• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV PENUTUP April 2014, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa. yang dilakukan oleh PT. PLN, dengan arah opini yang didominasi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IV PENUTUP April 2014, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa. yang dilakukan oleh PT. PLN, dengan arah opini yang didominasi"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

127 BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui bagaimana citra PT. PLN dalam surat kabar harian nasional, berdasarkan hasil penelitian tentang pemberitaan media surat kabar harian nasional terkait kasus krisis listrik PT. PLN di wilayah Sumatera Utara dan sekitarnya periode September 2013-April 2014, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa citra PT. PLN ditampilkan secara negatif. Meskipun ditemukan bahwa surat kabar harian nasional cenderung mengangkat isu utama mengenai penanganan krisis listrik yang dilakukan oleh PT. PLN, dengan arah opini yang didominasi oleh tone netral, namun sebaran tone atau arah opini negatif tidak hanya terdapat pada salah satu isu utama saja, tapi seluruh isu utama lain juga diberitakan dengan tone yang negatif atau unfavourable. Pemberitaan-pemberitaan tersebut menggunakan acuan narasumber yang dikutip oleh surat kabar yang berasal dari internal perusahaan dan juga eksternal perusahaan, sehingga berita yang dihasilkan merupakan berita yang seobjektif mungkin.

B. Saran

1. Saran Akademis

Penelitian mengenai citra PT. PLN dalam pemberitaan krisis listrik Sumatera Utara dan sekitarnya ini masih jauh dari kata sempurna. Referensi dalam penelitian tentang analisis isi terkait citra perusahaan PT. PLN masih kurang, sehingga peneliti tidak dapat secara maksimal dalam A. Kesimpulan

Penelititiaan ini dilakukann dengan tujuan untuk mengetatahuh i bagaimana citra PT. PPLN dalam m susuraat t kabaar hahariianan nnasasioionan l,l, bbererdasarkan hhasa il penelitian t

tentang pepembmberitaan memedidia surat kabar hahaririana nasionaal l teterkait kasusus krisis liistsriik k PTPT. PLLNN di wilayah Sumatera Utara dan sekitarnrnya pererioiodede Septeembm er 20

20131 -Aprpril 2014, maka dapat ditarik kesimpulan bahwawa cittrara PPT. PLNLN di

dtammpilkan secara negatif. Meskipun ditemukan bahwa suraat t kababar r hahariann nasisional cenderung mengangkat isu utama mengenai penanganan n krissisis lliistrikik yanng dilakukan oleh PT. PLN, dengan arah opini yang didominaasis oleh ttone ne

n ttral, namun sebaran tone atau arah opini negatif tidak hanya teerdadappat paadada salah satu isu utama saja, tappii seseluruuh h isisu utama lain juga diberitakan deengnganan to

t ne yang negatif atau unfavourable. Pemberitaan-pemberitaan n teterrsebebut me

mengnggugunanakakann acacuauan nanararasusumbmberer yanang g didikukutitip p ololeheh ssururatat kkababarar yyaang g beberrasal da

dariri iintnterernanall peperurussahaan dann jjuga eksterernnal perusaahahaana , sesehihingnggaga bbereriita yang dihasilkan merupakan berita yyang seobjeke tif mungkin.

B. Saran

1. Saran Akademis

(2)

128 menganalisis citra PT. PLN dari isi pemberitaan tentang krisis listrik tersebut. Oleh karena itu, peneliti berharap pada penelitian selanjutnya yang menggunakan topik dan metode yang sama dapat lebih memperkaya dan menyempurnakan kekurangan yang terdapat dalam penelitian kali ini. 2. Saran Praktis

a) Setelah mengetahui kecenderungan pemberitaan yang membentuk citra negatif bagi PT. PLN, maka PT. PLN masih memerlukan kerja keras untuk memulihkan citra perusahaan terutama berkaitan dengan krisis listrik yang melanda wilayah Sumatera Utara dan sekitarnya. Hal ini dapat dilakukan yaitu dengan mengambil langkah-langkah yang lebih baik dalam menangani krisis listrik yang terjadi dan mengambil tindakan terhadap pemberitaan negatif yang dapat membentuk potensi persepsi dan opini publik melalui pendekatan komunikasi yang lebih efektif.

