• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN"

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

A. Sejarah Perusahaan

PT.K-LINK Indonesia didirikan di saat-saat pada transisi antara era lama dan era baru. Selain membawa tradisi pengetahuan tentang kasih sayang dan perikemanusiaan dari abad terakhir yang telah berlalu, K-LINK bertujuan untuk membantu para distributor/anggota untuk mengembangkan pengetahuan ekonomi dari kedua abad yang telah bergabung bersama dan menghasilkan jumlah keuntungan yang sangat menakjubkan. Inilah harapan dan prinsip kerja yang diterapkan oleh PT.K-LINK Indonesia.

Pertimbangan perusahaan dalam membina bisnis global adalah jelas. Perusahaan ini memberi arahan dan dukungan penuh kepada para usahawan untuk mengembangkan K-LINK Indonesia ke pasar internasional. Selain memberikan kesadaran tentang arti kesehatan dan kecantikan, perusahaan juga berharap K-LINK dapat memainkan peranan penting dalam bisnis penjualan langsung secara global untuk memenuhi wawasan menjadi perusahaan penjual langsung yang bertaraf internasional. K-LINK perlu menanamkan semangat bermurah hati, keberanian, ketekunan dan perencanaan yang baik kepada setiap anggotanya.

Sebagai perusahaan penjual langsung yang bersemangat kuat, unggul dan berstrategi, K-LINK Indonesia juga dilengkapi dengan wawasan yang luas dan manajemen yang berkonsepkan profesionalisme. Perusahaan yang telah berdiri sejak 8 tahun yang lalu ini mempunyai visi, yaitu “Mari kita melangkah bersama. Dengan kerjasama dan peluang global, kita akan meraih masa depan yang cerah dan menikmati

(2)

gaya hidup sehat bersama K-LINK”, dan misi, yaitu: Untuk mewujudkan jaringan usaha di tingkat internasional dalam memenuhi komitmen serta bertanggung jawab terhadap para pengguna, usahawan, karyawan, pemegang saham dan rekan usaha dalam menjalankan kewajiban dan tanggung jawab kepada masyarakat dan negara”.

PT.K-LINK Indonesia mempunyai wawasan, antara lain: 1. Terdaftar di bursa saham

2. Pabrik berstatus GMP 3. . Bisnis bersifat Global

4. . Menguasai sebagian besar pasar 5. Memiliki gedung sendiri

6. Melahirkan jutawan-jutawan “Crown Ambassador”.

Falsafah K-LINK Indonesia akan diselaraskan berdasarkan budaya, bangsa, adat, agama, usia dan latar belakang pendidikan. K-LINK membangun budaya saling mengasihi di antara para usahawan dan pihak manajemen dengan menanamkan sifat keikhlasan, keyakinan dan kemauan. Perusahaan yang berpusat di Jl.Prof DR.Saharjo No 161, Tebet, Jakarta ini mempunyai falsafah, yaitu:

1. Memberikan sumbangsih kepada masyarakat dan negara

2. Mengutamakan para pengguna. Semua rencana dan kebijakan adalah demi kebaikan semua pihak

3. Mempererat hubungan di kalangan rekan usaha, pelanggan, usahawan adalah asas dalam menjalankan usaha jangka panjang

4. Kami yakin bahwa memasarkan produk yang berkualitas tinggi adalah faktor penggerak utama

(3)

6. Berilmu adalah asas dalam meraih kesuksesan 7. Strategi "Win-win" adalah tujuan operasi kita

Perusahaan ini juga telah banyak menerima penghargaan dan pengakuan dari dunia internasional. Ini membuktikan bahwa PT.K-LINK Indonesia adalah perusahaan yang berkomitmen dan tidak perlu diragukan lagi. Beberapa penghargaan yang telah diterima oleh PT.K-LINK Indonesia, antara lain:

1. 10 Influential System in Asia Pacific Regional Award 2. Best Global Network Company Award

3. Honesty Enterprise Award 4. Economic Conference

B. Struktur Organisasi

STRUKTUR ORGANISASI PT.K-LINK

Gambar 3.1 : Struktur Organisasi PT.K-LINK Sumber : www.k-link.co.id (diolah, 2010)

PRESIDENT DIRECTOR GROUP FINANCE DIRECTOR GROUP EXECUTIVE DIRECTOR GROUP MANAGING DIRECTOR GROUP GENERAL DIRECTOR SENIOR MANAGER SENIOR MANAGER SENIOR MANAGER SENIOR MANAGER

(4)

C.Produk PT.K-LINK Indonesia

PT.K-LINK Indonesia mempunyai bermacam-macam produk yang bermutu baik sebagai makanan dan minuman kesehatan, produk-produk UIE (Universe Induced Energy), produk perawatan kecantikan, produk perawatan kesehatan, maupun beragam produk-produk handal lainnya. Berikut adalah beberapa contoh produk yang diproduksi oleh PT.K-LINK Indonesia:

1. Makanan Kesehatan

a. Gamat Extract Emulsion

Prof. Madya DR. Hassan Yaacob dan tim dari Universitas Kebangsaan Malaysia selama 7 tahun telah melakukan penelitian terhadap khasiat ekstrak gamat. Penelitian dilanjutkan dengan kerja sama dengan Universitas Kyoto dan Universitas Nihon, Tokyo. Gamat telah terbukti banyak sekali manfaatnya bagi kesehatan.

b. K-Omega Squa

K-OmegaSqua merupakan suplemen yang sangat bermanfaat untuk membantu menjaga kesehatan jantung, kulit dan otak manusia. K-OmegaSqua mengandung tiga unsur yang bekerja secara maksimal dan sinergis untuk menjaga kesehatan jantung, kulit dan otak.

c. Organic K-Biogreen

Organic K-BioGreen merupakan makanan organik khusus yang mengandung 58 jenis bahan yang unik seperti kacang, biji-bijian, sayur-sayuran, rumput laut dan bifido-bacteri serta enzim makanan. Manfaat Organic K-Biogreen adalah meningkatkan sistim imunitas dan sistim endokrin, membersihkan system pencernaan dan menjaga

(5)

organ dalam, menurunkan kadar kolesterol dan mencegah penyakit jantung, mencegah sel kanker dan mengaktifkan sel tubuh, meningkatkan metabolisme tubuh, mengurangi stress dan meningkatkan daya ingat, memberikan kelembaban bagi kulit dan mencegah alergi kulit, menurunkan berat badan, serta mengembalikan kecantikan secara alami.

