• Tidak ada hasil yang ditemukan

Universitas Diponegoro *)1

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Universitas Diponegoro *)1"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

107

Jurnal Abdikaryasakti ISSN : 2776-2769 (Online) Vol. 1 No. 2 Oktober 2021: Hal : 107-116 ISSN : 2776-270X (Print) Doi : http://dx.doi.org/10.25105/ja.v1i2.9398

PELATIHAN PEMBUATAN HAND SANITIZER DAN APLIKASI ALAT INJAK HAND SANITIZER DI DESA BULUSAN,

SEMARANG

(Training for Making Hand Sanitizer and Application of Foot-pedal Hand Sanitizer in Bulusan, Semarang)

Heny Kusumayanti1*), Ida Hayu Dwimawanti2,, Aulia Windyandari3, Budiyono2, Agus Purwanto2, Adi Kurniawan Yusim3, Yusuf Arya Yudanto1, Hanif

Muhammad Fathurrahman1

1 Teknologi Rekayasa Kimia Industri Departemen Teknologi Industri, Sekolah Vokasi Universitas Diponegoro

2 Sekolah Vokasi Universitas Diponegoro

3 Teknologi Rekayasa Konstruksi Perkapalan Departemen Teknologi Industri Sekolah Vokasi Universitas Diponegoro

E-mail : *)1[email protected]

Abstrak:.

Tujuan pengabdian kepada masyarakat ini adalah untuk memberikan pelatihan, tentang cara dalam pembuatan hand sanitizer serta memberikan pengetahuan, teknologi yang tepat guna kepada masyarakat di Desa Bulusan Semarang, selain membuat hand sanitizer yang dapat digunakan untuk keperluan sendiri sehari-hari, juga produk hand sanitizer dapat dijual sehingga dapat meningkatkan pendapatan masyarakat. Pengabdian ini dilakukan dengan cara memaparkan materi, memutar video tutorial yang berisi tentang cara pembuatan hand sanitizer, diskusi serta tanya jawab. Setelah itu penyerahan peralatan dan bahan pembuatan hand sanitizer serta penyerahan alat hand sanitizer sistem injak kepada perwakilan kelompok masyarakat yang mengikuti pelatihan pembuatan hand sanitizer di Desa Bulusan, Semarang.

Selanjutnya praktik bersama peserta pelatihan, selama praktik juga diskusi serta tanya jawab tentang hal-hal yang berkaitan dengan pembuatan hand sanitizer. Tulisan ini menjelaskan tentang pembuatan dan penggunaan hand sanitizer sebagai pembersih untuk bakteri, kuman atau virus yang bekerja secara efektif, sederhana karena dapat digunakan secara langsung tanpa harus membilasnya. Hasil dari kegiatan ini adalah hand sanitizer yang memiliki bau wangi peppermint dan daun sirih serta lemon, dengan pH 5 sesuai dengan standar yang ditetapkan SNI 2588-2017, ketika digunakan di tangan tidak menimbulkan iritasi.

Kata Kunci: Pelatihan dan Penggunaan Alat Injak, hand Sanitizer, Desa Bulusan Semarang

Abstract:

The purpose of this community service is to provide training, on how to make hand sanitizers as well as provide knowledge, appropriate technology to the community in Bulusan Village, Semarang, in addition to making hand sanitizers that can be used for their own daily needs, hand sanitizer products can also be used, sold so as to increase people's income. This service is done by explaining the material, playing video tutorials that contain how to make hand sanitizers, discussions and questions and answers. After that, the handover of equipment and materials for making hand sanitizers as well as handing over of use of foot-pedal hand

(2)

sanitizer to representatives of community groups who participated in training on making hand sanitizers in Bulusan Village, Semarang. Furthermore, practice with training participants, during practice also discussions and questions and answers about matters relating to the manufacture of hand sanitizers. This paper describes the manufacture and use of hand sanitizers as cleaning for bacteria, germs or viruses that work effectively, simple because they can be used directly without having to rinse them. The result of this activity is a hand sanitizer that has a fragrant smell of peppermint and betel leaf and lemon, with a pH of 5 in accordance with the standards set by SNI 2588-2017, when used on hands it does not cause irritation.

