; Pada bulan Maret 2011 terjadi deflasi sebesar 0,32 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 126,05. Dari 66 kota IHK, 52 kota mengalami deflasi dan 14 kota mengalami inflasi. Deflasi tertinggi terjadi di Padang 2,59 persen dengan IHK 129,55 dan terendah terjadi di Jakarta, Bogor, Bandung, Sumenep dan Gorontalo masing–masing 0,01 persen dengan IHK masing-masing 123,75; 126,92; 120,60; 122,04 dan 127,14. Sedangkan inflasi tertinggi terjadi di Palu 0,67 persen dengan IHK 131,90 dan terendah terjadi di Banjarmasin 0,01 persen dengan IHK 130,83.
; Deflasi terjadi karena adanya penurunan harga yang ditunjukkan oleh turunnya indeks pada kelompok bahan makanan 1,94 persen. Sedangkan inflasi terjadi pada kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 0,32 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar 0,29 persen; kelompok sandang 0,38 persen; kelompok kesehatan 0,38 persen; kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga 0,17 persen dan kelompok transpor, komunikasi & jasa keuangan 0,08 persen.
; Laju inflasi tahun kalender (Januari–Maret) 2011 sebesar 0,70 persen dan laju inflasi year on year (Maret 2011 terhadap Maret 2010) sebesar 6,65 persen.
; Komponen inti pada bulan Maret 2011 mengalami inflasi sebesar 0,25 persen, laju inflasi komponen inti tahun kalender (Januari–Maret) 2011 sebesar 1,06 persen dan laju inflasi komponen inti year on year (Maret 2011 terhadap Maret 2010) sebesar 4,45 persen.
No. 20/04/Th. XIV, 1 April 2011
P
ERKEMBANGAN
I
NDEKS
H
ARGA
K
ONSUMEN
/I
NFLASI
MARET 2011 DEFLASI 0,32 PERSEN
Perkembangan harga berbagai komoditas pada bulan Maret 2011 secara umum menunjukkan adanya penurunan. Berdasarkan hasil pemantauan BPS di 66 kota pada bulan Maret 2011 terjadi deflasi 0,32 persen, atau terjadi penurunan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 126,46 pada bulan Februari 2011 menjadi 126,05 pada bulan Maret 2011. Laju inflasi tahun kalender (Januari–Maret) 2011 sebesar 0,70 persen dan laju inflasi year on year (Maret 2011 terhadap Maret 2010) sebesar 6,65 persen.
Deflasi terjadi karena adanya penurunan harga yang ditunjukkan oleh turunnya indeks pada kelompok bahan makanan 1,94 persen. Sedangkan inflasi terjadi pada kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 0,32 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar 0,29 persen; kelompok sandang 0,38 persen; kelompok kesehatan 0,38 persen; kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga 0,17 persen dan kelompok transpor, komunikasi & jasa keuangan 0,08 persen.
ras, bawang putih, emas perhiasan, mie kering instant, tahu mentah, tempe, jeruk, air kemasan, rokok kretek, rokok kretek filter, batu bata/tela, tarif kontrak rumah, tarif sewa rumah, upah tukang bukan mandor, upah pembantu rumahtangga, uang kuliah akademi/perguruan tinggi dan bensin.
Kelompok komoditi yang memberikan andil/sumbangan deflasi pada bulan Maret 2011 adalah kelompok bahan makanan 0,51 persen. Sedangkan kelompok komoditi yang memberikan andil/sumbangan inflasi, yaitu: kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 0,05 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar 0,07 persen; kelompok sandang 0,03 persen; kelompok kesehatan 0,01 persen; kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga 0,01 persen dan kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan 0,02 persen.
Tabel 1
Laju Inflasi Gabungan 66 Kota Maret 2011, Tahun Kalender 2011 dan Year on Year menurut Kelompok Pengeluaran (2007=100)
Kelompok Pengeluaran IHK Maret 2010 IHK Desember 2010 IHK Maret 2011 Inflasi Bulan Maret 2011 1) Laju Inflasi Tahun Kalender 2011 2) Inflasi Tahun ke Tahun 3) [1] [2] [3] [4] [5] [6] [7] U m u m (Headline) 118,19 125,17 126,05 -0,32 0,70 6,65 1 Bahan Makanan 129,59 147,39 147,22 -1,94 -0,12 13,60
2 Makanan Jadi, minuman, Rokok dan Tembakau 127,21 132,59 134,29 0,32 1,28 5,57 3 Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan bakar 115,86 119,79 121,20 0,29 1,18 4,61
4 Sandang 118,22 126,76 127,33 0,38 0,45 7,71
5 Kesehatan 114,04 115,86 117,65 0,38 1,54 3,17
6 Pendidikan, Rekreasi dan Olah raga 114,32 117,86 118,71 0,17 0,72 3,84 7 Transpor dan Komunikasi dan Jasa Keuangan 103,67 106,10 106,68 0,08 0,55 2,90
1)
Persentase perubahan IHK bulan Maret 2011 terhadap IHK bulan sebelumnya.