b) PT. PLN sebagai perusahaan yang memiliki banyak stakeholders tentunya perlu memperhatikan citra perusahaan yang ada di benak masyarakat. Penelitian serupa dengan metode analisis isi pemberitaan media guna melihat citra perusahaan di masyarakat dapat dilakukan oleh pihak PT. PLN sebagai langkah untuk memberikan early warning atau peringatan awal bagi perusahaan. Penelitian dengan metode ini tidak hanya dilakukan ketika PT. PLN mengalami kasus atau peristiwa besar saja, namun juga dapat dilakukan ketika perusahaan sedang tidak mengalami kasus.

yang menggunakan topopikikddan metoddee yayang sama dapat lebih memperkaya dan menyemmppurnakan kekurangan yang terdapatt dad lam penelitian kali ini. 2. SaSaran Praktis

a) Setelaahh memenngetahui kecenderungganan ppememberitaan yang g membentuk ci

cittra negagatitif bagi PT. PLN, maka PPT.T PLNN mmasasih memmerlukan ke

kerja keras untuk memulihkan citra perusahaaaan teruutatamama bberkakaitan dengan krisis listrik yang melanda wilayah Summatera a UtUtara daan sekitarnya. Hal ini dapat dilakukan yaitu dengaan n memengngamambil l langkah-langkah yang lebih baik dalam menangani krk isis listrrikik yang terjadi dan mengambil tindakan terhadap pemberitaan neegatiif yangg ddapapatat mmemembentuk potennsisi pperersesepspsi i dan opini puublbliik melalauiui pendekatan komunikakasis yyaang lebih efektif.

b) PT. PLN sebagai perusahaan yang memiliki banyak ststakakehehololdeders t

tentuntunyaya pperlu memempeperhrhatatikikaan citrappererususahahaan yang adaa ddii bbenak ma

massyarakat. Penelelitian seserupa dengan mem tode aannalisis isi pemberitaan medidia guna meelihat citra perusahaan di masyarakat dapat dilakukan oloeh pihaak PT. PLN sebagai langkah untuk memberikan early wawarninng atau peringatan awal bagi perusahaan. g Penelitian dengan metotode ini tidak hanya dilakukan ketika PT

(3)

129 DAFTAR PUSTAKA

Abrar, Ana Nadhya. 1995. Penulisan Berita. Yogyakarta: Penerbitan Universitas Atma Jaya Yogyakarta.

Argenti, Paul A. 2007. Corporate Communicatio: Fourth Edition. USA: McGraw-Hill.

Barus, Sedia Willing. 2010. Jurnalistik: Petunjuk Teknis Menulis Berita. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Cutlip, Scott M., Center, Allen H., dan Broom, Glen M. 2009. Effective Public Relations: Edisi kesembilan. Jakarta: Kencana.

Eriyanto. 2011. Analisis Isi. Jakarta: Kencana.

Griffin, Emory. 2003. A First Look at Communication Theory: Fifth Edition. USA: McGraw-Hill.

Hardiman, Ima. 2006. 400 Istilah PR: Media dan Periklanan. Jakarta: Gagas Ulung Publisher.

Jefkins, Frank. 1995. Public Relations. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Kasali, Rhenald. 1994. Manajemen Public Relations: Konsep dan Aplikasinya di Indonesia. Jakarta: Pustaka Utama Grafiti.

Kriyantono, Rachmat. 2009. Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Lattimore, Dan., et al. 2010. Public Relations: Profesi dan Praktik. Jakarta: Salemba Humanika.

Littlejohn, Stephen W. dan Karen A. Foss. 2009. Teori Komunikasi ‘Theories of Human Communication’. Jakarta: Salemba Humanika. Macnamara, Jim. 1996. How to Handle The Media. Australia: Prentice

Hall Australia.

Nurudin. 2008. Hubungan Media Konsep dan Aplikasi. Jakarta: RajaGrafindo Persada.

Olii, Helena. dan Novi Erlita. 2011. Opini Publik. Jakarta: Penerbit Indeks. Riel, C. B. M. Van. 1995. Principles of Corporate Communication.

Amazon: Prentice Hall.

, y gy

Universitas AtmaaJJaaya Yogyakkarrtata..

Argenti, Pauull A. 2007. Corporate Communicicataio: Fourth Edition. USA:A: McGraw-Hillll.

Baarurus, Sediaa WWililling. 2020100. JuJurnrnaalisistiik:k: Petunjuk Teknknis Menulis Berita. JaJakakartra:a Penerbibit Erlanggaga.

