• Tidak ada hasil yang ditemukan

PELAKSANAAN PROGRAM USAHA EKONOMI PRODUKTIF OLEH BINA KELUARGA LANSIA (BKL) MUGI WARAS DUSUN BLENDUNG, DESA SUMBERSARI, MOYUDAN, SLEMAN, YOGYAKARTA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PELAKSANAAN PROGRAM USAHA EKONOMI PRODUKTIF OLEH BINA KELUARGA LANSIA (BKL) MUGI WARAS DUSUN BLENDUNG, DESA SUMBERSARI, MOYUDAN, SLEMAN, YOGYAKARTA"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

PELAKSANAAN PROGRAM USAHA EKONOMI PRODUKTIF OLEH BINA

KELUARGA LANSIA (BKL) MUGI WARAS DUSUN BLENDUNG, DESA

SUMBERSARI, MOYUDAN, SLEMAN, YOGYAKARTA

PROGRAM EXECUTION PRODUCTIVE ECONOMIC BUSINESS BY FAMILY DEVELOPMENT ELDERLY MUGI WARAS IN HAMLET BLENDUNG, VILLAGE SUMBERSARI, MOYUDAN, SLEMAN, YOGYAKARTA

Oleh:vivien famusta, pendidikan luar sekolah, vivienfamusta@gmail.com Abstrak

Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan: (1) Pelaksanaan program usaha ekonomi produktif oleh Bina Keluarga Lansia Mugi Waras; (2) Manfaat pelaksanaan program usaha ekonomi produktif oleh Bina Keluarga Lansia Mugi Waras; (3) Faktor penghambat dan pendukung pelaksanaan program usaha ekonomi produktif oleh Bina Keluarga Lansia Mugi Waras. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan subjek penelitian adalah pengurus, anggota dan keluarga anggota. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik wawancara, observasi dan dokumentasi. Teknik yang digunakan dalam analisis data adalah reduksi data, display data dan penarikan kesimpulan. Teknik yang digunakan untuk menjelaskan keabsahan data adalah dengan menggunakan triangulasi sumber dan triangulasi teknik. Hasil penelitian menunjukkan: (1) Pelaksanaan program usaha ekonomi produktif oleh BKL Mugi Waras mencakup perencanaan dan pelaksanaan (2) Manfaat pelaksanaan program usaha ekonomi produktif dirasakan oleh lansia yang menjadi anggota UEP, organisasi BKL serta keluarga anggota BKL Mugi Waras yang aktif mengikuti kegiatan simpan pinjam ; (3) Faktor penghambat antara lain faktor internal usaha yang ditekuni anggota, kekurangan modal, keterlambatan dalam mengangsur dan melunasi (keterbatasan pinjaman), kurangnya pendampingan pengurus, serta kurangnya relasi untuk pemasaran; faktor pendukung yaitu semangat dan kemauan anggota untuk mengikuti setiap kegiatan dan menjalankan usaha serta pekerjaannya dengan baik. Serta adanya keterlibatan aktif anggota keluarga, pengurus, sesama anggota serta kepedulian dinas terkait untuk tetap mendukung pekerjaan dan usaha anggota UEP di dusun Blendung.

Kata kunci : pelaksanaan program, usaha ekonomi produktif, lansia

Abstract

This study aims to described :(1)The implementation of the program productive economic undertakings by Family Development Elderly Mugi Waras;(2)Benefits the implementation of the program productive economic undertakings by Family Development Elderly Mugi Waras; (3) Factors barrier and supporters the implementation of the program productive economic undertakings by Family Development Elderly Mugi Waras. This research used a qualitative approach through the subject of study was the manager , members and family members. The data collection was done to technique interview, observation and documentation. Techniques used in the analysis data is reduction data, display data, and conclusion. Techniques used to explain the validity of data is using triangulation sources and triangulation technique. The research results show:(1)The implementation of the program productive economic undertakings by Family Development Elderly Mugi Waras Includes planning and implementation;(2)Benefits the implementation of the program productive economic undertakings perceived by elderly who are members of productive economic undertakings, organization Family Development Elderly and their families a member of Family Development Elderly Mugi Waras active follow savings and loans activities; (3) Factors barrier among others the internal factor business members , a lack of capital , delays in pay off ( limitations of loans), the lack of assistance committee, and the lack of relation to marketing. By factors in support that is spirit and volition members, the, a fellow member and concern to the related departments will continue to support of members productive economic undertakings in Hamlet Blendung.

