• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMBERDAYAAN BAGI MASYARAKAT TERDAMPAK PENUTUPAN LOKALISASI DOLLY DENGAN PELATIHAN DESAIN DAN SABLON KAOS SUVENIR SURABAYA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PEMBERDAYAAN BAGI MASYARAKAT TERDAMPAK PENUTUPAN LOKALISASI DOLLY DENGAN PELATIHAN DESAIN DAN SABLON KAOS SUVENIR SURABAYA"

Copied!
34
0
0

Teks penuh

(1)

1

LAPORAN AKHIR

PENGABDIAN PADA MASYARAKAT

DANA BOPTN ITS 2015

PEMBERDAYAAN BAGI MASYARAKAT

TERDAMPAK PENUTUPAN LOKALISASI

DOLLY DENGAN PELATIHAN DESAIN DAN

SABLON KAOS SUVENIR SURABAYA

Tim Pengabdi:

Octaviyanti Dwi Wahyurini, ST, MAppDesArt (Lab Riset/ Desain Produk Industri/ FTSP)

Nurina Orta Darmawati, ST, MDs (Desain Produk Industri/ FTSP) Waluyohadi, SDs, MDs (Desain Produk Industri/ FTSP) Putri Dwitasari, ST, MDs (Desain Produk Industri/ FTSP)

LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER

SURABAYA 2015

(2)
(3)

3 RINGKASAN

Lokalisasi Dolly merupakan salah satu kompleks pelacuran terbesar yang ditutup pada tahun 2014 oleh Pemerintah Kota Surabaya. Penutupan ini memiliki dampak perekonomian yang cukup signifikan terhadap pendapatan masyarakat di sekitar Dolly yang berlokasi di Kelurahan Putat Jaya, wilayah Kecamatan Sawahan, Kota Surabaya. Upaya-upaya untuk mengubah cara pandang masyarakat setempat yang sebelumnya menggantungkan hidupnya dari perputaran bisnis di lokalisasi Dolly telah dilakukan oleh Badan Pemberdayaan Masyarakat-Keluarga Berencana Surabaya, melalui pelatihan-pelatihan diantaranya pelatihan batik, pelatihan pembuatan kue dan penganan ringan, dan perekrutan langsung untuk pegawai honor di lingkungan pemerintah kota.

Dalam hal ini Tim Pengabdi melihat peluang yang cukup besar untuk memberdayakan masyarakat terdampak penutupan lokalisasi Dolly ini untuk mengembangkan bisnis kaus souvenir khas Surabaya. Saat ini di Surabaya belum ada sentra bisnis kaus sablon, sehingga mayoritas masyarakat Surabaya memesan kaus di Bandung untuk jumlah yang besar. Selain itu, untuk bisnis sablon kaus tidak memerlukan modal yang besar, dan prosesnya cukup mudah.

Tim Pengabdi bekerja sama dengan Badan Pemberdayaan Masyarakat-Keluarga Berencana (Bappemas-KB) Pemerintah Surabaya untuk menyelenggarakan Pelatihan Desain dan Sablon Kaus Souvenir Khas Surabaya bagi masyarakat terdampak penutupan lokalisasi Dolly. Kegiatan ini berlokasi di Kantor Kelurahan Putat Jaya, Kecamatan Sawahan Surabaya, pada tanggal 18 Agustus sampai dengan 20 Agustus 2015. Kegiatan ini diikuti oleh 10 orang peserta yang merupakan warga terdampak, berusia 18-50 tahun, 7 laki-laki dan 3 perempuan. Hari pertama peserta pelatihan mendapatkan materi tentang Pengembangan Desain Kaus Souvenir khas Surabaya dan Pelatihan Bisnis Model Canvas, hari kedua materi yang disampaikan adalah materi Komputer Grafis dan hari ketiga adalah praktek sablon.

(4)

4

SUMMARY

“Dolly” was used to be one of the largest prostitution complexes, closed in 2014 by the Surabaya City Government. This closure has a significant economic impact on the income of the people living around Dolly, located in the village Putat Jaya, Surabaya. There are many efforts to change the local communities’ mindset who were previously dependent to the business in Dolly. The Agency for Community Empowerment-Family Planning Surabaya, has been conducting trainings and workshops, include batik training, training of making cakes and snacks, and direct recruitment of outsourcing employees therefore to be distributed to the city government’s departments.

The Community Service team identifies opportunities to empower people affected by the closure of Dolly to develop business t-shirts for Surabaya souvenirs. Currently there are no screen-printing T-shirt business centers with competitive price and a good quality product in Surabaya, therefore, the majority of people in Surabaya have to order in Bandung for a large order of jerseys and t-shirts. Moreover, a screen-printing T-shirt business does not require substantial capital investment, and the process is quite easy.

This project is a collaboration between ITS and the Agency for Community Empowerment-Family Planning (Bappemas-KB) Surabaya city government to organize a Design and Screen-printing Shirts Workshop for Souvenir of Surabaya for the people affected by the closure of Dolly. This event is located at the Village Office Putat Jaya, Sawahan Surabaya, on August 18 until August 20, 2015. 10 participants from the affected community attended this event, aged 18-50 years, 7 men and 3 women. The first day of training participants receive materials about Souvenir Shirt Design Development and Training Surabaya Business Model Canvas, the second day of the material presented is a matter of Computer Graphics and the third day is the practice of screen-printing.

(5)

5 DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ………...………. 6

1.2 Perumusan Konsep dan Strategi Kegiatan ………...……….. 7

1.3 Tujuan, Manfaat dan Dampak yang diharapkan……….. 8

1.4 Target Luaran ………. 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori Penunjang ……….. 9

2.1.1 Kajian Pemberdayaan Masyarakat melalui Kerajinan Souvenir Khas Daerah. 9 2.1.1 Kajian Desain Kaus ………. 9

2.1.3 Kajian Teknik Sablon ……….. 12

BAB III STRATEGI DAN PERENCANAAN KEGIATAN 3.1 Strategi ……… 21

3.2 Rencana Kegiatan ………... 21

3.3 Keberlanjutan ……….. 22

BAB IV HASIL YANG DICAPAI DAN KEBERLANJUTANNYA 4.1 Hasil Capaian….. ………... 23

4.2 Capaian Target Luaran……… 25

4.3 Analisis Capaian Target Luaran ………. 25

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ………. 26

5.2 Saran ………26

BAB VI RENCANA SELANJUTNYA ………27

DAFTAR PUSTAKA ………. 28 Lampiran I Biodata Tim Peneliti

Lampiran II Daftar Luaran

(6)

6

BAB I PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang

Surabaya sebelum tahun 2014 memiliki sebuah lokalisasi terbesar di Asia-tenggara, dikenal dengan sebutan Dolly. Tahun 2014 lokalisasi ini ditutup oleh Pemerintah Kota Surabaya. Penutupan ini menimbulkan berbagai dampak, utamanya dampak ekonomi, sebab Dolly adalah sebuah sentra ekonomi yang dijadikan sumber mata pencaharian bukan hanya bagi para pekerja seks komersial saja, tapi bagi penjaja makanan, pemilik warung hingga tukang parkir yang mencari nafkah harian di tempat tersebut.