Cutllipip,,ScScott M., CeCentnter, Allen H., dan BrBroooom, Glen M.M.22000 9. Efffefective Pu

Public RRelelations: Edisi kesembilan. Jakartta:a: Kencaanana. Er

Eriiyanntoto. 2011.Analisis Isi. Jakarta: Kencana.

Grififfin, Emory. 2003. A First Look at Communication ThT eooryry:: FiFiftfth Edition. USA: McGraw-Hill.

H

Hardiman, Ima. 2006. 400 Istilah PR: Media dan Periklanann. Jakakartrtaa: Gagas Ulung Publisher.

Jefkins, Frank. 1995.Public Relations. Jakarta: Penerbit Erlanggga.

Kasali, Rhennalaldd. 1199994.4 Manajemenn PuPublblicic Relations: KoKonsep ddanan Applilikakasisinynyaa didiIIndndononessiai . Jakakarta:a:PPusustatakakaUUtatamamaGGrafiti.

Kriyantono, Rachmat. 2009. TeT knik Praktis Riset Komunikasi. JaJakakartrta: Kencana Prenada Media Group.

La

Lattttimimororee, DDanan.,., eett alal. 20201010. PuPublblicic RRelelatatioionsns:: PrProfofesesii dadan PrPraaktik. Jakakartrta:a:SSallemembabaHHumannikika.a.

Li

Littttllejjohhn, Stephen W. ddana Karrene A. Foss. 2009. TTeorii Komunikasi ‘Theories of HumanCCommunicacation’. Jakarta: Salemba Humanika. Macnamara, Jim. 1996. HHow to Hannddle The Media. Australia: Prentice

Hall Australia.

Nurudin. 2008. Hubungann MMedia Konsep dan Aplikasi. Jakarta: RajaGrafindo Persada.

(4)

130 Ruslan, Rosady. 1999. Manajemen Humas dan Manajemen Komunikasi,

Konsepsi dan Aplikasi. Jakarta: RajaGrafindo.

Siregar, Ashadi. 1998. Bagaimana Meliput dan Menulis Berita untuk Media Massa. Yogyakarta: Penerbit Kanisius.

Sobur, Alex. 2012. Analisis Teks Media. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Tamburaka, Apriadi. 2012. Agenda Setting Media Massa. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.

Wardhani, Diah. 2008. Media Relations Sarana Membangun Reputasi Organisasi. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Wimmer, Roger D. dan R. Dominick, Joseph. 2003. Mass Media Research: Seventh Edition. USA: Wadsworth Publishing Company. Karya Tulis Tidak Diterbitkan

Ambartyas, Regina. 2011. Analisis Isi Pemberitaan Surat Kabar tentang Proses Go Public Garuda Indonesia Periode 1 November 2010 – 30 Maret 2011. Skripsi Sarjana, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Atma Jaya Yogyakarta.

Rissi, Dona Bella P., 2013. Citra Perusahaan Dalam Pemberitaan Media Cetak Lokal (Studi Analisis Isi Pemberitaan Surat Kabar tentang Pemberhentian Direktur Pemasaran PT Bank Pembangunan Daerah Nusa Tenggara Timur Periode Maret 2012-April 2012). Skripsi Sarjana, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Atma Jaya Yogyakarta.

Internet

Lembaga Pers Dr. Soetomo. 2009. Riset: Koran Tempo Paling Independen. Diambil dari http://www.lpds.or.id/index.php?

option=com_content&view=article&id=241:riset-koran-tempo-paling-independen&catid=14:berita-lpds&Itemid=17, diakses pada 3 Oktober 2015, pukul 10.23.

PT. PLN (Persero). 2015. Profil Perusahaan PT. PLN. Diambil dari http://www.pln.co.id/?p=102, diakses pada 1 September 2015, pukul 12:44.

Press Reader. 2015. Jawa Pos Koran dengan Pembaca Terbanyak. Diambil dari http://www.pressreader.com/indonesia/jawa-pos/20150416/281517929649620/TextView, diakses pada 13 September 2015, pukul 20:48.

Media Massa. Yogygyakakarta: Penenerbrbit Kanisius.

Sobur, Alex.x. 2012. Analisis Teks Media.a Bandung: PT Remaja Rosddakakarya.

Tambmburaka, Aprp iaiadi. 200122. AgAgenndada SSetettitingng Media Masassas . Jakarta: PT RajaGrafafinndodo PPersadad .

