 2) Sarana dan prasarana saat berpengaruh terhadap semangat belajar mahasiswa.. 3) Jika semangat belajar telah

Perbedaan skripsi tersebut dengan yang akan ditulis ialah penulis mengamati tempat dari segi letak geografisnya, kondisi atsmofernya, kondisi cuaca, tempat yang

Penelitian lain juga menunjukkan bahwa terdapat perbedaan school well-being pada siswa SD dan siswa SMP, dimana siswa SD memiliki school well-being yang lebih baik daripada

Setelah melakukan pengolahan data terlihat model logika fuzzy bekerja dengan menggunakan derajat keanggotaan dari sebuah nilai, kemudian digunakan untuk menentukan

Dinamika Collaborative Governance dalam Pemenuhan Gizi Tunagrahita dengan Pemberdayaan Kerajinan di Desa Karangpatihan, Kecamatan Balong, Kabupaten Ponorogo, Skripsi Program