(2)

PENDAHULUAN

Meningkatnya kualitas kesejahteraan dan kesehatan masyarakat turut berpengaruh terhadap tingginya angka harapan hidup di Indonesia. Hal ini juga memberikan kontribusi terhadap tingginya angka populasi lansia di Indonesia yang semakin meningkat. Seiring dengan bertambahnya usia seseorang, akan memberikan pengaruh dan perubahan terhadap perkembangan aspek biologis, ekonomi, maupun sosial. Apabila seseorang memasuki usia 60 tahun keatas yang merupakan masa akhir dari penuaan, maka dilihat dari segi ekonomi lansia cenderung dianggap sebagai beban keluarga.

Tingginya angka lansia di Indonesia menjadi salah satu pekerjaan rumah untuk pemerintah turut aktif mensejahterakan lansia dan menjadikan lansia sebagai individu yang aktif, mandiri, dan sejahtera melalui programprogram lansia yang sampai saat ini masih gencar di perkenalkan dan dilaksanakan di berbagai daerah di Indonesia. Menurut Sri Iswanti Mahmudi (2000 : 63), penuaan yang sukses tergantung dari bagaimana lanjut usia merasakan kepuasan dalam melakukan suatu aktivitas dan mempertahankan aktivitas tersebut selama mungkin.

Data pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta menunjukkan bahwa dari popularitas masyarakat di Yogyakarta, sebesar 3,6 juta orang, sekitar 14,68% atau 528.480 merupakan usia lanjut. Berdasarkan data BPS tahun 2014, pra lansia dan lansia

miskin yang masih aktif bekerja berdasarkan jenis usaha menunjukkan perbedaan jenis usaha berdasarkan sebaran geografis di Kabupaten Sleman sekitar 50% lansia bekerja di bidang pertanian, tanaman, padi, palawija dan sebagian kecil bekerja di bidang industri pengolahan dan perdagangan.

Melalui usaha ekonomi produktif, lansia mampu melakukan kegiatan positif melalui usaha yang akan memberikan dampak positif terhadap keberlangsungan dirinya sendiri serta lingkungan sekitar yang bertujuan mengurangi angka ketergantungan lansia itu sendiri, berkontribusi memberikan nilai positif terhadap kesehatan, psikologis, serta kehidupan sosialnya. Salah satu BKL yang aktif dalam bidang usaha ekonomi produktif yang berada di Yogyakarta adalah BKL Mugi Waras tepatnya berada di Dusun Blendung Desa Sumbersari Kecamatan Moyudan Kabupaten Sleman. Keaktifan, semangat, dan optimisme dari lansia untuk tetap produktif dan mandiri pada usia senja di BKL Mugi Waras menjadi daya tarik tersendiri untuk dilakukannya penelitian terutama dalam bidang usaha ekonomi produktif lansia.

Dalam pelaksanaannya, masalah yang dihadapi anggota usaha ekonomi BKL Mugi Waras antara lain masalah modal, pendampingan, dan pemasaran. Berdasarkan uraian tersebut, perlu dilakukan penelitian tentang Pelaksanaan Program Usaha Ekonomi Produktif oleh BKL Mugi Waras Dusun Blendung Desa Sumbersari Kecamatan Moyudan Kabupaten Sleman.

(3)

Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan program usaha ekonomi produktif oleh Bina Keluarga Lansia (BKL).

Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Dusun Blendung Desa Sumbersari Kecamatan Moyudan Kabupaten Sleman Yogyakarta. Penelitian dilakukan dari bulan Maret 2017 hingga April 2017.

Subjek Penelitian

Penentuan subjek penelitian dilaksanakan dengan teknik pengambilan sampel secara bertujuan (purposive sampling). Menurut Sugiyono (2010:300) purposive sampling adalah teknik pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan tertentu. Peneliti menentukan secara mandiri subyek penelitian yang akan digunakan untuk mencari informasi yang terkait dengan penelitian. Pemilihan subyek penelitian ini dipilih berdasarkan keterlibatan subyek pada pelaksanaan program usaha ekonomi produktif oleh BKL Mugi Waras sehingga mampu memberikan informasi dan berbagai data yang valid dan dapat diakui kebenarannya. Sumber data dalam penelitian ini terdapat dua informan, yaitu sumber informasi (key informan) dan informan pendukung. Sumber informasi (key informan) dalam penelitian ini adalah pengurus usaha ekonomi produktif BKL Mugi Waras, sedangkan informan pendukung dalam penelitian ini adalah lansia anggota BKL yang aktif dalam pelaksanaan program usaha ekonomi produktif dan keluarga lansia anggota UEP.