Wardrdhahanini, Diah. 20200808. Media Relatitiononss Sarana MMemembab ngun RReputasi Or

Organisaasisi.Yogyakarta: Graha Ilmu. Wi

Wimmerer, Roger D. dan R. Dominick, Joseph. 202 03.. MaMasss MMeedia R

Research: Seventh Edition.USA: Wadsworth Publiishshing gCoCompm any. Ka

Karyrya TuTulis Tidak Diterbitkan A

Ambartyas, Regina. 2011. Analisis Isi Pemberitaan Surat KKaba arr ttenentangng Proses Go Public Garuda Indonesia Periode 1 Novembeer 2010 – 3030 Maret 2011. Skripsi Sarjana, Fakultas Ilmu Sosial dan IIlmu Polliitikk Universitas Atma Jaya Yogyakarta.

Rissi, Dona BeBellllaa PP.,202013. Citra Perurusasahahaanan DDalam Pemberiritataan Medediaia Ceetatak k LoLokakall (S(Stutudidi AAnan lisis s IIsii PePembmbererititaaaann SuSurat Kabar tenttanangg Pemberhentian Direkturur Pememasaran PT Bank Pembangunan Daeaerarahh Nusa Tenggara Timur PeP riode Maret 2012-April 2012). SkSkririppsi Sarjana, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitasas AAtmmaaJaJaya Y

Yogygyakakara tata.. In

Inteternrnetet Le

L mbaga Pers Dr. Soeb ettomo. 202 09. Riset: Koran TTempo Paling Independen. Diammbil darir http://www.lpds.or.id/index.php? option=com_contentt&view=arti

icle&id=241:riset-koran-tempo-paling-independen&ccatid=14:bbeerita-lpds&Itemid=17, diakses pada 3 Oktober 2015, pukul 110.23.

PT. PLN (Persero). 2015. PrP ofofil Perusahaan PT. PLN. Diambil dari http://www.pln.co.id/?p=10102, diakses pada 1 September 2015, pukul

(5)
(6)

131 PROSEDUR PENGISIAN CODING SHEET

CITRA PT. PLN DALAM PEMBERITAAN KRISIS LISTRIK SUMATERA UTARA DAN SEKITARNYA

(Analisis Isi Pemberitaan Surat Kabar Harian Periode September 2013-April 2014)

1. Kategori Penampilan Fisik

Kategori penampilan fisik merupakan frekuensi pemunculan berita berdasarkan tampilan pada surat kabar. Adapun tampilan yang dimaksud adalah:

a) Panjang berita

Dalam penelitian ini, peneliti membagi kategori panjang berita ke dalam tiga kelompok besar kategori panjang berita, yaitu:

1) Pendek, jika paragraf terdiri dari 1-6 paragraf. 2) Sedang, jika paragraf terdiri dari 7-13 paragraf. 3) Panjang, jika paragraf terdiri dari 13-21 paragraf. b) Format berita

Dalam penelitian ini, format berita dibagi berdasarkan:

1) Straight news atau berita langsung, jika berita memiliki bentuk berita dengan pola penulisan singkat, ringkas, dan langsung. Straight news ditulis berdasarkan apa yang publik ingin ketahui (need to know).

PROSEDURURPPEENGISIANAN COC DING SHEET

CITRA PT. PLN DADALAM PEMBERITAAN KRISISSLLISTRIK SUMATERA UTARRA DAN SEKITARNYA

(Analisis IsIsi Pemberitaan Suurar t KaKabaar r HaHarir anan Periode Septembmber 2013-April 20

2 1414))

1. KaKatetegog ri Penenaampilan Fisik K

Kateeggori penampilan fisik merupakan frekuensnsi pemumuncncululana bbere ita berddasarkan tampilan pada surat kabar. Adapun tampilann yanng g didimaksudud ad

adalah:

a) Panjang berita

Dalam penelitian ini, peneliti membagi kategori panjanng beerrita kke dalalam m titigagakkelelomompopok bebesar kateegogori ppananjajangngbbereritita,a, yaitu:

1) Pendek, jika paragraraf fterdiri dari 1-6 paragraf. 2)

2) SeSedadangng,jijikakapparagraf terddiririi dadariri77-1313papararagrgrafaf. 3)

3) PaPanjnjanangg, jijikaka paragagraraff terdiririi dadariri113-2121 ppararaggraf. b)

b) Format berita

Dalam penelitianiini, formatbberita dibagi berdasarkan:

1) Straight news attaua berriita langsung, jika berita memiliki bentuk berita dengan polaa penulisan singkat, ringkas, dan langsung.

