• Tidak ada hasil yang ditemukan

EFIKASI SUPLEMENTASI BESI-MULTIVITAMIN TERHADAP PERBAIKAN STATUS BESI REMAJA WANITA DODIK BRIAWAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "EFIKASI SUPLEMENTASI BESI-MULTIVITAMIN TERHADAP PERBAIKAN STATUS BESI REMAJA WANITA DODIK BRIAWAN"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

EFIKASI SUPLEMENTASI BESI-MULTIVITAMIN

TERHADAP PERBAIKAN STATUS BESI REMAJA WANITA

DODIK BRIAWAN

SEKOLAH PASCA SARJANA

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2008

(2)

PERNYATAAN MENGENAI DISERTASI DAN SUMBER INFORMASI

Dengan ini saya menyatakan bahwa disertasi Efikasi Suplementasi Besi-Multivitamin terhadap Perbaikan Status Besi Remaja Wanita adalah karya sendiri dengan arahan komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apapun kepada perguruan tinggi manapun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir disertasi ini.

Bogor, Januari 2008

Dodik Briawan NIM A561040051

(3)

RINGKASAN

DODIK BRIAWAN. Efikasi Suplementasi Besi-Multivitamin terhadap Perbaikan Status Besi Remaja Wanita. Dibimbing oleh HARDINSYAH, MUHILAL, BUDI SETIAWAN, dan SRI ANNA MARLIYATI.

Anemia merupakan masalah gizi mikro yang banyak terjadi pada setiap tahapan siklus kehidupan manusia, termasuk remaja wanita. Meskipun defisiensi asupan zat besi dianggap sebagai penyebab utama anemia, tetapi defisiensi vitamin juga turut berperan didalam perbaikan status besi. Tujuan studi ini adalah untuk mengkaji efikasi suplementasi besi-multivitamin terhadap perbaikan status besi pada kelompok remaja wanita.

Desain yang digunakan adalah studi eksperimental (randomized control trial), dengan sampel sebanyak 224 remaja berusia 17-20 tahun mahasiswi tingkat satu di Institut Pertanian Bogor (TPB-IPB) yang tinggal di Asrama tahun 2005/2006. Sampel dialokasikan secara acak kedalam tiga kelompok perlakuan, yaitu kelompok kontrol, kelompok B-F (besi 60 mg, folat 250 ug), kelompok B-MV (besi 60 mg, folat 800 ug, vitamin A 4200 ug, vitamin C 500 mg, vitamin B12 16,8 ug). Suplemen dikemas dalam bentuk kapsul dengan ukuran dan warna yang sama, sehingga sampel tidak mengetahui jenis perlakuan yang diberikan. Kapsul diberikan seminggu sekali selama 25 minggu. Selama suplementasi, sampel diberi makanan tambahan berupa snack dan minuman senilai kurang lebih 250-400 kkal/hari. Indikator status besi yang digunakan adalah hemoglobin (Hb), serum transferin reseptor (STfR), dan serum feritin (SF). Peubah yang potensial sebagai pengganggu diukur pada awal dan selama pelaksanaan suplementasi, meliputi karakteristik sosial-ekonomi, menstruasi, konsumsi pangan, ukuran anthropometri, jumlah kapsul, dan konsumsi makanan tambahan. Uji t-test digunakan untuk menganalisis perbedaan biomarker sebelum dan setelah suplementasi. Uji chi-square digunakan untuk mengetahui perbedaan distribusi peubah non-parametrik ketiga perlakuan. Uji efikasi status besi (∆Hb, ∆STfR, ∆SF) menggunakan Ancova dengan kovariat peubah pengganggu tersebut di atas dan status besi awal (baseline).

Jumlah sampel yang mengalami drop-out sebanyak 21 orang (9,4%), dengan alasan sering tidak pulang ke asrama 10 orang, sampel darah menjadi rusak/beku 4 orang, tidak mau melanjutkan minum kapsul 4 orang, tidak datang saat pengambilan sampel darah 3 orang. Rata-rata umur sampel adalah 18,5±0,6 tahun. Rata-rata lama menstruasi 6,4±1,5 hari, dan siklus menstruasi teratur selama 28,1±3,7 hari. Rata-rata pengeluaran bulanan selama tinggal di Asrama adalah Rp 476.985±177.651. Alokasi untuk membeli makanan sebesar Rp 212.660 (44,6%), minuman Rp 32.464 (6,8%) dan jajanan Rp 26.819 (5,7%). Rata-rata kepatuhan konsumsi kapsul cukup tinggi, yaitu sebanyak 22 dari 25 butir (89,7%) yang diberikan selama suplementasi.