Prosedur

Penelitian dilakukan dengan observasi awal mengenai Program Usaha Ekonomi Produktif di BKL Mugi Waras Dusun

Blendung. Kemudian setelah proposal selesai dilanjutkan dengan pembuatan instrumen penelitian. Peneliti selanjutnya mengambil data atau informasi ke subjek penelitian, dan memulai pengumpulan data. Pengumpulan data dilakukan dengan observasi, dokumentasi, dan wawancara. Data penelitian diperoleh melalui teknik pengumpulan data yang digunakan dan pedoman penelitian. Pengolahan data dilakukan sejak awal pengambilan data hingga akhir pengumpulan data. Setelah data diolah, peneliti mendeskripsikan hasil penelitian berdasarkan data yang diperoleh pada saat melakukan penelitian.

Data, Instrumen, dan Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian kualitatif instrumen utamanya adalah peneliti sendiri yang dibantu dengan pedoman wawancara, pedoman observasi dan dokumentasi. Sebagaimana yang disampaikan oleh Sugiyono (2011: 306 - 307) peneliti kualitatif sebagai human instrument, berfungsi menetapkan fokus penelitian, memilih informan sebagai sumber data, melakukan pengumpulan data, menilai kualitas data, analisis data, menafsirkan data dan membuat kesimpulan atas temuannya.

Metode Observasi merupakan pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap gejala yang terlihat dari objek penelitian. Pengamatan dan pencatatan ini dilakukan terhadap objek di tempat terjadi atau berlangsungnya peristiwa. Teknik observasi

(4)

digunakan peneliti karena peneliti ingin mengetahui secara langsung apa saja yang dilakukan atau yang terjadi di lapangan mengenai pelaksanaan program usaha ekonomi produktif yang sasaran utamanya adalah lansia. Teknik ini difokuskan untuk memperoleh data terkait pelaksanaan program usaha ekonomi produktif oleh BKL Mugi Waras Dusun Blendung Desa Sumbersari Kecamatan Moyudan Kabupaten Sleman Yogyakarta.

Menurut Lexy J. Moleong (2012: 186), wawancara merupakan percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu. Untuk memperoleh data yang valid, peneliti menggunakan teknik wawancara dengan subjek yang terlibat dalam proses atau kegiatan yang berlangsung dengan mengajukan beberapa pertanyaan yang berkaitan dengan fokus penelitian terkait perencanaan program, pelaksanaan program, manfaat serta faktor penghambat dan pendukung pelaksanaan program usaha ekonomi produktif oleh BKL Mugi Waras.

Dokumentasi merupakan catatan peristiwa yang telah berlalu. Dokumentasi ini dapat berbentuk tulisan, gambar atau karya – karya monumental dari yang bersangkutan (Sugiyono, 2011: 329). Peran dokumentasi adalah sebagai pendukung dari kelengkapan data yang diperoleh berdasarkan wawancara dan dokumentasi diantaranya dokumentasi administrasi, foto – foto kegiatan, sarana prasarana, serta catatan peristiwa selama kegiatan yang dapat membantu peneliti menggambarkan kondisi riil di lapangan.

Teknik Analisis Data

Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis kualitatif dengan metode deskriptif. Analisis dilakukan setelah semua data sudah terkumpul melalui pengamatan yang sudah di tulis dalam catatan lapangan, wawancara dengan responden, observasi dan dokumentasi. Menurut Miles dan Huberman (2007: 15-21) teknik analisis data dijelaskan melalui beberapa langkah, yaitu pengumpulan data, reduksi data, display data, dan penarikan kesimpulan.

Pengumpulan data yaitu data yang diperoleh dari hasil wawancara, observasi, dan dokumentasi dicatat dalam catatan lapangan.