(7)

132 2) Soft news, jika berita memuat tentang kejadian yang bersifat

manusiawi dalam sebuah peristiwa yang penting dan menonjolkan sisi yang menarik bagi khalayak.

c) Posisi berita

Dalam penelitian ini, peneliti membagi posisi berita kedalam dua sub-kategori yaitu: halaman depan, jika berita terdapat di halaman paling depan surat kabar harian, dan; halaman dalam, jika berita terdapat dalam halaman bagian dalam surat kabar harian.

2. Kategori Isi Berita

Kategori isi berita merupakan frekuensi pemunculan berita berdasarkan isi yang ditampilkan pada surat kabar. Isi berita yang dimaksud yaitu:

a) Isu utama

Melingkupi isu-isu utama atau tema yang relevan dan sering dimuat dalam media cetak yang sedang diteliti. Isu utama adalah hal-hal besar yang menjadi isu besar dalam pemberitaan terkait. Adapun peneliti telah melakukan pemetaan dari setiap berita terkait krisis listrik PT. PLN di Sumatera dan membaginya ke dalam beberapa isu besar, antara lain:

1) Produksi listrik PT. PLN tidak sebanding dengan pertumbuhan konsumsi listrik di Sumatera Utara, jika ide pokok tulisan berita membahas tentang produksi listrik dari PT. PLN yang menonjolkaann sisisi yang menanaririk bagi khalayak.

c) Poosisisi berita

Dalam m pepenen litiann inin ,, penepe ellititi mmemmbab gi posisi beriritat kedalam dua sub-b-kak tegoorir yaitu: halalamamann dedepap n, jika beb rita terdapat didi halaman pa

paliling ddepepan surat kabar harian, dan; hahalalaman dadalalam,m jika berita terdrdapat dalam halaman bagian dalam surat kabar hahariann.

2.. Kategori Isi Berita

Kategori isi berita merupakan frekuensi pemuncculann bberittaa berdasarkan isi yang ditampilkan pada surat kabar. Isi bberita yyangg dimaksud yaitu:

a) Isu utama

Melingkupi isu-isu utama atau tema yang relevaann ddan n seseriring dimuat ddalalamam media cetetakak yyanangg sedang ddititelelititi. Isu utama aadadalalahh hal-ha

hall bebesar yang menjadidi isu besesar dalam pembeberiritataanan ttererkakaiit. Adapun peneliti telah melakuukan pemeetaan dari setiap berita terkait krisis listrik PT. PLN di Summatera daan membaginya ke dalam beberapa isu besar, antara lain:

(8)

133 tidak sebanding dengan pertumbuhan konsumsi listrik rakyat di Sumatera Utara.

2) Pembangunan pembangkit tertunda akibat permasalahan dengan kontraktor, jika ide pokok tulisan berita membahas tentang tertundanya pembangunan pembangkit akibat permasalahan dengan kontraktor yang ditentukan oleh pihak PT. PLN.

3) Sengketa perijinan lokasi pembangunan pembangkit listrik antara PT. PLN dengan pemerintah dan warga, jika ide pokok tulisan berita membahas tentang terkendalanya pembangunan pembangkit listrik akibat ada sengketa perijinan lokasi antara pemerintah atau warga dengan PT. PLN.

4) Penanganan Krisis Listrik PT. PLN, jika ide pokok tulisan berita membahas tentang bagaimana PT. PLN menyikapi dan melakukan penanganan krisis listrik yang sedang berlangsung.

5) Dugaan kasus korupsi pejabat PT. PLN berkaitan dengan terjadinya krisis listrik di Sumatera Utara, jika ide pokok tulisan berita membahas tentang adanya dugaan kasus korupsi pejabat PLN yang berkaitan dengan terjadinya krisis listrik. 2) Pembananggunan pembangkit tterertunda akibat permasalahan

d

dengan kontraktor, jika ide pokok tulilisas n berita membahas teentnanang g tertrtunndadanynya pepembmbanangunan pembmbangkit akibat permrmasalahan ddenengagann kokontraktor yyana g diditentukan ooleh pihak PT

PT.PLN.

3) Sengketa perijinan lokasi pembangunan pepembanangkgkiti listrriki antara PT. PLN dengan pemerintah dan warga, jijka iidede ppoko okk tulisan berita membahas tentang terkendalanya pepembbanangugunaann pembangkit listrik akibat ada sengketa perijinan lookasi annttaraa pemerintah atau warga dengan PT. PLN.

4) Penanganan Krisisiss LiListrik PT. PLN, jika ide pokok tutulilisasann berita membahas tentang bagaimana PT. PLN memennyikkapapi i ddan me

melalakkukan penaangnganananan kkrisis listririkk yayangng sedang berllanangsgsuung.

5) Dugaan kasus korupsisi pejabat PT. PLN berkaitan dengan terjadinya kriisis listrik di Sumatera Utara, jika ide pokok tulisan berita mmeme bahaas tentang adanya dugaan kasus korupsi pejabat PLN yangbbererkaitan dengan terjadinya krisis listrik.

(9)

134 b) Tone pemberitaan

1) Favourable/positif

Sikap yang bersifat positif dalam kategorisasi ini yaitu apabila pernyataan, pendapat, atau opini secara eksplisit, maupun implisit mendukung yaitu dengan memuji, menyanjung, atau menyetujui isu tersebut.

2) Netral

Sikap netral yang dimaksud adalah bila pernyataan, pendapat, atau opini dalam surat kabar baik secara implisit atau eksplisit tidak bersikap memihak atau netral tentang isu tersebut.

3) Unfavourable/negatif

Sikap negatif dimaksudkan apabila pernyataan, pendapat, atau opini yang ditampilkan dalam surat kabar secara eksplisit maupun implisit tidak mendukung yaitu dengan mencela, meremehkan, atau menolak isu tersebut.

c) Narasumber

Kategori ini dimaksudkan untuk melihat frekuensi narasumber utama yang muncul, baik narasumber internal, maupun eksternal. Peneliti telah memetakan setiap narasumber yang muncul dalam setiap berita yang dianalisis dan membaginya menjadi tiga kelompok besar, antara lain:

Sikap yangng bbersifat posiititiff dad lam kategorisasi ini yaitu apabila pernnyayataan, pendapat, atau opini secara ekeksplisit, maupun implisit mendukung yaittuu dedengn anan mmememujui, menyanjung,g, atau menyetujui isu tersrsebbutut..

2)

2) Netrralal

Sikap netral yang dimaksud adalah bila ppernyattaaaan,n, ppendadapap t, atau opini dalam surat kabar baik secara impliisist attauau eksplissiti tidak bersikap memihak atau netral tentang isu tersebubut.

3) Unfavourable/negatif

Sikap negatif dimaksudkan apabila pernyataan, penndapatt,, atauau opini yayangng ddititamampiplkan dalamm ssururatat kkababara secara ekspplilisisit mauppunun implisit tidak mendudukukungng yaitu dengan mencela, meremehehkakann, atau menolak isu tersebut.

)

c) NNaraasusumbmber Ka

Katetegori ini dimakaksudkann untuk melihatat ffrerekuensisi nnarasumber utama yang muncul,, baik naraasumber internal, maupun eksternal. Peneliti telah memetakkan setiap p narasumber yang muncul dalam setiap berita yang dianalisis daan meembaginya menjadi tiga kelompok besar, antara lain:

(10)

135 1) Narasumber internal, seperti: Direktur Utama, Kepala Divisi,

Direktur Operasi dan sebagainya yang berasal dari jajaran manajemen PT. PLN.

2) Narasumber eksternal, misalnya Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Kementrian Energi, Kementrian Kehutanan, Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI), dan sebagainya yang berasal dari luar pihak PT. PLN.

3) Narasumber gabungan yaitu berita yang memuat dua sub-kategori narasumber dalam satu tulisan berita, baik narasumber internal juga narasumber eksternal.

d) Angle pemberitaan

Dalam penulisan berita, sudut pandang dipilih berdasarkan sisi yang paling penting dan menarik bagi pembaca. Berita yang memiliki banyak sisi dapat ditulis dengan menyoroti semua sisi, atau ditulis dengan hanya menyoroti sisi tertentu. Menulis hanya dengan menyoroti satu sisi, disebut menulis berdasarkan sudut pandang tertentu (angle). Angle pemberitaan dapat juga digunakan untuk mengukur keberpihakan. Adapun angle dari pemberitaan ini dapat dilihat dari:

1) Angle PT. PLN

2) Angle Pemerintah (BUMN, Kementrian, dan sebagainya) 3) Angle Masyarakat

4) Angle yang tidak termasuk dalam ketiga angle di atas manajemen n PTPT. PLN.

2) NaNarasumber eksternal, misalnya MMenentet ri Badan Usaha Milik Negara (BUMNMN), KKememenentriaian Energi, Kemementn rian Kehutanan, Ya

Yayayasasan n Lembaga Konsumumenen IIndonesia (YLY KI), dan sebaagagaiinya yang berasal dari luar rpipihak PTPT. PLPLN.N

3)

3) Narasumber gabungan yaitu berita yanng g memumuatat ddua s sub-kategori narasumber dalam satu tulisan berita,bbaik knanarar sumbeer internal juga narasumber eksternal.

d) Anglepemberitaan

Dalam penulisan berita, sudut pandang dipilih berdaasarkakan sissi yangngppalaliningg pepentnting g dadan nmenaririkk baagigippemembabacaca.. BeB rita yang memiililikiki banyak sisi dapat ditulis dedengan menyoroti semua sisi, atau u diditutulilis de

dengnganan hhananyaya mmenenyoy roti sisi tetertrtenentutu. MeMenunuliliss hhanynyaa dedengngan menynyororototii sasatutu ssisisi, ddisisebebuut menenululisis berrdadasasarkrkan sududutut ppaandang tertentu (angle). Anglglee pembmberitaan dapat juga ddiigunakan untuk mengukur keberpihakkan. Adapuun angle dari pemberitaan ini dapat dilihat dari:

(11)

136 e) Gabungan dengan berita lain

Dalam kategori ini, peneliti akan melihat apakah pemberitaan mengenai Krisis Listrik di Sumatera Utara berdiri sendiri atau digabungkan dengan berita lain. Dalam penelitian ini, peneliti membagi kategori gabungan berita ke dalam dua kategori, yaitu:

1) Berdiri sendiri, jika berita yang dimuat hanya membahas tentang krisis listrik PT. PLN tanpa menghubungkannya dengan berita atau isu lain di luar isu krisis listrik

2) Digabung dengan berita lain, jika berita yang dimuat tentang krisis listrik PT. PLN dibahas dan/atau dihubungan dengan berita atau isu lain di luar krisis listrik

mengenai Krisis LiListrik di SSumumataera Utara berdiri sendiri atau digabungngkakan dengan berita lain. Dalam m pep nelitian ini, peneliti me

membagi kategori gababunungagan n beberiritat kke edalam dua katetegog ri, yaitu:

1)

1) Berdrdiri i sendiri,i, jjikikaa beberita yang g dimuuata hanya mmembahas te

tentntang krisis listrik PT. PLN ttananpa mmenenghghubungkkannya dengan berita atau isu lain di luar isu krisisllisi trikk

2) Digabung dengan berita lain, jika berita yang didmuuatat ttenentangg krisis listrik PT. PLN dibahas dan/atau dihubunngan ddenengaan n berita atau isu lain di luar krisis listrik

(12)

137 CODING SHEET

CITRA PT. PLN DALAM PEMBERITAAN KRISIS LISTRIK SUMATERA UTARA DAN SEKITARNYA

(Analisis Isi Pemberitaan Surat Kabar Harian Nasional Periode September 2013-April 2014)

Pengkoding :

Nama Surat Kabar :

Judul Berita :

Tanggal :

Kategori Penampilan Fisik

1. Format Berita:

a. Straight News b. Soft News

2. Posisi Berita:

a. Halaman Depan b. Halaman Dalam

3. Panjang Berita:

a. Panjang (13-21 Paragraf) b. Sedang (7-13 Paragraf) c. Pendek (1-6 Paragraf)

(Analisis Isi Pemberitaan Suraratt KaKabar Haririanan Nasional Periode September 2013-April 2014)

Pengkodingng :

Namma Surat KKababara :

Judul lBeBeriritata :

Taangnggag l :

Ka

Kategoori Penampilan Fisik

1.

1 Foormat Berita:

a. SStraight Newwss bb.SoSoftft News

2.

2. PoPosisisisi Berita: a.

a. Halaman Depepanan bb. HaHalalaman Dalam

3. Panjang Berita:

a. Panjang (13-21 Paragraf) b. Sedang (7-13 Paragraf) c Pendek (1 6 Paragraf)

(13)

138 Kategori Isi Berita

1. Isu Utama:

a. Produksi listrik PT. PLN tidak sebanding dengan pertumbuhan konsumsi listrik di Sumatera Utara dan sekitarnya

b. Pembangunan pembangkit tertunda akibat permasalahan dengan kontraktor

c. Sengketa perijinan lokasi pembangunan pembangkit listrik antara PT. PLN dengan pemerintah dan warga

d. Penanganan krisis listrik PT. PLN

e. Dugaan kasus korupsi pejabat PT. PLN berkaitan dengan terjadinya krisis listrik di Sumatera Utara dan sekitarnya

2. Tone Pemberitaan a. Positif

b. Netral

c. Negatif

3. Narasumber

a. Narasumber Internal (Seperti Direktur Utama PT. PLN, Kepala Divisi, Direktur Operasi, dan jajaran PT. PLN lainnya).

b. Narasumber Eksternal (Seperti Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Kementrian Energi, Kementrian Kehutanan, a. Produksi listrik PPT.T. PPLN tidak sebandingddene gan pertumbuhan

konsumsiilliistrik di Sumatera Utara dan sekitarnya

b. Pemmbangunaan n pepembanngkgkiit ttere tutundndaa akakibi at permasaalalahan dengannkkontrakaktor

c. SeSengngkeketa ppererijijinan lokasi pembangunan pembmbangkitit llisistrtik an

antaraaPPT. PLN dengan pemerintah dan warga d.

d. Peennanganan krisis listrik PT. PLN

e. DDugaan kasus korupsi pejabat PT. PLN berkaitan dengagan terjadinya krisis listrik di Sumatera Utara dan sekitarnya

2. 2. Toone Pemberitaan a. Positif f b. b. NeNetrtralal c. Negatif 3. Narasumber

(14)

139 Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI), dan pihak

lainnya yang berasal dari luar PT. PLN).

c. Narasumber Gabungan (gabungan antara narasumber internal dan narasumber eksternal)

4. Angle Pemberitaan a. Angle PT. PLN b. Angle Pemerintah c. Angle Masyarakat

d. Angle yang tidak termasuk ketiga angle di atas

5. Gabungan dengan Berita Lain a. Berdiri Sendiri

b. Digabung dengan Berita Lain

c. Narasumber Gabungagann ((gabungan anantatara narasumber internal dan narasumbmber eksternal)

4. Annglgle Pemberitaaan n a. Annglgle ePTPT. PLN b. AnAnglge Peemmerintah c. Anglgle Masyarakat d.

d AAngle yang tidak termasuk ketiga angle di atas

5. Gaabungan dengan Berita Lain a.

a Berdiri Sendiririi

(15)

140 HASIL CODING CODER 1, PENELITI, DAN CODER 2

(16)

Referensi

Dokumen terkait

kekurangannya.pendapatan dari sumber-sumber lain yang berkaitan dengan proyek atau pembatasan yang dilakukan oleh pemerintah dalam hal ini peningkatan tarif atau juga

Plat kendaraan berasal dari kelas berbeda namun teridentifikasi sebagai kelas yang sama , antara query dari kelas kedua yang diambil pada pagi dan siang hari dengan citra no.84

Dalam proses pembelajaran dengan menerapkan pendekatan konstruktivistik dalam PAI tidak terlepas dari problematika yang dihadapi dalam pelaksanaannya. Entah problem itu dihadapi

Maka, ujian analisis regresi telah dijalankan dan kesemua pembolehubah utama kajian iaitu faktor yang berkaitan dengan pekerjaan, motivasi kerja, kesesuaian

Fuzzy Neural Network atau Jaringan Syaraf Kabur atau sistem neuro- fuzzy adalah mesin belajar yang menemukan parameter sistem kabur (yaitu, himpunan fuzzy, aturan fuzzy)

Penulis mengucapkan puji syukur ke hadirat Allh SWT yang telah memberikan kemudahan dan kelancaran serta rahmat, karunia dan hidayah-Nya yang selalu terlimpahkan sehingga

Penetapan mitigasi resiko yang harus disiapkan terhadap komponen gardu traksi: untuk komponen Vital artinya dimana terjadi kerusakan, maka menyebabkan kondisi sangat

#erdasarkan hasil pengukuran awal yang telah kami lakukan dil!kasi pekerjaan maka dengan ini kami mengusulkan agar dilakukan addendum 102.1 9 pekerjaan tambah kurang ;