Keywords: Training and Use of Foot-pedal, Hand Sanitizer, Bulusan Village, Semarang

Article History:

Submission date : 02-06-2021 Revised: 22-08-2021 Accepted: 31-08-2021 PENDAHULUAN

Kesehatan adalah aspek utama dalam kehidupan, khususnya di masa pandemi Covid-19 seperti sekarang ini. Covid-19 merupakan penyakit yang disebabkan oleh varian virus baru dari Severe Acute Resipratory Syndrome Coronavirus 2 (SARS- CoV-2) yang menyerang sistem pernapasan, menyebabkan infeksi paru-paru yang berat hingga berakhir kematian (Nurhajijah et al., 2020). Covid-19 telah menjadi pandemi di seluruh bagian dunia, termasuk di Indonesia. Sampai saat ini, belum ditemukan penawar untuk penyakit tersebut dan masih dalam tahapan pemberian vaksin kepada masyarakat. Berbagai upaya untuk mencegah rantai penularan dan penyebaran virus corona, maka masyarakat perlu mengerti, memahami, menyadari dan melaksanakan protokol kesehatan yang sudah ditetapkan oleh pemerintah, salah satunya adalah menggunakan hand sanitizer. Antiseptik tangan atau lebih dikenal dengan hand sanitizer merupakan produk kesehatan yang secara instan dapat mematikan kuman tanpa perlu dibilas menggunakan air, dapat digunakan setelah melakukan aktivitas keluar dari rumah, setelah memegang atau menghitung uang, dan setelah membuang sampah (Lestari & Pahriyani, 2018; Nakoe et al., 2020). Hand sanitizer merupakan pembersih tangan dengan kandungan senyawa antibakteri yang menghambat hingga membunuh bakteri dalam waktu singkat (Sari & Isadiartuti, 2006). Kelebihan hand sanitizer salah satunya yaitu dapat membunuh kuman dalam waktu relatif cepat dengan bahan aktif berupa senyawa golongan alkohol dengan konsentrasi 60% sampai 80% dan golongan fenol (triclosan) sehingga memiliki mekanisme kerja dengan cara mendenaturasi dan mengkoagulasi protein sel kuman (Farahim & Asngad, 2018).

Pelatihan pembuatan hand sanitizer dan aplikasinya menggunakan alat injak di desa Bulusan, Semarang merupakan salah satu kegiatan pengabdian yang dapat dilakukan di masa pandemi Covid-19 sebagai upaya pencegahan penularan virus corona. Adapun tujuan dari kegiatan pengabdian ini yaitu: mentransfer ilmu pengetahuan dan teknologi dengan cara mengadakan pelatihan pembuatan hand

(3)

Pelatihan Pembuatan Hand Sanitizer dan Aplikasi Alat Injak Hand Sanitizer

di Desa Bulusan, Semarang 109 sanitizer dan mengedukasi masyarakat di desa Bulusan, Semarang tentang pembuatan hand sanitizer dan penerapannya menggunakan alat sistem injak. Sasaran program pengabdian kepada masyarakat adalah warga Bulusan, agar dapat mempraktikkan sendiri pembuatan hand sanitizer dan penerapannya melalui alat sistem injak sebagai upaya pencegahan penularan rantai virus corona. Selain itu, melalui kegiatan ini diharapkan dapat menjadi salah satu kegiatan edukasi kepada masyarakat mengenai pentingnya menjaga kesehatan dan selalu menerapkan protokol kesehatan selama pandemi Covid-19.

METODE

Pemaparan dan pelatihan dalam pembuatan hand sanitizer ini dilakukan pada tanggal 31 Mei 2021 tepatnya pada pukul 16:00 sampai 17.30 WIB di rumah Ibu RT 04 Bulusan yang diawali memberikan brosur bahan, alat dan cara kerja pembuatan hand sanitizer dilanjutkan menampilkan power point yang di tampilkan menggunakan LCD yang berisi pemaparan materi dan video demonstrasi pembuatan hand sanitizer, kemudian diikuti dengan praktik bersama membuat hand sanitizer.

Pada pelatihan ini kami mengunakan peralatan dari plastik dan pengaduk dari kayu supaya masyarakat mudah dalam mendapatkan alat tersebut dan mengaplikasikannya.

Peserta pelatihan terdiri dari 81,8 % perempuan dan 18,2 % laki-laki dengan berbagai macam latar pendidikan 63,6 % SMA, 9,1 % SMEA, 9,1 % SMK, 18,2 % sarjana. Ibu rumah tangga sebanyak 54,54 %, usaha laundry 9,1 %, guru 9,1 % dan pegawai negeri sipil 27,3 %. Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam pelatihan ini seperti pada Tabel 1 dan Tabel 2.