2. Minuman Kesehatan a. UIE Liquid Chlorophyl

K-Liquid Chlorophyll adalah minuman kesehatan (Herbal Drink) yang bahan utamanya adalah sari klorofil dari daun Alfalfa (Medicago sativa), suatu herbal bernilai nutrisi tinggi.

b. K-Link Liquid Organic Spirulina

Spirulina adalah tumbuhan Mikro Ganggang yang telah hidup sejak 3,6 milyar tahun yang lalu. Spirulina merupakan sumber nutrisi alami yang paling lengkap dibandingkan dengan sumber nutrisi lain yang pernah ada.

c. K-Link Teh Rooibos SOD

K-Link Teh Rooibos SOD berfungsi untuk menguatkan tulang dan gigi, memperlancar metabolisme, meningkatkan oksigen dan memperlancar peredaran darah, meningkatkan kesuburan pria dan wanita (Beta Gamat Emulsion), menyegarkan system syaraf, serta meningkatkan kesehatan kulit.

(6)

3. Perawatan Kesehatan a. K-Link Kino

K-LINK KINO adalah koyo yang berfungsi untuk menyerap racun dalam tubuh yang beredar bersama aliran darah. K-LINK KINO merupakan suatu inovasi yang mengagumkan dalam metode penyembuhan Fisioterapi praktis, yang menggabungkan aneka ramuan berkhasiat dengan penerapan titik-titik akupuntur dibagian telapak kaki. K-LINK KINO dapat mengatasi berbagai gangguan kesehatan secara tuntas dan efektif tanpa efek samping.

b. Gamat Vitagel

Bahan tradisional yang dapat melembutkan kulit, membantu menyembuhkan luka-luka ringan, cedera, bengkak (peradangan), menghilangkan jerawat.

c. K-Link Riddance

Manfaat-manfaat K-Link Riddance adalah sebagai berikut:

Pembersihan dan melancarkan aliran darah, membersihkan usus dan memperbaiki sifat peristaltik usus,meningkatkan daya detoksifikasi alami pada tubuh kita, penyeimbang fungsi organ, meningkatkan daya serap nutrisi, serta memperlambat proses penuaan.

d. K-Link Propolis Platinum

K-Link Propolis Platinum memiliki keunggulan berupa mencegah berbagai jenis penyakit (Antibiotik Alami), mengurangai rasa sakit peradangan dan demam, membantu mengatasi masalah infeksi pada telinga, mempercepat proses pertumbuhan sel dan penyembuhan,

(7)

membantu proses penyerapan makanan, mengatasi iritasi kulit, memiliki aktifitas sebagai antibakteri, serta menurunkan tekanan darah dan memulihkan efek radiasi.

e. K-Sauda VCO

Manfaat K-Sauda VCO adalah meningkatkan daya tahan tubuh, berfungsi sebagai antivirus influenza, hepatitis, lupus dan herpes, antibakteri Pneumonia , radang tenggorokan, gonorrhoe, antiparasit dan jamur penyebab cacingan, eksim, diare, melindungi tubuh dari serangan tumor dan kanker, membantu penyembuhkan prostat dan tiroid, serta menjaga kesehatan kulit dan rambut.

4. Perawatan Kecantikan

a. K BEAUCARELINE Bioxy Super Essence

K-BeauCareline seri perawatan kulit adalah formulasi khusus dari bahan alam untuk menjaga keindahan dan kesehatan kulit. Merupakan suatu pilihan yang tepat untuk kulit sehat, kencang dan kelihatan awet muda b. K BEAUCARELINE Foam Cleander

Diformulasikan khusus dari asam amino protein gandum, mengandung tinggi kadar gliserin dan xylitol untuk memberikan kelembaban pada kulit.

5. Perawatan Pribadi

a. K-Chlorophyll Care Transparant Soap

K-Chlorophyll Care Transparant Soap adalah produk sabun untuk perawatan kecantikan kulit wajah dan tubuh dengan formulasi yang sesuai untuk kulit orang Asia. Memberikan zat-zat gizi dan nutrisi yang

(8)

sangat diperlukan kulit dan membantu memelihara kulit dengan mempertahankan kelembaban kulit serta membantu pertumbuhan sel-sel baru jika terjadi kerusakan sel kulit.

b. All White Blue Toothpaste Cool Mint

All White Blue Toothpaste Cool Mint merupakan produk pasta gigi yang diciptakan dengan teknologi tinggi abad 21 yang diformulasikan secara ilmiah untuk perlindungan terhadap kebersihan gigi.

c. K-Link Puyikang

Manfaat K-Link Puyikang diantaranya adalah mengatasi berbagai masalah keputihan, mengatasi masalah iritasi, mengurangai nyeri, mengurangai infeksi jamur pada vagina, serta mengatur siklus bulanan. 6. Produk-Produk Lain

a. K-Link Elegance Tudung

Manfaat K-Link Elegance Tudung adalah melegakan sakit kepala, mengurangi kesulitan tidur, mengurangi bau pada kepala, mengurangi perasaan yang tidak enak, menghilangkan kelesuan, menghilangkan keletihan dan lemah anggota badan, serta menjaga kesegaran rambut dan kepala bagi yang berjilbab.

b. K-Energy Socks

K-Energy Socks berfungsi sebagai anti bakteri penyebab bau kaki, anti kuman dan anti jamur, memperbaiki sirkulasi udara dalam kaki, serta memperlancar aliran darah di kaki.