Reduksi data diartikan sebagai proses memilih, memusatkan perhatian pada penyederhanaan, dan mengabstrakan data hasil penelitian. Menurut Sugiyono (2011: 338) reduksi data berarti merangkum, memilih hal yang pokok, memfokuskan pada hal – hal yang penting, dicari tema dan polanya dan menyisihkan yang tidak perlu. Peneliti secara umum dalam hal ini melakukan seleksi terhadap data – data yang dilakukan secara manual.

Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya adalah menyajikan data (display data). Miles dan Huberman menyatakan bahwa yang paling sering digunakan untuk menyajikan data dalam penelitian kualitatif adalah dengan teks yang bersifat naratif. Penyajian data akan mempermudah peneliti dalam melihat hasil penelitian.

Langkah berikutnya setelah display data, menurut Miles and Huberman adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi. Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara, dan akan berubah bila tidak ditemukan bukti–

(5)

bukti yang kuat yang mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya, tetapi apabila kesimpulan yang dikemukakan pada tahap awal, didukung oleh bukti – bukti yang valid dan konsisten saat peneliti kembali ke lapangan mengumpulkan data, maka kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel (Sugiyono, 2011:345). Proses menyimpulkan merupakan proses yang membutuhkan pertimbangan yang matang agar tidak terjadi kesalahan dalam menafsirkan dan menyimpulkan data.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Hasil penelitian mengenai Pelaksanaan Program Usaha Ekonomi Produktif oleh BKL Mugi Waras yaitu:

Hasil Penelitian

1. Pelaksanaan Program Usaha Ekonomi Produktif Oleh Bina Keluarga Lansia Mugi Waras

Di Dusun Blendung, terdapat beberapa lansia yang aktif dan berkeinginan mandiri dalam beraktifitas dan usaha, akan tetapi masih kekurangan modal, dalam waktu bersamaan juga ada tawaran dari dinas perekonomian untuk mengajukan proposal dana untuk usaha. Perencanaan program dilakukan oleh pengurus UEP yang didukung oleh keterlibatan lansia melalui identifikasi kebutuhan yang disesuaikan dengan jenis usaha dan kemampuan lansia dalam mengangsur pinjaman uang untuk modal. Identifikasi kebutuhan melalui jenis usaha dilakukan sebagai upaya penyesuaian antara usaha yang ditekuni dengan besarnya pinjaman modal yang juga dipertimbangkan dengan

kemampuan untuk melunasi dalam jangka yang sudah ditentukan. Berbagai usaha yang ditekuni oleh anggota UEP, mencakup bidang pertanian, home industri, peternakan,perikanan, kerajinan, kuliner,dan perdagangan. Awal mula dari anggaran yang digunakan berasal dari pemerintah daerah yaitu Dinas Perekonomian Kabupaten Sleman. Seiring dengan bertambahnya anggota, akhirnya anggaran untuk simpan pinjam mendampat tambahan dari uang simpanan yang berasal dari uang tabungan anggota Bentuk fasilitas yang diberikan oleh pihak pengurus kepada anggota antara lain pinjaman modal, memfasilitasi untuk menabung dan arisan , pendampingan, serta SHU (Sisa Hasil Usaha) yang dibagikan setiap akhir tahun.

Proses pelaksanaan usaha ekonomi produktif melalui kegiatan simpan pinjam yang diperuntukkan lansia dan keluarga. Akantetapi yang menjadi sasaran utama adalah lansialansia produktif. Pertemuan rutin dilakukan setiap bulan di tanggal 17 dengan tanggal 25 oleh pengurus dan anggota usaha ekonomi produktif lansia yang seluruhnya adalah perempuan dengan sistem pinjam modal.

Kegiatan pertemuan dimulai dengan pembukaan, menyanyikan lagu P2WSS Sumbersari dan lagu Lansia Sehat, sambutan tuan rumah yang menjadi tempat pertemuan, sambutan ketua BKL Mugi Waras, kegiatan menabung, kegiatan arisan, kegiatan simpan pinjam, laporan keuangan oleh bendahara, saling tukar informasi dan tukar pikiran, dan terakhir adalah penutup. Peminjaman modal menggunakan sistem pinjaman modal dengan batas waktu pelunasan selama lima bulan dan

(6)

potongan 1% setiap bulan serta di angsur sebulan sekali ketika ada pertemuan UEP. 2. Manfaat Pelaksanaan Program Usaha Ekonomi