Sebelum suplementasi, rata-rata indeks masa tubuh (IMT) sampel adalah 19,8 kg/m2, dan sebanyak 24,5% berada pada kategori kurus (IMT<18,5 kg/m2). Dari penilaian konsumsi pangan, rata-rata asupan energi 1481±323 kkal, protein 36,0±8,8 g, vitamin A 621±472 RE , vitamin C 59±54 mg, dan zat besi 13,7±4,3 mg. Prevalensi defisit asupan dari kelima gizi (<70% AKG) cukup tinggi, yaitu energi dan protein 71-78%, vitamin C 68-90%, zat besi 50-55%, dan vitamin A 28-46%. Pemberian makanan tambahan (PMT berupa snack dan minuman) selama suplementasi dapat meningkatkan homogenisasi sampel, terutama asupan zat makro (energi 350 kkal dan protein 5,9 g). Pada akhir suplementasi terjadi sedikit

(4)

perubahan kebiasaan makan, yang menyebabkan penurunan asupan zat gizi mikro yaitu vitamin A 65 RE, vitamin C 12 mg, zat besi 1,9 mg. Selama suplementasi, dari penilaian kecukupan gizi menunjukkan peningkatan %AKG energi dari 76,4% menjadi 98,3%, protein 73,5% menjadi 87,1%; dan penurunan vitamin A 108,7% menjadi 108,4%, vitamin C 78,9% menjadi 62,7%, dan zat besi 52,7% menjadi 45,5%. Selama suplementasi, rata-rata asupan zat gizi dari PMT sebesar 342 kkal energi; 5,7 g protein; 83 RE vitamin A; 0,2 mg vitamin B12; 11 mg vitamin C; dan 2,9 mg zat besi.

Dengan uji Anova, peubah karakteristik sampel, seperti umur, sosial-ekonomi, menstruasi; asupan gizi makro dan mikro; indeks massa tubuh (IMT); asupan energi dan zat gizi; konsumsi makanan tambahan (PMT); dan kepatuhan minum kapsul diantara ketiga kelompok perlakuan tidak berbeda nyata (p>0,05).

Sebelum suplementasi, prevalensi mahasiswi menderita deplesi simpanan besi 41,7%, defisit besi eritropoiesis (IDE) 40,1%, anemia 25,1%, dan anemia gizi besi (IDA) 16,4%. Indikator biomarker awal, yaitu hemoglobin (Hb) dan serum ferritin (SF) pada ketiga kelompok tidak berbeda nyata (p>0,05), rata-rata 126,2±13,1 g/l dan 18,3± 15,9 ug/l. Namun untuk serum transferin reseptor (STfR) lebih baik pada kelompok kontrol dibandingkan dengan B-F dan B-MV, yaitu berturut-turut 5,8 mg/l; 7,9 mg/l; 11,8 mg/l, dan ketiganya berbeda nyata (p<0,05).

Setelah suplementasi tidak terdapat perbedaan nyata (p>0,05) kenaikan Hb diantara ketiga kelompok, yaitu 10,6 g/l (kontrol), 9,3 g/l F), dan 10,4 g/l (B-MV). Kapsul B-MV berhasil memperbaiki status besi transpor, yang ditunjukkan oleh penurunan STfR dibandingkan dengan kelompok B-F dan kontrol. Perubahan STfR (adjusted) berturut-turut sebesar -4,2 mg/l, -1,3 mg/l, +0,9 mg/l, dan diantara ketiga kelompok perbedaannya nyata (p<0,05). Demikian pula kapsul B-MV berhasil meningkatkan SF secara signifikan (p<0,05) dibandingkan kontrol. Perubahan SF (adjusted) pada kelompok B-MV (+13,4 ug/l) lebih tinggi dibandingkan kelompok B-F (+5,1 ug/l) dan kontrol (-1,7 ug/l). Demikian pula indikator besi tubuh (body iron) pada kelompok B-MV terjadi peningkatan paling tinggi yaitu 2,5 mg/kg (dari 1,0 mg/kg menjadi 3,5 mg/kg), dibandingkan kapsul B-F sebesar 1,5 mg/kg (dari 1,9 menjadi 3,4 mg/kg), dan kelompok kontrol justru menurun dari 2,7 menjadi 2,3 mg/kg. Uji Anova menunjukkan besi tubuh pada B-MV secara signifikan (p<0,05) lebih tinggi dibandingkan dengan B-F dan kontrol.