(9)

BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Penulis dalam menganalisis dan mengevaluasi data menggunakan 2 (dua) metode yaitu metode deskriptif dan metode kuantitatif. Analisis deskriptif digunakan untuk melihat persepsi responden dan karakteristik responden penelitian, sedangkan analisis statistik digunakan untuk melihat pengaruh strategi pemasaran multi level marketing (MLM) terhadap pendapatan anggota pada PT K-LINK Cabang Medan.

A. Uji Validitas dan Uji Reliabilitas

Kualitas hasil penelitian yang baik sudah semestinya diperoleh jika rangkaian penelitian dilakukan dengan baik. Perencanaan yang matang mutlak dengan alat penelitian seperti daftar pertanyaan yang digunakan harus dalam kondisi baik. Valid artinya data-data yang diperoleh dengan penggunaan instrumen penelitian dapat menjawab tujuan penelitian. Reliabel artinya data yang diperoleh konsisten atau stabil. Agar data yang diperoleh valid dan reliabel maka dilakukan uji validitas dan reliabilitas.

1. Uji Validitas

Uji validitas dilakukan dengan menggunakan program SPSS 15 for windows dengan kriteria sebagai berikut :

a. Jika rhitung positif atau rhitung > rtabel, maka butir pertanyaan tersebut valid. b. Jika rhitung negatif atau rhitung < rtabel, maka butir pertanyaan tersebut tidak valid. c. Nilai rhitung dapat dilihat pada kolom Corrected Item Total Correlation.

Penyebaran kuisioner khusus dalam uji validitas dan reliabilitas diberikan kepada 30 orang diluar responden penelitian. Nilai tabel r dengan ketentuan df = jumlah kasus = 30 dan tingkat signifikansi sebesar 5%, angka yang diperoleh = 0,361.

(10)

Item-Total Statistics 73.2667 27.306 .154 .820 72.8333 25.316 .581 .790 72.6667 26.989 .438 .800 72.6333 26.930 .364 .803 72.8000 26.648 .535 .796 72.9333 27.926 .113 .819 72.7333 24.823 .665 .785 72.6333 25.895 .492 .795 73.4667 29.292 -.074 .832 72.9000 25.334 .642 .787 72.9000 28.162 .286 .807 73.2000 27.407 .166 .817 72.6000 25.490 .625 .789 72.8333 26.626 .409 .800 72.8333 25.523 .617 .789 72.9000 25.886 .538 .793 73.2000 27.752 .120 .820 72.8333 26.006 .525 .794 72.6333 24.516 .740 .780 VA R00001 VA R00002 VA R00003 VA R00004 VA R00005 VA R00006 VA R00007 VA R00008 VA R00009 VA R00010 VA R00011 VA R00012 VA R00013 VA R00014 VA R00015 VA R00016 VA R00017 VA R00018 VA R00019 Sc ale Mean if Item Deleted Sc ale Variance if Item Deleted Correc ted Item-Total Correlation Cronbach's Alpha if Item Deleted Tabel 4.1 Uji Validitas

Sumber: Hasil pengolahan data primer (Kuesioner, SPSS versi 15.0, 2010)

Corrected item total correlation menunjukkan korelasi antara skor item dengan skor total item yang dapat digunakan untuk menguji validitas instrumen. Untuk mengetahui validitas pada setiap pertanyaan, maka nilai pada kolom Corrected item total correlation yang merupakan nilai rhitung dibandingkan dengan rtabel. Adapun pada α = 0,05 dengan derajat bebas df = 30, sehingga r (0,05;30), diperoleh rtabel adalah 0,361.

Tabel 4.1 juga menunjukkan bahwa butir pertanyaan 1, 6, 9, 11, 12, dan 17 tidak valid karena Corrected Item-Total Correlation lebih kecil dari 0,361. Maka ketiga pernyataan tersebut harus dikeluarkan dan dilakukan pengujian kembali, dapat dilihat pada Tabel 4.2 berikut.

(11)

Item-Total Statistics 50.2000 19.752 .618 .893 50.0333 21.551 .408 .901 50.0000 20.759 .495 .899 50.1667 21.316 .487 .899 50.1000 19.128 .742 .887 50.0000 20.000 .582 .895 50.2667 19.582 .725 .888 49.9667 20.171 .609 .894 50.2000 20.579 .519 .898 50.2000 19.821 .684 .890 50.2667 20.133 .604 .894 50.2000 19.890 .669 .891 50.0000 19.310 .724 .888 VAR00002 VAR00003 VAR00004 VAR00005 VAR00007 VAR00008 VAR00010 VAR00013 VAR00014 VAR00015 VAR00016 VAR00018 VAR00019 Scale Mean if Item Deleted Scale Variance if Item Deleted Corrected Item-Total Correlation Cronbach's Alpha if Item Deleted Tabel 4.2 Validitas Instrumen

Sumber: Hasil pengolahan data primer (Kuesioner, SPSS versi 15.0, 2010)

Interpretasi item total statistic adalah:

1. Scale mean if item deleted menerangkan nilai rata-rata total jika variabel tersebut dihapus, misalnya jika pernyataan (item) 2 dihapus maka rata-rata variabel sebesar 50,2 ; jika pernyataan (item) 3 dihapus maka rata-rata variabel bernilai 50,0 dan seterusnya.