Produktif Oleh Bina Keluarga Lansia Mugi Waras

Dengan adanya pelaksanaan usaha ekonomi produktif, mampu mewujudkan lansia mandiri, aktif, sejahtera, menjadi wadah para lansia untuk berkomunikasi, sharing, serta tukar pendapat dengan sesama anggota UEP lainnya, meningkatkan kesejahteraan lansia dan keluarga di Dusun Blendung yang berdampak pada perekonomian masyarakat sekitar serta meningkatkan komunikasi dan silaturahmi lansia di Dusun Blendung melalui kegiatan pertemuan rutin serta mempengaruhi tingkat perekonomian keluarga semakin meningkat, selain itu menciptakan lansia yang mampu mengurangi beban ekonomi keluarga.

3. Faktor Penghambat dan Faktor Pendukung Hambatan-hambatan yang dirasakan selama mengikuti pelaksanaan kegiatan usaha ekonomi produktif menjadi salah satu acuan untuk anggota dan pengurus untuk terus berusaha memperbaiki dan meningkatkan kualitas baik dari segi internal maupun eksternal. Pelaksanaan program usaha ekonomi produktif oleh BKL Mugi Waras dapat berjalan dengan baik, atas dasar semangat dan kemauan anggota untuk mengikuti setiap kegiatan dan menjalankan usaha serta pekerjaannya dengan baik. Selain itu pelaksanan program dapat berjalan dengan lancar karena ada keterlibatan aktif anggota keluarga, pengurus, sesama anggota serta kepedulian dinas terkait untuk tetap mendukung pekerjaan dan usaha anggota UEP di Dusun Blendung.

Pembahasan

1. Pelaksanaan Program Usaha Ekonomi Produktif Oleh Bina Keluarga Lansia Mugi Waras

Dalam buku Mekanisme Kerja Kelompok Bina Keluarga Lansia yang dirancang oleh tim Direktorat Bina Ketahanan Keluarga Lansia dan Rentan (Tri.Budi.W.Rahardjo dkk:2014:06), salah satu kegiatan pengembangan dalam pokok-pokok kegiatan BKL adalah Bina peningkatan pendapatan usaha ekonomi produktif melalui UPPKS, UKM, Koperasi, dan lain-lain. Pada dasarnya, salah satu kegiatan dari Bina Keluarga Lansia adalah peningkatan pendapatan anggota melalui berbagai kegiatan usaha ekonomi produktif. Hal ini pula yang menjadi bahan pertimbangan diadakannya usaha ekonomi produktif di BKL Mugi Waras. Menurut Sondang P Siagian, dalam menyusun suatu rencana berarti mencari dan menemukan jawaban terhadap enam pertanyaan, yaitu apa, dimana, bilamana, bagaimana, siapa, mengapa. Perencanaan program UEP sebagaimana dirangkum oleh peneliti melalui wawancara dan dokumentasi, dijelaskan bahwa tujuan dari adanya usaha ekonomi produktif oleh BKL Mugi Waras di Dusun Blendung yaitu mampu meningkatkan kesejahteraan lansia yang akan berpengaruh pada kesehatan, kemandirian, semangat lansia dan mampu meningkatkan perekonomian lansia dan keluarga. Dalam pelaksanaan kegiatan UEP, ada beberapa orang yang terlibat langsung dalam kegiatan yang terdiri dari pengurus, anggota dan keluarga lansia itu sendiri. Terlaksananya kegiatan usaha ekonomi produktif salah satunya dengan keterlibatan orang-orang-orang sekitar yang turut menentukan keberhasilan program.

(7)

Berbagai usaha yang ditekuni oleh anggota UEP, mencakup bidang pertanian, home industri, peternakan,perikanan, kerajinan, kuliner,dan perdagangan. Pekerjaan yang ditekuni lansia di Dusun Blendung mayoritas adalah usaha sendiri atau home industri, antara lain membuat kasur, besek, anyaman tikar, membuat tempe kedelai, membuat tempe koro, membuat kerajinan-kerajinan, maupun membuat makanan dan jajanan pasar.

Pekerjaan lain yang ditekuni lansia di Dusun Blendung ada yang fokus beternak lele, itik, kambing dan ikan.