Kesimpulannya, penambahan multi-vitamin pada suplemen besi dengan dosis tertentu yang diminum seminggu sekali, jika dibandingkan kontrol secara signifikan dapat memperbaiki status besi yang ditunjukkan oleh perbaikan indikator STfR dan SF.

Kata kunci: hemoglobin (Hb), serum transferin reseptor (STfR), serum feritin (SF), suplementasi besi-multivitamin, status besi, remaja wanita

(5)

ABSTRACT

DODIK BRIAWAN. The Efficacy of Iron-multivitamin Supplementation on Improving Iron Status of Adolescent Females. Supervised by HARDINSYAH, MUHILAL, BUDI SETIAWAN, SRI ANNA MARLIYATI.

The study was aimed to analyze the efficacy of supplementation iron-multivitamin for improving the iron status of adolescent females through the randomized control trial. Subjects were 224 of the first grade university students (IPB) who were randomly allocated to three study groups. The first group received only placebo (control group); the second group received 60 mg iron, 250 ug folate (B-F group); the third group received 60 mg iron, 800 ug folate, 4200 ug retinyl acetate, 500 mg vitamin C, and 16.8 ug vitamin B12 (B-MV group). All supplements were distributed and consumed weekly during 25 weeks. The mean changes in Hb, STfR and SF among the groups were tested with Ancova and adjusted with BMI; capsule compliance; food/snack compliance; adequacy of energy, protein, vitamin A, vitamin C, iron; and baseline value of Hb, STfR, SF. The results showed the demographics and nutritional characteristics of samples were not significantly different. At the baseline, the mean of haemoglobin (Hb=126.2±13.1 g/l) and serum ferritin (SF=18.3±15.9 ug/l) were not significantly different among the three groups (p<0.05). However, the serum transferrin receptor (STfR) was lower in the control (5.8 ± 3.2 mg/l) than B-F (7.9 ±4.4 mg/l) and B-MV (11.8±5.5 mg/l). After 25 week of supplementation, the mean change of hemoglobin was not different among the three groups (10.1 g/l; p>0.05). The B-MV group significantly lower decreased in STfR (-4.2 mg/l) and higher increased in SF (+13.4 ug/l) compared to B-F and control group (p<0.05). Meanwhile, only the STfR in B-F group (-1.3 ug/l) was significantly lower than control group (p<0.05). This implied the important of the multi-vitamin to complement the iron supplementation.

Keywords: haemoglobin (Hb), serum transferrin receptor (STfR), serum ferritin (SF), iron status, iron-multivitamin, iron-folate, adolescent female

(6)

@ Hak Cipta milik IPB, tahun 2008 Hak Cipta dilindungi Undang-undang

1. Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan atau menyebutkan sumber

a. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan, penelitian, penulisan karya ilmiah, penyusunan laporan, penulisan kritik atau tinjauan suatu masalah

b. Pengutipan tidak merugikan kepentingan yang wajar IPB

2. Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau seluruh karya tulis dalam bentuk apapun tanpa izin IPB

(7)

EFIKASI SUPLEMENTASI BESI-MULTIVITAMIN

TERHADAP PERBAIKAN STATUS BESI REMAJA WANITA

Oleh

DODIK BRIAWAN

GMK A561040051

Disertasi

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Doktor pada

Departemen Gizi Masyarakat

SEKOLAH PASCASARJANA

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2008

(8)

Judul Disertasi : Efikasi Suplementasi Besi-Multivitamin terhadap Perbaikan Status Besi Remaja Wanita

Nama : Dodik Briawan

NIM : A561040051

Program Studi : Gizi Masyarakat & Sumberdaya Keluarga (GMK)

Disetujui:

Komisi Pembimbing

Prof. Dr. Ir. Hardinsyah, MS Dr. Ir. Budi Setiawan, MS

Ketua Anggota

Prof. Dr. Muhilal, APU Dr. Ir. Sri Anna Marliyati, MS

Anggota Anggota

Diketahui:

Ketua Program Studi GMK, Dekan Sekolah Pascasarjana IPB

Dr. Ir. Hadi Riyadi, MS Prof. Dr.Ir. Khairil Anwar Notodiputro, MS

(9)

PRAKATA

Studi ini merupakan pendalaman lanjutan penulis untuk lebih memahami permasalahan gizi yang banyak terjadi di masyarakat yaitu defisiensi zat besi. Pada tahun 1995, Dr. Pattanee Winichagon (INMU, Thailand) dan Dr. Geoffrey C. Marks (University of Queensland, Australia) telah memperkenalkan dan membimbing penulis untuk melakukan studi gizi besi pada anak remaja wanita SMP di Nakhon Phatom (Thailand) untuk penulisan tesis. Sehingga penulisan disertasi ini merupakan kelanjutan fokus penulis untuk mempelajari upaya perbaikan status besi, khususnya pada kelompok remaja. Hasil studi ini menunjukkan penambahan vitamin A, C, dan B12 selain kapsul standar besi-folat tidak hanya memperbaiki indikator hemoglobin, tetapi juga serum transferin reseptor, dan serum feritin.

Puji syukur alhamdulillah dipanjatkan ke haribaan Allah Subhanalahu Wata’ala yang telah meridhoi jerih payah dan usaha yang telah saya lakukan sehingga dapat menyelesaikan studi dan penulisan disertasi ini. Proses penelitian yang panjang sudah dilalui sejak persiapan sekitar bulan Juli 2005, dan kemudian pada setiap tahapan kegiatan telah banyak pihak yang membantu kelancarannya. Untuk itu pada kesempatan ini saya ingin menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada berbagai pihak yang telah berperan didalam proses ini.

Kepada Tim Komisi Pembimbing, Prof. Dr. Ir. Hardinsyah, MS (ketua) yang telah banyak memberikan masukan didalam merancang desain, analisis data, dan pembahasan. Semangat dan kejelian beliau sangat membantu penulis untuk tetap “berenergi” dan berupaya maksimalkan memperbaiki mutu penulisan. Prof. Dr. Muhilal, APU (anggota) telah banyak memberikan masukan untuk formulasi suplemen, masukan didalam penulisan dan rekomendasi beliau untuk memperoleh bantuan dari PT Kimia Farma. Dr. Ir. Budi Setiawan, MS (anggota) dan juga ketua tim kegiatan “Feeding Program” telah memberikan kepercayaan dan keleluasaan pada penulis untuk merancang riset ini, termasuk penggunaan dana yang cukup besar untuk analisis biomarker. Masukan yang kritis dan supervisi yang intensif selama di lapang telah membuat penulis untuk berhati-hati didalam proses pengumpulan data. Dr. Ir. Sri Anna Marliyati, MS (anggota) telah banyak memberikan masukan dan perhatian didalam penulisan, dan dengan sangat jeli dan kritis didalam mencermati outline dan redaksi penulisan.

Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Direktur SEAFAST Center IPB, Dr. Ir. Purwiyatno Haryadi, MSc atas kepercayaanya untuk menugaskan saya sebagai anggota tim kegiatan “Feeding Program”, sehingga saya dapat memanfaatkan kesempatan untuk melakukan riset ini. Demikian pula kepada PT Kimia Farma (cq. Divisi Riset dan Pengembangan) melalui Drs.Dediwan dan Dra. V. Ani Trimuryani yang telah membantu didalam formulasi dan produksi kapsul dan penyediaannya untuk suplementasi. Direktur Kemahasiswaan IPB (Dr. Drs. Rimbawan) dan Kepala Asrama TPB-IPB (Dr. Bony Poernomo WS) dan seluruh staf di kedua kantor yang telah memberikan kemudahan mengumpulkan data, memfasilitasi tempat, sarana, dan tenaga selama kegiatan intervensi dilaksanakan. Peran serta seluruh peserta “feeding program” yang ikut dalam studi ini sangat kami hargai, semoga kesediaan serta keikhlasan Saudara menjadi amal ibadah dan juga menjadi kontribusi bagi pengembangan ilmu gizi ke depan. Saya mohon maaf apabila telah khilaf dan menyebabkan ketidaknyaman selama proses pelaksanaan studi berlangsung.