2. Scale variance if item deleted menerangkan besarnya variance total jika variabel (butir) tersebut dihapus. Misalnya item 2 dihapus maka besarnya adalah 19,7 sedangkan jika variabel (butir) item 3 dihapus adalah 21,5 dan seterusnya.

3. Corrected item-total correlation merupakan korelasi antar skor item dengan skor total item yang dapat digunakan untuk menguji validitas instrumen. Nilai pada kolom Corrected Item-Total Correlation merupakan nilai rhitung yang akan dibandingkan dengan rtabel untuk mengetahui validitas pada setiap butir

(12)

pernyataan. Jumlah kasus adalah 30; nilai tabel r dengan tingkat signifikansi sebesar 5% adalah 0,361. Tabel 4.3 Validitas Instrumen II No. Butir Instrumen Corrected item total correlation R tabel Keputusan 2 .618 0,361 Valid 3 .408 0,361 Valid 4 .495 0,361 Valid 5 .487 0,361 Valid 7 .742 0,361 Valid 8 .582 0,361 Valid 10 .725 0,361 Valid 13 .609 0,361 Valid 14 .519 0,361 Valid 15 .684 0,361 Valid 16 .604 0,361 Valid 18 .669 0,361 Valid 19 .724 0,361 Valid

Sumber: Hasil pengolahan data primer (Kuesioner, SPSS versi 15.0, 2010)

Ketentuan untuk pengambilan keputusan:

1. Jika rhitung > rtable, maka pertanyaan dinyatakan valid. 2. Jika rhitung < rtable, maka pertanyaan dinyatakan tidak valid.

3. rhitung dapat dilihat pada kolom Corrected Item-Total Correlation.

Penulis melakukan pengujian validitas kembali terlihat pada Tabel 4.3, seluruh pernyataan telah valid yaitu nilai Corrected item total correlation seluruhnya telah bernilai lebih besar dari 0,361. Maka seluruh pernyataan dalam penelitian dinyatakan valid.

2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas diartikan sebagai keterpercayaan, keterandalan atau konsistensi. Hasil suatu pengukuran dapat dipercaya apabila dalam beberapa kali pelaksanaan pengukuran terhadap subjek yang sama diperoleh hasil yang relatif sama, artinya

(13)

Item-Total Statistics 50.2000 19.752 .618 .893 50.0333 21.551 .408 .901 50.0000 20.759 .495 .899 50.1667 21.316 .487 .899 50.1000 19.128 .742 .887 50.0000 20.000 .582 .895 50.2667 19.582 .725 .888 49.9667 20.171 .609 .894 50.2000 20.579 .519 .898 50.2000 19.821 .684 .890 50.2667 20.133 .604 .894 50.2000 19.890 .669 .891 50.0000 19.310 .724 .888 VAR00002 VAR00003 VAR00004 VAR00005 VAR00007 VAR00008 VAR00010 VAR00013 VAR00014 VAR00015 VAR00016 VAR00018 VAR00019 Scale Mean if Item Deleted Scale Variance if Item Deleted Corrected Item-Total Correlation Cronbach's Alpha if Item Deleted Reliability Statistics .901 13 Cronbach's Alpha N of Items

mempunyai konsistensi pengukuran yang baik, dan suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel.

Pengujian dilakukan dengan menggunakan SPSS 15 for windows dengan kriteria sebagai berikut :

a. Jika ralpha positif atau lebih besar dari rtabel maka dinyatakan reliabel.

b. Jika ralpha negatif atau ralpha lebih kecil dari rtabel maka dinyatakan tidak reliabel. Hasil pengolahan dari uji reliabilitas dapat dilihat pada Tabel 4.4.

Tabel 4.4. Uji Validitas II

Sumber: Hasil pengolahan data primer (Kuesioner, SPSS versi 15.0, 2010)

Tabel 4.4. memperlihatkan bahwa semua variabel reliabel karena nilai Cronbach’s Alpha diatas 0,361.

Tabel 4.5

(14)

Dari Tabel 4.5 dapat diketahui bahwa nilai ralpha sebesar 0,901 dan rtabel sebesar 0,80. Sehingga dapat disimpulkan bahwa nilai ralpha positif dan lebih besar dari rtabel (0,901 > 0,80) maka kuisioner tersebut dinyatakan reliabel dan dapat digunakan untuk penelitian. Tabel 4.6 Reliabilitas Instrumen No.Butir Instrumen Cronbach's Alpha if Item Deleted

Cronbach's Alpha Keputusan

2 .893 0.80 Reliabel 3 .901 0.80 Reliabel 4 .899 0.80 Reliabel 5 .899 0.80 Reliabel 7 .887 0.80 Reliabel 8 .895 0.80 Reliabel 10 .888 0.80 Reliabel 13 .894 0.80 Reliabel 14 .898 0.80 Reliabel 15 .890 0.80 Reliabel 16 .894 0.80 Reliabel 18 .891 0.80 Reliabel 19 .888 0.80 Reliabel

Sumber: Hasil pengolahan data primer (Kuesioner, SPSS versi 15.0, 2010)

Ketentuan untuk pengambilan keputusan yaitu menurut Kuncoro, (2008:40) menyatakan instrumen dapat dikatakan reliabel (andal) bila memiliki nilai Cronbach Alpha > 0,80. Tabel 4.6 dapat dilihat nilai Cronbach Alpha > 0,80. maka setiap variabel dinyatakan reliabel.

B. Analisis Data

Analisis deskriptif dalam penelitian ini merupakan uraian atau penjelasan dari hasil pengumpulan data primer berupa kuisioner yang telah diisi oleh responden penelitian.