2)
Persentase perubahan IHK bulan Maret 2011 terhadap IHK bulan Desember 2010
3)
Persentase perubahan IHK bulan Maret 2011 terhadap IHK bulan Maret 2010
Tabel 2
Sumbangan Kelompok Pengeluaran terhadap Inflasi Nasional (2007=100) Maret 2011 (persen)
Kelompok Pengeluaran Andil Inflasi (%)
(1) (2)
U M U M -0,32
1. Bahan Makanan -0,51
2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau 0,05 3. Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan Bakar 0,07
4. Sandang 0,03
5. Kesehatan 0,01
6. Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga 0,01 7. Transpor, Komunikasi dan Jasa Keuangan 0,02
Gambar 1
Perkembangan IHK 66 Kota (2007=100), Maret 2010–Maret 2011 100,00 105,00 110,00 115,00 120,00 125,00 130,00 135,00 140,00 145,00 150,00 155,00 160,00
Mrt-10 Apr-10 Mei-10 Jun-10 Jul-10 Ags-10 Sep-10 Okt-10 Nop-10 Des-10 Jan-11 Feb-11 Mrt-11
IHK
Umum Bahan Makanan Makanan Jadi Perumahan Sandang Kesehatan Pendidikan Transpor
Gambar 2
Sumbangan Kelompok Pengeluaran Terhadap Inflasi Nasional (2007=100) Maret 2011 -0,55 -0,50 -0,45 -0,40 -0,35 -0,30 -0,25 -0,20 -0,15 -0,10 -0,05 0,00 0,05 0,10 0,15 A n d il (% )
Umum 1. Bhn.makanan 2. Makanan jadi 3. Perumahan
4. Sandang 5. Kesehatan 6. Pendidikan 7. Transpor
URAIAN MENURUT KELOMPOK PENGELUARAN
1. Bahan Makanan
Kelompok bahan makanan pada bulan Maret 2011 mengalami deflasi 1,94 persen atau terjadi penurunan indeks dari 150,14 pada Februari 2011 menjadi 147,22 pada Maret 2011.
Dari 11 subkelompok dalam kelompok bahan makanan, 6 diantaranya mengalami deflasi sedangkan 5 subkelompok mengalami inflasi. Subkelompok yang mengalami deflasi tertinggi adalah subkelompok bumbu-bumbuan yang mencapai 10,19 persen dan terendah terjadi pada subkelompok bahan makanan lainnya 0,02 persen. Sedangkan subkelompok yang mengalami inflasi tertinggi adalah subkelompok telur, susu dan hasil-hasilnya 1,77 persen dan terendah subkelompok ikan diawetkan 0,12 persen.
Kelompok ini pada Maret 2011 memberikan sumbangan deflasi sebesar 0,51 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan deflasi antara lain: cabai merah 0,23 persen; beras 0,21 persen; cabai rawit 0,07 persen; bawng merah 0,03 persen; daging ayam ras, cabai hijau dan tomat sayur masing-masing 0,01 persen. Sedangkan komoditas yang dominan memberikan sumbangan inflasi adalah telur ayam ras 0,03 persen; bawang putih 0,02 persen; mie kering instant, tahu mentah, tempe dan jeruk masing-masing 0,01 persen.
2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau
Kelompok ini pada Maret 2011 mengalami inflasi 0,32 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 133,86 pada Februari 2011 menjadi 134,29 pada Maret 2011.
Subkelompok-subkelompok yang terdapat pada kelompok ini pada bulan Maret 2011 seluruhnya mengalami inflasi, yaitu: subkelompok makanan jadi 0,30 persen, subkelompok minuman yang tidak beralkohol 0,12 persen dan subkelompok tembakau dan minuman beralkohol 0,46 persen.
Kelompok ini pada Maret 2011 secara keseluruhan memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,05 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan inflasi, yaitu: air kemasan, rokok kretek dan rokok kretek filter masing-masing 0,01 persen. Sedangkan komoditas yang memberikan andil deflasi adalah gula pasir 0,01 persen.
3. Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan Bakar
Kelompok ini pada Maret 2011 mengalami inflasi sebesar 0,29 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 120,85 pada bulan Februari 2011 menjadi 121,20 pada Maret 2011.