(10)

Kepada Tim kegiatan “Feeding Program” Ir. Tjahja Muhandri, MT; Dias Indrasti, STP, dan Dr. Drh. Rizal Damanik, MRep, Reisi Nurdiani, SP disampaikan terima kasih atas pengertian, bantuan pemikiran, dan kebersamaan selama kegiatan berlangsung. Demikan pula kepada teman sejawat di Dept. Gizi Masyarakat: Dr. Ir. Hadi Riyadi, MS; Dr. Ir. Dadang Sukandar, MSc, Dr.Ir. Siti Madanijah, MS, dr. Mira Dewi terima kasih atas sumbangan ide dan pemikiran melalui berbagai kesempatan dan diskusi informal.

Kepala Laboratorium Biokimia SEAMEO-UI dan staf (Mbak Asih dan Umi) telah memberi kemudahan didalam proses analisa biomarker. Tim Asisten Peneliti yang dengan tekun dan penuh tanggung-jawab telah membantu setiap tahapan kegiatan (Yuni Pradila, SP; Ratnasari, SP; Adi Praja, SP; Primadhani, SP; M Aries, SP; Meta Puspasari, SP; Marhammah, SP; Nurchasanah, SP; Agustin, Siswati, Yati, Ade, dan Lia yang telah dengan tekun membantu manajemen pengelolaan data. Terima kasih juga disampaikan kepada Ir. Titi Riani, MS yang menjadi penggerak utama saat pengumpulan data dan intervensi. Demikian pula dorongan dan kasih sayang dari keluarga (isteri Irawati, SP dan keponakan Moh. Nabil Ramadhan) telah membawa proses studi dan penulisan disertasi ini menjadi lebih berarti. Terima kasih pula atas dukungan dan do’a dari keluarga besar Bpk/Ibu Moestiko, Ir. Etik Purnawati, Tri Hermantoro, Ssos. MM di Jawa Timur; Keluarga Soetarno, BA di Jawa Tengah; keluarga Ir. Retnaningsih, MS; dan Ir. Purwoko di Bogor.

Akhirnya kepada semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu-persatu, saya menyampaikan terima kasih atas bantuannya. Sekecil apapun kontribusi Bapak/Ibu/saudara sekalian sangat berarti bagi saya, dan mudah-mudahan mendapatkan balasan sebagai amal ibadah dari Allah SWT. Dan apabila terdapat kesalahan dan khilafan selama ini, mohon dibukakan pintu maaf.

Pepatah mengatakan tidak ada gading yang tak retak, maka keseluruhan isi disertasi ini siap dikritisi dan diberikan masukan untuk perbaikan. Beberapa hasil studi masih perlu untuk dipublikasikan, agar dapat bermanfaat bagi masyarakat dan semua pihak yang memerlukannya.

Bogor, Januari 2008 Dodik Briawan

(11)

RIWAYAT HIDUP

Penulis adalah putra kedua dari tiga bersaudara keluarga Bpk Moestiko dan Ibu Wartini yang dilahirkan di Kabupaten Trenggalek (Jawa Timur), 1 Juli 1966. Penulis melewati masa pendidikannya mulai dari SD sampai SMA di kota yang sama. Tahun 1984 melalui PMDK (sekarang USMI), penulis melanjutkan studi di Institut Pertanian Bogor (IPB), kemudian memilih dan diterima di Jurusan Gizi Masyarakat dan Sumberdaya Keluarga (GMSK). Selama kuliah S1 memperoleh beasiswa ikatan dinas dari World Bank melalui Proyek CHN-III.

Setelah lulus sarjana tahun 1989, mulai masa pengabdiannya sebagai tenaga asisten dosen di Laboratorium Gizi Masyarakat, Jurusan GMSK, IPB. Kemudian tahun 1995-1996 menyelesikan studi master degree di bidang community nutrition di University of Queensland Australia dengan beasiswa dari pemerintah Australia (AUSAID). Selain mengajar dan meneliti, penulis pernah menjadi Sekretaris I Bidang Sarana Pendidikan dan Sumberdaya Manusia (1998-2000), dan Sekretaris I Bidang Akademik (2000-2004) di Jurusan GMSK, Faperta, IPB. Selain itu penulis juga pernah menjadi Sekretaris Pusat Studi Kebijakan Pangan dan Gizi (PSKPG) dari tahun 2001-2004. Pada tahun 2004, dengan beasiswa dari Program DUE-like (Dikti), akhirnya penulis memutuskan untuk melanjutkan pendalamannya di bidang ilmu gizi masyarakat di Institut Pertanian Bogor.