(15)

1. Analisis Deskriptif

a. Deskriptif Responden

Metode ini merupakan suatu metode analisis dimana data yang dikumpulkan pertama disusun, diklasifikasikan dan dianalisis sehingga akan memberikan gambaran yang jelas mengenai masalah yang sedang diteliti. Analisis deskriptif dalam penelitian ini merupakan uraian atau penjelasan dari hasil pengumpulan data primer berupa kuesioner yang telah diisi oleh responden penelitian. Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini diukur dalam Skala Likert untuk menanyakan pengaruh strategi pemasaran multi level marketing (MLM) terhadap pendapaan anggota pada PT.K-LINK cabang Medan. Jumlah seluruh pertanyaan adalah 19 butir . Responden penelitian adalah anggota PT.K-LINK cabang Medan.

Berdasarkan Tabel 4.7 di bawah, dapat dilihat bahwa :

a. Total responden adalah sebanyak 87 orang, berdasarkan jenis kelamin responden maka dapat diketahui 63 orang atau 72,41% responden adalah laki-laki dan 24 orang atau 27,59% responden adalah perempuan.

b. Berdasarkan usia dari responden diketahui bahwa responden yang berusia antara 21-32 tahun sebanyak 12,64%, responden yang berusia antara 33-44 sebanyak 52,87% dan responden yang berusia 45-56 sebanyak 34,49%. Hal ini menunjukan bahwa sebagian besar responden telah memasuki usia yang tua.

c. Berdasarkan masa kerja responden, dapat diketahui lama bekerja responden kurang dari 2 tahun sebanyak 24 orang dengan presentase 27,58%, kurang dari 5 tahun sebanyak 5 orang dengan presentase 51,73%, dan kurang dari 8 tahun sebanyak 1 orang dengan presentase sebesar 20,69%.

(16)

Tabel 4.7 Identitas Responden

No. Karakteristik Jumlah

Responden (mahasiswa) % 1. Jenis Kelamin Laki-laki 63 72,41 Perempuan 24 27,59 Jumlah 87 100 2. Usia (tahun) 21-32 11 12,64 33-44 46 52,87 45-56 30 3449 Jumlah 87 100 3. Lama Bekerja (tahun) <2 24 27,58 <5 45 51,73 <8 18 20,69 Jumlah 87 100

Sumber : Hasil Penelitian, Juni 2010 (data diolah)

2. Deskriptif Variabel

Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan skala likert untuk menanyakan tanggapan responden mengenai strategi pemasaran muti level marketing (MLM) terhadap pendapatan anota pada PT.K-LINK cabang Medan.

Secara deskriptif persentase hasil penelitian dengan variabel-variabel yang diteliti terdiri dari variabel independen : Strategi Pemasaran (X) dan variabel dependen : Pendapatan Anggota (Y). Tanggapan responden diukur dengan menggunakan Skala Likert dengan 5 skor jawaban sebagai berikut:

Tabel 4.8 Skor Pertanyaan

No. Pernyataan Skor

1. Sangat Setuju 5

(17)

Sumber : (Sugiyono, 2006 : 86)

Secara keseluruhan, hasil jawaban dari butir-butir instrumen kuesioner dari variabel yang diteliti adalah sebagai berikut:

a. Strategi Pemasaran (X) Tabel 4.9 Strategi Pemasaran Butir Frekuensi STS % TS % KS % S % SS % 1 0 0 0 0 0 0 34 39 53 61 2 0 0 0 0 0 0 45 51 42 49 3 0 0 0 0 0 0 60 68 27 32 4 0 0 0 0 0 0 54 62 33 38 5 0 0 0 0 0 0 45 51 42 49 6 0 0 0 0 0 0 37 42 50 58 7 0 0 0 0 0 0 32 36 55 64 8 0 0 0 0 0 0 58 66 29 34 9 0 0 0 0 0 0 65 74 22 26 10 0 0 0 0 0 0 43 49 44 51

Sumber: Hasil Penelitian Diolah, Juni 2010

Hasil jawaban kuesioner yang diperoleh dari 87 orang responden untuk variabel strategi pemasaran pada Tabel 4.9, yaitu:

a. Pada butir 1 (membentuk jaringan yang kuat) 39% Setuju, dan 61% menjawab Sangat Setuju. Pada butir ini tidak ada yang memilih jawaban Sangat Tidak Setuju, Tidak Setuju dan Kurang Setuju.

b. Pada butir 2 (jaringan menentukan peringkat) 68% Setuju, dan 32% menjawab Sangat Setuju. Pada butir ini tidak ada responden yang memilih jawaban Sangat Tidak Setuju, Tidak Setuju dan Kurang Setuju.

3. Kurang Setuju 3

4. Tidak Setuju 2

(18)

c. Pada butir 3 (distributor menjalin tali persaudaraan) 54% menjawab Setuju, dan 32% menjawab Sangat Setuju. Pada butir ini tidak ada responden yang memilih jawaban Sangat Tidak Setuju, Tidak Setuju dan Kurang Setuju..

d. Pada butir 4 (pembinaan membentuk peniaga yang handal) 62% menjawab Setuju, dan 38% menjawab Sangat Setuju. Pada butir ini tidak ada responden yang memilih jawaban Sangat Tidak Setuju, Tidak Setuju dan Kurang Setuju.

e. Pada butir 5 (pembinaan melahirkan pemimpin disetiap jaringan) 51% menjawab Setuju, dan 49% menjawab Sangat Setuju. Pada butir ini tidak ada responden yang memilih jawaban Sangat Tidak Setuju, Tidak Setuju dan Kurang Setuju.