Tabel 1. Alat yang Digunakan dalam Pembuatan Hand Sanitizer No Nama Alat Fungsi

1 Gelas Takar Plastik Sebagai wadah untuk melakukan campuran dan sebagai ganti alat beaker glass di laboratorium.

2 Gelas Ukur Plastik Sebagai alat untuk mengukur jumlah larutan atau cairan.

3 Corong Plastik Membantu memindahkan larutan agar tidak tumpah.

4 Pengaduk Kayu Sebagai pengaduk untuk mencampur larutan.

5 Botol Spray Pengemas 100 mL

Sebagai wadah produk atau pengemas hand sanitizer.

6 Kertas pH Untuk mengukur pH hand santizer.

Tabel 2. Bahan dan Formulasi Pembuatan Hand Sanitizer berukuran 100mL No Nama Bahan Jumlah Fungsi

1 Isopropil Alkohol (99,8%)

752 mL Zat aktif pembunuh kuman dan bakteri.

2 Gliserin 12 mL Membuat alkohol lebih mudah diaplikasikan di kulit.

(4)

No Nama Bahan Jumlah Fungsi 3 Parfum atau Pewangi

(Peppermint dan Jeruk)

5 mL Sebagai pewangi.

4 Aquadest 231 mL Sebagai pelarut.

5 Ekstrak Daun Sirih 231 mL Sebagai pelarut dan zat organik pembunuh kuman dan bakteri.

Pelatihan pembuatan hand sanitizer di desa Bulusan, Semarang ini terbagi menjadi dua kelompok kecil. Dimana satu kelompok membuat hand sanitizer dengan pewangi peppermint dan ekstrak daun sirih, sedangkan kelompok yang lain membuat hand sanitizer dengan pewangi jeruk dan pelarut aquadest. Hasil dari pembuatan hand sanitizer dimasukkan ke dalam botol, diaplikasikan terhadap alat injak hand sanitizer, seperti terlihat pada Gambar 6. Diagram alir pembuatan hand sanitizer dengan ekstrak daun sirih dan pelarut aquadest ditampilkan pada Gambar 1. Sedangkan untuk pembuatan ekstrak daun sirih sendiri ditampilkan pada Gambar 2.

Gambar 1. Diagram Alir Pembuatan Hand Sanitizer dengan Ekstrak Daun Sirih dan Pelarut Aquadest

(5)

Pelatihan Pembuatan Hand Sanitizer dan Aplikasi Alat Injak Hand Sanitizer

di Desa Bulusan, Semarang 111

Gambar 2. Diagram Alir Pembuatan Ekstrak Daun Sirih HASIL KEGIATAN

Pelatihan pembuatan hand sanitizer di desa Bulusan, Semarang ini

menghasilkan dua produk dengan hasil yang ditabulasikan dalam Tabel 3 berikut.

Tabel 3. Hasil Pengamatan Produk Hand Sanitizer No Produk Parameter Uji Hasil

1 Hand Sanitizer dengan Ekstrak Daun Sirih

Bentuk Cair

Warna Bening Keruh

Bau Sirih dan Mint

Endapan Sedikit ( Disaring) Analisa pH 5,0

2 Hand Sanitizer dengan Pelarut Aquadest

Bentuk Cair

Warna Bening

Bau Jeruk

Endapan Tidak ada Analisa pH 5,0 PEMBAHASAN

Wabah pandemi Covid-19 sampai saat ini belum ditemukan penawarnya.

Sehingga kita harus tetap menjaga kesehatan dengan selalu menggunakan masker dan mencuci tangan atau menggunakan hand sanitizer. Pelatihan pembuatan hand sanitizer ini merupakan salah satu kegiatan, berupa ikhtiar atau usaha yang dapat dilakukan di masa pandemi Covid-19 sebagai upaya pencegahan penularan virus corona. Kegiatan pengabdian masyarakat tentang pembuatan hand sanitizer ini dibuat dengan membagi warga yang datang menjadi dua kelompok. Kelompok satu membuat hand sanitizer

(6)

dengan ekstrak daun sirih dan pewangi peppermint, sedangkan kelompok yang lain membuat hand santizer dengan pelarut aquadest dan pewangi jeruk. Kedua kelompok terampil dan bersemangat dalam pembuatan hand sanitizer.