Di dalam kegiatan akademik, penulis pernah mengajar di program diploma, sarjana, dan pasca sarjana di IPB. Mata kuliah yang diberikan adalah: Gizi untuk Kelompok Khusus, Ekonomi Pangan dan Gizi, Ilmu Gizi Dasar, Ilmu Gizi Lanjut, Pangan dan Gizi, Epidemiologi Gizi Dasar, Epidemiologi Gizi Lanjut. Kegiatan pengabdian masyarakat dilakukan melalui berbagai aktifitas dalam bentuk bantuan teknis dan pelatihan baik di instansi pemerintah, LSM dan masyarakat. Untuk kegiatan profesi, selain sebagai anggota juga aktif sebagai pengurus di DPP Persatuan Ahli Gizi (PERSAGI) dan DPP PERGIZI PANGAN.

(12)

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR TABEL ... xiii

DAFTAR GAMBAR ...xv

DAFTAR LAMPIRAN ...xvii

PENDAHULUAN ...1 Latar Belakang ...1 Tujuan ...4 Hipotesis...4 Kegunaan ...4 TINJAUAN PUSTAKA ...5

Masalah dan Konsekuensi Anemia Gizi Besi ...5

Remaja dan Kebutuhan Zat Besi...9

Penyebab Rendahnya Status Gizi Besi ...13

Metabolisme Zat Besi ...16

Hemoglobin dan Sel Darah Merah...21

Penilaian Status Gizi Besi ...23

Peran Vitamin dalam Perbaikan Status Gizi Besi ...25

Program Perbaikan Status Gizi Besi ...34

KERANGKA PEMIKIRAN DAN DEFINISI OPERASIONAL ...40

Kerangka Pemikiran...40

Definisi Operasional ...43

METODE ...45

Desain dan Waktu Penelitian ...45

Formula Kapsul Suplemen...46

Cara Penentuan Sampel ...48

Pelaksanaan Suplementasi ...50

Jenis dan Cara Pengumpulan Data...52

Pengolahan dan Analisis Data...55

HASIL . ...58

Karakteristik Sampel...58

Latar Belakang Sosial Ekonomi Keluarga ...58

Keadaan Menstruasi ...60

(13)

Pengeluaran Bulanan...62

Status Gizi Anthropometri ...64

Konsumsi pangan dan zat gizi...66

Kebiasaan Makan ...66

Konsumsi Pangan...69

Asupan dan Tingkat Kecukupan Energi ...74

Asupan dan Tingkat Kecukupan Protein...78

Asupan dan Tingkat Kecukupan Vitamin A ...80

Asupan dan Tingkat Kecukupan Vitamin C ...83

Asupan dan Tingkat Kecukupan Zat Besi...85

Konsumsi dan Asupan Energi dan Zat Gizi Makanan Tambahan (PMT) .87 Suplai dan Kepatuhan Konsumsi Makanan Tambahan (PMT)...87

Konsumsi Makanan Tambahan (PMT)...90

Suplementasi Kapsul...91

Kepatuhan Minum kapsul ...91

Manfaat dan Keluhan Setelah Minum Kapsul ...92

Status Zat Besi ...94

Kadar Hemoglobin (Hb) ...96

Kadar Serum Transferin Reseptor (STfR) ...100

Kadar Serum Feritin (SF)...103

PEMBAHASAN ...108

Pelaksanaan Suplementasi ...108

Karakteristik Sampel ...111

Konsumsi Pangan serta Asupan Energi dan Zat Gizi ...114

Konsumsi Makanan Tambahan (PMT) ...118

Kadar Hb, STfR, dan SF sebelum Suplementasi ...120

Pengaruh Suplementasi terhadap Hb, STfR, dan SF...122

Generalisasi Penelitian ...130

Implikasi ...131

KESIMPULAN DAN SARAN...135

DAFTAR PUSTAKA ...137

LAMPIRAN...145

(14)