Subkelompok yang ada pada kelompok ini pada bulan Maret 2011 seluruhnya mengalami inflasi, yaitu: subkelompok biaya tempat tinggal 0,41 persen; subkelompok bahan bakar, penerangan dan air 0,07 persen; subkelompok perlengkapan rumah tangga 0,19 persen dan subkelompok penyelenggaraan rumahtangga 0,34 persen.
Pada Maret 2011 kelompok ini secara umum memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,07 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan inflasi adalah batu bata/tela, tarif kontrak rumah, tarif sewa rumah, upah tukang bukan mandor dan upah pembantu rumahtangga masing-masing 0,01 persen
4. S a n d a n g
Kelompok sandang pada Maret 2011 mengalami inflasi 0,38 persen, atau terjadi kenaikan indeks dari 126,85 pada Februari 2011 menjadi 127,33 pada Maret 2011.
Subkelompok yang mengalami inflasi pada bulan Maret 2011, yaitu: subkelompok sandang laki-laki 0,37 persen; subkelompok sandang wanita 0,12 persen; subkelompok sandang anak-anak 0,04 persen dan subkelompok barang pribadi dan sandang lainnya 0,58 persen.
Secara keseluruhan kelompok sandang pada bulan Maret 2011 memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,03 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan inflasi adalah emas perhiasan 0,02 persen.
5. K e s e h a t a n
Kelompok kesehatan pada Maret 2011 mengalami inflasi 0,38 persen, atau terjadi kenaikan indeks dari 117,21 pada bulan Februari 2011 menjadi 117,65 pada Maret 2011.
Pada bulan Maret 2011 seluruh subkelompok dalam kelompok ini mengalami inflasi, yaitu: subkelompok jasa kesehatan 0,40 persen; subkelompok obat-obatan 0,15 persen; subkelompok jasa perawatan jasmani 0,29 persen dan subkelompok perawatan jasmani dan kosmetika 0,48 persen.
Kelompok ini pada Maret 2011 secara keseluruhan memberikan sumbangan inflasi 0,01 persen. 6. Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga
Kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga pada Maret 2011 mengalami inflasi 0,17 persen, atau terjadi kenaikan indeks dari 118,51 pada Februari 2011 menjadi 118,71 pada Maret 2011.
Subkelompok-subkelompok yang mengalami inflasi pada bulan Maret 2011, yaitu: subkelompok pendidikan 0,23 persen; subkelompok kursus-kursus/pelatihan 0,05 persen; subkelompok perlengkapan/peralatan pendidikan 0,09 persen; subkelompok rekreasi 0,01 persen dan subkelompok olahraga 0,17 persen.
Secara keseluruhan kelompok ini pada bulan Maret 2011 memberikan sumbangan inflasi 0,01 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan inflasi adalah uang kuliah akademi/perguruan tinggi 0,01 persen.
7. Transpor, Komunikasi dan Jasa Keuangan
Kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan pada Maret 2011 mengalami inflasi 0,08 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 106,59 pada Februari 2011 menjadi 106,68 pada Maret 2011.
Subkelompok yang mengalami inflasi, yaitu: subkelompok transpor 0,11 persen dan subkelompok sarana dan penunjang transpor 0,32 persen. Sementara itu subkelompok komunikasi dan pengiriman bulan ini mengalami deflasi 0,07 persen, sedangkan subkelompok jasa keuangan pada bulan ini relatif stabil.
Secara keseluruhan kelompok ini pada bulan Maret 2011 memberikan sumbangan inflasi 0,02 persen. Komoditas yang dominan memberikan sumbangan inflasi adalah bensin 0,01 persen. Sedangkan komoditas yang dominan memberikan sumbangan deflasi adalah tarif angkutan udara 0,01 persen.