Berdasarkan Tabel 3 di atas, menunjukkan hasil pengamatan dari produk hand sanitizer yang sudah dibuat bersama dengan warga Bulusan, Semarang dan Tim Pengabdian Masyarakat Sekolah Vokasi UNDIP. Hasil yang didapat dari kedua produk dipengaruhi oleh masing-masing bahan yang dicampurkan. Kandungan utama dari setiap produk adalah alkohol berjenis Isopropil Alkohol 99,8% yang berfungsi untuk membunuh bakteri dan kuman. Keuntungan menggunakan Isopropil Alkohol dengan konsentrasi tinggi adalah bakterisidal cepat, dan tuberkulosidal, serta memiliki efek anti mikroba yang baik dibandingkan dengan tanpa kandungan alkohol (Centers for Disease Control and Prevention, 2020). Produk nomor 1 dibuat dengan ekstrak daun sirih yang memiliki kandungan kimia berupa saponin, flavonoid, poliferol, dan minyak atsiri. Daun sirih ini memiliki sifat antibaketri karena senyawa saponin yang terkandung di dalamnya akan merusak membrane sitoplasma dan membunuh sel bakteri tersebut. Selain itu, kerja senyawa saponin ini juga didukung oleh senyawa flavonoid yang mendenaturasi protein sel bakteri dan merusak membrane sel secara permanen (Rosa et al., 2020; Rutz et al., 2016). Produk nomor 1 memiliki bentuk cair dengan warna bening keruh. Warna bening keruh ini disebabkan karena ekstrak daun sirih yang ditambahkan sebagai pelarut dari bahan utama dan bahan pendukung.

Bahan utama disini berupa IPA 99,8% dan bahan pendukung nya adalah gliserin dan pewangi. Pada produk nomor 1 terdapat sedikit endapan ketika didiamkan selama beberapa jam. Hal ini disebabkan karena penyaringan yang kurang optimal saat pembuatan ekstrak daun sirih dan menyebabkan terjadinya endapan. Kemudian, hal lain yang mengindikasikan adanya endapan di produk 1 adalah proses pengadukan yang kurang optimal. Perlunya menggunakan alat mixer agar memudahkan masyarakat dalam proses pengadukan dan pencampuran bahan. Sehingga bahan-bahan dapat tercampur secara rata (homogen). Produk 2 adalah hand sanitizer yang dibuat dengan pelarut aquadest dan pewangi jeruk dengan bentuk cair, warna bening, dan tidak ada endapan. Kedua produk memiliki nilai pH sebesar 5,0 yang menandakan bahwa produk hand sanitizer ini bersifat asam. Menurut Badan Standarisasi Nasional (2017) dalam Nomor Standar 2588-2017, untuk pH hand sanitizer adalah 4 – 10. Hal ini berarti produk kami sudah sesuai SNI 2588-2017.

(7)

Pelatihan Pembuatan Hand Sanitizer dan Aplikasi Alat Injak Hand Sanitizer

di Desa Bulusan, Semarang 113

Gambar 3. Proses pemaparan materi oleh perwakilan tim pengabdian masyarakat

Gambar 4. Praktik bersama pembuatan hand sanitizer

Gambar 5. Penyerahan bahan dan alat hand sanitizer sistem injak kepada perwakilan kelompok masyarakat di Desa Bulusan, Semarang

(8)

Gambar 6. Aplikasi alat injak hand sanitizer

SIMPULAN IMPLIKASI

Masyarakat membuat hand sanitizer dari ekstrak daun sirih dan pelarut aquadest dengan tambahan pewangi peppermint dan jeruk. Hand sanitizer yang di hasilkan dari pelatihan ini mempunyai pH 5, hal ini sudah sesuai dengan SNI 2588- 2017. Kegiatan ini memberikan implikasi bagi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, dari pelatihan pembuatan hand sanitizer ini diharapkan dapat mengedukasi masyarakat di desa Bulusan, Semarang serta dapat diaplikasikan di kehidupan sehari- hari.

PENGAKUAN

Ucapan terima kasih ditujukan kepada Sekolah Vokasi Universitas Diponegoro dan warga Bulusan, Semarang atas terselenggaranya kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini.