DAFTAR TABEL

Halaman 1. Indikator terjadinya defiensi gizi besi pada wanita dewasa ...25 2. Rancangan kelompok perlakuan dan jenis suplemen...45 3. Jenis peubah dan cara pengumpulan data ...52 4. Karakteristik sosial ekonomi keluarga sampel

menurut kelompok perlakuan...59 5. Karakteristik sampel menurut keadaan menstruasi

dan kelompok perlakuan ...60 6. Karakteristik sampel menurut jenis pengeluaran dan kelompok perlakuan..63 7. Rata-rata berat, tinggi badan dan indeks massa tubuh sampel menurut

kelompok sebelum dan sesudah suplementasi ...64 8. Sebaran sampel menurut frekuensi makan lengkap dan kelompok

perlakuan sebelum dan sesudah suplementasi ...67 9. Sebaran sampel yang mengkonsumsi jenis makanan kurang

dari 5-7 kali/minggu sebelum dan sesudah suplementasi ...68 10. Rata-rata konsumsi menurut jenis pangan dan persentase sampel yang

mengkonsumsinya sebelum dan sesudah suplementasi ...70 11. Rata-rata persentase kontribusi asupan zat besi dari kelompok

pangan sebelum dan sesudah suplementasi...73 12. Rata-rata asupan energi dan tingkat kecukupannya menurut

kelompok sebelum dan sesudah suplementasi ...76 13. Perubahan biomarker menurut kategori tingkat kecukupan

energi (70% AKG) dan kelompok perlakuan ...78 14. Rata-rata asupan protein dan tingkat kecukupannya menurut

kelompok sebelum dan sesudah suplementasi ...79 15. Rata-rata asupan vitamin A dan tingkat kecukupannya

menurut kelompok sebelum dan sesudah suplementasi...81 16. Rata-rata asupan vitamin C dan kecukupannya menurut

kelompok perlakuan sebelum dan sesudah suplementasi ...84 17. Rata-rata asupan zat besi dan tingkat kecukupannya menurut

kelompok perlakuan sebelum dan sesudah suplementasi ...86 18. Rata-rata suplai zat gizi per hari dari makanan tambahan ...87

(15)

19. Sebaran sampel menurut tingkat kepatuhan konsumsi

makanan tambahan dan kelompok perlakuan ...89 20. Rata-rata asupan zat gizi dari makanan tambahan

selama suplementasi menurut kelompok perlakuan...90 21. Sebaran sampel menurut tingkat kepatuhan

minum kapsul dan kelompok perlakuan ...92 22. Sebaran sampel menurut manfaat minum kapsul

dan kelompok perlakuan ...93 23. Sebaran sampel menurut keluhan sesudah minum kapsul

dan kelompok perlakuan ...94 24. Interpretasi kategori serum feritin dan serum

transferin reseptor untuk defisiensi zat besi ...96 25. Rata-rata kadar hemoglobin (Hb) menurut kelompok perlakuan

sebelum dan sesudah suplementasi ...97 26. Rata-rata selisih Hb, STfR dan SF menurut status anemia sebelum

suplementasi ...98 27. Rata-rata kadar serum transferin reseptor (STfR) menurut

kelompok perlakuan sebelum dan sesudah suplementasi ...101 28. Rata-rata selisih Hb, STfR dan SF menurut status IDE

sebelum suplementasi...102 29. Rata-rata kadar serum feritin (SF) menurut kelompok perlakuan

sebelum dan sesudah suplementasi ...104 30. Rata-rata selisih Hb, STfR dan SF menurut status deplesi

simpanan besi sebelum suplementasi...106 31. Rata-rata zat besi di dalam tubuh sebelum dan sesudah suplementasi

menurut kelompok perlakuan...107

(16)

DAFTAR GAMBAR

Halaman 1. Distribusi zat besi pada tubuh orang dewasa (Bothwell et al.