Dari data yang diperoleh, ada sekitar 1400 orang pekerja seks komersial yang beroperasi setiap harinya di Dolly. Selain para PSK yang menjadi pusat perputaran ekonomi, diestimasikan ada 14.000 orang dari seluruh Indonesia yang menggantungkan hidupnya dari Dolly dengan berbagai profesi (Anissa, dari Indonesia's Independent Youth Community (KOPI) organization). Penutupan Dolly yang dilakukan oleh pemkot tentu akan berdampak luar biasa bagi mereka. Mayoritas PSK yang berada di Dolly sudah bekerja bertahun-tahun, menjadi tulang punggung keluarga dan mayoritas berpendidikan rendah. Pendapatan bulanan para PSK dan masyarakat bisa mencapai 15 juta rupiah perbulan, dan penutupan oleh pemerintah akan sangat menurunkan pemasukan mereka.

Sebagai tindak lanjut atas penutupan Dolly, Pemerintah Kota Surabaya telah memberikan kompensasi 5,05 juta rupiah kepada setiap warga yang terkena dampak penutupan lokalisasi. Uang tersebut diberikan dalam bentuk tabungan, sebagian untuk modal usaha dan sebagian untuk bekal hidup sementara hingga penerima santunan bisa bekerja lagi. Untuk PSK luar daerah uang tersebut juga digunakan untuk biaya pulang ke daerah asal. Selain biaya transportasi, bagi warga terdampak uang itu diharapkan dapat menjadi modal usaha yang dapat menjadi penghasilan pengganti bagi mereka kelak.

Selain bantuan berupa dana, bantuan berupa pelatihan keterampilan seperti membuat kue kering, telor asin, deterjen atau sabun cair juga dilakukan. Pendampingan dari mulai pelatihan hingga pemasaran produk sudah dilakukan. Pemberdayaan warga terdampak seperti menjadikan mereka pengusaha pulsa atau travel agent, hingga mengangkat warga menjadi tenaga di pemerintahan juga dilakukan. Setahun setelah Dolly ditutup, memang beberapa warga mulai beralih ke usaha baru hasil pelatihan,

(7)

7 seperti berdagang telur asin atau membuat sabun deterjen yang dijual ke binatu. Pemerintah Kota Surabaya berusaha menjadikan Dolly dan warganya sebagai wilayah usaha ekonomi produktif.

Usaha-usaha pelatihan yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Surabaya selama setahun ini menjangkau sekitar 600 orang warga yang terkena dampak penutupan (Dedy Listiadi, Kepala dinsos Surabaya). Jumlah ini tentunya masih sangat kecil melihat data sebelumnya, bahwa 14.000 orang butuh pekerjaan baru setelah Dolly ditutup. Sisanya tentu masih membutuhkan perhatian pemerintah, bantuan pelatihan, karena minimnya pendidikan dan keterampilan yang dimiliki masyarakat terdampak. Menurut Drummond (1990, 63), pelatihan berarti menuntun dan mengarahkan perkembangan dari peserta pelatihan melalui pengetahuan, keahlian dan sikap yang diperoleh untuk memenuhi standar tertentu.

Peningkatan ketrampilan masyarakat untuk mendorong kemandirian merupakan bagian penting dalam rangka mengurangi pengangguran dan kemiskinan. Jenis pelatihan yang diajukan dalam proposal ini berupa latihan mendesain dan memproduksi suvenir khas Surabaya, berupa t-shirt sablon. Kaos merupakan bentuk suvenir dengan harga yang terjangkau dan banyak dicari masyarakat dan wisatawan yang berkunjung ke Surabaya. Suvenir kaos ini banyak terdapat di pusat perbelanjaan, ragam desainnya beraneka rupa dan mengangkat beragam tema. Hal tersebut membuktikan bahwa ada banyak permintaan pasar di Surabaya.

Diharapkan kedepannya, pelatihan ini akan memberi bekal kepada masyarakat terdampak untuk merintis kampung clothing. Surabaya belum mempunyai penyedia jasa usaha clothing seperti mulai dari konveksi, sablon hingga pengemasan yang memadai. Usaha clothing di Indonesia banyak berkembang di Bandung, Jawa Barat dan di Daerah Istimewa Yogyakarta. Di Bandung terdapat kampung sentra usaha produksi kaos, dimana lini produksi mulai dari hulu sampai hilir diadakan di satu lokasi saja, sehingga kampung clothing ini juga menjadi tujuan utama para pengusaha clothing di luar Bandung. Sementara, para pengusaha lokal Surabaya banyak menggunakan jasa sablon dan konveksi dari Jogjakarta sebagai sarana pemenuhan kebutuhan usaha mereka dikarenakan Surabaya tidak mampu menampung kebutuhan produksi.

Sehubungan dengan berbagai macam kelebihan tersebut, Usaha Desain dan Sablon Kaos Suvenir Surabaya ini dapat dikembangkan sebagai alternatif memberikan bekal kemandirian bagi masyarakat terdampak penutupan lokalisasi Dolly, guna memperoleh kesempatan kerja dan kesempatan berusaha dalam upaya mengentaskan pengangguran dan kemiskinan. Jenis Ketrampilan ini dapat dikembangkan disetiap daerah. Usaha desain dan sablon kaos bisa dilakukan dengan modal yang relatif ringan, dapat menyerap banyak tenaga kerja, dan dapat dikerjakan oleh laki-laki dan perempuan.

(8)

8

1.2. Perumusan Konsep dan Strategi Kegiatan

1.2.1. Pelatihan Modal dan Pemasaran

Materi ini untuk memberikan bekal pengelolaan usaha, materi yang diberikan secara sederhana sesuai kebutuhan usaha yang di laksanakan oleh peserta , meliputi :


a. Fungsi Manajemen
 b. Manajemen Pemasaran


c. Manajemen Keuangan dan Produksi 1.2.2. Pelatihan Desain

Materi yang disampaikan adalah teori tentang desain kaos populer yang berhubungan dengan suvenir Surabaya, berikut aplikasinya menggunakan Corel Draw, meliputi:

a. Teori Desain Kaos Suvenir Populer

b. Praktek membuat desain dengan perangkat lunak CorelDraw 1.2.3. Pelatihan Sablon

Materi yang diberikan adalah cara teknis sablon manual untuk pemula, meliputi: a. Membuat mal/master desain

b. Jenis bahan dan peralatan c. Finishing

1.3. Tujuan, Manfaat dan Dampak yang diharapkan

Maksud dan tujuan dari Pelatihan Ketrampilan ini adalah :

a. Mendayagunakan Potensi Sumber Daya Manusia untuk peningkatan kesejahteraan. b. Mewujudkan kemandirian Usaha dan bekerja

c. Memperluas kesempatan kerja dan kesempatan berusaha d. Mampu menciptakan lapangan pekerjaan

e. Memenuhi kebutuhan pasar Wisatawan dan Masyarakat

1.4. Target Luaran

1. Artikel internasional berupa jurnal nasional atau Makalah di Konferensi

Internasional

(9)