PERBANDINGAN INFLASI TAHUNAN
Laju inflasi tahun kalender (Januari
–
Maret) 2011 sebesar 0,70 persen dan dan laju inflasi year on year (Maret 2011 terhadap Maret 2010) sebesar 6,65 persen. Sedangkan laju inflasi pada periode yang sama tahun kalender 2009 dan 2010 masing-masing 0,36 persen dan 0,99 persen. Sedangkan laju inflasi year on year untuk Maret 2009 terhadap Maret 2008 dan Maret 2010 terhadap Maret 2009 masing-masing sebesar 7,92 persen dan 3,43 persen.Tabel 3
Inflasi Bulanan, Tahun kalender, Year on Year, Tahun 2009–2011
Inflasi 2009 2010 2011
(1) (2) (3) (4)
1. Maret 0,22 -0,14 -0,32
2. (Januari–Maret) tahun kalender 0,36 0,99 0,70 3. Maret terhadap Maret (year on year)
(tahun n) (tahun n-1) 7,92 3,43 6,65
Gambar 3
Perbandingan Inflasi Tahun Kalender (Januari–Maret), 2009–2011
Jan Jan-Feb Jan-Mrt
-0,10 0,20 0,50 0,80 1,10 In flasi (%) 2009 2010 2011
Gambar 4
Perbandingan Inflasi Year On Year, 2009–2011
Mrt-Mrt Feb-Feb Jan-Jan 0,00 1,00 2,00 3,00 4,00 5,00 6,00 7,00 8,00 9,00 10,00 In fla si (% ) 2009 thd 2008 2010 thd 2009 2011 thd 2010
PERBANDINGAN ANTARKOTA
Pada bulan Maret 2011 terjadi deflasi sebesar 0,32 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 126,05. Dari 66 kota IHK, 52 kota mengalami deflasi dan 14 kota mengalami inflasi. Deflasi tertinggi terjadi di Padang 2,59 persen dengan IHK 129,55 dan terendah terjadi di Jakarta, Bogor, Bandung, Sumenep dan Gorontalo masing-masing 0,01 persen dengan IHK masing-masing 123,75; 126,92; 120,60; 122,04 dan 127,14. Sedangkan inflasi tertinggi terjadi di Palu 0,67 persen dengan IHK 131,90 dan terendah terjadi di Banjarmasin 0,01 persen dengan IHK 130,83. Perbandingan Antarkota di Pulau Sumatera
Pada bulan Maret 2011 dari kota-kota IHK di wilayah pulau Sumatera yang berjumlah 16 kota, seluruhnya mengalami deflasi. Deflasi tertinggi terjadi di Padang 2,59 persen dengan IHK 129,55 dan deflasi terendah terjadi di Bandar Lampung 0,41 persen dengan IHK 137,00 (lihat Tabel 4).
Tabel 4
Perbandingan Indeks dan Deflasi Maret 2011 Kota-kota di Pulau Sumatera dengan Nasional
(2007=100) K O T A Maret 2011 IHK Deflasi (%) (1) (2) (3) 1 Banda Aceh 123,35 -1,92 2 Lhokseumawe 129,24 -1,22 3 Sibolga 132,32 -1,91 4 Pematang Siantar 128,96 -1,18 5 Medan 126,16 -0,94 6 Padang Sidempuan 127,54 -1,43 7 Padang 129,55 -2,59 8 Pakanbaru 124,95 -0,55 9 Dumai 129,64 -2,34 10 Jambi 128,87 -2,26 11 Palembang 124,84 -0,77 12 Bengkulu 131,16 -1,64 13 Bandar Lampung 137,00 -0,41 14 Pangkal Pinang 135,59 -1,60 15 Batam 121,60 -0,49 16 Tanjung Pinang 127,30 -1,46 NASIONAL 126,05 -0,32
Perbandingan Antarkota di Pulau Jawa
Pada bulan Maret 2011 dari kota-kota IHK di wilayah pulau Jawa yang berjumlah 23 kota, 20 kota diantaranya mengalami deflasi dan 3 kota mengalami inflasi. Deflasi tertinggi terjadi di Surakarta dan Tangerang masing-masing 0,80 persen dengan IHK masing-masing 117,70 dan 126,39 dan terendah terjadi di Jakarta, Bogor, Bandung dan Sumenep masing-masing 0,01 persen dengan IHK 123,75; 126,92; 120,60 dan 122,04. Sedangkan inflasi tertinggi terjadi di Yogyakarta 0,21 persen dengan IHK 126,68 dan terendah terjadi di Surabaya 0,17 persen dengan IHK 125,07 (lihat Tabel 5).
Tabel 5
Perbandingan Indeks dan Inflasi/Deflasi Maret 2011 Kota-kota di Pulau Jawa dengan Nasional
(2007=100) K O T A Maret 2011 IHK Inflasi/deflasi (%) (1) (2) (3) 1 Jakarta 123,75 -0,01 2 Bogor 126,92 -0,01 3 Sukabumi 125,13 -0,12 4 Bandung 120,60 -0,01 5 Cirebon 129,77 -0,26 6 Bekasi 125,10 -0,09 7 Depok 125,27 -0,77 8 Tasikmalaya 127,51 -0,14 9 Purwokerto 124,66 -0,43 10 Surakarta 117,70 -0,80 11 Semarang 124,97 -0,11 12 Tegal 127,45 0,20 13 Yogyakarta 126,68 0,21 14 Jember 127,94 -0,33 15 Sumenep 122,04 -0,01 16 Kediri 123,96 -0,34 17 Malang 125,76 -0,09 18 Probolinggo 129,45 -0,07 19 Madiun 130,03 -0,05 20 Surabaya 125,07 0,17 21 Serang 129,33 -0,77 22 Tangerang 126,39 -0,80 23 Cilegon 126,28 -0,56 NASIONAL 126,05 -0,32
Perbandingan Antarkota di Luar Pulau Jawa dan Sumatera
Pada bulan Maret 2011 dari kota-kota IHK di wilayah luar pulau Jawa dan Sumatera yang berjumlah 27 kota, 16 kota mengalami deflasi dan 11 kota mengalami inflasi. Deflasi tertinggi terjadi di Mataram 1,23 persen dengan IHK 132,65 dan deflasi terendah terjadi di Gorontalo 0,01 persen dengan IHK 127,14. Sedangkan inflasi tertinggi terjadi di Palu 0,67 persen dengan IHK 131,90 dan terendah terjadi di Banjarmasin 0,01 persen dengan IHK 130,83 (lihat Tabel 6).
Tabel 6
Perbandingan Indeks dan Inflasi/Deflasi Maret 2011 Kota-kota di Luar Pulau Jawa dan Sumatera dengan Nasional
(2007=100) K O T A Maret 2011 IHK Inflasi/Deflasi (%) (1) (2) (3) 1 Denpasar 127,33 0,24 2 Mataram 132,65 -1,23 3 Bima 132,46 -0,70 4 Maumere 137,87 0,57 5 Kupang 135,72 0,14 6 Pontianak 132,67 -0,71 7 Singkawang 129,18 -0,74 8 Sampit 127,66 -0,27 9 Palangkaraya 129,06 -0,26 10 Banjarmasin 130,83 0,01 11 Balikpapan 130,33 0,32 12 Samarinda 133,72 0,29 13 Tarakan 146,28 0,17 14 Manado 126,91 0,14 15 Palu 131,90 0,67 16 Watampone 139,11 -0,37 17 Makassar 126,42 -0,35 18 Pare-Pare 128,63 -0,20 19 Palopo 133,13 -0,10 20 Kendari 130,61 0,06 21 Gorontalo 127,14 -0,01 22 Mamuju 129,63 -0,33 23 Ambon 126,62 -0,46 24 Ternate 127,41 0,46 25 Manokwari 136,64 -1,02 26 Sorong 142,60 -0,33 27 Jayapura 123,97 -0,03 NASIONAL 126,05 -0,32
INFLASI KOMPONEN INTI MARET 2011
Komponen inti pada bulan Maret 2011 mengalami inflasi sebesar 0,25 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 121,24 pada bulan Februari 2011 menjadi 121,54 pada bulan Maret 2011 dan komponen yang harganya diatur pemerintah mengalami inflasi 0,21 persen, sedangkan komponen bergejolak mengalami deflasi 2,28 persen.
Inflasi komponen inti, komponen yang harganya diatur pemerintah, dan komponen bergejolak untuk inflasi tahun kalender (Januari-Maret) 2011 masing-masing 1,06 persen; 0,79 persen dan -0,39 persen. Sedangkan inflasi year on year (Maret 2011 terhadap Maret 2010) masing-masing 4,45 persen; 5,48 persen dan 15,17 persen (lihat Tabel 7).
Tabel 7
Laju Inflasi Maret 2011, Inflasi Tahun Kalender 2011 dan Inflasi Year on Year menurut Kelompok Komponen
Komponen IHK Maret 2010 IHK Desember 2010 IHK Maret 2011 Inflasi Maret 2011 Laju Inflasi Tahun Kalender 2011 Laju Inflasi Year on Year (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) Umum 118,19 125,17 126,05 -0,32 0,70 6,65 Inti 116,36 120,27 121,54 0,25 1,06 4,45
Harga Diatur Pemerintah 114,03 119,34 120,28 0,21 0,79 5,48
Bergejolak 130,33 150,69 150,10 -2,28 -0,39 15,17
Dari tiga kelompok komponen tersebut komponen yang memberikan sumbangan deflasi terhadap deflasi nasional adalah komponen bergejolak 0,51 persen. Sedangkan komponen inti dan komponen yang harganya diatur pemerintah memberikan sumbangan inflasi masing-masing 0,15 persen dan 0,04 persen (lihat Tabel 8).
Tabel 8
Dekomposisi Andil Inflasi Nasional Maret 2011 (persen)
Komponen Andil Inflasi (%)
(1) (2)
U m u m -0,32
1 Inti 0,15