1979 diacu dalam Beard 2000) ...17 2. Proses penyerapan zat besi pada usus (Beard et al. 1996)...19 3. Peranan vitamin pada metabolisme zat besi dan eritropoiesis

(Hughes-Jone dan Wickramasinghe 1966 diacu dalam MIP 2000)...26 4. Kerangka operasional penelitian ...42 5. Persentase sampel yang mengalami keluhan menjelang dan saat

menstruasi ...62 6. Rata-rata asupan energi menurut hari kuliah dan libur

sebelum suplementasi...75 7. Persentase sampel menurut kategori tingkat kecukupan

energi sebelum dan sesudah suplementasi ...77 8. Rata-rata asupan protein menurut hari kuliah dan libur

sebelum suplementasi...79 9. Persentase sampel menurut kategori tingkat kecukupan protein

sebelum dan sesudah suplementasi ...80 10. Rata-rata asupan vitamin A menurut hari kuliah dan libur

sebelum suplementasi...81 11. Persentase sampel menurut kategori tingkat kecukupan vitamin A

sebelum dan sesudah suplementasi ...82 12. Rata-rata asupan vitamin C menurut hari kuliah dan

libur sebelum suplementasi ...83 13. Persentase sampel yang mengalami defisit vitamin C

sebelum dan sesudah suplementasi ...84 14. Sebaran asupan zat besi menurut hari kuliah dan libur

sebelum suplementasi...85 15. Persentase sampel menurut kategori tingkat kecukupan zat besi

sebelum dan sesudah suplementasi ...86 16. Persentase sampel menurut tingkat pengambilan makanan tambahan ...88 17. Persentase sampel menurut tingkat kepatuhan

konsumsi makan tambahan ...89

(17)

18. Rata-rata kepatuhan minum kapsul menurut kelompok perlakuan...92 19. Distribusi kategori status hemoglobin (Hb) sebelum dan sesudah

suplementasi...100 20. Distribusi kategori status serum transferin reseptor (STfR)

sebelum dan sesudah suplementasi ...103 21. Distribusi kategori status serum feritin (SF) sebelum dan sesudah

suplementasi...106 22. Tahapan terjadinya defisiensi besi dan perbaikan status besi

setelah suplementasi...123

(18)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

1. Ethical clearance penelitian...146

2. Daftar kandungan energi dan zat gizi produk makanan tambahan ...147

3. Pernyataan kesediaan partisipasi penelitian (informed concent) ...148

4. Kuesioner penelitian ...151

5. Tahapan analisis hemoglobin (Hb), serum feritin (SF) dan transferin reseptor (STfR) ...162

6. Rata-rata alokasi belanja bulanan menurut kelompok perlakuan ...166

7. Uji Anova kepatuhan minum kapsul besi ...167

8. Uji Anova dan post-hoc hemoglobin ...169

9. Uji Ancova dan estimasi selisih hemoglobin (Hb) ...172

10. Uji Anova dan post-hoc serum transferin reseptor (STfR) ...174

11. Uji Ancova dan estimasi serum transferin reseptor (STfR) akhir...177

12. Uji Anova dan post-hoc serum feritin (SF)...179

13. Uji Ancova dan estimasi selisih serum feritin (SF) ...182

Referensi

Dokumen terkait

Pada penelitian ini, peneliti berinovasi dengan menambahkan Glenium untuk mengetahui seberapa besar pengaruh penambahan varian Glenium 0,5 liter, 0,7 liter, dan 1

Hasil penelitian menunjukkan pengaruh yang negatif antara loyalitas afektif, kesadaran nilai, penghindaran resiko terhadap sikap dan niat berkelanjutan untuk menggunakan

Berdasarkan uji hipotesis dengan menggunakan uji chi square menunjukkan nilai yakni 0,017 yang jauh lebih kecil dari 0,05 sebagai taraf yang telah ditetapkan (P &lt;

Dari Gambar 4 diatas dapat dilihat akumulasi parkir Off Street terbesar Rumah Sakit Panti Wilasa Citarum untuk jenis kendaraan mobil adalah sebesar 99 kendaraan dan sebesar 369

Ujian praktik merupakan salah satu dari tiga aspek Ujian Sekolah Berstandar Nasional Pendidikan Agama Islam (USBN PAI), aspek yang lain adalah ujian tulis dan akhlak

Induksi pada Pembangkit Listrik Tenaga Gelombang Laut (pltgl)” Institut. Tekhnologi Sepuluh November,

Gamber 4.5 dapat disimpulkan bahwa rata-rata proses produksi kelapa sawit pada tingkat kadar kotoran berada dalam batas toleransi, yaitu dibawah 0.020%. Berarti sudah

Setelah itu data-data yang didapatkan dianalisis dengan menggunakan metode Regresi Berganda dengan software SPSS 20 yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh