Metode
Autoregressive Fuzzy Time Series
Untuk Peramalan
ABD. ROZAK 1309201009
Dosen Pembimbing Dr. Irhamah, S.Si., M.Si
2
PENDAHULUAN
Autoregressive (AR)-Moving Average (MA)
ARIMA (linier)
Konsep Fuzzy Fuzzy Time series
2
Fuzzy regresi linier Regresi linier
Fuzzy AR-MA
Rumusan Masalah
1.
Bagaimana metode peramalan dengan Autoregressive Fuzzy Time
Series?
2.
Bagaimana hasil pemodelan Autoregressive Fuzzy Time Series pada
data mingguan permintaan arc tube daya listik rendah tahun
2000 sampai tahun 2005?
4
Tujuan Penelitian
1.
Mengkaji tentang metode peramalan dengan Autoregressive Fuzzy Time
Series
2.
Memperoleh model Autoregressive Fuzzy Time Series dari data mingguan
terhadap permintaan arc tube daya listik rendah tahun 2000 sampai
tahun 2005.
Manfaat Penelitian
1.
Mampu meningkatkan wawasan keilmuan, khususnya yang berkaitan
dengan analisis Autoregressive Fuzzy Time Series
2.
Mampu menentukan model Autoregressive Fuzzy Time Series dan
implementasinya pada data mingguan permintaan arc tube daya listik
rendah tahun 2000 sampai tahun 2005.
6
Batasan Masalah
1.
Model autoregressive
2.
Estimasi yang dihasilkan berupa estimasi interval
3.
Fungsi keanggotaan fuzzy yang digunakan adalah fungsi keanggotaan
segitiga
4.
Aplikasi pada data mingguan permintaan arc tube daya listrik rendah
pada tahun tahun 2000 sampai tahun 2005.
5.
Sebagai pembanding digunakan interval konfidensi pada metode
ARIMA Box-Jenkins pada taraf 95%
Analisis Time Series
2.1.1 Stasioneritas
1. Stasioner dalam mean
2. Stasioner dalam varians
(
,
)
(
)(
)
k
Cov Z Z
t t kE Z
tZ
t k
Autocovarians Function
Autocorrelation Function (ACF)
88
Analisis Time Series
2.1.3 Fungsi Autokorelasi Parsial
Partial Autocorrelation Function (PACF) sampel:
 
 
1 1 1 1, 1 11
k k kj k j j k k k kj j j
 
 
      
1 1(
,
,...,
)
kkCorr Z Z
t t kZ
tZ
t k
   Analisis Time Series
2.2.1 Proses Autoregressive order ke-1 atau AR(1)
. 1
(1
B Z
)
t
a
t . . 1 1 t t tZ
Z
a
atau
. . . . 1 1 2 2...
t t t p t p tZ
Z
Z
 
Z
a
Proses Autoregressive order ke-p atau AR(p)
ACF dari proses AR(p)
1 1
...
k k p k p
 
 
 
10 10
Analisis Time Series
2.2.2 Estimasi Parameter Model AR(p)
Estimasi parameter model AR(p) dapat dilakukan dengan menggunakan metode Least
Square (Cryer, 1986), selain itu juga dengan metode CLS
2.2.3 Uji Kelayakan Model
Suatu model dikatakan layak jika:
1. Parameter dari model tersebut signifikan,
2. Error bersifat white noise, dan berdistribusi normal
2.2.3.1 Uji Signifikasi Parameter
Analisis Time Series
2.2.3.2 Uji Kesesuaian Model
Untuk mengetahui apakah error bersifat white noise dapat dilakukan dengan uji Box-Pierce
Sedangkan untuk mengetahui apakah error berdistribusi normal dapat dilakukan uji
Kolmogorov-Smirnov
2.2.3.2 Uji Kesesuaian Model (lanjutan)
2.2.4 Pemilihan Model Terbaik
12
Konsep Himpunan Fuzzy
12
{( ,
A( ))
A
x
x
x
X
Jika X suatu himpunan, x ε X, himpunan fuzzy A dalam X didefinisikan dengan
( )
A
x
= fungsi keanggotaan himpunan fuzzy A( )
A
x
mendekati 0 maka derajat keanggotaan x dalam A semakin rendah( )
A
x
mendekati 1 maka derajat keanggotaan x dalam A semakin tinggiKonsep Himpunan Fuzzy
2.3.1 Fungsi Keanggotaan (Membership Function)
1
(
)
0
i i i ic
i  
 
 
yang lain
ic
i i ic
i
   
 
grafik fungsi keanggotaan
i
= parameter fuzzyi
 = nilai tengah (middle value)
i
14
Model Regresi Fuzzy
14
Model umum dari regresi fuzzy
1 1 2 2 1
...
'
n n n i i iY
X
X
X
X
 
X
1 1 1 2 2 2(
, )
(
,
)
... (
n,
n)
n nY
c X
c X
 
c
X
1( , )
'( , )
n i i i ic X
c
X
atau i
= parameter fuzzy i = nilai tengah (middle value)
i
c
= persebaran (spread)i
Dengan fungsi keanggotaan segitiga
1 ( ) ' 0 t t t t t Y Y          X α c X untuk untuk 0, 0 yang lain t  t  Y Y
P
arameter regresi fuzzy didapatkan dengan program linier:
Minimize
Untuk
16
Model Autoregressive Fuzzy Time Series
16
1 1 2 2...
t t t p t p tW
W
W
 
W
a
atau i = nilai tengah (middle value)
i
c
= persebaran (spread) i
= Koefisien autoregresif ke p
1 1 1 2 2 2( ,
)
(
,
)
...
(
,
)
t t t p p t p tW
c W
c W
 
c W
a
Alur Penelitian
Menentukan Model AR dari data
Mengkaji estimasi parameter model Autoregressive Fuzzy Time Series
Membandingkan hasil dari kedua metode Mulai
Data
Model Terbaik
18
1.
Mengkaji estimasi parameter model Autoregressive Fuzzy Time
Series, dengan optimasi masalah program linier
a. Fungsi obyektif
b. Fungsi batasan
2.
Aplikasi pada data
implementasinya pada data mingguan permintaan arc tube daya
listrik rendah tahun 2000 sampai tahun 2005.
Penentuan Fungsi Obyektif
1
(
)
0
i i i ic
i  
 
 
yang lain
ic
i i ic
i
 
 
Jika diketahui fungsi keanggotaan segitiga
= nilai tengah (middle value) = persebaran (spread)
i
c
i
Konsep utama dalam model ini adalah meminimalkan tingkat kesamaran
(vagueness), sehingga S, didefinisikan sebagai penjumlahan dari
penyebaran masing-masing parameter fuzzy dalam model regresi fuzzy.
k
kc x
= nilai tengah (middle value)
i
20
Fungsi keanggotaan dari bilangan fuzzy data time series '
t t i W W  1 ' ( ) 1 0 W t t t i t i t W W              W α c W untuk untuk untuk 0 0, 0 0, 0 t i t i t t i t         W W W W W 1 1 1 ( ) 0 t p t i t i t i p W t i t i t i W W a W c W a                   
0, 0 yang lain t t a  W atau
1, 2, 3,...,k t i1, 2, 3,...,p 1 ' k t i t S   
c W -1 ' p t i i t i i c W   
c W 1 1 p k i t i i tS
c W
  
1 1 p k i ii t i i tS
c
W
  
sehingga
karena
didapatkan
dilakukan pembobotan nilai positif dari PACF
Penentuan Fungsi Batasan
Jika Faktor h merupakan ukuran yang menentukan besar kecilnya nilai
c
i dengan 0 h 1( ) t W Wt h   maka 1 1 1 ( ) 0 t p t i t i t i p W t i t i t i W W a W c W a                        
atau 1 1 1 p t i t i t i p i t i t i W W a h c W a                    
Didapatkan kombinasi persamaan yaitu
1 1 p t i t i t i p i t i t W W a h c W a                        
1 1 p t i t i t i p i t i t W W a h c W a                        
, dan22 1 1 1 p t i t i t i p i t i t i W W a h c W a                          
diuraikan menjadi: 1 1 1 p p i t i t t i t i t i i p i t i t i c W a W W a h c W a                      
1 1 1 p p p i t i t t i t i t i t i t i i i c W a W W a h c W a                     
  
 
 1 1 1 p p p i t i t t i t i t i t i t i i i c W a W W a h c W a                   
 
 
 1 1 1 p p p i t i t i t i t i t i t t i i i W a c W a h c W a W                       
 
 
   1 1 1 p p i t i t i t i t t i i W a h c W a W                 
 
   1 1 1 p p i t i t i t i t t i i W a h c W a W                
Hasil dan Pembahasan
1 1 1 p t i t i t i p i t i t i W W a h c W a                          
Juga diuraikan menjadi 1 1 1 p p i t i t t i t i t i i p i t i t i c W a W W a h c W a                      
1 1 1 p p p i t i t t i t i t i t i t i i i c W a W W a h c W a                     
  
 
 1 1 1 p p p i t i t t i t i t i t i t i i i c W a W W a h c W a                   
 
 
 1 1 1 p p p i t i t i t i t i t i t t i i i W a c W a h c W a W                         
 
 
   1 1 1 p p i t i t i t i t t i i W a h c W a W                   
 
24
Didapatkan permasalahan program linier sebagai berikut:
Minimize Untuk 24
Program Linier
1 1 p k i ii t i i tS
c
W
  
1 1 1(1
)
,
p p i t i t i t t i tW
a
h
c W
W
   
  
1 1 1 (1 ) , 0, 1, 2, 3,..., . 1, 2,..., , p p i t i t i t t i t i W a h c W W c i p t k
               
Kriteria Model Terbaik
1. Nilai proporsi error terkecil,
dalam hal ini data yang terletak di luar area batas bawah dan batas atas
model dikategorikan sebagai error model. Nilai proporsi error ditentukan
dengan membagi antara banyaknya data yang terdapat di luar area batas
bawah dan batas atas model dengan banyak data secara keseluruhan
(Ozawa, 2000).
2. ditentukan dengan melihat sempit atau lebarnya interval yang terbentuk,
jika interval yang dihasilkan terlalu lebar tentu akan menyulitkan dalam
mengambil keputusan dan ketidakpercayaan dalam peramalan (Tseng,
2001).
26
Tinjauan Data Aplikasi
1.
PT. Panasonic Lighting Indonesia adalah salah satu perusahan elektronik
dengan produk lampu merek National dan Panasonic. Merupakan anak
perusahaan dari Matsushita Electrical Industrial Co.Ltd
2.
Jenis lampu yang diproduksi adalah jenis fluorescence dengan istilah Tulbular
Lamp (TL) dan Light Capsule Super (LCS)
3.
Keunggulan lampu ini dibandingkan dengan lampu pijar, diantaranya hemat
energi, kekuatan cahaya lebih tinggi, umur lampu lebih panjang, panas yang
dihasilkan rendah dan tidak menyilaukan
4.
Bahan baku pada proses pembuatan lampu LCS antara lain Arc Tube, Holder,
PCB, Case, Cap dan Globe
5.
Arc Tube diklasifikasi menjadi dua, yaitu berdaya listrik rendah jika < 15 watt
dan berdaya litrik tinggi jika lebih dari 15 watt, selain itu Arc Tube
6.
Arc Tube merupakan bahan baku yang mempunyai tingkat kerawanan yang
tinggi terhadap kualitas lampu yang diproduksi. Apabila Arc Tube tidak
segera digunakan dalam jangka waktu kurang lebih dua minggu, maka akan
mempengaruhi kualitas cahaya yang dihasilkan
1. Identifikasi Model AR(p)
Dengan melihat plot data, Plot ACF, dan Plot PACF data plot tranformasi
Box-Cox, data belum stasioner terhadap mean, tetapi sudah stasioner
terhadap varians dengan nilai
λ = 1, sehingga untuk menstasionerkan data
terhadap mean dilakukan diffrencing 1
Aplikasi pada Data
Index Zt 126 112 98 84 70 56 42 28 14 1 200000 150000 100000 50000 0
Time Series Plot of Zt
Lambda St D ev 5 4 3 2 1 0 -1 -2 180000 160000 140000 120000 100000 80000 60000 40000 20000 Lower CL Upper CL Limit Lambda 1.00 (using 95.0% confidence) Estimate 0.79 Lower CL 0.56 Upper CL 1.06 Rounded Value Box-Cox Plot of Zt
28 Index d if f Zt 126 112 98 84 70 56 42 28 14 1 100000 50000 0 -50000 -100000 -150000
Time Series Plot of diff Zt
Lag A u to co rr e la ti o n 30 25 20 15 10 5 1 1.0 0.8 0.6 0.4 0.2 0.0 -0.2 -0.4 -0.6 -0.8 -1.0
Autocorrelation Function for diff Zt
(with 5% significance limits for the autocorrelations)
dari plot ACF dan PACF di atas didapatkan dugaan model ARIMA (1,1,0), ARIMA (2,1,0),ARIMA (0,1,2), dan ARIMA(1,1,1)
Aplikasi pada Data
Lag P a rt ia l A u to co rr e la ti o n 30 25 20 15 10 5 1 1.0 0.8 0.6 0.4 0.2 0.0 -0.2 -0.4 -0.6 -0.8 -1.0
Partial Autocorrelation Function for Diff Zt
Estimasi Parameter Model ARIMA
Model Parameter p-value Keterangan
ARIMA (1,1,0), AR(1) = -0.5501 0.000 Signifikan
ARIMA (2,1,0)
AR(1) = -0.6033 0.000 Signifikan
AR(2) = -0.0965 0.262 Tidak Signifikan
ARIMA (0,1,2).
MA(1) = 0.6242 0.000 Signifikan
MA(2) = -0.198 0.164 Tidak Signifikan
ARIMA (1,1,1)
AR(1) = -0.3268 0,021 Signifikan
MA(1) = -0.3152 0,026 Signifikan
berdasarkan tabel di atas dan dengan nilai α = 0,05, maka model yang sesuai adalah ARIMA (1,1,0) dan ARIMA (1,1,1)
30
Lag Chi-Square Df p-value Keterangan
12 12,5 11 0,441 Signifikan
24 25,7 23 0,348 Signifikan
36 32,5 35 0,588 Signifikan
48 37,6 47 0,696 Signifikan
Uji Chi Square Model ARIMA (1,1,0)
Uji Chi Square Model ARIMA (1,1,1)
Lag Chi-Square Df p-value Keterangan
12 11,2 10 0,345 Signifikan
24 28,7 22 0,115 Signifikan
36 40,1 34 0,218 Signifikan
48 48,5 46 0,373 Signifikan
Res AR (1,1,0) P e rc e n t 100000 50000 0 -50000 -100000 99.9 99 95 90 80 70 60 50 40 30 20 10 5 1 0.1 Mean 0.081 318.0 StDev 34285 N 137 KS 0.072 P-Value
Probability Plot of Res AR (1,1,0)
Normal Res AR(1,1,1) P e rc e n t 100000 50000 0 -50000 -100000 99.9 99 95 90 80 70 60 50 40 30 20 10 5 1 0.1 Mean <0.010 407.9 StDev 33951 N 137 KS 0.096 P-Value
Probability Plot of Res AR(1,1,1)
Normal
model yang sesuai adalah AR(1,1,0), ditulis sebagai berikut :
untuk AR (1,1,0), diperoleh nilai p-value sebesar 0,081, berarti p-value > α menunjukan error berdistribusi normal
untuk model AR (1,1,1) asumsi error bersifat white noise terpenuhi, tetapi dari plot error diperoleh nilai p-value sebesar 0,010, berarti p-value < α menunjukan
error tidak berdistribusi normal
32
2. Identifikasi Model Autoregressive Fuzzy Time Series
Untuk mendapatkan kekaburan mimimum (minimal fuzziness) diperoleh dengan mencari nilai , untuk i = 1, 2, 3….p. dengan menggunakan program linear
1 1 2 2 1 1 0,5459 0, 0901 k k t t t t S c W c W            
 
1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 66700 106310 (1 ) 66700 106310 62160 62160 + 66700 + (1 ) 62160 66700 75030 . . . 117484 111235 (1 ) 1174846 111235 131745 h c c h c c h c c                   
1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 1 2 66700 106310 (1 ) 66700 106310 62160 62160 66700 (1 ) 62160 66700 75030 . . . 117484 - 111235 (1 ) 1174846 111235 131745 0, 0, h c c h c c h c c c c                             Minimize Untuk :Dengan menggunakan perangkat lunak matlab 2008a didapatkan parameter bilangan fuzzy, yaitu: 1  2  1 c 2 c h = 0 h = 0,25 h = 0,5 h = 0,75 1,7191 1,9118 2,2353 3,0705 2,6728 2,8789 3,2192 4,1896 0.1507 0,1987 0,2930 0,6222 0,0253 0,0331 0,0482 0,0746
34    1 2 (0.4499, 0.1507) (0.5501, 0.0253) t t t t Z  Z   Z  a t (0.4499, 0.1987)t 1 (0.5501, 0.0331)t 2 t Z  Z   Z  a t (0.4499, 0.2930)t 1 (0.5501, 0.0482)t 2 t Z  Z   Z  a t (0.4499, 0.6222)t 1 (0.5501, 0.0746)t 2 t Z  Z   Z  a
Model Autoregressive Fuzzy Time Series
h = 0
h = 0,25
h = 0,5
h = 0,75
Model Autoregressive Fuzzy Time Series
Model Autoregressive Fuzzy Time
Series untuk batas bawah interval.
Model Autoregressive Fuzzy Time
Series untuk batas atas interval.
h = 0 h = 0,25 h = 0,5 h = 0,75  1 2 1.0721 +0.6247 t t t t Z  Z Z a  1 2 0.1723 +0.4755 t t t t Z   Z Z a  1 2 0.2109 +0.5019 t t t t Z  Z Z a Zt 0.6889Zt1+0.5983Zt2at  1 2 0.2512 +0.5170 t t t t Z  Z Z a Zt 0.6486Zt10.5832Zt2at  1 2 0.2983 +0.5248 t t t t Z  Z Z a Zt 0.6006Zt10.5754Zt2at
Model Autoregressive Fuzzy Time Series untuk batas bawah interval dan batas atas
interval.
Nilai proporsi error model
36 0 20 40 60 80 100 120 140 0 0.5 1 1.5 2 2.5 3x 10 5 Ub data Lb 0 20 40 60 80 100 120 140 0 0.5 1 1.5 2 2.5 3x 10 5 Ub data Lb 0 20 40 60 80 100 120 140 0 0.5 1 1.5 2 2.5 3x 10 5 Ub data Lb 0 20 40 60 80 100 120 140 -0.5 0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4x 10 5 Ub data Lb
Plot batas bawah, data real, dan batas atas dengan a. h = 0; b. h = 0,25; c. h = 0,5; d. h = 0,75
a b
d c
1 1.5 2 2.5 3 3.5 4 1 1.2 1.4 1.6 1.8 2 2.2x 10 5 Ub ARF data Lb ARF Lb AR Ub AR 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4 0.8 1 1.2 1.4 1.6 1.8 2 2.2x 10 5 Ub ARF data Lb ARF Lb AR Ub AR 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4 0.8 1 1.2 1.4 1.6 1.8 2 2.2x 10 5 Ub ARF data Lb ARF Lb AR Lb AR 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4 0 0.5 1 1.5 2 2.5x 10 5 Ub ARF data Lb ARF Lb AR Ub AR a b
38
Kesimpulan dan Saran
1. Metode Autoregressive Fuzzy Time Series merupakan kombinasi dari
metode ARIMA, dan Fuzzy regresi linear (Fuzzy linear regression)
dengan hasil ramalan berupa interval.
2. Parameter model Autoregressive Fuzzy Time Series diperoleh dengan
melakukan optimasi pada permasalahan program linier
3. Pada data mingguan permintaan arc tube daya listrik rendah tahun
2000 sampai tahun 2005 didapatkan model ARIMA (1,1,0) dan model
Autoregressive Fuzzy Time Series dengan interval lebih sempit untuk h
= 0; 0,25; 0,5 dari pada interval konfidensi ARIMA Box-jenkins pada
taraf 95 %.
4. Terdapat dua dasar dalam pemilihan model, yaitu nilai proporsi error
model dan lebarnya interval yang diperoleh, jika nilai proporsi error
semakin kecil maka akan terbetuk interval yang lebih lebar, atau
sebaliknya jika proporsi error semakin besar maka akan didapatkan
interval model yang semakin sempit
Saran
Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dapat dikembangkan tentang model
Autoregressive musiman, penggunaan fungsi keanggotaan bilangan fuzzy yang
lain, dan pemilihan metode optimasi dari permasalahan program linier yang
lain.
40
Daftar Pustaka (1)
Astuti, D.R., (2007), Peramalan Beban Jangka Pendek untuk Hari-Hari Libur Menggunakan
Fuzzy Linear Regression (FLR) yang dioptimisasi dengan Artificial Immune System (AIS) (Studi Kasus di Kalimantan Selatan-Tengah), Tesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Surabaya.
Box, G.E.P. Jenkins, G.M, (1976), Time Series Analysis: Forecasting and Control, Holden-day Inc., San Francisco, CA.
Cryer, J.D.,(1986), Time Series Analysis, Boston : Publishing Company.
Chen, S.M., (1996), Forecasting enrollments based on fuzzy time series, Fuzzy Sets and
Systems, Vol. 81, Hal. 311- 319.
Chen, Y.C., Li, S.T., (2007), Deterministic Fuzzy Time Series Model for Forecasting Enrollments, Computers and Mathematics with Applications, Vol. 53, Hal. 1904–1920. Huarng, K., (2001), Effective lengths of intervals to improve forecasting in fuzzy time
series, Fuzzy Sets and Systems, Vol. 123, Hal. 387- 394.
Huarng, K., (2001), Heuristic models of fuzzy time series for forecasting, Fuzzy Sets and
Systems, Vol. 123, Hal. 369- 386.
Nasrul, R.M., (2010), Identifikasi ARIMA Box-Jenkins dengan Algoritma Genetika, Tugas Akhir, Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya.
Kaashoek, J.F., and Van Dijk, H.K. (2002). Neural Network Pruning Applied to Real Exchange Rate Analysis. Journal of Forecasting,Vol. 21, Hal. 559-577.
Kusumadewi, S.,(2002), Analisis dan Desain Sistem Fuzzy dengan Menggunakan Toolbox
Matlab, Graha Ilmu, Jogyakarta.
Rusdi M., (2009), Penerapan Model Fuzzy ARMA untuk Curah Hujan di Surabaya, Tesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya
Rusdi M., (2010), Kesesuaian Metode Fuzzy Auto-Regressive Untuk Model Curah Hujan di Indonesia, Telkomnika,Vol 8, No. 1, Hal. 35-40.
Savic, D.A., W. Pedrycz, (1991), Evaluation of fuzzy linear regression models, Fuzzy Sets
and Systems,Vol. 39, Hal. 51- 63.
Song, Q., B.S. Chissom, (1993), Fuzzy time series and its models, Fuzzy Sets and Systems, Vol. 54, Hal. 269 - 277.
Sudarsono, I., (2008), Peramalan Arc Tube dalam Pembuatan Light Capsule Super (LCS)
42
Tanaka, H.,(1987), Fuzzy data analysis by possibility linear models, Fuzzy Sets and Systems, Vol. 24, Hal. 363 – 375.
Tseng, F.M., Tzeng, G.H., Yu, H.C., Yuan, B.J.C., (2001), Fuzzy ARIMA Model for
Forecasting the Foreign Exchange Market, Fuzzy Sets and Systems, Vol. 118, Hal. 9 -19.
Tseng, F.M., Tzeng, G.H., Yu, H.C., (1999), Fuzzy Seasonal Time Series for Forecasting the Production Value of the Mechanical Industri in Taiwan, Technological Forecasting and
Social Science, Vol. 60, Hal. 263 - 273.
Wei, W.W.S., (1990), Time Series Analysis, Addison-Wesley Publishing Company, Inc, California.
Yu, H.K, (2005), Weighted fuzzy time series models for TAIEX forecasting, Physica A, Vol. 349, Hal. 609–624
Zadeh, L. A., (1965), “Fuzzy Sets”. Information Control, Vol. 8, Hal. 338-353.
Zhang, G., Patuwo, B. E. and Hu, M. Y. (1998), Forecasting with Artificial Neural
Networks: The State of The Art, International Journal of Forecasting, Vol. 14, Hal. 36-62. Zhang, G.P., (2003), Time Series Forecasting Using a Hybrid ARIMA and Neural
Network Model, Neurocomputing, Vol. 50, Hal. 159 – 175
42