Lansia di Dusun Blendung juga ada yang masih kreatif, yang dibuktikan dengan adanya lansia yang memiliki skill membuat sesuatu yang tidak berharga menjadi berharga dan bernilai ekonomis yaitu mendaur ulang sampah menjadi bross dan tas. Dalam menunjang pelaksanaan program usaha ekonomi produktif, bentuk fasilitas yang diberikan pengurus terbukti dengan peminjaman modal usaha, pendampingan secara tidak langsung dan pembagian sisa hasil usaha berupa uang yang dibagikan setiap akhir tahun. Menurut Abdullah Syukur (1987:40) kaitannya dengan pelaksanaan merupakan usaha atau aktivitas yang dilakukan untuk melaksanakan semua rencana dan kebijaksanaan yang sudah dirumuskan dan ditetapkan dengan dilengkapinya semua kebutuhan seperti alatalat yang dibutuhkan, siapa yang melaksanakan, tempat pelaksanaannya dan bagaimana cara melaksanakan, kemudian setelah program dan kebijaksanaan ditetapkan atas pengambilan keputusan suatu proses rangkaian kegiatan tindak lanjut setelah langkah strategis, kebijaksanaan maupun operasional menjadi

nyata guna mencapai sasaran dari program yang sudah ditetapkan di awal. Proses pelaksanaan usaha ekonomi produktif melalui kegiatan simpan pinjam yang diperuntukkan lansia dan keluarga. Akantetapi yang menjadi sasaran utama adalah lansialansia produktif. Dalam pelaksanaan usaha ekonomi produktif, terdapat pertemuan rutin sebagai wadah untuk melakukan kegiatan simpan pinjam dan sharing pendapat maupun usaha masing-masing yang dilakukan sebulan sekali oleh para anggota dan pengurus. Pertemuan rutin dilakukan setiap bulan di tanggal 17 dengan tanggal 25 oleh pengurus dan anggota usaha ekonomi produktif lansia yang seluruhnya adalah perempuan dengan sistem pinjam modal. Dalam usaha ekonomi produktif oleh BKL Mugi Waras yang pelaksanaannya berupa kegiatan pertemuan, sarana prasarana yang dibutuhkan terdiri dari tempat dan beberapa penunjang lain. Selama pertemuan berlangsung, berisi kegiatan-kegiatan yang sifatnya umum. Kegiatan pertemuan dimulai dengan pembukaan, menyanyikan lagu P2WSS Sumbersari dan lagu Lansia Sehat, sambutan tuan rumah yang menjadi tempat pertemuan, sambutan ketua BKL Mugi Waras, kegiatan menabung, kegiatan arisan, kegiatan simpan pinjam, laporan keuangan oleh bendahara, saling tukar informasi dan tukar pikiran, dan terakhir adalah penutup. Pada dasarnya peminjaman modal berjalan dengan melibatkan pengurus dan anggota, menggunakan sistem pinjaman modal dengan batas waktu pelunasan selama lima bulan dan potongan 1% setiap bulan serta di angsur sebulan sekali ketika ada pertemuan UEP. Upaya yang dilaksanakan dengan aktif diberbagai kegiatan pameran dan memberikan

(8)

pelayanan yang terbaik ketika ada kunjungan dari pemerintah maupun tamu lainnya.

2. Manfaat Pelaksanaan Program Usaha Ekonomi Produktif oleh BKL Mugi Waras Dusun Moyudan Desa Sumbersari, Sleman, Yogyakarta.

Pelaksanaan usaha ekonomi produktif mewujudkan lansia mandiri, aktif, sejahtera, menjadi wadah para lansia untuk berkomunikasi, sharing, serta tukar pendapat dengan sesama anggota UEP lainnya, meningkatkan kesejahteraan lansia dan keluarga di Dusun Blendung yang berdampak pada perekonomian masyarakat sekitar serta meningkatkan komunikasi dan silaturahmi lansia di Dusun Blendung melalui kegiatan pertemuan rutin serta mempengaruhi tingkat perekonomian keluarga semakin meningkat, selain itu menciptakan lansia yang mampu mengurangi beban ekonomi keluarga.