9

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Teori Penunjang

2.1.1 Kajian Pemberdayaan Masyarakat melalui Kerajinan Souvenir Khas Daerah.

Penutupan lokalisasi Dolly berdampak besar terhadap masyarakat sekitarnya, terutama dalam segi ekonomi. Penduduk sekitar yang selama berpuluh tahun menggantungkan nafkah dan nasibnya pada bisnis prostitusi ini terancam jatuh dalam kemiskinan. Menurut Suriyan dan Gruen (2012), sebuah masyakat di suatu tempat tidak menjadi miskin karena mereka malas mencari nafkah. Dalam theory 3D of being

Poor, disebutkan ada tiga faktor yang menyebabkan orang kesulitan mencari nafkah

dan akhirnya menjadi miskin, yaitu: 1) Disabilitas atau keterbatasan fisik, 2) Dalam keadaan sakit dan ke 3) Penurunan ketrampilan karena usia lanjut (Suriya & Gruen, 2012). Pada studi kasus di Mae Kam Pong, Thailand, Suryan (Suriya dalam Suriya & Gruen, 2012) menemukan bahwa Community Based Tourism atau CBT bisa menjadi jalan keluar dari permasalahan kemiskinan pada masyarakat di lokasi tertentu.

CBT sendiri merupakan strategi pariwisata yang menitikberatkan kepada keterlibatan masyarakat setempat dalam perencanaan dan pemeliharaan pengembangan industri dalam rangka menciptakan sebuah industri pariwisata yang berkelanjutan (Blackstock, 2005). Masyarakat setempat dapat dilibatkan dalam pembuatan cinderamata khas daerah. Dalam dunia pariwisata, kesediaan souvenir atau cinderamata khas daerah merupakan salah satu hal yang penting. Cinderamata khas daerah memiliki fungsi sebagai pengingat bagi si pengunjung bahwa yang bersangkutan pernah berada di suatu tempat, dan sebagai buah tangan untuk dibagikan pengunjung kepada keluarga maupun handai taulan.

Suriya dan Gruen (2012) menjelaskan bahwa penerapan pembuatan souvenir khas daerah sebagai strategi CBT akan memberikan pendapatan kepada penduduk setempat. Ada lima alasan mengapa program ini akan berhasil, 1) Ketrampilan pengrajin: akan mudah bagi masyarakat bergabung dalam produksi souvenir karena membutuhkan tingkat ketrampilan yang rendah, 2) Keterbukaan: siapapun anggota masyarakat akan mudah untuk bergabung, 3) Sumber pendapatan ganda: setiap anggota masyarakat dapat bergabung kapan saja. Mereka bisa memperoleh pendapatan baik dari pembuatan souvenir atau dari proyek lain, 4) Ukuran pasar: Pasar souvenir cukup besar untuk menggantikan

2.1.2 Kajian Desain Kaos

T-Shirt merupakan dasar fashion yang telah menjadi bagian utama pakaian jadi selama bertahun-tahun dan akan terus berlanjut hingga bertahun-tahun yang akan

(10)

10 datang. T-Shirt begitu populer bagi kalangan apapun. Tren T-Shirt terus berkembang, sepanjang beberapa musim, T-Shirt bersablon (screen printing) begitu banyak

bermunculan. Pada musim yang lain, T-Shirt dengan pola-pola yang mencolok atau motif-motif yang lebih halus membanjiri pasaran.

Gambar 2.1 contoh kaos dengan pola-pola yang mencolok (Sumber: www.google.com)

Saat ini yang banyak diaplikasikan ke dalam T-Shirt adalah T-Shirt customize. Ada banyak alasan besar bagi T-Shirt customize untuk tetap bertahan dan selalu diminati. Sebuah T-Shirt bisa menggambarkan suatu kebanggaan dalam keluarga, olah raga, sekolah, suatu prestasi, keyakinan, negara atau kota. T-Shirt bisa dibubuhi gambar untuk mengungkapkan pernyataan sebuah keyakinan, pendapat, sikap politik, atau menyampaikan suatu informasi. T-Shirt yang dibuat sebagai tanda bahwa seseorang telah mengunjungi suatu tempat, acara apa yang pernah diikuti ataupun yang akan direncanakan. T-Shirt juga dapat menunjukkan suatu kegiatan digemari, menunjukkan gambar tempat favorit, tokoh favorit dan hal-hal lain dan memamerkan hobi seseorang. T-Shirt yang dibuat secara khusus seringkali menjadi alat efektif dalam membangun team di suatu kantor, sekolah, olah raga, atau berbagai kelompok kegiatan. Sebagai sarana promosi acara seperti festival, premier film dan proyek khusus, T-Shirt mampu menjadi sarana penyebarluasan yang cukup baik.

(11)

11

(Sumber: www.google.com)

Gambar 2.3 contoh kaos untuk promosi (Sumber: www.google.com)

Gambar 2.4 contoh kaos bertema quote (Sumber: www.google.com)

(12)

12

(Sumber: www.google.com)

2.1.3 Kajian Teknik Sablon (Cetak Saring)

Sablon (Silkscreen Printing) merupakan salah satu teknik cetak yang cukup berkembang dimasyarakat. Hampir disetiap sudut dapat kita jumpai orang yang menawarkan jasa sablon. Hal ini pertanda bahwa sablon merupakan usaha yang cukup menguntungkan dan memiliki pangsa pasar yang luas sehingga persaingan cukup ketat disektor ini. Andrews (1964) menguraikan bahwa teknik silk screen dan

Serigraphy merupakan cetak saring yang sederhana (simple silk screen printing) dan

cetak saring lanjutan (advanced silk screen printing). Teknik cetak saring sederhana ini diantaranya dilakukan dengan teknik paper cut (melubangi bagian kertas sebagai bahan acuan gambar). Teknik cetak saring lanjutan terdiri dari 1) Paper block out; 2)

crayon block out; 3) Lacquer film block-out; 4) Tusache block-out ; dan 5) Glue block-out. Pendapat yang sama dikemukakan Caza (tanpa tahun : 27-38) menjelaskan

lima teknik penggambaran pada screen, yaitu: Line work and flat colour; 2) Block out ; 3) Drawing with seroid; 4) Drawing with litho ink; dan 5) The Mercier Method .

1. Alat dan Bahan Sablon

Berikut ini beberapa alat dan bahan yang harus dimiliki untuk praktik sablon (latihan dengan cat water base dan solvent base) berikut keterangannya. Alat dan bahan berikut diperuntukan untuk photographic method. Teknik ini lebih dikenal dengan teknik afdruk. teknik ini paling populer di industri sablon rumahan atau pabrik karena dianggap relatif mudah cara pelaksanaannya.