REFERENSI

Badan Standarisasi Nasional. (2017). SNI 2588-2017 (Sabun Cair Pembersih Tangan).

Dewan Standarisasi Nasional.

Centers for Disease Control and Prevention. (2020). Hand Sanitizer Use Out and About.

Farahim, A. N., & Asngad, A. (2018). Pemanfaatan Daun Salam Sebagai Bahan Pembuatan Hand Sanitizer Dalam Bentuk Gel Dengan Penambahan Alkohol Dan Triklosan. Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Lestari, P. M., & Pahriyani, A. (2018). Pelatihan Pembuatan Hand Sanitizer Perasaan Buah Jeruk Nipis Bagi Guru, Siswa Siswi SMA Dan SMK Mutiara 17 Agustus Kelurahan Teluk Pucung Bekasi Utara. SEMAR (Jurnal Ilmu Pengetahuan, Teknologi, Dan Seni Bagi Masyarakat), 7(1).

(9)

Pelatihan Pembuatan Hand Sanitizer dan Aplikasi Alat Injak Hand Sanitizer

di Desa Bulusan, Semarang 115 Nakoe, R., Lalu, N. A. S., & Mohamad, Y. A. (2020). Perbedaan Efektivitas Hand-

Sanitizer Dengan Cuci Tangan Menggunakan Sabun Sebagai Bentuk Pencegahan Covid-19. Jambura Journal of Health Sciences and Research, 2(2), 65–70.

Nurhajijah, N., Fitria, F., & Harahap, W. U. (2020). Pembuatan Hand Sanitizer Dan Alat Cuci Tangan Dengan Injak Di Desa Pematang Ganjang. Jurnal Prodikmas:

Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat, 5(1), 11–14.

Rosa, D., Tri, S., Tri, W., Wijayanti, R., & Fichry, M. (2020). Inovasi Handsanitizer Alami Dari Ekstrak Daun Sirih Merah (Piper crocatum) Guna Mencegah Penyebaran Covid-19 di Desa Ngrundul Kebonarum Klaten. In Kuliah Kerja Nyata Universitas Negeri Semarang.

Rutz, J. K., Borges, C. D., Zambiazi, R. C., Da Rosa, C. G., & Da Silva, M. M. (2016).

Elaboration of microparticles of carotenoids from natural and synthetic sources for applications in food. Food Chemistry, 202, 324–333.

https://doi.org/10.1016/j.foodchem.2016.01.140

Sari, R., & Isadiartuti, D. (2006). Studi efektivitas sediaan gel antiseptik tangan ekstrak daun sirih (Piper betle Linn.). Majalah Farmasi Indonesia, 17(4), 163–

169.

(10)

Gambar

Gambar 1. Diagram Alir Pembuatan Hand Sanitizer dengan Ekstrak Daun Sirih  dan Pelarut Aquadest
Tabel 3. Hasil Pengamatan Produk Hand Sanitizer  No  Produk  Parameter Uji  Hasil
Gambar 3. Proses pemaparan materi oleh perwakilan tim pengabdian masyarakat
Gambar 6. Aplikasi alat injak hand sanitizer

Referensi

Dokumen terkait

Selain itu penulis juga akan menelusuri pegiat disko Indonesia mulai dari mengulas lagu, profil, dan hal menarik lain yang dapat dinikpati penggemar musik..

Adapun tujuan dari kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) ini adalah memberikan pemahaman, pengetahuan dan pelatihan kepada peserta, dalam hal ini adalah guru

Semenjak didiagnosis menderita Diabetes Mellitus kurang lebih 3 tahun yang lalu, Bapak I Wayan Sadiya telah teratur minum obat dan mengatur pola makannya

Berdasarkan kriteria yang telah ditentukan maka produk modifikasi start block ini masuk dalam kriteria sangat baik, sehingga dapat disimpulkan bahwa pengembangan sarana

Sikap merupakan prilaku tertutup. Setelah seseorang diberi stimulus atau objek, proses selanjutnya dia akan menilai atau bersikap terhadap stimulus

Lingganingsih 10141041 Pengaruh Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Guru di SDIT SIBI BIAS Klaten Danang Dwi Prasetyo,

Implementasi Metode N-Gram pada Pembuatan Game Fighting Madura berbasis Android OS Mobile Sistem Perolehan Citra Berbasis Isi pada Batik Menggunakan Wavelet Haar dan

Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa/Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat-Nya, penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul