• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH HARGA POKOK PRODUKSI TERHADAP PENENTUAN HARGA JUAL (Studi Kasus pada CV. Sehat Sukses Sarana Ciamis) Andi Madena NPM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGARUH HARGA POKOK PRODUKSI TERHADAP PENENTUAN HARGA JUAL (Studi Kasus pada CV. Sehat Sukses Sarana Ciamis) Andi Madena NPM"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

1 Andi Madena NPM 993403465

Pembimbing:

Dr. Jajang Badruzaman, M.Si., Ak. Rd. Neneng Rina, MM.

ABSTRAK

The research objective is (1) to know cost of goods manufactured in company (2) to know selling price in company (3) to know influence of cost of goods manufactured to selling price companies at CV. Sehat Sukses Sarana Ciamis. Method applied in this research is analytical descriptive method with case study approach. Data collecting technique by through primary data that is data obtained directly from data sourch where is research executed in CV. Sehat Sukses Sarana Ciamis and secondary data that is data obtained from literature and the bibliography are relationship with problem which will be cecked. Analyzer applied is simple regression test with measurement scale of ratio. Testing of hypotesis by using test t. Result of research indicates that testing about cost of goods manufactured influence to selling price companies manufacture that is cost of goods manufactured had an effect on significant to selling price.

Keywords : cost of goods manufactured and selling price

Penelitian ini bertujuan (1) untuk mengetahui harga pokok produksi yang ada di perusahaan (2) untuk mengetahui harga jual di perusahaan (3) untuk mengetahui pengaruh Harga pokok produksi terhadap Harga jual perusahaan pada CV. Sehat Sukses Sarana Ciamis. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif analitis dengan pendekatan studi kasus. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui data primer yaitu data yang diperoleh langsung dari sumber data dimana penelitian ini dilaksanakan di CV. Sehat Sukses Sarana Ciamis dan data sekunder yaitu data yang diperoleh dari literatur dan buku-buku yang ada hubungannya dengan masalah yang akan diteliti. Alat analisis yang digunakan adalah uji regresi sederhana dengan skala pengukuran rasio. Pengujian hipotesis dengan menggunakan uji t. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengujian mengenai pengaruh harga pokok produksi terhadap harga jual perusahaan yaitu harga pokok produksi berpengaruh signifikan terhadap harga jual.

(2)

LATAR BELAKANG PENELITIAN

Dalam mengelola perusahaan diperlukan adanya suatu manajemen yang baik, sehingga operasi perusahaan dapat berjalan secara efektif dan efisien. Untuk itu diperlukan adanya informasi yang memadai agar dapat bermanfaat bagi pengambilan keputusan manajemen. Informasi yang penting bagi perusahaan manufaktur dalam hal ini adalah informasi mengenai biaya-biaya produksi yang terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik yang berhubungan dengan proses produksi. Dalam memperoleh informasi mengenai biaya-biaya produksi tersebut diperlukan suatu alat yaitu system informasi akuntansi biaya agar setiap perusahaan khususnya perusahaan manufaktur dapat mengetahui dengan tepat harga pokok dari jenis produksi yang dihasilkannya berikut perencanaan penyusunan biaya dan pengawasan atas efisiensi yang dicapai, sehingga biaya-biaya yang timbul sejak pembelian bahan, diproduksi menjadi hasil produksi dapat diikuti melalui pencatatan dan pendistribusiannya. Dengan adanya sistem informasi akuntansi biaya maka manajemen dapat memperoleh informasi mengenai biaya-biaya yang harus dikeluarkan untuk tujuan pengambilan keputusan dan memecahkan berbagai masalah yang dihadapi. Selain itu manajemen juga dapat menetapkan harga pokok produksi, harga pokok produk dan harga jual serta dapat mengevaluasi apakah faktor-faktor produksi digunakan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan.

Salah satu perusahaan yang sedang berkembang di daerah Ciamis adalah CV. Sehat Sukses Sarana yang berkedudukan di Jalan SMPN I Jatinagara Desa Jatinagara Kecamatan jatinagara Kabupaten Ciamis yang bergerak dalam industry pengolahan Kayu Hutan. Dalam proses produksinya, CV. Sehat Sukses Sarana selalu memperhitungkan berapa besar penentuan harga pokok produksi yang akan menjadi faktor penentu kebijakan yang diambil manajemen dalam penentuan harga jual meski cenderung harga selalu diusahakan stabil agar konsumen selalu setia untuk mengkonsumsi produknya.

Sebagai perusahaan yang sedang berkembang dengan omset yang besar, CV. Sehat Sukses Sarana selalu memperhitungkan dengan cermat semua biaya-biaya yang dikeluarkan oleh perusahaannya terutama bahan baku kayu yang menjadi bahan utama dalam berproduksi, biaya tenaga kerja langsung atau upah pekerja dan biaya-biaya produksi lainnya (biaya overhead pabrik). Dengan harga bahan baku kayu yang selalu berubah-ubah tentu akan berpengaruh terhadap besarnya harga pokok produksi, begitu pun upah para pekerja dan biaya overhead pabrik. Besarnya harga pokok produksi akhirnya akan berpengaruh pula terhadap penentuan harga jual. Namun fenomena yang terjadi di CV. Sehat Sukses Sarana ternyata meski dengan naiknya harga pokok produksi akan tetapi manajemen mengambil suatu kebijakan bahwa harga jual diusahakan untuk tidak terlalu berfluktuasi.

Berdasarkan fenomena yang terjadi pada perusahaan CV. Sehat Sukses Sarana tersebut maka penulis merasa tertarik untuk melakukan penelitian guna mengetahui seberapa besar pengaruh harga pokok produksi terhadap harga jual terutama di CV Sehat Sukses Sarana yang merupakan perusahaan pengolahan kayu yang bekerjasama dengan pemerintah.

(3)

TINJAUAN PUSTAKA Harga Pokok Produksi

Untuk menetapkan harga pokok produksi, maka perusahaan sangat memerlukan adanya gambaran mengenai harga pokok produksi dari suatu produk yang dihasilkan oleh perusahaan.

Menurut Matz dan Usry yang dialih bahasakan oleh Herman Widodo (2000:38) bahwa harga pokok produksi adalah:

“Harga pokok barang yang diproduksi meliputi semua biaya bahan langsung yang dipakai, upah langsung serta biaya produksi tidak langsung dengan memperhitungkan saldo awal dan saldo akhir barang dalam pengolahan”.

Sedangkan menurut Mulyadi (2007:18) yang dimaksud dengan harga pokok produksi adalah sebagai berikut:

“harga pokok produksi memperhitungkan semua unsur biaya yang terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik"

Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa harga pokok produksi mencakup biaya-biaya bahan baku/biaya langsung, biaya upah langsung dan biaya produksi tidak langsung. Dalam perusahaan manufaktur, semua biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkan suatu barang yang meliputi biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik akan berhubungan langsung dengan proses produksi. Biaya produksi ini pada akhir periode akuntansi harus diperhitungkan ke dalam produk yang tidak selesai dan yang masih dalam proses produksi atau memerlukan penyelesaian kembali untuk menjadi produk jadi. Produk jadi merupakan kumpulan dari biaya produksi tersebut yang sudah siap untuk dijual sedangkan barang dalam proses adalah kumpulan biaya produksi yang masih memerlukan penambahan biaya lagi untuk deselesaikan menjadi barang jadi yang siap untuk dijual.

Tujuan dan Fungsi Harga Pokok Produksi

Kegiatan perusahaan manufaktur berbeda dengan perusahaan dagang, maka jenis pengorbanan untuk memperoleh pendapatan dikedua perusahaan tersebut juga berbeda. Perbedaan yang terlihat dalam kedua perusahaan tersubut terletak pada cara memperoleh barang yang akan dijual.

Pada perusahaan dagang, barang yang akan dijual merupakan produk jadi yang diperoleh dari perusahaan lain dengan tanpa adanya pengolahan kembali atau memproses lebih lanjut. Sedangkan perusahaan manufaktur, barang yang akan dijual diperoleh dari hasil pengolahan atau pengubahan bahan baku kedalam bentuk produk jadi yang siap dijual melalui tenaga kerja dan pemakaian perlengkapan produksi.

Dengan adnya proses pengubahan bahan baku menjadi produk jadi yang siap dijual, mangakibatkan timbulnya biaya pabrikasi (biaya produksi). Dengan demikian, maka pada perusahaan terdapat informasi mengenai hrga pokok produksi.

(4)

1. Untuk menentukan harga jual, serta keuntungan dari harga jual pokok produksi yang dihasilkan.

2. Untuk menetukan nilai persediaan akhir tahun atau periode yang dapat berupa produk jadi atau produk dalam proses dulu.

3. Untuk menghitung besarnya laba kotor penjualan produk dengan cara mengurangkan harga pokok terhadap hasil penjualan dalam periode yang sama.

4. Untuk membuat manajemen dalam proses pengambilan keputusan Fungsi produksi adalah sebagai salah satu fungsi perusahaan dimana dalam pelaksanaanya harus didukung oleh sistem akuntansi biaya yang memadai, agar pelaksanaan proses produksi dapat dikendalikan dalam pencapaian hasil kegiatan produksi dapat dilakukan secara efektif dan efisien.

Menurut Mulyadi (2007:18) terdapat dua pendekatan dalam memperhitungkan unsur-unsur biaya ke dalam harga pokok produksi yaitu: a. Full Costing

Merupakan metode penentu harga pokok produksi yang memperhitungkan semua unsur biaya produksi ke dalam harga pokok produksi, yang terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja dan biaya overhead pabrik baik yang berprilaku variabel maupun tetap. Dengan demikian harga pokok produksi menurut metode full costing terdiri dari unsur biaya produksi berikut ini: - Biaya bahan baku

- Biaya tenaga kerja langsung - Biaya overhead pabrik variabel - Biaya overhead pabrik tetap b. Variabel Costing

merupakan metode penentuan harga pokok produksi yang hanya memperhitungkan biaya produksi yang berprilaku variabel ke dalam harga pokok produksi, yang tediri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik variabel. Dengan demikian harga pokok produksi menurut metode variabel costing terdiri dari unsur biaya produksi berikut ini:

- Biaya bahan baku

- Biaya tenaga kerja langsung - Biaya overhead pabrik variabel Harga Jual

Salah satu keputusan yang sulit dihadapi suatu perusahaan adalah menetapkan harga jual. Meskipun cara penetapan harga yang dipakai sama bagi setiap perusahaan yaitu didasarkan pada biaya, persaingan, permintaan, dan laba. Tetapi kombinasi optimal dari faktor-faktor tersebut berbeda sesuai dengan sifat produk, pasarnya, dan tujuan perusahaan.

Adapun pengertian harga jual menurut Hansen dan Mowen yang dialih bahasakan oleh Benyamin Molan (2001:633) adalah:

“Harga jual adalah jumlah moneter yang dibebankan oleh suatu unit usaha kepada pembeli atau pelanggan atas barang atau jasa yang dijual atau diserahkan”.

(5)

Begitu pula pengertian harga jual menurut Supriyono (2001:314) sama persis dengan pengertian di atas yaitu:

“Harga jual adalah jumlah moneter yang dibebankan oleh suatu unit usaha kepada pembeli atau pelanggan atas barang atau jasa yang dijual atau diserahkan”.

Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa harga jual adalah sejumlah biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk memproduksi suatu barang atau jasa ditambah dengan persentase laba yang diinginkan perusahaan, karena itu untuk mencapai laba yang diinginkan oleh perusahaan salah satu cara yang dilakukan untuk menarik minat konsumen adalah dengan cara menentukan harga yang tepat untuk produk yang terjual. Harga yang tepat adalah harga yang sesuai dengan kualitas produk suatu barang, dan harga tersebut dapat memberikan kepuasan kepada konsumen.

Penentuan Harga Jual

Perusahaan melakukan penetapan harga dengan berbagai cara. Pada perusahaan-perusahaan kecil, harga biasanya ditetapkan oleh manajemen puncak bukan oleh bagian pemasaran. Sedangkan pada perusahaan-perusahaan besar penetapan harga biasanya ditangani oleh manajer divisi dan lini produk. Bahkan di sini manajemen puncak juga menetapkan tujuan dan kebijakan umum penetapan harga serta memberikan persetujuan atas usulan harga dari manajemen di bawahnya.

Keputusan penentuan harga jual biasanya harus dibuat berulang-ulang karena harga jual dipengaruhi oleh perubahan lingkungan eksternal dan internal. Perubahan harga jual bertujuan agar harga jual yang baru dapat mencerminkan biaya saat ini (current cost) atau malahan biaya masa depan (future cost), kondisi pasar, reaksi pesaing, laba atau return yang diinginkan dan sebagainya. Dalam jangka panjang, harga jual yang ditentukan harus dapat menghasilkan pendapatan masa depan yang cukup untuk menutup semua biaya masa depan dari laba atau return masa depan yang diinginkan.

Menurut Ricky W. dan Ronald J. Ebert yang dialih bahasakan oleh Benyamin Molan (2006:20) mengemukakan bahwa pengertian penetapan harga jual adalah proses penentuan apa yang akan diterima suatu perusahaan dalam penjualan produknya”.

Sementara itu, Boyd, Walker, dan Laurreche yang dialih bahasakan oleh Imam Nurmawan (2000:2) menyatakan bahwa:

“Ada sejumlah cara dalam menetapkan harga, tetapi cara apapun yang digunakan seharusnya memperhitungkan faktor-faktor situasional. Faktor-faktor itu meliputi:

1. Strategi perusahaan dan komponen-komponen lain di dalam bauran pemasaran

2. Perluasan produk sedemikian rupa sehingga produk dipandang berbeda

dari produk-produk lain yang bersaing dalam mutu atau tingkat pelayanan konsumen

3. Biaya dan harga pesaing

(6)

Definisi tersebut menjelaskan bahwa setiap perusahaan harus memutuskan di mana ia akan menempatkan produknya berdasarkan mutu dan harga serta situasional yang terjadi saat penetapan harga. Dalam menetapkan harga jual suatu produk ada berbagai metode yang dipakai oleh manajemen dalam suatu perusahaan.

Hipotesis

Berdasarkan kerangka pemikiran di atas, maka penulis merumuskan hipotesa penelitian yang akan diuji dalam penelitian ini adalah “harga pokok produksi berpengaruh terhadap harga jual”

Objek Penelitian

Pada penelitian ini, yang menjadi subjek penelitian yaitu CV. Sehat Sukses Sarana yang berlokasi di Jl. SMPN I Jatinagara Desa Jatinagara Kecamatan Jatinagara Kabupaten Ciamis. Sedangkan yang menjadi objek penelitian ini yaitu Harga Pokok Produksi dengan indikator Biaya Bahan Baku, biaya Tenaga Kerja Langsung, Biaya Overhead Pabrik, Persediaan Awal dan Persediaan Akhir serta Harga jual dengan indikator total Harga jual.

Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus. Dalam studi kasus ini, penelitian dilakukan secara rinci mengenai suatu objek tertentu selam kurun waktu tertentu dengan cukup mendalam dan menyeluruh termasuk lingkungan dan kondisi masa lalunya dimana data yang diperoleh selam penelitian akan diolah, dianalisis, dan diproses lebih lanjut dengan teori-teori yang telah dipelajari di bangku kuliah Fakultas Ekonomi Jurusan Akuntansi.

Operasionalisasi variabel

1. Variabel Bebas (Independent Variabel)

Variabel bebas adalah merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat) (Sugiyono, 2004:33).

Di dalam penelitian ini terdapat satu variabel bebas yaitu: X= Harga pokok produksi

2. Variabel Tidak Bebas (Dependent Variable)

Variabel dependen (terikat) merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2004:33).

Dalam penelitian ini variabel dependennya yaitu: Y = Harga jual

Teknik Analisis Data

Rancangan analisis data yang digunakan untuk mengukur besarnya pengaruh besarnya Harga pokok produksi terhadap harga jual perusahaan meliputi penetapan statistik uji dan pengujian hipotesis yaitu menggunakan Analisis regresi sederhana dengan persamaan sebagai berikut:

(7)

Y = a + bX

(Sugiyono, 2004:245) Dimana :

X = Harga pokok produksi Y = harga jual

a = nilai Intercept/bilangan konstan b = Koefisien Regresi variable dependen Hasil Penelitian

Harga pokok produksi yang ditetapkan oleh CV. Sehat Sukses Sarana Ciamis tahun 2004 – 2007 dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

Tabel 4.1 Harga Pokok Produksi CV. Sehat Sukses Sarana Ciamis

tahun 2004 - 2011 Tahun Biaya Bahan

Baku (Rp) Biaya Tenaga Kerja Langsung (Rp) Biaya Overhead Pabrik (BOP) Harga Pokok Produksi (Rp) 2004 609,485,000 40,586,000 20,038,500 670,109,500 2005 725,069,700 40,567,000 20,394,800 786,031,500 2006 884,696,000 46,586,900 24,385,900 955,668,800 2007 912,635,880 50,068,000 26,506,000 989,209,880 2008 976,760,000 52,787,600 25,434,850 1,054,982,450 2009 965,787,000 55,469,800 30,988,900 1,052,245,700 2010 1,189,098,000 61,009,000 36,546,700 1,286,653,700 2011 1,324,500,000 62,534,000 35,645,600 1,422,679,600 Sumber : CV. Sehat Sukses Sarana.

Adapun data mengenai harga jual pada CV. Sehat Sukses Sarana dapat diperlihatkan dari tabel berikut ini :

Tabel 4.2 Harga Jual

CV. Sehat Sukses Sarana Ciamis Tahun 2004-2011

Tahun Harga Jual

(Rp) 2004 949,283,000 2005 1,002,384,000 2006 1,214,850,000 2007 1,320,394,000 2008 1,285,890,000

(8)

2009 1,390,340,000 2010 1,600,394,000 2011 1,864,050,000 Sumber : CV. Sehat Sukses Sarana

Pembahasan

Dalam kegiatan perusahaan biaya merupakan salah satu faktor penting, karena besarnya biaya yang dikeluarkan produk akan sangat menentukan besar kecilnya nilai dari produk yang akan dihasilkan tersebut, yaitu semakin besar biaya yang dikeluarkan, maka akan semakin besar pula nilai dari produk yang dihasilkan.

Harga pokok produksi yang dikeluarkan oleh masing-masing tahun dapat disebabkan oleh banyak hal, salah satunya adalah usaha untuk mengejar target produksi yang telah dibebankan kepada unit produksi. Usaha pencapaian target ini dapat menjadi kendala bagi unit produksi, apabila tidak dilakukan pengendalian atas kualitas produk, setiap tahun banyak berorientasi pada jumlah yang harus dihasilkan tanpa peduli pada kualitas produksi, karena biaya produksi yang dilakukan haruslah diimbangi dengan besarnya penjualan yang diperoleh untuk meningkatkan laba perusahaan.

Keadaan alat produksi serta kualitas pekerja dapat juga berpengaruh terhadap tercapainya target jumlah produk yang dihasilkan. Kondisi alat produksi dan pekerja yang baik akan mampu menghasilkan produk dengan baik secara terus menerus. Hal tersebut dapat mempengaruhi terhadap besarnya biaya perawatan alat produksi yang dikeluarkan. Sedangkan kualitas pekerja bisa dilihat dari bagaimana pekerja dalam melakukan pekerjaan dengan baik mulai dari pengolahan produk sampai produk siap untuk dijual.

Pengaruh Harga Pokok Produksi terhadap Penentuan Harga Jual CV. Sehat Sukses Sarana

Untuk keperluan analisis data yang diperoleh dengan menggunakan bantuan komputer melalui program SPSS Ver 15.0 dengan tujuan memperoleh hasil pengujian yang akurat. Berikut ini adalah data harga pokok produksi dan harga jual CV. Sehat Sukses Sarana dari tahun 2004 sampai dengan 2011.

1. Uji Regresi Linier Sederhana

Untuk mengetahui besarnya pengaruh harga pokok produksi terhadap harga jual, maka digunakan alat analisis regresi linier sederhana sebagai berikut.

Y = a + b(X)

Hasil perhitungan regresi linier sederhana dengan menggunakan program SPSS. 15.0 diperoleh bahwa :

Dari hasil perhitungan tersebut diketahui nilai : a = 2,253

(9)

b = 0.904

Maka persamaan regresi adalah Y = 2,253+ 0.904 (X)

Berdasarkan persamaan regresi di atas maka dapat dikatakan bahwa apabila terdapat peningkatan harga pokok produksi sebesar 1 rupiah (X = 1) maka akan menyebabkan harga jual meningkat sebesar Rp. 0.904. Jadi semakin naik harga pokok produksi akan diikuti oleh kenaikan harga jual yang dikeluarkan oleh perusahaan CV. Sehat Sukses Sarana .

2. Analisis Korelasi

Untuk mengetahui besarnya derajat atau kekuatan korelasi antara harga pokok produksi dengan harga jual, berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan program SPSS. 15.0 yang terdapat dalam tabel correlations, diketahui nilai koefisien korelasi sebesar 0,983. Hal ini menunjukkan bahwa tingkat keeratan hubungan yang disebabkan oleh harga pokok produksi terhadap harga jual adalah sebesar 0,983 dan angka tersebut menunjukkan terjadi korelasi sangat kuat.

3. Analisis koefisien determinasi

Untuk mengetahui berapa besarnya pengaruh harga pokok produksi terhadap harga jual maka rumus yang digunakan adalah :

Kd = r2 x 100%

Berdasarkan program SPSS. 15.0 yang terdapat dalam tabel summary diketahui bahwa nilai koefisien determinasi sebesar 0,967, maka besarnya pengaruh harga pokok produksi terhadap harga jual adalah sebesar 96,7%. Dalam hal ini harga jual dipengaruhi oleh harga pokok produksi sebesar 96.7%, sisanya sebesar 3,3% merupakan pengaruh faktor lain yang tidak diteliti seperti kenaikan biaya non produksi, biaya pemasaran dan lain-lain. 4. Pengujian hipotesis

Sedangkan untuk menguji pengaruh harga pokok produksi terhadap harga jual, maka dapat digunakan uji t. Hipotesis yang akan diuji dalam penelitian ini berkaitan dengan ada tidaknya pengaruh antara kedua variabel yaitu harga pokok produksi dengan harga jual.

Berdasarkan program SPSS yang terdapat dalam tabel coefficients pada lampiran 1, diperoleh nilai thitung sebesar 13,311 kemudian thitung ini

dibandingkan dengan ttabel pada degree of freedom (df) n-2 = 5 dan  = 0,05

diperoleh nilai ttabel sebesar 2.447. Ternyata thitung lebih besar dari ttabel (13,311

> 2.447) atau dengan melihat tingkat signifikan pada kolom sig diperoleh 0.000, nilai tersebut kurang dari nilai  (0,05). Dengan demikian, hipotesis nol (Ho) ditolak atau Ha (hipotesis alternatif) diterima. Dengan diterimanya Ha bahwa pada tingkat keyakinan 95% harga pokok produksi berpengaruh signifikan terhadap penentuan harga jual.

Simpulan

Hasil penelitian dan pembahasan mengenai pengaruh bahan baku terhadap harga pokok produksi dan dampaknya terhadap harga jual di CV. Sehat Sukses Sarana maka dapat disimpulkan sebagai berikut :

(10)

1) Harga pokok produksi yang ada di CV. Sehat Sukses Sarana pada umumnya menunjukkan peningkatan. Namun terjadi penurunan pada tahun 2009. Penurunan ini diakibatkan dari turunnya omset sehingga kapasitas produksi pun ikut menurun. Juga terimbas dari krisis global tahun 2008.

2) Harga jual yang ditetapkan CV. Sehat Sukses Sarana pada umumnya mengalami kenaikan dari tahun ke tahun. Namun terjadi penurunan pada tahun 2008. Turunnya harga jual ini disebabkan karena banyaknya perusahaan sejenis sehingga persaingan harga menyebabkan harga jual menurun.

3) Berdasarkan hasil pengujian SPSS Ver. 17.0 bahwa besarnya pengaruh harga pokok produksi terhadap harga jual atas uji hipotesis dengan menggunakan α = 0,05 dengan tingkat keyakinan 95 % teruji bahwa pada CV. Sehat Sukses Sarana, harga pokok produksi berpengaruh signifikan terhadap harga jual yang berarti jika harga pokok produksi naik maka harga jual pun akan mengalami kenaikan pula.

Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dikemukakan di atas, penulis mencoba memberikan saran yang diharapkan dapat memberi manfaat yang berguna bagi peneliti selanjutnya di masa yang akan datang. Peneliti lain yang akan meneliti masalah yang sama disarankan untuk menambahkan variabel-variabel lain seperti biaya pemasaran, biaya non produksi serta biaya lain yang mempengaruhi harga jual, sehingga dapat mengetahui kendala-kendala atau kemungkinan lain yang menyebabkan terhadap penetapan harga jual. Selain itu metode penelitian dapat diganti dengan survey sehingga penelitian akan lebih luas.

DAFTAR PUSTAKA

A. Totok Budisantoso. 2000, Akuntansi Manajerial. Buku Satu. Jakarta: Salemba Empat

Ajid Bustami.2007.Pengaruh Anggaran Biaya Produksi terhadap Penetapan Harga Jual.Universitas Siliwangi Tasikmalaya: Skripsi Jurusan Akuntansi Griffin W. Ricky & Ronald J. Ebert, (2006). Bisnis. Terjemahan Benyamin

Molan, Jakarta: Prenhallindo

Hansen & Mowen. 2001, Manajemen Biaya. Buku II. Terjemahan Benyamin Molan, Jakarta: Salemba Empat

Henry Simammora.1999, Akuntansi Manajemen. Cetakan Pertama. Jakarta: Salemba Empat

Irman Firmansyah, 2008. Pengaruh Biaya Bahan Baku terhadap Harga Pokok Produksi dan Dampaknya pada Harga Jual. Skripsi Ekonomi Unsil

(11)

Krismiaji. 2002, Akuntansi Manajemen. Cetakan Pertama. Yogyakarta: UPP AMP YKPN

Matz, Usry, Alihbahasa Herman Wibowo. 2000. Akuntansi Biaya Perencanaan dan pengendalian. Jakarta : Erlangga.

Mohammad Munandar. 2001, Budgeting Perencanaan Kerja, Pengkoordinasian Kerja, Pengawasan. Edisi Pertama.Yogyakarta: BPFE

Mohammad Nazir. 1999, Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia Mohamad Nazir, 2005, Metode Penelitian Bisnis, Bogor: Ghalia Indonesia

Mulyadi. 2001, Akuntansi Manajemen Konsep, Manfaat & Rekayasa. Edisi 3. Jakarta: Salemba Empat

_______. 2007, Akuntansi Biaya. Edisi Kelima. UGM Yogyakarta. Yogyakarta : Aditya Media

Sabar Sutia, dkk. 1999, Akuntansi Biaya. Edisi Pertama. Jakarta: STIE Kusuma Negara

Soemarso S.R. 2002. Akuntansi Suatu Pengantar, Edisi Kelima (revisi). Jakarta: Salemba Empat.

Sofyan Safri Harahap. 2002. Analisis Kritis Atas Laporan Keuangan, Edisi Satu. Jakarta: PT Raja Gravindo Persada..

Sugiyono. 2005. Statistik Untuk Penelitian. Edisi ke-10. Bandung: CV. ALFABETA.

Sulastriningsih.1999. Akuntansi Biaya. Yogyakarta: UPP AMP YKPN

Supriyono. 2001. Akuntansi Manajemen.Proses Pengendalian Manajemen. Edisi Pertama. Yogyakarta: BPFE

Wahyu Budiman.1999. Pengaruh Penentuan Harga Jual terhadap Laba Jangka Pendek Perusahaan. Universitas Siliwangi Tasikmalaya: Skripsi Jurusan Akuntansi

Yudi Wardiana.2003. Peranan Metode Harga Pokok Pesanan dalam Menetapkan Harga Pokok Produksi. Universitas Siliwangi Tasikmalaya: Skripsi Jurusan Akuntansi

Referensi

Dokumen terkait

Objektif kajian ini adalah untuk mengenalpasti nilai Etika Kerja Islam yang diamalkan oleh pelajar serta mengukur tahap pengamalan nilai Etika kerja Islam dalam kalangan pelajar

Melihat kondisi di atas menjadi menarik untuk diteliti apakah komunikasi antara pihak rumah sakit dengan pasien juga kepada keluarganya sebenarnya merupakan

Data umum daerah pelayanan sampah yang wajib disediakan dan dilengkapi oleh setiap daerah dalam perhitungan kalkulator retribusi yaitu 1) jumlah penduduk, 2)

Membentuk manusia muslim yang beriman, bertaqwa, dan berakhlaq mulia, cakap, percaya pada diri sendiri, berdisiplin, bertanggung jawab, cinta tanah air, memajukan

Senada dengan beberapa pernyataan di atas, Hasbullah (2006) menjelaskan, modal sosial sebagai segala sesuatu hal yang berkaitan dengan kerja sama dalam masyarakat atau

Lalu hasil join tersebut kita saring dengan kondisi nilai < ‘E’ dan kodemk = ‘M0012’ yang selanjutnya setelah disaring kita hitung dengan COUNT dan diberi alias lulusTA

Salah satu metode yang dapat digunakan untuk sistem pendukung keputusan adalah dengan menggunakan metode TOPSIS.. Pada penelitian ini akan diangkat suatu kasus yaitu mencari

Walaupun uji statistik menyatakan tidak ada perbedaan yang signifikan terhadap pengaruh kedua kelompok, namun pada kenyataannya ada perbedaan kecil pada nilai peningkatan