f. Pada butir 6 (pembinaan untuk mampu melakukan presentasi) 42% menjawab Setuju, dan 58% menjawab Sangat Setuju. Pada butir ini tidak ada responden yang memilih jawaban Sangat Tidak Setuju, Tidak Setuju dan Kurang Setuju.

g. Pada butir 7 (pembinaan untuk memahami dan mengenal produk serta bisnis) 36% menjawab Setuju, dan 64% menjawab Sangat Setuju. Pada butir ini tidak ada responden yang memilih jawaban Sangat Tidak Setuju, Tidak Setuju dan Kurang Setuju.

h. Pada butir 8 (presentasi membuat banyak orang bergabung) 66% menjawab Setuju, dan 34% menjawab Sangat Setuju. Pada butir ini tidak ada responden yang memilih jawaban Sangat Tidak Setuju, Tidak Setuju dan Kurang Setuju.

i. Pada butir 9 (anda sering diminta untuk mengisi acara seminar) 74% menjawab Setuju, dan 26% menjawab Sangat Setuju. Pada butir ini tidak ada responden yang memilih jawaban Sangat Tidak Setuju, Tidak Setuju dan Kurang Setuju.

(19)

j. Pada butir 10 (anda sering merasa gugup saat melakukan presentasi) 49% menjawab Setuju, dan 51% menjawab Sangat Setuju. Pada butir ini tidak ada responden yang memilih jawaban Sangat Tidak Setuju, Tidak Setuju dan Kurang Setuju.

b. Pendapatan Anggota (Y)

Tabel 4.10 Pendapatan Anggota Butir Frekuensi STS % TS % KS % S % SS % 1 0 0 0 0 0 0 54 62 33 38 2 0 0 0 0 0 0 32 37 55 63 3 0 0 0 0 0 0 39 45 48 55 4 0 0 0 0 0 0 35 40 52 60 5 0 0 0 0 0 0 58 66 30 34 6 0 0 0 0 0 0 20 23 67 77 7 0 0 0 0 0 0 31 35 56 65 8 0 0 0 0 0 0 23 26 64 74 9 0 0 0 0 0 0 32 37 55 63

Sumber: Hasil Penelitian Diolah, Juni 2010

Hasil jawaban kuesioner yang diperoleh dari 87 orang responden untuk variabel media komunikasi pada Tabel 4.10, yaitu:

a. Pada butir 1 (bonus dilakukan secara adil) 62% menjawab setuju, dan 38% menjawab sangat setuju. Pada butir ini tidak ada responden yang memilih jawaban Sangat Tidak Setuju, Tidak Setuju dan Kurang Setuju.

b. Pada butir 2 (bonus dilakukan secara terbuka) 37% menjawab setuju, dan 63% menjawab sangat setuju. Pada butir ini tidak ada responden yang memilih jawaban Sangat Tidak Setuju, Tidak Setuju dan Kurang Setuju.

(20)

c. Pada butir 3 (bonus sesuai kerja keras anda) 45% menjawab sangat setuju, dan 55% menjawab sangat setuju. Pada butir ini tidak ada responden yang memilih jawaban Sangat Tidak Setuju, Tidak Setuju dan Kurang Setuju.

d. Pada butir 4 (insentif tidak menguranngi hak down line) 40% menjawab setuju, dan 60% menjawab sangat setuju. Pada butir ini tidak ada responden yang memilih jawaban Sangat Tidak Setuju, Tidak Setuju dan Kurang Setuju.

e. Pada butir 5 (jumlah down line menentukan pendapatan) 66% menjawab setuju, dan 34% menjawab sangat setuju. Pada butir ini tidak ada responden yang memilih jawaban Sangat Tidak Setuju, Tidak Setuju dan Kurang Setuju.

f. Pada butir 6 (memiliki kerja sama yang baik) 37% menjawab setuju, dan 63% menjawab sangat setuju. Pada butir ini tidak ada responden yang memilih jawaban Sangat Tidak Setuju, Tidak Setuju dan Kurang Setuju.

g. Pada butir 7 (produk yang dijual menentukan bonus) 35% menjawab setuju, dan 65% menjawab sangat setuju. Pada butir ini tidak ada responden yang memilih jawaban Sangat Tidak Setuju, Tidak Setuju dan Kurang Setuju.

h. Pada butir 8 (meningkatnya volume penjualan meningkatkan pendapatan) 26% menjawab setuju, dan 74% menjawab sangat setuju. Pada butir ini tidak ada responden yang memilih jawaban Sangat Tidak Setuju, Tidak Setuju dan Kurang Setuju.

i. Pada butir 9 (volume penjualan stabil) 50% menjawab setuju, dan 31% menjawab sangat setuju. Pada butir ini tidak ada responden yang memilih jawaban Sangat Tidak Setuju, Tidak Setuju dan Kurang Setuju.

(21)

Analisis regresi berganda dilakukan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y) pada anggota PT.K-LINK cabang Medan.

Tabel 4.11 Uji Regresi Sederhana

Coefficientsa 28.302 3.973 7.123 .000 .251 .091 .286 2.751 .007 (Const ant) SP Model 1 B St d. E rror Unstandardized Coeffic ients Beta St andardiz ed Coeffic ients t Sig. Dependent Variable: PA a.

Sumber: Hasil pengolahan data primer (2010)

Berdasarkan hasil pengolahan regresi sederhana yang ditunjukkan dalam Tabel 4.11, maka diperoleh hasil regresi berganda sebagai berikut:

Y = 28,302 + 0,251 Strategi Pemasaran + e a.) Uji F (Uji Secara Serempak/ Simultan)

Uji F dilaksanakan untuk menguji apakah nilai pelanggan yang terdiri dari variabel strategi pemasaran multi level marketing (MLM) (X) mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap pendapatan anggota (Y).

Langkah- langkah pengujiannya adalah sebagai berikut: 1. Menentukan model hipotesis Ho dan Ha.

2. Mencari nilai Ftabel dengan cara menentukan tingkat kesalahan (α) dan menentukan derajat kebebasan.

3. Menentukan kriteria pengambilan keputusan.

4. Mencari nilai Fhitung dengan menggunakan bantuan aplikasi SPSS 15.0 5. Kesimpulan

(22)

Hasil pengujian:

1. Model hipotesis yang digunakan adalah:

Ho: bi = 0, artinya variabel bebas secara bersama- sama tidak berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel terikat.

Ha: bi = 0, artinya variabel bebas secara bersama- sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel terikat.

2. Ftabel dapat dilihat pada α = 0,05

Dengan derajat pembilang = k-1 = 2 – 1 = 1

Derajat penyebut = n – k = 87 – 2 = 85, Ftabel 0,05 (3, 85) = 2,60

3. Mencari nilai Ftabel dengan menggunakn Tabel ANOVA dari hasil pengolahan SPSS versi 15.0 Tabel 4.12 Uji F ANOVAb 27.382 1 27.382 7.570 .007a 307.469 85 3.617 334.851 86 Regres sion Residual Total Model 1 Sum of

Squares df Mean S quare F Sig.

Predic tors: (Constant), SP a.

Dependent Variable: PA b.

Sumber: Hasil pengolahan data primer (Kuesioner, SPSS versi 15.0, 2010)

Fhitung = residual square mean regression square mean = 3,617 27,382 = 7,570

1. Kriteria pengambilan keputusan

Ho diterima jika Fhitung < Ftabel pada α = 0,05 Ha diterima jika Fhitung > Ftabel pada α = 0,05 2. Dari tabel ANOVA diperoleh Fhitung sebesar 7,570

Tabel 4. 13 Reliability Statistics

(23)

Fhitung Ftabel

7,570 2,60

Sumber: Hasil pengolahan data primer (Kuesioner, SPSS versi 15.0, 2010)

Berdasarkan Tabel 4. 13, nilai Fhitung > Ftabel pada α = 5% dengan demikian maka Ha diterima. Hal ini, menunjukkan bahwa variabel bebas berpengaruh positif dan signifikan terhadap pendapatan anggota (Y) pada anggota PT.K-LINK cabang Medan. b.) Identifikasi Determinan (R2)

Determinan digunakan untuk melihat seberapa besar pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Jika determinan (R2) semakin besar atau mendekati satu, maka pengaruh variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y) semakin kuat. Jika determinan (R2) semakin kecil atau mendekati nol, maka pengaruh variabel bebas (X) terhadap variabel terikat (Y) semakin lemah.

Tabel 4.14 Uji Determinan Model Summary .286a .082 .071 1.90192 Model 1 R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Predictors: (Constant), SP a.

Sumber: Hasil pengolahan data primer (Kuesioner, SPSS versi 15.0, 2010)

Tabel 4.14 menunjukkan bahwa angka Adjusted R2 atau determinan sebesar 0,071 berarti variabel bebas yaitu strategi pemasaran multi level marketing (MLM) mampu menjelaskan terhadap variabel terikat yaitu pendapatan anggota pada PT.K-LINK cabang Medan (Y) sebesar 7,1% dan sisanya 92,9,% dipengaruhi oleh variabel yang tidak diteliti.

(24)

Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel strategi pemasaran multi level marketing berpengaruh secara signifikan terhadap pendapatan anggota pada PT.K-LINK cabang Medan. Penelitian ini sejalan dengan pernyataan Kotler (2002:74) bahwa: Perencanaan strategis yang berorientasi pasar adalah proses manajerial untuk mengembangkan dan menjaga agar tujuan, keahlian, dan sumber daya organisasi sesuai dengan peluang pasar yang terus berubah. Tujuan perencanaan strategis adalah untuk membentuk serta menyempurnakan usaha bisnis dan produk perusahaan sehingga memenuhi target laba dan pertumbuhan. Lebih lanjut Kotler (2002:74) mengemukakan bahwa: Perencanaan strategis memerlukan tiga kegiatan kunci. Pertama, pengelolaan unit-unit bisnis perusahaan sebagai portofolio investasi. Kedua, mengevaluasi kekuatan masing-masing unit bisnis secara tepat dengan mempertimbangkan tingkat pertumbuhan pasar dan posisi serta kesesuaian masing-masing perusahaan dan kegiatan kunci ketiga adalah strategi.

Menurut Simanora (2000:24) pendapatan adalah aktiva perusahaan atau penurunan kewajiban perusahaan (atau kombinasi antara keduanya) selama periode tertentu yang berasal dari pengiriman barang-barang, penyerahan jasa, atau kegiatan-kegiatan lainnya yang merupakan kegiatan-kegiatan sentral perusahaan. Pada intinya pendapatan merupakan arus masuk sumber daya yang berasal dari kegiatan-kegiatan usaha perusahaan dan umumnya diakibatkan oleh penyelesaian perputaran ekonomi, manakala perusahaan menjual produk-produknya atau menyerahkan suatu jasa kepada pihak lainnya, perusahaan menerima aktiva. Pendapatan adalah peningkatan jumlah aktiva atau penurunan kewajiban yang timbul dati penyerahan jasa atau barang atau aktifitas usaha lainnya dalam suatu periode.

(25)

Menurut Sugiri (2002:90) pendapatan adalah tiap-tiap pertambahan aktiva atau pengurangan kewajiban yang timbul karena usaha perusahaan, baik berupa penyerahan jasa maupun penyerahan barang. Pendapatan adalah uang yang diterima oleh segenap orang yang merupakan balas jasa untuk faktor-faktor produksi (Kaslan A. Tohir, 1982:236).

Strategi pemasaran multi level marketing (MLM) mempunyai suatu tujuan yaitu merekrut sebanyak-banyaknya anggota dan membentuk suatu jaringan berdasarkan level atau pun tingkatan yang berbeda. Semakin banyak orang yang direkrut oleh seorang anggota, maka jaringan yang dibentuk oleh anggota tersebut akan semakin kuat (tabel 4.9). Strategi yang dimiliki oleh multi level marketing dapat pula menjaring orang-orang yang berbakat, misalnya di dalam hal presentasi, melakukan seminar-seminar, menjual produk-produk, dan menjadi seorang pemimpin dalam setiap jaringan yang dibentuknya. Semakin berbakat anggota tersebut biasanya ditunjukkan oleh semakin tinggi pula peringkatnya di perusahaan multi level marketing tersebut (tabel 4.9).

Sistem pemasaran multi level marketing juga menerapkan bahwa jaringan yang dibentuk oleh anggota-anggotanya akan menentukan pendapatan yang akan diterima, begitu juga dengan semakin banyak produk yang dijual oleh anggota dan jaringannya maka akan semakin besar pula pendapatan yang diperoleh anggota tersebut. Banyak dari anggota perusahaan lain mempunyai pendapat bahwa adanya ketidakadilan yang mereka terima dari tempat mereka bekerja, misalnya kontribusi yang mereka berikan tidak sesuai dengan hasil yang didapatkan, namun untuk penelitian ini responden menjawab bahwa pendapatan yang mereka terima dilakukan secara adil dan terbuka sesuai kontribusi yang diberikan (tabel 4.10).

(26)

BAB V

(27)

A. Kesimpulan

1. Strategi Pemasaran berpengaruh positif dan signifikan terhadap Pendapatan Anggota dengan koefisien regresi r = 0,281. Hal ini berarti bahwa dengan adanya Strategi Pemasaran yang baik maka akan meningkatkan Pendapatan Anggota.

2. Secara parsial Strategi Pemasaran mempunyai pengaruh dominan terhadap Pendapatan Anggota, dengan tingkat signifikansi 0,025, ini berarti Strategi Pemasaran sudah terbangun dengan baik sehingga menghasilkan Pendapatan Anggota pada PT.K-LINK cabang Medan.

B. Saran

1. Perusahaan perlu mempertahankan Strategi Pemasaran yang sudah baik dan terus ditingkatkan. Ada beberapa hal yang harus selalu diperhatikan yaitu, pembinaan untuk mampu melakukan presentase bisnis, pembinaan untuk mampu memahami dan mengenal produk serta bisnis, serta mampu membentuk jaringan bisnis yang kuat.

2. Demi meningkatkan Pendapatan Anggota, maka perusahaan harus selalu memperhatikan beberapa hal yaitu, mampu meningkatkan volume penjualan yang mengakibatkan meningkatnya pendapatan anggota, memiliki kerja sama yang baik serta produk yang dijual akan menentukan banyaknya bonus yang didapat oleh anggota.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi.2003. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Rineka Cipta, Jakarta.

Gambar

Gambar 3.1 : Struktur Organisasi PT.K-LINK  Sumber : www.k-link.co.id (diolah, 2010)
Tabel 4.1 juga menunjukkan bahwa butir pertanyaan 1, 6, 9, 11, 12,  dan 17  tidak valid karena  Corrected Item-Total Correlation lebih kecil dari 0,361
Tabel 4.7  Identitas Responden
Tabel 4.10  Pendapatan Anggota  Butir  Frekuensi  STS  %  TS  %  KS  %  S  %  SS  %  1  0  0  0      0  0  0  54  62  33  38  2  0  0  0  0  0  0  32  37  55  63  3  0  0  0  0  0  0  39  45  48  55  4  0  0  0  0  0  0  35  40  52  60  5  0  0  0  0  0  0
+4

Referensi

Dokumen terkait

Maksimalnya haid 15 hari Dan jika lebih maka kembali Pada suci dan haid yang terakhir Samakan jamnya suci yang akhir Darah tak sampai dua puluh empat Jikalau bersih wajiblah

Dari latar belakang permasalahan yang telah diuraikan diatas, maka penulis memilih judul ” ANALISIS PENGARUH KINERJA KEUANGAN TERHADAP KEMAMPUAN ZAKAT PADA BANK SYARIAH MANDIRI

Tahap awal proses dilakukan dengan melakukan pengumpulan data pada perusahaan kemudian melakukan analisis kondisi perusahaan untuk menentukan posisi kuadran

Penelitian Donri Toni (2006) tentang Persepsi Auditor yang Bekerja Di Kantor Akuntan Publik yang Berafiliasi dan Non – Afiliasi terhadap Efektivitas Metode – Metode

Dalam rangka mendukung pencapaian prioritas nasional sebagaimana telah ditetapkan dalam visi dan misi Presiden dan Wakil Presiden terpilih yang dijabarkan dalam RPJMN periode

3.5 Mengidentifikasi fungsi sosial, struktur teks, dan unsur kebahasaan teks interaksi transaksional lisan dan tulis yang melibatkan tindakan memberi dan meminta informasi

Untuk mengetahui apakah seseorang sedang hamil bayi kembar atau tidak yaitu dengan cara melakukan pemeriksaan rutin ke dokter, biasanya cara yang paling akurat

9 Jumah penelitan terapan berbasis kebutuhan industri yang mendukung teaching factory. 10 Jumlah lulusan yang diserap oleh mitra Dunia Kerja 11 Indikator yang relevan