- Alat-alat yang Digunakan dalam Cetak Sablon

1. Meja sablon (bisa membuat sendiri dari meja biasa dengan cara dipasang dua buah engsel)

Gambar 2.6 Meja sablon

2. Bejana plastik untuk wadah cat maupun obat-obat sablon lainnya (jumlah sesuai dengan keperluan warna dan obat sablon)

(13)

13 3. Sendok untuk mencampur cat

4. Rakel untuk menggosok cat pada screen (ukuran sesuaikan dengan screen) Ada tiga jenis karet yang digunakan untuk rakel yaitu: jenis

keras(A90,U85,V90), sedang (A80), Lunak (F65, F75)

Gambar 2.7 Rakel

5. Screen (ukuran minimal yang ada dipasaran 20x30 cm T48,T54, T61, T65, T77) . Untuk menyablon berbagai media digunakan nomer screen yang berbeda-beda berikut jenis-jenis screen yang ada dipasaran:

Gambar 2.8 contoh screen sablon

Tabel 2.1 Perbandingan nomor screen dan kegunaannya

6. Kaca penekan (tebal 5mm bening) digunakan untuk proses afdruk desain yang berfungsi sebagai penahan kertas agar menempel rapat pada screen 7. Bantalan busa untuk alas

8. Kain hitam 9. Mika film

10. Coater/Karton duplek/penggaris kecil untuk meratakan diazol

No Screen Kegunaan

T25,T30,T36,T40 Menyablon handuk

T48,T54, T61, T65, T77 Menyablon kain/kaos

T90, T120 Menyablon kayu, gelas

T150, T165, 200S Menyablon kertas, plastik, sticker

(14)

14 11. Lampu sorot 100 watt (pengganti jika tidak ada sinar matahari)

12. Sprayer/semprotan air

13. Hair Dryer (untuk mengeringkan screen)

14. Kain yang diikatkan pada stik kayu/bambu (untuk membersihkan screen dengan bahan diazol remover)

15. Kapas atau kain perca katun (untuk membersihkan screen ketika ada masalah blobor atau membersihkan ketika ganti warna/selesai penyablonan)

- Bahan-bahan yang diperlukan dalam Cetak Sablon 1. Diazol afdruk + sensitizer (untuk bahan pengafdrukan)

2. Diazol remover (bahan untuk menghapus gambar pada screen) 3. Cat tekstil

Gambar 2.9 Cat untuk menyablon

4. Cat PVC

5. Kain putih dan Kertas HVS (untuk latihan pengecapan/jejak sablon) 6. M3 (larutan pengencer PVC sekaligus digunakan untuk membersihkan

screen )

Gambar 2.9 M3 atau larutan pengencer

7. Lem kertas untuk batas posisi barang cetakan atau anleg. Batas posisi ini untuk bahan cetakan kertas dan plastik. Sedangkan untuk kaos atau kain mengandalkan penyinaran dari bawah untuk ketepatan posisi

(15)

15 - Langkah-langkah yang harus dilakukan dalam Cetak Sablon

a. Pembuatan Desain/Gambar Sablon

Tahap awal yang harus dikerjakan dalam proses sablon adalah pembuatan gambar rancangan, yakni gambar yang akan diafdruk atau dipindahkan ke

screen dengan teknik afdruk. Gambar rancangan ini biasa disebut sebagai

klise atau gambar acuan. Teknik menggambar ada dua jenis yakni dengan cara manual atau menggambar langsung dan menggunakan komputer (CorelDraw, PhotoShop, Photo Paint, dll.). Pada dasarnya kedua cara ini sama yakni menghasilkan gambar untuk di afdrukan ke screen. Persaratan utama gambar tersebut adalah tidak tembus cahaya. Bagian ini akan menghalangi cahaya masuk dan menghasilkan bagian yang berlubang (tembus cat) atau bagian gambar.

b. Pemindahan desain ke screen (Teknik Afdruk)

Proses pengafdrukan merupakan proses paling sulit bagi para pemula. Sebelum melakukan pengafdrukan, perlu diketahui karakteristik jenis obat, cuaca dan lama penyinaran.

Tabel 2.2

Perbandingan jenis obat afdruk, sinar yang digunakan dan lama penyinaran pada proses afdruk

Pemakaian obat afdruk untuk sablon diatas kertas, plastik, kain dan material lainnya, pada prinsipnya sama. Berikut ini disajikan contoh cara pengafdrukan dengan menggunakan diazol photo-emulsion.

1. Diazol dicampur dengan sensitizer, lalu aduk sampai rata. Untuk hasil yang lebih baik, diazol dan sentizer sebaiknya diaduk setengah hari dimuka agar gelembung udara yang timbul saat pengadukan hilang. Simpan diazol yang telah dicampur di ruang yang teduh.

Jenis Obat Keadaan Cuaca Lama Waktu Penyinaran Gelatine- Bichromate Cuaca terik Cuaca berawan Berawan tebal Mendung gelap ½ -1 menit 2 - 3 menit 3 - 5 menit 5 - 15 menit Chrome Gelatine Cuaca terik Cuaca berawan Cuaca mendung 1 menit 2 - 3 menit 3 - 5 menit Cromatine Cuaca terik Cuaca berawan Cuaca mendung 8 - 10 detik 20 detik 60 detik Diazol Cuaca terik Cuaca berawan Cuaca mendung 20 detik 40 detik 60 detik

(16)

16 2. Semir/oles campuran diazol kepermukaan screen dengan memakai

Coater agar olesan diazol rata.

3. Keringkan screen yang telah disemir/ dioles diazol di ruangan teduh. Pengeringan bisa dengan menggunakan oven pemanas, hair dryer, atau kipas angin.

4. Pasang terbalik klise permukaan screen, tumpuk dengan kaca bening 5 mm, lalu beri bantalan busa tebal pada bagian bawah screen, dan bila perlu beri papan di bawah busa agar mudah memegang tumpukan screen bisa sedang mengadakan penyinaran (masih dilakukan di ruangan yang teduh).

5. Penyinaran screen bisa menggunakan sinar matahari yang terik selama 30 – 40 detik, atau menggunakan lampu neon yang didjajarkan beberapa buah. Jarak lampu ke screen 8 cm, waktu penyinaran selama 5 – 7 menit. Setelah selesai penyinaran, tumpukan screen dibawa kembali ke ruangan teduh, lepaskan klise, kaca dan busa screen.

6. Semprot screen yang telah disinari dengan air ledeng ayang deras, maka akan timbul gambar yang sesuai dengan klise, kemudian jemur setengah jam. Setelah kering olesi/semir dengan diazol hartermittel, jemur lagi selam setengah jam, beri kertas perekata pada pinggiran screen dan screen telah siap dipakai untuk menyablon

7. Bila anda hendak menyablon kaos yang berjumlah banyak, diperlukan screen yang obatnya tahan terhadap gosokan, untuk itu screen dilapisi dengan cairan screen lak.

- Proses Penyablonan

Langkah awal yang perlu diperhatikan dalam proses penyablonan adalah karakteristik bahan yang akan disablon. Semua benda yang akan disablon memiliki sifat yang berbeda antara yang satu dengan yang lainnya. Hal ini perlu diketahui agar pada waktu penyablonan kita dapat dengan benar menggunakan screen dan tinta yang cocok dengan sifat benda tersebut.

Tabel 2.3 Sifat, jenis benda dan ukuran penggunaan screen dalam teknik cetak sablon

Sifat Benda Nama Benda Ukuran Screen Keterangan

Benda meresap Jenis karung dan tekstil, kain tebal, handuk, selimut 90 T, 77 T, 61 T sampai nomor kerapatan terendah Semakin besar nomor kerapatan semakin halus keadaan screen dan semakin sedikit keluarnya tinta dari balik pori-pori gassa untuk mengetahui sifat dan jenis Benda sedang

(tidak terlalu meyherap cat)

Jenis kulit, berbagai kertas, jenis-jenis dos, jenis karton manila, imitasi leer, dan lain-lain

(17)

17 Tidak menyerap

cat

Plastik, kaca, mika, seng, dll 165 T, 180 S, 200 S atau 228 S. benda serta ukuran screen biasanya berdasarkan pengalaman

Sumber: Disarikan dari Irawan (1994, 10-11)

Berdasarkan tabel di atas, maka dalam mempelajari kerajinan cetak sablon ini seseorang perlu mengenali sifat benda, nama benda dan sceen yang biasa digunakan pada proses sablon. Semua benda yang akan disablon memiliki sifat yang berbeda Hal ini perlu diketahui agar pada waktu penyablonan dapat dengan benar menggunakan screen dan tinta yang cocok dengan sifat benda tersebut. Yudeseputro (1983) berpendapat bahwa seorang yang akan membuat benda kerajinan sebaiknya mengenal bahan, artinya mengenali watak bahan, mengolah dan mempergunakannya berdasarkan berbagai teknik. Dalam prakteknya, sebelum menyablon adalah memasang screen pada catok. Kemudian beri tanda patokan posisi benda (anleg) berupa pengeleman kertas membentuk siku. Patokan posisi sablon ini dibuat dengan cara menyablonkan pada kaca meja sablon kemudian diberi tanda anleg. Cara lainnya, menerawangkan gambar yang ada pada screen dengan benda yang akan disablon yang diletakan di bawahnya, kemudian digeser-geser hingga posisi yang dikehendaki.

Setelah patokan posisi benda terpasang dengan baik maka berikutnya tuangkan cat di atas screen kemudian, lakukan penggosokan dari arah catok ditarik ke arah badan kita. Cara ini bisa berlainan setiap orang tergantung kebiasaan masing-masing. Demikian seterusnya, hingga produksi cetakan sablon selesai. Setelah selesai screen dapat dicuci dengan M3 dengan menggunakan kain perca katun atau kapas (jika sablon solvent base) tetapi jika penyablonan water base (cat tekstil diatas kain) maka pencuciannya cukup menggunakan air.

- Penghapusan Gambar pada Screen

Proses ini sangatlah mudah, siapkan oles dan gosok diazol remover pada seluruh permukaan screen. Karena bahan ini mengakibatkan iritasi pada kulit Biarkan kurang lebih 3 sampai dengan 6 menit, kemudian semprotkan air deras pada permukaan screen hingga screen bersih kembali.

(18)

18

BAB III

STRATEGI DAN PERENCANAAN KEGIATAN

3.1 Strategi

Pelatihan ini bekerja sama dengan pihak Badan Pengembangan Masyarakat dan Keluarga Berencana (Bappemas-KB) Pemerintah Kota Surabaya untuk mengidentifikasi dan menseleksi calon peserta pelatihan. Kegiatan pelatihan dilaksanakan di Kantor Kelurahan Putat Jaya, Kecamatan Sawahan, Surabaya. Dipilihnya lokasi ini karena daerah terdampak merupakan cakupan wilayah Kelurahan Putat Jaya. Selain itu, Kantor Kelurahan Putat Jaya memiliki fasilitas yang ideal berupa ruang kelas, Broadband Learning Center dengan 10 unit komputer dan pendapa yang bisa digunakan sebagai workshop praktek sablon.

Pelatihan dilaksanakan selama tiga hari, yaitu tanggal 18 Agustus 2015 sampai dengan tanggal 20 Agustus 2015, dengan rincian sebagai berikut:

3.1.1. Hari 1: Pelatihan Modal dan Pemasaran.

Materi ini untuk memberikan bekal pengelolaan usaha, materi yang diberikan secara sederhana sesuai kebutuhan usaha yang di laksanakan oleh peserta , meliputi :

a. Fungsi Manajemen, b. Manajemen Pemasaran

c. Manajemen Keuangan dan Produksi 3.1.2. Hari 2: Pelatihan Desain

Materi yang disampaikan adalah teori tentang desain kaos populer yang berhubungan dengan suvenir Surabaya, berikut aplikasinya menggunakan Corel Draw, meliputi:

a. Teori Desain Kaos Suvenir Populer

b. Praktek membuat desain dengan perangkat lunak CorelDraw 3.1.3 Hari 3: Pelatihan Sablon

Materi yang diberikan adalah cara teknis sablon manual untuk pemula, meliputi: a. Membuat mal/master desain

b. Jenis bahan dan peralatan c. Finishing

3.2 Rencana Kegiatan

1. Pemberian materi mengenai permodalan usaha, jenis usaha sesuai dengan keterampilan individu, dan pemasaran UKM untuk produk hasil pelatihan, dilaksanakan di ruang kelas Kelurahan Putat Jaya.

2. Pelatihan keterampilan desain menggunakan software komputer CorelDraw, dilakukan di Broadband Learning Center Kelurahan Putat Jaya. Selain itu

(19)

19 diajarkan pula teori mengenai tema desain kaos populer dan layak jual.

3. Pelatihan teknik sablon manual untuk pemula, dipandu oleh instruktur.

3.3 Keberlanjutan

Hasil dari kegiatan ini akan dipublikasikan di seminar internasional dan materipelatihan didokumentasikan dalam bentuk Modul ajar (Hand-Out).

(20)

20

BAB IV

HASIL YANG DICAPAI DAN KEBERLANJUTANNYA

4.1 Hasil Capaian

Kegiatan PPM Pemberdayaan Masyarakat terdampak Penutupan Lokalisasi Dolly dilaksanakan dalam jangka waktu tiga hari mulai tanggal 18 Agustus sampai dengan 20 Agustus 2015. Tujuan utama supaya para peserta pelatihan mengerti mengenai kondisi bisnis kaos souvenir mulai dari hulu ke hilir. Pembagian hari pertama adalah materi desain dan permodalan. Peserta pelatihan terdiri dari 10 orang, seperti yang tercantum di tabel berikut:

No Nama Peserta Tanggal Lahir Alamat

1 Rinawati Djuliasih 05-07-1966 Kupang Gunung Timur 5/15 2 Hari Susilo (hadir

hari pertama saja)

24-10-1983 Putat Jaya Timur Tembusan 1B/12

3 Harini Irawati 06-11-1968 Kupang Gunung Timur 5/28 4 Warsito 05-09-1960 Putat Jaya 2-A/5

5 Suhartatik 06-07-1979 Girilaya 7/7

6 Nur Kajono 02-07-1969 Kupang Gunung Timur 3/33 7 Muhajir 15-11-1959 Simo Gunung Kramat Barat 6/47 8 Yudha Dwi H 27-10-1994 Putat jaya C Timur 5/27

9 Aldo Bintang S 01-06-1997 Putat Jaya C Timur 5/28

10 Suryo Adi S 10-06-1984 Putat Jaya Timur Tembusan B/07 11 Adi Priyanto 09-02-1995 Putat Jaya Timur Tembusan B/20

Tabel 4.1

Data Peserta Pelatihan

4.1.1 Hari Pertama

Hari pertama mengajarkan materi pemodalan dan desain. Materi permodalan meliputi contoh-contoh usaha souvenir kaos yang dapat memberi gambaran bagaimana kondisi usaha kaos, peluang dan hambatan yang dihadapi seputar usaha. Contoh-contoh usaha souvenir kaos antara lain dagadu jogja, Joger Bali dan distribution outlet (distro) di daerah Bandung. Peserta diberikan workshop mengenai alur perusahaan mulai dari

(21)

21 tangan penjual hingga sampai tangan pembeli. Peserta pelatihan melakukan simulasi pekerjaan mulai dari desainer materi kaos, proses penyediaan bahan setengah jadi dan proses penyablonan, hingga lini pemasaran produk yang sudah jadi. Hal tersebut sangat erat kaitannya dengan jumlah modal usaha yang harus disediakan dan bagaimana mencari pelanggan.

Gambar 4.1

Pembukaan Pelatihan oleh Ketua Panitia dan Lurah Putat Jaya di Hari Pertama Materi desain merupakan materi pengantar mengenai tema/cerita yang akan menjadi ide utama suvenir. Tema suvenir utamanya mengenai hal-hal seputaran Surabaya, bahasa, budaya, kuliner, bangunan bersejarah hingga cerita perjuangan dan ikon pahlawan kota Surabaya. Peserta diarahkan untuk mulai mencari ide dari hal paling dekat yang ada disekitar mereka, atau hal-hal yang menarik minat mereka sendiri. Ide dasar ini kemudian diarahkan untuk menjadi materi yang akan dituliskan di kaos, misal ide mengenai bahasa parikan Surabaya atau gambar ikon pahlawan, dan menjadi gaya khas tema usaha para peserta kedepannya. Tema yang menjadi ketertarikan peserta antara lain mengenai bahasa dan parikan khas Surabaya, kuliner Surabaya, dan monument bersejarah yang ada di Surabaya.

(22)

22

4.1.2. Hari Kedua

Hari kedua peserta menggunakan fasilitas Broadband Learning Centre milik Pemerintah Kota Surabaya yang berada di Kelurahan Putat Jaya. Komputer terdiri dari 9 unit dan menggunakan software CorelDraw x7. Software CorelDraw digunakan karena teknis penyablonan membutuhkan software tersebut. Tujuan dari pelatihan adalah memberikan pengetahuan kepada para peserta mengenai teknologi yang terlibat dalam proses sablon, dan sebagai kelanjutan workshop hari pertama tentang mengaplikasikan ide mereka yang berupa sketsa kasar menjadi desain siap cetak dengan bantuan software yang sesuai.

Mayoritas peserta kurang peka akan teknologi komputer, terutama dengan software Coreldraw, dan pada hari kedua materi yang diberikan adalah materi untuk pemula. Materinya meliputi pengenalan area kerja software, kegunaan software bagi pekerjaan sablon, lalu pengolahan teks dan foto menjadi bentukan berbeda untuk tingkat pemula. Tujuan dasar tercapai dengan baik, namun kendalanya adalah latihan yang harus mereka kerjakan membutuhkan ketersediaan komputer, sedangkan mayoritas tidak mempunyai perangkat komputer di rumah. Pengenalan software CorelDraw harus dilakukan supaya peserta mengetahui bagaimana proses desain grafis dilakukan walaupun lini usaha para peserta tidak terletak pada proses tersebut.

4.1.3. Hari ketiga

Hari ketiga merupakan hari terakhir pelaksanaan pelatihan, yaitu mengenai teknis pelaksanaan sablon manual. Pelatihan dilakukan di ruang kelas dan pendopo kelurahan Putat Jaya. Peralatan menyablon dan kaos polos untuk latihan disediakan oleh panitia untuk peserta. Tahap pertama yang dilakukan adalah pengenalan alat-alat sablon Materi yang disablon yaitu gambar Bung Tomo yang disediakan oleh instruktur. Gambar dengan ukuran kertas A3 kemudian ditransfer ke screen sablon masing-masing peserta. Kendalanya dikarenakan masih pertama kali melakukan proses afdruk (cetak foto manual) dan proses sablon juga masih sangat asing bagi para peserta maka hasil cetakan dari kertas ke screen sablon juga belum maksimal.

Proses setelah pemindahan gambar dari kertas ke screen sablon adalah proses yang melibatkan peralatan screen ukuran 35x45 cm dan cat sablon. Hasil afdruk yang dilakukan di ruang kelas kemudian diaplikasikan ke permukaan kaos polos. Warna yang digunakan satu jenis, yaitu setengah peserta warna hitam dan setengah peserta

(23)

23 menggunakan warna cat merah di kaos berwarna putih. Setiap peserta praktek sablon didampingi instruktur.

Gambar 4.2

Peserta pelatihan mempersiapkan screen sablon

Gambar 4.3

Para peserta pelatihan bersama panitia dan instruktur serta Lurah Putat Jaya berfoto bersama dengan kaus sablon hasil karya mereka.

(24)

24

4.2. Capaian Target Luaran

Luaran dari Program Pengabdian pada Masyarakat ini terdiri dari dua item, yang pertama adalah Makalah Publikasi Pengabdian Masyarakat dan item yang kedua adalah Buku Modul Ajar tentang sablon. Makalah Publikasi Pengabdian Masyarakat telah diterima sebagai salah satu penyaji Poster Ilmiah pada 9th International Conference on Research Work and Learning, 9-12 Desember 2015, dengan judul “An Empowerment for Red-light District Community through T-Shirt and Screen Printing Workshop for Surabaya Souvenir: 'Dolly' Shutdown Aftermath” yang diselenggarakan

oleh School of The Arts Singapore.

Kemudian, untuk modul pelatihan desain kaus dan sablon souvenir khas Surabaya, telah diselesaikan dengan jumlah halaman sebanyak 20 lembar. Modul ini terdiri dari materi Business Canvas dan Pengenalan Teknis Cetak sablon.

4.4 Analisis Capaian Target Luaran

Publikasi ilmiah Pengabdian pada Masyarakat berupa Presentasi Poster. Penulis mengakomodasi masukan reviewer pada 9th International Conference on Research Work and Learning yang menyarankan untuk menjelaskan lebih jauh apakah kegiatan

ini merupakan bagian dari sebuah riset, atau murni inisiasi untuk membangun usaha. Reviewer juga menambahkan supaya penulis menyampaikan dalam poster tanggapan apa yang diharapkan dari pengunjung.

Modul pelatihan untuk kegiatan Pengabdian pada Masyarakat ini, sebaiknya memuat lebih banyak praktek daripada teori. Kemudian menambahkan materi-materi tentang computer grafis singkat dan sederhana yang mudah dipahami oleh peserta. Diharapkan setelah melakukan pelatihan selama tiga hari, para peserta mulai memahami tahap-tahap proses dari bisnis kaus sebagai souvenir Surabaya.

(25)

25

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan

Kegiatan pelatihan Desain dan Sablon Kaus Surabaya memiliki potensi yang sangat tinggi, karena modalnya tidak terlalu mahal, dan bisa dipelajari dengan waktu singkat. Selama tiga hari pelatihan, peserta mendapat materi tentang proses produksi dan memberikan pengetahuan lebih selain hanya proses sablon saja. Proses menyablon juga merupakan ilmu yang membutuhkan banyak latihan bagi pelakunya, terbukti dari saat pertama kali belajar melakukan sablon keseluruhan peserta mengalami kendala dari segi kerapihan.

Setelah selesai pelatihan para peserta mash membutuhkan banyak latihan, terutama apabila mereka serius akan menekuni usaha sablon. Instruktur pelatihan berfungsi menjadi semacam tempat magang dan latihan lanjutan apabila para peserta ingin belajar dan mendalami soal penyablonan.

5.2 Saran

1. Pelatihan tiga hari ini memang memberikan mereka pengenalan awal yang cukup komprehensif untuk memulai usaha sablon. Akan tetapi, para peserta masih sangat membutuhkan pembinaan lebih lanjut untuk memulai usaha mereka.

2. Dibutuhkan sinkronisasi antara kegiatan pelatihan sejenis ini dengan program pemerintah daerah setempat. Hasil luaran kegiatan sebaiknya dalam bentuk system atau teknis yang bisa lebih diaplikasikan bagi para peserta.

3. Pelatihan ini setidaknya membutuhkan waktu kurang lebih 2 minggu ditambah dengan program magang di sebuah workshop sablon selama dua minggu. Kemudian, tidak semua peserta akan menjadi desainer, tapi akan dipilah menjadi teknisi, bagian administrasi dan marketing. Dengan demikian pembinaan lebih lanjut sangat dibutuhkan.

(26)

26

BAB VI

RENCANA SELANJUTNYA

Para peserta pelatihan ini akan diproyeksikan menjadi sebuah kelompok usaha sablon kaus souvenir khas Surabaya, dan menjadi proyek percontohan untuk program-program serupa. Dari sepuluh orang peserta tersebut akan dibagi perannya, yaitu sebagai desainer grafis, teknisi sablon, administrasi, dan bagian marketing.

Potensi untuk bisnis kaus souvenir khas Surabaya sangat besar, dan ditunjang komitmen yang sangat tinggi dari Pemerintah Kota Surabaya untuk pengembangan masyarakatnya. Pendampingan dan pelatihan lebih lanjut sangat diperlukan untuk pengembangan kelompok usaha ini.

Bentuk-bentuk pendampingan dan pelatihan lanjutan adalah sebagai berikut:

1. Pelatihan Usaha dan pemodalan lanjutan; dengan materi administrasi keuangan, dasar-dasar pemasaran, dan pencarian modal.

2. Pelatihan Desain Grafis lanjutan; pelatihan digital drawing, digital typography dan digital photography

3. Pelatihan Sablon lanjutan; pengetahuan teknis, material dan media untuk sablon.

(27)

27

DAFTAR PUSTAKA

Blackstock, Kirsty. (2005). A critical look at community based tourism. Community

Development Journal, 40(1), 39-49. doi: 10.1093/cdj/bsi005

Suriya, Komsan, & Gruen, Carola. (2012). Souvenir production in community-based tourism and poverty reduction in Thailand. The Empirical Econometrics and

Quantitative Economics Letters, 1(1), 1-4.

SaintOnge, Michelle. (2009). Cheap and Easy! Screen Print The Ultimate Guide Unleash Your Creative Self!

Andrews, M. F. (1964). Creative Printmaking. New Jersey: Prentice-Hall, Inc. Irawan, A. (1994). Pedoman Cetak Sablon. Solo: Aneka.

Yudeseputro, Wiyoso. (1983). Seni Kerajinan Indonesia. Jakarta: Depdikbud. http://cetakkaos-murah.blogspot.com/2014/03/ragam-alat-dan-bahan-sablon.html Pengenalan alat dan bahan untuk proses sablon

(28)

28

Lampiran I

Riwayat Tim Pengabdi 1. Ketua Tim Pengabdi

a. Nama Lengkap : Octaviyanti Dwi Wahyurini, ST, MAppDesArt b. Jenis Kelamin : Perempuan

c. NIP : 198110012005012001

d. Fungsional/ Pangkat/ Gol. : Asisten Ahli/ IIIa e. Jabatan Struktural: Dosen

f. Bidang Keahlian: Desain Komunikasi Visual g. Fakultas/ Jurusan : FTSP/ Desain Produk Industri h. Laboratorium : Riset

i. Perguruan Tinggi : Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya

j. Alamat Rumah dan No Telp: Rungkut Harapan A/29 Surabaya, 0818304831 k. Riwayat Penelitian:

1. Peneliti anggota dalam “City Branding Surabaya sebagai Pusat Industri

Kreatif Nasional”, Dana DP2M Dikti, 2009

2. Peneliti Utama: Designing Visual Identities for Cities: Essential

Guidelines to the Development of City Brand Identities, Thesis/Project

untuk meraih gelar Master of Applied Design and Art, Curtin University Australia, 2012.

l. Publikasi :

Makalah Internasional: The Significance of City Logo in City Branding

Strategy, the 5th WSEAS International Conference on Cultural Heritage and

Tourism (CUHT'12), University of Cambridge, United Kingdom Jurnal Internasional: Brand Identities for Cities: Enhancing Graphic

Designer Expertise in City Branding Practice, The International Journal of

(29)

29

Lampiran Riwayat Pengabdi 2. Anggota Pengabdi

a. Nama Lengkap : Nurina Orta Darmawati, ST, MDs b. Jenis Kelamin : Perempuan

c. NIP : 198503182014042002

d. Fungsional/ Pangkat/ Gol. : Asisten Ahli/ IIIb e. Jabatan Struktural: Dosen

f. Bidang Keahlian: Desain Komunikasi Visual g. Fakultas/ Jurusan : FTSP/ Desain Produk Industri h. Laboratorium : Fotografi

i. Perguruan Tinggi : Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya j. Alamat Rumah dan No Telp: Oro-oro 1 no 40/081703176982 k. Riwayat Penelitian:

1. Peneliti anggota dalam “Pengembangan Kriteria Desain Karakter pada

Komik Sains sebagai Pendekatan Media Pembelajaran Sains Siswa Sekolah Dasar”, Post-Graduate Round Table Presentation

2. Peneliti Utama: Endorser dalam Iklan (Studi kasus iklan sabun LUX) Thesis/Project

l. Riwayat Pelatihan:

1. Pelatihan Pembuatan Logo Dengan Menggunakan Coreldraw, Dinas koperasi dan umkm provinsi jawa timur

(30)

30

Lampiran Riwayat Pengabdi 3. Anggota Pengabdi

a. Nama Lengkap : Waluyo Hadi, S.Ds, M.Ds b. Jenis Kelamin : Laki-laki

c. NIP : 3400201405001

d. Fungsional/ Pangkat/ Gol. : Dosen Non PNS e. Jabatan Struktural: Dosen Non PNS

f. Bidang Keahlian: Desain Produk

g. Fakultas/ Jurusan : FTSP/ Desain Produk Industri h. Laboratorium : Desain Protomodel

i. Perguruan Tinggi : Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya j. Alamat Rumah dan No Telp: Jl Cattleya 29, Delta Wedoro Indah, Waru, Sidoarjo, +62 81 5613 5632

k. Riwayat Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat:

(2008) Instructor, workshop UKM daerah perbatasan, ”Pelatihan Desain Kemasan dan Digital Modelling Furniture, Bangkalan, Madura

(2009) Instructor, "Workshop Brand for PKL Surabaya", cooperation with ITS-Dekopin Surabaya-kecamatan Tambaksari, and kecamatan Wiyung, Surabaya

(2009) Instructor, workshop IKM Alas Kaki Mojokerto cooperation with ITS-Disperindag Mojokerto

(2009) Instructor, workshop IKM Makanan dan Minuman bekerjasama dengan ITS-Disperindagprop, Surabaya

(2010) Instructor, workshop IKM Tas, cooperation with LSM Klinik IKM-Dekopin Surabaya-kecamatan Krambangan, Surabaya

(2010) Instructor, workshop IKM Alas Kaki, cooperation with LSM Klinik IKM-Dekopin Surabaya-kecamatan Tegal Sari, Surabaya

(2010) Instructor, workshop "Brand untuk IKM alas kaki", Sentra industri kecil Moro Krembangan, Surabaya

(2010) Instructor, workshop "Brand dan Desain ", IKM pakaian jadi sentra industri kecil Tegalsari, Surabaya

(2010) Instructor, workshop Pelatihan Komputer untuk Desain Produk dan

Kemasan, UKM se- Jatim & Kalimantan, Balai Diklat Industri Regional V, Kementrian Perdagangan RI, Surabaya

(2010) Instructor, "Workshop Daur Ulang Sampah Kantong Plastik", UKM Putat Jaya-Dekopin, Surabaya

(2010) Instructor, "Workshop Kreativitas Usaha Tingkat Terampil", UKM pasir kerang dan bandeng asap-YTL power, Paiton, Probolinggo

(2010) Instructor, "Workshop Kreativitas Usaha Tingkat Mahir", UKM pasir kerang dan bandeng asap- YTL power, Paiton, Probolinggo

(31)

31 (2010) Instructor, workshop "Daur ulang sampah kantong plastik", UKM

Kabupaten Pasuruan-Dekopin, Tretes, Pasuruan

(2011) Instructor, workshop, "Daur Ulang Sampah Kantong plastik", in cooperation with KPI (Kaltim Parna Industri), UKM Kabupaten Bontang, Kalimantan Timur

(2012) Instructor, workshop, "Coconut Shell Craft", Manado

(2012) Instructor, workshop, "Design Development of Mendong Craft", Tasikmalaya

(2012) Instructor, workshop, "Design Development of Akar Wangi Craft", Garut (2012) Instructor, workshop, "Design Development of Rattan Furniture ", Cirebon (2013) Instructor, workshop, "Product Development of Coconut Stick Craft", Ciamis

(2013) Assisstant Instructor, workshop, "Rattan Design Development Workshop by German Designer Jan Armgardt and Auwi Stubbe", Cirebon

(2013) Instructor, workshop, "Footwear and Leather Design Supervising Workshop", UKM Kota Bogor

(2013) Instructor, workshop, "Footwear and Leather Design Supervising Workshop", UKM Kabupaten Bogor

(2014) Instructor, workshop, "Rattan Furniture Design ", UKM Kota Palu, Sulawesi Tengah

(2014) Instructor, training for trainer, "Rattan Furniture Design and business ", UKM Kota Mamuju, Sulawesi Barat

Lampiran Riwayat Pengabdi 4. Anggota Pengabdi

a. Nama Lengkap : Putri Dwitasari, ST, MDs b. Jenis Kelamin : Perempuan

c. NIP : 3400201301004

d. Fungsional/ Pangkat/ Gol. : Asisten Ahli/ IIIb e. Jabatan Struktural: Dosen

f. Bidang Keahlian: Desain Komunikasi Visual g. Fakultas/ Jurusan : FTSP/ Desain Produk Industri h. Laboratorium : Fotografi

i. Perguruan Tinggi : Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya

j. Alamat Rumah dan No Telp: Gayungsari Barat 5 no 19 Surabaya/081803224141 k. Riwayat Penelitian:

1. Peneliti anggota dalam “Pengembangan Kriteria Desain Karakter pada

Komik Sains sebagai Pendekatan Media Pembelajaran Sains Siswa Sekolah Dasar”, Post-Graduate Round Table Presentation

2. Peneliti Utama: Konstruksi dan Budaya Kecantikan dalam Iklan (Studi kasus iklan Pond’s White Beauty Tahun 2001-2010) Thesis/Project

(32)

32 l. Riwayat Pelatihan:

1. Pelatihan Pembuatan Media Promosi Dengan Menggunakan Coreldraw, Dinas koperasi dan umkm provinsi jawa timur September 2014

2. Pelatihan Pembuatan Desain kaos Dengan Menggunakan Coreldraw, Dinas koperasi dan umkm provinsi jawa timur Desember 2014.

(33)

33

LAMPIRAN 2 Daftar Luaran

No Jenis Luaran Keterangan

1. Publikasi Ilmiah berupa poster, Dengan judul “An

Empowerment for Red-light District Community through T-Shirt and Screen Printing Workshop for Surabaya Souvenir: 'Dolly' Shutdown Aftermath”

Disajikan pada 9th International Conference on Research Work and Learning, 9-12 Desember 2015

2. Modul Pelatihan Desain Kaus dan Sablon Souvenir.

(34)

Gambar

Gambar 2.1 contoh kaos dengan pola-pola yang mencolok   (Sumber: www.google.com)
Gambar 2.4 contoh kaos bertema quote   (Sumber: www.google.com)
Gambar 2.6 Meja sablon
Gambar 2.7 Rakel
+3

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan pengabdian kepada masyarakat ini adalah untuk memberikan pelatihan, tentang cara dalam pembuatan hand sanitizer serta memberikan pengetahuan, teknologi

Usaha kami bergerak di bidang industri kreatif yang berfokus pada pembuatan kaos sablon satuan dengan desain sablon bebas sesuka keinginan pembeli tanpa minimum

Dengan kebijaksanaan tersebut maka inflasi dapat ditekan di bawah dua digit dan tingkat pengangguran pada tingkat yang rendah (rata-rata 5 persen). Hal ini

Organisasi Olahraga Fungsional adalah organisasi olahraga yang membina, mengembangkan, dan mengoordinasikan satu atau lebih cabang olahraga amatir dan/atau

Agar  para  pemangku  kebijakan,  penyuluh,  petani,  dan  pengguna  inovasi  lainnya  dapat  melakukan  adaptasi  terhadap  perubahan  iklim,  Badan Penelitian 

Di dalam proses komunikasi dokter-pasien, sikap professional ini penting untuk menjalin sambung rasa, sehingga pasien merasa nyaman, aman, dan dapat percaya kepada dokter

Pada tabel hasil test kuat kejut di atas menunjukan jumlah pukulan yang mengakibatkan kerusakan pada paving block, pada campuran 25% crumb rubber pada paving block

Ketika kita mendesain adaptive algorithm atau novel protocol dengan algoritma sliding window, hasilnya sangat dibutuhkan dalam mengidentifikasi setting parameter yang optimal