3. Faktor Penghambat dan Faktor Pendukung Pelaksanaan program usaha ekonomi produktif oleh BKL Mugi Waras pengurus maupun anggota mengalami hambatan maupun dukungan yang turut mempengaruhi keberhasilan program antara lain hambatanhambatan yang dirasakan selama mengikuti pelaksanaan kegiatan usaha ekonomi produktif adalah faktor internal usaha yang ditekuni anggota UEP, kekurangan modal, keterlambatan dalam mengangsur dan melunasi, Kurangnya pendampingan, dan kurangnya pemasaran. Faktor pendukung yaitu atas dasar semangat dan kemauan anggota untuk mengikuti setiap kegiatan dan menjalankan usaha serta pekerjaannya dengan baik. Selain itu pelaksanan program dapat berjalan dengan

lancar karena ada keterlibatan aktif anggota keluarga, pengurus, sesama anggota serta kepedulian dinas terkait untuk tetap mendukung pekerjaan dan usaha anggota UEP di Dusun Blendung.

KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Pelaksanaan Program Usaha Ekonomi

Produktif oleh BKL Mugi Waras Dusun Moyudan Desa Sumbersari, Sleman,

Yogyakarta.

Pelaksanaan program usaha ekonomi produktif oleh BKL Mugi Waras terdiri dari tahap perencanaan dan pelaksanaan. Perencanaan yang dilakukan oleh BKL Mugi Waras dalam pelaksanaan program usaha ekonomi produktif melalui kegiatan simpan pinjam modal dilakukan oleh pengurus UEP yang didukung oleh keterlibatan lansia melalui identifikasi kebutuhan dan perencanaan yang disesuaikan dengan jenis usaha dan kemampuan lansia dalam mengangsur pinjaman uang untuk modal. Pelaksanaan usaha ekonomi produktif melalui kegiatan simpan pinjam yang diperuntukkan lansia dan keluarga lansia yang dilaksanakan setiap tanggal 17 dan 25. Sasaran utama program adalah lansia-lansia produktif. Selain itu, pelaksanaan kegiatan melalui sharing terkait usaha yang dijalankan, tukar pendapat dan saling membantu mencari jalan keluar ketika anggota lain mengalami masalah dalam usahanya. Sarana Prasarana selama pelaksanaan pertemuan terdiri dari tempat pelaksanaan, perlengkapan administrasi bukubuku penunjang

(9)

yaitu buku tabungan, buku simpan pinjam, buku arisan, bolpein dan lainnya, konsumsi berupa snack dan minum yang disediakan oleh tuan rumah. Kegiatan pertemuan dimulai dengan pembukaan, menyanyikan lagu P2WSS Sumbersari dan lagu Lansia Sehat, sambutan tuan rumah yang menjadi tempat pertemuan, sambutan ketua BKL Mugi Waras, kegiatan menabung, kegiatan arisan, kegiatan simpan pinjam, laporan keuangan oleh bendahara, saling tukar informasi dan tukar pikiran, dan terakhir adalah penutup. Peminjaman modal berjalan dengan melibatkan pengurus dan anggota, menggunakan sistem pinjaman modal dengan batas waktu pelunasan selama lima bulan dan potongan 1% setiap bulan serta di angsur sebulan sekali ketika ada pertemuan UEP. upaya yang dilakukan untuk meningkatkan kualitas program yaitu adanya kerjasama yang baik antara anggota dan pengurus dalam pelunasan pinjaman modal serta aktif di berbagai pameran usaha ekonomi produktif yang diselenggarakan pemerintah. 2. Manfaat Pelaksanaan Program Usaha Ekonomi

Produktif oleh BKL Mugi Waras Dusun Moyudan Desa Sumbersari, Sleman, Yogyakarta.

Manfaat dari pelaksanaan program antara lain a) dapat mengisi waktu kosong di usia tua (produktif), b) memiliki penghasilan sendiri, c) mandiri, d) memiliki peluang untuk meningkatkan usaha melalui peminjaman modal, e) dapat bersosialisasi dengan teman sebaya, f) wadah untuk berkomunikasi anggota, g) mengurangi beban ekonomi keluarga, h) berperan aktif meningkatkan perekonomian keluarga, i) meningkatkan kesejahteraan lansia dan keluarga di dusun Blendung.

3. Faktor Penghambat dan Pendukung Pelaksanaan Program Usaha Ekonomi Produktif oleh BKL Mugi Waras Dusun Moyudan Desa Sumbersari, Sleman, Yogyakarta.

Faktor penghambat pelaksanaan program usaha ekonomi produktif oleh BKL Mugi Waras antara lain faktor internal usaha yang ditekuni anggota UEP, kekurangan modal, keterlambatan dalam mengangsur dan melunasi (keterbatasan pinjaman), kurangnya pendampingan pengurus, serta kurangnya relasi untuk pemasaran, sedangkan faktor pendukung pelaksanaan program atas dasar semangat dan kemauan anggota untuk mengikuti setiap kegiatan dan menjalankan usaha serta pekerjaannya dengan baik. Serta adanya keterlibatan aktif anggota keluarga, pengurus, sesama anggota serta kepedulian dinas terkait untuk tetap mendukung pekerjaan dan usaha anggota UEP di dusun Blendung.

Saran

Berdasarkan hasil penelitian dalam pelaksanaan program usaha ekonomi produktif oleh BKL Mugi Waras, maka peneliti

mengajukan beberapa saran yaitu

1. Dalam pelaksanaan program usaha ekonomi produktif akan lebih baik jika dikhususkan untuk para lansia dan bukan anggota keluarga lansia, baik lansia itu ikut kegiatan simpan pinjam maupun hanya ikut sharing saja. 2. Berdasarkan hasil penelitian, kegiatan

pertemuan hanya di hadiri oleh lansia perempuan saja. Lansia laki-laki tidak ikut kegiatan pertemuan dan digantikan oleh salah satu anggota keluarga. Apabila program benarbenar dikhususkan untuk lansia, maka kegiatan akan lebih baik jika setiap pertemuan

(10)

hanya dihadiri oleh lansia yang menjadi anggota UEP di BKL Mugi Waras dan menjadi wadah serta ruang terbuka untuk para lansia anggota UEP berkomunikasi terkait usaha yang mereka tekun.

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah Syukur. (1987). Kumpulan Makalah “Study Implementasi Latar Belakang Konsep Pendekatan dan Relevansinya Dalam Pembangunan. Ujung Pandang: Persadi.

Sondang P. Siagiaan (2007). Fungsi Fungsi Manajerial. Jakarta: PT Bumi Aksara Sri Iswanti Mahmudi (2000). Psikologi Orang

Dewasa dan Lanjut Usia. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta

Sugiyono (2010). Metode

Penelitian Pendidikan. Bandung:

Alfabeta

Sugiyono (2011). Metode

Penelitian Pendidikan. Bandung:

Alfabet

Tri Budi W Rahardjo dkk (2014) Mekanisme Kerja Kelompok Bina Keluarga Lansia. Jakarta: Direktorat Bina Ketahanan Keluarga Lansia dan Rentan

Referensi

Dokumen terkait

Nitrat dan nitrit adalah senyawa alami yang ditemukan dalam lingkungan yang sering dikonsumsi oleh manusia melalui sayuran, daging dan air minum.Nitrat dan nitrit terjadi secara

Berdasarkan keseluruhan data yang diperoleh, terlihat bahwa nilai kandungan asam askorbat pada 24 sampel sayuran indigenous memiliki nilai yang cukup signifikan dan

Pengertian lempar lembing adalah salah satu nomor dalam perlombaan atletik yang melemparkan benda berbentuk lembing sejauh mungkin.Dalam melakukan lempar lembing

3)  Nira pada BP II dialirkan ke BP III yang dipanaskan dengan uap nira dari  Nira pada BP II dialirkan ke BP III yang dipanaskan dengan uap nira dari BP II. Pada BP Pada BP III III

Induksi Tunas Tanaman Anggrek Dendrobium sp Menggunakan Zat Pengatur Tumbuh NAA dan TDZ; Oktavia Rizki Setiya Budi; 091510501007; 2014; halaman vi; Program

Meskipiun perbaikan kualitas layanan sektor publik secara terus menerus merupakan sebuah keutamaan, New Public Service menyatakan bahwa pemerintah

Hasil amplifikasi gen COI menggunakan DNA template ekstrak DNA genom rotifer terobservasi adanya pita DNA pada posisi sekitar 700 bp.Kualitas hasil pengurutan

Sekarang Misalkan Einstein adalah petapa homoseksual yang bunuh diri dengan kepribadian yang sulit yang diterbitkan hanya satu versi awal ide-idenya yang bingung dan sering